Anda di halaman 1dari 30

DATA SENJANG ANAK

ANAK Hasil Kuisioner (Google Form Usia Anak)


Hasil Survey (kusioner) :
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan riwayat penyakit yang
pernah diderita oleh anak dalam 3 bulan terakhir paling
banyak yaitu Diare, sebanyak7 3, 3% responden
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak pernah atau tidak
rutin memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum makan /
setelah makan, buang air dan bermain sebesar 66,7 % .
3. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak yang memiliki
kebiasaan jajan di sekolah maupun di rumah hamper setiap
hari / sering sebesar 60 %
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak pernah/tidak rutin
memiliki kebiasaan sarapan sebelum pergi kesekolah sebesar
40%
5. Berdasarkan hasil survei didapatkan frekuensi anak mandi,
gosok gigi, cuci rambut tiap hari mengatakan pernah/tidak
rutin sebesar 60%
6. Berdasarkan hasil survei didapatkan sebagian besar orang tua
tidak membawa anaknya pelayanan kesehatan untuk dilakukan
sebesar 60%
7. Berdasarkan hasil survey didapatkan sebagian besar orang tua
memilih ingin mengatahui informasi mengenai PHBS sebesar
53,3%

Studi Literatur :
Diare
World Health Organization (WHO,2018) menyatakan kematian
anak pada usia sekolah dasar mencapai angka 6,9 juta anak pada
tahun 2018, dari 14% kematian tersebut di sebabkan oleh 2,5 miliar
anak di usia sekolah dasar menderita diare tiap tahunnya di seluruh
dunia
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diare di Indonesia
menurut diagnosis tenaga kesehatan untuk seluruh kelompok umur
adalah 6,8% sedangkan pada balita sebanyak 11%. Di Sumatera
Barat prevalensi diare untuk seluruh kelompok umur sebesar 7,6%
sedangkan pada anak sebanyak 13%
Pada Tahun 2017 di Provinsi sumatera Barat jumlah kasus
diare yang ditemukan dan dilayani sebanyak 115.442 orang (102
%) , sedangkan tahun 2015 jumlah kasus diare yang ditemukan dan
dilayani sebanyak 110.122 orang (99 %)
Kasus diare dari data profil kesehatan Kota Padang tahun 2018
yang ditemukan pada semua kelompok umur sebanyak 8.696 dan
jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (7.800
kasus)
PHBS
Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan, penduduk umur > 10
tahun menerapkan cuci tangan yang sesuai di Indonesia dengan
rata - rata presentase 49,8 % dan berperilaku BAB dengan benar
dari hasil kajian perhitungan rata – rata 88,2%, menyikat gigi setiap
hari dengan hasil riset rata - rata 94,7% . Dari hasil penjabaran
pada tiap daerah provinsi yang ada di Indonesia mempunyai angka
prevalensi dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat berbeda -
beda, salah satunya provinsi Jawa Tengah menunjukkan hasil rata –
rata anak usia sekolah 49,5 % berperilaku cuci tangan dengan
benar, BAB dengan benar di jamban dari tempat maupun
kebersihan setelah BAB sebesar 90,0%, menyikat gigi setiap hari
sebesar 95,5% (Kemenkes, 2018)
Riskesdas tahun 2013 menyatakan, angka kebersihan diri yang
terjadi pada anak mengalami permasalahan pada gigi sebanyak
86%, belum tahu caranya potong kuku sebanyak 53%, belum
mengerti caranya menggosok gigi sebanyak 42% dan tidak
melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak
8%. (Kemenkes, 2013)
Berdasarkan hasil Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017,
Provinsi Sumatera Barat mencapai target dari Renstra sebesar 60%
dengan pencapaian PHBS nya sebesar 84,21%.
ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Mayor Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Subjektif : (-) (D. 0117)
Objektif :
Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap Definisi :
perubahan lingkungan Ketidakmampuan mengidentifikasi,
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan riwayat mengelola, dan/atau menemukan
penyakit yang pernah diderita oleh anak dalam 3 bantuan untuk mempertahakan
bulan terakhir paling banyak yaitu Diare, kesehatan
sebanyak7 3, 3% responden
Kurang menunjukkan pemahaman tentang
perilaku sehat
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah atau tidak rutin memiliki kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan / setelah
makan, buang air dan bermain sebesar 67,7 % .
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak yang
memiliki kebiasaan jajan di sekolah maupun di
rumah hamper setiap hari / sering sebesar 60 %
3. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah/tidak rutin memiliki kebiasaan sarapan
sebelum pergi kesekolah sebesar 40%
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan frekuensi
anak mandi, gosok gigi, cuci rambut tiap hari
mengatakan pernah/tidak rutin sebesar 60%
5. Berdasarkan hasil survey didapatkan sebagian
besar orang tua memilih ingin mengatahui
informasi mengenai PHBS sebesar 53,3%

Data Minor
Subjektif : (-)
Objektif :
Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan
kesehatan yang kurang
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan sebagian
besar orang tua tidak membawa anaknya
pelayanan kesehatan untuk dilakukan sebesar
60%
Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan
perilaku sehat
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah atau tidak rutin memiliki kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan / setelah
makan, buang air dan bermain sebesar 67,7 % .
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak yang
memiliki kebiasaan jajan di sekolah maupun di
rumah hamper setiap hari / sering sebesar 60 %
3. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah/tidak rutin memiliki kebiasaan sarapan
sebelum pergi kesekolah sebesar 40%
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan frekuensi
anak mandi, gosok gigi, cuci rambut tiap hari
mengatakan pernah/tidak rutin sebesar 60%
RENCANA KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


DIAGNOSA LUARAN KRITERIA INTERVENS TINDAKAN KEGIATAN
KEPERAWATA HASIL / I
N EKSPEKTASI

Pemeliharaan Pemelihara 1. Menunjuk Edukasi Observasi Identifikasi kesiapan dan


Kesehatan Tidak an kan perilaku Kesehatan kemampuan menerima
Efektif (D.0117) Kesehatan adaptif / 5 (I.12383) informasi
(L.12106) (meningkat)
Definisi : 2. Menunjuk Identifikasi faktor-faktor
Ketidakmampuan kan pemahaman yang dapat meningkatkan
perilaku sehat / dan menurunkan motivasi
mengidentifikasi,
5 (meningkat) perilaku hidup bersih dan
mengelola, dan 3. Kemampu
atau menemukan sehat
an menjalankan Teraupetik Sediakan materi dan
bantuan untuk hidup sehat / 5
media pendidikan
mempertahankan (meningkat)
kesehatan
kesehatan 4. Perilaku
Jadwalkan pendidikan
mencari bantuan
/ 4 (cukup kesehatan sesuai
meningkat) kesepakatan
5. Menunjuk Berikan klien kesempatan
kan minat untuk bertanya
meningkatkan Edukasi Jelaskan faktor resiko
perilaku sehat / yang dapat mempengaruhi
5 (meningkat) kesehatan
6. Memiliki Ajarkan perilaku hidup
system bersih dan sehat
pendukung / 5 Ajarkan strategi yang
(meningkat) dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
PLAN OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT ANAK KELOMPOK F’21

MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PENANGGUNG


KESEHATAN JAWAB
Pemeliharaan 1. Membentuk forum 1. Untuk memudahkan Anggota 1 September Zoom  Nanang
Kesehatan tidak perkumpulan dari dalam memberikan Community 2021 Jam Meeting Pramayudi
efektif Anak usia informasi terkait rencana Virtual Anak 17.00 WIB  Miftah
berhubungan sekolah/orang tua yang akan disepakati Usia Sekolah Khairunnisa
dengan dengan anak usia kedepannya. F’21
ketidakmampuan sekolah secara 2. Agar anak memahami
mengatasi masalah online tentang pengertian diare,
(individu atau 2. Melakukan penyebab diare, dan cara
keluarga) pada pendidikan mencegah diare
anak usia sekolah kesehatan tentang 3. Agar anak mampu
di Community - Diare pada anak memahami dan
VirtualF’21 usia sekolah menerapkan prilaku yang
- perilaku PHBS sehat di dalam kehidupan
pada anak usia sehari – hari.
sekolah
DATA SENJANG

REMAJA Hasil Kuisioner (Google Form Usia Remaja)


Hasil Survey (kusioner) :
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan kegiatan yang dilakukan remaja diluar
jam sekolah adalah bermain game online di HP atau komputer (81%).
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan perilaku yang kurang sehat menurut
remaja adalah bermain gedget (90,5%).
3. Berdasarkan hasil survei didapatkaninformasi yang dibutukan remaja saat ini
yaitu cara menggunakan gedget yang baik dan benar (61,9%).
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan remaja sering bermain game online
sebanyak 85%.
5. Berdasarkan hasil survei didapatkan berapa jam remaja bermain game dalam
1 hari adalah menjawab remaja bermain game selama > 3 jam (46,6%) dalam 1
hari.
5. Berdasarkan hasil survei didapatkan remaja mengatakan game online tidak
baik untuk kesehatan sebanyak 90,5%.

Studi Literatur :
1. Pesatnya perkembangan game online ini didukung dengan adanya data dari 4
negara sebagai penggunaan game online tertinggi di dunia. Negara tersebut
ialah China, yang mana dari seluruh populasi penduduk yang mengunakan
internet, 57% nya merupakan pengguna game online, kemudian Amerika
Serikat dan Korea Selatan dengan jumlah pengguna 66% dan 35% dari populasi
penduduk yang menggunakan jaringan internet di Negara tersebut. Dan yang
terakir Indonesia dimana 34 juta jiwa penduduk Indonesia tercatat sebagai
pengguna game onlen aktif.
2. Remaja lebih sering menggunakan internet untuk memperoleh kesenangan
seperti bermain game online dan chatting. Selain itu, menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2018) dipeoleh data jumlah pemain
game aktif diperkirakan berjumlah 10,7 juta orang. Pemain game aktif
didefinisikan sebagai para gamers yang hampir setiap hari bermain game
online. Data tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia yang memiliki
kebiasan atau hobi bermain game online termasuk kedalam angka yang cukup
tinggi. Seseorang dikatakan mengalami kecanduan game online ketika bermain
selama 2-10 jam per hari atau dalam waktu 30 jam/minggu.
3. Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) sudah
menetapkan kecanduan game online sebagai salah satu gangguan mental ng
disebut internet gaming disorder (IGD) (WHO, 2018).Penyakit gangguan
mental ini telah terdaftar dalam beta ll”th International Clasifzcation Diseases
(ICD).Terdapat beberapa perilaku yang dikategorikan sebagai sebuah
kecanduan terhadap game online ini, yaitu yang pertama seseorang sulit
mengendalikan dirinya untuk bermain game, yang kedua seseorang lebih
memprioritaskan game diatas kegiatan penting lainnya, dan yang terakhir
seseorang akan terus bermain game meski telah mengetahui konsekuensi
negatif yang akan dialami dan perilaku tersebut telah berlangsung selama 1
tahun atau lebih.
ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Mayor Perilaku kesehtan cenderung
Subjektif : (-) beresiko (D. 0099)
Objektif :
Menunjukkan penolakkan terhadap perubahan Definisi :
status kesehatan Hambatan kemampuan dalam
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan remaja mengubah gaya hidup perilaku untuk
mengatakan game online tidak baik untuk memperbaiki status kesehtan
kesehatan sebanyak 90,5%, tetapi dilihat dari
hasil survey sendiri didapatkan remaja masih
sering bermain game online sebanyak 85%.
2. Berdasarkan hasil survei terdapatanya perlaku
tidak sehat pada remaja uka bergadang 66,7%.

Gagal melakukan tindaka pencegahan masalah


kesehatan
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan
kegiatan yang dilakukan remaja diluar jam
sekolah adalah bermain game online di HP
atau komputer (81%).
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan
berapa jam remaja bermain game dalam 1
hari adalah menjawab remaja bermain
game selama > 3 jam (46,6%) dalam 1
hari.

Data Minor
Subjektif : (-)
Objektif :
Gagal melakukan pengendalian yang optimal
2. Dari 21 remaja terdapat 90,5%remaja suka
bermain gedget dan game online
3. Dari 21 remaja yang hadir terdapat 81%
melakukan kegiatan bermain game online
dirumah ketika diluar jam sekolah.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS REMAJA COMMUNITY VIRTUAL

No Diagnosa Keperawatan Luaran Intervensi


1 Perilaku kesehatan a. PerilakuKesehatan Prevensi Primer
cenderung berisiko pada
Setelah dilakukan intervensi a. Promosi perilaku upaya kesehatan
remaja comunity virtual
keperawatan maka perilaku kesehatan Defenisi : meningkatkan perubahan perilaku penderita/klien agar memi
daring tahun 2021
membaik dengan kriteriahasil : kemauan dan kemampuan yang kondusif bagi kesehatan secara menyelu
baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitarnya
1. Kemampuanmelakukantind 4
Tindakan
akanpencegahanmasalahkes
Observasi
ehatan
2. Kemampuanpeningkatankes 4  Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
ehatan Terapeutik
Ket:
 Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
1. Menurun Edukasi
2. Cukupmenurun  Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
3. Sedang  Anjurkan melakukan aktivitas fisik setiap hari
 Anjurkan mengurangi durasi bermain game online
4. CukupMeningkat

5. Meningkat
Prevensi Sekunder

b. Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri


Definisi : memfasilitasi agar dapat bertanggung jawab atas perilaku sendiri
b. Manajemen Kesehatan konsekuensi yang ditimbulkannya
Tindakan
Setelah dilakukan intervensi
Observasi
keperawatan maka perilaku kesehatan
 Identifikasi persepsi tentang masalah kesehatan
meningkatdengankriteriahasil :
Terapeutik
1. Melakukan tindakan 4
 Tingkatkan rasa tanggung jawab atas perilaku sendiri
untuuk mengurangi faktor
 Berikan penguatan dan umpan balk positif jika melaksanakan tangg
resiko
2. Aktivitas hidup sehari-hari 4 jawab atau mengubah perilaku
efektif memenuhi tujuan Edukasi
kesehatan
Ket:  Memberikan edukasi kesehatan kepada remaja terkait dam
kecanduan game online terhadap
1. Menurun
 Anjurkan melakukan kegiatan fisik atau olahraga
2. Cukupmenurun

3. Sedang Prevensi Tersier

4. CukupMeningkat c. Edukasi perilaku upaya kesehatan


Defenisi : mengajarkan dan memfasilitasi perubahan perilaku yang menduk
5. Meningkat
kesehatan
Observasi
c. Pemeliharaan kesehatan  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan maka perilaku kesehatan  Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
meningkat dengankriteriahasil :  Berikan kesempatan untuk bertanya

1. Menunjukan pemahaman 4  Gunakan pendekatan promosi kesehatan dengan memperhati

perilaku sehat pengaruh dan hambatan dari lingkungan, sosial serta budaya
2. Kemampuan menjalankan 4 Edukasi
perilaku adaptif
Ket:  Menjelaskan penanganan masalah kesehatan
 Anjurkan menentukan perilaku spesifik yang akan di ubah p
1. Menurun
kecanduan game online
2. Cukupmenurun

3. Sedang

4. CukupMeningkat

5. Meningkat

PLAN OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT REMAJA KELOMPOK F’21

MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PENANGGUNG


KESEHATAN JAWAB
Perilaku Kesehatan 1. Penyuluhan 1. Remaja mampu melakukan Anggota 3 September Zoom Meeting Miftahul Jannah MN
Cenderung terhadap resiko pencegahan masalah kesehatan
Community 2021, Pukul Nadia Nofita
Beresiko pada yang di terhadap tindakaan dalam
Virtual F’21 14.00 WIB
individu keluarga timbulkan oleh bermain gedget game online
denganRemaja kecanduan 2. Remaja mampu membagi
Remaja
Community bermain gam waktu untuk bermain gedget
VirtualF’21 online. atau game online
2. Melakukan terapi 3. Reamaja dapat mengetahui
perilaku kognitif atura-aturan dan berapa
secara waktuyang dibolehkan bermain
berkelanjutan, gadget dalam sehari
4. Kemampuan peningkatan
kesehatan
5. Penurunan perilaku bermain
sosial media atau game online
6. Peningkatan dukungan keluarga
dan lingkungan terhadap remaja
7. Peningkatan perilaku positif
yang dimiliki remaja dalam
melkukan aktifitas seri-hari
8. Melakukan terapi perilaku
kognitif secara berkelanjutan
bertujuan untuk mengurangi
pengaruh negative kecanduan
bermain pada remaja serta
mencegah peningkatan tingkat
adiksi menjadi lebih tinggi.
Analisa Data Agregat Dewasa

DATA Tanda mayor dan tanda minor


 Berdasarkan hasil survei di dapatkan Tanda mayor
kebiasaan dalam keluarga yang tidak - Menunjukkan penolakan terhadap
sehat dari 41 orang dewasa yang tertinggi perubahan status kesehatan
- Gagal melakukan pencegahan masalah
yaitu sering mengkonsumsi makanan
kesehatan
yang tidak sehat seperti jeroan,
- Menunjukkan upaya peningkatan status
santan,seafood (46.3%) ,
kesehatan yang minimal
 Dari 41 orang dewasa responden tidak
Tanda minor
melakukan olahraga secara teratur
- Gagal mencapai pengendalian yang optimal
sebanyak 68.3% responden dan sebanyak
31.7% responden melakukan olahraga
secara teratur
 Dari 41 orang dewasa memiliki
kebiasaan merokok/ngopi sebanyak
26.8%
 Berdasarkan survei di dapatkan data
sebanyak 53.7% dari komunitas virtual F
2021 rutin mengukur tekanan darah
 Dari 41 orang rutin mengontrol tekanan
darah dalam setiap bulannya sebanyak
35% akan tetapi sebanyak 63,4% tidak
memanfaatkan fasilitas kesehatan
 Di dapatkan kebiasaan dalam keluarga
yang tidak sehat dari 41 orang dewasa
yang tertinggi yaitu sering
mengkonsumsi makanan tidak sehat
seperti jeroan, santan. Seafood sebanyak
46.3%, merokok/ngopi sebanyak 26.8%
dan kurang istirahat 22%.

Diagnosa Keperawatan Agregat Dewasa

DATA DIAGNOSA
Tanda mayor Prilaku kesehatan cenderung
1. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status beresiko berhubungan dengan
kesehatan Pemilihan gaya hidup tidak sehat
a. Berdasarkan hasil survei di dapatkan kebiasaan dibuktikan dengan menunjukkan
dalam keluarga yang tidak sehat dari 41 orang penolakan terhadap perubahan
dewasa yang tertinggi mengkonsumsi makanan status kesehatan, gagal melakukan
yang tidak sehat seperti jeroan, santan, seafood pencegahan masalah kesehatan,
sebanyak 46.3% menunjukkan upaya peningkatan
b. Dari 41 orang dewasa memiliki kebiasaan tidak status kesehatan yang minimal dan
melakukan olahraga secara teratur sebanyak gagal mencapai pengendalian yang
68.3% responden optimal
c. Dari 41 orang dewasa memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 26.8% responden Definisi :
2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah Hambatan kemampuan dalam
kesehatan mengubah gaya hidup/prilaku untuk
a. Dari 41 orang dewasa di dapatkan data sebanyak memperbaiki status kesehatan
63.4% tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada.
3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan
yang minimal
a. Dari 41 orang dewasa yang mengeluh sakit
kepala/tekuk, sulit tidur, mudah marah sebanyak
41.5% responden
b. Dari 41 orang dewasa yang rutin mengontrol
tekanan darah sebanyak 53.7% responden
Tanda minor
1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal
a. Dari 41 orang dewasa didapatkan kebiasaan
dalam keluarga yang tidak sehat yang tertinggi
yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat seperti jeroan, bersantan, seafood sebanyak
46.3%
b. Dari 41 oramg dewaa didapatkan memiliki
kebiasaan merokok sebanyak 26.8% responden

INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS DIVISI DEWASA


DIAGNOSA SLKI SIKI
Prilaku Kesehatan Setelah dilakukan intervensi 1. Promosi perilaku upaya
Cenderung keperawatan diharapkan Perilaku kesehatan
Beresiko b.d kesehatan meningkat dengan
Pemilihan gaya Observasi
hidup tidak sehat Kriteria hasil Ditingkatkan - Identifikasi perilaku upaya
- Penerimaan 5 kesehatan yang dapat ditingkatkan
terhadap (meningkat)
perubahan terapeutik
status - Orientasi pelayanan kesehatan
kesehatan yang dapat dimanfaatkan

- Kemampua 5 Edukasi
n melakuka (meningkat) - Anjurkan melakukan aktifitas fisik
tindakan setiap hari
pencegahan - Anjurkan tidak merokok di dalam
masalah rumah
kesehatan
- Kemampua 2. Edukasi kesehatan
n
peningkata Observasi
n kesehatan - Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan diharapkan Terapeutik
pemeliharaan kesehatan - Sediakan materi dan media
meningkat pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
Kriteria hasil ditingkatkan sesuai kesepakatan
- Menunjukka 5 - Berikan kesempatan untuk
n (meningkat) bertanya
pemahaman
Edukasi
perilaku - Jelaskan factor risiko yang dapat
sehat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat
- Kemampuan 5 digunakan untuk meningkatkan
menjalankan (meningkat) perilaku sehat
perilaku
sehat

Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
PLAN OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT DEWASA KELOMPOK F’21
MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PENANGGUNG
KESEHATAN JAWAB
Perilaku Kesehatan 3. Membentuk forum 1. Menunjukkan tindakan Anggota 9 Zoom  Ranny
Cenderung Beresiko perkumpulan untuk mengurangi faktor Community September Meeting Patria
b.d Pemelihan gaya kelomok Dewasa resiko Virtual 2021, Yolandiani
hidup tidak sehat pada secara online 2. Menunjukkan perilaku yang Dewasa F’21 15.00  Rifahatul
Community Virtual 4. Memberikaan menerapkan program WIB Mahmudah
Dewaa F’21 penyuluhan kesehatan  Rima Dwi
terhadap pola hidup 3. Aktivitassehari – hari efektif Martha
sehat, berupa : memenuhi tujuan kesehatan
- Makanan yang 4. Perilaku mengikuti program
sehat / gizi perawatan/ pengobatan
seimbang, 5. Perilaku menjalankan
pembatasan gula anjuran
dan lemak 6. Kemampuan melakukan
- Gaya hidup aktif tindakan pencegahan
( olah raga secara masalah kesehatan
teratur) 7. Mempertahankan kebiasaan
- Bahaya merokok positif yang dimiliki oleh
dewasa
8. Kemampuan peningkatan
kesehatan
9. Peningkatan perilaku positif
yang dimiliki dewasa dalam
melakukan aktifitas sehari -
hari
DATA SENJANG

LANSIA Hasil Kuesioner (Google Form Kelompok Lansia)


Hasil Survey (Kuesioner)
1. Berdasarkan hasil survey didapatkan 80 % lansia menderita
asam urat (gout) dan mengeluh sakit pinggang, punggung dan
nyeri sendi, 40 % mengeluh sakit kepala dan 40% mengeluh
nyeri ulu hati dan mual.
2. Berdasarkan hasil survey didapatkan sebagian besar lansia
tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas dan
posyandu lansia sebesar 60%.
3. Berdasarkan hasil survey sebagian besar lansia memanfaatkan
pengobatan herbal atau tradisional untuk mengatasi masalah
kesehatannya sebesar 40 %. Sebagian lansia merasa sakitnya
akan sembuh sendiri tanpa berobat.
4. 40% lansia mempunyai riwayat jatuh/cedera

Studi Literatur
1. Menurut WHO, kategori lansia adalah usia 60-74 tahun.
Jumlah lansia di Indonesia tahun 2020 berjumlah 29,12 juta
dengan persentase 11,09% dan umur harapan hidup usia 70-75
tahun. Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Menurut Potter &
Perry (2009) terjadi beberapa perubahan pada lansia yaitu
perubahan psikologis, perubahan fungsional, perubahan
kognitif dan perubahan psikososial. Permasalahan yang sering
dialami lansia adalah masalah ekonomi, masalah social,
masalah kesehatan dan masalah psikososial. Saat ini hanya 5%
lansia yang diurus oleh Negara dan 40% lansia dengan
penyakit komplikasi. penyakit yang umum terjadi pada lansia
adalah arthritis/ radang sendi, penyakit jantung, penyakit
pernapasan, penyakit demensia/ Alzheimer, osteoporosis,
diabetes mellitus, obesitas, gangguan tidur dan depresi. Kurang
1/3 lansia yang tidak melakukan check up kesehatan setiap
tahun.
2. Penyakit asam urat (Gout) adalah suatu penyakit peradangan
sendi yang ditandai dengan penumpukan Kristal monosodium
urat didalam atau sekitar persendian. Faktor penyebab dari
penyakit gout adalah usia, asupan senyawa purin yang
berlebihan, konsumsi alkohol yang berlebih, obesitas,
kurangnya aktiftas fisik, hipertensi, penyakit jantung, obat-
obatan tertentu dan gangguan fungsi ginjal.
3. Angka kejadian Gout pada tahun 2016 yang dilaporkan WHO
mencapai 20% penduduk dunia adalah mereka berusia 55 tahun
dengan prevalensi 24,7%. Menurut WHO (2013), sebesar 81%
penderita gout di Indonesia, hanya 24% yang pergi ke dokter,
sedangkan 71% cenderung langsung mengkonsumsi obat
pereda nyeri yang dijual secara bebas.

ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Mayor Ketidakpatuhan berhubungan dengan
Subjektif : ketidakadekuatan pemahaman (kurang
1. Menolak menjalani perawatan/ motivasi)
pengobatan
Berdasarkan hasil survey, hanya 40% Definisi : perilaku individu dan/atau pemberi
lansia yang memanfaatkan fasilitas asuhan tidak mengikuti rencana perawatan/
kesehatan seperti puskesmas dan 100% pengobatan yangd isepakati dengan tenaga
lansia tidak rutin ke posyandu lansia kesehatan, sehingga menyebabkan hasil
2. Menolak mengikuti anjuran perawatan/ pengobatan tidak efektif
Berdasarkan hasil survey, 40 % lansia
tidak rutin memeriksakan kesehatannya
adalah karena merasa sakitnya akan
hilang sendiri dengan minuman herbal
seperti rebusan daun-daunan dan merasa
dengan minum obat yang dbeli ditoko
obat sudah bisa sembuh.

Objektif :
1. Perilaku tidak mengikuti program
perawatan/ pengobatan
Berdasarkan hasil survey, 40% lansia tidak
memeriksakan kesehatan secara rutin
2. Perilaku tidak menjalankan anjuran
Berdasarkan hasil survey, didapatkan 80 %
lansia yang jenis makanannya sama
dengan anggota keluarga lainnya dan tidak
ada pantangan

Data Minor
Subjektif : -
Objektif :
1. Tampak tanda/ gejala penyakit/ masalah
kesehatan masih ada atau meningkat
Berdasarkan hasil survey, didapatkan 80
% lansia menderita asam urat (gout) dan
20% penyakit asma
2. Tampak komplikasi penyakit/ masalah
kesehatan menetap atau meningkat
Berdasarkan hasil survey didapatkan lansia
80 % lansia mengeluh sakit pinggang,
punggung dan nyeri sendi, 40 % mengeluh
sakit kepala dan 40% mengeluh nyeri ulu
hati dan mual.
RENCANA KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI


Diagnosa Keperawatan Luaran Kriteria Hasil/ekspektasi Intervensi Tindakan Kegiatan
Ketidakpatuhan Tingkat Tingkat kepatuhan meningkat Dukungan Observasi  Identifikasi
berhubungan dengan Kepatuhan dengan kriteria hasil : kepatuhan kepatuhan
ketidakadekuatan (L.12110) program menjalani
pemahaman (kurang  Verbalisasi kemauan pengobatan program
motivasi) mematuhi program (I.12361) pengobatan
perawatan atau pengobatan
cukup meningkat (4) Terapeutik  Buat komitmen
menjalani
Definisi : perilaku individu  Verbalisasi mengikuti
program
dan/atau pemberi asuhan anjuran cukup meningkat pengobatan
tidak mengikuti rencana (4) dengan baik
perawatan/ pengobatan  Perilaku mengikuti  Dokumentasikan
yangd isepakati dengan program perawatan/ aktifitas selama
tenaga kesehatan, sehingga menjalani proses
pengobatan cukup
menyebabkan hasil pengobatan
membaik (4)
perawatan/ pengobatan  Diskusikan hal-
tidak efektif  Perilaku menjalankan
hal yang dapat
anjuran cukup membaik (4) mendukung atau
 Tanda dan gejala penyakit menghambat
membaik (5) berjalannya
program
pengobatan
Edukasi  Informasikan
program
pengobatan yang
harus dijalani
 Informasikan
manfaat yang
akan diperoleh
jika teratur
menjalani
program
pengobatan
 Anjurkan lansia
untuk melakukan
konsultasi ke
pelayanan
kesehatan
terdekat

Edukasi Observasi  Identifikasi


Kesehatan kesiapan dan
(I.12383) kemampuan
menerima
informasi
 Identifikasi
faktor-faktor
yang dapat
meningkatkan
dan menurunkan
motivasi perilaku
hidup bersih dan
sehat
Terapeutik  Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi  Jelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
 Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
 Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dans ehat

1. PLANING OF ACTION (POA) LANSIA


MASALAH PENANGGUNG
KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT
KESEHATAN JAWAB
Ketidak  Membentuk forum  Menunjukan adanya Anggota Sabtu, 11 Zoom  Dewi rahayu
patuhan perkumpulan lansia online pemahaman perilaku lansia di September Metting ningsih
berhubungan  Penyuluhan tentang asam sehat Community 2021,  Metri yenti
dengan urat  Menunjukkan Virtual 10.00 WIB
ketidak - Menjelaskan apa itu asam kemampuan dalam Kelompok
adekuatan urat menjalankan perilaku F’21
pemahaman - Menjelaskan penyebab sehat
(kurang dan factor resiko  Menunjukan minat
motivasi) terjadinya asam urat meningkatkan perilaku
pada lansia di - Menjelaskan tanda dan sehat
Community gejala asam urat  Memiliki sistem
Virtual Lansia - Menjelaskan pendukung
kelompok kemungkinan komplikasi  Menerapkan program
F’21 akibat penyakit asam urat perawatan
- Menjelaskan cara untuk  Aktivitas hidup sehari-
mengurangi dan hari efektif dalam
meredakan gejala asam memenuhi tujuan
urat yang dirasakan lansia kesehatan
- Anjurkan menjalani  Perilaku mengikuti
perilaku hidup bersih dan program pengobatan
sehat, seperti makan yang sesuai
sayur dan buah setiap  Perilaku menjalankan
hari, istirahat dan tidur anjuran yang tepat
yang cukup, melakukan
aktivitas fisik dan
olahraga setiap hari.
- Menjelaskan kapan harus
ke pelayanan kesehatan
- Menjelaskan manfaat dan
efek samping dari
pengobatan
 Membuat kesepakatan dan
komitmen bersama
keluarga lansia untuk
bersedia terlibat dalam
pemeliharaan kesehatan
dan perawatan lansia
dirumah.

Anda mungkin juga menyukai