Disusun Oleh :
2022
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn A
2. Umur : 34 tahun
3. Alamat dan Telp : Penggilingan Baru, Bekasi Utara / 081234567890
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Pendidikan : SLTA
6. Komposisi Keluarga :
Genogram
.
7. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti karena dalam satu keluarga terdiri dari
ayah, ibu dan 2 orang anak
8. Suku Bangsa
Keluarga Tn. A berasal dari suku Jawa asli. Bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa jawa dan terkadang menggunakan bahasa Indonesia dalam
berkomunikasi dengan anggota keluarga. Tidak ada adat istiadat yang
bertentangan dengan kesehatan.
9. Agama
Semua anggota keluarga Tn. A menganut agama Islam. Tidak ada
kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Tn. A setiap bulan ± Rp 1.700.000,00 diperoleh dari
pekerjaan Tn. A sebagai Karyawan swasta dan pekerjaan sampingan
sebagai tukang parkir. Pendapatan Tn. A digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
11. Aktivitas rekreasi keluarga :
Tn. A dan keluarga menghabiskan waktu bersama –sama pada malam hari sambil
menyaksikan acara TV
7 Meter
3,5
M DAPUR
E 2 meter
T
E
R KAMAR TIDUR RUANG TAMU
WC 1,5 3 Meter 2,5 Meter
Meter
Keterangan
Pintu
jendela
2. Pengolahan sampah Keluarga membuang sampah di penampungan sementara.
Ada petugas yang mengambil sampah dari rumah-rumah penduduk
3. Sumber air bersih yang digunakan keluarga adalah bersumber dari PDAM. Air
dialirkan melalui selang/pipa air
4. Jamban keluarga
Keluarga Tn. H memiliki WC sendiri, dengan bentuk jambannya jongkok, jarak
pembuangan tinja dengan sumber air kurang dari 10 meter.
5. Pembuangan air limbah
Limbah dari WC masuk ke dalam septic tankdibelakang rumah yang berjarak
kurang dari 10 meter, sedangkan limbah kamar mandi dan mencuci melalui
selokan.
6. Fasilitas sosial dan kesehatan
Tempat kegiatan perkumpulan warga biasanya di balai RT tapi Ny S sering
datang, ke tempat pelayanan kesehatan karena Ny S juga seorang kader. Tempat
keluarga Tn. H dan Ny S berobat ke puskesmas dengan menggunakan kartu BPJS
7. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :
Lingkungan keluarga Tn. A sebagian besar suku Betawi, Jawa dan Sunda. Dimana
pada umumnya lingkungan social menengah kebawah
8. Mobilisasi geografis keluarga
Keluarga Tn. A sudah menetap di lingkungan tersebut sejak lima tahun yang lalu,
sebelumnya keluarga Tn.A tinggal dirumah orang tuanya yang berada di babelan.
9. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A berkumpul bersama anggota keluarga pada malam hari karena dari
pagi hingga sore Tn. A bekerja, Ny. B jarang berkumpul dengan tetangganya.
Tn. A juga mengikuti kegiatan masyarakat seperti gotong royong dan kegiatan
keagamaan lain
10. Sistem pendukung keluarga
Fasilitas-fasilitas kesehatan yang dimiliki adalah sarana BPJS , tempat tidur,
sumber air bersih, sarana hiburan televisi, dan satu motor sebagai sarana
transportasi. Bila terjadi masalah dalam keluarga, anggota keluarga Tn. A dan Ny B
saling memberi dukungan , baik dana maupun nasihat.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga menggunakan bahasa Jawa dan terkadang menggunakan bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi dengan anggota keluarga serta masyarakat. Dalam
keluarga diterapkan untuk selalu terbuka dan bermusyawarah jika ada
permasalahan yang dihadapi, pengambil keputusan paling sering dalam bidang
kesehatan ialah Ny. B
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. A saling menghargai, saling membantu, serta saling mendukung
satu sama lain dan merawat anggota keluarga yang sakit bersama-sama
3. Struktur peran ( formal dan informal )
a. Peran Ayah
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga, suami, dan bapak.
b. Peran Ibu
Ny. N berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya
c. Peran anak
An. C berperan sebagai anak pertama, masih Sekolah TK.
An. D berperan sebagai anak kedua, umur baru 15 bulan masih
membutuhkan kasih sayang keluargaNilai dan norma keluarga
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga terdapat perasaan saling memiliki, kasih sayang, tolong
menolong, dan saling mendukung antar anggota keluarga
2. Fungsi Sosial
Komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga terjalin dengan baik, masing-
masing anggota keluarga saling menghormati serta menerapkan sopan
santun dalam berperilaku
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah
Keluarga belum mengerti sepenuhnya masalah tentang penyakit An. C.
tersebut dibuktikan dengan anggota keluarga masih belum mengerti
tentang jenis penyakit, penyebab, cara menangani penyakit, keluarga
juga bertanya apakah penyakit tersebut bisa menular atau tidak kondisi
anaknya yang mengalamidermatitis atopik.Karena sewaktu periksa ke
Puskesmas tidak dijelaskan secara rinci
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan
Keluarga Tn. A dapat mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang terjadi, terbukti apabila salah satu anggota keluarga
mengalami sakit atau masalah kesehatan langsung memeriksakan ke
pelayanan kesehatan
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. A berusaha untuk merawat An. C tetapi belum
mengetahui cara perawatan yang benar, keluarga hanya menunggu kurang
lebih 2 hari dan diberikan obat penurun panas namun apabila gejala
dan tanda dermatitis atopik tidak kunjung sembuh kemudian membawa
An. C ke puskesmas
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga belum mampu menjaga dan memelihara lingkungan rumah
agar tetap sehat terbukti dengan kondisi rumah yang kurang sehat seperti
ventilasi yang kurang, cahaya matahari yang belum menerangi ruangan
saat siang hari, kondisi rumah lembab, berantakan dikarenakan
rumah yang sempit dan banyak anak –anak yang masih kecil
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
Keluarga Tn. A sudah dapatmemanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat dengan baik, karena Ny. B selalu kontrol kesehatan
keluarga mulai dari Tn. A yang setiap ada masalah kesehatan segera
memeriksakan ke Puskesmas, dan anak –anak yang setiap hari jumat
mengikuti kegiatan Posyandu
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. A memiliki 2 orang anak. Keluarga merencanakan jumlah
anggota keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi keluarga sehingga nantinya
anak –anak dari Tn. A memperoleh kebutuhan tumbuh kembang yang sesuai.
Oleh karena itu, program keluarga berencana menjadi cara untuk
mengendalikan jumlah anggota keluarga, sekarang Ny. B menggunakan KB IUD
5. Fungsi ekonomi
Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Tn. A bekerja sebagai karyawan swasta dan setiap sore Tn. A bekerja sebagai
tukang parkir.
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
Keluarga merasa khawatir karena saat An. C ketika sakit selalu merengek
kesakitan sehingga keluarga merasa cemas dan tidak sabar untuk segera
membawa ke Puskesmas untuk diberikan tindakan lanjutan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor :
Untuk stress jangka pendek, keluarga berusaha untuk menangani masalah
keluhan kesehatan baik dengan penanganan mandiri maupun dengan layanan
kesehatan. Untuk stress jangka panjang, keluarga berusaha untuk menyesuaikan
diri terhadap hal-hal yang belum sesuai dengan keinginan keluarga
3. Strategi koping yang digunakan : berdiskusi
Keluarga berusaha untuk menangani keluhan kesehatan baik secara mandiri
maupun ke layanan kesehatan. Jika ada masalah maka akan dibicarakan
dengan baik-baik dan dilakukan musyawarah sehingga bisa diselesaikan dengan
jelas.
VII. Strategi adaptasi disfungsional
Bila keluarga mendapat masalah, keluarga berusaha tenang dan mencari jalan keluar
yang terbaik dan tidak ada tindakan kekerasan dalam keluarga untuk memecahkan
masalah
VIII. Pemeriksaan Fisik
X. Data Tambahan
1. Nutrisi :
Keluarga Tn. A makan 2x dalam sehari dengan menu nasi, sayur, lauk. Terkadang
dalam seminggu ada 2 kali ditambahkan dengan buah.
2. Eliminasi :
Pola eliminasi baik dalam BAB 1 kali sehari dan BAK 6 – 7 kali dalam sehari.
3. Aktifitas sehari hari :
Tidak ada aktivitas yang terganggu
4. Istirahat dan tidur :
An. C sedikit terganggu saat istirahat dan tidur karena gatal yang tidak tertahan.
Analisa Data
No Data Fokus Diagnosa Keperawatan
1 Data Subyektif: Resiko kerusakan
Ny. B belum mengetahui cara perawatan integritas kulit pada
yang benar, keluarga hanya menunggu keluarga Tn. A
kurang lebih 2 hari dan diberikan khususnya An.C
obat penurun panas namun apabila
gejala dan tanda dermatitis atopik tidak
kunjung sembuh kemudian membawa
An. C ke puskesmas.
Data Obyektif:
keluarga tampak kebingungan
b. Perencanaan
1. Penapisan masalah
a. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Tn. A khususnya An.C
No Kriteria skor Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat Masalah 1 3/3 X 1 Masalah terjadi pada An. C terbukti dari
Skala: kondisi saat pertama kali yaitu demam
Actual 3 tinggi dan segera diberikan tindakan
Resiko 2
Potensial 1
2 Kemungkinan 2 2/2 X 2 Masalah dermatitis atopik dapat dicegah dalam
masalah untuk bentuk pendidikan kesehatan, pola hidup
diubah keluarga dan tingkat ekonomi keluarga
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak Dapat 0
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Kurang informasi tentang dermatitis atopik
b. Risiko infeksi dermatitis atopik pada keluarga Tn A
c. Resiko kerusakan integritas kulit pada keluarga Tn. A khususnya An.C
Tujuan Khusus EVALUASI
Diagnosa
NO Tujuan Umum Standar Intervensi
Keperawatan
Kreitera
1 Kurang Setelah 1. Setelah dilakukan
informasi dilakukan pendidikan kesehatan
tentang tindakan selama1x 30 menit
dermatitis atopic keperawatan diharapkan keluarga
pada keluarga berupa dapat mengenal
Tn. A pendidikan masalah Verbal
kesehatan Dermatitis dengan cara
tentang a. Keluarga dapat Dermatitis adalah 1. Diskusikan dan jelaskan
pengertian dermatitis
dermatitis menyebutkan peradangan kulit yang
2. Beri kesempatan
atopik pengertian menyebabkan kemerahan keluarga untuk bertanya
3. Beri reinforcement
diharapkan dermatitis dan gatal pada kulit
positif untuk respon
keluarga yang tepat
mengetahui
secara
menyeluruh
tentang
dermatitis Verbal Penyebab dermatitis adalah
1. Diskusikan dan jelaskan
atopik b. Kelurga dapat 1. Genetic penyebab dermatitis
2. Beri kesempatan
menyebutkan 3
dari 5 penyebab 2. Lingkungan keluarga untuk bertanya
3. Beri reinforcement
dermatitis 3. Makanan
positif untuk respon
4. Alergen hirup yang tepat
5. Infeksi kulit
c. Keluraga dapat
menyebutkan 3 dari Verbal Tanda dan Gejala Dermatitis:
1. Diskusikan dan jelaskan
5 tanda dan gejala 1. Gatal-gatal tanda dan gejala
dermatitis
dermatitis 2. Kenaikan suhu tubuh
2. Beri kesempatan
3. Kemerahan keluarga untuk bertanya
3. Beri reinforcement
4. Pembengkakkan
positif untuk respon
5. Gangguan fungsi kulit yang tepat
A:
Ny.B mampu mengenal dan
menyebutkan tentang
pengertian, penyebab, tanda dan
gejala dan macam-macam
dermatitis
Tn A dapat menyebutkan
komplikasi Dermatitis dan akan
pergi ke pelayanan kesehatan
Ny.B dan Tn A dapat mengikuti
penyuluhan dari awal hingga
akhir
P
Intervensi dilanjutkan ke TUK
3
O:
Keluarga aktif dalam proses diskusi
Keluarga aktif dalam demonstrasi
kompres hangat
Keluarga mampu dalam demonstrasi
kompres hangat
A:
TUK 3 kemampuan keluarga dalam
kompres hangat
O:
Hasil observasi terlihat: rumah
terlihat bersih
P:
Pertahankan TUK 3dan 4
tentang cara perawatan
dermatitis dan modifikasi
lingkungan.
Lanjutkan ke TUK 5 motivasi
keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan
A: TUK 5
P: Pertahankan TUK 3, 4 dan 5 terkait cara
perawatan, modifikasi lingkungan dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan.