Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA KONSTIPASI PADA ANAK

Dosen Pembimbing

Nama

Disusun Oleh :

Nama

NIM

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

KARYA HUSADA SEMARANG

2020
BAB II
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
Tn. S DENGAN DI DESA GROBOG WETAN KECAMATAN PANGKAH
KABUPATEN
A. Identitas Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S

Umur : 40 tahun

Agama : Islam

Suku : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Buruh

Alamat : Desa ……………

Nomor Telepon : 0857241132***

2. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Hub. Umur Pendidikan Imunisasi KB
Kel

1. Tn. S L Suami 40 th SMP Lengkap -


2. Ny. F P Istri 34 th SMP Lengkap Suntik 3
bulanan
3. An. D P Anak 8 th SD Lengkap
4. An. A P Anak 13 bln - Lengkap
3. Gambar Genogram

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-laki

: Anggota keluarga dengan masalah kesehatan

4. Tipe keluarga
a. Jenis keluarga :Nuclear Family (keluarga inti) yaitu keluarga ini
terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Masalah yang sering terjadi: jika ada anggota keluarga yang
berpenyakit menular maka anggota lainnya akan tertular
5. Suku bangsa (etnis)
a. Latar belakang etnis keluarga : suku jawa
b. Tempat tinggal keluarga: sebagian besar masyarakat bersuku jawa
dan bersifat homogen
c. Kegiatan-kegiatan
1) Keagamaan : Tn.S aktif dalam sholat jamaah di mushola,
Ny. F aktif dalam kegiatan pengajian
2) Sosial : Tn. S aktif dalam kegiatan seperti kerja bakti
setiap hari minggu
3) Budaya : Tn. S aktif dalam kegiatan seperti slametan
4) Rekreasi : keluarga berekreasi ke tempat wisata seperti
pantai
5) Pendidikan : anak-anak memperoleh pendidikan dengan
bersekolah
d. Kebiasaan diet dan berbusana
1) Diet : keluarga mengkonsumsi menu sehat berupa
nasi, sayur dan lauk. Konsumsi nasi jauh lebih diperbanyak
dan konsumsi buah hanya dari kebun sendiri.
2) Berbusana : keluarga menggunakan busana sederhana dan
tertutup
e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern yaitu ayah
atau kepala kelurga adalah pemegang atau pengambil keputusan
sebelumnya melalui musyawarah
f. Bahasa yang digunakan sehari hari di rumah adalah bahasa Tegal
dan tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi
g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi:
kesehatan keluarga dijaga dengan bila ada anggota keluarga yang
sakit dibawa ke puskesmas.
h. Kebiasaan Tn.S adalah merorokok ( perokok aktif ), dan masih
tidak tahu secara benar tentang bahaya merokok ,padahal didalam
rumahnya didapati balita serta anggota lainnya yang harus
diajuhkan dari asap rokok. Kadang- kadang Tn. Merokok didalam
rumah.
6. Agama dan kepercayaan yang memengaruhi kesehatan
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam menjalankan praktek
keagamaan?
Tidak, semua anggota keluarga beragama Islam dan memunyai
keyakinan yang sama.
b. Seberapa aktif keluarga keluarga tersebut dalam kegiatan
keagamaan atau organisasi keagamaan?
Anggota keluarga aktif dalam kegiatan keagamaan, yaitu Tn. S
akif dalam kegiatan jamiahan, sedangkan Ny. F aktif dalam
kegiatan pengajian
c. Agama yang dianut oleh keluaga
Semua anggota keluarga beragama Islam
d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut
keluarga dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan
Keyakinan tidak bertentangan dengan nilai-nilai kesehatan
beranggapan bahwa penyakit atau sakit merupakan ujian Allah
SWT.
7. Faktor Sosial ekonomi keluarga
a. Pekerjaan Tn. S adalah buruh
b. Jam kerja mulai jam sampai jam 08.00 – 14.00 WIB
c. Besar uang yang dihasilkan/ bulan adalah ± 1.800.000,-
d. Keseluruhan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari
e. Seringkali dalam keluarga tidak memiliki simpanan uang
f. Penentuan keuangan keluarga menjadi tanggung jawab istri
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Menonton tv bersama kadang-kadang pergi ke pasar terdekat

B. Riwayat & Tahap Perkembangan keluarga


1.Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga saat ini merupakan keluarga dengan anak sekolah
2. Tahap perkembangan kelurga yang belum tercapai
adanya balita dan nantinya akan masuk usia pra sekolah
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
1.Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
HIV/AIDS, Hepatitis. Ibu mengatakan dalam kelurganya tidak ada riwayat
penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi
2. Riwayat Kesehatan masing-masing anggota keluarga
No Nama Umur BB Keadaan Imunisasi Masalah Tindakan
. kesehata kesehatan yang telah
n dilakukan
1 Tn. S 40 th 68 Baik Lengkap merokok Tidak ada
kg

2 Ny. F 34 th 57kg Baik Lengkap Tidak ada Tidak ada

32
3 An.D 8 th kg Baik Lengkap Tidak ada Tidak ada

11
4 An. A 13 bl kg Baik lengkap konstipasi Memberi
pepaya

3. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan adalah Posyandu,


Puskesmas.
D. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah permanen dengan dinding batu bata dan alasnya keramik, atap
menggunakan genteng.Keluarga Tn. S bertempat tinggal dengan ukuran 8m
X10 m, yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang
tamu, 1 ruang keluarga dan 1 tempat cucian. Masing-masing kamar
dilengkapi dengan jendela sehingga sirkulasi udara baik.
Denah rumah
Halaman depan

2 3

4 5

6 7

Keterangan:
1.Ruang tamu
2. kamar tidur
3. ruang keluarga
4. kamar tidur
5. dapur
6. ruang cuci
2. Karakteristik tetangga& komunitas RW
Tetangga kiri kanan memerperhatikan kesehatan lingkungan dan tetangga
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S merupakan penduduk asli desa Grobog Wetan sehingga
sudah tinggal sejak lahir. Kegiatan keluarga keluar rumah adalah untuk
bekerja bagi Tn.S, dan sekolah untuk an. D.

4. Perkumpulan keluarga& interaksi dengan masyarakat


Keluarga berkumpul bersama untuk menonton tv di rumah setelah
beraktivitas seharian di luar rumah. Interaksi dengan masyarakat dilakukan
keluarga dengan aktif dalam kegiatan pengajian maupun kerja bakti.
5. Sistem pendukung keluarga
Anggota keluarga dalam keadaan sehat dan bila sakit biaya kesehatan
menggunakan JKN yang dberikan pemerintah.
E. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga menggunakan bahasa tegalan dan komunikasi
dilakukan secara terbuka sehingga komunikasi dalam keluarga harmonis.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam dilakukan oleh kepala keluarga yaitu Tn.S
sebelumnya dilakukan musyawarah
3. Struktur peran
a. Peran Formal
1) Tn. S : sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah
2) Ny. F: ibu rumah tangga, merawat keluarga
b. Peran informal
1) Tn. S : sebagai pelindung keluarga
2) Ny. F : memberi kasih sayang kepada keluarga
4. Norma dan nilai keluarga
Nilai-nilai yang dominan dalam kelurga adalah nilai-nilai yang sesuai syariat
Islam.Nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga juga sesuai dengan nilai-nilai
masyarakat sekitar yang dominan Bergama Islam.Nilai-nilai yang dianut
keluarga tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.

F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Rasa saling melindungi satu sama lain sehingga keluarga merasa aman dan
harmonis
2. Fungsi sosialis
Komunikasi yang baik dan selalu terjaga menerapkan kedisiplinan untuk
memenuhi semua peraturan di masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan Keluarga dalam mengenali masalah
1) Anggota keluarga hanya mengetahui penyakit ringan saja
2) Ny. F mengetahui bahwa sembelit merupakan masalah kesehatan
pada an. A dan sudah memberikan pepaya
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat: dalam keluarga terdapat perlindungan terhadap anggota keluarga
yang sakit dengan dibawa ke fasilitas kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Dalam keluarga anak-anak adalah wujud cinta kasih dan tanggung jawab
suami istri meneruskan keturunannya. Dalam pernikahan Tn. S dan Ny. F
fungsi reproduksi sudah berjalan dengan adanya 2 anak.
5. Fungsi ekonomi
Pendapatan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Ibu mengatakan tidak ada masalah yang berat selama ini
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Bila ada masalah kesehatan berespon terhadap situasi/stressor
3. Strategi kopping yang digunakan
Jika ada masalah selalu dibicarakan bersama dengan keluarga untuk
dimusyawarahkan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Ibu bila ada masalah berat sering sakit kepala atau kadang-kadang menangis
tapi kalo sudah dibicarakan ibu tenang kembali.
H. Harapan Keluarga
1. Terhadap masalah kesehatannya
Keluarga berhara apabila ada anggota keluarga yang sakit segera sembuh dan
tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit berkepanjangan.
2. Terhadap petugas kesehatan yang ada
Keluarga merasa terbantu dengan adanya puskesmas karena pengobatan dan
pelayanan yang diberikan gratis.
Data subjektif

Data objektif

TD: 160 mm/Hg

ANALISA DATA

No. Data Penyebab Masalah


1. Data Subyektif: Ny. F mulai Kurangnya
Keluarga Tn. S, Ny. F mengatakan memberikan pengetahuan Ny.
merasa cemas dengan keadaan An. makanan padat F tentang pijat
A sudah 1 minggu BAB nya keras dan susu bayi untuk
dan menangis ketika akan buang air formula untuk konstipasi dan
besar
An. A tentang PMBA
Data Obyektif:
( Pemberian
a. Tanda-tanda vital
makana pada bayi
Nadi : 110x/m
dan balita )
Suhu : 36,5° C
RR : 22x/m
b. Perut teraba tegang

Data Obyektif:
Ny. F terlihat bingung saat
ditanya jenis makanan
tambahan.

2.
Data Subyektif Ketidakmampuan
Tn. S merokok
Ny. F mengatakan bahwa dia keluarga untuk
cemas bila kebiasaan merokok menghentikan
Tn. S akan mempengaruhi kebiasaan
kesehatan. merokok Tn. S
Data Obyektif
Terlihat Tn. S sedang merokok

Prioritas Masalah (Baylon & Maglaya)


Diagnosa : An. A usia 13 bulan dengan Konstipasi
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 1 2/3x1=2/3 Konstipasi adalah
Ancaman kesehatan masalah kesehatan
yang perlu segera
ditangani

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 2 2/2 x2- 2 Peran tenaga


diubah: dapat diubah dengan kesehatan,
mudah khususnya bidan
sangat berperan
dalam kasus ini,
dengan
memberikan
penkes gizi
seimbang dan
memberitahu ibu
untuk membaca
petunjuk apabila
akan memberikan
susu formula
3. Potensi masalah untuk dicegah: 3/3 1 3/3 x 1=1 Selain diberikan
Tinggi konseling tentang
gizi seimbang
untuk bayi Ny. F
bisa diajarkan pijat
bayi konstipasi
4. Menonjolnya masalah: 2/2 1 2/2 x1= 1 Keluarga
Masalah berat harus segera menyadari bahwa
ditangani adanya masalah
dan harus
ditangani
Total 4 2/3
Prioritas Masalah
Diagnosa: kurangnya pengetahuan Tn. S tentang bahaya merokok
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 1 2/3x1=1/3 Merokok memberikan
Ancaman kesehatan efek yang tidak baik
untuk kesehatan, Tn s
mempunyai Tekanan
darah tinggi

2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 2 2 Peran tenaga


diubah: dapat diubah dengan kesehatan, khususnya
mudah bidan sangat berperan
dalam kasus ini, Bidan
dapat memberikan
konseling tentang
bahaya merokok

3. Potensi masalah untuk dicegah: 3/3 1 1 Selain diberikan


Tinggi konseling dari bidan
keluarga dapat
memberikan dukungan
semangat untuk Tn. S
agak berhenti merokok
4. Menonjolnya masalah: ½ 1 1/2 Tn. S tidak tau bahaya
Masalah tidak dirasakan merokok untuk
kesehatan

Total 3 5/6
Prioritas Masalah
1. Diagnosa: Ibu hamil usia 40 tahun (RESTI)
No. Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 1 2/3x1=1/3
Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 2 2
diubah: dapat diubah dengan
mudah
3. Potensi masalah untuk dicegah: 3/3 1 1
Tinggi

4. Menonjolnya masalah: ½ 1 1/2


Masalah tidak dirasakan

Total 2 5/6

Prioritaskan masalah
1. An. A usia 13 bulan dengan Kontipasi
2. Tn.S dengan perokok aktif
3. Ibu hamil usia 40 tahun
4. dst
5. dst
6. dst
7. dst

BAB III
RENCANA KEBIDANAN (POA/ plan off Action)

RENCANA ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Tujuan Evaluasi

No Diagnosa Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi

1. Masalah Setelah a.Keluarga Knowledge a.Keluarga a. Kaji


konstipasi dilakukan Tn.S dapat mengetahui pengetahua
dan mengetahui terkait masalah n keluarga
diajarkan masalah yang yang dihadapi terkait
pijat untuk terjadi didalam oleh An.A yaitu penyebab
konstipasi keluarga konstipasi masalah
diharapaka terutama disebabkan oleh yang
n keluarga terkait masalah kurangnya dialami An.
dapat yang dirasakan pengetahuan A
menerapka oleh An. A Ny. f tentang b. Gali
n sebagai Gizi seimbang pengetahua
salah satu dan takaran n keluarga
upaya b.Keluarga Tn. susu formula tentang
untuk S mampu yang benar serta pijat untuk
mengatasi menerapkan penyebab konstipasi
konstipasi pijat untuk konstipasi c. Melakukan
pada An. konstipasi pijat untuk
A untuk Psikomotor b.KeluargaTn.S konstipasi
mengatasi sudah mampu dan
konstipasi melakukan pijat mengajarka
pada An. A untuk n kepada
konstipasi Ny. F agar
Ny. F
mampu
mengajarka
n kepada
Jenis Knowledge suami
makanan Setelah Tn. S
tambahan diberikan menyadari Gali
Keluarga
Penkes banyak jenis mengetahui pengetahuan
tentang makanan untuk jenis makanan keluarga
jenis konstipasi di tambahan untuk tentang PMBA
makanan sekitar konstipasi
tambahan rumahnya
untuk
2. Kurangnya konstipasi Knowledge
pengetahuan ( PMBA )
tentang Tn. S
bahaya Setelah menyadari Keluarga a. Gali
merokok diberikan tentang bahaya mengetahui pengetahuan
Penkes merokok dan tentang bahaya keluarga
tentang kecemasan Ny. merokok untuk tentang
bahaya F berkurang kesehatan diri bahaya
merokok dan keluarga merokok
diharapka b. Gali
n Tn. S pengetahuan
berhenti keluarga
merokok tentang zat-
zat yang
terkandung
dalam rokok
c. Memberikan
penkes
tentang
bahaya
merokok
untuk
kesehatan
BAB IV

IMPLEMENTASI

A. Implementasi
1. Menjelaskan pada Ny. F mengenai gizi seimbang ( PMBA ) pada anak
Evaluasi : ibu telah mengetahui tentang gizi seimbang pada anak dan
bersedia memberikan jenis makanan tamabahn sesuai dengan kriteria yang
memenuhi menu 4 *.
2. Menjelaskan pada Ny. F tentang faktor-faktor yang menyebabkan
konstipasi pada anak
Evaluasi : ibu telah mengerti faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi
pada anak
3. Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan pijat untuk konstipasi
Evaluasi : ibu sudah mengerti maksud dan tujuan dilakukan pijat untuk
konstipasi
4. Melakukan pijat untuk konstipasi:
a. Menginstruksikan ibu untuk melepas baju anaknya
b. Memposisikan anak terlentang dengan kaki dekat dengan pemijat
c. Melakukan semua langkah pemijatan
d. Pemijatan harus dilakukan teratur selama 1-2 minggu ( hingga anak
bisa BAB dengan normal )

Evaluasi : ibu telah dilakukan dan diajarkan pijat untuk konstipasi


5. Memberikan penkes tentang bahaya merokok pada keluarga Tn. S
Evaluasi : Tn.S bersedia mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap
harian dengan pantauan oleh Ny. F
B. Kendala
Saat melakukan intervensi tidak ada kendala yang ditemukan.
BAB V

PEMBAHASAN

A. Analisis Kendala
Selama penulis melakukan pengkajian kepada keluarga Ny. F semua
keluarga merespon dengan baik sehingga mendapatkan data yang
diharapkan.Dari hasil pengkajian ditemukan bahwa keluraga Tn. S
didadapatkan masalah utama pada An.A yaitu konstipasi dan kurangnya
pengetahuan tentang bahaya merokok.

B. Identifikasi Penyelesaian Masalah


Identifikasi kebutuhan perlu penanganan segera.Berdasarkan diagnosis
masalah potensial yang ada, maka penyelesaian masalah yang harus segera
dilakukan penulis pada masalah yang didapat adalah penkes gizi seimbang
pada anak dan pijat untuk konstipasi serta penkes tentang bahaya merokok.
Pijat untuk konstipasi bertujuan untuk memperkuat dinding usus besar dan
memperlancar gerakan peristaltik dengan cara:
1. Menginstruksikan ibu untuk melepas baju anaknya
2. Memposisikan anak terlentang dengan kaki dekat dengan pemijat
3. Melakukan semua langkah pemijatan
4. Pemijatan harus dilakukan teratur selama 1-2 minggu ( hingga anak sudah
dapat BAB dengan normal )
C. Kesenjangan
Dari hasil pengakajian yang dilakukan dengan pemberian intervensi
pijat konstipasi pada An.A tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
Pada evaluasi tindakan yang diberikan An.A merasa lebih rileks dan nyaman.
Pengetahuan ibu bertambah setelah diberikan Penkes.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengkajian

Langkah awal yang dilakukan adalah pengkajian untuk memperoleh

data dasar, baik data subyektif dan data obyektif. Pengkajian ini dilakukan

penulis pada tanggal 11 Januari 2021 jam 14.30 WIB bertempat dirumah Tn.

S. Penulis melakukan wawancara kepada Ny. F untuk memperoleh data

subyektif berkaitan dengan keluarga Tn. S Selanjutnya penulis melakukan

pemeriksaan TTV pada keluarga Tn. S yang bermasalah untuk memperoleh

data obyektif.

Selama penulis melakukan pengkajian terhadap keluarga Tn. S semua

anggota keluarga merespon dengan baik. Sehingga penulis mendapatkan data

yang diharapkan. Dari hasil pengkajian pula, didapatkan bahwa keluarga Tn.

S merupakan tipe keluarga nuclear family. Dari hasil pengkajian tersebut,

penulis mendapatkan beberapa permasalahan yaitu konstipasi pada An. A dan

kurangnya pengetahuan Tn. S tentang bahaya merokok.

2. Interpretasi data

Setelah dilakukan pengkajian data subyektif dan data obyektif

dilanjutkan dengan langkah interpretasi data. Pada langkah ini, interpretasi


data ini didapatkan diagnosa kebidanan sesuai hasil pengkajian yang

dilaksanakan. Sesuai hasil pengkajian penulis dapat membuat diagnosa pada

keluarga Tn. S yaitu An. A usia 13 bulan dengan konstipasi karena kurangnya

pengetahuan tentang gizi seimbang dan kurangnya pengetahuan tentang

bahaya merokok.

3. Identifikasi Diagnosa Potensial

Melihat permasalahan yang muncul pada keluarga Tn. S dan sesuai

dengan diagnosa yang telah ditegakkan. Penulis dapat mengidentifikasi

masalah potensial atau masalah yang mungkin akan muncul berkaitan dengan

kondisi An. A yaitu konstipasi yang akan semakin parah dan berdampak

terhadap pertumbuhan yang terganggu.

4. Antisipasi Tindakan Segera

Pada langkah identifikasi diagnosa masalah potensial didapatkan

bahwa untuk kasus An. Aakan mengakibatkan pemenuhan gizi yang tidak

berimbang ( sesuai dengan petunjuk PMBA ) dan konstipasi yang parah.

Maka perlu dilakukan antisipasi tindakan segera yaitu pijat untuk konstipasi

dan penkes tentang PMBA.

5. Intervensi

Setelah dilakukan empat langkah asuhan kebidanan mulai dari

pengkajian, interpretasi data, identifikasi masalah diagnosa potensial, dan

antisipasi tindahkan segera maka penulis menyusun intervensi sesuai


permasalahan yang timbul. Penulis mengintervensi mengajarkan kepada

keluarga terkait pijat untuk konstipasi dan penkes tentang PMBA.

6. Implementasi

Penulis telah menyusun intervensi, maka penulis

mengimplementasikan intervensi tersebut kepada keluarga Tn. S pada

tanggal 17 Januari 2021 jam 16.30 WIB. Dimana saat pelaksanaan keluarga

sangat kooperatif.

7. Evaluasi

Setelah dilakuka enam langkah asuhan kebidanan hingga

implementasi, didapatkan evaluasi dari kegiatan implementasi yang

dilakukan. Dari hasil wawancara pada proses pengkajian pada tanggal 11

Januari 2021 didapatkan bahwa masalah yang mendukung munculnya

permasalahan yaitu kurangnya pengetahuan keluarga tentang PMBA untuk

bayi serta kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Disarankan bagi institusi pendidikan agarlaopran ini dapat dijadikan

sumber pengetauan referensi dalam proses perkuliahan.


2. Bagi Instansi Kesehatan

Disarankan kepada institusi kesehatan terkait masalah yang dihadapi

keluarga, maka dari itu diharapkan agar meningkatkan pelayanan,

misalnya melakukan kunjngan rumah serta pendampingan keluarga.

3. Bagi Kelurahan

Disaran kepada kelurahan, melihat adanya masalah tersebut, penulis

menyarankan agar Kelurahan juga berperan seperti peran aktif kader

dalam mendata ibu yang yang mengalami masalah dan juga terkait

stimulasi anak.

4. Bagi Keluarga

Disaran bagi keluarga agar jika ada masalah tidak boleh dianggap biasa

dan segera melaporkan kepada tenaga kesehatan, serta dapat menerapkan

apa yang disampaikan oleh tenaga kesehatan.


DAFTAR PUSTAKA

1. …………………………
2. ………………………….
3. dst

Anda mungkin juga menyukai