Anda di halaman 1dari 24

SKILL LAB KEPERAWATAN KELUARGA

“Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Childbearing”

Dosen Pengampu:
Ns. Agrina, M.Kep, Sp.Kom., PhD

Disusun Oleh:
Kelompok 2 B2020
2011165369 Deva Lestiarma S
2011165360 Dwi Oktiviani
2011165358 Hilda Pratiwi
2011165366 Huriyah Isty
2011165355 Laras Sati
2011165251 Muhammad Edo Karefo
2011165348 Patri Cia Yeremia
2011165363 Renika Simamora
2011165372 Raudatul Jannah
2011165351 T. Hidayu Marizal

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
SKENARIO

Perawat puskesmas A berencana akan melakukan kunjungan rumah ke


keluarga Bp Z (28 thn). Hal ini disebabkan adanya laporan kader posyandu
tentang An I (12 bulan) yang berat badan An I berada pada garis merah pada
KMS. Disamping masalah berat badan, kader juga menyampaikan bahwa An I
saat ini mengalami sulit makan. Riwayat ASI saja (eklusif) An I hanya sampai
usia 2 bulan dengan alasan air susu kurang dan setelah itu ibu memberikan susu
formula dan bubur instan kepada anak. Saat kunjungan rumah ibu B (25 thn)
mengatakan selalu memberikan kerupuk dan jajan kepada An I dan minum susu
formula karena anak suka sekali.

Kegiatan Pratikum
1) Setiap kelompok besar dibagi menjadi 4 kelompok kecil
2) Setiap kelompok kecil akan memperagakan satu item kelompok dalam 1 jam
Kelompok 1: pengkajian data
Kelompok 2: analisis data
Kelompok 3: buat intervensi sesuai masalah kesehatan di skenario
Kelompok 4: lakukan implementasi dan evaluasi
3) 1 jam pertama adalah latihan dan 1 jam selanjutnya adalah memperagakan
dihadapan semua kelompok kecil.
1. Pengkajian Keperawatan
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. Z
2. TTL/Umur : 28 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Alamat : Jl. Bukit Barisan
5. Nomor Telepon : 081381756970
6. Komposisi keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
Kepala
1. Tn. Z L 28 tahun SMA
Keluarga
2. Ny. B P Istri 25 tahun SMA
3. An. I P Anak 12 bulan -

Genogram :

Tn. E (28th) Ny. B(25 tahun)

An. I (12 bulan) (Gizi Buruk)


Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan
= Laki-laki meninggal = Perempuan meninggal
= Tinggal serumah = Keluarga teridentifikasi
Penjelasan genogram :
Tn.Z merupakan suami dari Ny. B. Tn. Z tinggal serumah
bersama istri dan anaknya. Tn. E saat ini bekerja di ladang
sebagai pekerja sawit. Ny. B hanya berjualan dirumah sembari
mengurus anak. Anak Tn. Z bernama An. I yang berusia 12
bulan memiliki riwayat gizi buruk.
7. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn.Z, maka keluarga Tn.E
termasuk dalam tipe keluarga inti (nuclear Family). Menurut
Friedman, Bowden dan Jones (2010), keluarga inti adalah
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh
dari keturunannya atau adopsi atau keduanya. Menurut Tn. Z
dan Ny. B masalah keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada.
8. Suku
Suku bangsa Tn. Z dan Ny. B adalah Jawa. Bahasa yang
digunakan adalah bahasa Indonesia. Untuk penggunaan jasa
pelayanan kesehatan keluarga, keluarga menggunakan jasa
puskesmas dan ke rumah sakit.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama Islam. Tn. Z selalu
melaksanakan ibadah lima waktu. Ny. B selalu mengikuti wirid
di masjid setiap dua kali sebulan. Keluarga percaya bahwa
masalah kesehatan dapat diatasi dengan berdo’a dan berobat ke
fasilitas kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. Z tinggal di tempat dengan penduduk yang
tidak terlalu padat. Keluarga Tn. Z memiliki hubungan yang
baik dengan tetangganya. Tn. Z saat ini bekerja sebagai pekerja
sawit. Tn. Z dan Ny. B saat ini memiliki satu rumah petak. Ny.
B bekerja sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama Tn. Z dan
Ny. B yaitu An.I yang berumur 12 bulan. Keluarga mengatakan
penghasilan yang didapatkan cukup untuk kebutuhan sehari-
hari keluarga.
11. Aktivitas Rekreasi
Ny. B mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang sering
dilakukan adalah menonton TV. Aktivitas seperti ini telah
menimbulkan kesenangan pada keluarga Ny. B.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. Z saat ini adalah tahap
perkembangan keluarga childbearing dimulai ketika kelahiran
anak pertama sampai anak berusia 30 bulan, dimana anak
pertama sekarang berusia 12 bulan. Tujuan utama pada tahap
ini adalag agar keluarga mampu membagi peran dan tanggung
jawab antar kedua orangtua, mempersiapkan biaya atau dana
anak childbearing, dan keluarga mampu dalam merawat bayi
chidbearing.
Keluarga Tn. Z merupakan tipe keluarga inti. Ny. B
mengatakan An. I sering diberikan kerupuk dan jajanan, dan
riwayat pemberian ASI pada An. I hanya sampai 2 bulan
dengan alasan air susu kurang, dan setelah itu diberikan susu
formula dan bubur instan kepada An. I
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dengan anak childbearing
belum terpenuhi. An. I mengalami gangguan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, karena pemberian makanan tidak sesuai
dengan tahap perkembangan anaknya.
3. Riwayat Keluarga Inti
Tn. E dan Ny. S menikah pada tahun 2015. Pertemuan
antara keduanya berawal dari Tn. Z dan Ny. B bekerja di
tempat yang sama hingga akhirnya menikah. Ny. B melahirkan
anak pertama (An. I) pada tahun 2020. Proses lahiran anak Tn.
Z dan Ny. B lahir normal dan dibantu bidan. Tn. Z dan Ny. B
menikah atas dasar saling mencintai dan hidup bahagia dengan
anaknya. Tn. Z tinggal bersama dengan istri dan anaknya.
Tn. Z memiliki tidak memiliki riwayat penyakit begitu pula
dengan Ny. B. Anak pertama Tn. Z dan Ny. B mengalami gizi
buruk sewaktu dilakukan pemeriksaan diposyandu, dan hingga
saat ini An.I hanya dirawat dirumah oleh Ny. B.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Orangtua Ny. B memiliki penyakit hipertensi. Ayah dari
Ny. B meninggal pada tahun 1998. Sedangkan orangtua Tn. Z
sudah meninggal pada saat beliau sekolah, Saat ini Tn. Z tidak
ada mengkonsumi obat-obatan dan tidak pernah mengkonsumsi
obat tradisional. Menurut Ny. B kurangnya pengalaman
mengasuh anak karena baru mempunyai anak pertama, dan
tidak ada strategi khusus untuk memodifikasi lingkungan
rumah bagi anak usia childbearing..

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn. Z memiliki jenis rumah petak dengan
tipe semipermanen. Rumah yang ditempati Tn. Z memiliki tiga
kamar tidur, satu ruang tamu dan satu ruang keluarga, satu
ruang dapur, dan satu kamar mandi. Jumlah jendela pada
rumah ini sebanyak 7 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan oleh
keluarga. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup pada
siang dan malam hari. Siang hari jendela yang ada di rumah
keluarga dibuka sehingga pertukaran udara dalam rumah ini
baik dan terkadang pintu depan juga sering dibuka. Rumah
keluarga memiliki lantai semen. Lantai tampak bersih terlihat
sering dibersihkan. Keluarga Tn.Z memperoleh sumber air dari
sumur bor. Keluarga Tn.Z minum menggunakan air galon. Air
sumur tersebut dimanfaatkan untuk mandi, bersihkan BAB dan
BAK, dan mencuci. Jarak septic tank dengan sumber air kurang
dari 10 meter. Jarak rumah keluarga dengan pelayanan
kesehatan seperti puskesmas cukup jauh sekitar 2 km, untuk
jarak posyandu sekitar kurang lebih 200 m.

Ruang kamar Wc dan kamar


Ruang kamar mandi
Ruang
keluarga Dapur
Ruang tamu
Garasi
Ruang
kamar

Septic Sumur bor


Tank

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Komunitas tetangga keluarga Tn.Z didominasi oleh suku
melayu, Jawa dan Minang. Keluarga Tn.Z tinggal di wilayah
RT 01 RW 10 Kel. Tangkerang Timur, tidak terlalu padat
penduduknya. Keluarga mengatakan tetangga di dekat
rumahnya tidak terlalu aktif bersosialisasi dengan keluarga
Tn.Z. Jalanan di daerah rumah keluarga ini adalah jalan semen.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. Z menikah pada tahun 2020 dan sering
berpindah-pindah tempat tinggal karena masalah pekerjaan Tn.
Z hingga akhirnya menetap di rumah ini sejak tahun 2019
sampai sekarang.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. Z saat ini bekerja sebagai pekerja sawit di Pekanbaru.
Tn. Z bekerja dari pagi hingga sore dan terkadang malam,
sehingga jarang berbaur dengan tetangga. Sementara Ny. B
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan berjualan dirumah. Ny.
B sering ikut wirid di masjid tiap dua kali sebulan dan ikut
arisan setiap sebulan sekali. dan An. I hanya bermain dirumah.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. Z terdiri dari 3 orang, yaitu Tn. Z sebagai kepala
keluarga, Ny. B dan An. I. Pada saat keluarga mendapat permasalahan
Tn. Z selalu mendiskusikan dengan Ny. B. Keluarga Tn.Z saling
mendukung, memberikan kasih sayang serta memenuhi kebutuhan
keluarga. Komunikasi dalam keluarga sudah termasuk komunikasi
terbuka
2. Pola Komunikasi
Menurut Ny.B, pola komunikasi dalam keluarganya berlangsung
secara dua arah terutama antara Ny.B dan Tn.Z. Ny.B selalu
mendiskusikan dengan Tn.Z tentang segala hal yang terjadi dalam
keluarganya termasuk jika ada permasalahan pada anak mereka. Dalam
berkomunikasi keluarga Tn.Z menggunakan bahasa Indonesia.

3. Struktur Kekuatan
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Tn.Z, yang juga
tetap ada dilakukan musyawarah sebelumnya dengan Ny.B. Setiap ada
permasalahan dalam keluarga Ny.B dan Tn.Z sama sama
mendiskusikan penyelesaian masalah dan Tn.Z sebagai pengambil
keputusan.
4. Struktur Peran
Tn.Z berperan sebagai kepala keluarga yang membantu
keuangan keluarga dan memenuhi kebutuhan keluarga sehri-hari. Yang
mana Tn.Z bertugas mencari nafkah, mengatur kehidupan rumah
tangga, memenuhi kebutuhan anak, pendidikan, pelindung serta anggota
kelompok sosial. Di dalam keluarga ini Tn,.Z sudah memenuhi
perannya sebagai kepala keluarga. Ny.B bekerja sebagai IRT yang
setiap harinya mengurus rumah dan anaknya. An. I berperan sebagai
anak pertama usia 12 bulan.
5. Nilai atau norma Keluarga
Keluarga Tn.Z menerapkan nilai atau norma yang berlaku di
masyarakat terutama di keluarga. Ny.B mengatakan ia selalu berusaha
menanamkan sikap tolong-menolong dan mencontohkan untuk
anaknya.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn.Z adalah keluarga dengan keharmonisan, kasih
sayang dan juga saling menghormati, Ny.B selalu memberikan apa saja
yang diinginkan oleh An. I. Ny.B mengagnggap bahwa hal itu adalah
bentuk kasih sayangnya dan tidak ingin melihat anaknya menangis
karena tidak dipenuhi permintaannya.
2. Fungsi Sosialisasi
Dalam berinteraksi dan bersosialisasi keluarga Tn.Z sangat
ramah dan menjalin hubungan yang baik. Ny.B sering melakukan
beragam kegiatan dengan tetangga. Ny.B mengatakan dirinya suka
membawa An.I bermain dengan anak-anak di lingkungan tempat
tinggalnya, dan juga sering sebaliknya ibu-ibu dilingkungan tempat
tinggalnya membawa anak mereka saat berbelanja di warung milik
Ny.b sehingga terjalin interaksi sosial. Ny.I juga mengikuti wirid setiap
dua kali sebulan.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny. B mengatakan anaknya sulit untuk makan. An I hanya mau
memakan makanan ringan seperti kerupuk dan jajanan. Saat diperiksa
dan hasil KMS An.I di bawah garis merah, Ny.B tidak mengetahui hal
itu karena dirinya merasa An.I tetap ada asupan karena An.I suka
minum susu formula, dan juga makan bubur.

Tugas Kesehatan Keluarga dapat dilihat sebagai berikut :


Masalah Gizi kurang yang dialami An.I
- mengenal masalah kesehatan keluarga : Ny.B tidak tahu kalau anaknya saat ini
sudah tergolong dalam status gizi kurang. Ny.B menyadari bahwa untuk makan
anaknya sangat sulit sekali namun jika makan bubur, jajanan dan minum susu
formula anaknya sangat suka sekali sehingga Ny.B beranggapan hal itu sebagai
pengganti dari makanan yang tidak mau dimakan oleh An.I sehingga seharusnya
tidak masalah terhadap status gizinya
- mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan : Ny.B tidak tahu
bagaimana cara agar anaknya mau makan, bukan hanya jajan saja. Ny.B tidak
tahu jika susu formula, bubur dan jajanan tidak setara dengan makanan lain
yang seharusnya dikonsumsi An.I.
- merawat anggota keluarga yang sakit : keluarga tidak mampu menyebutkan cara
alternatif agar anak mau makan. Ny.B hanya mengatasi An.I yang tidak mau
makan dengan cara memberi makanan dan minuman yang disukai An.I saja
tanpa mempertimbangkan kandungan gizinya.
- memodifikasi lingkungan : keluarga belum mampu memodifikasi lingkungan
yang sehat ditandai dengan An.I yang sering dan suka sekali mengkonsumsi
jajanan
- pelayanan kesehatan : Ny.B mengatakan dirinya jarang membawa anaknya
untuk mengunjungi posyandu sejak An.I berumur 3 bulan, namun dalam 2
bulann terakhir Ny.B membawa anaknya ke posyandu.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.Z menggunakan pendapatannya sesuai dengan apa yang
dibutuhkan saja. Namun Keluarga Tn.Z tidak rutin dalam pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan, seperti posyandu yang tidak rutin di kunjungi untuk
memantau pertumbuhan dan perkembangan An.I. Sehingga pada saat
kunjungan kondisi An.I sudah dalam hasil KMS di bawah garis merah

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1.Stressor Jangka Pendek
Menurut keluarga, permasalahan yang dipikirkan dalam waktu 6
bulan terakhir adalah masalah keuangan karena selama masa pandemi
covid-19 ekonomi mengalami penurunan. Ny.B juga mengatakan ia
memikirkan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anaknya serta
tentang selera makan anak yang sulit jika di beri makan.
2. Stressor Jangka Panjang
Ny.B mengatakan hal yang selalu dipikirkan adalah tentang
anaknya yang tidak mau makan, ia berpikir apakah anaknya tidak suka
dengan masakannya, karena jika di beri jajanan anaknya mau. Ny.B
juga khawatir jika nanti anaknya dikatakan tidak di rawat dengan baik
sehingga mengalami masalah gizi kurang dari kebutuhan tubuhnya,
juga khawatir jika nantinya akan terjadi masalah dalam pertumbuhan
dan perkembangan anaknya
3. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Jika ada permasalahan di dalam keluarga, Tn.Z akan berdiskusi
dengan Ny.B.
4. Strategi Koping yang digunakan
Tn.Z sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk
masalah yang dialami dan juga sering berdiskusi dengan Ny.B untuk
mencari penyelesaian masalahnya.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam
menghadapi masalah serta dalam menyelesaikan masalah di keluarga.
Keluarga selalau melakukan komunikasi secara terbuka untuk
berdiskusi menyelesaikan masalah
G. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Bapak Z Ibu B An. I
Umum Sehat Sehat Kurus
Kesadaran CM CM CM
Tampak Rewel

Kebersihan Bersih Bersih Bersih


personal
Bentuk dan ukuran Terlihat Proporsional, Terlihat sedikit
tubuh gemuk sesuai dengan kurus
tinggi badan
TB: 155 cm TB: 155 cm BB: 6 kg
BB: 61 kg BB: 55 kg Mengalami
penurunan dari
bulan
sebelumnya
7,5kg
TTV TD: 130/80 TD: 120/80 TD: -
HR: 88x/i HR: 78x/i HR: 102x/i
RR: 18x/i RR: 20x/i RR: 28x/i
T: 36,3°C T: 36,4°C T: 36,8°C
Keluhan - Ny. B
mengatakan
anaknya sulit
untuk makan,
An I hanya
mau
memakan
makanan
ringan seperti
kerupuk dan
jajanan.
Pemeriksaan kulit Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit terlihat
bersih, bebas bersih, bebas bersih, bebas dari
dari bau dari bau bau badan, warna
badan, warna badan, warna kuning langsat,
sawo matang, kuning agak kering dan
tidak ada lesi langsat, tidak bersisik
ada lesi
Kuku Kuku bersih Kuku bersih Kuku bersih
terawat, rata, terawat, rata, terawat, rata,
CPR < 3 CPR < 3 CPR < 3 detik
detik detik
Pemeriksaan
H. Harapan Keluarga
Keluarga mengharapkan dengan adanya asuhan keperawatan
keluarga ini, keluarga dapat memperoleh informasi tambahan
mengenai status kesehatan keluarganya terutama An.I
2. Analisis Data
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS:
1) Ny. B mengeluh anaknya sulit Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
makan, hanya mau makan kerupuk kebutuhan tubuh pada An. I keluarga
dan jajanan ringan Bapak Z
2) Ny. B mengatakan bahwa An. I
hanya minum ASI eksklusif selama
2 bulan karena air susunya kurang,
kemudian dibantu dengan susu
formula hingga saat ini
3) Ny. B mengatakan bahwa An. I
lebih suka minum susu formula
4) Ny. B mengatakan bahwa keluarga
memberikan makanan dan minuman
apa saja yang disuka oleh An. I agar
An. I mau makan
5) Ny. B mengatakan keluarga
memberikan An. I susu formula,
bubur, kerupuk dan jajanan sebagai
ganti makanan yang tak ingin An. I
makan
6) Ny. B mengatakan tidak tahu bahwa
susu formula, bubur dan jajanan
tidak cukup untuk memenuhi gizi
An. I
7) Ny. B mengatakan bahwa keluarga
tidak tahu bagaimana cara agar anak
mau makan selain kerupuk dan
jajanan
8) Ny. B mengatakan keluarga jarang
membawa anaknya ke posyandu
setelah An. I berusia 3 bulan
9) Ny. B mengatakan keluarga
membawa An. I ke posyandu dalam
2 bulan terakhir
10) Ny. B menyebutkan bahwa keluarga
tidak menyadari bahwa status gizi
An. I tergolong gizi kurang

DO:
1) Saat pengkajian, An. I tampak kurus
dan rewel digendong oleh Ny. B
2) Kulit An. I tampak kering dan
bersisik
3) Berdasarkan KMS, grafik BB An. I
berada di bawah garis merah
4) Berdasarkan KMS, An. I
mengalami penurunan BB dari
bulan sebelumnya, yaitu dari 7.5 kg
menjadi 6 kg
5) BB An. I saat pengkajian: 6 kg
6) Keluarga kurang mampu menjawab
tentang masalah gizi kurang
7) TTV An. I
HR: 102x/i
RR: 28x/i
T: 36,8°C

Diagnosis Keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada An. I keluarga
Bapak Z
Skoring Masalah Keperawatan
1) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada An. I keluarga
Bapak Z
No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/3 x 1 Masalah bersifat aktual karena
a) Potensial (1) =1 masalah sedang dialami
b) Risiko (2) langsung oleh An. I
c) Aktual (3)
2 Kemungkinan masalah 2 1/2 x 2 Masalah dapat diubah namun
dapat diubah =1 tidak mudah karena
a) Mudah (2) memerlukan waktu dan usaha
b) Sebagian (1) yang lebih besar dari keluarga
c) Tidak dapat diubah (0) An. I
3 Potensial masalah untuk 1 1/3 x 1 Masalah tidak dapat dicegah
dicegah = 1/3 atau rendah untuk dicegah
a) Tinggi (3) atau karena sudah dialami langsung
b) Cukup (2) 0.33 oleh An. I
c) Rendah (1)
4 Menonjolnya masalah 1 1/2 x 1 Masalah tidak segera dirasakan
a) Segera (2) = ½ oleh keluarga karena keluarga
b) Tidak segera (1) atau tidak mengetahui bahwa An. I
c) Tidak dirasakan (0) 0.5 tergolong status gizi kurang
Jumlah Skor 2.83
3. Intervensi Keperawatan

Ketidakseimbangan nutrisi: Setelah dilakukan intervensi keperawatan, keluarga Keluarga mampu mengenal masalah tentang
kurang dari kebutuhan mampu mengenal tentang gizi kurang gizi kurang :
 Pendidikan kesehatan tentang gizi kurang:
tubuh pada An. I keluarga
pengertian, pnyebab, tanda dan gejala,
Bapak Z klasifikasi, dampak yang ditimbulkan
Keluarga mampu memutuskan masalah untuk Keluarga mampu memutuskan untuk merawat,
merawat, meningkatkan atau memperbaiki meningkatkan atau memperbaiki kesehatan:
kesehatan dengan berpartisipasi dalam memutuskan  Jelaskan pada keluarga mengenai
perawatan kesehatan tindakan yang harus dilakukan saat anak
menderita kekurangan gizi.
 Bimbing dan motivasi keluarga untuk
mengambil keputusan menangani
masalah gizi kurang

Keluarga mampu merawat anggota kluarga untuk Keluarga mampu untuk merawat anggota
meningkatkan kesehatan keluarga yang sakit untuk meningkatkan
kesehatan.
 Edukasi pada keluarga cara
meningkatkan nafsu makan anak:
menyajika makanan dalam bentuk yang
menarik, memberikan makanan sedikit
tapi sering, sajikan makanan yang
hangat.
 Demontrasikan bersama keluarga cara
membuat makanan yang menarik
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan keluarga mampu memodifikasi lingkungan
 Edukasi keluarga cara memodifikasi ruang
makan yang menyenangkan bagi anak.
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan: Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Pengetahuan tentang sumber kesehatan, perilaku kesehatan:
mencari  Edukasi tentang macam-macam fasilitas
kesehatan yang dapat dikunjungi untuk
konsultasi masalah kesehatan gizi pada
anak.
 Mendukung keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan
dengan melakukan konsultasi
kepelayanan kesehatan terdekat.
4. Implementasi dan Evaluasi

No DIAGNOSA HARI/
IMPLEMENTASI EVALUASI
. KEPERAWATAN TANGGAL
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Senin, 06 Desember Memberikan pendidikan kesehatan kepada S : Ny. B mengatakan :
kurang dari kebutuhan tubuh 2021 Pukul 10.00 – keluarga Tn. Z tentang gizi kurang pada 1. “Penyakit gizi kurang adalah
pada An. I keluarga Bapak Z 11.00 WIB anak : gangguan kesehatan akibat
1. Menjelaskan pengertian gizi kurang : kekurangan atau
gizi kurang merupakan gangguan ketidakseimbangan zat gizi “
kesehatan akibat kekurangan atau 2. “Penyebab gizi kurang
ketidakseimbangan zat gizi yang adalah faktor langsung
diperlukan untuk pertumbuhan, berupa asupan nutrisi kurang,
aktivitas berfikir dan semua hal yang infeksi oleh suatu penyakit
berhubungan dengan kehidupan. dan faktor tidak langsung
2. Menjelaskan penyebab gizi kurang : yaitu pendapatan keluarga
penyebab gizi kurang berdasarkan dan sanitasi lingkungan”
faktor langsung yaitu asupan nutrisi 3. “Gejalanya adalah susah
kurang/kalori kurang, infeksi suatu makan, mudah rewel, muka
penyakit, dan faktor tidak langsung pucat, mudah lelah, BB
yaitu tingkat pengetahuan, sikap dan kurang dari BB ideal, kulit
perilaku tentang kesehatan, kering dan gangguan
pendapatan keluarga, sanitasi pencernaan”
lingkungan 4. “gizi kurang kalau tidak
3. Menjelaskan tanda dan gejala gizi diatasi akan menyebabkan
kurang: BB 10% dibawah BB ideal, daya tahan tubuh menurun,
susah makan, pucat pada kulit, terhambatnya pertumbuhan
membrane mukosa, konjungtiva, fisik, penurunan fungsi
kelemahan otot, penurunan tingkat kognitif hingga berpengaruh
energy, kehilangan rambut berlebih, pada pertumbuhan otak ”
lebih rewel, kulit kering dan bersisik, 5. “untuk mengatasinya bisa
perut buncit, dan gangguan dilakukan memberikan
pencernaan makanan yang bergizi
4. Menjelaskan dampak gizi kurang jika lengkap dan seimbang,
tidak diatasi: mengakibatkan daya memberikan makan porsi
tahan tubuh menurun, terhambatnya kecil tapi sering, pemberian
pertumbuhan fisik, kemampuan vitamin dengan anjuran
motoric mengalami keterlambatan, dokter”
gizi buruk yang parah, penurun fungsi
kognitif anak, dan yang paling buruk O :
berpangaruh pada pertumbuhan otak 1. Ny. B tampak mengerti
5. Menjelaskan penatalaksanaan gizi tentang apa yang dijelaskan
kurang: mengkonsumsi makanan yang 2. Ny. B tampak menganggukan
bergiz lengkap dan seimbang, kepalanya saat penjelasan
memberikan makanan dengan porsi 3. Ny. B mampu menyebutkan 4
kecil tapi sering, pemberian vitamin dari 6 penyebab gizi kurang
dan mineral khusus sesuai anjuran 4. Ny. S mampu menyebutkan 6
dokter, pemberian susu formula jika dari 9 gejala gizi kurang
dianjurkan dokter, memberikan 5. Ny. B mampu menyebutkan 4
motivasi atau reward jika mau makan dari 6 dampak jika gizi
kurang tidak diatasi
6. Ny. B mampu menyebutkan 3
dari 5 penatalaksanaan
penyakit gizi kurang

A: Implementasi telah dilakukan


P:
1. Evaluasi pengetahuan Ny. B
terkait pengertian, penyebab,
gejala, dampak dan
penatalaksanaan penyakit gizi
kurang
2. Bantu keluarga untuk
memutuskan merawat
anggota keluarga yang sakit
Selasa, 07 Desember Membantu keluarga untuk memutuskan S : Ny. B mengatakan :
2021 Pukul 10.00 – merawat anggota keluarga yang sakit: 1. Ny. B menyebutkan tentang
11.00 WIB mengarahkan keluarga untuk mengambil pengambilan keputusan
keputusan jika sakit untuk segera segera untuk mengatasi
membawa kepelayanan kesehatan terdekat penyakit gizi kurang adalah:
“jika penyakit anak masih
rewel, tidak mau makan, dan
BB tidak naik maka keluarga
perlu mengambil tindakan
segera untuk membawa ke
pelayanan kesehatan
terdekat”

O:
1. Keluarga Ny. B mampu
memutuskan merawat
anggota keluarganya dengan
gizi kurang
A: Implementasi telah dilakukan

P:
1. Evaluasi terkait
kemampuan keluarga
untuk memutuskan
merawat anggota keluarga
yang sakit
2. Bantu keluarga merawat
anggota keluarga yang
sakit : Ajarkan keluarga
dan demonstrasi membuat
makanan yang menarik
Rabu, 08 Desember Membantu keluarga merawat anggota S :
2021 Pukul 13.00– keluarga yang sakit : mengajarkan keluarga 1. Ny. B mengatakan bahwa
14.00 WIB dan demonstrasi membuat makanan yang telah mengerti cara
menarik menyajikan makanan dengan
menarik

O:
1. Ny. B tampak mengerti dan
menganggukan kepalanya
2. Ny. B mampu mempraktikan
cara penyajian makanan yang
menarik
3. An. I terlihat bersemangat
dan senang.
A : Implementasi telah dilakukan

P: Ajarkan keluarga tentang


modifikasi lingkungan dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan

Kamis, 09 Desember  Membantu keluarga untuk S:


2021 Pukul 13.00– memodifikasi lingkungan dalam hal: 1. Ny. B mengatakan bahwa
14.00 WIB ruang makan yang menyenangkan bagi modifikasi lingkungan yang
anak, alat makan yang lucu dan dapat dilakukan adalah ruang
menarik namun aman dan memberikan makan yang menyenangkan
makan sambil bermain dan bercerita bagi anak, alat makan yang
 Membantu memanfaatkan fasilitas lucu dan menarik dan makan
kesehatan: posyandu, puskesmas, sambal bermain dan bercerita
klinik/praktik dokter dan rumah sakit 2. Ny. B mengatakan bahwa
akan ke puskesmas terdekat
untuk mengecek status gizi
An.I dan berkonsultasi untuk
mengembalikan berat badan
An.I normal kembali.
3. Ny. B mengatakan sudah
punya kartu BPJS dan kalau
berobat kepuskesmas dan
rumah sakit
O:
1. Ny. B tampak mengerti dan
menanggukan kepalanya
2. Ny. B terlihat memahami apa
yang disampaikan
3. Ny. B mampu menyebutkan
semua cara modifikasi
lingkungan untuk anak
dengan gizi kurang.

A: Implementasi telah dilakukan,


masalah teratasi

P:
1. Evaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam menangani
masalah.

Anda mungkin juga menyukai