KELOMPOK 2
A. Pengertian
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana terjadi interaksi
antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari bahasa sansekerta kulu
dan warga atau keluarga yang berarti anggota kelompok kerabat (Padila,
2012).
B. Keluarga childbearing
Keluarga childbearing adalah keluarga yang menantikan kelahiran dimulai
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia
30 bulan
FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga berkaitan dengan peran dari keluarga yang bersifat ganda.
Friedman (1998 dalam Padila, 2012) :
1. Fungsi afektif
2. Fungsi Sosialisasi
3. Fungsi Reproduksi
4. Fungsi ekonomi
5. Fungsi perawatan kesehatan
Tahapan dan Tugas perkembangan
Keluarga
Tahapan dan tugas perkembangan keluarga yang diadaptasi dari Duval
(Mubarak,Santoso, dkk, 2012) adalah :
Pasangan pemula atau pasangan baru menikah.
Keluarga dengan “Child Bearing” (Kelahiran Anak Pertama)
Keluarga dengan anak prasekolah.
Keluarga dengan anak usia sekolah.
Keluarga dengan anak remaja.
Keluarga dengan melepaskan anak ke masyarakat.
Keluarga dengan tahapan berdua kembali.
Keluarga dengan tahapan masa tua.
Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga Dengan
Childbearing
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga KK : Tn R
2. Usia : 31 tahun
3. Pendidikan : D3 Keperawatan
4. Pekerjaan: Karyawan Swasta (perawat lansia)
5. Alamat: Kota Kashiwa, Prefektur Chiba, Jepang
Komposisi Anggota Keluarga
Suku Bangsa
Pasangan keluarga ini berasal dari suku yang sama yaitu Jawa.
Keluarga mengatakan kebiasaan yang bertentangan dengan
kesehatan tidak ada.
Agama
Fungsi Sosialisasi
Seluruh anggota keluarga berinteraksi dengan baik dan berusaha untuk
saling menjaga dan mendukung. Menurut pengkajian, keduanya, Tn. R dan
Ny. R bukanlah orang yang gampang bergaul, saat bertemu orang baru
keduanya cenderung diam dan tidak banyak berbicara. Keduanya pun
mengatakan lebih nyaman di lingkungan yang dikenal dan merasa sukar
untuk berkenalan dengan orang baru, meskipun itu sesama orang Indonesia
yang tinggal di Jepang.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga Tn. R menggunakan fasilitas kesehatan bila ada anggota keluarga
yang sakit. Mereka rutin melakukan kontrol tumbuh kembang anak dan
imunisasi Bayi M ke klinik dokter anak terdekat. Ny. R mengatakan Tn. R
cenderung hanya memakan nasi dan lauk utama saja tanpa memakan sayur-
sayuran. Meskipun begitu Ny. R mengatakan berusaha menyajikan makanan
lengkap seperti nasi, lauk (daging ayam, telur, daging sapi (jarang), ikan
(jarang)), sayur-sayuran (lalapan, tumis atau kuah) dan berharap Tn. R
perlahan-lahan merubah pola makannya. Ny. R jarang membuat makanan
tambahan, paling seminggu sekali membuat pisang goreng. Lebih sering
membeli snack yang sudah dijual di supermarket (kerupuk, bolu, kue kering,
dll) dan buah-buahan. Ny. R mengatakan keluarganya biasa tidur malam
jantara jam 23:00 ke atas, bahkan sejak hamil Ny. R mengatakan sukar
tertidur saat malam dan mulai istirahat setelah sholat shubuh dan bangun jam
10:00 am. Tidur siang saat anaknya juga tidur siang, dengan jam yang tidak
tentu. Ny. N mengatakan kalau suaminya kebutuhan tidurnyatercukupi.
Stress Dan Koping Keluarga
Stressor Jangka Pendek : Ny. R mengatakan masalah yang saat ini
dirasakan adalah Bayi M yang akan mulai memakan makanan
pendamping ASI (2 minggu setelah pengkajian). Ny. R mengatakan
cemas apakah bisa menyiapkan yang terbaik, meskipun sudah
bertanya dengan dokter anak dan mencari sumber-sumber di internet.
Stressor jangka panjang: Ny. R mengatakan kadang merasa tidak
sepemikiran dengan Tn. R, meskipun pengambilan keputusan akhir
ada di tangan Tn. R, Ny. R mengatakan mencoba untuk belajar
mengungkapkan perasaannya dengan baik. Namun lebih sering
cenderung memendam dan akhirnya menimbulkan kekesalan pada
suaminya.
Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada masalah, keluarga menghadapinya dengan cara mufakat dan berdoa
minta petunjuk dari Allah SWT. Keluarga yakin dari satu masalah yang
mereka hadapi, pasti banyak kemudahan yang membersamai. Keluarga juga
mengatakan bersyukur atas segala yang telah Allah berikan, seperti anak
yang sehat, dll. Koping yang digunakan keluarga dalam menghadapi masalah
adalah menghadapi masalah bersama-sama dan minta pendapat keluarga
besarny, teman-teman atau senior yang lebih lama tinggal di Jepang, serta
memohon pada Allah SWT.