Disusun oleh :
EFFATA SOETRIATMO
03/172144/EIK/00333
P R O G R A M S T U D I I L M U K EP E R AWATAN
FAK U LTAS K E D O K T E R A N U G M
Y O G YAK A RTA
2005
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn WJ
DENGAN POST STROKE
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal : 26 maret 2014
Oleh : siti nasiratunisa
Metode : Wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik
1. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Tn WJ
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 63 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Agama : Islam
f. Pekerjaan : pensiunan PNS
g. Alamat : lingkung lauk. puyung
h. Suku/kebangsaan : sasak/Indonesia
i. Jumlah anggota keluarga : 4 orang
3. Tipe keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga inti/nuclear Family yang terdiri dari Ayah, anak
dan anak menantu serta cucu.
4. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Tn WJ
: Laki-laki : Meninggal
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
3. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga berjalan dengan baik, menggunakan bahasa Jawa,
dan bila ada permasalahan dimusyawarahkan secara terbuka dengan seluruh
anggota keluarga bahkan kadang dengan saudara-saudara yang dekat.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada
keluarga Tn WJ, mereka menerima keadaan masing-masing dan bertekad
menjaga kerukunan keluarga. Nampak Ny. Mr sangat perhatian terhadap Tn
WJ termasuk masalah kesehatan Tn WJ.
3. Struktur Peran
Setiap anggota berperan sesuai posisinya. Tn WJ berperan sebagai Kepala
Keluarga, meskipun sedang sakit. Sedangkan anak dan menantu bisa berperan
sebagai anak yang membesarkan anak-anaknya.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga Tn WJ menganut nilai dan norma Jawa/islami dalam kehidupan
sehari-hari, berkumpul dengan anggota keluarga pada malam hari dan dengan
sanak saudara pada waktu-waktu senggang. Tidak ada nilai dan norma yang
bertentangan dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Biologis
a. Keadaan Kesehatan
Secara umum keadaan kesehatan keluarga Tn Wj baik, namun semenjak Tn
WJ sakit stroke Tn. Wj mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah
kanan. Sekarang keadaan Tn WJ sudah mulai membaik, hanya tinggal
pemulihan.
b. Kebersihan Perseorangan
Seluruh anggota keluarga mempunyai kebiasaan mandi 2 kali sehari,
menggunakan sabun mandi, menggosok gigi dengan pasta gigi, dan
keramas 2-3 kali seminggu dengan menggunakan sampo. Seluruh anggota
keluarga nampak bersih.
c. Penyakit yang Sering Diderita
Penyakit yang sering diderita keluarga Tn WJ adalah penyakit-penyakit
lazim seperti batuk dan pilek. Penyakit berat lainnya tidak ada.
d. Penyakit Keturunan
Menurut keluarga Tn WJ, tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit-
penyakit keturunan.
e. Penyakit Kronis/Menular
Ny Mr mengatakan bahwa dalam keluarga tidak mempunyai penyakit
kronis dan menular
f. Kecacatan Anggota Keluarga
Ny Mr mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita cacat fisik
maupun mental/jiwa.
g. Pola Makan dan Minum
Keluarga Tn WJ secara umum makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi,
lauk pauk, sayuran, kadang makan buah yang diajikan oleh anak
menantunya. Sedangkan diit yang disajikan menurut Ny Mr sudah
menurangi garam dan pantangan. Semua anggota keluarga mempunyai
kebiasaan minum air putih yang sudah dimasak rata-rata 4-6 gelas per hari.
h. Pola Aktivitas dan Istirahat
Kebiasaaan istirahat masing-masing anggota keluarga Tn WJ berbeda beda.
Tn WJ sendiri lebih banyak dirumah melihat TV dan kadang mengasuh
cucunya. Tidur siang dilakukan sekitar 2 jam, malam hari tidur mulai pukul
21.30.
2. Fungsi Psikologis
a. Keadaan Emosi
Hubungan antar anggota keluarga nampak dekat. Tn Wj sekarang nampak
kurang semangat/kuatir karena tekanan darahnya naik turun. Selama ini
tidak ada masalah yang menyebabkan hubungan antar anggota keluarga
menjadi renggang. Keadaan emosi semua anggota keluarga stabil.
b. Kebiasaan yang Merugikan Kesehatan
Tidak nampak adanya kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan.
c. Pengambilan Keputusan
Musyawarah tetap dilakukan jika ada permasalahan yang menyangkut
keluarga, tetapi peran Tn WJ masih dominan untuk pengambilan keputusan.
d. Ketergantungan Obat/Bahan
Tn Wj kadang-kadang saja masih mengkonsumsi obat dalam proses
pemulihan penyakitnya. Namun secara umum keluarga Tn Wj jarang sekali
mengkonsumsi obat apabila sakit biasa.
e. Mencari Pelayanan Kesehatan
Keluarga Tn Wj telah memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti RS atau
Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Keluarga
memeriksakan diri apabila sakit tidak dapat diatasi sendiri dan sakit dirasa
sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
3. Fungsi Sosial
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan terakhir Tn WJ adalah ST sedangkan anak dan menantunya
SMA. Semua anggota keluarga kooperatif selama proses pembinaan
bersama mahasiswa. Nampak keluarga mudah interes terhadap masalah
kesehatan dan mudah menangkap maksud pembicaraan saat berdiskusi
tentang patofisiologi penyakit.
Kamar
tidur
kamar
U
Keterangan : || : Pintu
7. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan secara umum
No Nama KU TTV Penglihat Pende Pencer Elimi Keluhan
an ngaran naan nasi
1 Tn Baik TD:160 Baik Baik Baik Baik Kesulitan
WJ /90 gerak
ekstremitas
2 Tn. Tr Baik TD:100 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
/80
3 Ny. Baik TD:120 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
Mr /70
4 An Baik TD:110 Baik Baik Baik Baik Tidak ada
D+V /70
Data Objektif
Data Obyektif
1. masih ada leaflet ROM
pasif
Data Subyektif Aktual Koping tidak efektif Tingkat percaya
1. Tn Wj menanyakan, diri yang tidak
Apakah keadaan saya ini adekuat dalam
bisa sembuh? kemampuan
2. Tn WJ menanyakan, koping
saya mengkawatirkan
tekanan darah saya yang
masih tinggi?
Data Objektif :
1. Nampak Tn Wj tidak
semangat dan cemas
III. PERENCANAAN
A. Penentuan Prioritas Masalah
1. Kerusakan mobilitas fisik penderita post stroke (Tn WJ) pada keluarga Tn WJ
berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler dan muskuloskeletal
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Tn WJ anggota gerak belum dapat
aktual bergerak secara sempurna.
2. Kemungkinan 1/2 x 2 1 Pengetahuan keluarga tentang
masalah dapat penyakit tersebut ada, tetapi minim.
diubah : Sumber daya keluarga : dana, waktu,
sebagian fasilitas ada.
Sumber daya perawat : referensi,
fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat.
Sumber daya masyarakat : tidak
dapat berbuat banyak.
3. Potensial untuk 2/3 x 1 2/3 Keadaan Tn WJ sudah jauh lebih
dicegah : sedang baik daripada waktu yang lalu, tidak
bertambah parah atau terjadi
komplikasi.
Masalah tidak begitu rumit.
Tindakan yang sudah dilakukan
sekarang sangat mendukung.
2. Potensial peningkatan status kesehatan penderita post stroke (Tn WJ) pada
keluarga Tn WJ.
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 1/3 x 1 1/3 Tn WJ sudah tidak dalam keadaan
Wellness sakit keluarga sudah mengetahui
cara merawatnya.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang
masalah dapat penyakit tersebut ada, tetapi belum
diubah : mudah menyeluruh.
Sumber daya keluarga : dana, waktu,
fasilitas ada.
Sumber daya perawat : referensi,
fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat.
Sumber daya masyarakat : tidak ada
respon
3. Potensial untuk 3/3 x 1 1 Keadaan TnWJ sudah jauh lebih baik
dicegah : tinggi daripada waktu yang lalu, tidak
bertambah parah atau terjadi
komplikasi.
Masalah tidak begitu rumit.
Tindakan yang sudah dilakukan
sekarang sangat mendukung.
Anggota keluarga berperan terhadap
perawatan Tn St di rumah.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn St dan keluarga menganggap
masalah : penyakit Tn St sebagai masalah yang
Masalah berat, harus ditangani sampai tuntas
harus segera
ditangani
Jumlah 4 1/3
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan tingkat percaya diri yang tidak adekuat
dalam kemampuan koping
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah : 3/3 x 1 1 Tn WJ merasa kuatir dengan
aktual tekanan darahnya dan merasa tidak
berguna lagi.
2. Kemungkinan 2/2 x 2 2 Pengetahuan keluarga tentang
masalah dapat penyakit tersebut ada, tetapi belum
diubah : mudah menyeluruh.
Sumber daya keluarga : dana, waktu,
tingkat pendidikan, minat, dan
fasilitas ada.
Sumber daya perawat : referensi,
fasilitas ada, jarak Puskesmas dekat.
Sumber daya masyarakat : sekedar
tahu, tapi tidak banyak yang bisa
dilakukan
3. Potensial untuk 3/3 x 1 1 Keadaan Tn WJ sudah jauh lebih
dicegah : tinggi baik daripada waktu yang lalu, tidak
bertambah parah atau terjadi
komplikasi.
Masalah tidak begitu rumit.
Tindakan yang sudah dilakukan
sekarang sangat mendukung.
Anggota keluarga berperan terhadap
perawatan Tn St di rumah.
4. Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn WJ dan keluarga merasa sangat
masalah : memerlukan dukungan sosial untuk
Masalah memulihkan rasa percaya diri
dirasakan,
harus segera
ditangani
Jumlah 5
B. Perencanaan Keperawatan
1. Perencanaan Dx 1. Koping tidak efektif berhubungan dengan tingkat percaya diri
yang tidak adekuat dalam kemampuan koping.
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawata
n
1 Koping tidak Tujuan Umum : 1. Kaji penyebab
efektif Koping Tn WJ koping tidak efektif
berhubungan meningkat setelah 2. Kaji kekuatan
dengan tingkat dilakukan asuhan yang mendukung stresor
percaya diri
keperawatan 3. Gunakan
yang tidak
adekuat dalam keluarga selama 3 komunikasi empati
kemampuan minggu. 4. Berikan dukungan
koping. untuk memulihkan rasa percaya
Tujuan Khusus : diri
Tn WJ mampu : 5. Jelaskan kembali
1. Mengide tentang penyakit yang diderita
ntifikasi masalah 6. Jelaskan tentang
2. Membua resiko penyakit yang diderita
t keputusan yang 7. Anjurkan untuk
positif aktivitas sesuai kemampuan (mis:
3. Mempu mendengarkan radio, melihat TV
nyai tingkat 8. Ajarkan membuat
percaya diri keputusan yang positif
yang tinggi 9. Berikan
reinforcement positif atas
keberhasilan keluarga dalam usaha
perawatan yang telah dilakukan
7.
Berikan reinforcement positif atas
keberhasilan keluarga dalam
usaha perawatan yang telah
dilakukan
IV. PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dan Evaluasi Dx 1.
No Pelaksanaan Evaluasi
1 kamis, 27 maret 2014 j. S : keluarga mengatakan banyak
15.00-15.30 masalah yang sedang dirasakan
Kaji koping Tn W dan Tn W mengatakan tidak bisa tidur
keluarga terhadap stressor. dan merasa kuatir karena tensinya
naik turun
Tn W mananyakan bagaimana
supaya bisa tidur
O : wajah Tn W terlihat sayu, pucat,
jalan sempoyongan
A : Koping tidak efektif
P : ajarkan Tn W dan keluarga terapi
kognitif
jumat, 28 maret 2014 J. S : keluarga mengatakan bisa
14.30-15.00 menerapkan terapi kognitif pada
Ajarkan terapi kognitif setiap penyelesaian masalah
secara mandiri
O : keluarga merespon diskusi
perawat
A : pengetahuan bertambah
P : anjurkan pasien menyelesaikan
masalah sesuai prioritas, bukan
borongan
Sabtu,29 maret 2014 J. S : keluarga bisa memilih prioritas
15.00- 15.45 masalah yang akan di selesaikan
Menjelaskan kepada Tn W O : tampak keluarga memilih
dan keluarga untuk untukmembantu Tn W supaya bisa
menyelesaikan masalah tidur dengan membatasi tamu
sesuai prioritas A : keterlibatan keluarga positif
P : ajak keluarga untuk memilih
macam-macam alternatif pemilihan
koping
Senin,31 maret 2014 J. S : keluarga menyatakan akan
16.00-17.00 mencoba macam-macam
jelaskan alternatif koping alternatif penyelesaian masalah
yang dapat di pilih secara mandiri sebelum datang ke
jelaskan upaya untuk bisa medis.
tidur O : Tn W dan keluarga memberikan
bimbing keluarga untuk alternatif penyelesaian masalah
berlati nafas dalam, secara aktif
konsentrasi A : masalah teratasi sebagian
motivasi keluarga untuk P : rencanakan evaluasi dan
meminta pertolongan medis rencanakan kunjunag ulang
supaya bisa tenang,
istirahat dan tidur
O:
Tn Wj nampak mengangguk tanda
memahami apa yang disampaikan perawat
Ny Wj nampak interes dan antusias
dengan diskusi, dibuktikan dengan
banyaknya pertanyaan yang muncul.
A : Tujuan tercapai sebagian
P:
Lakukan kunjungan berikutnya sesuai
kontrak yang telah disepakati bersama
Beri informasi keluarga untuk
menjaga lingkungan bersih, sehat dan
aman yang mendukung perawatan pada
Tn St.