Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH HIPERTENSI

KELUARGA TN. A TERUTAMA PADA NY. E


DI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Keluarga

Dosen pembimbing:
H. Yayat Hidayat, M.kep

Disusun Oleh:
Nden Ayu Pratiwi
402020033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. E (59 TAHUN) DENGAN

DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI

Pengkajian tanggal

1. Data Umum

1. Nama KK : Tn. A

2. Usia : 63 Tahun

3. Pendidikan : Sarjana

4. Pekerjaan : Pensiunan

5. Alamat : Baleendah

6. Komposisi :

Status
No Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kesehata

n
1. Tn. A 63 L Suami Sarjana Pensiunan Tidak Sehat

Tahun lengkap
2. Ny. E 59 P Istri Sarjana Guru Tidak Sakit

Tahun lengkap
3. Ny. M 37 P Anak Sarjana IRT Tidak Sehat

Tahun lengkap
4. Ny. D 31 P Anak Sarjana IRT Tidak Sehat

Tahun lengkap
Klien merupakan pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama, hasil pernikahannya telah

dikaruniai dua orang anak perempuan dan memiliki 3 cucu laki- laki dari hasil pernikahan kedua

anaknya. Kedua anak Ny. E sudah memiliki rumah masing- masing dan Ny. E beserta suami

tinggal dirumah berdua. Ny. E menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu. Tidak ada keluarga
yang memiliki penyakit yang sama dengan Ny. E.

Genogram : dibuat tiga generasi dan penjelasannya.

63 59

37 31
Keterangan

= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien
7. Tipe Keluarga :

Keluarga Inti terdiri dari suami dan istri dalam satu rumah sedangkan anak yang lainnya

sudah berumah tangga.

8. Suku :

Tn. A dan Ny E berasal dari suku sunda asli. Tn. A dan Ny. E tinggal pada lingkungan

yang masih ada hubungan keluarga dengan latar belakang suku yang sama.

9. Agama :

Tn. A dan Ny. E beragama Islam, keluarga rajin menjalankan ibadah sholat lima waktu,

Tn. A rutin shalat 5 waktu berjamaah di masjid sedangkan Ny. E melaksanakan sholat
dirumah.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga :

Pencari nafkah Tn. A dan Ny. E Saat ini Tn. A sudah pensiun dari PNS dengan

penghasilan sekitar Rp. 5000.000 per bulan dan Ny. E masih bekerja sebagai kepala

sekolah salah satu SD di kabupaten Bandung. Tn. A untuk mengisi waktu pensiunannya

juga mengelola hewan ternak. Tn. A dan Ny. E tidak memiliki cicilan apapun.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :

Rekreasi yang sering dilakukan oleh keluarga Tn. A dan Ny. E yaitu setiap sore bermain

dengan cucu- cucunya dirumah atau rekreasi keluar yaitu pergi liburan ke ciwidey atau

meningap di villa bersama anak- anak dan cucu- cucunya.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :

Keluarga telah beradaptasi menjadi orang tua dan kakek nenek, saat ini berperan sebagai

bapak dan ibu dari kedua anak perempuannya dan menjadi kakek dan nenek bagi ketiga

cucunya. Jika sakit Tn.A dan Ny. E segera memeriksakan diri ke klinik terdekat atau pergi

ke rumah sakit.

13. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi :

Semua kebutuhan perkembangan keluarga telah terpenuhi tinggal membantu anak untuk

mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat dan memperluas jaringan keluarga dari

keluarga inti menjadi keluarga besar dan tinggal memenuhi perkembangan individu sesuai

usia.
14. Riwayat Keluarga Inti :

Tn. A dan Ny. E merupakan penduduk asli kabupaten Bandung, namun Tn. A berasal dari

daerah Banjaran dan Ny. E berasal dari daerah Baleendah, keduanya dikenalkan oleh kedua

orang tua masing- masing dan akhirnya menikah. Setelah menikah keduanya tinggal di

Baleendah yaitu di rumah keluarga Ny. E.

15. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Hubungan antara pihak keluarga Tn. A dan Ny. E saat ini baik. Anak-anak mereka tinggal di

Baleendah dengan jarak rumah yang berdekatan.

3. Lingkungan

16. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati adalah mikik sendiri Tn. A dan Ny. E, dengan luas bangunan.., rumah 1

lantai yang memiliki 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang keluarga, ruang tamu, dapur,

gudang, halam yang cukup luas dan garasi motor dan mobil. Lantai rumah menggunakan

keramik, lantai tampak bersih tidak terlihat kotoran (debu) pada lantai, rumah yang

didiaminya permanen, rumah terletak dipinggir jalan dengan bersebalahan kiri, kanan, depan

dan belakang dengan rumah tetangga.


Denah Rumah Tn. A

Jalan

Halaman

Ruang Tamu
R
um Dapur
a
h

t
e
t Ruang Keluarga
a Kamar tidur Kam
n ar
g mand
g Kamar
mandi ri
a

Kamar tidur Kamar tidur Gudang

R
um
a
h

t
e
t
a
n
g
g
a
17. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :

Lingkungan tetangga umumnya berasal dari desa yang sama dan sebagian besar

tetanggannya masih terdapat hubungan keluarga dengan Tn. A dan Ny. E. Tempat beribadah

harus menyebrang terlebih dahulu bisa ditempuh dengan jalan kaki dengan jarak sekitar 5

menit dan jarak ke puskesmas harus ditempuh dengan sepedah motor sekitar 10 menit dari

rumah namun tidak terdapat posbindu disekitar wilayah klien.

18. Mobilitas Geografis Keluarga :

Sebagian kerabat keluarga Tn. A dan Ny. E tinggal dalam satu komunitas yang sama dan

ada juga beberapa keluarganya yang tinggal diwilayah Banjaran. Untuk komunikasi dengan

keluarga di Banjaran menggunakan telepon seluler terkadang Tn. A dan Ny. E langsung

pergi ke Banjaran untuk bersilaturahmi secara langsung da setiap ada acara keluarga jika

tidak berhalangan hadir Ny. E dan Tn. A selalu hadir dalam acara keluarga tersebut.

19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Tn. S berkumpul dengan keluarga besarnya saat lebaran atau disaat sedang terdapat acara

keluarga. Tn. A sudah menjabat sebagai seorang DKM di mesjid dekat rumahnya sekitar 2

tahun. Tn. S juga merupakan tokoh masyarakat yang selalu aktif mengikuti kegiatan yang

dilaksanakan oleh Desa atau RW.

20. Sistem Pendukung Keluarga

Saat ini jika Tn. A dan Ny. E sedang berada dalam kesulitan keuangan mereka tidak pernah

meminta bantuan pada anak- anaknya ataupun keluarga yang lain. Namun, jika Tn. A dan

Ny. E sakit ia meminta bantuan anak- anaknya untuk mengantarnya ke dokter kebetulan

tempat tinggal anak- anaknya tidak jauh dari kediaman Tn. A dan Ny. E.
4. Struktur Keluarga

21. Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka. Setiap anggota keluarga

bebas menyampaikan keluhan, jika ada masalah mereka selalu mengkomunikasikannya

bersama.

22. Struktur Kekuatan Keluarga

Pemegang keputusan terdapat di Tn. A sebagai kepala keluarga, namun terkadang juga untuk

memutuskan sesutau Tn. A selalu berdiskusi dengan istrinya Ny. E.

23. Struktur Peran

Peran formal ayah sebagai bapak yang mencari nafkah juga saat ini Tn. A, namun karena

Tn. A sudah pensiun maka dibantu oleh Ny. E yang masih bekerja, dan Ny. E berperan juga

sebagai ibu rumah tangga dimana Ny. E sebelum berangkat kerja ia selalu memasak terlebih

dahulu dan setelah pulang bekerja Ny. E menyuci baju, menyetrika baju dibantu oleh Tn. A.

Sedangkan kedua anaknya yang sudah dewasa sudah mencari nafkah sendiri.

24. Nilai dan Norma Budaya

Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara anggota

keluarga, nilai yang ada di keluarga merupakan nilai agama yang dianutnya yaitu agama

Islam dan budaya yang dianut oleh keluarga yaitu suku sunda.

5. Keluarga

25. Fungsi Afektif

Ny. E menyadari bahwa terdapat kebutuhan pada anggota keluarga, seperti kebutuhan terhadap

nutrisi, perhatian dan kasih sayang untuk anak-anaknya dan cucu-cucunya.

26. Fungsi Sosial


Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, dan cucu- cucunya seperti mengenal

menghormati orang tua dan ketika bertemu dengan cucu- cucunya Ny. E melatih untuk

selalu mencium tangan Ny. E, selain itu anak-anaknya tidak dibiarkan saja dalam bertindak

karena sudah dewasa, diarahkan dan dijelaskan jika akan melakukan sesuatu hal. Selain itu,

Tn. A mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh Ny. E karena aktivitas yang dilakukan Ny.

E selalu padat.

27. Fungsi Perawatan Keluarga

Ny. E sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu, Ny. E sudah mengetahui tanda

dan gejala serta penyebab hipertensi. Ny. E sudah tahu jika ia makan- makanan yang kurang

sehat seperti makan ikan asin, makan makanan yang mengandung banyak lemak, ia pasti

akan merasakan pusing dan tekanan darahnya meningkat. Selain itu Ny. E juga sulit tidur

dimalam hari, ia bisa tidur jika sudah jam 2-3 pagi. Ny. E sering terbangun karena sering

bak pada malam hari, Ny. E terkadang memasak makan- makanan yang direbus dan rendah

garam namun tidak jarang juga ia masak makanan yang kurang sehat untuk dirinya. Namun

Ny. E masih belum bisa menjaga pola makannya. Jika Ny. E sakit anak-anaknya sudah

terbiasa menggunakan fasilitas kesehatan dan berobat ke rumah sakit. Ny. E jika ia sakit ia

pergi ke RSUD AL-Ihsan Kab. Bandung dan ia tidak pernah menggunakan obat warung.

6. Stres dan Koping Keluarga

28. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Tn. A selalu mengkhawatirkan Ny. E karena Ny. E memiliki kegiatan yang cukup padat serta

pola makan yang kurang terjaga dan Ny. E memiliki penyakit hipertensi yang terkadang Ny.

E suka merasakan pusing dan sakit kepala.

29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah

Jika ada masalah, terutama jika ada anggota keluarga yang sakit, maka langsung saja dibawa
ke klinik terdekat atau ke RS dengan diantar oleh anaknya. Tetapi Ny. E sudah mengetahui

obat yang ia konsumsi jika tekanan darahnya sedang naik.

30. Strategi Koping yang Digunakan

Koping yang digunakan untuk memecahkan masalah sudah mampu diatas sendiri karena

klien sudah terbiasa dalam memeriksakan kesehatan secara mandiri dan memeriksakan

kesehatan dengan rutin, Ny. E juga rutin meminum obat yang diberikan oleh dokter dan Ny.

E jika sedang merasakan pusing, lemas, sakit kepala dan tekanan darahnya naik ia segera

minum obat dan beristirahat.

31. Strategi Adaptasi Disfungsi

Pada keluarga tidak ditemukan adanya adaptasi yang disfungsional.

7. Harapan Keluarga

Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan pasien diabetes

hipertensi sehingga anggota keluarga dapat merawatnya dengan baik.

8. Data Tambahan

32. Kebutuhan Biologi

a. Nutrisi:

Kebutuhan nutrisi dari keluarga Tn. A dan Ny. E terpenuhi, karena tidak ada yang

mengalami gangguan kekurangan gizi pada anak- anaknya dan cucu- cucunya.

b. Eliminasi

Tidak terdapat masalah yang serius pada keluarga Tn. A dan Ny. E, hanya saja Ny. E

mengalami sering bak pada malam hari.

c. Tidur dan Istirahat


Ny. E terkadang sulit tidur pada malam hari.

d. Aktivitas Sehari-hari

Aktivitas Tn. A sehari hari yaitu mengurus hewan ternaknya dan Ny. E bekerja sebagai

kepala sekolah disalah satu SD di Kabupaten Bandung. Di sore hari mereka bermain

bersama cucu- cucunya.

33. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarga Tn. A

No Komponen Tn. A Ny. E Ny. M Ny. D

1 Kepala Rambut pendek, Rambut Panjang, Rambut Panjang, Rambut

sudah beruban, hitam kecoklatan, hitam bersih Panjang, hitam

bersih tidak ada bersih tidak ada tidak ada bersih tidak

kelainan, tdak ada kelainan, tdak ada kelainan, tdak ada kelainan,

keluhan gatal. keluhan gatal, ada keluhan tdak ada

ketombe (-) gatal, ketombe keluhan gatal,

(-) ketombe (-)

2 Mata Seklera tidak Seklera tidak Seklera tidak Seklera tidak

ikterus, ikterus, ikterus, ikterus,

konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva

anemis, anemis, visus anemis, visus tidak anemis,

penglihatan normal. normal. visus normal.

sedikit terganggu

3 Telinga Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak

serumen dan tidak serumen dan tidak serumen dan ada serumen

ada luka, fungsi ada luka fungsi tidak ada luka dan tidak ada
pendengaran baik. pendengaran baik. fungsi luka fungsi

pendengaran pendengaran

baik. baik.

4 Hidung Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak ada Bersih tidak

sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada ada sekret,

kelainan. kelainan. kelainan. tidak ada

kelainan.

5 Mulut Stomatitis (-), Gigi berwarna Gigi berwarna Gigi berwarna

nyeri (-), bersih, putih,Stomatitis putih, Stomatitis putih,

karies (-). (-), nyeri (-), (-), nyeri (-), Stomatitis (-),

bersih, karies (-), bersih, karies (-), nyeri (-),

bersih, karies

(-),

6 Leher dan Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-), Nyeri (-),

Tenggorokan pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan kelenjar limfe kelenjar limfe

Tiroid (-), Tiroid (-), dan Tiroid (-), dan Tiroid (-),

kesulitan menelan kesulitan menelan kesulitan kesulitan

(-) (-) menelan (-), menelan (-),

7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan

simetris, ronchi simetris, ronchi simetris, ronchi dada simetris,

(-), weezing (-), (-), weezing (-), (-), weezing (-), ronchi (-),

penggunaan otot penggunaan otot penggunaan otot weezing (-),

bantu pernafasan bantu pernafasan bantu pernafasan penggunaan

(-), Batuk (-), (-), Batuk (-), (-), Batuk (-), otot bantu

keluhan sesak (-), keluhan sesak (-) keluhan sesak (-) pernafasan (-),
terkadang nyeri Batuk (-),

dada. keluhan sesak

(-)

8 Jantung Bunyi jantung 1 Bunyi jantung 1 Bunyi jantung 1 Bunyi jantung

dan 2 murni, tidak dan 2 murni, tidak dan 2 murni, 1 dan 2 murni,

ditemukan suara ditemukan suara tidak ditemukan tidak

murmur. Irama murmur. Irama suara murmur. ditemukan

regular regular Irama reguler suara murmur.

Irama reguler

9 Abdomen Bising usus 11 x/ Bising usus 8 x/ Bising usus 9 x/ Bising usus 10

menit, tidak ada menit, tidak ada menit, tidak ada x/ menit, tidak

nyeri tekan, nyeri tekan, tumor nyeri tekan, ada nyeri

tumor (-). (-). tumor (-). tekan, tumor

(-).

10 Extremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

kelainan, tidak kelainan, tidak kelainan, tidak kelainan, tidak

ada luka, fungsi ada luka, fungsi ada luka, fungsi ada luka,

pergerakan baik. pergerakan baik. pergerakan baik. fungsi

pergerakan

baik.

11 Kulit Bersih, ada bekas Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak

luka operasi pada bekas luka, tidak bekas luka, tidak ada bekas

daerah sekitar ada jamur dan ada jamur dan luka, tidak ada

ketiak, tidak ada luka infeksi, luka infeksi, jamur dan luka

jamur dan luka turgor < 2 detik turgor < 2 detik infeksi, turgor

infeksi, turgor < 2 < 2 detik


detik

12 Kuku Pendek dan Pendek dan Pendek dan Pendek dan

bersih, sianosis bersih, sianosis bersih, sianosis bersih,

(-), CRV baik (-), CRV baik (-), CRV baik sianosis (-),

CRV baik

13 BB 60 Kg 43 Kg 50 Kg 65 Kg

14 TB 162 cm 152 cm 152 cm 165 cm

15 Tanda Vital TD. 120/80 TD. 140/80 TD 120/80 N. 70 TD 110/70 N.

mmhg, N. 61 mmhg, N. 72 x/mnt, R, 16 75 x/mnt, R,

x/mnt, R. 18 x/mnt, R. 16 x/mnt, S. 36,7°C 18 x/mnt, S.

x/mnt, S. 37 °C x/mnt, S. 36,5 °C 36,6 °C

16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji

keadaan sehat keadaan sedang keadaan sehat dalam keadaan

lemas dan pusing sehat

kepala.
Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Kesehatan

1. DS: Nyeri kronis

- Ny. E mengatakan jika tekanan darahnya

sedang tinggi Ny. E selalu merasa sakit

kepala, pusing, lemas, nyeri disekitar tengkuk.

- Ny. E mengatakan jika tekanan darah sedang

tinggi ia merasakan sulit tidur

- Ny. E mengatakan ia sudah 6 tahun

mengalami hipertensi

DO:

TD: 140/80 mmhg

N: 72 x/mnt

S: 36,5°C

R: 16x/mnt
2. DS: Kesiapan peningkatan

- Ny. E mengatakan ia selalu minum obat manajemen kesehatan

hipertensi (amlodipone) secara rutin, namun ia

tidak mengetahui cara mengatasi hipertensi

dengan cara perawatan yang lain

- Ny. E mengatakan ia sudah mengetahui

makanan yang baik dikosumsi bagi penderita

hipertensi, namun ia masih sulit dalam

melakukan pola makan yang baik bagi

penderita hipertensi
Tabel 3. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi kronis: hipertens

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah : aktual 1 3/3 X 1 = 1 Masalah aktual karena
gejala yang dirasakan
Ny. E yaitu sakit
kepala, pusing, nyeri
tekuk dan lemas.
2 Kemungkinan masalah 2 1/2 X 2 = 1 Keluarga dapat
dapat diubah : Sebagian mengatasinya dengan
membawa Ny. E ke
fasilitas kesehatan
terdekat.
3 Potensi untuk dicegah : 1 2/3x1=2/3 Ny.E terkadang
Cukup menghindari makanan
yang dapat memicu
kekambuhan
4 Menonjolnya masalah : 2 2/2 X 1 = 1 Masalah harus segera
ingin segera diatasi ditangani karena akan
menimbullkan
komplikasi masalah
kesehatan yang lainnya.
Jumlah 3/6
Tabel. 4 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan keinginan untuk
mengelola masalah kesehatan dan pencegahannya

No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Masalah potensial
Sifat masalah : karena keluarga sudah
1 1 1/3 X 1 = 1
Potensial memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada.
Sumber daya keluarga
Kemungkinan masalah
2 2 2/2 X 2 = 1 ada, tenaga kesehatan
dapat diubah : Mudah
tersedia.
Dapat diatasi dengan
Potensi untuk dicegah :
3 2 2/3 X 1 = 2/3 pemberian motivasi dan
Cukup
percaya diri.
Keluarga merasa
Menonjolnya masalah : membutuhkan
4 2 2/2 X 1 = 1
ingin segera diatasi informasi-informasi
tentang hipertensi
Jumlah 4

DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


1. Nyeri kronis berhubungan dengan kondisi kronis: hipertensi
2. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan berhubungan dengan keinginan untuk mengelola
masalah kesehatan dan pencegahannya
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

Dx Keperawatan
1 Nyeri kronis Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 2 x Manajemen Nyeri Terapeutik

berhubungan tingkat nyeri pada keluarga Tn. A menurun Terapeutik


1. Hasil penelitian terapi
dengan kondisi dengan kriteria hasil: 1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk
relaksasi nafas dalam
kronis: mengurangi rasa nyeri (Pemberian terapi
1. Keluhan nyeri menurun dapat menurunkan
hipertensi relaksasi nafas dalam)
tekanan darah baik
2. Kesulitan tidur menurun
2. Kontrol lingkungan yang memperberat
itu tekanan sistolik
3. Frekuensi nadi membaik rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
maupun diastolik.

4. Tekanan darah membaik pencahayaan, kebisingan)


Kerja dari terapi ini
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Fungsi berkemih membaik dapat memberikan

pereganggan
6. Pola tidur membaik
Edukasi
kardiopulmonari (Izzo
1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
2008, h.138).
nyeri
Stimulasi peregangan
2. Anjurkan memonitor nyeri secara
di arkus aorta dan
mandiri
sinus karotis diterima
3. Anjurkan menggunakan analgetik secara dan diteruskan oleh

tepat saraf vagus ke

4. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk medula oblongata

mengurangi rasa nyeri (pusat regulasi

kardiovaskuler), dan

selanjutnya

terjadinya

peningkatan refleks

baroreseptor. Impuls

aferen dari

baroreseptor

mencapai pusat

jantung yang akan

merangsang saraf

parasimpatis dan

menghambat pusat
simpatis, sehingga

menjadi vasodilatasi

sistemik, penurunan

denyut dan kontraksi

jantung.

Perangsangan saraf

parasimpatis ke

bagian ² bagian

miokardium lainnya

mengakibatkan

penurunan

kontraktilitas, volume

sekuncup

menghasilkan suatu

efek inotropik

negatif. Keadaan
tersebut

mengakibatkan

penurunan volume

sekuncup dan curah

jantung. Pada otot

rangka beberapa

serabut vasomotor

mengeluarkan

asetilkolin yang

menyebabkan dilatasi

pembuluh darah dan

akibatnya membuat

tekanan darah

menurun (Muttaqin

2009, hh. 18-22).

2. Karena faktor
lingkungan dapat

memperberat nyeri

pasien.

3. Tidur dan istirahat

yang cukup dapat

mengurangi rasa

nyeri.

Edukasi

1. Nyeri kepala pada

pasien hipertensi

disebabkan oleh

kerusakan vaskuler

pada seluruh

pembuluh perifer.

Perubahan arteri kecil

dan arteola
menyebabkan

penyumbatan

pembuluh darah,

yang mengakibatkan

aliran darah akan

terganggu.

2. Agar pasien

mengetahui

pencegahan awal

untuk mengurangi

rasa nyeri.

3. Untuk mengurangi

rasa nyeri yang

dirasakan pasien dan

obat bekerja secara

tepat.
4. Agar pasien dapat

melakukan teknik

relaksasi untuk

mengurangi rasa

nyeri secara mandiri.


2 Kesiapan Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 2 x Edukasi kesehatan

peningkatan kesiapan peningkatkan manajemen kesehatan Terapeutik


Terapeutik
managemen pada keluarga Tn. A meningkat dengan kriteria 1. Sediakan materi dan media pendidikan
1. Menyediakan materi
kesehatan hasil : kesehatan
kesehatan
berhubungan 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
1. Kemampuan menjelaskan masalah
mempermudah
dengan kesepakan
kesehatan yang dialami meningkat
dalam memberikan
keinginan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
2. Aktivitas keluarga mengatasi masalah
pendidikan keehatan
untuk
kesehatan tepat meningkat Edukasi
kepada keluarga
mengelola
3. Verbalisasi kesulitan menjalankan 4. Jelaskan faktor resiko yang dapat
2. Menjadwalkan sesuai
masalah
perawatan yang ditetapkan menurun mempengaruhi kesehatan
dengan kesiapan
kesehatan dan
4. Gejala penyakit angota keluarga 5. Memberikan pendidikan kesehatan
keluarga dan pemberi
pencegahannya
. menurun tentang makanan yang baik dikonsumsi materi agar

untuk penderita hipertensi pemberian

6. Memberikan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan

tentang pencegahan dan pengendalian berjaln dengan lancar

hipertensi 3. Agar keluarga lebih

7. Memberikan pendidikan kesehatan mudah memahami

tentang faktor penyebab hipertensi dalam pemberian

8. Menjelaskan dan melakukan pendidikan kesehatan

pencegahan hipertensi dengan terapi


Edukasi
nonfarmakologi (terapi relaksasi dan
4. mejelaskan faktor
terapi masase)
resiko yang dapat
9. Mendiskusikan dengan keluarga
mempengaruhi
mengenai manfaat kunjungan ke
kesehatan dapat
fasilitas kesehatan
meminimalisir

terjadinya

kekambuhan
5. Makanan yang baik

bagi penderita

hipertensi:

- Ikan salmon

Ikan salmon

merupakan ikan yang

kaya akan asam

lemak omega-3.

Kandungan lemak

sehat ini diduga

dapat menurunkan

tekanan darah

dengan menekan

peradangan dalam

tubuh serta

menurunkan kadar
senyawa yang dapat

menyempitkan

pembuluh darah

bernama oxylipin.

- Sayuran hijau

Sayuran hijau,

misalnya bayam dan

brokoli, mengandung

beragam nutrisi,

mulai dari serat,

antioksidan, kalium,

kalsium, magnesium,

hingga potassium.

Macam-macam

nutrisi ini dapat

mendukung
kesehatan dan fungsi

pembuluh darah,

sehingga dapat

membantu

mengontrol tekanan

darah.

- Wortel

Studi menjelaskan

bahwa kandungan

senyawa fenolik

dalam wortel secara

signifikan dapat

menurunkan tekanan

darah tinggi. Meski

senyawa ini bisa

didapatkan dari
wortel yang dimasak

atau mentah,

mengonsumsi wortel

secara mentah dinilai

lebih bermanfaat

dalam penurunan

tekanan darah.

- Buah bit

Buah bit bersifat

menurunkan tekanan

darah karena

mengandung nitrat.

Nitrat dikenal sebagai

senyawa yang baik

dalam melebarkan

pembuluh darah dan


menurunkan tekanan

darah. Bahkan

penelitian telah

membuktikan bahwa

jus bit dapat

menurunkan tekanan

darah hanya dalam

waktu sehari

semalam.

- Buah citrus

Jeruk, jeruk bali,

lemon merupakan

jenis buah citrus yang

baik dikonsumsi

penderita hipertensi.

Sama seperti sayuran


hijau, buah citrus

sarat akan vitamin,

mineral, dan senyawa

bioaktif yang memiliki

efek menurunkan

tekanan darah.

- Susu rendah lemak

dan yoghurt

Susu yang kaya akan

kalsium dan rendah

lemak bisa

membantu Anda

untuk menurunkan

tekanan darah tinggi.

Jika tidak menyukai

susu, yoghurt juga


bisa Anda gunakan

sebagai pengganti.

6. Pencegahan dan

pengendalian

hipertensi

- Mengurangi

konsumsi garam

(jangan melebihi 1

sendok teh per hari)

- Melakukan aktivitas

fisik teratur (seperti

jalan kaki 3 km/

olahraga 30 menit

per hari minimal

5x/minggu)

- Tidak merokok dan


menghindari asap

rokok

- Diet dengan Gizi

Seimbang

- Mempertahankan

berat badan ideal

- Menghindari minum

alkohol

7. faktor risiko

penyebab hipertensi.

Faktor risiko yang tidak

dapat diubah:

- Umur

- Jenis kelamin

- Genetik

Faktor risiko yang dapat


diubah:

- Merokok

- Diet rendah serat

- Dislipidemia

- Konsumsi garam

berlebih

- Kurang aktivitas fisik

- Sterss

- Berat badan

berlebih/kegemukan

- Konsumsi alkohol

8. Terapi Relaksasi

Terapi relaksasi

ditujukan untuk

menangani faktor

psikologis dan stress


yang dapat

emnyebabkan

hipertensi. Hormon

epineprin dan kortisol

yang dilepaskan saat

stress menyebabkan

peningkatan tekanan

darah dengan

menyempitkan

pembuluh darah dan

meningkatkan denyut

jantung. Besarnya

peningkatan tekanan

darah tergantung pada

beratnya stress dan

sejauh mana kita dapat


mengatasinya.

Penanganan stress

yang adekuat dapat

berpengaruh baik

terhadap penurunan

tekanan darah.

Relaksasi yang dapat

dilakukan adalah

dengan melakukan

teknik pernapasan yang

ritmis dan alami. Di

dalam relaksasi harus

melakukan pernapasan

yang ritmis agar dapat

mencapai hasil

relaksasi yang optimal


melalui penurunan

gelombang otak dari

gelombang beta ke

gelombang alpha.

Pernapasan dengan

irama yang teratur akan

menenangkan

gelombang otak serta

merelaksasikan seluruh

otot dan jaringan

tubuh.

9. Memotivasi keluarga

untuk memanfaatkan

kunjungan ke fasilitas

kesehatan dan

Memberikan
reinforcement positif

atas usaha yang

dilakukan keluarga
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Ttd dan nama


Hari/Tanggal Jam Dx Implementasi Evaluasi
perawat
Sabtu, 28 15.45 WIB 1 1. Memonitor Tekanan darah, nadi, respirasi, dan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 suhu setelah diberikan teknik

15.50 WIB 2. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri relaksasi napas dalam

16.45 WIB 3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk lebih rileks namun nyeri

mengurangi rasa nyeri (Pemberian terapi relaksasi tengkuk masih terasa

nafas dalam) O:

16.50 WIB 4. Menganjurkan pasien untuk memonitor nyeri  TD sebelum

secara mandiri dilakukan teknik

16.55 WIB 5. Menganjurkan pasien untuk menggunakan relaksasi nafas

analgetik secara tepat dalam: 150/95

mmHg

 TD sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas
dalam: 145/95

mmHg

 Nadi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 110

x/menit

 Nadi sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 90x/menit

 Respirasi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 17x/menit

 Respirasi sesudah

dilakukan teknik
relaksasi nafas

dalam: 16x/menit

 Suhu sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 36,3oC

 Suhu sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 36,3oC

A: Masalah nyeri kronis

teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan:

 Memonitor Tekanan

darah, nadi,

respirasi, dan suhu

 Menjelaskan
penyebab, periode

dan pemicu nyeri

 Memberikan teknik

nonfarmakologi

untuk mengurangi

rasa nyeri

(Pemberian terapi

relaksasi nafas

dalam)

 Menganjurkan

pasien untuk

memonitor nyeri

secara mandiri

 Menganjurkan

pasien untuk

menggunakan

analgetik secara
tepat

Sabtu, 28 15.30 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 kesehatan cukup mengerti mengenai

15.30 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat

kesepakatan mempengaruhi kesehatan,

15.32 WIB 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya faktor resiko yang dapat

15.58 WIB 4. Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan,

mempengaruhi kesehatan makanan yang baik

16.05 WIB 5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang dikonsumsi untuk

makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita penderita hipertensi,

hipertensi pencegahan dan

16.17 WIB 6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengendalian hipertensi,

pencegahan dan pengendalian hipertensi faktor penyebab

16.25 WIB 7. Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, dan

faktor penyebab hipertensi pencegahan hipertensi

16.32 WIB 8. Menjelaskan dan melakukan pencegahan dengan terapi

hipertensi dengan terapi nonfarmakologi (terapi nonfarmakologi (terapi


relaksasi nafas dalam) relaksasi nafas dalam).

17.00 WIB
9. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai O: Klien terlihat cukup

manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan mengerti mengenai

pendidikan kesehatan

yang diberikan

A: Masalah Kesiapan

Peningkatan Manajemen

Kesehatan teratasi

sebagian.

P: Intervensi dilanjutkan:

 Menjadwalkan

pendidikan kesehatan

sesuai kesepakatan

 Menjelaskan faktor

resiko yang dapat

mempengaruhi

kesehatan
 Memberikan

pendidikan kesehatan

tentang makanan

yang baik

dikonsumsi untuk

penderita hipertensi

 Memberikan

pendidikan kesehatan

tentang pencegahan

dan pengendalian

hipertensi

 Memberikan

pendidikan kesehatan

tentang faktor

penyebab hipertensi

 Menjelaskan dan

melakukan
pencegahan

hipertensi dengan

terapi

nonfarmakologi

(terapi relaksasi nafas

dalam)

 Mendiskusikan

dengan keluarga

mengenai manfaat

kunjungan ke

fasilitas kesehatan
Minggu 29 09.00 WIB 1 1. Memonitor Tekanan darah, nadi, respirasi, dan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 suhu setelah diberikan teknik

09.07 WIB 2. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu relaksasi napas dalam

nyeri lebih rileks, nyeri tengkuk

10.00 WIB 3. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk sudah sedikit berkurang

mengurangi rasa nyeri (Pemberian terapi O:

relaksasi nafas dalam)


10.30 WIB 4. Menganjurkan pasien untuk memonitor nyeri  TD sebelum

secara mandiri dilakukan teknik

10.34 WIB 5. Menganjurkan pasien untuk menggunakan relaksasi nafas

analgetik secara tepat dalam: 150/80

mmHg

 TD sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 135/80

mmHg

 Nadi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 100

x/menit

 Nadi sesudah

dilakukan teknik
relaksasi nafas

dalam: 86x/menit

 Respirasi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 18x/menit

 Respirasi sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 16x/menit

 Suhu sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 36,5oC

 Suhu sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas
dalam: 36,5oC

A: Masalah nyeri kronis

teratasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan:

 Memonitor Tekanan

darah, nadi,

respirasi, dan suhu

 Menjelaskan

penyebab, periode

dan pemicu nyeri

 Memberikan teknik

nonfarmakologi

untuk mengurangi

rasa nyeri

(Pemberian terapi

relaksasi nafas

dalam)
 Menganjurkan

pasien untuk

memonitor nyeri

secara mandiri

 Menganjurkan

pasien untuk

menggunakan

analgetik secara

tepat
Minggu 29 09.03 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 kesehatan cukup mengerti mengenai

09.04 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat

kesepakatan mempengaruhi kesehatan,

09.05 WIB 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya faktor resiko yang dapat

09.12 WIB 4. Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan,

mempengaruhi kesehatan makanan yang baik

09.18 WIB 5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang dikonsumsi untuk

makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita penderita hipertensi,


hipertensi pencegahan dan

09.25 WIB 6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pengendalian hipertensi,

pencegahan dan pengendalian hipertensi faktor penyebab

09.30 WIB 7. Memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, dan

faktor penyebab hipertensi pencegahan hipertensi

09.35 WIB 8. Menjelaskan dan melakukan pencegahan dengan terapi

hipertensi dengan terapi nonfarmakologi (terapi nonfarmakologi (terapi

relaksasi nafas dalam) relaksasi nafas dalam).

10.40 WIB
9. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai O: Klien terlihat cukup

manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan mengerti mengenai

pendidikan kesehatan

yang diberikan

A: Masalah Kesiapan

Peningkatan Manajemen

Kesehatan teratasi

sebagian.

P: Intervensi dilanjutkan:
 Menjadwalkan

pendidikan

kesehatan sesuai

kesepakatan

 Menjelaskan

faktor resiko yang

dapat

mempengaruhi

kesehatan

 Memberikan

pendidikan

kesehatan tentang

makanan yang

baik dikonsumsi

untuk penderita

hipertensi

 Memberikan
pendidikan

kesehatan tentang

pencegahan dan

pengendalian

hipertensi

 Memberikan

pendidikan

kesehatan tentang

faktor penyebab

hipertensi

 Menjelaskan dan

melakukan

pencegahan

hipertensi dengan

terapi

nonfarmakologi

(terapi relaksasi
nafas dalam)

 Mendiskusikan

dengan keluarga

mengenai manfaat

kunjungan ke

fasilitas kesehatan
Senin, 30 15.45 WIB 1 1. Memonitor Tekanan darah, nadi, S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 respirasi, dan suhu setelah diberikan teknik

15.50 WIB 2. Menjelaskan penyebab, periode dan relaksasi napas dalam

16.45 WIB pemicu nyeri lebih rileks.

3. Memberikan teknik nonfarmakologi O:

untuk mengurangi rasa nyeri (Pemberian terapi  TD sebelum

16.50 WIB relaksasi nafas dalam) dilakukan teknik

4. Menganjurkan pasien untuk memonitor relaksasi nafas

16.55 WI nyeri secara mandiri dalam: 140/80

B 5. Menganjurkan pasien untuk mmHg

menggunakan analgetik secara tepat  TD sesudah


dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 135/80

mmHg

 Nadi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 90x/menit

 Nadi sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 85x/menit

 Respirasi sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 16x/menit

 Respirasi sesudah
dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 16x/menit

 Suhu sebelum

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 36,5oC

 Suhu sesudah

dilakukan teknik

relaksasi nafas

dalam: 36,5oC

A: Masalah nyeri kronis

teratasi.

P: Intervensi dihentikan.
Senin, 30 15.30 WIB 2 1. Menyediakan materi dan media pendidikan S: Klien mengatakan Nden Ayu Pratiwi

Agustus 2021 kesehatan sudah mengerti mengenai

15.30 WIB 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai faktor resiko yang dapat

mempengaruhi kesehatan,
15.32 WIB kesepakatan faktor resiko yang dapat

15.58 WIB 3. Memberikan kesempatan untuk bertanya mempengaruhi kesehatan,

4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang makanan yang baik

16.05 WIB makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita dikonsumsi untuk

hipertensi penderita hipertensi,

5. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan

16.17 WIB pencegahan dan pengendalian hipertensi pengendalian hipertensi,

6. Memberikan pendidikan kesehatan tentang faktor penyebab

16.25 WIB faktor penyebab hipertensi hipertensi, dan

7. Menjelaskan dan melakukan pencegahan pencegahan hipertensi

16.32 hipertensi dengan terapi nonfarmakologi (terapi dengan terapi

WIB relaksasi nafas dalam) nonfarmakologi (terapi

8. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai relaksasi nafas dalam).

manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan


O: Klien terlihat cukup
17.00 WIB
mengerti mengenai

pendidikan kesehatan

yang diberikan
A: Masalah Kesiapan

Peningkatan Manajemen

Kesehatan teratasi

P: Intervensi dihentikan
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai