Studi Literatur :
Diare
World Health Organization (WHO,2018) menyatakan kematian
anak pada usia sekolah dasar mencapai angka 6,9 juta anak pada
tahun 2018, dari 14% kematian tersebut di sebabkan oleh 2,5 miliar
anak di usia sekolah dasar menderita diare tiap tahunnya di seluruh
dunia
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diare di Indonesia
menurut diagnosis tenaga kesehatan untuk seluruh kelompok umur
adalah 6,8% sedangkan pada balita sebanyak 11%. Di Sumatera
Barat prevalensi diare untuk seluruh kelompok umur sebesar 7,6%
sedangkan pada anak sebanyak 13%
Pada Tahun 2017 di Provinsi sumatera Barat jumlah kasus
diare yang ditemukan dan dilayani sebanyak 115.442 orang (102
%) , sedangkan tahun 2015 jumlah kasus diare yang ditemukan dan
dilayani sebanyak 110.122 orang (99 %)
Kasus diare dari data profil kesehatan Kota Padang tahun 2018
yang ditemukan pada semua kelompok umur sebanyak 8.696 dan
jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya (7.800
kasus)
PHBS
Riskesdas tahun 2018 mengungkapkan, penduduk umur > 10
tahun menerapkan cuci tangan yang sesuai di Indonesia dengan
rata - rata presentase 49,8 % dan berperilaku BAB dengan benar
dari hasil kajian perhitungan rata – rata 88,2%, menyikat gigi setiap
hari dengan hasil riset rata - rata 94,7% . Dari hasil penjabaran
pada tiap daerah provinsi yang ada di Indonesia mempunyai angka
prevalensi dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat berbeda -
beda, salah satunya provinsi Jawa Tengah menunjukkan hasil rata –
rata anak usia sekolah 49,5 % berperilaku cuci tangan dengan
benar, BAB dengan benar di jamban dari tempat maupun
kebersihan setelah BAB sebesar 90,0%, menyikat gigi setiap hari
sebesar 95,5% (Kemenkes, 2018)
Riskesdas tahun 2013 menyatakan, angka kebersihan diri yang
terjadi pada anak mengalami permasalahan pada gigi sebanyak
86%, belum tahu caranya potong kuku sebanyak 53%, belum
mengerti caranya menggosok gigi sebanyak 42% dan tidak
melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan sebanyak
8%. (Kemenkes, 2013)
Berdasarkan hasil Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017,
Provinsi Sumatera Barat mencapai target dari Renstra sebesar 60%
dengan pencapaian PHBS nya sebesar 84,21%.
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Mayor Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
Subjektif : (-) (D. 0117)
Objektif :
Kurang menunjukkan perilaku adaptif terhadap Definisi :
perubahan lingkungan Ketidakmampuan mengidentifikasi,
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan riwayat mengelola, dan/atau menemukan
penyakit yang pernah diderita oleh anak dalam 3 bantuan untuk mempertahakan
bulan terakhir paling banyak yaitu Diare, kesehatan
sebanyak7 3, 3% responden
Kurang menunjukkan pemahaman tentang
perilaku sehat
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah atau tidak rutin memiliki kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan / setelah
makan, buang air dan bermain sebesar 67,7 % .
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak yang
memiliki kebiasaan jajan di sekolah maupun di
rumah hamper setiap hari / sering sebesar 60 %
3. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah/tidak rutin memiliki kebiasaan sarapan
sebelum pergi kesekolah sebesar 40%
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan frekuensi
anak mandi, gosok gigi, cuci rambut tiap hari
mengatakan pernah/tidak rutin sebesar 60%
5. Berdasarkan hasil survey didapatkan sebagian
besar orang tua memilih ingin mengatahui
informasi mengenai PHBS sebesar 53,3%
Data Minor
Subjektif : (-)
Objektif :
Memiliki riwayat perilaku mencari bantuan
kesehatan yang kurang
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan sebagian
besar orang tua tidak membawa anaknya
pelayanan kesehatan untuk dilakukan sebesar
60%
Kurang menunjukkan minat untuk meningkatkan
perilaku sehat
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah atau tidak rutin memiliki kebiasaan
mencuci tangan sebelum makan / setelah
makan, buang air dan bermain sebesar 67,7 % .
2. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak yang
memiliki kebiasaan jajan di sekolah maupun di
rumah hamper setiap hari / sering sebesar 60 %
3. Berdasarkan hasil survei didapatkan anak
pernah/tidak rutin memiliki kebiasaan sarapan
sebelum pergi kesekolah sebesar 40%
4. Berdasarkan hasil survei didapatkan frekuensi
anak mandi, gosok gigi, cuci rambut tiap hari
mengatakan pernah/tidak rutin sebesar 60%
RENCANA KEPERAWATAN
Studi Literatur :
1. Pesatnya perkembangan game online ini didukung dengan adanya data dari 4
negara sebagai penggunaan game online tertinggi di dunia. Negara tersebut
ialah China, yang mana dari seluruh populasi penduduk yang mengunakan
internet, 57% nya merupakan pengguna game online, kemudian Amerika
Serikat dan Korea Selatan dengan jumlah pengguna 66% dan 35% dari populasi
penduduk yang menggunakan jaringan internet di Negara tersebut. Dan yang
terakir Indonesia dimana 34 juta jiwa penduduk Indonesia tercatat sebagai
pengguna game onlen aktif.
2. Remaja lebih sering menggunakan internet untuk memperoleh kesenangan
seperti bermain game online dan chatting. Selain itu, menurut Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2018) dipeoleh data jumlah pemain
game aktif diperkirakan berjumlah 10,7 juta orang. Pemain game aktif
didefinisikan sebagai para gamers yang hampir setiap hari bermain game
online. Data tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia yang memiliki
kebiasan atau hobi bermain game online termasuk kedalam angka yang cukup
tinggi. Seseorang dikatakan mengalami kecanduan game online ketika bermain
selama 2-10 jam per hari atau dalam waktu 30 jam/minggu.
3. Organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) sudah
menetapkan kecanduan game online sebagai salah satu gangguan mental ng
disebut internet gaming disorder (IGD) (WHO, 2018).Penyakit gangguan
mental ini telah terdaftar dalam beta ll”th International Clasifzcation Diseases
(ICD).Terdapat beberapa perilaku yang dikategorikan sebagai sebuah
kecanduan terhadap game online ini, yaitu yang pertama seseorang sulit
mengendalikan dirinya untuk bermain game, yang kedua seseorang lebih
memprioritaskan game diatas kegiatan penting lainnya, dan yang terakhir
seseorang akan terus bermain game meski telah mengetahui konsekuensi
negatif yang akan dialami dan perilaku tersebut telah berlangsung selama 1
tahun atau lebih.
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Mayor Perilaku kesehtan cenderung
Subjektif : (-) beresiko (D. 0099)
Objektif :
Menunjukkan penolakkan terhadap perubahan Definisi :
status kesehatan Hambatan kemampuan dalam
1. Berdasarkan hasil survei didapatkan remaja mengubah gaya hidup perilaku untuk
mengatakan game online tidak baik untuk memperbaiki status kesehtan
kesehatan sebanyak 90,5%, tetapi dilihat dari
hasil survey sendiri didapatkan remaja masih
sering bermain game online sebanyak 85%.
2. Berdasarkan hasil survei terdapatanya perlaku
tidak sehat pada remaja uka bergadang 66,7%.
Data Minor
Subjektif : (-)
Objektif :
Gagal melakukan pengendalian yang optimal
2. Dari 21 remaja terdapat 90,5%remaja suka
bermain gedget dan game online
3. Dari 21 remaja yang hadir terdapat 81%
melakukan kegiatan bermain game online
dirumah ketika diluar jam sekolah.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS REMAJA COMMUNITY VIRTUAL
5. Meningkat
Prevensi Sekunder
perilaku sehat pengaruh dan hambatan dari lingkungan, sosial serta budaya
2. Kemampuan menjalankan 4 Edukasi
perilaku adaptif
Ket: Menjelaskan penanganan masalah kesehatan
Anjurkan menentukan perilaku spesifik yang akan di ubah p
1. Menurun
kecanduan game online
2. Cukupmenurun
3. Sedang
4. CukupMeningkat
5. Meningkat
DATA DIAGNOSA
Tanda mayor Prilaku kesehatan cenderung
1. Menunjukkan penolakan terhadap perubahan status beresiko berhubungan dengan
kesehatan Pemilihan gaya hidup tidak sehat
a. Berdasarkan hasil survei di dapatkan kebiasaan dibuktikan dengan menunjukkan
dalam keluarga yang tidak sehat dari 41 orang penolakan terhadap perubahan
dewasa yang tertinggi mengkonsumsi makanan status kesehatan, gagal melakukan
yang tidak sehat seperti jeroan, santan, seafood pencegahan masalah kesehatan,
sebanyak 46.3% menunjukkan upaya peningkatan
b. Dari 41 orang dewasa memiliki kebiasaan tidak status kesehatan yang minimal dan
melakukan olahraga secara teratur sebanyak gagal mencapai pengendalian yang
68.3% responden optimal
c. Dari 41 orang dewasa memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 26.8% responden Definisi :
2. Gagal melakukan tindakan pencegahan masalah Hambatan kemampuan dalam
kesehatan mengubah gaya hidup/prilaku untuk
a. Dari 41 orang dewasa di dapatkan data sebanyak memperbaiki status kesehatan
63.4% tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada.
3. Menunjukkan upaya peningkatan status kesehatan
yang minimal
a. Dari 41 orang dewasa yang mengeluh sakit
kepala/tekuk, sulit tidur, mudah marah sebanyak
41.5% responden
b. Dari 41 orang dewasa yang rutin mengontrol
tekanan darah sebanyak 53.7% responden
Tanda minor
1. Gagal mencapai pengendalian yang optimal
a. Dari 41 orang dewasa didapatkan kebiasaan
dalam keluarga yang tidak sehat yang tertinggi
yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tidak
sehat seperti jeroan, bersantan, seafood sebanyak
46.3%
b. Dari 41 oramg dewaa didapatkan memiliki
kebiasaan merokok sebanyak 26.8% responden
- Kemampua 5 Edukasi
n melakuka (meningkat) - Anjurkan melakukan aktifitas fisik
tindakan setiap hari
pencegahan - Anjurkan tidak merokok di dalam
masalah rumah
kesehatan
- Kemampua 2. Edukasi kesehatan
n
peningkata Observasi
n kesehatan - Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan diharapkan Terapeutik
pemeliharaan kesehatan - Sediakan materi dan media
meningkat pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan
Kriteria hasil ditingkatkan sesuai kesepakatan
- Menunjukka 5 - Berikan kesempatan untuk
n (meningkat) bertanya
pemahaman
Edukasi
perilaku - Jelaskan factor risiko yang dapat
sehat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan strategi yang dapat
- Kemampuan 5 digunakan untuk meningkatkan
menjalankan (meningkat) perilaku sehat
perilaku
sehat
Ket :
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
PLAN OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS AGREGAT DEWASA KELOMPOK F’21
MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PENANGGUNG
KESEHATAN JAWAB
Perilaku Kesehatan 3. Membentuk forum 1. Menunjukkan tindakan Anggota 9 Zoom Ranny
Cenderung Beresiko perkumpulan untuk mengurangi faktor Community September Meeting Patria
b.d Pemelihan gaya kelomok Dewasa resiko Virtual 2021, Yolandiani
hidup tidak sehat pada secara online 2. Menunjukkan perilaku yang Dewasa F’21 15.00 Rifahatul
Community Virtual 4. Memberikaan menerapkan program WIB Mahmudah
Dewaa F’21 penyuluhan kesehatan Rima Dwi
terhadap pola hidup 3. Aktivitassehari – hari efektif Martha
sehat, berupa : memenuhi tujuan kesehatan
- Makanan yang 4. Perilaku mengikuti program
sehat / gizi perawatan/ pengobatan
seimbang, 5. Perilaku menjalankan
pembatasan gula anjuran
dan lemak 6. Kemampuan melakukan
- Gaya hidup aktif tindakan pencegahan
( olah raga secara masalah kesehatan
teratur) 7. Mempertahankan kebiasaan
- Bahaya merokok positif yang dimiliki oleh
dewasa
8. Kemampuan peningkatan
kesehatan
9. Peningkatan perilaku positif
yang dimiliki dewasa dalam
melakukan aktifitas sehari -
hari
DATA SENJANG
Studi Literatur
1. Menurut WHO, kategori lansia adalah usia 60-74 tahun.
Jumlah lansia di Indonesia tahun 2020 berjumlah 29,12 juta
dengan persentase 11,09% dan umur harapan hidup usia 70-75
tahun. Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Menurut Potter &
Perry (2009) terjadi beberapa perubahan pada lansia yaitu
perubahan psikologis, perubahan fungsional, perubahan
kognitif dan perubahan psikososial. Permasalahan yang sering
dialami lansia adalah masalah ekonomi, masalah social,
masalah kesehatan dan masalah psikososial. Saat ini hanya 5%
lansia yang diurus oleh Negara dan 40% lansia dengan
penyakit komplikasi. penyakit yang umum terjadi pada lansia
adalah arthritis/ radang sendi, penyakit jantung, penyakit
pernapasan, penyakit demensia/ Alzheimer, osteoporosis,
diabetes mellitus, obesitas, gangguan tidur dan depresi. Kurang
1/3 lansia yang tidak melakukan check up kesehatan setiap
tahun.
2. Penyakit asam urat (Gout) adalah suatu penyakit peradangan
sendi yang ditandai dengan penumpukan Kristal monosodium
urat didalam atau sekitar persendian. Faktor penyebab dari
penyakit gout adalah usia, asupan senyawa purin yang
berlebihan, konsumsi alkohol yang berlebih, obesitas,
kurangnya aktiftas fisik, hipertensi, penyakit jantung, obat-
obatan tertentu dan gangguan fungsi ginjal.
3. Angka kejadian Gout pada tahun 2016 yang dilaporkan WHO
mencapai 20% penduduk dunia adalah mereka berusia 55 tahun
dengan prevalensi 24,7%. Menurut WHO (2013), sebesar 81%
penderita gout di Indonesia, hanya 24% yang pergi ke dokter,
sedangkan 71% cenderung langsung mengkonsumsi obat
pereda nyeri yang dijual secara bebas.
ANALISA DATA
DATA MASALAH
Data Mayor Ketidakpatuhan berhubungan dengan
Subjektif : ketidakadekuatan pemahaman (kurang
1. Menolak menjalani perawatan/ motivasi)
pengobatan
Berdasarkan hasil survey, hanya 40% Definisi : perilaku individu dan/atau pemberi
lansia yang memanfaatkan fasilitas asuhan tidak mengikuti rencana perawatan/
kesehatan seperti puskesmas dan 100% pengobatan yangd isepakati dengan tenaga
lansia tidak rutin ke posyandu lansia kesehatan, sehingga menyebabkan hasil
2. Menolak mengikuti anjuran perawatan/ pengobatan tidak efektif
Berdasarkan hasil survey, 40 % lansia
tidak rutin memeriksakan kesehatannya
adalah karena merasa sakitnya akan
hilang sendiri dengan minuman herbal
seperti rebusan daun-daunan dan merasa
dengan minum obat yang dbeli ditoko
obat sudah bisa sembuh.
Objektif :
1. Perilaku tidak mengikuti program
perawatan/ pengobatan
Berdasarkan hasil survey, 40% lansia tidak
memeriksakan kesehatan secara rutin
2. Perilaku tidak menjalankan anjuran
Berdasarkan hasil survey, didapatkan 80 %
lansia yang jenis makanannya sama
dengan anggota keluarga lainnya dan tidak
ada pantangan
Data Minor
Subjektif : -
Objektif :
1. Tampak tanda/ gejala penyakit/ masalah
kesehatan masih ada atau meningkat
Berdasarkan hasil survey, didapatkan 80
% lansia menderita asam urat (gout) dan
20% penyakit asma
2. Tampak komplikasi penyakit/ masalah
kesehatan menetap atau meningkat
Berdasarkan hasil survey didapatkan lansia
80 % lansia mengeluh sakit pinggang,
punggung dan nyeri sendi, 40 % mengeluh
sakit kepala dan 40% mengeluh nyeri ulu
hati dan mual.
RENCANA KEPERAWATAN