Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

DISUSUN OLEH:
Denis Kurnia Sudjana (0320160143)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2018-2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Pengkajian : 26 Juni 2019


I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. Hermansyah
2. Usia : 64 tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Tidak bekerja
5. Alamat : Jl. Nilem V No. 21 RT 004/005 Cijagra
6. Komposisi :

N Nama Umu Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status


o r Kesehatan
1. Tn. 64 L Suam SLTA Tidak - Sehat
Herma tahu i bekerja
nsyah n
2. Ny. Sri 57 P Istri SLTA IRT - Sehat
Lilis tahu
n
3. Nn. 19 P Anak SLTA Pelajar/ Lengkap Sehat
Nisrina tahu mahasiswa
n
4. An. 15 P Anak Belum tamat Pelajar/ Lengkap Sehat
Sukma tahu mahasiswa
n

Genogram

88 87 90 89

64 58 62 64 49
2

19 15
Klien merupakan pasangan yang sudah menikah sekitar 25 tahun yang lalu, yang
mempunyai 2 orang anak perempuan, belum menikah dan masih tinggal bersama Tn. H.
Keterangan
= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

7. Tipe Keluarga :
Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga keluarga inti atau nuclear family karena dalam
satu rumah terdiri dari ayah yang berusia 64 tahun dan ibu yang berusia 57 tahun dengan
dua anak yaitu : dua anak perempuan yang berusia 19 tahun dan 15 tahun yang semuanya
belum menikah. Tn. H dan Ny. S mengatakan dalam keluarganya tidak ada kendala atau
masalah tertentu yang dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktivitas
mereka sehari-hari.
8. Suku :
Tn. N dan Ny. S berasal dari suku sunda asli.
9. Agama :
Keluarga ini menganut agama Islam. Kedua orangtua rajin sholat 5 waktu terkadang
sholat Tahajud bersama anak-anaknya. Selain itu, orang tua sering mengajak anak-
anaknya untuk melakukan puasa senin kamis dengan harapan apa yang dicita-citakan
dapat tercapai sesuai kehendakNya. Tn. H biasanya melaksanakan kewajiban sholat
Jum’at di Masjid di wilayah rumahnya, dan melaksanakan sholat magrib di mushola di
daerah sekitar rumahnya, apabila tidak ada halangan (cuaca buruk, hujan).
10. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Status sosial ekonomi termasuk keluarga sejahtera II, telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal serta telah dapat memenuhi kebutuhan sosial
psikologinya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti
kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi.
Saat ini Tn. H sudah tidak bekerja karena usia yang sudah tidak muda lagi, dan
sekarang yang mencari nafkah adalah anak nya yang pertama yang berusia 19 tahun.
Anak nya bekerja sebagai karyawan swasta di Bandung, dan setiap kebutuhan
keluarganya ia yang menanggung. Tetapi sudah beberapa minggu ini anak Tn. H yaitu
Nn. N sudah tidak bekerja dikarenakan ingin istirahat terlebih dahulu.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Rekreasi yang dilakukan keluarga ini apabila didalam rumah yaitu menonton tv dan
berjalan jalan disekitaran rumah setiap pagi hari. Terkadang setiap hari minggu
keluarganya datang untuk menemui keluarga Tn. H, ketika dikunjungi oeh keluarganya
Tn. H merasa senang.
II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Tahap perkembangan keluarga adalah tahap Keluarga dengan anak remaja:
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Maka dari itu
keluarga Tn. H menghindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Tahap yang paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak
untuk bertanggung jawab. Seringkali terjadi konflik orang tua dan anak.
13. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal tugas dalam memenuhi
kebutuhan perkembangan tiap individu sesuai usianya yang belum terpenuhi. Seperti
Nn.H anak pertama dari Tn. H yang belum bekerja lagi.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Tn. H dan Ny. S berasal dari daerah Jawa Barat yaitu Bandung. Ny. S dan Tn. H
merupakan tetangga di daerahnya sehingga kedua orang tua mereka sudah sangat kenal.
Ny. S mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit turunan dalam keluarga mereka
sepanjang yang Ny. R ketahui, kecuali hipertensi. Hanya saja kesehatan masing-masing
anggota keluarganya berbeda-beda. Menurut Ny. S apabila anggota keluarganya hanya
mengalami gangguan kesehatan yang ringan dan ia merasa mampu untuk menanganinya,
maka ia hanya memberikan penanganan sendiri di rumah tanpa harus ke instansi
kesehatan yang ada. Tetapi Tn. H sangat susah jika diajak ke pelayanan kesehatan.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Tn. H dan Ny. S mengatakan ayah dan ibunya tidak pernah menderita sakit
spesifik. Kedua orang tua Tn. H dan Ny. Sudah meninggal sejak lama, dan
kedua keluarga tersebut berhubungan baik.
III. Karakteristik Rumah

16. Dapur WC

Ruang TV
Kamar
Ruang Tamu Kamar

Halaman Depan

Rumah yang dimiliki saat ini adalah milik sendiri Tn. H dan sudah lama menempati
rumah ini.
Rumah Tn. H terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 2 ruang kamar tidur, 1 dapur, 1
wc dan halaman depan yang bisa diparkir satu mobil dan beberapa motor. Selain itu
peletakan perabotan rumah diletakkan sesuai keinginan hati si pemilik, sejak dari tahun
awal mereka menempati rumahpun, peletakkan perabotan rumah tidak pernah di ubah,
Sumber air minum yang digunakan berasal dari PAM dengan kondisi air bersih.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih tetapi kurang rapi. Lantai belum
menggunakan keramik putih. Biasanya keluarga ketika ingin membuang sampah,
disimpan di tempat sampah terlebih dahulu. Melihat kondisi tersebut, semua anggota
keluarga mengatakan bahwa mereka sangat merasa nyaman dengan kondisi mereka di
rumah tersebut, karena pada dasarnya rumah tersebut telah ditata sesuai keinginan hati
mereka.
17. Karakteristik tetangga dan Komunitas :
Keluarga tinggal di daerah yang tidak jauh dari pusat kota,hubungan anggota keluarga
dengan tetangga sekitar baik, mayoritas penduduk asli Bandung tetapi ada juga yang di
luar Bandung. Ny. M yang juga sering berkumpul dengan ibu-ibu sekitar rumah sambil
berbincang-bincang khususnya saat berbelanja pada penjual sayur keliling. Lingkungan
sekitar rumah pun tampak bersih karena tiap sebulan sekali ada kerja bakti di lingkungan
warga setempat. Di sekitar wilayah penduduk yang ada tidak ada aturan penduduk
tertentu, bahkan tiap keluarga memiliki aturan budaya yang berbeda-beda. Tn. H juga
sering melakukan diskusi dengan warga sekitar.
18. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn. S tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat ini, mereka sudah
menempati rumah di daerah tersebut sudah lama. Untuk sarana transportasi, Ny R dan
Tn. S menggunakan motor. Untuk sarana berkomunikasi keluarga ini menggunakan
handphone.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga melakukan sosialisasi dengan masyarakat seperti setiap sehabis sholat
berjamaah di masjid mereka selalu berbincang- bincang. Ny. S juga mengikuti kegiatan
senam lansia setiap hari minggu jika sedang ada dirumah, keluarga sangat akrab dengan
lingkungan sekitar.
20. Sistem Pendukung Keluarga :
a. Fisik : keluarga tidak memiliki fasilitas-fasilitas seperti mobil, memiliki rumah dan
memilik 1 motor untuk mempermudah jika bepergian maupun untuk keperluan
kesehatan. Rumah yang ditempati saat ini cukup nyaman dan sehat untuk dijadikan
sebagai tempat berlindung.
b. Psikologis : Tn H mengatakan bahwa keluarga hubungan baik dan kedekatan antar
anggota keluarga Tn. H dan Ny. S. Setiap Tn. H ada masalah ia selalu bercerita kepada
keluarganya dan anak- anaknya.
c. Social : adanya kegiatan senam lansia untuk para ibu di saerah tempat tinggal, keluarga
Tn H Adanya kerja bakti untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya
lingkungan yang sehat di sekitar tempat tinggal. Askes dari pemerintah dan pelayanan
kesehatan yang sangat membantu untuk memeriksa kesehatan keluarga secara rutin.
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga :
Keluarga Tn. H berkomuniasi secara dua arah, saling menghargai bila ada anggota
keluarga sedang berbicara. Bila ada anggotakeluarga yang sedang menghadapi masalah,
dibicarakan secara terbuka sehingga masalah dapat diselesaikan ( dengan cara mengalah).
Keluarga melibatkan emosi dalam penyampaian pesan atau mengobrol.
22. Struktur Kekuatan Keluarga :
Dalam keluarga Tn. H, pengambil keputusan yaitu Tn. H dan yang mengatur tentang
anggaran belanja yaitu Ny. S. Dalam proses pengambilan keputusan dengan cara
dimusyawarakan dahulu sebelumnya.
23. Struktur Peran
Tn. H sebagai kepala keluarga yang memimpin keluarga dan mencari nafkah,
sedangkan Ny. S sebagai istri yang bertugas mengatur keuangan. Tetapi saat ini Tn. H
sudah tidak bekerja dan digantikan oleh anak pertama nya yaitu Nn. N.
24. Nilai dan Budaya
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh keluarga Tn. H adalah budaya Sunda dan tidak
memiliki nilai-nilai kepercayaan serta kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif :
Hubungan Jika ada masalah keluarga ini selalu langsung dibicarakan sehingga
mengurangi kepanikan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman dengan
keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, menghormati, dan tidak saling
memaksakan kehendak.
26. Fungsi Sosial :
Hubungan keluarga Ny. S dengan tetangga sekitar bejalan dengan baik tidak pernah ada
pertengkaran dengan tetangga sekitar, kegiatan kemasyarakatan yang diikuti oleh Ny. S
yaitu senam lansia dan pengajian rutin.
27. Fungsi Perawatan Keluarga :
Jika ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke psukesmas, tetapi Tn. H sulit
dibawa ke puskesmas.
VI. Stres dan Koping keluarga
28. Stresor Jangka pendek :
Penyakit stroke Tn. H sudah berjalan lama dan sekarang merupakan fase penyembuhan
dan keluarga sangat khawatir apabila Tn. H sudah sakit- sakit kaki dan tekanan darah nya
meningkat.
29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah :
Jika ada masalah keluarga ini selalu langsung dibicarakan sehingga mengurangi
kepanikan.
30. Strategi Koping yang Digunakan :
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar bermain bersama atau jalan-jalan di
tempat hiburan. Hal ini ditujukan untuk refreshing dan melepas kepenatan. Biasanya lebih
sering dilakukan di hari minggu karena disaat itulah semua anggota keluarga berkumpul.
Tn. H dan Ny. S mengatakan menonton TV untuk mnecegah kebosanan.
31. Strategi adaptasi Disfungsi
Tidak ada adaptasi disfungsional dala keluarga ini.
32. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarka Tn. H


No. Komponen Tn. H Ny. S Nn. N An. S
1 Kepala Rambut pendek Rambut panjang Rambut pendek Rambut pendek
Hitam Hitam Hitam Hitam
Bersih Bersih Bersih Bersih
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada keluhan gatal Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
gatal gatal gatal

2 Mata Sklera tidak ikteris Sklera tidak ikteris Sklera tidak ikteris Sklera tidak ikteris
Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis anemis anemis anemis
Visus normal Visus normal Visus normal Visus normal
3 Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih
Tidak ada serumen Tidak ada serumen Tidak ada serumen Tidak ada serumen
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran
baik baik baik baik

4 Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih


Tidak ada sekret Tidak ada sekret Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

5 Mulut Stomatitis(-) Stomatitis(-) Stomatitis(-) Stomatitis(-)


Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-)
Bersih Bersih Bersih Bersih
Karies (-) Karies (-) Karies (-) Karies (-)

6 Leher dan Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-)
Tenggorokan Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid (-) limfe dan tiroid (-) limfe dan tiroid (-) limfe dan tiroid (-)
Kesulitan menelan (-) Kesulitan menelan (-) Kesulitan menelan (-) Kesulitan menelan (-)

7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris simetris simetris simetris
Ronchi (-) Ronchi (-) Ronchi (-) Ronchi (-)
Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-)
Batuk (-) Batuk (-) Batuk (-) Batuk (-)

8 Jantung Tidak tampak ictus Tidak tampak ictus Tidak tampak ictus Tidak tampak ictus
cordisSuara S1-S2 cordisSuara S1-S2 cordisSuara S1-S2 cordisSuara S1-S2
terdengar normal, terdengar normal, terdengar normal, terdengar normal,
Sonor Sonor Sonor Sonor

9 Abdomen Bising usus 10 x/menit Bising usus 11 Bising usus 11 Bising usus 10x/menit
Tidak ada nyeri tekan x/menit x/menit Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan

10 Extremitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka

11 Kulit Bersih Bersih Bersih Bersih


Tidak ada jamur dan Tidak ada jamur dan Tidak ada jamur dan Tidak ada jamur dan
luka luka luka luka

12 Kuku Pendek Pendek Pendek Pendek


Bersih Bersih Bersih Bersih
SIanosis (-) SIanosis (-) SIanosis (-) SIanosis (-)
CRT baik CRT baik CRT baik CRT baik

13 BB BB: 56 Kg BB: 52 Kg BB: 50 Kg BB: 35 Kg


14 TB TB: 170 cm TB: 152 cm TB: 155 cm TB: 145 cm

15 Tanda Vital TD: 130/80 mmHg TD: 120/70 mmHg TD: 110/80 mmHg TD: 110/70 mmHg
R: 19 X/mnt R: 18X/mnt R: 20 X/mnt R: 19 X/mnt
S: 36,5C S: 36,5C S: 36,5C S: 36,5C
N: 85 x/mnt N: 86 x/mnt N: 80 x/mnt N: 83 x/mnt

16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam
keadaan sehat keadaan sehat keadaan sehat keadaan sehat

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara perawatan DM sehingga
anggota keluarga dapat merawat di rumah dengan baik.
Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Kesehatan


1. Subjektif : Pemeliharaan
- Keluarga mengatakan Tn.H memiliki penyakit Stroke kesehatan tidak
dari tahun 2011 efektif
- Tn. H dulu berjalan menggunakan tongkat
- Ny. S mengatakan dulu pernah membawa Tn. H ke
akupunktur, tetapi tidak dilanjutkan
- Tn. H tidak mengkonsumsi obat hipertensi
- T n . H mengatakan menumakan sama dengan
yangdimakan keluarga

Objektif:
- TD: 130/90 mmHg
- Keluarga tidak pernah mengajarkan rom kepada Tn. H
- Lantai terbuat dari plester
- Tn. H masih merokok
- Tn. H masih minum kopi yang tidak terkontrol

Tabel 3.
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan stroke
No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 1 3/3X1=1 Masalah pemeliharaan
Aktual kesehatan tidak efektif
adalah actual karena Tn.
H sudah mengalami
stroke dari tahun 2011.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2X2=2 Karena pengetahuan
dapat diubah: keluarga tentang
Sebagian pemeiharaan kesehatan
kurang, sementara sumber
daya keluarga cukup

3 Potensi untuk dicegah : 1 3/3X1=1 Penyakit sudah berjalan


Tinggi lama, dulu sudah mengalami
gangguan gerak, keluarga
skarang tidak
mengupayakan kegiatan
mencari kesehatan
4 Menonjolnya masalah : 1 2/2X1=1 Keluarga mengaggap
tidak perlu segera sakitnya Tn. H merupakan
ditangani masalah, tapi tidak
memerlukan penanganan
segera karena sdah berjalan
lama.

Jumlah 5
Diagnosa Keperawatan Prioritas
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan stroke
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. H

Diagnosa Tujuan Standar Evaluasi


No Intervensi
Kep. Klg. Umum Khusus Kriteria Standar
1. Pemeliharaa setelah Setelah dilakukan tindakan
n kesehatan dilakukan keperawatan selama 3 hari, klien
tidak tindakan dapat memelihara kesehatan 1. Dapat menyebutkan definisi
keperawatan stroke  Diskusikan bersama
efektif bd dengan kriteria hasil:
selama 3 kali Stroke adalah suatu keadaan darurat mediskeluarga apa Sekitar
yang serius. yang 30% dari pend
ketidakmam kunjungan, 1. Keluarga mampu mengenal Respon
masalah stroke: tiga bulan. Namun, lebih dari 50% pasien yang selamat
diketahui bisa memulihkan kem
keluarga
puan diharapkan Verbal
- Keluarga mampu 20% pasien yang menderita cacat berat. Faktor yang stroke
mengenai memengaruhi pemulihan
keluarga Ketidakefekti otak (termasuk jenis stroke dan area tubuh yang terpengaruh), komplikasi yan
fan menyebutkan pengertian  Berikan pujian kepada
merawat pasien sebelum stroke terjadi. Selain itu, sikap pasien dan dukungan dari kelu
pemeliharaan stroke keluarga tentang
anggota rehabilitasi yang sesuai juga bisa memberikan efek yang signifikan.
kesehatan pemahaman keluarga
keluarga
keluarga Tn. mengenai stroke
dengan
H khususnya  Berikan informasi
stroke Tn. H dapat kepada keluarga
diatasi
mengenai pengertian
stroke dengan
menggunakan media
- leaflet dan lembar
2. Dapat menyebutkan penyebab balik.
Respon
stroke:  Berikan kesempatan
verbal
Riwayat stroke pada keluarga kepada keluarga untuk
bertanya jika ada yang
- Keluarga mampu • Usia di atas 55 tahun: semakin kurang dimengerti
menyebutkan penyebab tinggi usia, semakin tinggi tentang materi yang
stroke risikonya disampaikan.
• Tekanan darah tinggi: 70% dari
 Berikan penjelasan
pasien penderita stroke
mengalami tekanan darah tinggi ulang terhadap materi
• Kadar kolesterol tinggi: peluang yang belum
lebih tinggi terjadinya dimengerti
aterosklerosis (akumulasi  Motivasi keluarga
kolesterol dan deposit (plak) untuk mengulang
lainnya pada dinding arteri. Plak materi yang telah
bisa mengurangi aliran darah
dijelaskan.
yang melalui arteri) dan
penyempitan pembuluh darah  Berikan reinforcement
otak positif atas usaha
• Merokok: meningkatkan keluarga
peluang terjadinya stroke hingga
3 kali lipat untuk pria dan 4,7 kali
lipat untuk wanita
• Diabetes melitus: meningkatkan
peluang terjadinya stroke hingga
4 kali lipat
• Obesitas
• Penyakit kardiovaskular:
peluang lebih tinggi terjadinya
stroke bagi orang-orang dengan
riwayat serangan jantung (infark
Respon
miokard) dan irama jantung yang
verbal tidak normal (fibrilasi atrium)
3. Dapat menyebutkan tanda dan  Bersama keluarga
- Keluarga mampu gejala stroke: mengidentifikasi
menyebutkan tanda dan Sakit kepala tiba-tiba keluarga yang
gejala stroke Kehilangan keseimbangan, menderita stroke.
bermasalah dengan berjalan  Evaluasi pengetahuan
Kelelahan
keluarga mengenai:
Kehilangan kesadaran atau
koma pengertian, penyebab
Vertigo dan pusing serta tanda & gejala
Penglihatan yang buram dan stroke.
menghitam  Berikan penjelasan
Kelemahan atau mati rasa ulang terhadap materi
pada satu sisi bagian tubuh di yang belum
wajah, tangan, kaki
dimengerti.
Adanya masalah dengan
 Motivasi keluarga
berbicara dan pendengaran
untuk mengulang
materi yang telah
dijelaskan.
 Menjaga kesehatan  Berikan reinforcement
2. Keluarga mampu
punggung pengasuh atau positif atas usaha
mengambil keputusan untuk
merawat anggota keluarga keluarga. keluarga
dengan stroke:  Bantu keluarga
 Mencegah terjadinya luka
- Keluarga mampu Respon memutuskan merawat
di kulit pasien akibat
mendemonstrasikan dan psikomotor Tn. H.
tekanan.
mempraktekan secara dan afektif  Berikan reinforcement
 Mencegah kekurangan
mandiri cara merawat atas keputusan yang
cairan atau dehidrasi.
telah diambil
anggota keluarga dengan  Mencegah terjadinya  Diskusikan bersama
stroke kekakuan otot dan sendi. keluarga cara
- Keluarga mampu Respon  Mencegah terjadinya pencegahan jangka
memodifikasi lingkungan psikomotor nyeri bahu ( shoulder panjang stroke
untuk penderita stroke dan afektif pain)  Pujian kepada
 Memulai latihan dengan keluarga tentang
mengaktifkan batang pemahaman keluarga
tubuh atau torso. mengenai pencegahan
stroke.
 Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai pencegahan
stroke dengan
menggunakan media
leaflet dan lembar
balik
 Berikan kesempatan
kepada keluarga untuk
bertanya tentang
materi yang
disampaikan.
 Berikan penjelasan
ulang terhadap materi
yang belum
dimengerti.
 Motivasi keluarga
untuk mengulang
materi yang telah
dijelaskan.
 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga
 Dorong keluarga
untuk menceritakan
apa yang dilakukan
untuk Tn. H dan
bagaimana hasilnya.
 Diskusikan cara
perawatan Tn. H
 Mendemostrasikan
kapada keluarga cara
merawat Tn. H
dengan mengatur
jadwal makan
 Motivasi keluarga
untuk menjelaskan
kembali cara
perawatan stroke
dengan mengatur
jadwal makan
 Mendemontrasikan
cara perawatan rom
 Memotivasi keluarga
cara melakukan
Diskusikan bersama
keluarga mengenai
fasilitas kesehatan
yang ada disekitar
tempat tinggal.
 Motivasi keluarga
untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan
yang dapat
dikunjungi.
 Berikan reinforcement
positif atas usaha
keluarga.
 Diskusikan bersama
keluarga apa yang
diketahui keluarga
mengenai manfaat
mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan.
 Berikan pujian kepada
keluarga tentang
pemahaman keluarga
mengenai manfaat
tersebut
 Berikan informasi
kepada keluarga
mengenai manfaat
mengunjungi fasilitas
pelayanan kesehatan
dengan menggunakan
media leaflet dan
lembar balik.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tgl dan waktu Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan
Pemeliharaan 26 Juni 2019 1. Melakukan S: keluarga
kesehatan tidak 15.00 WIB pengkajian fisik mengatakan
efektif bd 2. Mengukur paham tentang
ketidakmampuan tekanan darah stroke
keluarga 3. Melakukan O: keluarga Tn.
merawat anggota wawancara H kooperatif
keluarga dengan dengan keluarga mendengarkan
stroke 4. Memberikan dan menjelaskan
pendidikan ulang tentang
kesehatan stroke
mengenai stroke, A: tindakan
penyebab stroke, keperawatan
tanda dan gejala keluarga tercapai
stroke, sebagian
P: lanjutkan
intervensi.
Pemeliharaan 27 Juni 2019 1. Mengukur S: Keluarga Tn.
kesehatan tidak 15.30 WIB tekanan darah H mengatakan
efektif bd 2. Mengulang sudah paham
ketidakmampuan penkes tentang stroke,
keluarga mengenai stokre cara perawatan
merawat anggota 3. Mejelaskan stroke dan cara
keluarga dengan menu diet yang rom aktif pasif
stroke baik bagi O : keluarga Tn.
penderita stroke S kooperatif
4. Melakukan mendengarkan
pendidikan dan
kesehaatan dan mempraktikkan
menjelaskan rom aktif dan
mengenai rom pasif
aktif dan pasif A : tindakan
5. Menjelaskan keperawatan
kepada keluarga keluarga Tn. H
tentang penting tercapai
nya dan manfaat sebagian
pelayanan P : lanjutkan
kesehatan intervensi.
6. Menjelaskan
cara perawatan
stroke
7. Mengajarkan
Rom aktif dan
pasif
Pemeliharaan 1 Juli 2019 1. Mengukur S: Keluarga Tn.
kesehatan tidak 15.00 WIB tekanan darah H mengatakan
efektif bd 2. Mengulang sudah paham
ketidakmampuan penkes tentang stroke,
keluarga mengenai stokre cara perawatan
merawat anggota 3. Mejelaskan stroke dan cara
keluarga dengan menu diet yang rom aktif pasif
stroke baik bagi O : keluarga Tn.
penderita stroke S kooperatif
4. Melakukan mendengarkan
pendidikan dan
kesehaatan dan mempraktikkan
menjelaskan rom aktif dan
mengenai rom pasif
aktif dan pasif A : tindakan
5. Menjelaskan keperawatan
kepada keluarga keluarga Tn. H
tentang penting tercapai
nya dan manfaat sebagian
pelayanan P : Intervensi
kesehatan dilanjutkan
6. Menjelaskan
cara perawatan
stroke
7. Mengajarkan
Rom aktif dan
pasif

Anda mungkin juga menyukai