Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.R
2. Alamat dan Telepon : Jalan Sipanjang, Kec.Sungai Pagu
3. Komposisi Keluarga :

N Nam JK Hub Umur Pendi Status Imunisasi Ket


BC Cam
o a dg dikan
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
G pak
KK
1 Tn.R LK Suami 37 SMK Lupa
. tahun

2 Ny. PR Istri 34 SMA Lupa


. L tahun

3 An. LK Anak 8 tahun SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


. F Lengkap
Ank 8tahun SD
An.F LK

Genogram
Tipe bentuk keluarga

Tipe keluarga Tn.R adalah nuclear family. Nuclear Family merupakan keluarga yang
terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan yang tinggal dalam satu rumah,
dan terpisah dari sanak keluarga lainnya(Friedman, 2010). Keluarga Tn.R terdiri dari 2 generasi
yaitu Tn.R sebagai kepala keluarga dan Ny.L sebagai istri serta An. F sebagai anak.

1. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi): Dalam


menjelaskan data ini, gunakan kriteria berikut ini sebagai panduan untuk menentukan
kebudayaan dan orientasi religius keluarga serta luasnya akulturasi.
1.1. Peryataan keluarga atau anggota keluarga mengenai latar belakang etnik
(identifikasi diri)?
1.2. Bahasa yang digunakan di rumah? Apakah semua anggota keluarga berbicara
bahasa Inggris?
1.3. Negara asal dan lama tinggal di Amerika Serikat (generasi ke berapa anggota
keluarga tersebut, dalam kaitannya dengan status imigrasi mereka) dan alasan
keluarga berimigrasi?
1.4. Jaringan sosial keluarga (dari kelompok etnik yang sama)?
1.5. Tempat tinggal keluarga (bagian dari lingkungan yang secara etnik bersifat
homogen)?
1.6. Aktivitas keagamaan, sosial, kebudayaan, rekreasi, dan/atau pendidikan
(apakah aktivitas ini berada dalam kelompok kebudayaan keluarga)?
1.7. Kebiasaan diet dan berpakaian (tradisional atau barat)?
1.8. Dekorasi rumah (tanda pengaruh kebudayaan)?
1.9. Keberadaan peran dan struktur kekuasaan keluarga tradisional atau “modern”?
1.10. Porsi komunitas yang umum bagi keluarga-kompleks teritorial keluarga
(apakah porsi tersebut selalu di dalam komunitas etnik)?
1.11. Penggunaan praktisi dan jasa keperawatan kesehatan keluarga. Apakah
keluarga mengunjungi praktisi umum, terlibat dalam praktik keperawatan
kesehatan tradisional, atau memilikik kepercayaan tradisional dalam isu
keperawatan?

Tn.R merupakan orang asli minangkabau yang bersuku Jambak dan orang tua
bersuku Jambak dan Kampai. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu bahasa minang.
Tempat tinggal Tn.R bersifat homogeny karena masyarakat yang tinggal di sekitar
rumah Tn.R juga merupakan orang minang. Tn.R mengatakan bahwa makanan sehari-
hari berdasarkan makanan tradisional orang minangkabau yaitu anggota keluarga Tn.R
hampir semua mempunyai selera makan yang sama dimana suka mengonsumsi
makanan pedas tetapi kurang menyukai makanan yang bersantan. Tn.R mengatakan
jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan dibawa ke Puskesmas atau ke Rumah
Sakit. Selain itu keluarga juga menggunakan praktek pelayanan tradisonal seperti, pijit,
beda ayam dan juga dengan memberikan racikan minuman herbal sesuai saran yang
didapatkan melalui orangtua atau tetangganya untuk mengatasi penyakitnya.

2. Identifikasi Religius
2.1. Apa agama keluarga?
2.2. Apakah anggota keluarga berbada dalam keyakinan dan praktik religius
mereka?
2.3. Sejauh mana keluarga aktif terlibat dalam mesjid, gereja, kuil, atau organisasi
keagamaan lainnya?
2.4. Apa praktik keagamaan yang diikuti keluarga?
2.5. Apa keyakinan dalam nilai keagamaan yang berpusat dalam kehidupan
keluarga?

Tn.R dan Ny. L mengatakan semua anggota keluarga beragama islam dan
melakukan shalat 5 waktu. Dilingkungan tempat tinggal Tn.R terdapat masjid
yang jaraknya sekitar 200 meter dari rumahnya, Tn.R mengatakan jarang pergi
shalat berjamaah ke mesjid Tn.R hanya melakukan ibadah diruma saja bersama
keluarganya. Anak – anak masih belajar mengaji dirumah saja bersama
keluarganya.
3. Status Kelas Sosial
3.1. Identifikasi kelas sosial keluarga, berdasarkan pada tiga indikator di atas.
3.2. Status Ekonomi.
3.3. Siapakah pencari nafkah di dalam keluarga?
3.4. Apakah keluarga menerima bantuan atau dana pengganti? Jika demikian, apa
saja (dari mana)?
3.5. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Bagaiman cara
keluarga melihat diri mereka sendiri dalam mengelola keuangan?

Kelas sosial keluarga berada posisi menengah karena


Tn.R bekerja sebagai wirausaha. Status ekonomi keluarga cukup.
yang mencari nafkah suami. Keluarga tidak pernah menerima
bantuan dalam bentuk apapun. Keluarga menganggap
pendapatan mereka cukup memadai dan masih bisa menyisihkan
sebagian untuk orang tua dan dan tabungan untuk anaknya
kedepan nanti.

4. Mobilitas Kelasa Sosial

Tidak ada potensial konflik dengan kelas sosial. Keluarga Tn.R masih
stabil dan tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan.

TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA


5. Tahap perkembangan keluarga saat ini.

Saat ini keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia
sekolah, dengan tugas perkembangan sbb :
 Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan termasuk
meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan
teman sebaya.
 Mempertahankan keintiman dengan pasangan
 Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
6. Sejauh mana keluarga memenuhu tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap
perkembangan saat ini.
Keluarga Tn.R terlihat sudah memenuhi seluruh tugas
perkembangan keluarga dimana ke2 anak Tn.R dapat bersosialisasi
dengan tetangga dan teman sekolah begitu juga dengan prestasi di
sekolah dan kegiatan perlombaan dilingkungan rumah juga memliki
pretasi yang cukup membanggakan keluarga seperti juara
perlombaan.
7. Riwahat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian serta pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan
(perceraian, kematian, kehilangan, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga
(gunakan genogram untuk mengumpulkan data ini).
8. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan asalnya; hubungan masa silam
dan saat dengan orang tua (nenek-kakek) dari orang tua mereka.

Riwayat Keluarga Inti


Tn.R dan Ny.L menikah selama lebih kurang 11 tahun. Keduanya dikaruniai 2
orang anak yaitu keduanya Laki-laki. Anak Tn.R masih duduk dibangku
SD.
Riwayat Kesehatan Keluarga Saat Ini
 Tn.R mengatakan memiliki sakit Gastritis sudah diderita sejak 2 tahun
terakhir dan masih sering kambuh sampai saat ini, penyakitnya juga
sering timbul apabila jadwal makan yang tidak teratur disebabkan
karena sibuk bekerja atau stres dengan pekerjaan sehingga sering
menyebabkn telat makan. Tn.R juga mengatakan magh sering kambuh
DATA LINGKUNGAN ketika mengonsumsi makanan pedas, bergas dan asam-asam. Jika sakit
Tn.R juga meminum obat yang diberikan dokter dan kadang hanya
Data lingkungan keluarga saja.
membiarkan meliputi
Tn.Rseluruh
sekarangalam
seringkehidupan
mengalamikeluarga-mulai dari
nyeri pada ulu hati
pertimbangan area
dan yang terkecil seperti aspek dalam rumah hingga komunitas yang
punggung.
lebih besar tempat keluarga tinggal.tidak ada mengeluh rasa sakit atau penyakit lainnya
 Ny.L mengatakan
9. Karakteristik Rumah
 Ny.L mengatakan An.F tidak ada mengeluh sakit saat ini dan tidak ada
9.1. Uraikanriwayat
tipe tempat tinggal
penyakit (rumah,
yang sama apartemen,
dengan ayahnya.sewa kamar, dll). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah?
9.2. Uraikan kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah). Interior rumah
meliputi jumlah ruang dan jenis ruang (ruang tamu, ruang tidur, dll),
penggunaan ruang-ruang tersebut dan bagaimana ruang tersebut diatur.
Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot? Apakah pnenerangan, ventilasi,
dan pemanas memadai (artifisial atau panas matahari). Apakah lantai, tangga,
pemagaran, dan struktur lainnya dalam kondisi yang memadai?
9.3. Di dapur, amati suplai air mnum sanitasi dan adekuasi lemari es?
9.4. Di kamar mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk? Apakah anggota keluarga menggunakan handuk yang sama?
9.5. Kaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut mamadai
bagi para anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan, dan
kebutuhan khusus lainnya?
9.6. Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau masalah sanitasi yang
disebabkan adanya hewan peliharaan?
9.7. Adakah tanda cat yang sudah tua mengelupas (sumber yang mungkin
menyebabkan racun) yang mungkin terpajan oleh anak yang masih kecil?
9.8. Identifikasi unit teritorial keluarga. Apakah mereka nyaman menggunakan
sumber/pelayanan di lingkungan mereka?
9.9. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana perasaan keluarga mengenai
adejuasi privasi.
9.10. Evaluasi ada atau tidak adanya bahaya keamanan.
9.11. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
9.12. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan dengan
pengaturan/penataan rumah. Apakah keluarga menyadari keadekuatan rumah
terhadap kebutuhan ini?

Rumah Tn.R di Jaalan sipanjang,Kec Sungai pagu,


Kab.Solok Selatan. Status rumah yang dihuni Tn.R adalah milik
sendiri. Rumah berukuran +/- 10 x 30 m dengan berbentuk
Suplai air minum keluarga memakai air isi ulang galon . Keluarga
persegi panjang polos. Ruang tamu ada tersendiri ukuran 4 x 7 m
tidakdan ruang tidur
memakai ada 2sendiri
air sumur kamaruntuk
tidur minum
dan adakarena
1 kamar
tidakmandi.
terdapatnya
Perabot tersusun rapi, lantai memadai semuanya masih semen
sumber mata air ddekat tempat tinggal klien. Dikamar mandi dan toilet
karena masih dalam proses pembanguan, tangga tidak ada,
penerangan
tersedia cukup
sabun dan dan semua
handuk ruangan mempunyai
masing-masing. ventilasi
Keluarga Tn.R yang tidur
biasanya
cukup.
paling lama jam 10 malam dan bangun pagi jam 5 subuh. Artinya keluarga
Tn.Rcukup untuk kebutuhan istirhat tidur 6-8 jam/hari.
Secara umum kondisi rumah dalam keadaan bersih dan Ny. L
setiap hari menyapu lantai rumah, hanya saja serangga berupa semut cepat
datang jika makanan berserkan dilantai. Cat rumah dalam keadaan baik.
Tidak ada bahaya keamanan yang berarti dilingkunan klien. Sampah setiap
hari dikumpul dan dibakar, karena tidak ada petugas pengangkut sampah.
Perasaan seluruh keluarga Puas terhadap penataan isi rumah.
10. Karakteristik Lingkungan Sekitar dan Komunitas yang Lebih Besar
10.1. Apakah karakter fisik dari lingkungan sekitar dan komunitas yang lebih besar?

Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).


Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industrial kecil,
agraris) di lingkungan.
Kondisi hunian dan jalan (terpelihara, rusak, tidak terpelihara, sedang dalam
perbaikan).
Sanitasi jalan raya, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).
Masalah yang berkaitan dengan kemacetan lalu linas?
Adanya dan jenis industri di lingkungan.
Apakah ada maslah polusi udara, suara, atau air?

Lingkungan tempat tinggal keluarga Tn.R adalah sebuah


perdesaan. Jalanan yang terdapat di depan rumah adalah jalanan
aspal, biasanya dilalui oleh kendaraan bermotor. Rumah penduduk
beraneka ragam. Ada yang berukuran besar, ada yang berukuran
kecil, ada yang permanen, semi permanen, bahkan ada yang tidak
permanen. Kondisi lingkungan bersih dan tidak tampak sampah yang
berserkan karena setiap 3 bulan sekali penduduk melakukan
gontoroyong bersama. Lingkungan rumah masih terlihat kental
dengan budaya masyarakat.
10.2. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas?

Karakteristik etnik dan kelas sosial penghuni.


Pekerjaan dan hobi keluarga
Kepadatan populasi
Perubahan demografi baru-baru ini di dalam komunitas/lingkungan.

Karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas di


Keluarga Tn.R sangat baik karena rata-rata lingkungan keluarga
Tn.R memiliki kelas sosial penghuni yang hampir sama dengan
perekonomian keluarga menengah kebawah. Pekerjaan keluarga
bervariasi seperti petani, keladang, dan pedagang maupun
wiraswasta. Tidak terjadi kepadatan populasi dan perubahan
demografi yang terjadi baru-baru ini adalah masyarakat menjadi
dibatasi dalam berinteraksi satu sama lain karena adanya pandemi
saat ini, sehingga itu sedikit banyak nya mempengaruhi perubahan
demografi yang terjadi baru-baru ini.
10.3. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar apa yang ada dalam komunitas?

Fasilitas pemasaran (makanan, pakaian, apotek, dll).


Institusi kesehatan (klinik, rumah sakit, dan fasilitas gawat darurat).
Lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling, pekerjaan).
Pelayanan tempat suci otomatis untuk kebutuhan keluarga.
Tempat beribadah keluarga.
Institusi Pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkungan
rumah dan komunitas Tn.R adalah puskesmas, fasilitas gawat
darurat dan posyandu. Dalam fasilitas pemasaran terdapat toko-
toko atau tempat yang menjual barang-barang seperti grosir
makanan, pasar, Grosir pakaian, Apotek, toko bangunan, mini
market dll. lembaga pelayanan sosial seperti Bank, Kantor pajak,
kantor notaris, sekolah dll serta tempat beribadah keluarga yaitu
mesjid juga terdapat di lingkungan komunitas keluarga Tn.R.

10.4. Bagaimana kemudahan akses sekolah di lingkungan dan komunitas dan


bagaimana kondisi sekolah tersebut? Apakah ada masalah integrasi yang
memengaruhi keluarga?

Untuk akses sekolah pada lingkungan komunitas keluarga


Tn.R sangat mudah, biasanya masyarakat bisa menggunakan
kendaraan pribadi atau berjalan kaki untuk bisa menempuh sekolah
dan kondisi sekolah sangat layak untuk bisa digunakan oleh
masyarakat karena tercukupinya fasilitas sarana dan prasarana
sebagai hal yang penting dalam sebuah sekolah seperti meja, kursi,
papan tulis, peralatan olah raga, dll. Tidak ada masalah integrasi
yang mempengaruhi keluarga.
10.5. Fasilitas rekreasi.

Pada lingkungan tempat tinggal Tn.R hanya ada tempat rekreasi


seperti kolom renang yang jaraknya 5 meter dari rumah Tn.R. Tn.R sering
mengajak anak nya setiap 2xseminggu berenang, namun semenjak masa
pandemi ini Tn.R tidak pernah mengajak anaknya untuk keluar mereka hanya
menghabiskan waktu dirumah dan menonton televisi sambil bercerita-cerita
tentang keseharian ana-anaknya.
10.6. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana keluarga dapat mengakses
pelayanan dan fasilitas tersebut (dalam hal jarak, kesesuaian, waktu tempuh)?
10.7. Bagaimana insidens kejahatan di lingkungan dan komunitas? Apakah hal ini
merupakan masalah keamanan yang serius?

Tidak terdapat transportasi umum yang ada cuma ojek


dan masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi.
Un untuk insiden kejahatan di lingkungan komunitas keluarga Tn.R
tidak ada masalah kejahatan atau keamanan yang serius, masyarakat
sekitar hidup rukun, aman , tentram dan damai.

11. Mobilitas Geografis Keluarga


11.1. Berapa lama keluarga tinggal di wilayah tersebut?
11.2. Bagaimana riwayat mobilitas geografis dari keluarga ini?
11.3. Dari mana keluarga tersebut berpindah atau bermigrasi?

Ny.L tinggal di wilayah ini semenjak lahir yaitu sekitar


34 tahun, sementara Tn. R berada diwilayah ini sekitar 11 tahun
semenjak menikah dengan Ny. L. Riwayat mobilitas geografis
keluarga ini setiap harinya adalah TnR bekerja di sebgai
wirausaha di rumah dan liuar rumah dan tidak memiliki jam
tertentu beraktivitas. Ny.L. saat ini setiap hari berada dirumah
karena seorang ibu rumah tangga dan juga mengajarkan anak
belajar dirumah saja. Sementara anak mereka sekolah tidak
setiap hari karena adanya wabah pandemic mereka kesekolah 3
kali Keluarga
12. Asosiasi Transaksi seminggu dan dianntar
dengan jemput oleh Tn.R.
Komunitas
12.1. Siapa anggota keluarga yang menggunakan pelayanan komunitas atau lembaga
pelayanan apa yang dikenal di komunitas?

Dalam keluarga Tn.R semua anggota keluarga menggunakan pelayanan komunitas


atau lembaga pelayanan berbasis komunitas seperti fasilitas pelayanan kesehatan,
dll . Lembaga pelayanan komunitas yang dikenal oleh keluarga adalah seperti
puskesmas dan posyandu yang pengenalannya bisa melalui kader-kader kesehatan
setempat. Sehingga keluarga Tn.R dapat mengetahui sedikit banyaknya informasi
kesehatan.
12.2. Seberapa sering atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan atau
fasilitas ini?
12.3. Apa pola teritorial dari keluarga-komunitas atau wilayah yang sering
dikunungi?
12.4. Apakah keluarga menyadari pelayanan komunitas yang relevan dengan
kebutuhannya, seperti tranportasi?
12.5. Bagaimana perasaan keluarga tentang kelompok atau organisasi yang memberi
bantuan kepada keluarga atau yang berkaitan dengan keluarga?
12.6. Bagaimana cara keluarga memandang komunitasnya?

Dalam keluarga Tn.R menggunakan lembaga fasilitas


pelayanan kesehatan biasanya digunakan ketika memang benar-
benar dibutuhkan dan mewajibkan untuk digunakan.
Pola teritorial dari keluarga-komunitas yang sering
dikunjungi pada lingkungan rumah Tn.R adalah, masyarakat
akan senantiasa menggunakan lembaga pelayanan kesehatan
sebagai salah satu fasilitas sarana dan prasarana yang mampu
memadai bagi kehidupan masyarakat. Dalam artian masyarakat
akan pergi dan berkunjung ke lemabaga pelayanan komunitas
jika memang lembaga pelayanan komunitas memang
dibutuhkan.
Menurut Tn.R setiap keluarga yang menerima bantuan
dari kelompok atau organisasi komunitas tertentu memiliki
kepuasan tersendiri, karena Tn.R merasa hubunganya dengan
lingkungan dan komunitas sekitar sangat baik dan memiliki nilai
loyalitas tinggi terhadp kepeduliannya antar sesama.
Dari pandangan keluarga Tn.R dan keluarga memandang
komunitas sebagai sesuatu kelompok sosial yang memiliki
ketertarikan dibidang yang sama, kompeten dan memiliki tujuan

STRUKTUR KELUARGA
13. Pola Komunikasi
13.1. Dalam mengobservasi keluarga secara keseluruhan dan/atau rangkainan
hubungan dari keluarga, seberapa sering komukasi fungsional dan
disfungsional digunakan? Buat dalam bentuk diagram atau berikan contoh pola
yang berulang. Seberapa tegas dan jelas anggota keluarga mengutarakan
kebutuhan dan perasaan mereka?
Sejauh mana anggota keluarga menggunakan klarifikasi dan kualifikasi dalam
berinteraksi?
Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons dengan baik
terhadap umpan balik atau biasanya mereka menghalangi umpan balik dan
eksplorasi terhadap isu?
Seberapa baik anggota menjadi pendengar dan mengikuti ketika
berkomunikasi?
Apakah anggota keluarga mencari validasi orang lain?
Sejauh mana anggota menggunakan asumsi dan pernyataan yang bersifat
menghakimi saat berinteraksi?
Apakah anggota berinteraksi dengan pesan dalam suatu sikap yang bersifat
menyerang?
Seberapa sering diskualifikasi digunakan?

Da Dalam keluarga Tn.R sering menggunakan komunikasi fungsional


kepada anggota keluarga terutama kepada anak-anak, karena anak-anak lebih
mengerti maksud dari pesan yang di maksud. Pernah sesekali menggunakan
komunikasi disfungsional tetapi anak-anak kurang mengerti atau gagal
memvalidasi pesan yg diterima. Anggota keluarga memperoleh dan
memberikan respons dengan baik saat komunikasi dan menjadi pendengar
yang baik ketika berkomunikasi. Keluarga tidak mencari validasi dari orang
lain, asumsi, pernyataan yang menghakimi ataupun bersifat menyerang selama
berkomunikasi.

13.2. Bagaimana pesan-pesan emosional (efektif) disampaikan di dalam keluarga


dan subsistem keluarga?

Seberapa sering pesan emosional disampaikan?


Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam subsistem keluarga? Apakah
emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif, atau keduanya?
Dalam keluarga Tn.R pesan-pesan emosional disampaikan
secara efektif dan baik yang bersifat positif ataupun negatif dan
disampaikan ketika dirasa memang perlu untuk disampaikan dan
tidak memiliki ketentuan seberapaa seringnya pesan emosional
tersebut disampaikan. Setiap emosional selalu disampaikan dalam
keluraga baik itu keadaan bahagia sedih marah, cinta dan kasih
sayang dengan secara postif 
13.3. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam,
jaringan komunikasi dan dalam beberapa rangkaian hubungan?

Siapa yang berbicara kepada siapa dan dengan sikap seperti apa?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting?
Apakah ada perantara?
Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan usia perkembangan anggota?

Komunikasi dengan cara yang baik menggunakan kato nan 4


menurut adat minang kabau, Setiap informasi yang penting
disampaikan dengan tegas dan jelas. Tidak ada perantara dalam
komunikasi, yang berkaitan langsung mengkomunikasikannya . Cara
penyampaian pesan dipengaruhi oleh usia

13.4. Apakah kebanyakan pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan
konteks dan instruksi? (termasuk observasi pesan nonverbal). Jika tidak, siapa
yng menunjukkan ketidaksesuaian dan pesan apa yang tidak sesuai?

Komunikasi yang dilakukan keluarga Tn.R sesuai dengan konteks


dan intruksi yang jelas karena anak-anak belum paham dengan instruksi
yang singkat.

13.5. Proses disfungsionl apa yang terlihat dalam pola komunikasi?


13.6. Apa saja isu-isu yang tertutup bagi diskusi, yang merupakan isu penting bagi
kesejahteraan dan fungsi keluarg yang adekuat?
13.7. Bagaimana faktor-faktor berikut memengaruhi pola komunikasi keluarga:
 Konteks/situasi
 Tahap siklus kehidupan keluarga.
 Latar belakang kebudayaan keluarga.
 Perbedaan gender di dalam keluarga.
 Bentuk keluarga.
 Status sosioekonomi keluarga.
 Minibudaya keluarga yang unik.

Tidak terdapat disfungsional komunikasi pada keluarga Tn.R.


Keluarga Tn.R tidak memiliki isu-isu tertutup untuk diskusi yang
berkaitan dengan kesejahteraan dan fungsi keluarga. Dalam keluarga
Tn.. R faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dalam keluarga
adalah latar belakang kebudayaan keluarga dalam menyampaikan
komunikasi, emosi dan dan toleransi terhadap konflik, perbedaan
gender laki-laki dan perempuan akan menghasilkan pemikiran yang
berbeda dalam artian pola pikir yang berbeda dalam komunikasi,
bentuk keluarga dengan dua orang tua, dan minibudaya keluarga
yang unik yang mungkin hampir sama dengan kebudayaan secara
14. Struktur Kekuasaan

Hasil akhir Kekuasaan


14.1. Siapakah yang membuat keputusan? Siapa yang memegang “kata terakhir”
atau “siapa yang menang”?
14.2. Seberapa penting keptutusan atau isu ini bagi keluarga?

Pertanyaan yang lebih spesifik mungkin meliputi:


Siapa yang menganggarkan, membayar rekening, dan memutuskan bagaimana
uang digunakan?
Siapa yang memutuskan bagaimana cara menghabiskan waktu luang atau siapa
teman atau kerabat yang hendak dikunjungi?
Siapa yang memutuskan perpindahan dalam pekerjaan atau tempat tinggal?
Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan?
Dalam keluarga Tn.R yang memgang atau membuat
keputusan akhir adalah Tn. R sebagai kepala keluarga dan sudah
melalui berbagai musyawarah sebelumnya dengan anggota
keluarga yang lainnya.
Dalam keluarga Tn.R yang memegang kendali dalam
membayar rekening, memutuskan bagaimana uang digunakan,
bagaimana cara menghabiskan waktu luang, berpindah dalam
bekerja dan tempat tinggal, serta yang mendisiplinkan dan
memutuskan adalah Tn. R.
Proses Pengambilan Keputusan
14.3. Teknik-teknik khusus apa yang digunakan untuk membuat keputusan di dalam
keluarga dan sejauh mana teknik-teknik ini digunakan (mis., konsesus:
akomodasi/tawar-menawar; kompromi/paksaan; de facto)? Dengan kata lain,
bagaimana cara keluarga membuat keputusan?
Dasar-Dasar Kekuasaan. Berbagai dasar dan sumber kekuasaan adalah
kekuasaan/otoritas yang sah dan variasi dari kekuasaan itu, kekuasaan “tak-
berdaya”; kekuasan referen; kekuasan ahli atau sumber; kekuasaan
penghargaan; kekuasaan memaksa; kekuasaan informasional (langsung atau
tidak langsung; kekuasaan efektif: dan kekuasaan manajemen ketegangan.

Dalam membuat suatu keputusan di keluarga Tn.R menggunakan teknik


konsensus dimana dalam setiap pengambilan keputusannya melalui diskusi
dan negosiasi dari semua anggoa keuarga yang terlibat, dengan menggunakan
dasar kekuasaan legitimasi yang merupakan keyakinan dan persepsi bersama
dari anggoa keluarga.
14.4. Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan?
Variabel yang Memengaruhi Kekuasaan Keluarga

Dasar keluarga mengambil keputusan adalah untuk


urusan sehari-hari terdapat singkronisasi yang efektif dalam
hubungan antar anggota keluarga dengan melakukan
musyawarah dan mufakat untuk mencapai suatu pengambilan
keputusan.
14.5. Mengenali keberadaan salah satu variabel berikut ini akan membuat pengkaji
meninterpretasi perilaku keluarga yang memungkinkan kekuasaan keluarga
dapat dikaji.
 Hierarki kekuatan keluarga.
 Tipe bentuk keluarga.
 Pembentukan koalisi.
 Jaringan komunikasi keluarga.
 Perbedaan gender.
 Faktor usia dan siklus kehidupan keluarga.
 Faktor kebudayaan dan interpersonal.
 Kelas sosial.

Dalam keluarganya Tn. R dan Ny. L sebagai orang tua


tidak pernah memberikan tanggung jawabnya yang berat dan
membebebankan nya kepada anak-anak mereka. Sehingga
membuat anaknya menjadi terganggu dalam hal pemenuhan
kebutuhan masa kanak-kanaknya. Dalam keluarganya Tn. R dan
Ny. L sebagai orang tua tidak pernah menjadikan tipe bentuk
keluarga mereka menjadi suatu alasan untuk pembuatan
keputusan.
Keseluruhan Kekuasaan Sistem dan Subsistem keluarga
14.6. Dari pengkajian Anda terhadap seluruh isu-isu yang luas di atas, buat
kesimpulan mengenai apakah kekuasaan keluarga tersebut dapat termasuk
keluarga dominansi istri atau suami, anak, nenek, dll; egalitarian-sinkratik atau
otonomi; tanpa pemimpin ataupengkajian
Berdasarkan kaotik (kacau)! KontinumTn.R
pada Keluarga kekuasaan keluarga
maka dapat
dapat digunakan sebagaibahwa
disimpulkan suatu presentasi
klasifikasivisual analisis
struktur Anda.
kekuasaan keluarga
secara menyeluruh dapat dikategorikan Keluarga patriarkal,
tradisional dimana dalam keluarga, ayah sebagai kepala keluarga
dengan kekuasaan keluarga berdada di tangan kepala keluarga,
serta tanggung jawab istri, anak dan anak perempuan yang
belum menikah berada di bawah kekuasaan ayahnya sebagai
kepala keluarga.
keluarga Tn.R mengatakan jika dalam keluarga ada
masalah dan dapat diselesaikan cukup dengan keluarga inti saja,
maka keputusan akhir ada pada kepala keluarga. Tetapi jika
masalah tidak dapat diselesaikan dengan keluarga inti, maka
Kontinum Kekuasaan Keluarga: Jika dominasi ditemukan, siapa yang dominan?
14.7. Untuk menentukan seluruh pola kekuasaan, menanyakan pertanyaan yang
terbuka dan luas sering kali mengaburkan (tanyakan kedua pasangan dan anak-
anak jika mungkin), di bawah ini diberikan beberapa contoh.

Siapa yang biasanya “berkata terakhir” atau membuat keputusan tentang isu
yang penting?
Siapa yang benar-benar ditugaskan dan mengapa (mencari dasar-dasar
kekuasaan)?
Siapa yang mengatur keluarga?
Siapa yang memenangkan argumen atau isu-isu penting?
Siapa yang bisa menang jika ada ketidaksepakatan?
Pendapat siapa yang digunakan jika orang tua/suami tidak sepakat?
Apakah anggota keluarga puas dengan bagaimana keputusan dibuat dan siapa
yang membuat keputusan tersebut (y.i., struktur kekuasaan saat ini)?

Dalam keluarga Tn.R yang biasanya “berkata Terakhir” adalah Tn. A


sebagai kepala keluarga, yang biasanya mengatur keluarga dan
memenangkan dalam arguman isu-isu penting, namun jika terdapat
ketidaksepakatan dalam berpendapat maka pendapat orang yang lebih tua
selain orang tua/suami bisa dipertimbangkan dan keluarga merasa puas
dengan keputusan yang dibuat.

15. Struktur Peran

Struktur Peran Formal


15.1. Posisi dan peran formal apa yang dipengaruhi setiap anggota keluarga?
Uraikan bagaimana anggota keluarga melakukan peran-peran formal mereka.
15.2. Apakah peran ini dapat diterima dan konsisten dengan harapan anggota
keluarga? Dengan kata lain, apakah ada ketegangan atau konflik peran?
15.3. Seberapa kompeten anggota merasa mereka melakukan peran terhormat
mereka?
15.4. Apakah terdapat fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan?

 Tn.R adalah seorang kepala keluarga, seorang suami dan seorang


ayah dari anaknya  yang berperan sebagai pencari nafkah dan pemimpin
keluarga, mendidik dan mengasuh anaknya 
 Ny.L merupakan seorang istri dan seorang ibu yang memiliki
peran provider yaitu mengurus rumah tangga, menidik dan mengasuh
anak dan memelihara hubungan yang baik antara kelurga pihak Tn.A
dan Ny.L sendiri
 An. F merupakan seorang anak yang berbakti kepada orang
tuanya 
Dalam keluarga Tn.R peran-peran ini dapat diterima dan juga ini
sesuai dan konsisten dengan harapan yang diinginkan oleh anggota keluarga.
Tidak terjadi konflik peran pada anggota keluarga maupun ketegangan dalam
peran masing-masing anggota keluarga. Tn. R dan Ny. L melakukan peran
masing-masing dengan baik sesuai dengan peran yang ada tanpa
mengesampingkan mendidik dan memberi perhatian kepada anak. Terdapat
fleksibilitas dalam peran jika dibutuhkan yaitu dalam mengawasi dan
memenuhi kebutuhan anak Tn. R dan Ny. L berkompromi siapa yang punya
waktu luang.

Struktur Peran Informal


15.5. Peran informal atau peran samr apa yang terdapat di keluarga? Siapa yang
menjalankan dan seberapa sering atau konsisten peran tersebut dijalankan?
Apakah anggota keluarga secara samar menjalankan peran yang berbeda dari
Dalam keluarga
posisi Tn.R
mereka yangterdapat
dituntutstruktur peran
keluarga informal
untuk merekasebagai berikut:
mainkan?
 Pendorong : dalam keluarga T.R terdapat pendorong entah itu dari orang tua
ataupun anak yang dengan senang hati mau menyetujui, memuji dan
menerima kontribusi orang lain.
 Penyelaras: dalam keluarga Tn.R terdapat penyelaras yang biasanya berasal
dari peran anak namun tidak jarang juga pada orang tua dalam menengahi
perbedaan pendapat antar anggota keluarga.
 Negosiator : dalam keluarga Tn.R, anak dan orang tua terkadang bisa
menjadi negosiator tergantung dengan kesalahan yang dibuat di pihak yang
mana.
 Pendamai : dalam keluarga Tn.R biasanya untuk pendamai akan saling
melengkapi dalam artian bila anak terlibat konflik maka orang tua wajib
menjadi pendamai dalam hal tersebut.
 Koordinator keluarga: dalam keluarga Tn.R yang bergerak menjadi
koordinator keluarga adalah Tn. R sebagai kepala keluarga.
 Perantara keluarga: dalam hubungan peran keluarga Tn.R sebagai ibu
menjadi perantara untuk setiap hal yang yang ada dalam keluarganya.
Seperti terdapat etika dan aturan dalam menyampaikan sesuatu pendapat ke
pada orang yang lebih tua (Tn. R). Untuk menghindari knflik maka biasanya
anak akan terlebih dahulu mendiskusikan suatu hal dengan ibunya (Ny. L)
dan meminta pendapat bagaimana bagusnya, barulah nanti setelah dapat
solusi Ny. L yang akan menyampaikannya kepada Ayah nya (Tn. R) yang
memiliki peran sebagai kepala keluarga.
Secara keseluruhan anggota keluarga menjalankan peran informalnya
sesuai dengan perannya, dan terkadang bisa saja berubah dari posisi jika
memang dibutuhkan.
15.6. Apa tujuan kehadiran peran-peran yang diidentifikasi sebagai peran samar atau
informal?
15.7. Apakah ada peran informal yang disfungsional pada keluarga atau anggota
keluarga dalam jangka waktu yang lama?
15.8. Apa pengaruh pada orang yang menjalankan peran tersebut?

Tn.R memiliki peran pendorong dalam keluarga yaitu menyetujui dan


menerima konstribusi dari anggota lain jika mengalami masalah 
Selain sebgai seorag kepala keluarga Tn.R berperan sebagai mediator
yang mencari kompromi saat keluarga lain mengalami masalah 
 Sedangkan Ny.L sebagai mertua lebih dominan sebagai insiator
yakni menyarankan atau mengusulkan ide dalam menangani
masalah
 Nn. C sebagai anak berperan sebagi pengikut yang mendengar
dan mengikuti dalam diskusi keluarga

Analisis Model Peran (kapan masalah peran muncul)


15.9. Siapa yang menjadi model yang memengaruhi seorang anggota keluarga dalam
kehidupan awalnya, siapa yang memberikan perasaan dan nilai-nilai tentang
pertumbuhan , pengalaman baru, peran, dan teknik komunikasi?
15.10.Siapakah yang secara spesifik bertindak sebagai model peran bagi pasangan
dalam peran mereka sebagai orang tua, dan sebagai pasangan pernikahan,
sperti apakah mereka itu?
15.11.Jika peran informal disfungsional di dalam keluarga, siapa yang menjalankan
peran ini diMenurut Tn.R dan
dalam generasi Ny.L
yang sebagai kepala keluarga mencontoh gaya
sebelumnya?
memimpin dari orang tuanya. Tn.R mengatakan juga menjalani peran
sebagai ayah mencontoh gaya pola asuh ayahnya. Tn.R mengatakan
mengikuti gaya orang tua mereka sebagai orang tuanya. Tn.R mengatakan
kedua orang tuanya saat mereka kecil mendidiknya dengan baik, Sehingga
Tn.R mencontoh gaya mendidik anak-anaknya dari orang tuanya. Selain
itu, Tn.R mengatakan kedua orang tuanya tidak otoriter dalam mengasuh
anak-anaknya. Orang tua Tn.R mengedapankan demokrasi dalam
mengasuh anak-anaknya sehingga Tn.R mencontoh mereka.
Dalam keluarga Tn.R tidak ada masalah peran yang muncul. Tn.R
mengatakan masing-masing anggota keluarga menjalankan peran dan
fungsinya masing-masing dengan baik, tidak ada anggota keluarga yang
merasa peran anggota keluarga lain tidak sesuai. Dalam pengkajian tidak
didapatkan peran informal yang disfungsional
Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran
15.12.Pengeruh kelas sosial: Bagaimana latar belakang kelas sosial memengaruhi
struktur peran informal dan formal di dalam keluarga?
15.13.Pengaruh kebudayaan: Bagaimana struktur peran keluarga dipengaruhi oleh
latar belakang keluarga agama dan etnik?
15.14.Pengaruh perkembangan atau tahap siklus kehidupan: Apakah perilaku peran
anggota keluarga saat ini sesuai dengan tahap perkembangan?
15.15.Peristiwa situasional: Perubahan dalam siklus kesehatan anggota keluarga.
Bagaimana masalah kesehatan memengaruhi peran keluarga? Realokasi
peran/tugas apa yang telah dilakukan? Bagaimana anggota keluarga yang telah
menerima pern-peran baru menyesuaikan diri? Apakah ada bukti tentang stres
atau konflik akibat peran? Bagaimana anggota keluarga dengan masalah
kesehatan bereaksi terhadap perubahan atau hilangnya peran?

Latar belakang kelas sosial Tn.R merupakan keluarga


menengah dimana Tn.R bekerja sebagai seorang wirausaha dan
Ny.L bekerja sebagai rumah tangga. Dalam keluarga Tn.R
merupakan sosok pemimpin yang kuat.  Keluarga saat ini dalam
tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah. Dimana
seluruh anggota kelurga dapat menjalani perannya masing dalam
memenuhi tugas tahap perkembangan keluarga ini.
Dalam keluarga Tn.R masalah kesehatan yang
mempengaruhi struktur peran keluarga adalah jika ada yang sakit
maka anggota keluarga akan bergantian merawatnya. Dan sebisa
mungkin anggota keluarga menerima dan menyesuaikan peran-
peran nya dengan tahap perkembangan dan diri sendiri. Selama
ini belum ada konflik dalam keluarga Tn.R yang berhubungan
dengan peran dalam setiap anggota keluarga.
16. Nilai Keluarga
16.1. Penggunaan metode “perbandingan” dan “membedakan” memberikan kesan
(dengan nilai dari kebudayaan yang dominan dan kelompok rujukan keluarga-
kelompok etnik yang diidentifikasi mereka-atau keduanya).

Produktivitas/Pencapaian Individu.
Idividualisme
Meterialisme/etika konsumsi
Etika kerja
Pendidikan
Persamaan
Kemajuan dan penugasan lingkungan.
Orientasi masa depan
Efisiensi, keteraturan, dan kepraktisan
Rasionalitas
Kualitas hidup dan pemeliharaan kesehatan
Dalam keluarga Tn.R yang membedakan dan menjadi
perbandingan adalah pada nilai inti Produktivitas/pencapaian
individu, individualisme dan etika kerja. Karena dalam keluarga
Tn.R prestasi atau pencapaian dalam bekerja menjadi suatu nilai
positif ketika pekerjaan yang dimiliki oleh anggota keluarga bisa
memberikan kepuasan yang lebih besar pada keluarga.

Perbedaan dalam Sistem Nilai


16.2. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan kelompok rujukan keluarga
dan/atau sistem yang berinteraksi seperti sistem pendidikan dan
perawatan/pelayanan kesehatan serta komunitas yang lebih luas?
16.3. Sejauh mana kesesuaian antara nilai keluarga dan nilai masing-masing anggota
keluarga?

Dalam keluarga Tn.R kesesuaian antara nilai keluarga


dalam berinteraksi dengan berbagai sistem seperti pendidikan
dan sistem pelayanan kesehatan sesuai.
Dalam keluarga Tn.R kesesuaian antara nilai keluarga
dan nilai masing-masing anggota keluarga memiliki penilaian
yang sama dan sejalan.
Nilai Keluarga
16.4. Seberapa penting nilai-nilai yang diidentifikasi di dalam keluarga? (Urutkan
dari nilai keluarga yang paling penting).
16.5. Nilai apa yang dianut secara disadari atau tidak disadari?
16.6. Apakah terdapat bukti konflik nilai di dalam keluarga?
16.7. Bagaimana kelas sosial, latar belakang kebudayaan dan derajat akulturasi,
perbedaan generasi, letak geografis (rural, urutan, suburban) keluarga
memengaruhi nilai-nilai keluarga?
16.8. Bagaimana nilai-nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga?

Dalam keluarga Tn.R nilai keluarga merupakan nilai


ajaran agama Islam dan adat istiadat minang. Aturan-aturan yang
berlaku di keluarga Tn. R merujuk pada norma di
masyarakat.Tn.R mengatakan pencapaian dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam
keluarga. Tn.R mengatakan apapun yang dikerjakan dan hasil
pekerjaan saat ini didukung dan dihargai anggota keluarga lain.

FUNGSI KELUARGA
17. Fungsi Afektif

Saling asuh, Keakraban, dan Identifikasi


17.1. Sejauh mana anggota keluarga saling asuh dan mendukung?
17.2. Apakah terdapat perasaan keakraban dan keintiman di antara lingkungan
hubungan keluarga?

Sebaik apa anggota keluarga bergaul satu sama lain?


Apakah mereka menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
17.3. Apakah identifikasi satu sama lain, ikatan, atau kedekatan nampak ada?
(penyataan empati, perhatian terhadap perasaan, pengalaman, dan kesulitan
anggota keluarga lainnya, semuanya ditunjukkan)..

Dalam keluarga Tn.R antar anggota keluarga saling asuh


dan senantiasa saling mendukung dengan memenuhi kebutuhan
sosioemosional anggotanya yang dimulai pada tahun-tahun awal
kehidupan individu dan berlanjut selama masa hidupnya. Dalam
keluarga Tn.R setiap anggota keluarga memiliki perasaan
keakraban dan keintiman antar anggota keluarga, selalu
menunjukkan kasih sayang satu sama lain.
Dalam keluarga Tn.R selalu menunjukkan adanya ikatan
dan kedekatan antar anggota satu sama lain seperti misalnya ada
anggota keluarga yang mengalami kesulitan dalam suatu hal
maka anggota lain akan senantiasa membantu untuk mencarikan
Keterpisahan dan Keterkaitan
17.4. Bagaimana keluarga menghadapi isu-isu tentang keterpisahan dan keterikatan?

Bagaimana keluarga membantu anggotanya agar bersatu dan memelihara


keterkaitan?
Apakah tersedia kesempatan untuk mengembangkan keterpisahan dan apakah
kesempatan tersebut sesuai dengan usia dan kebutuhan setiap anggota
keluarga?
Dalam keluarga Tn.R untuk menghadapi isu-isu tentang
keterpisahan dan keterikatan adalah dengan sebisa mungkin
untuk berusaha saling mendengarkan dan menurunkan ego antar
sesama anggota keluarga.

Pola Kebutuhan-Respons Keluarga


17.5. Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam
keluarga

Apakah orang tua (pasangan) mampu mengurangi kebutuhan dan persoalan


anak-anak serta pasangan mereka?
Seberapa peka anggota keluarga dalam menanggapi isyarat yang berkaitan
dengan kebutuhan dan perasaan anggota yang lain?

Dalam keluarga Tn.R kebutuhan individu lain dalam


keluarga sangat dibutuhkan dan sesama anggota keluarga
berusaha untuk mengurangi kebutuhan dan persoalan anggota
keluarga yang lain. Dan terkadang isyarat yang berkaitan dengan
kebutuhan dan perasaan anggota yang lain sangat dimengerti oleh
anggota keluarga yang lain.
17.6. Apakah kebutuhan, minat, dan perbedaan masing-masing anggota dihormati
oleh anggota keluarga yang lain?

Apakah terdapat keseimbangan dalam hal hormat-menghormati (apakah


mereka menunjukkan saling menghormati)?
Sejauh mana kepekaan keluarga terhadap tindakan dan persoalan dari setiap
individu?
17.7. Sejauh mana keluarga mengenali bahwa kebutuhan keluarga telah dipenuhi
oleh keluarga? Bagaimana proses pelepasan emosional (mencurahkan masalah)
keluarga? Untuk pertanyaan no. 21.5, 21.6, dan 21.7 menunjukkan bahwa
daftar anggota keluarga juga mencakup kebutuhan mereka seperti yang
dipersepsikan oleh anggota keluarga) dan sejauh mana kebutuhan ini dipenuhi
oleh anggota keluarga.

18. Fungsional Sosialisasi Dalam keluarga Tn.R kebutuhan individu lain dalam
18.1. Kaji praktikkeluarga
keluarga sangat dibutuhkan dan
dalam membesarkan sesamaisuanggota
anak dalam berikut. keluarga
berusaha untuk mengurangi kebutuhan dan persoalan anggota
 Pengendalian perilaku, meliputi disiplin, penghargaan, dan hukuman.
keluarga yang lain. Dan terkadang isyarat yang berkaitan dengan
 Otonomi dan ketergantungan.
kebutuhan dan perasaan anggota yang lain sangat dimengerti
 Memberi dan menerima
oleh anggota keluargacinta.
yang lain.
 Latihan perilaku
Setiap yang sesuai
anggota dengan
keluarga usiamenunjukkan
selalu (perkembangan fisik,
sikap sosial,
saling
menghormati antar sesama
emosional, bahasa, dan intelektual).anggota keluarga dan sangat peka
akan tindakan dan persoalan dari setiap anggota keluarga.
Dalam keluarga Tn.R ketika memberikan pola asuh pada anak dalam
pengendalian perilaku yang meliputi disiplin, penghargaan, dan sanksi
hukuman dilakukan dengan tegas dan sesuai janji, dalam artian Tn. R dan Ny.
L memang menepati janji tentang kapan anak harus diberi penghargaan,
disiplin dan sanksi hukuman yang sesuai dengan kenakalan yang
dilakukannya.
Selain mengajarkan anak disiplin Tn.R dan Ny. L tetap memberikan
mereka kasih sayang dan perasaan cinta dimana ketika mereka tidak
melakukan kesalahan maka Tn.R dan Ny. L juga tidak akan memarahi
mereka. Latihan perilaku yang diberikan pada anak adalah seperti pada
emosional nya, ketika anak tantrum maka biasanya Ny. L atau Tn. R tidak
akan mengikuti kemauan anaknya, dan membiarkan anak nya menyelesaikan
terlebih dahulu perasaan emosi yang dia rasakan. Setelah anak tenang barulah

18.2. Seberapa adaptif praktik keluarga dalam membesarkan anak untuk sebuah
bentuk keluarga dan situasi tertentu?

Dalam keluarga Tn.R praktik keluarga sangat berpengaruh dalam


membesarkan anak dalam artian apa yang di praktekan oleh keluarga
terutama orang tua maka anak secara tidak langsung akan mengikutinya.
18.3. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi? Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian,
bagaimana hal ini diatur?

Tn.R dan Ny.L sama-sama memiliki tanggung jawab dalam membesarkan anak
tidak ada perbedaan atau pola mengasuh hanya sendiri.

18.4. Bagaimana anak-anak dihargai dalam keluarga ini?

Tn. R dan Ny. L mengatakan cara mereka menghargai anak adalah dengan
cara perlakukan mereka seperti apa kita ingin di perlakukan.

18.5. Keyakinan budaya apa yang memengaruhi pola keluarga dalam membesarkan
anak?
18.6. Bagaimana faktor sosial memengaruhi pola pengasuhan anak?
18.7. Apakah keluarga ini beresiko tinggi mengalami masalah membesarkan anak?
Jika demikian, faktor apa yang menyebabkan keluarga berisiko?
18.8. Apakah lingkungan rumah cukup memadaibagi anak untuk bermain anak-anak
(sesuai dengan tahap perkembangan anak)? Apakah peralatan permainan yang
ada sesuai dengan usia anak?

Tn. R dan Ny. L mengatakan dalam membesarkan anak


nya tidak ada keyakinan ataupun kebudayaan tertentu yang
mempengaruhi tetapi mereka belajar dari berbagai hal tentang
perkemabangan anak.
Dalam keluarga Tn.R faktor sosial sedikit banyak nya
mempengaruhi pola asuh anak, lingkungan sosial yang kadang
bertolak belakang dengan pengasuhan dirumah juga menjadi
suatu persoalan hanya saja Tn.R sebisa mungkin untuk
memberikan pengajaran yang benar jika dirasa perilaku anak
tidak baik yang disebabkan oleh faktor lingkungan sosial
mereka.
Dalam keluarga Tn.R dan Ny.L dari pengkajian keluarga
ini tidak mengalami masalah dalam membesarkan anak. Di
lingkungan rumah Tn.R sangat memadai untuk anak bermain
19. Fungsi Perawatan Kesehatan
19.1. Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan:

Nilai apa yang dianut keluarga dalam kesehatan?


Promosi/peningkatan kesehatan?Pencegahan?
Apakah terdapat konsistensi antara nilai kesehatan keluarga seperti yang
dinyatakan dan tindakan kesehatan mereka?
Kegiatan promosi kesehatan apa yang dilakukan keluarga secara teratur?
Apakah perilaku ini merupakan karakteristik dari semua anggota keluarga, atau
apakah pola perilaku promosi kesehatan sangat beragm di antara anggota
keluarga?
Apa tujuan kesehatan keluarga?
Menurut Tn.R ketika sakit biasanya Tn.R hanya
meminum obat yang dibeli di apotek atau warung seperti
paracetamol dan obat magh, jadi ketika kambuh langsung
mengonsumsi obat tersebut,tetapi jika sakit belum juga ada
perubahan Tn.R langsung membawa keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan atau beralih dengan pengobata alternatif
dan juga dengan mengonsumsi racikan air rebusan yang pernah
19.2. Definisi dan tingkat pengetahuan
disarankan keluarga
oleh orangtua tentang sehat-sakit:
dan tetangganya.
Bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit untuk masing-masing
anggota keluarga? Tanda-tanda apa yang memberikan kesan, dan siapa yang
memutuskan?
Apakah keluarga dapat mengamati secara akurat dan melaporkan gejala dan
perubahan yang signifikan?
Apakah sumber informasi dan saran kesehatan bagi keluarga?
Bagaimana informasi dan saran tentang kesehatan diteruskan kepada anggota
keluarga?
Menurut Tn.R sakit adalah ketika Gastritis kambuh
dimana ia merasakan sakit pada ulu hati,nyeri punggung dan
juga merasakan mual muntah yang tak tertahankan. Sehingga
membuat Tn.R sedikit susah dalam melakukan aktivitas sehari-
hari. Sedangkan sehat menurut Tn.R adalah saat dimana ia tidak
merasakan sakit pada perutnya dan tidak ada gejala-gejala yang
muncul dan juga anggota tubuhnya yang lain dan dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya dengan baik.
Tn.R mengatakan mendapatkan informasi tentang
penyakit Gastritis yang dideritanya dari dokter, tetapi
sebelumnya juga ada dari tetangga atau pun kerabat dekat yang
mengatakan kalau Tn.R mengidap penyakit magh sebelum
dibawah ke RS, dan Tn.R mengetahui informasi mengenai apa
penyebab dari kambuh nya magh tersebut yaitu seperti dia
makan makanan pedas,bergas dan asam-asam mengakibatkan
gastritis kambuh ditambah dengan jadwal makan yang tidak
teratur informasi itu sediri didapatkan dari dokter ketika Tn.R
pergi berobat, namun Tn.R juga mencari-cari informasi
mengenai kesehatannya melalui media elektronik.
19.3. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:

Bagaimana keluarga mengkaji status kesehatanya saat ini?


Masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh keluarga?
Masalah kesehatan apa yang membuat keluarga merasa mereka rentan
Apa persepsi keluarga tentang berapa banyak kontrol kesehatan yang mereka
lakukan dengan melakukan tindakan kesehatan yang tepat?
Saat ini Tn.R menderita penyakit Gastritis hal ini membuat anggota
keluarga yang lain merasa rentan, dan Tn.R jarang berobat/kontrol ke
pelayanan kesehatan, apabila kambuh Tn.R hanya membiarkannya dan
meminum obat magh yang dibeli di warung. Anjuran dari dokter untuk
menjaga
19.4. Praktik dietpola makan,jadwal makan yang teratur,biasakan sarapan dan
keluarga:
asupan makanan seperti mengurangi makan-makanan yang pedas, bergas
dan asam-asam
Apakah tidak dilakukan
keluarga mengetahui sepenuhnya
tentang oleh Tn.R
sumber makanan karena
dari Tn.R pedoman
paramida tidak
terbiasa
makanan? untuk sarapan pagi dan tidak bisa lepas dari makanan pedas.
Apakah diet keluarga adekuat? (cacatan riwayat pola makan keluarga selama
tiga hari dianjurkan).
Siapakah yang bertanggung jawab untuk terhadap perencanaan, belanja, dan
persiapan makanan?
Bagaimana makanan disiapkan?
Berepa banyak makanan yang dikonsumsi per hari?
Apakah ada pembatasan anggaran makanan?
Penggunaan kupon makanan?
Bagaimana kelayakan penyimpangan dan lemari pendingin makanan?
Apakah saat makan mamiliki suatu fungsi tertentu bagi keluarga?
Bagaimana kebiasaan sikap keluarga terhadap makanan dan jam makan?
Bagaimana kebiasaan keluarga dalam mengkonsumsi makanan kudapan?
Keluarga Tn.R biasanya mereka makan sesuai keinginan saja seperti
sambal karena TnR lebih suka ngonsumsi makanan gorengan yang
bersambal dibanding yang berkuah/bersantan, dll dan jarang makan
sayur, buah-buahan. biasanya yang bertanggung jawab untuk
perencanaan, belanja dan persiapan makanan adalah Ny.L, berapa banyak
makanan yang dikonsumsi sehari itu tidak pernah dihitung. Bahan
makanan disimpan di lemari pendingin makanan.
Diit adekuat keluarga selama 3 hari
Hari ke 1
Makan pagi
 Kopi

Makan siang
 Nasi 1 piring penuh
 Goreng telur +touco
 Air putih
 Gorengan
 Teh

Makan malam
 Nasi 1 piring penuh
 Goreng ikan
 Air putih

H Hari ke 2
Makan pagi
 lotek
 teh

Makan siang
 asempedas daging
 air putih

Makan malam
 ketoprak
 nasi satu piring penuh
 Asam ikan pedas daging

19.5. Kebiasaan tidur dan beristirahat:


Apakah yang merupakan kebiasaan tidur anggota keluarga?
Apakah kebutuhan tidur anggota keluarga sesuai dengan status kesehatan dan
usia mereka?
Apakah jam tidur ditetapkan secara teratur?
Apakah anggota keluarga melakukan istirahat siang secara teratur dan memiliki
cara-cara lain untuk istirahat selama sehari?
Siapa yang memutuskan kapan anak-anak harus tidur?
Di mana anggota kleuarga tidur?
Dalam Keluarga Tn.R biasanya anggota keluarga tidur sesuai dengan jam
tidur yang ditetapkan dan biasanya rutin melakukan istirahat siang.
Biasanya Tn. R yang akan memutuskan anak-anak harus tidur dikamar
tidurnya masing-masing.
19.6. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi:

Apakah anggota keluarga menyadari bahwa rekreasi aktif dan olahraga secara
teratur penting untuk kesehatan?
Apakah pekerjaan harian yang biasa memberikan kesempatan untuk latihan?
Jenis rekreasi dan aktivitas fisik apa (mis., lari, bersepeda, berenang, menari,
tenis) yang dilakukan keluarga? Berapa kali?Siapa yang mengikuti?
Apakah aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh anggota keluarga
membutuhkan energi yang kecil untuk dikeluarkan? Apakah anggota keluarga
menghabiskan sedikitnya 30 menit hampir setiap hari dalam melakukakan
Tn.R mengatakan bahwa olahraga itu penting untuk kesehatan tubuh,
namu karena Tn.r terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga TN.R jarang
melakukan olah raga. Disamping itu Tn.R mengatakan bahwa dari
pekerjaannya sendiri sebagai wirausaha itu juga mengeluarkan energi dan
Tn.R mengatakan itu sudah termasuk olahraga, namun anak-anaknya
rutin 1xseminggu bermain sepak bola.

19.7. Praktik penggunaan obat terapuetik dan penenang, alkohol serta tembakau di
keluarga:

Apakah keluarga menggunakan alkohol, tembakau, kopi, cola, atau teh?(Kafein


dan teobromin adalah stimulan).
Apakah anggota keluarga mengonsumsi obat sebagai penenang?
Sudah berapa lama anggota keluarga menggunakan alkohol atau obat
penenang?
Apakah penggunaan tembakau, alkohol, atau obat yang diresepkan oleh
anggota keluarga dirasakan sebagai masalah?
Apakah penggunaan alkohol atau obat lainnya mengganggu kapasitas untuk
melakukan aktivitas yang biasa?
Apakah anggota keluarga secara teratur menggunakan obat yang dijual bebas
atau obat yang diresepkan?
Apakah keluarga menyimpan obat dalam periode yang lama dan menggunakan
kembali?
Apakah obat diberi label dan disimpan dengan tepat di tempat yang aman dan
jauh dari jangkauan anak kecil?

Keluarga Tn.R biasanya hanya menyimpan obat pada demam dan obat
magh yang disimpan pada tempat khusus dan tertentu selain itu keluarga
juga tidak menggunakan alkohol, cola dan biasanya minum teh atau kopi
sekali sehari, tetapi Tn.R merupakan seorang perokok aktif

19.8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri:

Apa yang dilakukan keluarga untuk memperbaiki status kesehatannya?


Apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah penyakit?
Siapakah pemimpin kesehatan di dalam keluarga?
Siapa yang membuat keputusan kesehatan di dalam keluarga?
Apa yang dilakukan anggota keluarga ketika merawat anggota yang sakit di
rumah?
Bagaimana kemampuan keluarga dalam hal perawatan diri yang berkaitan
dengan pengakuan terhadap tanda dan gejala, diagnosis dan perawatan di
rumah terhadap masalah kesehatan yang umum dan sederhana?
Apa nilai, sikap, dan keyakinan keluarga mengenai perawatan di rumah?

Dalam keluarga Tn.R yang biasanya memutuskan tentang kesehatan


adalah Tn. R sebagai kepala keluarga dan biasanya anggota keluarga akan
bergantian merawat anggota keluarga yang lain yang sakit. Tn.R yang
saat ini sedang mengidap Gastritis dan sedang tidak mengikuti anjuran
yang diberikan oleh dokter untuk masalah kesehatan Gastritis yang
dideritanya seperti dalam mengatur jadwal makan, pengontrolan asupan
makanan, mana makanan yang harus dikurangi, apa yang harus
dilakukan, bagaimana cara mengurangi sakit pada lambugnya jika
gastritis nya kambuh dan hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan
nya tentang Gastritis Tn.R masih belum mengerti. Ketika gastritis tn.R
kambuh biasanya istrinya memparut kunyit atau membelikan obat magh
di warung, menganjurkan untuk banyak istirahat.
19.9. Tindakan pencegahan secara medis:

Bagaimana riwayat dan perasaan keluarga tentang keadaan fisik ketika berada
dalam keadaan sehat?
Kapan pemeriksaan terakhir terhadap mata dan pendengaran dilakukan?
Bagaimana status imunisasi anggota keluarga?
Apakah anggota keluarga menggunakan air yang diberi florida, dan apakah
anak-anak dianjurkan untuk menggunakan florida setiap hari?
Apa kebiasaan higiene oral dalam keluarga yang berkaitan dengan sikat gigi
setelah makan?
Bagaimana pola keluarga dalam mengasup gula dan tepung?
Apakah anggota keluarga menerima perawatan gigi profesional yang bersifat
preventif/pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan, penyinaran dengan
sinar X secara periodik, kebersihan, perbaikan, dan untuk anak-anak, florida
oral atau topikal?
Dalam keluarga Tn.R anggota keluarganya belum pernah sama sekali
melakukan pemeriksaan mata, tapi Tn.R hanya melakukan pencegahan
dengan membatasi anak-anaknya untuk bermain Handphonne seluruh
anggota keluarganya imunisasi lengkap dan ,anggota keluarga biasanya
sikat gigi saat bangun tidur, sesudah makan dan malam hari menjelang
tidur.
19.10.Terapi komplementer dan alternatif:

Apa praktik pelayanan/perawatan kesehatan alternatif yang digunakan oleh


anggota keluarga?
Bagaimana mereka turut mengikuti praktik ini, dan atas alasan apa mereka
mengikuti praktik ini?
Bagaimana perasaan anggota keluarga tentang manfaat praktik ini terhadap
kesehatannya?
Sudahkah praktik ini dilaksanakan berdasarkan koordinasi dengan pelayanan
berbasis medis lainnya?
Tn.R mengatakan untuk jenis pengobatan tradisional
yang digunakan saat ini adalah meminum air rebusan kunyit,
tetapi tidak rutin dikonsumsi ketika gastritis kambuh saja. Tn.R
mengetahu pengobatan tersebut merupakan saran orang tua dan
tetangga yang mengatakan bahwa meminum air rebusan kunyit
bisa mengurangi sakit pada perut yang dirasakan Tn.R ketika
Gastritis nya kambuh. Biasanya untuk pengobatan terapi
tradisional ini Tn.R akan minum air rebusan kunyit tersebut
sebanyak 1 gelas sehari . Tn.R mengatakan ia mengetahui
pengobatan tradisional ini dari tetangga dan manfaat yang
dirasakan oleh Tn.R saat minum air rebusan kunyit Tn.R tidak
merasakan sakit pada perutnya.
19.11.Riwayat Kesehatan Keluarga:

Bagaimana keseluruhan kesehatan dari anggota keluarga dari hubungan


pernikahan (kakek/nenek, orang tua, bibi, paman, sepupu, saudara, dan
generasi) selama tiga generasi?
Apakah ada riwayat penyakit genetik atau keturunan di masa lalu dan
sekarang-penyakit diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, kanker, gout,
penyakit ginjal dan tiroid, asma, dan keadaan alergi lainnya, penyakit darah,
atau penyakit keturunan lainnya.
Apakah ada riwayat keluarga tentang masalah emosi atau bunuh diri?Apakah
terdapat penyakit keluarga yang berkaitan dengan lingkungan?
Riwayat kesehatan dalam keluarga Tn.R dari kakek dan nenek, orang tua,
paman dan bibi tidak ada penyakit genetik. Keluarga Tn.R tidak memiliki
riwayat keluarga dengan masalah emosi atau bunuh diri ataupun
lingkungan.
19.12.Layanan perawatan kesehatan yang diterima:

Dari mana anggota keluarga menerima perawatan (sebutkan praktisi perawatan


kesehatan dan/atau lembaga perawatan kesehatan)?
Apakah penyedia atau lembaga kesehatan merawat dan memerhatikan semua
kebutuhan kesehatan mereka?
Layanan perawatan yang diterima oleh keluarga Tn.R adalah dari
puskesmas dan RS setempat yang memberikan pelayanan dengan baik.

19.13.Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan:

Bagaimana perasaan keluarga tentang jenis pelayanan kesehatan yang tersedia


di dalam masyarakat?
Bagaimana perasaan keluarga mengenai pelayanan kesehatan yang diterima?
Apakah keluarga merasa nyaman, puas, dan percaya dengan perawatan yang
diterima dari penyedia pelayanan kesehatan?
Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan
keluarga?
Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat?
Perasaan keluarga dalam menerima layanan pelayanan kesehatan
keluarga merasa nyaman, puas dan percaya pada sikap perawat yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti puskesmas dan rumah
sakit setempat.

19.14.Pelayanan kesehatan darurat:

Apa lembaga atau dokter yang memberikan layanan perawat memiliki


pelayanan darurat?
Apakah pelayanan medis dari pemberi pelayanan kesehatan saat ini tersedia,
jika terjadi keadaan darurat?
Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga mengetahui di mana
pelayanan darurat terdekat (menurut kelayakan) baik untuk anak-anak maupun
anggota keluarga yang dewasa?
Apakah keluarga mengetahui bagaimana cara menghubungi ambulans dan
pelayanan paramedis?
Apakah keluarga memiliki rencana kesehatan gawat darurat?

Untuk pelayanan kesehatan darurat keluarga Tn.R mengatakan


bahwasanya tersedia layanan medis terdekat seperti IGD yang bisa
dikunjungi jika terjadi pelayanan darurat untuk anggota keluarga dan
keluarga mengetahui bagaimana cara menghubunginya.

19.15.Sumber pembayaran:

Bagaimana keluarga membayar pelayanan yang diterima?


Apakah kaluarga memiliki rencana asuransi kesehatan swasta, Medicare, atau
haruskah keluaga membayar penuh atau sebagaian?
Apakah keluarga mendapatkan pelayanan gratis (atau mengetahui siapa yang
layak mendapatkannya)?
Apa efek dari biaya perawatan kesehatan terhadap pemakaian pelayanan
kesehatan oleh keluarga?
Jika keluarga memiliki asuransi kesehatan (swasta, Medicare, Medicaid),
apakah keluarga diinformasikan tentang pelayanan preventif, peralatan medis
tertentu, kunjungan rumah, dll?

Keluarga memliki BPJS untuk membayar pelayanan


kesehatan yang diterima. Keluarga mendapatkan informasi tentang
manfaat BPJS yang mereka miliki.

19.16.Logistik untuk medapatkan perawatan:

Berapa jarak fasilitas perawatan dari rumah keluarga?


Alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas
perawatan?
Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah apa yang timbul
dalam hal jam pelayanan dan lamanya perjalanan ke fasilitas pelayanan
kesehatan?
Jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah Keluarga Tn.R adalah
lebih kurang 5 km dan keluarga menggunakan alat transportasi pribadi.

20. Stres, Koping, dan Adaptasi Keluarga

Stresor, kekuatan, dan persepsi keluarga


20.1. Apa saja stresor (baik jangka panjang maupun pendek) yang pernah dialami
oleh keluarga? Merujuk pada Family Inventory of Live Event and Changes
Scale sebagai contoh stresor yang penting. Pertimbangkan kekuatan dan jangka
waktu dari stresor ini?

Stresor yang dialami oleh keluarga saat ini adalah Tn.R merasacemas dengan
penyakit yang dialami akan menjadi tambah parah dan menyebabkan komplikasi,
karena saat ini usia anak nya masih kecil dan tanggung jawabnya sebagai orangtua
masih panjang sehingga membuat Tn.R takut semua itu akan terjadi
20.2. Kekuatan apa yang mengimbangi stresor itu? Apakah keluarga mampu
menangani stres dan ketegangan kehidupan keluarga sehari-hari? Sumber apa
yang dimiliki keluarga untuk mengatasi stresor itu?

Keluarga Tn.R mampu menangani stress dan ketegangan kehidupan mereka


percaya bahwa apa yang terjadi itu adalah bagian dari proses kehidupan.

20.3. Bagaimana keluarga mendefinisikan situasi tersebut?

Apakah realistik, penuh harapan.dilihat sebagai tantanga? Apakah keluarga


mampu bertindak berdasarkan pada penilaian realistis dan objektif terhadap
situasi atau peristiwa yang penuh stres?Atau apakah stresor utama dilihat
sebagai hal yang sangat besar, sulit di atasi, atau sesuatu yang merusak?
Dalam menghadapi stressor keluarga Tn.R melihat semuanya sebagai
suatu tantangan dan harapan hidup agar lebih baik, mampu bertindak
secara realistis dan objektif terhadap situasi.

Strategi Koping Keluarga


20.4. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stresor yang sedang dialami? Strategi
apa yang digunakan? Strategi koping apa yang dilakukan keluarga dan untuk
menangani jenis masalah apa? Apakah cara kopng anggota keluarga berbeda
untuk mengatasi masalah saat ini? Jika demikian, bagaimana?
20.5. Sejauh mana keluarga menggunakan strategi koping internal?

Mengandalkan kelompok keluarga


Berbagai perasaan, pemikiran, dan aktivitas (memperkuat kohesivitas)
Fleksibilitas peran
Normalisasi
Mengendalikan makna masalah dengan pembingkaian ulang dan penilaian
pasif
Pemecahan masalah bersama
Mendapatkan informasi dan pengetahuan
Terbuka dan jujur dalam komunikasi keluarga
Menggunakan humor dan tawa
20.6. Sejauh mana keluarga menggunakan stretegi koping eksternal berikut?

Memelihara jalinan aktif dengan komunitas


Menggunakan dukungan spiritual
Menggunakan sistem dukungan sosial
Untuk memperoleh informasi jaringan dukungan sosial lebih lanjut, baik
genogram dan ecomap dianjurkan.
20.7. Trategi koping disfungsional apa yang pernah digunakan keluarga atau apakah
keluarga saat ini menggunakannya? Adakah ada tanda-tanda disfungsional
seperti yang tercantum di bawah ini? Jika demikian catat dan sejauh mana
tanda tersebut digunakan?

Mengambinghitamkan
Penggunaan ancaman
Mitos keluarga
Orang ketiga
Pseudomutualitas
Otoriterianisme
Perpecahan keluarga
Penyalahgunaan alkohol dan/atau obat-obatan
Kekerasan dalam keluarga (pasangan, anak, sibling, lansia, atau homoseksual
Pengabaian anak
Dalam menyelesaikan stressor nya maka keluarga Tn.R
menggunakan strategi koping internal dan eksternal dimana
ketika terjadi stressor maka keluarga akan lebih terbuka dan jujur
dalam berkomunikasi, memecahkan masalah bersama dengan
menggunakan dukungan dari keluarga besar memiliki keyakinan
kepada tuhan, dan berdoa.
Adaptasi Keluarga Dalam penggunaan strategi koping keluarga internal
20.8. Bagaimanayang pengelolaan
biasanyaataudilakukan
fungsi keluarga? Apakah stresor/masalah
oleh keluarga keluarga
adalah komunikasi
dikelola secara adekuat
terbuka dan oleh keluarga? Apa
menggunakan dampak
humor dandari stresor
tawa pada fungsi
kemudiaan
keluarga? memecahkan masalah bersama, mengandalkan kelompok
keluarga, dan fleksibilitas peran.
20.9. Apakah keluarga berada dalam krisis? (Salah satu tugas primer perawat
Dalam adalah
keluarga penggunaan strategi
mendeteksi koping
kapan keluarga
keluarga beradaeksternal yang biasanya
dalam krisis)
dilakukan oleh keluarga adalah menggunakan dukungan spiritual dan
dukungan
Apakah sosial.yang ada merupakan bagian dari ketidakmampuan kronik
masalah
menyelesaikan masalahTn.R
Dalam keluarga (mis., tidak
apakah ditemukan strategi
keluarga terpajan koping yang
krisis)?
disfungsional.
Dalam keluarga Tn.R setiap masalah dikelola olehkeluarga dengan baik
dan adekuat sehingga membuat anggota keluarga semakin utuh.
Saat ini keluarga Tn.R tidak berada dalam krisis apapun.
Melacak Stresor, Koping, Adaptasi Sepanjang Waktu
23.10. Ketika perawat keluarga bekerja dengan keluarga sepanjang waktu, akan sangat
bermanfaat untuk melacak atau memantau bagaimana keluarga bereaksi
terhadap stresor, persepsi, koping, dan adaptasi. Apakah keluarga mulai pulih,
menghasilkan proses koping yang berguna, atau apakah tetap pada tingkat
adaptasi yang sama, atau menunjukkan tanda-tanda penurunan

Selama perawat melakukan interaksi dengan keluarga maka dapat dilihat


bahwa keluarga Tn.R sudah mulai pulih dari stressor nya, menggunakan
koping yang berguna dan beradaptasi dengan semestinya .

1. Tn.R

Keadaan umum : Baik TB : 170 Cm


Kesadaran : Compos mentis BB : 65 Kg

Tanda Vital TD : 130/80 mmhg S : 36,5oC


N: 70x/ menit P : 22 x/i

Kepala simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak


pucat
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan
vena jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung

-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal 24x/ menit
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari

2. Ny.L

Keadaan umum : Baik TB : 158


Kesadaran : Compos mentis BB : 40

Tanda Vital TD :110/80 mmHg. S : 36,5 oC


N: 60x/ menit P : 21 x/i

Kepala simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak


pucat
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan
vena jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada

- Jantung
-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal 23x/ menit
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif. Lutut terasa sakit

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 4-5 kali sehari

3. An. F

Keadaan umum : Baik TB : -Cm


Kesadaran : Compos mentis BB : 25 Kg

Tanda Vital TD : tidak diukur S : 36,5 oC


N: 80x/ menit P : 22 x/i

Kepala simetris, berambut bersih, rambut hitam, muka tidak


pucat
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan peningkatan
vena jugularis
-Inspeksi : Terlihat simetris kiri dan kanan, tidak ada tarikan dinding
Toraks
- Paru dada.
-Palpasi : Fremitus kiri dan kanan sama
-Perkusi : Sonor
-Auskultasi : Vesikuler normal, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
- Jantung
-Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
-Palpasi : ictus cordis tidak teraba
-Perkusi : dalam batas normal
-Auskultasi : irama teratur, tidak ada suara tambahan
-Inspeksi : bentuk datar, simetris
Abdomen
-Palpasi : turgor baik, hepar tidak teraba, tidak ada distensi
-Perkusi : Suara tympani
-Auskultasi : peristaltic usus normal
Ekstremitas Tidak ada oedema, masih dapat gerak aktif.

Eliminasi BAB biasanya 1 kali sehari, BAK 5-6 kali sehari


ANALISA DATA

No. Tanda Mayor Keterangan Diagnosis Keperawatan


1. Mengungkapkan tidak memahami Subjektif  Tn. R mengatakan Manajemen kesehatan keluarga
masalah kesehatan yang diderita bahwa gastriris adalah
tidak efektif
meningkatnya asam
lambung (Gastritis) berhubungan dengan
Pemahaman seseorang terkait
 Tn. R mengatakan kompleksitas program perawatan
dengan masalah kesehatan
bahwa tanda dan gejala
mengenai penyakit gastritis yaitu dibuktikan dengan
dari gastritis adalah nyeri
mampu menjelaskan dan
ulu hati dan mual mengungkapkan tidak memahami
memahami sehingga dapat
 Tn.R mengatakan hanya masalah kesehatan yang diderita,
meningkatkan pemahaman
mengetahui penyebab
tentang kesehatan mengenai mengungkapkan kesulitan
dari gastrirtis adalah
gastritis secara benar seperti
jadwal makan tidak menjalankan perawatan yang
mampu mengetahui tentang
teratur, tetapi untuk ditetapkan, aktivitas keluarga
pengertian gastritis, penyebab
faktor yang lain Tn.R
gastritis, tanda dan gejala untuk mengatasi masalah
tidak mengetahui seperti
gastritis, dan pencegahan
makanan yang dilarang kesehatan tidak tepat, dan gagal
gastritis ( Monica, 2019)
untuk dikonsumsi hanya melakukan tindakan untuk
saja mengetahui dilarang
mengurangi faktor resiko
mengonsumsi makanan
pedas namun keluarga
tidak mengetahui batas
kepedasan seperti apa
yang dilarang.
 Tn. R mengatakan
sampai saat ini tidak
mengetahui mengenai
pencegahan untuk
mengatasi masalah
gastritis sendiri supaya
tidak kambuh, karena
kadang Tn.R sudah
sering makan tetapi
gastritisnya sendiri tetap
kambuh
2. Mengungkapkan kesulitan Subjektif - Tn. R mengatakan
menjalankan perawatan yang sering makan tidak
ditetapkan
teratur dan stres dengan
perawatan pada pasien gastritis pekerjaan
menurut Sumbara (2020) yaitu : - Tn.R mengatakan sering
 Menjaga pola makan seperti:
frekuensi makan, porsi lupa makan
makan dan waktu makan - Tn. R mengatakan bila
teratur, jumlah makanan gastritis kambuh hanya
terlalu banyak atau terlalu istirahat yang dilakukan
sedikit, jenis makanan dan dan kadang minum
minuman.
racikan air kunyit
 Menjaga tidak timbul stres
karena dengan timbulnya - Tn. R mengatakan tidak
stress sehingga akan rutin minum obat bila
mengalami ganguan sistim
gastritis kambuh
pencernaan yaitu
peningkatan asam lambung,
mual, kembung yang akan
mempengaruhi fungsi
gastrointestinal track yang
mengakibatkan sekresi HCL,
mempengaruhi motilitas dan
vaskularisasi mukosa
lambung.
 Menghindari obat-obatan
golongan OAINS yang dapat
memicu timbulnya gastritis
seperti asam mefenamat.
3. Aktivitas keluarga untuk Objektif - Saat pengkajian tanggal
mengatasi masalah kesehatan 17 Agustus 2021, Tn. R
tidak tepat mengatakan tidak pernah
melakukan olahraga

Aktivitas keluarga dalam


mengatasi masalah kesehatan
pasien gastritis yaitu dengan
dengan memberikan dukungan
positif dalam membantu
perawatan pasien agar tidak
terjadi kekambuhan gastritis
seperti : olahraga secara teratur,
menghindari makanan yang
berbumbu dan menghindari
stress.
(Mudzakkir, 2016).

No. Tanda Minor Keterangan Diagnosis Keperawatan


Gagal melakukan tindakan  Saat dilakukan Manajemen kesehatan keluarga
untuk mengurangi resiko pengkajian tanggal
tidak efektif
17Agustus 2021, menu
makanan Tn.R yaitu (Gastritis) berhubungan dengan
Tindakan untuk mengurangi makanan pedas, dan kompleksitas program perawatan
faktor risiko penyakit gorengan serta makanan
gastritis menurut dibuktikan dengan
dan minuman berkafein.
(Purbaningsih, 2020) yaitu :  Saat pengkajian tanggal mengungkapkan tidak memahami
mengatur pola makan , tidak 17 Agustus 2021, Tn. R masalah kesehatan yang diderita,
mengkonsumsi alkohol, obat-
obatan seperti OAINS, tidak mengatakan setiap pagi
mengungkapkan kesulitan
merokok, menghindari stress, selalu minum teh atau menjalankan perawatan yang
menghindari minuman pun kopi
berkafein seperti kopi dan ditetapkan, aktivitas keluarga
menghindari makanan yang  Saat pengkajian
merangsang asam lambung dilakukan tanggal 17 untuk mengatasi masalah
seperti pedas dan asam.
agustus 2021, Tn. R kesehatan tidak tepat, dan gagal
mengatakan bahwa Tuan
melakukan tindakan untuk
H merupakan perokok
aktif mengurangi faktor resiko

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN LUARAN INTERVENSI


Manajemen Kesehatan Keluarga Manajemen Kesehatan Dukungan Keluarga Merencakan Perawatan
Tidak Efektif (Gastritis) Keluarga Tindakan :
berhubungan dengan kompleksitas 1. Observasi
program perawatan dibuktikan Setelah dilakukan intervensi  Tindakan untuk mengurangi faktor risiko
dengan mengungkapkan tidak keperawatan selama 1 penyakit gastritis menurut (Purbaningsih,
memahami masalah kesehatan yang minggu, maka manajemen 2020) yaitu : mengatur pola makan , tidak
diderita, mengungkapkan kesulitan kesehatan keluarga mengkonsumsi alkohol, obat-obatan seperti
menjalankan perawatan yang meningkat dengan kriteria OAINS, tidak merokok, menghindari stress,
ditetapkan, aktivitas keluarga untuk
hasil : menghindari minuman berkafein seperti kopi
mengatasi masalah kesehatan tidak
tapat, dan gagal melakukan tindakan dan menghindari makanan yang merangsang
untuk mengurangi faktor resiko. 1 Kemampuan asam lambung seperti pedas dan asam.
menjelaskan 2. Terapeutik
2 masalah kesehatan  Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam
yang dialami keluarga, seperti adanya dukungan keluarga
Aktivitas keluarga terhadap keluarga yang mengalami penyakit
3
mengatasi masalah gastritis agar tidak terjadi kekambuhan gastritis
kesehatan secara yaitu dengan memberikan dukungan dengan
tepat mengontrol pola makan dan memberikan
Tindakan untuk informasi mengenai penyakit.
mengurangi faktor  Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
resiko optimal
Ket :  Perubahan lingkungan rumah dapat dilakukan
1. Meningkat dengan mengontrol pola makan pasien gastritis,
2. Cukup meningkat membantu perawatan pada pasien gastritis,
3. Sedang menghindai stress, dan memberikan dukungan
4. Cukup menurun kepada keluarga agar tidak terjadi kekambuhan
5. Menurun penyakit gastritis.
3. Edukasi
Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
3 Verbalisasi kesulitan Perawatan pada pasien gastritis menurut Sumbara
dalam menjalani (2020) yaitu :
program  Menjaga pola makan seperti waktu makan
perawatan/pengorba (makan pagi sebelum pukul 09.00, makan siang
nan jam 12.00-13.00, makan malam jam 18.19.00).
Ket :  Frekuensi makan (3 kali sehari diantaranya
1. Meningkat makan pagi, makan siang, makan malam dan
2. Cukup meningkat makanan selingan antara makan pagi dengan
3. Sedang siang serta antara makan siang dan malam).
4. Cukup menurun  Jenis makanan (tidak makan yang pedas dan
5. Menurun yang mudah dicerna serta tidak keras ).
 Porsi makanan (karbohidrat 60-70 %, lemak 2-
30%, dan protein 15-20%).
Perilaku Kesehatan  Menjaga agar tidak timbul stress.
Setelah dilakukan intervensi  Menghindari obat-obatan golongan OAINS
keperawatan selama 1 yang dapat memicu timbulnya gastritis seperti
minggu, maka perilaku asam mefenamat.
kesehatan meningkat dengan
kriteria hasil : Edukasi Proses Penyakit
1 Kemampuan 4 Tindakan :
melakukan 1. Observasi
tindakan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pencegahan menerima informasi. Didalam pelayanan
masalah kesehatan kesehatan harus memiliki kemampuan
2 Kemampuan 4 berkomunikasi dengan baik kepada pasien dan
peningkatan keluarga dalam melihat kesiapan menerima
kesehatan informasi pelayanan kesehatan untuk
Ket : menghindari kesalahpahaman dan menilai
1. Menurun memori pasien dalam menerima informasi yang
2. Cukup menurun diberikan (Arumsari, 2016).
3. Sedang 2. Terapeutik
4. Cukup meningkat  Sediakan materi dan media pendidikan
5. Meningkat kesehatan. Pendidikan kesehatan efektif dalam
meningkatkan perilaku masyarakat dengan
tujuan untuk mencapai kesehatan yang optimal
( Notoatmodjo, 2014).
Media pendidikan kesehatan masyarakat menurut
Notoatmodjo (2014) yaitu :
a. Media cetak berupa booklet, leaflet,
flipchart dan poster serta foto.
b. Media elektronik berupa televise, radio,
video, slide dan lainnya.
c. Media papan informasi yang dipasang
ditempat umum.
d. Media pembelajaran yang dipakai baik itu
media cetak, media elektronik dan media
papan berpengaruh terhadap peningkatan
pengetahuan dan sikap individu terhadap
kesehatan
e. Materi pendidikan kesehatan yang dapat
diberikan pada pasien gastritis menurut
Zuliandana (2016) meliputi pengertian
gastritis, penyebab gastritis, tanda dan gejala
gastritis, tindakan pencegahan gastritis,
perawatan gastritis, dan komplikasi gastritis.
f. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
rencana. Memberikan pendidikan kesehatan
sebaiknya sesuai dengan kontrak yang
telah dibuat dengan pesertapendidikan
kesehatan (Notoatmodjo,2014).
g. Berikan kesempatan untuk bertanya.
Memberikan kesempatan kepada peserta
pendidikan kesehatan untuk bertanya dapat
menambah pengetahuan serta mengurangi
hal yang menjadi keraguan peserta terkait
dengan materi pendidikan kesehatan yang
diberikan, sehingga dapat membuat suasana
pendidikan kesehatan tidak monoton
(Notoatmodjo, 2014).

3. Edukasi
 Jelaskan pengertian dari gastritis
Gastritis adalah suatu keadaan peradangan
atau perdarahan mukosa lambung yang
bersifat akut dan kronik (Smelzer,
2013).

 Jelaskan penyebab gastritis dan faktor resiko


penyakit. Penyebab gastritis menurut
Smelzer (2013) yaitu:
a. Pola makan tidak teratur
b. Infeksi bakteri
Infeksi oleh bakteri Helicobacter Pylori
( sejenis bakteri yang hidup di dalam
lambung dalam jumlah kecil) ketika asam
lambung yang dihasilkan lebih banyak
kemudian pertahanan dinding lambung
menjadi lemah maka bakteri ini akan
bertambah banyak jumlahnya, apalagi
disertai dengan kebersihan makanan yang
kurang.
c. Pemakaian obat penghilang nyeri secara
terus menerus : Obat anti inflamasi
nonsteroid (OAINS) seperti aspirin,
ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan peradangan pada lambung
dengan cara mengurangi prostaglandin
yang bertugas melindungi dinding
lambung. Jika pemakaian obat-obat
tersebut hanya sesekali maka
kemungkinan terjadinya masalah
lambung akan kecil. Tapi jika
pemakaiannya dilakukan secara terus
menerus atau pemakaian yang berlebihan
dapat mengakibatkan gastritis dan peptic
ulcer.
d. Penggunaan alkohol secara berlebihan.
Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis
mukosa pada dinding lambung dan
membuat dinding lambung lebih rentan
terhadap asam lambung walaupun pada
kondisi normal sehingga dapat
menyebabkan perdarahan
e. Penggunaan cafein dapat merusak
lambung dan menyebabkan gastritis.
f. Stress
Respon mual dan muntah yang dirasakan pada
saat individu mengalami stres
menunjukkan bahwa stress berefek pada
saluran pencernaan.Mekanisme terjadinya
ulcer atau luka pada lambung akibat stres
adalah melalui penurunan produksi
mukosa pada dinding lambung.
g. Kebiasaan merokok .

Faktor resiko penyakit gastritis : menurut


megawati (2014)
a. Lanjut Usia
Pada lanjut usia dinding mukosa lambung
semakin menipis dan lebih mudah
terinfeksi bakteri Helicobacter Pylori
dari pada usia muda.
b. Pola makan
Perubahan pola makan yang meliputi tidak
teraturnya waktu makan, frekuensi
makan, jenis makanan dan porsi
makanan yang di konsumsi dapat
mempengaruhi kekambuhan gastritis.
c. Gaya hidup
Gaya hidup seperti mengknsumsi alkohol
dan merokok dapat mempengaruhi
terjadinya gastritis
d. Stress
Stress dapat meningkatkan asam lambung
sehingga dapat menimbulkan gastritis
e. Faktor budaya dan sosial ekonomi
Pada budaya tertentu menyukai jenis
makanan yang pedas ataupun asam
yang mengakibatkan peningkatan
resiko terjadinya gastritis.
 Jelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi
dari penyakiy gastritis yaitu :
a. Pendarahan pada lambung
b. Luka pada dinding lambung
c. Gangguan penyerapan makanan
d. Meningkatkan resiko kanker lambung

 Jelaskan tanda dan gejala yang ditimbulkan


oleh penyakit. Tanda gejala penyakit gastritis
menurut Smelzer (2013) yaitu :
a. Nyeri ulu hati
b. Nafsu makan menurun
c. suhu badan naik, keluar keringat dingin.
d. Sering sendawa terutama bila dalam
keadaan lapar.
e. Mual
f. Muntah
g. Kepala terasa pusing
h. Perdarahan pada saluran cerna berupa
muntah darah (hematemesis) dan buang air
besar dengan darah (melena) atau bisa
tanpa adanya keluhan sehingga bisa
menjadi anemia
i. Perut terasa kembung

 Ajarkan cara atau mengatasi gejala yang


dirasakan. Pencegahan gastritis menurut
Misnadiarly (2009) :
a. Atur pola makan
b. Hindari mengkonsumsi makanan yang
menimbulkan gas dilambung, sehingga
mengakibatkan perut kembung seperti kol,
semangka dll
c. Hindari mengkonsumsi makanan terlalu
pedas yang dapat mempengaruhi radang
lambung
d. Hindari stress
e. Menyediakan makanan ringan (biskuit)
f. Olahraga teratur.
g. Hindari minuman dengan kadar cafein,
alkohol dan tidak merokok
h. Menerapkan istirahat yang teratur
i. Hindari pemakaian obat-obatan yang dapat
mengiritasi lambung.

 Ajarkan cara meminimalkan nyeri pada pasien


gastritis dengan cara manajemen nyeri yaitu
teknik relakasi nafas dalam, karena relaksasi
nafas dalam yang digunakan untuk proses
terapi sangat membantu meringankan nyeri
yang dialami oleh pasien sehingga
memudahkan dalam proses penyembuhan
karena dapat dilakukan secara mandiri (Utami,
2018).

Anda mungkin juga menyukai