Anda di halaman 1dari 28

TUGAS PENGKAJIAN

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH

MUHAMMAD HABIBULLAH

2020242015

DOSEN PEMBIMBING

YASLINA,Ns. M,.Kep.Sp.Kom

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA


PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. DATA UMUM
1. NAMA KK : Tn J
2. UMUR : 46 th
3. PENDIDIKAN : S1
4. ALAMAT : Kompleks Cendana, Bukit barisan. Pekanbaru, Riau
5. PEKERJAAN : Karyawan Swasta
6. KOMPOSISI KELUARGA (tidak termasuk KK)

No Nama Jenis Umur Pendidikan Pekerjaan Hub.


Kelamin Dengan
KK
1. Ny. R Perempuan 42 S1 Perawat Istri
2.. Ny. H Perempuan 72 SMP Tidak Ibu
bekerja Kandung
3. An. E Perempuan 20 SMA Mahasiswi Anak
4. An. R Laki-laki 14 SD Pelajar Anak

Genorgam
Ny. H menikah dengan Tn. H dan kemudian memiliki lima orang anak, dan Tn. J
merupakan anak keempat dari Ny. H dan Tn. H. Dalam keluarga Ny. H terdapat
riwayat penyakit berupa hipertensi dan Diabetes melitus yang diderita oleh Tn. H,
penyakit diabetes yang dideritas oleh Tn. H bukan disebabkan oleh faktor genetik
namun disebabkan oleh gaya hidup Tn. H. Tn. H meninggal pada tahun 2006 karena
serangan jantung. Dari keluarga pihak Ny. R, orangtua Ny. R memiliki empat orang
anak dan Ny. R merupakan anak bungsu. Ibu dari Ny. R mengalami penyakit stroke
selama kurang lebih enam tahun dan meninggal pada Desember 2021. Terdapat
riwayat penyakit hipertensi pada keluarga Ny. R yang diderita oleh ibu dari Ny. R dan
oleh Ny. R sendiri. Tn. J dan Ny. R menikah kemudian memiliki dua orang anak.

7. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga Tn. J adalah keluarga besar atau extended family yang terdiri atas Tn. J
sebagai kepala keluarga, Ny. R, Ny. H, An. E dan An. R
8. LATAR BELAKANG BUDAYA
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa indonesia dan
bahasa minang. Tn. J berasal dari payakumbuh dan bersuku caniago, Ny. R berasal
dari tembilah dan bersuku banjar. Dalam berpakaian Tn. J mengajarkan anak-anaknya
untuk selalu berpakaian sopan. Tidak ada dekorasi khusus dirumah Tn. J
9. AGAMA
Agama yang dianut oleh anggota keluarga Tn. J adalah islam. Tidak terdapat adanya
perbedaan keyakinan agama dalam keluarga Tn. J. Untuk kegiatan solat dilakukan
sendiri-sendiri oleh setiap anggota keluarga Tn. J
10. STATUS SOSIAL EKONOMI
Pendapatan keluarga Tn. J berasal dari gaji Tn. J yang bekerja sebagai karyawan
swasta sebesar 2jt perbulan dan dari gaji Ny. R yang bekerja sebagai perawat dirumah
sakit swasta dipekanbaru sebesar 5jt perbulan.
11. AKTIVITAS REKREASI ATAU WAKTU LUANG
Saat anak Tn. J libur kuliah dan sekolah, Tn. J akan mengajak keluarganya untuk
pergi berlibur ke luar kota ataupun hanya didaerah pekanbaru saja. untuk kegiatan
diwaktu luang, masing-masing anggota keluarga hanya akan menikmati waktunya
sendiri-sendiri.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA SAAT INI
Keluarga Tn. J saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga ke V yaitu keluarga
dengan anak usia remaja, yaitu anak pertama Tn. J saat ini berusia 20 tahun. Tugas
sesuai tahap perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi oleh keluarga Tn. J adalah
menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung ketika remaja menjadi dewasa dan
semakin mandiri serta memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
2. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BELUM TERPENUHI
Tugas sesuai perkembangan keluarga Tn. J yang belum terpenuhi adalah
berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.
3. RIWAYAT KELUARGA INTI
Tn. J bertemu dengan Ny. R ketika berkuliah di Pekanbaru. Kemudian Tn. J dan Ny.
R menjalin hubungan sebelum akhirnya menikah pada tahun 2001 dan memiliki anak
pertama pada tahun 2002 dan pada tahun 2008 anak kedua Tn. J dan Ny. R lahir yang
berjenis kelamin laki-laki.
4. RIWAYAT KELUARGA SEBELUMNYA
Ny. H yang merupakan orangtua dari Tn. J, menikah dengan suaminya melalui sebuah
perjodohan yang dilakukan oleh keluarga kedua belah pihak saat usia Ny. H 18 tahun.
Ny. H dan Tn.H sama-sama berasal dari Payakumbuh.
C. LINGKUNGAN
1. KARAKTERISTIK RUMAH
Rumah yang dihuni oleh keluarga Tn. J saat ini adalah rumah milik sendiri dan tahun.
Tersedia 2 kamar tidur dirumah Tn. J. Kebersihan seperti dapur dan kamar mandi
bersih serta terawat. Tidak terdapat adanya jamur pada dinding rumah Tn. J. Untuk
pembuangan sampah biasanya keluarga Tn. J mengumpulkan sampah kedalam plastik
kemudian mengantungkannya di tempat yang tersedia di depan rumah kemudian
sampah tersebut akan di angkut oleh petugas kebersihan setiap pagi hari.

DAPUR WC

KAMAR R. KAMAR
KELUA
RGA
2. KARAKTERISTIK TETANGGA ATAU KOMUNITAS RW
Keluarga Tn. J tinggal di sebuah komplek perumahan tidak padat penduduk, dengan
kelas sosial menengah. Mayoritas pekerjaan penduduk komplek adalah pegawai
swasta. Tempat pelayanan kesehatan berjarak cukup jauh dari tempat tinggal keluarga
Tn. J.
3. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
Keluarga Tn. J telah tinggal dirumah yang dihuni saat ini selama 14 tahun,
sebelumnya keluarga Tn. J tinggal dirumah yang dikontrak didaerah harapan raya
selama 6 tahun.
4. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Keluarga Tn. J tidak terlalu menggunakan pelayanan komunitas. Ketika ada tetangga
yang mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan keluarga Tn. J akan membantu
jika bisa. Keluarga Tn. J tidak pernah memandang rendah atau memandang buruk
pada tetangga atau masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
5. SISTEM PENDUKUNG SOSIAL KELUARGA
Setiap anggota keluarga Tn. J memiliki kartu jaminan kesehatan berupa kartu BPJS.
Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan berjarak cukup jauh dari tempat tinggal
keluarga Tn. J.
D. STRUKTUR KELUARGA
1. POLA KOMUNIKASI KELUARGA
Dalam keluarga Tn. J komunikasi jarang dilakukan, karena kesibukan Tn. J dan Ny. R
dalam bekerja membuat mereka tidak sempat untuk melakukan komunikasi yang baik
antara orangtua dan anak. kedua anak Tn. J lebih nyaman dan lebih dekat dengan Ny.
H yang merupakan orangtua atau nenek dari anak-anak Tn. J. An. E mengatakan
bahwa ia jarang berkomunikasi dengan kedua orangtuanya. An. E mengatakan sulit
untuk mengatakan apa keluhan yang dirasakan atau pendapat yang ingin disampaikan
2. STRUKTUR KEKUATAN KELUARGA
Tn. J menjadi orang yang membuat keputusan dalam keluarganya. Keputusan diambil
dengan cara berdiskusi dengan Ny. H atau Ny. R. Namun Ny. H juga memiliki peran
besar dalam pengambilan keputusan dalam keluarga jika keputusan yang diambil oleh
Tn. J kurang sesuai.
3. STRUKTUR PERAN
Peran formal :
 Tn. J(Ayah), sebagai orang yang mencari nafkah dan sebagai kepala keluarga
yang memimpin sebuah keluarga, melindungi keluarga
 Ny. R (Ibu), bertanggung jawab merawat anak-anak dan suami serta
melakukan kegiatan rumah tangga, mendidik anak-anak
 Anak, menghormati orangtua, belajar, membantu orangtua

Peran informal :

 Tn. J(Ayah), sebagai pendamai dalam keluarga, sebagai pendorong.


 Ny. R(Ibu), sebagai pendamai dalam keluarga, sebagai pendorong.
 Anak, pengharmonis dalam keluarga, penghibur dalam keluarga.

4. NILAI, NORMA, DAN BUDAYA


Tidak ada konflik nilai dalam keluarga. Menurut keluarga Tn. J kesehatan sangat
penting dalam kehidupan.
E. FUNGSI KELUARGA
1. FUNGSI AFEKTIF
Tn. J dan Ny. R terkadang kurang mendukung hal-hal yang ingin dilakukan oleh
anaknya. Hubungan antar anggota keluarga Tn. J baik namun antara Tn. J dan kedua
anaknya kurang akrab. Anggota keluarga Tn. J kurang dalam menunjukkan kasih
sayang antara satu sama lain, setiap anggota keluarga lebih terlihat cuek antara satu
sama lain.
2. FUNGSI SOSIALISASI
Tn. J mengajarkan anak-anaknya untuk disiplin, tidak mudah menerima pemberian
daari orang yang tidak dikenal, selalu memberi pada orang yang membutuhkan dan
bersikap ramah pada oranglain
3. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN (RIWAYAT KESEHATAN
KELUARGA DAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA : LIMA TUGAS
KELUARGA DIBIDANG KESEHATAN)

Keluarga Tn. J meyakini bahwa kesehatan sangat penting. Dalam keluarga Tn. J
terdapat beberapa penyakit tidak menular seperti hipertensi yang diderita oleh Tn. J,
Ny. R, Ny. H. Kemudian Ny. H dan Ny. R juga memiliki riwayat penyakit Maag dan
beberapa kali dibawa ke UGD karna penyakit tersebut. Selain itu Ny. H juga sering
mengeluh merasak nyeri pada bagian lutut terlebih saat berjalan. Tn. J pernah di
operasi sebanyak 2 kali karena penyakit batuk empedu. An. E pernah di operasi
karena penyakit usus buntu. Jenis pelayanan kesehatan yang di gunakan adalah rumah
sakit. Sumber pembiayaan rumah sakit dari BPJS atau asuransi kesehatan dari tempat
Ny. R bekerja. Jarak rumah sakit dari rumah keluarga Tn. J sekitar 2 Km.

Tugas kesehatan keluarga :

a. Kemampuan keluarga mengenal masalah


Karena Ny. R berkerja sebagai perawat membuat penenalan masalah
kesehatan yang terjadi pada anggota keluarga dapat dilakukan secara cepat.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Tn. J selalu cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan untk tindakan
yang tepat terhadap masalah kesehatan yang terjadi, setiap pengambilan
keputusan untuk tindakan kesehatan Tn. J selalu dibantu oleh Ny. R.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
Kemampuan keluarga Tn. J dalam merawat anggota keluarga yang sakit
sangat baik. Ketika ada anggota keluarga yang sakit Ny. R akan merawat di
bantu oleh anggota keluarga lain yang sehat.
d. Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. J dapat memberikan dan menciptakan lingkungan yang tenang
dan nyaman ketika ada anggota keluarga yang mengalami sakit
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan
Ketika ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn. J biasanya akan
mengonsumsi obat-obatan yang ada dirumah terlebih dahulu jika kondisi tidak
membaik maka akan langsung pergi berobat ke klinik dokter.
4. FUNGSI REPRODUKSI
saat ini Tn. H dan Ny. R tidak memiliki rencana untuk menambah keturunan. Ny. R
menggunakan kontrasepsi berupa pil KB yang dikonsumsi setiap hari.
5. FUNGSI EKONOMI
Penghasilan keluarga Tn. J perbulan sebesar 7 juta yang di peroleh dari gaji Tn. J dan
Ny. R. Penghasilan tersebut menurut Tn. J sudah mencukupi kebutuhan keluarganya.
Keluarga Tn. J memiliki tabungan yang digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak
Tn. J dan setiap anggota keluarga memiliki kartu BPJS.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. STRESOR JANGKA PENDEK
Ny. R ketika terlalu lelah Ny. R akan merasa sakit kepala dan sakit kepala tersebut
akan hilang ketika Ny. R mengkonsumsi obat.
2. STRESSOR JANGKA PANJANG
Ny. H selalu merasakan nyeri pada bagian lututnya. Ny. H setiap hari mengonsumsi
obat untuk menghilangkan nyeri yang dirasakannya namun rasa nyeri itu tetap di
rasakan setiap hari, hal itu membuat Ny. H merasakn tidak nyaman untuk berjalan
jauh.
3. KEMAMPUAN KELUARGA BERESPON TERHADAP MASALAH
An. E ketika memiliki banyak masalah yang dipikirkan ia akan lebih banyak tidur dan
tidak banyak berbicara. Ketika Ny. H memiliki banyak pikiran Ny. H juga akan lebih
banyak diam dan memendam masalah sendiri yang kemudian membuat tekanan darah
Ny. H menjadi tinggi.
4. STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN
Keluarga Tn. J jarang berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang di rasakan,
masing-masing anggota keluarga memilih untuk memendam massalah yang di
rasakan.
5. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
Tn. J ketika menghadapi sebuah masalah yang cukup rumit membuat Tn. J mudah
marah hingga berbicara dengan nada tinggi dan melempar barang.
G. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

AYAH IBU NENEK ANAK 1 ANAK 2


Berat badan 90 80 kg 70kg 55kg 50kg
Tinggi badan 160 cm 155 cm 150 cm 150 cm 155 cm
Tekanan darah 145/90 135/80 140/90 mmHg 100/80 mmHg 110/ 90 mmHg
Suhu tubuh 36, 5 C 35, 6 C 36, 5 C 36, 5 C 36, 5 C
Kepala Inspeksi Bentuk Inspeksi Bentuk Inspeksi Bentuk Inspeksi Bentuk Inspeksi Bentuk
kepala normal, kepala normal, kulit kepala normal, kulit kepala normal, kulit kepala normal, kulit
kulit kepala bersih kepala bersih dan kepala bersih dan kepala bersih dan kepala bersih dan
dan tidak ada luka tidak ada luka dan tidak ada luka dan tidak ada luka dan tidak ada luka dan
dan rambut dalam rambut dalam rambut dalam keadaan rambut dalam keadaan rambut dalam
keadaan bersih dan keadaan bersih dan bersih dan tidak bersih dan tidak keadaan bersih dan
tidak berbau tidak berbau berbau berbau tidak berbau
Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis,simetris kiri anemis,simetris kiri anemis,simetris kiri anemis,simetris kiri anemis,simetris kiri
dan kanan,fungsi dan kanan,fungsi dan kanan,fungsi dan kanan,fungsi dan kanan,fungsi
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
Hidung Hidung simetris Hidung simetris kiri Hidung simetris kiri Hidung simetris kiri Hidung simetris kiri
kiri dan dan kanan,polip dan kanan,polip tidak dan kanan,polip tidak dan kanan,polip
kanan,polip tidak tidak ada ada ada tidak ada
ada
Telinga Telinga simetris Telinga simetris kiri Telinga simetris kiri Telinga simetris kiri Telinga simetris
kiri kanan, serumen kanan, serumen tidak kanan, serumen tidak kanan, serumen tidak kiri kanan, serumen
tidak ada, ada, penggunaan alat ada, penggunaan alat ada, penggunaan alat tidak ada,
penggunaan alat bantu mendengar bantu mendengar bantu mendengar penggunaan alat
bantu mendengar tidak ada,fungsi tidak ada,fungsi tidak ada,fungsi bantu mendengar
tidak ada, fungsi pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik. tidak ada, fungsi
pendengaran baik. pendengaran baik.
Mulut Gigi bersih, gigi Gigi bersih, gigi Gigi bersih, gigi Gigi bersih, gigi Gigi bersih, gigi
lengkap,mukosa lengkap,mukosa lengkap,mukosa lengkap,mukosa lengkap,mukosa
lembab lembab lembab lembab lembab

Leher dan Tidak ada Tidak ada pembengk Tidak ada pembengk Tidak ada pembengk Tidak ada
tenggorokan pembengk akan akan kelenjer tiroid, akan kelenjer tiroid, akan kelenjer tiroid, pembengk akan
kelenjer tiroid, denyut karotis teraba denyut karotis teraba denyut karotis teraba kelenjer tiroid,
denyut karotis jelas. jelas. jelas. denyut karotis
teraba jelas. teraba jelas.
Dada Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
simetris, pola nafas simetris, pola nafas simetris, pola nafas simetris, pola nafas simetris, pola nafas
normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada lesi normal, tidak ada lesi normal, tidak ada
lesi lesi Palpasi: Palpasi: lesi
aliran udara pada aliran udara pada
Palpasi: Palpasi: paru-paru normal paru-paru normal Palpasi:
aliran udara pada aliran udara pada Perkusi: Perkusi: aliran udara pada
paru-paru normal paru-paru normal suara sonor suara sonor paru-paru normal
Perkusi: Perkusi: Auskultasi: Auskultasi: Perkusi:
suara sonor suara sonor tidak ada suara tidak ada suara suara sonor
Auskultasi: Auskultasi: tambahan pernafasan tambahan pernafasan Auskultasi:
tidak ada suara tidak ada suara tidak ada suara
tambahan tambahan pernafasan tambahan
pernafasan pernafasan
Abdomen Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Warna kulit pasien Warna kulit pasien Warna kulit pasien Warna kulit pasien Warna kulit pasien
terlihat bewarna terlihat bewarna terlihat bewarna terlihat bewarna sawo terlihat bewarna
sawo matang, kulit kuning langsat, kulit kuning langsat, kulit matang, kulit perut sawo matang, kulit
perut klien juga perut klien juga perut klien juga klien juga terlihat perut klien juga
terlihat normal terlihat normal terlihat normal normal terlihat normal
Palpasi Tidak Palpasi Tidak Palpasi Tidak adanya Palpasi Tidak adanya Palpasi Tidak
adanya ketegangan adanya ketegangan ketegangan otot, tidak ketegangan otot, tidak adanya ketegangan
otot, tidak ada otot, tidak ada nyeri ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak otot, tidak ada nyeri
nyeri tekan, tidak tekan, tidak tampak tampak massa dan tampak massa dan tekan, tidak tampak
tampak massa dan massa dan ukuran ukuran normal Perkusi ukuran normal Perkusi massa dan ukuran
ukuran normal normal Perkusi Tidak terjadi Tidak terjadi normal Perkusi
Perkusi Tidak terjadi pembesaran organ, pembesaran organ, Tidak terjadi
Tidak terjadi pembesaran organ, tidak adanya udara tidak adanya udara pembesaran organ,
pembesaran organ, tidak adanya udara bebas dan cairan bebas dan cairan tidak adanya udara
tidak adanya udara bebas dan cairan bebas didalam rongga bebas didalam rongga bebas dan cairan
bebas dan cairan bebas didalam perut, bunyi dan perut, bunyi dan bebas didalam
bebas didalam rongga perut, bunyi resistensinya normal resistensinya normal rongga perut, bunyi
rongga perut, bunyi dan resistensinya Auskultasi Auskultasi Auskultasi Auskultasi dan resistensinya
dan resistensinya normal suara dari struktur suara dari struktur normal
normal Auskultasi vaskuler, intensitas vaskuler, intensitas Auskultasi
Auskultasi Auskultasi suara dari dan frekuansi normal, dan frekuansi normal, Auskultasi suara
Auskultasi suara struktur vaskuler, bunyi vaskuler normal bunyi vaskuler normal dari struktur
dari struktur intensitas dan vaskuler, intensitas
vaskuler, intensitas frekuansi normal, dan frekuansi
dan frekuansi bunyi vaskuler normal, bunyi
normal, bunyi normal vaskuler normal
vaskuler normal

Ekstremitas Lengkap, tidak ada Lengkap, tidak ada Lengkap, tidak ada Lengkap, tidak ada Lengkap, tidak ada
lesi, adanya edema lesi, adanya edema lesi, adanya edema lesi, adanya edema lesi, adanya edema

Kulit Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi


Warna kulit sawo Warna kulit kuning Warna kulit kuning Warna kulit sawo Warna kulit sawo
matang, Kulit langsat, Kulit bersih, langsat , Kulit bersih, matang , Kulit bersih, matang, Kulit
bersih, tidak tidak terdapat tidak terdapat kelainan tidak terdapat kelainan bersih, tidak
terdapat kelainan kelainan seperti seperti eritema, seperti eritema, terdapat kelainan
seperti eritema, eritema, papula, papula, vesikula, papula, vesikula, seperti eritema,
papula, vesikula, vesikula, ulkus, ulkus, icterus ulkus, icterus papula, vesikula,
ulkus, icterus icterus Palpasi Tekstur kulit, Palpasi Tekstur kulit, ulkus, icterus
Palpasi Tekstur Palpasi Tekstur kulit, kelembaban dan kelembaban dan Palpasi Tekstur
kulit, kelembaban kelembaban dan kehangan kulit baik, kehangan kulit baik, kulit, kelembaban
dan kehangan kulit kehangan kulit baik, turgor dan kndisi kulit turgor dan kndisi kulit dan kehangan kulit
baik, turgor dan turgor dan kndisi normal normal baik, turgor dan
kndisi kulit normal kulit normal kndisi kulit normal
Kuku Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi
Kuku pasien bersih Kuku pasien bersih Kuku pasien bersih Kuku pasien bersih Kuku pasien bersih
dan dasar kuku dan dasar kuku dan dasar kuku dan dasar kuku dan dasar kuku
normal, nyeri tekan normal, nyeri tekan normal, nyeri tekan normal, nyeri tekan normal, nyeri tekan
pada ujung jari pada ujung jari pada ujung jari pasien pada ujung jari pasien pada ujung jari
pasien normal pasien normal normal normal pasien normal
H. HARAPAN
Kelurga Tn. J tidak memiliki harapan apapun untuk saat ini. menurut keluarga Tn. J
kesehatan keluarganya saat ini sudah baik.
I. ANALISA DATA

No Data Diagnosa
1. Data Subjektif : Gangguan Interaksi Sosial b.d Hubungan
orangtua- anak tidak memuaskan
 An. E mengatakan bahwa ia
jarang berkomunikasi
dengan kedua orangtuanya
 An. E mengatakan sulit
untuk mengatakan apa
keluhan yang dirasakan atau
pendapat yang ingin
disampaikan
 Ny. R mengatakan bahwa
keluarga memang jarang
melakukan komunikasi
antar anggota keluarga

Data Objektif :
 An. R tampak kurang
tertarik untuk
berkomunikasi dengan
banyak orang
 Saat berkomunikasi An. R
kurang melakukan kontak
mata ketika melakukan
komunikasi

2. Data Subjektif : Nyeri kronis b.d kondisi muskoloskeletal


kronis
 Ny. H mengatakan bahwa ia
merasakan nyeri pada
bagian lutut nya
 Ny. H mengatakan kaki nya
terasa nyeri saat terlalu
banyak berjalan

 Ny. Mengatakan merasa


tidak nyaman karena
merasakan nyeri

Data Objektif :
 Ny. H tampak meringis
setiap berjalan
 Ny. H tampak terkadang
memegang bagian lutut
yang dirasakan nyeri

J. SKORING

No Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran


1. Gangguan Interaksi
Sosial b.d Hubungan
orangtua- anak tidak
memuaskan
Sifat Masalah
Skala :
3/3 X 1 1 Dalam
Aktual (3)
keluarga
Tn. J
komunikasi
jarang
dilakukan,
karena
kesibukan
Tn. J dan
Ny. R
dalam
bekerja
membuat
mereka
tidak
sempat
untuk
melakukan
komunikasi
yang baik
antara
orangtua
dan anak.
kedua anak
Tn. J lebih
nyaman
dan lebih
dekat
dengan Ny.
H yang
merupakan
orangtua
atau nenek
dari anak-
anak Tn. J.

Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Sebagian (1) ½X2 1 Dari pengkajian
yang dilakukan,
didapatkan adanya
sifat individualis
dan cue pada
setiap anggota
keluarga Tn. J
Potensial masalah untuk
dicegah
Skala :
Rendah (1) 1/3 x 1 0,3 Dikarenakan,
sikap yang
ditunjukkan oleh
setiap anggota
keluarga yang
akan membuat
sulit dicegahnya
agar tidak terjadi
masalah gangguan
interaksi pada
keluarga Tn. J
Menonjol masalah
Skala :
Tidak perlu segera
ditangani (1) ½x1 0,5 Keluarga Tn. J
menyadari
memiliki
gangguan dalam
interaksi sosial
yaitu masalah
komunikasi antar
anggota keluarga,
namun menurut
keluarga Tn. J
masalah tersebut
tidak perlu untuk
ditangani

Total Score 2,8

2. Nyeri Kronis b.d


kondisi
muskoloskeletal kronis
Sifat Masalah 3/3 X 1 1 Nyeri merupakan
Skala :
Aktual (3) masalah yang saat
ini dialami oleh
Ny. H yang
dirasakan setiap
hari
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala :
Sebagian (1) ½X2 1 Ny. H mengatakan
sudah lama
merasakan nyeri
pada bagian
lututnya, dan Ny.
H sudah
mengonsumsi obat
namun tidak
merasakan
perubahan
Potensial masalah untuk
dicegah
Skala :
Rendah (1) 1/3 x 1 0,3 Karena nyeri
sudah lama
dirasakan oleh Ny.
H
Menonjol masalah
Skala :
Berat, perlu segera 2/2 x 1 1
ditangani Menurut Ny. H
masalah yang
dirasakan perlu
untuk segera
ditangani
Total Score 3,3

K. PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri Kronis b.d kondisi muskoloskeletal kronis
2. Gangguan Interaksi Sosial b.d Hubungan orangtua- anak tidak memuaskan
L. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Luaran utama Luaran tambahan Intervensi utama Intervensi


pendukun
Diagnosa Nyeri Kronis 1.Kontrol Nyeri 1. Manajemen nyeri 1.Edukasi efek
1.tingkat nyeri
b.d kondisi (L.08063) Hal 58 (I. 08238) hal 201 samping obat
( L. 08066)hal 145
muskoloskeleta (I. 12371) hal 56
l kronis
(D.0078) hal
kategori
174

sub
Psikologis
kategori

Nyeri dan
kenyamanan
Definisi Pengalaman Pengalaman sensorik Tindakan untuk Mengidentifikasi dan Memberikan
sensorik atau atau emosional yang meredakan mengelola informasi untuk
emosional yang berkaitan dengan pengalamanan sensorik pengalaman sensorik atau meminimalkan efek
berkaitan kerusakan jaringan atau emosional yang emosional yang berkaitan samping dari agen
dengan aktual atau fungsional, tidak menyenangkan dengan kerusakan jaringan famakologis yang
kerusakan dengan onset mendadak akibat kerusakan aktual atau fungsional, diprogramkan
jaringan aktual atau lambat dan dengan onset mendadak
atau fungsional, berintensitas ringat jaringan atau lambat dan Tindakan :
dengan onset hingga berat dan Ekspektasi : berintensitas ringat hingga O :
mendadak atau konstan. Meningkat berat dan konstan.  Identifikasi
lambat dan Ekspektasi : Kriteria Hasil : Tindakan kemampuan
berintensitas Menurun  Kemampuan O: pasien dan
ringat hingga Kriteria hasil : mengenali onset  Identifikasi lokasi, keluarga
berat dan  Kemampuan nyeri meningkat karakteristik, menerima
konstan, yang menuntaskan  Kemampuan durasi, frekuensi, informasi
berlangsung aktivitas mengenali kualitas, intensitas T :
lebih dari 3 meningkat penyebab nyeri nyeri  Persiapkan
bulan  Keluhan nyeri meningkat  Identifikasi skala materi dan
menurun  Keluhan nyeri nyeri media edukasi
 Meringis menurun  Identifikasi faktor  Jadwalkan
menurun  Penggunaan yang mempeberat waktu yang
 Sikap protektif analgesik dan memperingan tepat untuk
menurun menurun nyeri memberikan
 Monitor efek pendidikan
samping kesehatan
penggunaan sesuai
analgetik kesepakatan
T: dengan pasien
 Berikan teknik non dan keluarga
farmakologis untuk  Berikan
menghilangkan kesempatan
nyeri pasien dan
 Pertimbangkkan keluarga
jenis dan sumber bertanya
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
E:
 Jelaskan penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
K:
 Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
Diagnosa Gangguan 1.Interaksi sosial 1.Ketahanan keluarga 1. Promosi Sosialisasi 1.Promosi keutuham
Interaksi Sosial (I.13115) hal 34 (I.09074) hal 45 (I.13498) hal 385 keluarga (I. 13490)
b.d Hubungan hal 372
orangtua- anak
tidak
memuaskan
(D.0118) hal
262

Relasional
Kategori
Interaksi sosial
Subkategor
i
Definisi Kuantitas dan Kuantitas dan atau Kapasitas keluarga Meningkatkan Meningkatkan
atau kualitas kualitas hubungan untuk beradaptasi dan kemampuan untuk pengetahuan dan
hubungan sosial yang cukup berfungsi secara positif berinteraksi dengan kemampuan untuk
sosial yang Ekspektasi : setelah mengalami oranglain menjaga dan
Meningkat
kurang atau kesulitan atau kritis Tindakan meningkatkan
Kriteria hasil :
berlebih  Perasaan mudah Ekspektasi : O: kerekatan dan
menerima atau Meningkat  Identifikasi keutuhan keluarga
mengkomunikas Kriteria hasil : kemampuaan Tindakan :
ikan perasaan  Menggunakan melakukan O:
meningkat strategi koping interaksi dengan  Identifikasi
 Peng verbalisasi yang efektif oranglain pemahaman
kasih sayang meningkat  Identifikasi keluarga
meningkat
 Verbalisasi hambatan terhadap
perasaan antara melakukan masalah
anggota keluarga interaksi dengan  Identifikasi
meningkat oranglain adanya
T: konflik
 Motivasi prioritas antar
meningkatkan anggota
keterlibatan dalam keluarga
suatu hubungan  Identifikasi
 Motivasi kesabaran mekanisme
dalam koping
mengembangkan keluarga
suatu hubungan  Monitor
 Berikan umpan hubungan
balik positif pada antara anggota
setiap peningkatan keluarga
kemampuan T :
E:  Hargai
 Anjurkan provasi
berinteraksi dengan keluarga
oranglain secara  Fasilitasi
bertahap komunikasi
 Latih terbuka antara
mengekspresikan setiap anggota
marah dengan tepat keluarga
E:
 Anjurkan
anggota
keluarga
mempertahan
kan
keharmonisan
keluarga

K:
 Rujuk terapi
keluarga, jika
perlu
M. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan langkah yang dilakukan setelah perencanaan program.
Program dibuat untuk menciptakan keinginan berubah dari keluarga, dan
memandirikan keluarga. Pada tahap ini perawat tidak bekerja sendiri, tetapi perlu
melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang menjadi tim perawatan
kesehatan di rumah
N. EVALUASI
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi merupakan
sekumpulan informasi yang sistematik berkenaan dengan program kerja dan
efektivitas dari serangkaian program yang digunakan terkait program kegiatan,
karakteristik dan hasil yang telah dicapai. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan
mendapatkan informasi tentang:
1. Efektifitas dan efisiensi program
2. Kesesuaian program dengan rencana dan tuntutan keluarga
3. Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai