LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.I (47 TAHUN)
DENGAN SINUSITIS
PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh
Genna Meylia
2041312040
Kelompok J
PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
ANDALAS
2021
GENNA MEYLIA
2041312040
DATA UMUM
Ket:
Ny.I mengatakan ayahnya meninggal tidak tahu penyebabnya apa, karena sebelumnya
tidak pernah sakit, meninggal saat ayahnya mengatakan capek dan ingin tidur siang,
setelah itu saat dibangunkan sudah tidak ada lagi. Ny.I juga mengatakan ia memiliki 8
bersaudara yang mana 2 diantaranya sudah meninggal dengan penyakit yang sama yaitu
kelainan pada paru-paru yang tidak tahu apa diagnosa yang ditegakkan dokter. Ny.I
mengatakan ibu Tn.A meninggal karena sakit kepala. Ny.I dan Tn.A tidak memiliki
riwayat penyakit yang sama dengan keluarganya. Ny.I juga mengatakan anak-anaknya
tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan anggota keluarga yang lainnya.
Tipe bentuk keluarga
5. Identifikasi religius
Semua anggota keluarga Tn.A menganut agama islam. Anggota keluarga berada
dalam keyakinan dan praktik religius. Tn.A dan anggota keluarga lainnya
melakukan ibadah wajib 5 waktu, puasa pada bulan ramadhan dan melakukan
ibadah sunnah lainnya. Biasanya Tn.A aktif ke masjid dan selalu ke masjid pada
hari jum’at tetapi pada saat pandemi seperti ini, Tn.A dan keluarga melakukan
ibadah di rumah.
Pagi : nasi goreng Pagi : nasi uduk, telur, Pagi : sate, the panas
bihun
Siang : nasi, daging, Siang : nasi, ikan, sayur Siang : nasi, aam, sayur,
sayur buah
Malam : nasi, daging, Malam : nasi, ikan, sayur Malam : nasi, ikan,
sayur sayur, buah
PEMERIKSAAN FISIK
GENNA MEYLIA
2041312040
tidak ikterik, mata tidak ikterik, mata sclera tidak sclera tidak sclera tidak sclera tidak
minus dan minus dan ikterik, mata ikterik, mata, ikterik, mata ikterik, mata,
memakai kacamata memakai minus dan penglihatan minus dan penglihatan
kacamata memakai normal memakai normal
kacamata kacamata
7 Telinga Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri Simetris kiri Simetris kiri
kanan, tidak kanan, tidak kanan, tidak dan kanan, dan kanan, dan kanan, tidak
terdapat terdapat terdapat tidak terdapat tidak terdapat terdapat
cairan/nanah, cairan/nanah, cairan/nanah, cairan/nanah, cairan/nanah, cairan/nanah,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
normal normal normal normal normal normal
8 Hidung Tidak ada polip, Tidak ada polip, Tidak ada polip, Tidak ada polip, Tidak ada polip, Tidak ada polip,
tidak ada sinusitis, terdapat sinusitis, tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penciuman normal penciuman sinusitis, sinusitis, sinusitis, sinusitis,
normal penciuman penciuman penciuman penciuman
normal normal normal normal
9 Mulut Membran mukosa Membran mukosa Membran Membran Membran Membran
lembab, lidah lembab, lidah mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab, mukosa lembab,
bersih, tidak ada bersih, tidak ada lidah bersih, lidah bersih, lidah bersih, lidah bersih,
sariawan, gigi sariawan, gigi tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
lengkap lengkap sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi sariawan, gigi
ada yang lengkap lengkap ada yang
berlubang berlubang
10 Kulit Bersih, turgor kulit Bersih, turgor Bersih, turgor Bersih, turgor Bersih, turgor Bersih, turgor
baik, tidak ada lesi kulit baik, tidak kulit baik, tidak kulit baik, tidak kulit baik, tidak kulit baik, tidak
ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi
11 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah
bening/kelenjar bening/kelenjar bening/kelenjar bening/kelenjar bening/kelenjar bening/kelenjar
tiroid tiroid tiroid tiroid tiroid tiroid
12 thoraks Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
lesi, tidak ada lesi, tidak ada ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak
retraksi dinding retraksi dinding ada retraksi ada retraksi ada retraksi ada retraksi
dada, tidak ada dada, tidak ada dinding dada, dinding dada, dinding dada, dinding dada,
penggunaan otot penggunaan otot tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
bantu nafas, bantu nafas, penggunaan otot penggunaan penggunaan penggunaan
fremitus kiri dan fremitus kiri dan bantu nafas, otot bantu otot bantu otot bantu
kanan, kanan, fremitus kiri dan nafas, fremitus nafas, fremitus nafas, fremitus
bronkovesikuler bronkovesikuler kanan, kiri dan kanan, kiri dan kanan, kiri dan kanan,
bronkovesikuler bronkovesikuler bronkovesikuler bronkovesikuler
13 Abdomen Tidak da lesi, tidak Tidak da lesi, Tidak da lesi, Tidak da lesi, Tidak da lesi, Tidak da lesi,
asites, tidak ada tidak asites, tidak tidak asites, tidak asites, tidak asites, tidak asites,
nyeri tekan, bising ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
usus normal, bising usus tekan, bising tekan, bising tekan, bising tekan, bising
tympani normal, tympani usus normal, usus normal, usus normal, usus normal,
tympani tympani tympani tympani
14 Ekstremitas Tidak ada edema, Tidak ada edema, Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tidak ada varises, tidak ada varises, edema, tidak ada edema, tidak edema, tidak edema, tidak
tidak ada lesi tidak ada lesi varises, tidak ada varises, ada varises, ada varises,
ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi
ANALISA DATA
No Intervensi Keterangan
1 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima Menurut Notoatmodjo (2012), terdapat beberapa faktor yang
informasi dapat mempengaruhi pengetahuan, yaitu faktor internal dan
Melihat latar belakang pendidikan eksternal
Melihat umur pasien a. Faktor internal antara lain pendidikan, pekerjaan, dan umur
Keadaan lingkungan yang mempengaruhi 1) Pendidikan
perkembangan dan perilaku (penggunaan gadget, Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
sumber informasi, dll) terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan
kebahagiaan. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin mudah menerima informasi
2) Pekerjaan
Pekerjaan merupakan cara mencari nafkah yang menyita
waktu, berulang, dan banyak tantangan.
3) Umur
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
b. Faktor eksternal antara lain lingkungan dan sosial budaya
1) Lingkungan
Lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan dan
perilaku seseorang
2) Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi sikap dalam menerima informasi
2 Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan Indikator PHBS
menurunkan motivasi perilaku hidup sehat dan bersih. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Menanyakan bagaimana perilaku dalam kehidupan Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga
sehari-hari, apakah memenuhi perilaku hidup sehat dan kesehatan baik itu dokter, bidan ataupun paramedis
bersih memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang bersih,
steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah
infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan
ibu dan bayi yang dilahirkan.
Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0
hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indikator
keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pada tingkat rumah tangga.
Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan
pertumbuhan bayi. Penimbangan dapat dilakukan di
Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun.
Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan
deteksi dini kasus gizi buruk.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan
kebersihan diri sekaligus langkah pencegahan penularan
berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih dan
bebas dari kuman.
Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani
hidup sehat.
Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang
berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
keperluan pembersihan.
Memberantas jentik nyamuk
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam
pencegahan berbagai penyakit.
Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan
mineral serta serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh
optimal dan sehat.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun
aktivitas bekerja yang melibatkan gerakan dan keluarnya
tenaga.
Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan
masalah kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok
atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah dapat
menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan
(Kemenkes, 2016)
3 Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan sinusitis Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus paranasal.
Materi tentang sinusitis (apa itu sinusitis, apa saja tanda Peradangan ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa yang
dan gejala, bagaimana penanganan dirumah, apa biasanya didahului oleh infeksi saiuran napas atas. Sinusitis
komplikasi) dibedakan menjadi sinusitis akut yaitu infeksi pada sinus
Media yang digunakan adalah powerpoint dan poster paranasal sampai dengan selama 30 hari baik dengan gejaia
yang menetap maupun berat. Gejala yang menetap yang
dimaksud adalah gejala seperti adanya keluaran dari hidung,
batuk di slang hari yang akan bertambah parah pada malam
hari yang bertahan selama 10-14 hari, yang dimaksud dengan
gejala yang berat adalah di samping adanya sekret yang
purulen juga disertai demam (bisa sampai SO^C) selama 3-4
hari. Sinusitis berikutnya adalah sinusitis subakut dengan
gejala yang menetap selama 30-90 hari. Sinusitis berulang
adalah sinusitis yang terjadi minimal sebanyak 3 episode
dalam kurun waktu 6 bulan atau 4 episode dalam 12 bulan
Sinusitis kronik didiagnosis bila gejala sinusitis terus berlanjut
hingga lebih dari 6 minggu Sinusitis bakteri dapat pula terjadi
sepanjang tahun oieh karena sebab selain virus, yaitu
adanya obstruksi oleh
polip, alergi, berenang, benda asing, tumor dan infeksi gigi.
Sebab lain adalah immunodefisiensi, abnormalitas sel darah
putih dan bibir sumbing (Depkes, 2006)
Tanda lokal sinusitis adalah hidung tersumbat, sekret hidung
yang kental berwarna hijau kekuningan atau jernih, dapat pula
disertai bau, nyeri tekan pada wajah di area pipi, di antara
kedua mata dan di dahi. Tanda umum terdiri dari batuk,
demam tinggi, sakit kepaia/migraine, serta menurunnya nafsu
makan, malaise (Depkes, 2006)
Penularan sinusitis adalah melalui kontak langsung dengan
penderita melalui udara. Oleh karena itu untuk mencegah
penyebaran sinusitis, dianjurkan untuk memakai masker
(penutup hidung), cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan penderita.
Faktor predisposisi sinusitis adalah sebagai berikut 2;
• ISPA yang disebabkan oleh virus
• Rhinitis oleh karena alergi maupun non-alergi
• Obstruksi nasal
• Pemakaian "nasogastric tube"
Komplikasi yang timbul akibat sinusitis yang tidak tertangani
dengan balk adalah: Meningitis, Septikemia, sedangkan pada
sinusitis kronik dapat terjadi kerusakan mukosa sinus,
sehingga memerlukan tindakan operatif untuk menumbuhkan
kembali mukosa yang sehat (depkes, 2006)
Penanganan di Rumah
Menggunakan uap air panas dan menutup muka dengan
handuk
Cuci hidung
( Dan Brennan, 2020)
4 Jadwalkan pendidikan kesehatan dan berikan kesempatan Minyak kayu putih diproduksi dari daun tumbuhan Melaleuca
bertanya leucadendra dengan kandungan terbesarnya adalah eucalyptol
Membuat kesepakatan untuk waktu penyuluhan dengan (cineole). Hasil penelitian tentang khasiat cineole menjelaskan
pasien bahwa cineole memberikan efek mukolitik (mengencerkan
Saat melakukan pendidikan kesehatan, berikan dahak), bronchodilating (Melegakan pernafasan), anti
kesempatan pasien untuk bertanya mengenai apa yang inflamasi dan menurunkan rata-rata eksaserbasi kasus paru
belum dipahami obstruktif kronis dengan baik seperti pada kasus pasien
dengan asma dan rhinosinusitis. Selain itu efek penggunaan
eucalyptus untuk terapi bronkhitis akut terukur dengan baik
setelah penggunaan terapi selama empat hari. Nadjib dkk
(2014) dalam
penelitiannya menyebutkan terdapat bukti yang menunjukan
bahwa uap minyakdari esensial dari Eucalyptus globulus
efektif sebagai anti bakteri dan layak dipertimbangkan
penggunaannya dalam pengobatan atau pencegahan pasien
dengan infeksi saluran pernapasan (Zulfa Aulia Agustina,
2016). Infeksi saluran pernapasan atas secara klinis sering
ditemukan sebagai influensa. Kondisi ini ditandai oleh
inflamasi akut yang menyerang hidung, sinus paranasal,
tenggorokan atau laring. Infeksi saluran pernapasan atas
mempunyai kecenderungan meluas hingga trakhea dan
bronkhi, kondisi dapat diperburuk oleh pneumonia. Infeksi
saluran pernapasan atas secara khas timbul dengan hidung
tersumbat dan terus mengeluarkan sekret dari hidung (silvi
dkk, 2020)
Minyak atsiri eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai
obat herbal diantaranya untuk mengurangi sesak nafas karena
flu atau asma dengan cara mengoleskan pada dada,
mengobati sinus dengan cara menghirup uap air hangat yang
telah diteteskan minyak eucalyptus serta melegakan hidung
tersumbat dengan cara menghirup aroma minyak eucalyptus
(siska dkk, 2019)
(737) Terapi Inhalasi Sederhana untuk Melegakan
Pernapasan - YouTube
5 Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan Faktor predisposisi sinusitis adalah sebagai berikut 2;
Apa faktor resiko yang mempengaruhi sinusitis • ISPA yang disebabkan oleh virus
Apa saja komplikasinya • Rhinitis oleh karena alergi maupun non-alergi
• Obstruksi nasal
• Pemakaian "nasogastric tube"
LAPORAN PENDAHULUAN
KUNJUNGAN KE 1
Hari/Tanggal : Selasa, 13 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ny.I dengan masalah kesehatan sinusitis
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Data umum berdasarkan pengkajian friedman
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan sinusitis b.d kurang terpapar informasi
b. Rencana Tindakan
Membina hubungan saling percaya
Menjelaskan tujuan kunjungan kesehatan
Membuat kontrak waktu
Melakukan pengkajian keluarga dengan menggunakan pengkajian
keluarga friedman
Melakukan pemeriksaan fisik pada keluarga
III. Impelentasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
b. Media dan Alat
Format pengkajian, alat tulis
Nursing kit
c. Waktu dan Tempat
Selasa, 13 Juli 2021 di rumah Ny.I
IV. Kriteria Evaluasi
GENNA MEYLIA
2041312040
a. Kriteria Struktur
Implementasi dilakukan seacar langsung di rumah Ny.i
b. Kriteria Proses
Waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana
Keluarga menerima kedatangan perawat
Keluarga menyetujui kontrak yang telah dibuat
Selama kegiatan, keluarga kooperatif
c. Kriteria Hasil
Didapatkan hasil pengkajian tentang data pengkajian pasien dan
keluarga
Didapatkan hasil tentang pemeriksaan fisik pada pasien dan keluarga
V. Materi
Format pengkajian Friedman
Pemeriksaan head to toe
KUNJUNGAN KE 2
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Ny.I dengan masalah kesehatan sinustits
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Data lingkungan
Data fungsi perawatan kesehahan
Stress, koping, dan adaptasi keluarga
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan sinusitis b.d kurang terpapar informasi
b. Rencana Tindakanu
Melengkapi pengkajian keluarga dengan menggunakan pengkajian
keluarga friedman
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima infromasi
Membuat kontrak yang akan datang
III. Impelentasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
Wawancara
Observasi
b. Media dan Alat
Format pengkajian, alat tulis
c. Waktu dan Tempat
Kamis, 15 Juli 2021 di rumah Ny.I
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Implementasi dilakukan secara langsung di rumah Ny.I
b. Kriteria Proses
Waktu dan tempat sesuai dengan yang direncanakan
Proses interaksi berjalan dengan lancar
Selama kegiatan, keluarga kooperatif dan dapat bekerja sama
c. Kriteria Hasil
Didapatkan hasil pengkajian tentang data pengkajian pasien dan
keluarga
V. Materi
Format pengkajian Keluarga Friedman
KUNJUNGAN KE 3
Hari/Tanggal : Rabu, 21 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Menurut Ny. I sehat adalah ketika kita bisa beraktifitas melakukan
kegiatan sehari-hari tanda ada gangguan pada tubuhnya seperti ia dapat
melakukan semua aktivitas tanpa merasakan sakit pada tangannya, tidak
bersin bersin dan tidak flu. Sedangkan sakit adalah ketika tubuh merasa
kurang berenergi dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti terasa
pusing saat melakukan banyak aktivitas, bersin pada pagi hari dan saat
terpapar debu, serta flu hingga batuk saat penyakit kambuh. Untuk gejala
penyakit Ny. I sendiri bisa merasakannya. Ny. I memiliki penyakit
Sinusitis dan gejala yang dirasakan adalah kepala nya terasa sakit,
terdapat sekret pada hidung dan diserati dengan bersin bersin
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Mengenali perilaku hidup bersih dan sehat
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan sinusitis b.d kurang terpapar informasi
b. Rencana Tindakan
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup sehat dan bersih
Sediakan materi dan media perilaku hidup sehat dan bersih
Berikan kesempatan bertanya
Sasaran : Ny.I
Waktu : 25 Menit
A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti, tahu, dan menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
B. Materi
Terlampir
C. Media
1. Media SAP
2. Poster
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Setting Tempat
: Ny.I
: Pemateri
F. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
G. Materi
1. Pengertian PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang
dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh
anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta
memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
2. Tujuan PHBS
Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang
bertujuan memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau
dan mampu menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta
memiliki peran yang aktif pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama
dari tatanan PHBS di tingkat rumah tangga adalah tercapainya rumah tangga
yang sehat
3. Indikator PHBS
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik
itu dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan
peralatan yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu
dan bayi yang dilahirkan.
Pemberian ASI eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan
menjadi bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat rumah tangga.
Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi.
Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan
hingga 5 tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara
teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri
sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat
tangan yang bersih dan bebas dari kuman.
Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan
unit pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
Memberantas jentik nyamuk
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai
penyakit.
Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta
serat yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja
yang melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah
kesehatan bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak
merokok di dalam rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai
masalah kesehatan
KUNJUNGAN KE 4
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Ny. I mengatakan stressor jangka pendek adalah pandemic covid 19
karena Ny. I masih ada kegiatan di luar rumah seperti belanja ke pasar.
Stressor jangka panjang Ny. I saat ini yaitu penyakit sinusitis. Ny. I
khawatir jika ia sudah minum obat namun setiap pagi selalu bersin bersin
dan hidung tersumbat. Anggota keluarga mampu mengatasi stress karena
pandemik ini dengan mengikuti protokol kesehatan pake masker, jaga
jarak, dan cuci tangan.
Sasaran : Ny.I
Waktu : 25 Menit
A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan Sinusitis dan Penanganan sinusitis di
rumah semua pasien dapat mengerti, tahu, dan menerapkan penanganan
sinusitis di rumah
B. Materi
Terlampir
C. Media
1. Media SAP
2. Poster
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Setting Tempat
: Ny.I
: Pemateri
F. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
a. Pengertian
Sinusitis merupakan peradangan pada mukosa sinus paranasal.
Peradangan ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa yang biasanya
didahului oleh infeksi saiuran napas atas
b. Tanda dan Gejala
hidung tersumbat
sekret hidung yang kental berwarna hijau kekuningan atau jernih
dapat pula disertai bau
nyeri tekan pada wajah area pipi, diantara kedua mata dan dahi
batuk, demam tingga, sakit kepala/migraine
menurunnya nafsu makan
malaise
c. Penularan
Penularan sinusitis adalah melalui kontak langsung dengan penderita
melalui udara. Oleh karena itu untuk mencegah penyebaran sinusitis,
dianjurkan untuk memakai masker (penutup hidung), cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan penderita
d. Penanganan di Rumah
Menggunakan uap air panas dengan minyak kayu putih dan menutup
muka dengan handuk
Cuci hidung (Dan Brennan, 2020)
KUNJUNGAN KE 5
Hari/Tanggal : Jum’at, 22 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Ny.I mengatakan saat saya sakit, saya memeriksakan ke dokter dan
menjalani pengobatan, tetapi saat berobat tidak diberitahu bagaimana
penanganan saat kambuh, apa yang terjadi jika tidak diobati, dan berapa
lama sembuhnya
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Penanganan yang dilakukan selanjutnya ketika penyakit kambuh
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan sinusitis b.d kurang terpapar informasi
b. Rencana Tindakan
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan penanganan
sinusitis dirumah
Berikan kesempatan bertanya
Sasaran : Ny.I
Waktu : 25 Menit
A. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih untuk
menghilangkan anosmia pada pasien sinustis diharapkan pasien dapat mengerti,
tahu, dan menerapkan terapi inhalasi uap minyak kayu putih.
B. Materi
Terlampir
C. Media
1. Media SAP
2. Poster
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Setting Tempat
: Ny.I
: Pemateri
F. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pengertian
Minyak eucalyptus dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal diantaranya
untuk mengurangi sesak nafas karena flu/asma dengn cara mengoleskan
pada dada, mengobati sinusitis dengan cara menghirup uap air hangat
yang telah diteteskan minyak eucalyptus serta melegakan hidung
tersumbat dengan cara menghirup aroma minyak eucalyptus
2. Manfaat
a. Meredakan batuk
b. Membantu mengeluarkan lendir
c. Membantu bernafas dengan mudah
d. Menyegarkan nafas
3. Cara membuat
a. Alat dan bahan
Air hangat
Minyak kayu putih
Handuk
Mangkok
b. Langkah membuat
Rebus air 500 ml hingga mendidih, masukan ke dalam
mangkok
Masukan minyak kayu putih 3-5 tetes pada mangkok yang
berisi air hangat
Lalu letakkan muka didepan mangkok dan tutup dengan
handuk
Hirup udara melalui hidung secara perlahan hingga nafas
terasa lega
KUNJUNGAN KE 7
Hari/Tanggal : Jum’at, 30 Juli 2021
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Ny.I mengatakan saat saya sakit, saya memeriksakan ke dokter dan
menjalani pengobatan, tetapi saat berobat tidak diberitahu bagaimana
penanganan saat kambuh, apa yang terjadi jika tidak diobati, dan berapa
lama sembuhnya
b. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Menganali faktor resiko dan komplikasi
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Defisit pengetahuan sinusitis b.d kurang terpapar informasi
b. Rencana Tindakan
Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan yang
berhubungan dengan sinusitis
Berikan kesempatan bertanya
III. Impelentasi Tindakan Keperawatan
a. Metode
b. Media dan Alat
c. Waktu dan Tempat
Jum’at, 30 Juli 2021 di rumah Ny.I
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur
Implementasi dilakukan secara langsung dan sesuai dengan perannya
yaitu pemateri dan penerima informasi
b. Kriteria Proses
Waktu dan tempat sesuai dengan yang direncanakan
Proses interaksi berjalan dengan lancar
Selama kegiatan, keluarga kooperatif dan dapat bekerja sama
c. Kriteria Hasil
Pasien memahamai apa saja faktor resiko sinusitis
Pasien mengetahui komplikasi yang terjadi pada pasien sinusitis
V. Materi
Penularan sinusitis adalah melalui kontak langsung dengan penderita melalui
udara. Oleh karena itu untuk mencegah penyebaran sinusitis, dianjurkan
untuk memakai masker (penutup hidung), cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan penderita. Faktor predisposisi sinusitis adalah sebagai berikut
2;
• ISPA yang disebabkan oleh virus
• Rhinitis oleh karena alergi maupun non-alergi
• Obstruksi nasal
• Pemakaian "nasogastric tube"
Komplikasi yang timbul akibat sinusitis yang tidak tertangani dengan balk
adalah: Meningitis Septikemia Sedangkan pada sinusitis kronik dapat terjadi
kerusakanmukosa sinus, sehingga memerlukan tindakan operatif untuk
menumbuhkan kembali mukosa yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Augesti, G., Oktarlina, R. Z., & Imanto, M. (2016). Sinusitis Maksilaris Sinistra Akut
Et Causa Dentogen. JPM (Jurnal Pengabdian Masyakat) Ruwa Jurai, 2(1), 33-
37.
Battisti AS, Modi P, Pangia J. Sinusitis. In: StatPearls. StatPearls Publishing, Treasure
Island (FL); 2020. PMID: 29262090.
Dan Brennan, MD. 2020. Remedies for Sinus Infection Pain. WebMD. Remedies for
Sinus Infection Pain: What to Do and When to See a Doctor (webmd.com)
Patel, G. B., Kern, R. C., Bernstein, J. A., Hae-Sim, P., & Peters, A. T. (2020).
Current and future treatments of rhinitis and sinusitis. The Journal of Allergy
and Clinical Immunology: In Practice, 8(5), 1522-1531.
Silvi dkk, 2020. Pengaruh Pemberian Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih
(Eucalyptus) Terhadap Pola Nafas Pada Pasien Balita Dengan Ispa Di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Liuk Tahun 2020. Jambi : Prosiding Seminar Nasional
STIKES Syedza Saintika. ISSN :2775-3530
Siska dkk, 2019. Pengaruh Minyak Kayu Putih Dan Postural Drainase Terhadap
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita ISPA. Bengkulu : Jurnal
Riset Media Keperawatan. ISSN: 2527-368