Dosen pembimbing:
H. Yayat Hidayat, M.kep
Disusun Oleh:
Nden Ayu Pratiwi
402020033
Pengkajian tanggal
1. Data Umum
1. Nama KK : Tn. A
2. Usia : 63 Tahun
3. Pendidikan : Sarjana
4. Pekerjaan : Pensiunan
5. Alamat : Baleendah
6. Komposisi :
Status
No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kesehata
n
1. Tn. A 63 L Suami Sarjana Pensiunan Tidak Sehat
Tahun lengkap
2. Ny. E 59 P Istri Sarjana Guru Tidak Sakit
Tahun lengkap
3. Ny. M 37 P Anak Sarjana IRT Tidak Sehat
Tahun lengkap
4. Ny. D 31 P Anak Sarjana IRT Tidak Sehat
Tahun lengkap
Klien merupakan pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama, hasil pernikahannya telah
dikaruniai dua orang anak perempuan dan memiliki 3 cucu laki- laki dari hasil pernikahan kedua
anaknya. Kedua anak Ny. E sudah memiliki rumah masing- masing dan Ny. E beserta suami
tinggal dirumah berdua. Ny. E menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu. Tidak ada keluarga
yang memiliki penyakit yang sama dengan Ny. E.
63 59
37 31
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Tinggal Serumah
= Klien
7. Tipe Keluarga :
Keluarga Inti terdiri dari suami dan istri dalam satu rumah sedangkan anak yang lainnya
8. Suku :
Tn. A dan Ny E berasal dari suku sunda asli. Tn. A dan Ny. E tinggal pada lingkungan
yang masih ada hubungan keluarga dengan latar belakang suku yang sama.
9. Agama :
Tn. A dan Ny. E beragama Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu,
Tn. A rutin shalat 5 waktu berjamaah di masjid sedangkan Ny. E melaksanakan sholat
dirumah.
Pencari nafkah Tn. A dan Ny. E Saat ini Tn. A sudah pensiun dari PNS dengan
penghasilan sekitar Rp. 5000.000 per bulan dan Ny. E masih bekerja sebagai kepala
sekolah salah satu SD di kabupaten Bandung. Tn. A untuk mengisi waktu pensiunannya
juga mengelola hewan ternak. Tn. A dan Ny. E tidak memiliki cicilan apapun.
Rekreasi yang sering dilakukan oleh keluarga Tn. A dan Ny. E yaitu setiap sore bermain
dengan cucu- cucunya dirumah atau rekreasi keluar yaitu pergi liburan ke ciwidey atau
Keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua dan kakek nenek, saat ini berperan sebagai
bapak dan ibu dari kedua anak perempuannya dan menjadi kakek dan nenek bagi ketiga
cucunya. Jika sakit Tn.A dan Ny. E segera memeriksakan diri ke klinik terdekat atau pergi
ke rumah sakit.
Semua kebutuhan perkembangan keluarga telah terpenuhi tinggal membantu anak untuk
mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat dan memperluas jaringan keluarga dari
keluarga inti menjadi keluarga besar dan tinggal memenuhi perkembangan individu sesuai
usia.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Tn. A dan Ny. E merupakan penduduk asli kabupaten Bandung, namun Tn. A berasal dari
daerah Banjaran dan Ny. E berasal dari daerah Baleendah, keduanya dikenalkan oleh kedua
orang tua masing- masing dan akhirnya menikah. Setelah menikah keduanya tinggal di
Hubungan antara pihak keluarga Tn. A dan Ny. E saat ini baik. Anak-anak mereka tinggal di
3. Lingkungan
Rumah yang ditempati adalah mikik sendiri Tn. A dan Ny. E, dengan luas bangunan.., rumah 1
lantai yang memiliki 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga, ruang tamu, dapur,
gudang, halam yang cukup luas dan garasi motor dan mobil. Lantai rumah menggunakan
keramik, lantai tampak bersih tidak terlihat kotoran (debu) pada lantai, rumah yang
didiaminya permanen, rumah terletak dipinggir jalan dengan bersebalahan kiri, kanan, depan
Jalan
Halaman
Ruang Tamu
R
um Dapur
a
h
t
e
t Ruang Keluarga
a Kamar tidur Kam
n ar
g mand
g Kamar
mandi ri
a
R
um
a
h
t
e
t
a
n
g
g
a
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari desa yang sama dan sebagian besar
tetanggannya masih terdapat hubungan keluarga dengan Tn. A dan Ny. E. Tempat beribadah
harus menyebrang terlebih dahulu bisa ditempuh dengan jalan kaki dengan jarak sekitar 5
menit dan jarak ke puskesmas harus ditempuh dengan sepedah motor sekitar 10 menit dari
Sebagian kerabat keluarga Tn. A dan Ny. E tinggal dalam satu komunitas yang sama dan
ada juga beberapa keluarganya yang tinggal diwilayah Banjaran. Untuk komunikasi dengan
keluarga di Banjaran menggunakan telepon seluler terkadang Tn. A dan Ny. E langsung
pergi ke Banjaran untuk bersilaturahmi secara langsung da setiap ada acara keluarga jika
tidak berhalangan hadir Ny. E dan Tn. A selalu hadir dalam acara keluarga tersebut.
Tn. S berkumpul dengan keluarga besarnya saat lebaran atau disaat sedang terdapat acara
keluarga. Tn. A sudah menjabat sebagai seorang DKM di mesjid dekat rumahnya sekitar 2
tahun. Tn. S juga merupakan tokoh masyarakat yang selalu aktif mengikuti kegiatan yang
Saat ini jika Tn. A dan Ny. E sedang berada dalam kesulitan keuangan mereka tidak pernah
meminta bantuan pada anak- anaknya ataupun keluarga yang lain. Namun, jika Tn. A dan
Ny. E sakit ia meminta bantuan anak- anaknya untuk mengantarnya ke dokter kebetulan
tempat tinggal anak- anaknya tidak jauh dari kediaman Tn. A dan Ny. E.
4. Struktur Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga
bersama.
Pemegang keputusan terdapat di Tn. A sebagai kepala keluarga, namun terkadang juga untuk
Peran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah juga saat ini Tn. A, namun karena
Tn. A sudah pensiun maka dibantu oleh Ny. E yang masih bekerja, dan Ny. E berperan juga
sebagai ibu rumah tangga dimana Ny. E sebelum berangkat kerja ia selalu memasak terlebih
dahulu dan setelah pulang bekerja Ny. E menyuci baju, menyetrika baju dibantu oleh Tn. A.
Sedangkan kedua anaknya yang sudah dewasa sudah mencari nafkah sendiri.
Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara anggota
keluarga, nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya yaitu agama
Islam dan budaya yang dianut oleh keluarga yaitu suku sunda.
5. Keluarga
Ny. E menyadari bahwa terdapat kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan terhadap
menghormati orang tua dan ketika bertemu dengan cucu- cucunya Ny. E melatih untuk
selalu mencium tangan Ny. E, selain itu anak-anaknya tidak dibiarkan saja dalam bertindak
karena sudah dewasa, diarahkan dan dijelaskan jika akan melakukan sesuatu hal. Selain itu,
Tn. A mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh Ny. E karena aktivitas yang dilakukan Ny.
E selalu padat.
Ny. E sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu, Ny. E sudah mengetahui tanda
dan gejala serta penyebab hipertensi. Ny. E sudah tahu jika ia makan- makanan yang kurang
sehat seperti makan ikan asin, makan makanan yang mengandung banyak lemak, ia pasti
akan merasakan pusing dan tekanan darahnya meningkat. Selain itu Ny. E juga sulit tidur
dimalam hari, ia bisa tidur jika sudah jam 2-3 pagi. Ny. E sering terbangun karena sering
bak pada malam hari, Ny. E terkadang memasak makan- makanan yang direbus dan rendah
garam namun tidak jarang juga ia masak makanan yang kurang sehat untuk dirinya. Namun
Ny. E masih belum bisa menjaga pola makannya. Jika Ny. E sakit anak-anaknya sudah
terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan berobat ke rumah sakit. Ny. E jika ia sakit ia
pergi ke RSUD AL-Ihsan Kab. Bandung dan ia tidak pernah menggunakan obat warung.
Tn. A selalu mengkhawatirkan Ny. E karena Ny. E memiliki kegiatan yang cukup padat serta
pola makan yang kurang terjaga dan Ny. E memiliki penyakit hipertensi yang terkadang Ny.
Jika ada masalah, terutama jika ada anggota keluarga yang sakit, maka langsung saja dibawa
ke klinik terdekat atau ke RS dengan diantar oleh anaknya. Tetapi Ny. E sudah mengetahui
Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah sudah mampu diatas sendiri karena
klien sudah terbiasa dalam memeriksakan kesehatan secara mandiri dan memeriksakan
kesehatan dengan rutin, Ny. E juga rutin meminum obat yang diberikan oleh dokter dan Ny.
E jika sedang merasakan pusing, lemas, sakit kepala dan tekanan darahnya naik ia segera
7. Harapan Keluarga
Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien diabetes
8. Data Tambahan
a. Nutrisi:
Kebutuhan nutrisi dari keluarga Tn. A dan Ny. E terpenuhi, karena tidak ada yang
mengalami gangguan kekurangan gizi pada anak- anaknya dan cucu- cucunya.
b. Eliminasi
Tidak terdapat masalah yang serius pada keluarga Tn. A dan Ny. E, hanya saja Ny. E
d. Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas Tn. A sehari hari yaitu mengurus hewan ternaknya dan Ny. E bekerja sebagai
kepala sekolah disalah satu SD di Kabupaten Bandung. Di sore hari mereka bermain
bersih tidak ada bersih tidak ada tidak ada bersih tidak
kelainan, tdak ada kelainan, tdak ada kelainan, tdak ada kelainan,
sedikit terganggu
3 Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak
serumen dan tidak serumen dan tidak serumen dan ada serumen
ada luka, fungsi ada luka fungsi tidak ada luka dan tidak ada
pendengaran baik. pendengaran baik. fungsi luka fungsi
pendengaran pendengaran
baik. baik.
4 Hidung Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak
sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada ada sekret,
kelainan.
karies (-). (-), nyeri (-), (-), nyeri (-), Stomatitis (-),
bersih, karies
(-),
6 Leher dan Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),
kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan kelenjar limfe kelenjar limfe
Tiroid (-), Tiroid (-), dan Tiroid (-), dan Tiroid (-),
7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan
(-), weezing (-), (-), weezing (-), (-), weezing (-), ronchi (-),
(-), Batuk (-), (-), Batuk (-), (-), Batuk (-), otot bantu
keluhan sesak (-), keluhan sesak (-) keluhan sesak (-) pernafasan (-),
terkadang nyeri Batuk (-),
(-)
dan 2 murni, tidak dan 2 murni, tidak dan 2 murni, 1 dan 2 murni,
Irama reguler
menit, tidak ada menit, tidak ada menit, tidak ada x/ menit, tidak
(-).
ada luka, fungsi ada luka, fungsi ada luka, fungsi ada luka,
pergerakan
baik.
11 Kulit Bersih, ada bekas Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak
luka operasi pada bekas luka, tidak bekas luka, tidak ada bekas
daerah sekitar ada jamur dan ada jamur dan luka, tidak ada
ketiak, tidak ada luka infeksi, luka infeksi, jamur dan luka
jamur dan luka turgor < 2 detik turgor < 2 detik infeksi, turgor
(-), CRV baik (-), CRV baik (-), CRV baik sianosis (-),
CRV baik
13 BB 60 Kg 43 Kg 50 Kg 65 Kg
16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji
kepala.
Tabel 2. Analisa Data
mengalami hipertensi
DO:
N: 72 x/mnt
S: 36,5°C
R: 16x/mnt
2. DS: Kesiapan peningkatan
penderita hipertensi
Tabel 3. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi kronis: hipertens
Dx Keperawatan
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 2 x Manajemen Nyeri Terapeutik
pereganggan
6. Pola tidur membaik
Edukasi
kardiopulmonari (Izzo
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
2008, h.138).
nyeri
Stimulasi peregangan
2. Anjurkan memonitor nyeri secara
di arkus aorta dan
mandiri
sinus karotis diterima
3. Anjurkan menggunakan analgetik secara dan diteruskan oleh
kardiovaskuler), dan
selanjutnya
terjadinya
peningkatan refleks
baroreseptor. Impuls
aferen dari
baroreseptor
mencapai pusat
merangsang saraf
parasimpatis dan
menghambat pusat
simpatis, sehingga
menjadi vasodilatasi
sistemik, penurunan
jantung.
Perangsangan saraf
parasimpatis ke
bagian ² bagian
miokardium lainnya
mengakibatkan
penurunan
kontraktilitas, volume
sekuncup
menghasilkan suatu
efek inotropik
negatif. Keadaan
tersebut
mengakibatkan
penurunan volume
rangka beberapa
serabut vasomotor
mengeluarkan
asetilkolin yang
menyebabkan dilatasi
akibatnya membuat
tekanan darah
menurun (Muttaqin
2. Karena faktor
lingkungan dapat
memperberat nyeri
pasien.
mengurangi rasa
nyeri.
Edukasi
pasien hipertensi
disebabkan oleh
kerusakan vaskuler
pada seluruh
pembuluh perifer.
dan arteola
menyebabkan
penyumbatan
pembuluh darah,
yang mengakibatkan
terganggu.
2. Agar pasien
mengetahui
pencegahan awal
untuk mengurangi
rasa nyeri.
3. Untuk mengurangi
tepat.
4. Agar pasien dapat
melakukan teknik
relaksasi untuk
mengurangi rasa
terjadinya
kekambuhan
5. Makanan yang baik
bagi penderita
hipertensi:
- Ikan salmon
Ikan salmon
lemak omega-3.
Kandungan lemak
dapat menurunkan
tekanan darah
dengan menekan
peradangan dalam
tubuh serta
menurunkan kadar
senyawa yang dapat
menyempitkan
pembuluh darah
bernama oxylipin.
- Sayuran hijau
Sayuran hijau,
brokoli, mengandung
beragam nutrisi,
antioksidan, kalium,
kalsium, magnesium,
hingga potassium.
Macam-macam
mendukung
kesehatan dan fungsi
pembuluh darah,
sehingga dapat
membantu
mengontrol tekanan
darah.
- Wortel
Studi menjelaskan
bahwa kandungan
senyawa fenolik
signifikan dapat
menurunkan tekanan
didapatkan dari
wortel yang dimasak
atau mentah,
mengonsumsi wortel
lebih bermanfaat
dalam penurunan
tekanan darah.
- Buah bit
menurunkan tekanan
darah karena
mengandung nitrat.
dalam melebarkan
darah. Bahkan
penelitian telah
membuktikan bahwa
menurunkan tekanan
waktu sehari
semalam.
- Buah citrus
lemon merupakan
baik dikonsumsi
penderita hipertensi.
efek menurunkan
tekanan darah.
dan yoghurt
lemak bisa
membantu Anda
untuk menurunkan
sebagai pengganti.
6. Pencegahan dan
pengendalian
hipertensi
- Mengurangi
konsumsi garam
(jangan melebihi 1
- Melakukan aktivitas
olahraga 30 menit
5x/minggu)
rokok
Seimbang
- Mempertahankan
- Menghindari minum
alkohol
7. faktor risiko
penyebab hipertensi.
dapat diubah:
- Umur
- Jenis kelamin
- Genetik
- Merokok
- Dislipidemia
- Konsumsi garam
berlebih
- Sterss
- Berat badan
berlebih/kegemukan
- Konsumsi alkohol
8. Terapi Relaksasi
Terapi relaksasi
ditujukan untuk
menangani faktor
emnyebabkan
hipertensi. Hormon
stress menyebabkan
peningkatan tekanan
darah dengan
menyempitkan
meningkatkan denyut
jantung. Besarnya
peningkatan tekanan
Penanganan stress
berpengaruh baik
terhadap penurunan
tekanan darah.
dilakukan adalah
dengan melakukan
melakukan pernapasan
mencapai hasil
gelombang beta ke
gelombang alpha.
Pernapasan dengan
menenangkan
merelaksasikan seluruh
tubuh.
9. Memotivasi keluarga
untuk memanfaatkan
kunjungan ke fasilitas
kesehatan dan
Memberikan
reinforcement positif
dilakukan keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
15.50 WIB 2. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri relaksasi napas dalam
16.45 WIB 3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk lebih rileks namun nyeri
nafas dalam) O:
mmHg
TD sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 145/95
mmHg
Nadi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 110
x/menit
Nadi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 90x/menit
Respirasi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 17x/menit
Respirasi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 16x/menit
Suhu sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,3oC
Suhu sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,3oC
teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan:
Memonitor Tekanan
darah, nadi,
Menjelaskan
penyebab, periode
Memberikan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
(Pemberian terapi
relaksasi nafas
dalam)
Menganjurkan
pasien untuk
memonitor nyeri
secara mandiri
Menganjurkan
pasien untuk
menggunakan
analgetik secara
tepat
Sabtu, 28 15.30 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi
15.30 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat
15.32 WIB 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya faktor resiko yang dapat
17.00 WIB
9. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai O: Klien terlihat cukup
pendidikan kesehatan
yang diberikan
A: Masalah Kesiapan
Peningkatan Manajemen
Kesehatan teratasi
sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan:
Menjadwalkan
pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Menjelaskan faktor
mempengaruhi
kesehatan
Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang makanan
yang baik
dikonsumsi untuk
penderita hipertensi
Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang pencegahan
dan pengendalian
hipertensi
Memberikan
pendidikan kesehatan
tentang faktor
penyebab hipertensi
Menjelaskan dan
melakukan
pencegahan
hipertensi dengan
terapi
nonfarmakologi
dalam)
Mendiskusikan
dengan keluarga
mengenai manfaat
kunjungan ke
fasilitas kesehatan
Minggu 29 09.00 WIB 1 1. Memonitor Tekanan darah, nadi, respirasi, dan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi
09.07 WIB 2. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu relaksasi napas dalam
mmHg
TD sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 135/80
mmHg
Nadi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 100
x/menit
Nadi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 86x/menit
Respirasi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 18x/menit
Respirasi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 16x/menit
Suhu sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,5oC
Suhu sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,5oC
teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan:
Memonitor Tekanan
darah, nadi,
Menjelaskan
penyebab, periode
Memberikan teknik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
(Pemberian terapi
relaksasi nafas
dalam)
Menganjurkan
pasien untuk
memonitor nyeri
secara mandiri
Menganjurkan
pasien untuk
menggunakan
analgetik secara
tepat
Minggu 29 09.03 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi
09.04 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat
09.05 WIB 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya faktor resiko yang dapat
10.40 WIB
9. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai O: Klien terlihat cukup
pendidikan kesehatan
yang diberikan
A: Masalah Kesiapan
Peningkatan Manajemen
Kesehatan teratasi
sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan:
Menjadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Menjelaskan
dapat
mempengaruhi
kesehatan
Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
makanan yang
baik dikonsumsi
untuk penderita
hipertensi
Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
pencegahan dan
pengendalian
hipertensi
Memberikan
pendidikan
kesehatan tentang
faktor penyebab
hipertensi
Menjelaskan dan
melakukan
pencegahan
hipertensi dengan
terapi
nonfarmakologi
(terapi relaksasi
nafas dalam)
Mendiskusikan
dengan keluarga
mengenai manfaat
kunjungan ke
fasilitas kesehatan
Senin, 30 15.45 WIB 1 1. Memonitor Tekanan darah, nadi, S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi
relaksasi nafas
dalam: 135/80
mmHg
Nadi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 90x/menit
Nadi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 85x/menit
Respirasi sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 16x/menit
Respirasi sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 16x/menit
Suhu sebelum
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,5oC
Suhu sesudah
dilakukan teknik
relaksasi nafas
dalam: 36,5oC
teratasi.
P: Intervensi dihentikan.
Senin, 30 15.30 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi
15.30 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan,
15.32 WIB kesepakatan faktor resiko yang dapat
16.05 WIB makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita dikonsumsi untuk
pendidikan kesehatan
yang diberikan
A: Masalah Kesiapan
Peningkatan Manajemen
Kesehatan teratasi
P: Intervensi dihentikan
DOKUMENTASI