Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

DISUSUN OLEH:
Nden Ayu Pratiwi (0320160140)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG
2018-2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal Pengkajian : 25 Juni 2019


I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. Saman A
2. Usia : 33 tahun
3. Pendidikan : SLTP
4. Pekerjaan : Karyawan Swasta
5. Alamat : Jl. Nilem VIII No. 2 RT 003/005 Cijagra
6. Komposisi :
N Nama Umur Jk Status Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Status
o Kesehatan
1. Tn. 33 L Suami SLTP Karyawan - Sehat
Saman tahun Swasta
2. Ny. 35 P Istri SLTA IRT - Hipertensi
Rini tahun
3. An. 5 P Anak Belum Belum Lengkap Sehat
Annisa tahun sekolah bekerja

Genogram

70 67 65 63

45 38 33 42 37 35

Klien merupakan pasangan yang sudah menikah di umur 20, dan mempunyai 1 orang anak perempuan, yang
berusia 5 tahun.
Keterangan
= Laki-laki

= Perempuan

= Tinggal Serumah

= Klien

7. Tipe Keluarga :
Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga besar Axtended Family karena dalam satu rumah terdiri dari
ayah yang yang berusia 33 tahun tahun dan ibu yang berusia 35 tahun dengan satu anak yang sudah
dewasa dan belum menikah dan ibu dari istrinya yang berusia 55 tahun. Dalam keluarga nya tidak ada
kendala atau masalah tertentu yang dirasakan setiap anggota keluarga yang menganggu aktivitas mereka
sehari- hari.
8. Suku :
Tn. N dan Ny. S berasal dari suku sunda asli.
9. Agama :
Keluarga ini menganut agama Islam. Keluarga ini rajin sholat 5 waktu. Selain itu, dari kecil Tn. S dan
Ny. R sudah mengajarkan anaknya untuk sholat tepat waktu. Tetapi kesibukan keduanya membuat Tn.
S dan Ny. R jarang sholat berjamaah di masjid. Tn. S dan Ny. R mengatakan bahwa ia sangat percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sangat berserah diri tentang apapun di dalam keluarga nya.
10. Status Sosial Ekonomi keluarga :

Status sosial ekonomi termasuk keluarga sejahtera I, dimana keluarga yang telah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya minimal tetapi belum dapat memnuhi kebutuhan sosial psikologinya, yaitu
kebutuhan pendidikan, keluarga berencana(KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dalam
lingkungan tempat tinggal, dan transportasi. Saat ini Tn. S kerja sebagai karyawan swasta di Bandung
dan pendapatan Tn. S diberikan kepada istrinya untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Ny. R
sebagai ibu rumah tangga tetapi kadang Ny. R mendapat penghasilan dari hasil tagihan sampah
masyarakat sekitar.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Rekreasi yang dilakukan keluarga ini apabila didalam rumah yaitu menonton tv dan apabila hari minggu
Ny. R sering datang dan berjalan jalan di car free day buah batu bersama anak nya.
II. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini :
Tahap perkembangan keluarga adalah tahap Keluarga Anak Usia Prasekola:
a. Memenuh kebutuhan anggota keluarga seperti : tempat tinggal,privasi dan rasa aman, membantu
anak utuk sosialisasi.
b. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi
c. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan
lingkungan sekitar)
d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
e. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
13. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi :
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, tinggal tugas dalam memenuhi kebutuhan
perkembangan tiap individu sesuai usianya yang belum terpenuhi. Seperti sebentar lagi akan
mempunyai anak ke dua sehingga pembagian tugas dan tanggung jawab serta pembagian waktu yang
harus terbagi.
14. Riwayat Keluarga Inti :
Tn. S dan Ny. R berasal dari daerah Jawa Barat. Mereka bertemu di facebook karena di kenalkan oleh
teman mereka. Ny. R mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit turunan dalam keluarga mereka
sepanjang yang Ny. R ketahui, kecuali hipertensi. Hanya saja kesehatan masing-masing anggota
keluarganya berbeda-beda. Ny. R memiliki penyakit Hipertensi pada saat hamil saja, ketika hamil anak
pertama pun Ny. R mengalami hipertensi.
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Tn. S dan Ny. R mengatakan ayah dan ibunya tidak pernah menderita sakit spesifik. Tetapi
ibu dari Ny. R menderita hipertensi sejak lama, dan sejak dulu sudah berhubungan baik
antara keluarga Tn. S dan Ny. R.
III. Karakteristik Rumah
16.
Teras luar
kamar
Ruang
tangga
TV
kamar

Tempat W
jemuran dapur C

Rumah yang dimiliki saat ini adalah bukan milik sendiri Tn. S dan keluarga sudah lama mengontrak. Mereka
tinggal di lantai 2 karena lantai 1 itu rumah yang mempunyai kontrakannya. Di lantai 2 terdapat dua kamar,
1 ruang tv, dapur, 1 kamar mandi, tempat jemuran dan ada sedikit ruangan bermain untuk anak.
Sumber air minum yang digunakan berasal dari PDAM dengan kondisi air bersih, tetapi pada saat hujan
deras, air akan berubah menjadi keruh.
Keadaan umum lingkungan rumah pun bersih tetapi kurang rapi dikarenakan banyak barang namun lahan
nya tidak luas. Biasanya keluarga ketika ingin membuang sampah, disimpan di tempat sampah terlebih
dahulu. Melihat kondisi tersebut, semua anggota keluarga mengatakan bahwa mereka sangat merasa nyaman
dengan kondisi mereka di rumah tersebut, karena pada dasarnya rumah tersebut telah ditata sesuai keinginan
hati mereka.
Untuk pelayanan keamanan yang ada, keluarga mengatakan bahwa di daerah tersebut aman karena ada
poskamling yang selalu stand by tiap malam yang dijaga oleh salah satu warga yang bertugas dan mendapat
gaji bulanan dari tarikan tiap warga. Anggota keluarga pun menyadari bahwa lingkungan adalah salah satu
faktor berpengaruh pada masalah kesehatan.
15. Karakteristik tetangga dan Komunitas :
Lingkungan tetangga umumnya berasal dari daerah sekitar Jawa Barat, walaupun ada juga keluarga yang
bukan berasal dari Jawa Barat. Keluarga dan masyarakat sekitar pun memiliki kebiasaan yang sama. Tn. S
dan Ny. Y terkadang berkumpul bersama tetangga jika sedang ada dirumah, Ny. R tidak mengikuti arisan
yang ada disekitar rumahnya. Ny. R sangat akrab dengan tetangga- tetangga nya karena Ny. R hampir tiap
hari datang kerumah warga untuk menagih uang sampah. Tetapi saat ini Ny. R istirahat dulu karena sedang
hamil besar. Ny, R juga merupakan sekretaris di RW apabila ada kegiatan apapun di RW nya Ny. R ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
18. Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn. S tidak pernah berpindah tempat dari rumahnya saat ini, mereka sudah menempati rumah di
daerah tersebut sudah lama. Untuk sarana transportasi, Ny R dan Tn. S menggunakan motor. Untuk sarana
berkomunikasi keluarga ini menggunakan handphone.
19. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Ny. R aktif mengikuti kegiatan yang ada di lingkungannya serta Ny. R menjabat sebagai sekretaris RW dan
Tn. N pun aktif dalam kelompok kerja bakti di lingkungannya. Hubungan antara keluarga pihak Tn. N dan
keluarga besar Ny. S sangatlah baik. Menurut Ny. S tidak ada konflik yang terjadi pada mereka. Hubungan
mereka sangatlah harmonis, walapun mereka jarang bertemu dan hanya bertemu.
20. Sistem Pendukung Keluarga :
a. Fisik : keluarga tidak memiliki fasilitas-fasilitas seperti mobil, rumah dan memilik 1 motor untuk
mempermudah jika bepergian maupun untuk keperluan kesehatan. Rumah yang ditempati saat ini cukup
nyaman dan sehat untuk dijadikan sebagai tempat berlindung.
b. Psikologis : Tn S mengatakan bahwa keluarga hubungan baik dan kedekatan antar anggota keluarga Tn.
S dan Ny. R sangat erat sehingga apabila salah satu anggota keluarga mengeluh sakit maka mereka akan
bercerita kepada anggota keluarga yang lain.
c. Social : adanya kegiatan senam untuk para ibu di saerah tempat tinggal, keluarga Tn S Adanya kerja bakti
untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terciptanya lingkungan yang sehat di sekitar tempat tinggal.
Askes dari pemerintah yang sangat membantu untuk memeriksa kesehatan keluarga secara rutin.
IV. Struktur Keluarga
21. Pola Komunikasi Keluarga :
Pola komunikasi dalam keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka, itu berarti tiap anggota
keluarga berhak dan bebas menyampaikan pendapat. Cara komunikasi antar anak dan ibu berlangsung sangat
efektif.
22. Struktur Kekuatan Keluarga :
Pengambil keputusan di keluarga adalah Tn. S selaku sebagai ayah/kepala keluarga tetapi melalui tahap
musyawarah/ diskusi. Apabila ada sesuatu yang sangat penting dan Tn. S tidak berada di rumah, biasanya
Ny. S yang mengambil keputusan untuk anggota keluarganya. Setelah Tn. S pulang, Ny. S baru
mendiskusiknnya dengan Tn. S selaku ayah dan kepala keluarga.
23. Struktur Peran
Peran formal ayah sebagai pencari bapak yang mencari nafkah, Ny. R sebagai ibu yang mengatur urusan
rumah.
24. Nilai dan Budaya
Dalam keluarga ini saling menghormati antar anggota keluarga dan nilai agama yang dianut adalah Islam.
V. Keluarga
25. Fungsi Afektif :
Orang tua menyadari adanya kebutuhan pada anggota keluarga. Seperti makan yang bergizi dan kasih sayang
diantara keluarga.
26. Fungsi Sosial :
Ny. R dan Tn. S mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalnya
cukup baik. Namun Ny. R sedikit menghindari pertemuan dengan para ibu-ibu lebih intensif kerena untuk
menghindar dari pembicaraan negatif. Tn. S aktif jmengikuti pertemuan- pertemuan yang diadakan oleh
RTnya setiap bulan. Ny. R juga mengatakan hubungan keluarga dengan anggota keluarga besar yang lain
sangat baik.
27. Fungsi Perawatan Keluarga :
Jika ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan kesehatan. Ny. R juga mengurus sendiri
jika sakit karena anak nya masih kecil.
VI. Stres dan Koping keluarga
28. Stresor Jangka pendek :
Penyakit Hipertensi pada Ny. R merupakan hal yang harus ditangani, terkadang keluarga cemas jika tekanan
darah Ny. R mengalami peningkatan.
29. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah :
Jika ada masalah keluarga ini selalu langsung dibicarakan sehingga mengurangi kepanikan.
30. Strategi Koping yang Digunakan :
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar bermain bersama atau jalan-jalan di tempat hiburan. Hal
ini ditujukan untuk refreshing dan melepas kepenatan. Biasanya lebih sering dilakukan di hari minggu karena
disaat itulah semua anggota keluarga berkumpul. Tn S dan Ny. R mengatakan menonton TV untuk mnecegah
kebosanan.
31. Strategi adaptasi Disfungsi
Tidak ada adaptasi disfungsional dala keluarga ini.
32. Pemeriksaan Fisik Keluarga :
Tabel 1. Pengkajian Fisik Keluarga Tn. N
No. Komponen Tn. N Ny. S An. A
1 Kepala Rambut pendek Rambut panjang Rambut pendek
Hitam Hitam Hitam
Bersih Bersih Bersih
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada keluhan gatal Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
gatal gatal

2 Mata Sklera tidak ikteris Sklera tidak ikteris Sklera tidak ikteris
Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
anemis anemis anemis
Visus normal Visus normal Visus normal

3 Telinga Bersih Bersih Bersih


Tidak ada serumen Tidak ada serumen Tidak ada serumen
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran
baik baik baik

4 Hidung Bersih Bersih Bersih


Tidak ada sekret Tidak ada sekret Tidak ada sekret
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
5 Mulut Stomatitis(-) Stomatitis(-) Stomatitis(-)
Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-)
Bersih Bersih Bersih
Karies (-) Karies (-) Karies (-)

6 Leher dan Nyeri (-) Nyeri (-) Nyeri (-)


Tenggorokan Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar
limfe dan tiroid (-) limfe dan tiroid (-) limfe dan tiroid (-)
Kesulitan menelan (-) Kesulitan menelan (-) Kesulitan menelan (-)

7 Dada dan paru Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada


simetris simetris simetris
Ronchi (-) Ronchi (-) Ronchi (-)
Wheezing (-) Wheezing (-) Wheezing (-)
Batuk (-) Batuk (-) Batuk (-)

8 Jantung Tidak tampak ictus Tidak tampak ictus Tidak tampak ictus
cordisSuara S1-S2 cordisSuara S1-S2 cordisSuara S1-S2
terdengar normal, terdengar normal, terdengar normal,
Sonor Sonor Sonor
9 Abdomen Bising usus 11 x/menit Bising usus 11 Bising usus 11
Tidak ada nyeri tekan x/menit x/menit
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan

10 Extremitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada luka Tidak ada luka Tidak ada luka
11 Kulit Bersih Bersih Bersih
Tidak ada jamur dan Tidak ada jamur dan Tidak ada jamur dan
luka luka luka

12 Kuku Pendek Pendek Pendek


Bersih Bersih Bersih
Sianosis (-) Sianosis (-) Sianosis (-)
CRT baik CRT baik CRT baik

13 BB BB: 70 Kg BB: 68 Kg BB: 65 Kg

14 TB Tb; 168 CM Tb: 150 CM Tb: 115 CM


15 Tanda Vital TD: 120/70 mmHg TD: 150/90 mmHg TD: 110/80 mmHg
R: 20 X/mnt R: 18X/mnt R: 19 X/mnt
S: 36,5C S: 36,5C S: 36,5C
N: 80 x/mnt N: 86 x/mnt N: 84 x/mnt

16 Kesimpulan Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam Saat dikaji dalam
keadaan sehat keadaan hipertensi keadaan sehat

VII. Harapan Keluarga Terhadap asuhan keperawatan keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi cara hipertensi sehingga anggota
keluarga dapat merawat di rumah dengan baik.
Tabel 2. Analisa Data

No Data Masalah Kesehatan


1. Subjektif : Kurang
- Ny. R mengatakan kurang tahu tentang penyakit pengetahuan
hipertensi (pengertian, tanda, gejala, akibat lanjut dan keluarga tentang
pengobatan atau perawatan) penyakit hipertensi di
- Ny. R mengatakan kurang begitu mengerti tentang diit keluarga Tn. S
penderita hipertensi. khususnya pada
- Ny. S mengatakan menanggulangi hipertensi yaitu Ny. R
mengurangi garam dan diet
- Ny. S mengatakan jika makan nasi nya tidak di timbang
Objektif :
- TTV: 140/90 mmHg
- Klien terlihat menggelengkan kepala saat ditanya tentang
penyakit hipertensi
2. Subjektif : Cemas
- Ny. R mengatakan tekanan darah kembali tinggi saat
mengalami stress dan kurang istirahat
- Ny. R mengatakan khawatir pada saat tekanan darah nya
meningkat
- Ny. R mengatakan takut terjadi komplikasi pada janin
nya
Objektif:
- TTV: 150/90 mmHg
- Ekspresi wajah yang ditunjukkan cemas
- Skala kecemasan pada Ny R menurut skala Hars adalah
16 termasuk kecemasan sedang.
- Pada saat dikaji kebanyakan Ny R menceritakan tentang
anak nya dan kehamilan

Tabel 3.
Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi di keluarga Tn. S khususnya
pada Ny. R bd ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang
dialami Ny. R
No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 1 3/3X1=1 Klien menderita hipertensi
Aktual sejak hamil anak pertama,
setiap hamil klien selalu
hipertensi. Klien seharusnya
memiliki anak 4 tetapi 2
mengalami keguguran.
Klien juga rutin di control
kehamilan ke bidan.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2X2=2 Pengetahuan keluarga
dapat diubah: tentang hipertensi dapat
Mudah ditingkatkan, keuagan
keluarga Tn. S cukup
memadai, pelayanan
kesehatan terjangkau dan
tersedia, keluarga memiliki
kemauan untuk sehat,
adanya petugas kesehatan
yang siap membantu
menyelesaikan masalah
yang ada.
3 Potensi untuk dicegah : 1 3/3X1=1 Ketika hamil Ny. R
Cukup disarankan untuk tidak
stress, pola makan istirahat
yang baik, dan selalu rajin
control ke pelayanan
kesehatan. Tekanan darah
tinggi yang dialami nya
sekarang terkadang tidak
menimbulkan pusing
sedikitpun.
4 Menonjolnya masalah : 1 1/2X1=1 Keluarga Ny. R tidak
Tidak segera diatasi mengetahui jika penyakit
Ny. R itu harus segera
ditangani.
Jumlah 4.5

Tabel 4.
Kecemasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan
No. Kriteria Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah : 1 3/3X1=1 Ny. R mengalami hipertensi
Aktual sejak hamil anak pertama
dan jika anak nya sudah
lahir tekanan darah Ny. R
kembali normal.
2 Kemungkinan masalah 2 2/2X2=2 Kecemasan Ny. R dapat
dapat diubah : diatasi, dorongan keluarga
Mudah kepada Ny. R cukup baik
dan Ny. R selalu control
rutin untuk memeriksa
kehamilannya. Ny. R pun
sudah mengurangi makanan
yang banyak menadung
garam dan aktivitas yang
melelahkan.

3 Potensi untuk dicegah : 1 3/3X1=1 Peningkatan darah tinggi


Cukup dapat dicegah dengan klien
klien tidak stress, dan pola
istirahat tercukupi, sehingga
apabila tekanan darah klien
menurun maka kecemasan
klien pun bisa teratasi.

4 Menonjolnya masalah : 1 0/2X1=0 keluarga tidak merasa ada


Tidak merasa ada masalah
masalah

Jumlah 4
Diagnosa Keperawatan Prioritas
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi di keluarga Tn. S khususnya
pada Ny. R bd ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang
dialami Ny. R
2. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
DENGAN MASALAH PERKEMBANGAN TAHAP KE 3
Diagnosa Tujuan Standar Evaluasi
No Intervensi
Kep. Klg. Umum Khusus Kriteria Standar
1. Kurang Tujuan : Setelah dilakukan kunjungan
pengetahua Setelah rumah selama 3x45menit
n dilakukan keluarga dapat:
keluarga selama 3x TUK I
tentang kunjungan Mengenal masalah kesehatan
penyakit rumah a. Menyebutkan pengertian Respon Keluarga dapat menyebutkan: a. Kaji tingkat pengetahuan
hipertensi diharapkan Hipertensi verbal a. Pengertian hipertensi keluarga tentang hipertensi
bd keluarga Hipertensi adalah peningkatan b. Diskusikan dengan keluarga
ketidakmam dapat tekanan darah secara tetap- tentang penyakit hipertensi
puan mengetahui khususnya, tekanan diastolik yang diderita oleh pasien agar
keluarga penyakit melebihi 95 mmHg yang tidak pasien tetap sehat
dalam yang diderita bisa dihubungkan dengan- c. Memotivasi keluarga untuk
mengenal oleh Ny. R penyebab organik apapun (Wade, tetap mempertahankan
masalah 2016). kesehatan pasien
kesehatan
yang
dialami Ny.
R

b. Menyebutkan penyebab Respon b. Menyebutkan penyebab- a. Kaji tingkat pengetahuan


hipertensi verbal hipertensi: keluarga mengenani faktor
- usia penyebab hipertensi
- Keturunan - b. Diskusikan dengan keluarga
- Merokok untuk menghindari atau
- Obesitas meminimalisir faktor penyebab
- Kurang aktivitas dari hipertensi
-Banyak makan yang- c. Beri pujian tentang
mengandung garam keputusan yang diambil
- Alkohol
- stress

c. Menyebutkan tanda dan gejala Respon Menyebutkan tanda gejala tanda- a. Kaji tingkat pengetahuan
Hipertensi verbal dan gejala: keluarga mengenani tanda dan
gejala hipertensi
- b. Diskusikan dengan keluarga
 Sakit kepala parah.
untuk mengenal tanda dan
 Pusing.
gejala dari hipertensi
 Penglihatan buram.
- c. Beri pujian tentang
 Mual.
keputusan yang diambil
 Telinga berdenging.
 Kebingungan.
 Detak jantung tak teratur.
 Kelelahan.

d. Menyebutkan komplikasi atau Respon - a. Kaji tingkat pengetahuan


Menyebutkan komplikasi
akibat lanjut dari hipertensi verbal keluarga mengenani
hipertensi:
komplikasi hipertensi
- Stroke
- b. Diskusikan dengan keluarga
- Serangan jantung
untuk mengenal komplikasi
- Gagal jantung
dari hipertensi
- Aneurisma
- c. Beri pujian tentang
- Masalah ginjal
keputusan yang diambil
- Masalah mata
- Sindrom metabolik
- Kesulitan dalam
mengingat dan fokus

- Rasa tawar dapat


TUK II
diperbaiki dengan
Merawat anggota keluarga Respon - a. Motivasi keluarga untuk
menambah gula merah,
yang sakit verbal selalu mengingatkan klien
gula pasir, bawang merah,
a. Memberi diit yang tepat untuk minum obat
bawang putih, jahe,
penderita hipertensi - b. Ajarkan keluarga untuk
kencur, salam dan bumbu
memberikan diit yang tepat
lain yang tidak
untuk klien
mengandung atau sedikit
- c. Beri pujian tentang
garam narium
keputusan yang diambil
- Makanan lebih enak
ditumis, digoreng,
dipanggang walaupun
tanpa garam
- Bubuhkan garam saat
diatas meja makan, tidak
lebih dari ½ sendok
teh/hari
- Dapat menggunakan
garam yang mengandung
rendah natrium

Keluarga dapat menyediakan


b. Menjaga aktivitas dan istirahat Respon a. menjelaskan cara perawatan
menu makanan untuk penderita
klien verbal dengan terapi SEFT
hipertensi. Keluarga mampu
dan b.mendemonstrasikan
menjaga aktivitas dan istirahat
motorik kembali cara perawatan
bagi klien istirahat yang cukup
hipertensi
pada saat hamil semakin tua
c. memodifikasi lingkungan
dalam arti bekerja seperlunya.
perawatan hipertensi
Disesuaikan dengan
- d. Beri pujian tentang
kemampuan lebih banyak
keputusan yang diambil
duduk, atau berbaring kearah
kiri sehingga aliran darah
menuju plasenta tidak mengalami
gangguan

2. Ansietas Setelah Setelah dilakukan kunjungan


berhubunga dilakukan rumah selama 3x45menit
n dengan kunjungan keluarga dapat:
kurangnya rumah
pengetahua selama 1. Respon verbal keluarga dapat 1. Keluarga dapat memahami a. Jelaskan pada keluarga
n keluarga 3x45menit menyebutkan definisi kecemasan definisi dari cemas yang dialami definisi dari cemas
dalam keluarga Ny. R b. Diskusikan dengan keluarga
mengenal dapat: Kecemasan adalah suatu tentang kecemasan yang
masalah kecemasan perasaan yang sifatnya umum, diderita oleh pasien agar pasien
Ny. R dimana seseorang merasa tetap tenang
keluarga Tn. ketakutan atau kehilangan- c. Memotivasi keluarga untuk
S berkurang kepercayaan diri yang tidak jelas tetap mempertahankan
atau hilang. asal maupun wujudnya (Sutardjo kesehatan pasien
. Wiramihardja, 2005:66).
Kecemasan adalah sesuatu yang
menimpa hampir setiap orang
pada waktu tertentu dalam
kehidupannya.

2. Keluarga mampu 2. Keluarga dan Ny. R dapat a. Jelaskan pada keluarga


mengidentifikasi dan memahami serta mengungkapkan gejala jika klien sedang
mengungkapkan gejala cemas gejala dari cemas mengalami cemas
a. Merasa kesulitan, panik, atau b. Diskusikan dengan keluarga
takut. untuk mengenal tanda dan
b. Tidak bisa tenang atau tetap gejala dari cemas
diam. - c. Beri pujian tentang
c. Jantung berdebar-debar. keputusan yang diambil
d. Tangan dan kaki terasa dingin,
berkeringat, mati rasa, atau
kesemutan.
e. Sesak napas.
f. Merasa pusing.
g. Mulut kering.
h. Mual.

a. Berikan pengetahuan
kepada keluarga agar keluarga
3. Keluarga dapat dan Ny. R dapat
Mengidentifikasi, 3. Keluarga dan Ny. R mengungkapkan dan
mengungkapkan dan mengetahui bagaimana cara mengontrol cemas
menunjukkan tehnik untuk mengungkapkan dan mengontrol b. Ajarkan keluarga untuk
mengontrol cemas rasa cemas: selalu menjaga pikiran klien
a. Olahraga agar tetap tenang
b. Makan makanan yang sehat c. Beri pujian tentang
c. Tidur yang cukup keputusan yang diambil
d. keluar rumah untuk menghirup
udara segar
e. berfikir positif
f. lakukan hal yang disukai
cara mengontrol cemas:
a.. Cognitive behavioural therapy
(CBT)
b. Pengobatan menggunakan obat
resep
c. Pengobatan Herbal
d. Produk Nutriceutical
e. Hindari alkohol dan a. Ajarkan keluarga tentang
kafeinTerapi relaksasi nafas dalam
4. Postur tubuh dan TTV dalam f. Terapi yang memanjakan diri b. Ajarkan keluarga untuk
batas normal mengajarkan kepada klien
untuk melakukan senam hamil
b. Anjurkan keluarga untuk
selalu rutin memeriksa
tekanan darah Ny. R
1. Postur tubuh dan TD dalam c. Beri pujian tentang
batas normal TD; 120/80 mmHg keputusan yang diambil
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Tn. S
Diagnosa Tgl dan Implementasi Evaluasi Paraf
keperawatan waktu
Kurang 25 Juni 2019 1. Melakukan S: keluarga
pengetahuan 16.30 WIB pengkajian mengatakan
keluarga tentang pemeriksaan mengerti tentang
penyakit fisik penyakit
hipertensi bd 2. Mengukur hipertensi
ketidakmampuan tekanan darah O: kelurga
keluarga dalam 3. Memberikan terlihat
mengenal pendidikan kooperatif dalam
masalah kesehatan pada pemberian materi
kesehatan yang keluarga Tn. S tentang
dialami Ny. R tentang hipertensi
pengetahuan A: tindakan
hipertensi, keperawatan
penyebab, tanda keluarga tercapai
dan gejala serta sebagian
komplikasi P: lanjutkan
hipertensi intervensi

Kecemasan 25 Juni 2019 1. Memberikan S: keluarga


berhubungan 16.30 WIB pendidikan mengatakan
dengan kesehatan pada paham tentang
kurangnya keluarga Tn. S kecemasan
pengetahuan tentang O: keluarga Bp.
keluarga pengetahuan S kooperatif
dalam kecemasan, mendengarkan
mengenal penyebab serta dan menjelaskan
tanda gejal
masalah 2. Menjelaskan ulang tentang
kesehatan pada keluarga kecemasan
cara- cara untuk A: tindakan
mengidentifikasi keperawatan
dan mengontrol keluarga tercapai
kecemasan. sebagian
P: lanjutkan
intervensi.
Kurang 28 Juni 2019 1. Mengukur S: Keluarga Tn.
pengetahuan 15.00 WIB tekanan darah S mengatakan
keluarga tentang 2. Memberikan sudah paham
penyakit pendidikan tentang diet
hipertensi bd kesehatan diet hipertensi dan
ketidakmampuan hipertensi, faktor cara menurunkan
keluarga dalam risiko kehamilan hipertensi
mengenal dengan O : keluarga Tn.
masalah hipertensi, dan S kooperatif
kesehatan yang terapi SEFT mendengarkan
dialami Ny. R 3. Mengajarkan dan
keluarga dan mempraktikkan
Nyr. R untuk cara menurunkan
melakukan hipertensi
terapi SEFT A : tindakan
keperawatan
keluarga Tn. S
tercapai sebagian
P : lanjutkan
intervensi.
Kecemasan 28 Juni 2019 1. Mengajarkan S: keluarga
berhubungan 16.45 WIB keluarga untuk mengatakan
dengan tekhnik relaksasi paham tentang
kurangnya nafas dalam mengontrol dan
pengetahuan 2. Menjelaskan mengerti cara
keluarga kembali pada menurunkan
dalam keluarga cara- tingkat
mengenal cara untuk kecemasan
masalah mengidentifikasi O: keluarga Tn. S
kesehatan dan mengontrol kooperatif
kecemasan. mendengarkan
3. Mengajarkan dan melakukan
pada keluarga ulang tekhnik
untuk relaksasi nafas
melakukan dalam dan senam
senam hamil hamil
A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
sebagian
P: lanjutkan
intervensi.
Kurang 29 Juni 2019 1. Mengukur S: Keluarga Tn.
pengetahuan 15.00 WIB tekanan darah S mengatakan
keluarga tentang 2. Menjelaskan sudah paham
penyakit ulang tentang tentang penyakit
hipertensi bd penyakit hipertensi, diet
ketidakmampuan hipertensi, diet hipertensi dan
keluarga dalam hipertensi, cara cara menurunkan
mengenal menurunkan hipertensi
masalah hipertensi O : keluarga Tn.
kesehatan yang 3. Melakukan S kooperatif
dialami Ny. R terapi SEFT mendengarkan
dan
mempraktikkan
cara menurunkan
hipertensi
A : tindakan
keperawatan
keluarga Tn. S
tercapai sebagian
P : Intervensi
dihentikan
Kecemasan 29 Juni 2019 1. Mengajarkan S: keluarga
berhubungan 16.30 WIB kepada keluarga mengatakan
dengan tekhnik nafas paham tentang
kurangnya dalam kecemasan baik
pengetahuan 2. Mengajarkan itu dalam
keluarga senam hamil mengidentifikasi,
dalam 3. Menjelaskan mengontrol dan
mengenal ulang tentang mengerti cara
masalah kecemasan, cara menurunkan
kesehatan mengidentifikasi tingkat
dan cara kecemasan
mengontrol O: keluarga Tn. S
kooperatif
mendengarkan
dan melakukan
ulang tekhnik
relaksasi nafas
dalam dan senam
hamil
A: tindakan
keperawatan
keluarga tercapai
sebagian
P: Intervensi
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai