Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES MELLITUS

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. P
2. Alamat : Rejoagung, Ploso, Jombang
3. Pekerjaan : Petani/Pekebun
4. Pendidikan : SLTA (tamat)
b. Komposisi anggota keluarga
No. Nama Umur Gender Hubungan Pendidikan Pekejaan Ststus
(Inisial) (L/P) dg KK Kesehatan
1. Tn. P 49 L KK SLTA Petani Sehat
2. Ny. M 45 P Istri SLTP IRT Sehat
3. Tn. Y 21 L Anak SLTP Wiraswasta Sehat
4. An. M 14 L Anak Pelajar Pelajar Sehat
5. Ny. S 75 P Ibu SD IRT Sakit

c. Genogram

Keterangan :
= Diabetes melitus
= Laki-laki

= Perempuan = Asma

= Meninggal
= Tinggal serumah
d. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. M termasuk dalam keluara Extended yaitu keluarga yang
terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah.
e. Suku Bangsa
Keluarga ini berasal dari suku jawa atau Indonesia sedangkan bahasa
sehari-hari yang digunakan adalah bahasa jawa.
f. Agama
Seluruh anggota Tn. M adalah beragama islam dan taat beribadah, Ny.
S dulu sering mengikuti kegiatan pengajian rutin tapi sekarang sudah
tidak lagi karna keterbatasan fisiknya. Seperti : Yasin an tahlil.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. P
2. Penghasilan : Rp 2.000.000,-/bulan
3. Harta benda yang dimiliki : Rumah, motor, TV, kulkas,
emas, dll.
4. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : 1.000.000/bulan
h. Aktivias rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan kelarga jika ada waktu senggang adalah
menonton TV.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluaga saat ini
Tahap perkembangan keluaga Tn. M termasuk alam tahap
perkembangan keluarga ke-5 yaitu keluarga dengan anak remaja,
dimulai saat anak berumur 13 tahun dan berakhir 6 sampai 7 tahun
kemudian.
b. Tugas perkembagan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dari semua tahap sudah terpenuhi mulai
dari :
1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab.
2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut Ny. M riwayat masing-masing anggota keluarga adalah
sebagai berikut :
1. Tn. P : Ny. M mengatakan Tn. P tidak pernah mengalami penyakit
yang serius hanya batuk pilek biasa.
2. Ny. M : Ny. M mengatakan pernah mengalami asma bila
kecapekan. Namun dalam 3 tahun terakhir asma tersebut tidak
pernah kambuh lagi.
3. Tn. Y : Ny. M mengatakan Tn. Y tidak pernah mengalami
penyakit seius hanya batuk pilek biasa.
4. An. M : Ny. M mengatakan An. M tidak pernah mengalami
penyakit seius hanya batuk pilek biasa.
d. Ny. S : Ny. M megatakan Ny. S telah dirawat di RSUD Ploso
selama 3 hari sejak tanggal 20 oktober 2017. Ny. M mengatakan
sebelumnya dibawa ke dokter dengan GDA 250 gr/dl. Terdapat luka di
kaki kiri dan Nampak kemerahan sejak 1 minggu sebelum di bawa ke
RSUD Ploso. Pada saat masuk UGD RSUD Ploso GDA Ny. S adalah 31
mg/dl.
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. M yang merupakan anak dari Ny. S merupakan penderita asma,
namun dalam 3 tahun terakhir asms tersebut tidak pernah kambuh lagi.
Sedangkan diabetes mellitus yang dialami oleh Ny. S baru diketahui 6
bulan yang lalu.
III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
1. Ukuran rumah : Luas bangunan rumah yang diempati sekitar 117
m2 (9m x 13 m). Rumah terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, 1
kamar mandi, dapur. Dibagian depan rumah terdapat teras dan
halaman.
2. Kondisi dalam dan luar rumah : alas lantai berupa keramik
3. Kebersihan rumah : cukup bersih
4. Ventilasi rumah : baik
5. Saluran pembuangan air
A limbah : -
6. Air bersih : ada
7. Pengelolaan sampah : baik
8. Kepemilikan rumah : milik keluarga sendiri
9. Kamar mandi/wc : ada
10. Denah rumah :

G H I

F J

C
D A
B

A
Keterangan :

A = Ruang tamu F = Dapur

B = Kamar tidur I G = Kamar mandi

C = Kamar tidur II H = WC

D = Ruang keluarga I = Gudang

E = Kamar tidur III J = Mushola

b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya


Tetangga sekitar rumah sangat dekat dan saling membantu.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. S sejak awal sudah tinggal di Desa Rejoagung, Kecamatan
Ploso Kabupaten Jombang hingga sekarang.
d. Perkumpulan kelarga dan interaksI dengan masyarakat.
Keluarga Ny. S termasuk keluarga yang aktif dalam mengikuti kegiatan
rutin di lngkungan sekitarnya. Sebelum Ny. S mengalami luka di kaki
kirinya, Ny. S aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia dengan teman
sebayanya di lingkungan rumahnya.
e. Sistem pendukung keluarga
Dalam keluarga Tn. P apabila tedapat permasalahan selalu di
musawarahkan dengan Ny. M dalam mendukung kesehatan, keluarga
memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan keluarga yaitu berupa
BPJS, namun fasilitas kesehtan yang ada di rumah kurang misalnya :
tidak tersedianya P3K pribadi, sedangkan dukungan psikologi dan
spiritual keluarga terpenuhi dengan baik. .
IV. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
a) Tn. P
1. Peran informal : sebagai orang yang mencari nafkah dan
sebagai pengambil keputusan.
2. Peran formal : menjadi kepala keluarga
b) Ny. M
1. Peran informal : sebagai orang yang merawat keluarga
2. Peran formal : menjadi ibu rumah tangga
c) An. Y
1. Peran informal : membantu mencari nafkah keluarga
2. Peran fomal : sebagai anak pertama
d) An. M
1. Peran informal : sering bermain bersama teman-temanya
2. Peran formal : sebagai anak kedua
e) Ny. S
1. Peran informal : sebagai ibu rumah tangga
2. Peran formal : sebagai orang tua
b. Nilai dan norma keluarga
Dalam keluarga Tn.P mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan
kepada anak-anaknya yaitu tidak bertengkar dengan anggota keluarga
dan dalam menyelesaikan masalah harus dengan musyawarah. Konflik
peran jarang terjadi baik kedua orang tua maupun anak-anaknya.
c. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga Tn. M mengatakan biasa berkomunikasi dengan bahasa
jawa dan jarang menggunakan bahasa indonesia, dapat berkomunikasi
dengan baik tidak ada hambatan dalam berkomunikasi.
d. Struktur kekuatan keluarga
Dalam mengontrol perilaku anak-anaknya saat ini adalah Tn. P dengan
memberikan nasehat bila anak-anaknya berperilaku kurang baik. yang
berperan mengambil keputusan dalam setiap masalah adalah Tn. P dan
Ny. M.
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah
tangga.
b. Fungsi Sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku social yang baik.
Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan
yang ada dalam masyarakat.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga menyatakan bahwa saat ini Ny. S menderita diabetes
mellitus, dan keluarga tidak tahu tentang apa itu diabetes mellitus,
nutrisi dan diit pada penderita diabetes mellitus, dan kurang
pengetahuan tentang perawatan luka diabetes mellitus.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan
Keluarga Tn. P mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit
biasanya dibelikan obat di apotik terlebih dahulu, jika belum bisa
sembuh biasanya dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
3. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. P sangat peduli ketika terdapat anggota keluarga yang
sakit, terbukti ketika Ny. S mengalami diabetes melitus keluarga
membawaya beroabat dan sampai rawat inap di rumah sakit selama
3 hari.
4. Kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat
Lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. P cukup bersih namun pada
saat membuang sampah keluarga Tn. P mengumpulkannya di
belakang rumah kemudian dibakar.
5. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas, rumah
bidan serta dokter yang semuanaya masih bisa dijangkau dengan
kendaraan umum. Keluarga Tn. P saat ada anggota keluarga yang
sakit langsung membawanya ke puskesmas atau bidan terdekat.

d. Fungsi religius
Keluarga menganut agama islam, termasuk Ny. S meskipun merasa
badannya lemas dan nyeri pada luka di bagian kaki kirinya masih tetap
rajin sholad.
VI. Stress dan Koping Keluarga
a. Stress jangka pendek dan panjang
1. Stress jangka pendek : Ny. M mengeluh masalah perawatan untuk
Ny. S yang bisa dilakukan di rumah
2. Stress jangka panjang : Keluarga Ny. M mengharapkan Ny. S bisa
melakukan kegiatan sehari-harinya seperti semula
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Keluarga Tn. P memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi
dengan istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan
pertumbuhan anak-anaknya.
c. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya Tn.
MPmemusyawarahkannya untuk mengambil suatu keputusan.
d. Strategi adaptasi fungsional
Sebelum sakit Ny. S aktif membantu mengerjakan semua tugas rumah
tangga.
VII. Pemeriksaan Fisik
No. Jenis Nama Anggota Keluarga
Pemeriksaan Tn. P Ny. M An. Y An. M Ny. S
1. Kesadaran Compos Compos Compos Compos Compos
mentis mentis mentis mentis mentis
Keadaan Badannya Badannya Badannya Badannya Badannya
Umum tidak terlalu tidak terlalu tidak terlalu tidak kurus dan,
gemuk dan gemuk dan gemuk dan terlalu nafsu
tidak terlalu tidak terlalu tidak terlalu gemuk dan makan dan
kurus, nafsu kurus, nafsu kurus, nafsu tidak minum
makan dan makan dan makan dan terlalu menurun
minum baik minum baik minum baik kurus
nafsu
makan dan
minum
baik.
2. TTV :
a. TD a. a. a. a. a. 130/90
b. S b. b. b. b. mmHg
c. N c. c. c. c. b. -
d. RR d. d. d. d. c. 72
x/menit
d. 16
x/menit
3. BB dan TB BB : - kg BB : - kg BB : - kg BB : - kg BB : 45 kg
TB : - kg TB : - kg TB : - kg TB : - kg TB : 153
cm
4. Rambut Rambut dan Rambut dan Rambut dan Rambut Bentuk
kulit kepala kulit kepala kulit kepala dan kulit kulit
bersih, warna bersih, bersih, warna kepala kepala
hitam, warna hitam, bersih, bersih,
distribusi rata, hitam, distribusi rata, warna warna
tidak rontok distribusi tidak rontok hitam, hitam
rata, tidak distribusi bercampur
rontok rata, tidak uban,
rontok distribusi
tidak rata
(tipis),
tidak
rontok
5. Mata Isokor, bola Isokor, bola Isokor, bola Isokor, Isokor,
mata dapat mata dapat mata dapat bola mata bola mata
mengikuti arah mengikuti mengikuti arah dapat dapat
gerakkan tangan arah gerakkan tangan mengikuti mengikuti
pemeriksa, tidak gerakkan pemeriksa, tidak arah arah
ada nyeri tekan, tangan ada nyeri tekan, gerakkan gerakkan
diameter pupil + pemeriksa, diameter pupil + tangan tangan
2 mm, reaksi tidak ada 2 mm, reaksi pemeriksa, pemeriksa,
cahaya +/+, nyeri tekan, cahaya +/+, tidak ada tidak ada
terdapat diameter terdapat nyeri tekan, nyeri tekan,
kekeruhan pada pupil + 2 kekeruhan pada diameter diameter
lensa mata, mm, reaksi lensa mata, pupil + 2 pupil + 2
konjungtiva cahaya +/+, konjungtiva mm, reaksi mm, reaksi
tidak anemis, terdapat tidak anemis, cahaya +/+, cahaya +/+,
kornea tidak kekeruhan kornea tidak terdapat terdapat
ikhterik, tidak pada lensa ikhterik, tidak kekeruhan kekeruhan
memakai mata, memakai pada lensa pada lensa
kacamata konjungtiva kacamata mata, mata,
tidak konjungtiva konjungtiva
anemis, tidak anemis,
kornea tidak anemis, kornea
ikhterik, kornea tidak
tidak tidak ikhterik,
memakai ikhterik, tidak
kacamata tidak memakai
memakai kacamata
kacamata
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesara pembesara
vena jugularis vena vena jugularis n vena n vena
dan kelenjar jugularis dan kelenjar jugularis jugularis
tiroid dan kelenjar tiroid dan dan
tiroid kelenjar kelenjar
tiroid tiroid
7. Telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun Daun
simetris kiri dan simetris kiri simetris kiri dan telinga telinga
kanan, tidak dan kanan, kanan, tidak simetris kiri simetris kiri
terdapat tidak terdapat dan kanan, dan kanan,
serumen, tidak terdapat serumen, tidak tidak tidak
ada benjolan , serumen, ada benjolan , terdapat terdapat
tidak bengkak, tidak ada tidak bengkak, serumen, serumen,
tidak ada nyeri benjolan , tidak ada nyeri tidak ada tidak ada
tekan pada tidak tekan pada benjolan , benjolan ,
masteudeus, bengkak, masteudeus, tidak tidak
Klien dapat tidak ada Klien dapat bengkak, bengkak,
mendengar nyeri tekan mendengar tidak ada tidak ada
pada nyeri tekan nyeri tekan
masteudeus, pada pada
Klien dapat masteudeus masteudeus
mendengar , Klien , Klien
dapat dapat
mendengar mendengar
8. Hidung Bentuk simetris, Bentuk Bentuk simetris, Bentuk Bentuk
warna kulit simetris, warna kulit simetris, simetris,
sama dengan warna kulit sama dengan warna kulit warna kulit
kulit sekitarnya, sama dengan kulit sekitarnya, sama sama
tidak terdapat kulit tidak terdapat dengan dengan
lesi atau cairan, sekitarnya, lesi atau cairan, kulit kulit
mukosa hidung tidak mukosa hidung sekitarnya, sekitarnya,
lembab, terdapat terdapat lesi lembab, terdapat tidak tidak
bulu hidung, atau cairan, bulu hidung, terdapat terdapat
penciuman baik mukosa penciuman baik lesi atau lesi atau
hidung cairan, cairan,
lembab, mukosa mukosa
terdapat bulu hidung hidung
hidung, lembab, lembab,
penciuman terdapat terdapat
baik bulu bulu
hidung, hidung,
penciuman penciuman
baik baik
9. Mulut Bibir simetris, Bibir Bibir simetris, Bibir Bibir
mukosa lembab, simetris, mukosa lembab, simetris, simetris,
lidah simetris mukosa lidah simetris mukosa mukosa
tidak pucat, , lembab, lidah tidak pucat, , lembab, lembab
stomatitis tidak simetris tidak stomatitis tidak lidah pucat, lidah
ada pucat, , ada simetris simetris
stomatitis tidak pucat, tidak pucat,
tidak ada , stomatitis stomatitis
tidak ada tidak ada
10. Dada Tidak terdapat Tidak Tidak terdapat Tidak Tidak
tonjolan dan terdapat tonjolan dan terdapat terdapat
massa, tonjolan dan massa, tonjolan tonjolan
interkostae massa, interkostae dan dan
rata, dulness, interkostae rata, dulness, massa, massa,
BJ 1 dan BJ 2 rata, BJ 1 dan BJ 2 interkosta interkosta
normal, tidak dulness, BJ normal, tidak e rata, e rata,
terdapat mur- 1 dan BJ 2 terdapat mur- dulness, dulness,
mur normal, mur BJ 1 dan BJ 1 dan
tidak BJ 2 BJ 2
terdapat normal, normal,
mur-mur tidak tidak
terdapat terdapat
mur-mur mur-mur
11. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
distensi, distensi, distensi, distensi, distensi,
peristaltik (+). peristaltik peristaltik (+). peristaltik peristaltik
(+). (+). (+).
12. Kulit dan Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit terlihat Kulit Kulit
Kuku bersih, bebas bersih, bebas bersih, bebas terlihat terlihat
dari bau badan , dari bau dari bau badan , bersih, bersih,
warna sawo badan , warna sawo bebas dari keriput (
matang, elastis, warna sawo matang, elastis, bau badan , faktor usia)
tidak ada lesi, matang, tidak ada lesi, warna sawo bebas dari
turgor kulit elastis, tidak turgor kulit matang, bau badan ,
kurang elastis, ada lesi, kurang elastis, elastis, warna sawo
kuku terlihat turgor kulit kuku terlihat tidak ada matang,
bersih terawat, kurang bersih terawat, lesi, turgor kurang
CRT < 2 detik elastis, kuku CRT < 2 detik kulit elastis,
terlihat kurang tidak ada
bersih elastis, lesi, turgor
terawat, CRT kuku kulit
< 2 detik terlihat kurang
bersih elastis,
terawat, kuku
CRT < 2 terlihat
detik bersih
terawat,
CRT < 2
detik
13. Ekstermitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Terdapat
masalah, masalah, masalah, masalah, luka
keadaan kuku keadaan keadaan kuku keadaan kemerahan
bersih, tidak kuku bersih, bersih, tidak kuku di kaki kiri
oedem. tidak oedem. bersih,
oedem. tidak
oedem.

HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat melakukan
perannya dengan baik, mampu membantu meminimalkan luka Ny. S dan
meminimalkan komplikasi yang bida ditimbulkan.
B. ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi
1. Ds : Ketidakmampuan Keluarga tidak
Ny. M menanyakan apa itu keluarga mengenal mengetahui apa
diabetes mellitus masalah diabetes itu diabetes
Do : mellitus yang mellitus
Terdapat luka kemerahan di kaki terjadi pada salah
kiri bagian bawah satu anggota
GDA 108 mg/dl keluarga
berhubungan
dengan kurangnya
pengetahuan
keluarga tentang
penyakit diabetes
mellitus
2. Ds : Ketidakampuan Defisit perawatan
Ny. M mengatakan Ny. S keluarga dalam diri
kesulitan dalam beraktivitas dan merawat anggota
harus dibantu dalam memenuhi keluarga yang sakit
kebutuhannya.
Ny, M mengatakan bahwa Ny. S
mandi dengan di seka karena
takut perban pada lukanya
terkena air
Do :
Ny. S dan keluarga tampak
bingung karena ketidaktahuan
keluarga tentang penyakit.
Ny. S mengalami kelemahan dan
penurunan kemampuan untuk
melakukan aktivitas mandiri

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN (PES)


1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah diabetes mellitus yang terjadi pada
salah satu anggota keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang penyakit diabetes mellitus Defisit pengetahuan tentang medikasi
berhubungan dengan keterbatasan informasi
2. Ketidakampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Skoring Diagnosa I

No. Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : ancaman 21 Ny. S mengalami luka gangrene
= 2/3
3
kesehatan kemerahan di kaki kirinya
2 Kemungkinan masalah 12 Keluarga Tn. P menganggap
=1
2
dapat diubah : sebagian diabetes mellitus adalah penyakit
yang disebabkan oleh karena pol;a
makan yang tidak sehat
3 Potensial masalah untuk 21 Perawatan luka dan dukungan dari
= 2/3
3
dicegah : cukup keluarga untuk membantu diit
yang tepat akan mencegah
komplikasi lebih lanjut.
4 Menonjolnya masalah : 21 Dengan memberikan informasi
=2
2
ada masalah berat harus tentang diabetes mellitus dan cara
segera ditangani perawatanndapat memberikan
prognosis yang baik bagi
penderita diabetes mellitus dalam
keluarga.
Total skor 2 5/6

Skor diagnosa 2

No. Kriteria Skor Pembenaran


1 Sifat masalah : 31 Salah satu gejala kldiabetes
=1
3
Tidak/kurang sehat mellitus adalah adanya luka
gangrene yang merupakan
hambatan dalam beraktivitas dan
berisiko menimbulkan komplikasi
lebih lanjut.
2 Kemungkinan masalah 12 Dari semua penderita diabetes
=1
2
dapat diubah: sebagian mellitus 15% mengalami ulkus
diabetikum (gangrene)
3 Potensial masalah untuk 21 Diabetes mellitus merupakan
= 2/3
3
dicegah : cukup penyakit yang ditandai dengan
kadar gula darah yang tinggi yang
disebabkan oleh gangguan pada
sekresi insulin atau gangguan
kerja insulin atau keduanya.
Dengan mengontrol kadar gula
darah komplikasi dapat dicegah.

4 Menonjolnya masalah 2 1 Keluarga sangat gelisah dengan


=1
2
berat harus segera keadaan Ny. S yang tidak bisa
ditangani memenuhi kebutuhannya sendiri
Total skor 3 1/3
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Umum Khusus Kriteria Standar
1 Kelurga Keluarga Respon
diharapkan mampu Verbal
dapat mengenal
mengenal masalah stroke
diabetes pada angota
mellitus keluaga.
Dengan cara:
1. Menyebutk Diabetes mellitus 1. Diskusikan
an merupakan bersama
pegertian penyakit yang keluarga
diabetes ditandai dengan pengertian
mellitus kadar gula darah diabetes
yang tinggi yang mellitus
disebabkan oleh dengan
gangguan pada menggunakan
sekresi insulin leaflet
atau gangguan 2. Tanyakan
kerja insulin atau kembali pada
keduanya. keluarga
tentang
pengertian
diabetes
mellitus
3. Beri pujian atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
2. Menyebabk Respon Menyebukan 2 1. Diskusikan
an faktor verbal dari 4 faktor bersama
resiko resiko diabetes keluarga
diabetes mellitus : tentang
mellitus - Hipertensi penyebab
- Usia diabetes
- Obesitas mellitus
- Riwayat dengan
keluarga mengunakan
- Kelompok leeflet
etnik 2. Motivasi
keluarga untk
menyebutkan
kembali faktor
resiko diabetes
mellitus
3. Beri
reinforcemen
positif atas
usaha
yangdiakuka
keluarga
3. Menyebutk Respon Menyebutkan 1. Diskusikan
an tanda verbal 3 dari 4 tanda dengan
dan gejala dan gejala keluarga
diabetes tentang tanda-
mellitus gejala diabetes
1. Poliuri mellitus
2. Polidipsi 2. Motivasi
3. Poliphagi kelarga untuk
4. Penyusutan menyebutkan
berat badan kembali tanda-
gejala diabetes
mellitus
3. Beri
reinforcement
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga
2 Keluarga Keluarga
mampu mampu
merawat merawat
anggota anggota
kelurga yang keuarga yang
menderita menderita
diabetes diabetes
mellitus mellitus
dengan cara :
1. Menyebutk Respon Menyebukan 5 1. Jelaskan pada
an verbal dari 8 komplikasi keluarga
komplikasi diabetes mellitus tentang
diabetes : komlikasi
mellitus 1. Hipoglikemia diabetes
2. Ketoasidosis mellitus dengan
metabolic menggunakan
3. Sindrom leaflet
HHNK 2. Motivasi
(Koma keluara untu
hiperglikemi menyebutkan
u kembali
hyperosmolar kompliasi
nonketotik) diabetes
4. Kerusakan mellitus
retina mata 3. Beri
5. Kerusakan renforcement
ginjal positf atas
6. Kerusakan jawaban
syaraf keluarga
7. Penyakit
jantung
coroner
8. Penyakit
serebrovasku
ler

2. Menyebutk Respon Keluarga mampu 1. Jelaskan pada


an terapi vebal menyebutkan keluarga
non medis komposisi tentang
yang makanan yang komlikasi
dilakukan dianjurkan dan diabetes
di rumah latihan jasmani mellitus dengan
yang dapat menggunakan
dilakukan untuk leaflet
penderita 2. Motivasi
diabetes mellitus. keluarga untuk
Komposisi menyebutkan
makanan yang kembali
dianjurkan : kompliasi
1. Karbohidrat diabetes
Karbohidrat mellitus
yang 3. Beri
dianjurkan renforcement
sebesar 45- positf atas
65% total jawaban
asupan keluarga
energy.
Dianjurkan
makan tiga
kali sehari.
2. Lemak
Asupan lemak
yang
dianjurkan
sekitar 20-
25%
kebutuhan
kalori.
Makanan
yang perlu
dibatasi
adalah yang
banyak
mengandung
lemak jenuh
antara lain
daging
berlemak,
susu
fullcream.
3. Protein
Kebutuhan
protein
sebesar 10-
20%, sumber
protein yang
baik adalah
ikan, udang,
cumi. Daging
tanpa lemak,
ayam tanpa
kulit, kacang-
kacangan,
tahu, tempe,
susu rendah
lemak.
4. Serat
Dianjurkan
mengkonsums
i serat dari
kacang0-
kacangan,
buah dan
sayuran serta
sumber
karbohidrat
yang tinggi
serat, anjuran
konsumsi
serat adalah
20-35 g/hari,
Latihan jasmani
yang dapat
dialakukan
adalah sbb:
1. Jalan cepat
2. Bersepeda
santai
3. Jogging
4. Berenang
Latihan
jasmani ini
dilakukan
secara teratur
sebanyak 3-5
kali
perminggu
selama
sekitar 30-45
menit,
dengan total
150 menit
perminggu,
jeda antara
latihan tidak
lebih dari 2
hari berturut-
turut.
3. Mendemons Motori 1. Biasakan 1. Demonstrasikan
trasikan c mencuci pada keluarga
cara seluruh tetang cara
perawatan bagian kaki penyuntikan
luka lainnya insulin
gangrene dengan 2. Beri
menggunakan reinforcement
air hangat positif atas
agar lukanya usaha keluarga
terhindar dari 3. Pastikan keluara
infeksi akan melakukan
kuman. tindakan yang
2. Air untuk diajarkan
mencuci luka
sebelumnya
terlebih
dahulu
ditambahkan
antiseptic
3. Saat mencuci
sebaiknya
menggunakan
caoran infus
NaCl ataupun
bisa juga
dengan
menggunakan
air rebusan
jambu biji.
Hal ini
dimaksudkan
agar peredran
darah kaki
menjadi
lancer serta
mengurangi
bau pada luka
4. Keringkan
dengan
menggunakan
kassa steril
secara
perlahan
sampai kering
5. Tutup luka
dengan
menggunakan
kain kassa
berdih
6. Kemudian
tempelkan
plester agar
balutan tidak
lepas dan
tidak kotor
7. Jika luka
sudah berubah
warna
menjadi
menghitam
ataupun
menguning
sebaiknya
segera dibawa
ke dokter
terdekat atau
puskesmas
terdekat untuk
dilakukan
pembersihan
pada luka agar
luka tidak
semakin
menyebar
8. Kemudian
cuci tangan
setelah selesai
membersihka
n luka
gangrene.

4. Mendemons Motori Keluarga dapat 1. Demonstrasikan


trasikan k mendemonstrasi pada keluarga
cara kan cara tetang cara
penyuntikan penyuntikan penyuntikan
insulin insulin insulin
1. Siapkan 2. Beri
peralatan dan reinforcement
bahan positif atas
Persiapan usaha keluarga
peralatan dan 3. Pastikan keluara
bahan itu akan melakukan
meliputi : tindakan yang
kapas, alk0h0l diajarkan
70%, alat
suntik dan
insulin.
Semua
peralatan dan
bahan
sebaiknya
diletakkan
dalam satu
wadah.

2. Mengambil
insulin

Ambil jarum
suntik anda,
tentukan
target dosis
insulin yang
akan diambil.
Tarik plunger
untuk
mengambil
udara yang
disesuaikan
atau
digambarkan
dengan
jumlah dosis
insulin.

3. Tentukan
situs atau
lokasi target
suntik.

memilih
lokasi dimana
itu terdapat
lemak sub
kutan.
jaringan
lemak muncul
di lengan
bawah, bagian
bawah perut,
atau pangkal
kaki bagian
atas. Ke tiga
situs ini
adalah lokasi
yang tepat dan
mudah
dijangkau.Lok
asi
penyuntikan
harus berputar
dan
berpindah-
pindah
dengan diberi
jangka waktu
hingga 2
minggu.
Selain
menyakitkan,
akan
menimbulkan
jaringan parut
jika anda
menyuntikkan
insulin pada
area yang
sama dalam
beberapa
waktu.

4. Lakukan
menyuntikkan
insulin secara
tepat

Setelah Anda
mengambil
insulin dari
kemasan,
pastikan tak
ada
gelembung
yang muncul
di bagian
dalam tabung
suntik. Jika
muncul
gelembung,
tekan plunger
ke arah atas
agar
gelembung
dapat keluar.
5. Menyebutk Respon Hindari makan 1. Diskusikan
an jenis verbal keju, abon, brsama
makanan dendeng, susu keluarga
patangan fullcream, buah- tentang
buahan yang patangan
manis dan makanan
diawetkan, 2. Motivasi
minuman yang keluarga untuk
m,engandung menyebutka
alkhohol, susu kembali
kental manis, makanan
soft drink, patangan
eskrim, yogurt, 3. Beri
gula pasir, gula reinforcement
merah, gula batu, postif atas
dan madu jawaban
keluarga

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal No. Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
24/10/2017 1 Mengucapkan salam S:
Memvalidasi keadaan Keluarga menjawab
keluarga salam
Mengingatan kontrak Ny. S mengatakan
Menjelaskan tujuan badanya lemas dan
nyeri pada luka di
kaki kirinya
Keluarga Tn. P
menyetuui perteman
saat ini selama 60
menit tentang stroke
TUK S:
1. Mendiskusikan 1. Keluarga
bersama keluarga mengatakan
tentang pengertian pengertian stroke
diabetes mellitus adalah Diabetes
2. Menanyakan kembali mellitus merupakan
pada keluarga tentang penyakit yang
pengertian diabetes ditandai dengan
mellitus kadar gula darah
3. Mendiskuskan yang tinggi yang
bersama kelarga disebabkan oleh
tentang faktor resko gangguan pada
diabetes mellitus sekresi insulin atau
4. Memotivasi keluarga gangguan kerja
untuk menyebutkan insulin atau
kembali fakor resiko keduanya
diabetes mellitus 2. Keluarga
5. Mendiskusikan menyebutkan fakor
bersama keluarga resiko diabetes
tentang tanda dan mellitus yaitu :
gejala diabetes - Hipertensi
mellitus - Usia
6. Memotvasi keluarga - Obesitas
untuk menyebutkan - Riwayat
kembali tanda dan keluarga
gejala diabetes - Kelompok etnik
mellitus 3. Keluaga
7. Memberikan menyebutkan tanda
reinforcement posiif dan gejala sroke
atas usaha yang yaitu :
dilakukan keluarga - Polipagi
- Polidipsi
- Poliuri
- Penyusutan
berat badan

O:
1. Keluarga aktif dan
kooperatif saat
dijelaskan
2. Keluarga
mendegarkan
penjelasan yang
diberikan
A:
1. Keluarga dapat
menyebutkan
pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala diabetes
mellitus

P:
Lanjutkan ke TUK
selanjtnya
24/10/2017 2 TUK : S:
1. Menjelaskan kepada 1. Keluarga
keluarga tentang mengatakan
komplikasi diabetes komplikasi diabetes
mellitus melitus
2. Memotivasi keluarga 2. Keluarga
untuk menyebutkan mengatakan akan
kembali komplikasi merawat anggota
diabetes mellitus keluarga sesuai
3. Mendiskusikan dengan anjuran
kembali dengan
keluaga tentang O:
keinginan untk 1. Keluarga
merawat anggota mendengarkan
keluarganya penjelasan yang
4. Memerikan diberikan
reinforcement positf 2. Keluarga koopratif
atas jawaban dan dan aktif dalam
keputusan keluarga kegiatan
untuk merawat angota
keluarga dengan A:
diabetes mellitus 1. Keluarga dapat
menyebutkan
komplikasi dari
diabetes mellitus
2. Kelarga engatakan
akn merawat angota
keluarga

P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK S:
1. Mendiskusikan Keluarga menyebutkan
bersama keluarga menyebutkan
tentang terapi non komposisi makanan
medis yang dianjurkan dan
2. Memotivasi keuarga latihan jasmani yang
untk menyebutkan dapat dilakukan untuk
kembali terapi non penderita diabetes
medis mellitus.
Komposisi makanan
yang dianjurkan :
1. Karbohidrat
Karbohidrat yang
dianjurkan sebesar
45-65% total asupan
energy. Dianjurkan
makan tiga kali
sehari.
2. Lemak
Asupan lemak yang
dianjurkan sekitar
20-25% kebutuhan
kalori. Makanan
yang perlu dibatasi
adalah yang banyak
mengandung lemak
jenuh antara lain
daging berlemak,
susu fullcream.
3. Protein
Kebutuhan protein
sebesar 10-20%,
sumber protein yang
baik adalah ikan,
udang, cumi. Daging
tanpa lemak, ayam
tanpa kulit, kacang-
kacangan, tahu,
tempe, susu rendah
lemak.
4. Serat
Dianjurkan
mengkonsumsi serat
dari kacang0-
kacangan, buah dan
sayuran serta sumber
karbohidrat yang
tinggi serat, anjuran
konsumsi serat
adalah 20-35 g/hari,
Latihan jasmani yang
dapat dialakukan
adalah sbb:
1. Jalan cepat
2. Bersepeda santai
3. Jogging
4. Berenang
Latihan jasmani ini
dilakukan secara teratur
sebanyak 3-5 kali
perminggu selama
sekitar 30-45 menit,
dengan total 150 menit
perminggu, jeda antara
latihan tidak lebih dari
2 hari berturut-turut.

O:
1. Keluarga
mendengarkan
penjelasan yang
diberikan
2. Keluarga kooperatif
dan aktif dalam
kegiatan
3. GDA Ny. S 108
mg/dl

P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK S:
1. Mendemonstrasikan 1. Keluarga
cara merawat luka mengatakan bisa
gangren merawat luka
2. Memberikan gangrene yang benar
kesempatan pada
keluarga untuk O:
mendemontrasikan 1. Keluarga mampu
kembali cara mendenmontasikan
perawatan luka cara perawatan luka
gangren yang benar
3. Memberikan 2. Keluarga kooperatif
reinforcement positif dan aktif dalam
pada keluarga atas kegiatan
usaha yang dilakukan
sesuai dengan A:
kemampuan 1. Keluarga
mengetahui cara
perawatan luka
ganren

P:
Lanjutkan ke TUK
selanjutnya
TUK :
1. Mendemonstrasikan S:
cara penyuntikan 1. Keluarga
insulin mengatakan bisa
2. Memberikan menyuntik
kesempatan pada insulin dan
keluarga untuk mengatakan
mendemontrasikan mengerti dimana
kembali cara tempat
penyuntikan insulin. penyuntikannya
3. Memberikan
reinforcement positif O:
pada keluarga atas 1. Keluarga
usaha yang dilakukan mampu
sesuai dengan mendenmontasi
kemampuan kan cara
penyuntikan
insulin yang
benar
2. Keluarga
kooperatif dan
aktif dalam
kegiatan

A:
1. Keluarga
mengetahui
cara
penyuntikan
insulin

P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai