Anda di halaman 1dari 34

FORMAT DOKUMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN LANSIA PADA KELUARGA Tn.K DI Rt 2 Rw 1 DESA
Bantarwuni

1. Pengkajian
a. Data Umum
1) Nama KK : Bpk. S
2) Usia : 71 tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : serabutan
5) Alamat ( Nomer HP ) : Bantarwuni
6) Komposisi Anggota Keluarga :

Pendidika Imunisasi
No Nama Usia JK Hub Pekerjaan
n BCG Polio DPT Hepatitis Campak
1 Tn.S 71 L SMP
2 Ny. 63 P SD IRT
K

7) Genogram

X X X X

71 X X X 67

8) Tipe Keluarga
Jenis keluarga ini adalah keluarga usia lanjut, dimana suami dan istri yang
sudah tua dengan anak yang sudah menikah.
9) Latar belakang budaya dan Suku Bangsa ;
Keluarga Tn.S semuanya merupakan keturunan Jawa asli, namun Tn.S
untuk masalah kesehatan selalu berobat ke dokter ataupun puskesmas.

10) Agama
Semua anggota keluarga Tn.S beragama Islam, biasanya Tn.S rajin
beribadah Shalat 5 waktu Mushala deket rumah.

11) Sosial ekonomi keluarga ;


Tn.S sudah tidak memiliki pekerjaan sejak kakinya sakit dan pernah masuk
Rumah sakit. Sehingga, semua kebutuhan hidup Tn.S ditanggung oleh anak
anaknya
12) Aktivitas rekreasi :
Hanya menonton telivisi dan duduk di teras rumah dan bermain dengan
cucunya
b. Riwayat dan tahap perkembangan
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S saat ini masuk pada tahap perkembangan keluarga dengan
usia lanjut karena saat ini Tn.S berusia 71 tahun.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah
menyesuaikan pendapatan yang sudah menurun.

3) Riwayat keluarga inti


Tn.S mengatakan bahwa sudah terkena darah tinggi sudah lama dan
kakinya lemas jika tidak mengkonsumsi obat untuk tulang.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.S mengatakan bahwa oranng tuanya memiliki gula darah tinggi
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah termasuk Gambar Denah Rumah, pahami kriteria
rumah sehat sesuai Depkes RI
Kamar 4 Wc Ruang Tv Kamar 1

dapur Kamar 3 Kamar 2 Ruang


tamu

Luas rumah kira-kira 7 x 20 m2. Tipe rumah permanen dengan lantai


keramik. Jumlah kamar tidur 4 kamar, 1 ruang tamu sekaligus ruang TV, 1
ruang dapur dan 1 kamar mandi. Memiliki teras dan taman bunga ukuran
0,5 x 2 m2. Rumah Tn.S memiliki 5 buah jendela yang setiap hari di buka.
Sumber air minum Ny.T dari sumur milik sendiri.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan dengan keluarga dekat rumah terjain baik , jadi jika terdapat
musibah atau membutuhakn bantuan dapat di lakukan dengan mudah
3) Mobilitas geografis keluarga
Ny.K asli orang cilacap lalu menikah dengan Tn.S lalu pindah ke
Bantarwuni
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.S mengatakan sering membetulkan barang yang rusak atau
membetulkan kandang ayam, dan Tn.S elalu bertemu keluaranya setiap
sehabs solat maghrib karena anak anaknya bekerja di pasar berangkat pagi
jam 3 pulang siang.
5) Sistem pendukung keluarga
Tn.S tinggal bersama anaknya yang 2 yang sudah mempunyai anak dan 3
4 , dankeluarga Tn.S tidk ada yang amemiliki sakit parah atau sakit
keturunan.
d. Struktur Keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa jawa, dan
mendapat informasi kesehatan dari petugas kesehatan desa dan informasi
lainnya didapat dari televise dan kader kesehatan desa.
2) Struktur kekuatan keluarga
Di dalam aktifitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam
keluarga. Sehingga jika terdapat masalah dalam keluarga Tn.S biasanya
berdiskusi dengan anak-anaknya yang tinggal berdekatan dengan rumah.
3) Struktur peran
Tn.S berperan membesakan anak anaknya berberan sebagai Ayah.
Sekarang Tn.S sudah tidak terlalu cape dalam bekerja atau mencari nafkah
karena sudah di tanggu oleh anak anaknya yang masih 1 rumah dan setiap
1 bulan mendapatkan trasferan dari anaknya yang tidak 1 rumah. Dan
kadang di kunjungi oleh anak nya yang tidak tinggal dalam 1 rumah.
4) Nilai atau norma keluarga
Keluarga Ny. T mempercayakan perawatan kesehatan kepada tenaga
kesehatan yaitu dokter dan bidan, namun terkadang hanya membeli obat di
apotek yang tidak jauh dari rumah.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hubungan antara anggota keluarga baik, saling mendukung bila ada yang
sakit tidak langsung dibawa ke dokter yang membuka praktek dirumah.
2) Fungsi sosialisasi
Setiap hari Tn.S tinggal bersama istri anak dan cucunya , setiap ada
pengajian keliling Tn.S mengikuti jika rumahnya dekat , dan sering
mengikuti kerja bakti di sekitar rumah.
3) Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Tn.S sudah mengetahui penyakit hipertensi yang di deritaya tetapi
tidak bias menghindari merokok dan ngopi. Dan seringg merasa
mengantuk dan lemas Tn.S tidak menyukai minuman air putih ,
menurut Tn.S air putih rasanya amis jadi setiap minum selalu mual
mual. Tn.S rutin mengkonsumsi obat penurun arah tinggi.
Ny.K mengatakan uluh hatinya terasa sakit dan perut bagian bawah
kiri . dan Ny.K sering merasa mual mual , kembung ketika setelah
makan. Dan sering pusing
b) Mengambil keputusan
Masalah yang terjadi pada keluarga Tn.S dalam mengambil keputusan
dibuktikan dengan memeriksakan ke puskesmas atau bidan jika
sakitnya sudah parah
c) Merawat anggota keluarga
Jika ada anggota keluarga yang sakit memberikan pertolongan pertama
terlebih dahulu , jika tidak lekas sembuh di bawa ke puskesmas
terdekat atau ke dokter klinik terdekat.
d) Memelihara lingkungan
Rumah Tn.S bersih dan sedikit tertata , halaman rumah rapih dan
terdapat tempat sampah di depan rumah.
e) Menggunakan sumber/ fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan yang digunakan keluarga Bpk. D adalah puskesmas
/ bidan / klinik.
4) Fungsi reproduksi
Tn.S memiliki 4 orang anak , 2 laki laki dan 2 perempuan. Dulu Ny.K
menggunakan KB susuk.
5) Fungsi ekonomi
Tn.S sudah menjadi seorang pengangguran, karena tidak boleh bekerja lagi
oleh anak-anaknya. Sehingga semua kebutuhan sehari-hari ditanggung
anaknya yang serumah
f. Stress dan Koping Keluarga
1) Stressor jangla pendek dan panjang
Stressor jangka pendek : Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada masalah
yang sangat serius, hanya jika terdapat anggota keluarga yang tiba- tiba
sakit dan jika tiba tiba tekanan darahnya naik . Tn.S mengatakan sangat
cemas
Stressor jangka panjang : Sumber stres jangka panjang adalah Tn.S
kadang merasa tidak enak dengan anak-anaknya jika selalu meminta uang
untuk kebutuhannnya.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Pemecahan masalah dalam keluarga Tn.S biasanya dengan musyarwarah
dengan anak-anaknya terutama dengan anak yang tinggal satu rumah.
3) Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah keluarga lebih banyak langsung membicarakan baik-baik
masalahnya dengan anggota keluarga lain tidak pernah menunda-nunda
penyelesaian masalah.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.S mengatakan apabila ada masalah dalam keluarga akan
dibicarakan bersama anak-anaknya duntuk mencari permecahan
masalahnya.
g. Pemeriksaan Fisik (Seluruh anggota keluarga yang tinggal satu rumah)

Pemeriksaan
No Tn.S Ny.K
Fisik

1. Kepala Bentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas, Bentuk messosepal, tidak terdapat lesi/jejas
sedikit kotor
2. Mata Bentuk simetris, pupil isokor, sklera ikterik, Bentuk simetris, pupil isokor, sklera ikterik,
konjungtiva ananemis konjungtiva ananemis

3. Hidung Bentuk simetris, tidak terdapat polip Bentuk simetris, tidak terdapat polip
4. Telinga Bentuk simetris, sedikit kotor Bentuk simetris, tidak terdapat serumen

5. Mulut Mulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, Mulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, gigi mulai
gigi mulai berkurang, terdapat karies gigi, berkurang, terdapat karies gigi, kemampuan
kemampuan mengecap dan menghisap : mengecap dan menghisap : normal
normal
Berbicara sedikit pelo
6. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada
ada gangguan menelan gangguan menelan

7. Dada - Paru-paru - Paru-paru


Inspeksi: tidak terjadi retraksi dinding dada, Inspeksi: tidak terjadi retraksi dinding dada,
Palpasi: tidak ada massa Palpasi: tidak ada massa
Perkusi: resonant Perkusi: resonant
Auskultasi: vesikuler. Auskultasi: vesikuler.
- Jantung - Jantung
Inspeksi: tidak terdapat jejas Inspeksi: tidak terdapat jejas
Palpasi: tidak ada pembesaran jantung Palpasi: tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub Auskultasi: bunyi jantung S1 S2 Lup Dub normal
normal

8. Abdomen Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas . Inspeksi: tidak ada acites, tidak ada bekas luka,
luka, tidak teraba adanya massa tidak teraba adanya massa
Auskultasi: bising usus 20 kali /menit Auskultasi: bising usus kali 35 x/menit
Perkusi: bunyi perut terdengar timpani. Perkusi: bunyi perut terdengar pekak.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan juga Palpasi: terdapat nyeri tekan di uluh hati, dan peut
nyeri lepas. kiri bawah dengan skala 5 seperti di tusuk tusuk
9. Ekstremitas Tidak ada oedema, kekuatan otot Tidak ada oedema, kekuatan otot
Kekuatan otot lemah dibagian kanan dan kiri 5 5
5 5 5 5
4 4 Terdapat refleks patologis pada ekstremitas atas dan
bawah

9. Tanda-tanda TD: 170/90 mmHg TD: 100/80 mmHg


vital N : 83x/mnt N : 80x/mnt
R : 21x/mnt R : 22x/mnt
h. Harapan keluarga
Keluarga Tn. P berharapagar petugas kesehatan secara rutin melakukan
kegiatan pengobatan/ penyuluhan/ pemantauan terhadap warga khususnya di
desa babakan di PKD
i. Analisa Data
Data ( DS/DO) Problem
Data Subyektif : Kategori : perilaku
- Tn.S mengatakan Tn.S mengatakan bahwa Subskategori :
sudah terkena darah tinggi dan kakinya penyuluhan dan
lemas jika tidak mengkonsumsi obat untuk pembelajaran
tulang. Ny.K mengatakan bahwa sudah Diagnosa : pemeliharaan
tidak enak makan karena sering mual kesehatan tidak efektif
setelah makan. Tetapi selalu rutin (D.0117)
mengkonsumsi obat penurun darah tinggi
yag di beli di apotik
- Tn.S mengtakan sudah tau tentang
penyakitnya tetapi tidak bisa menghindari
rokok dan kopi
- Tn.S mengatakan orang tuanya dulu
memiliki penyakit gula darah ,
- Tn.S mengatakan sering mengantuk dan
lemas
Data Obyektif :
- Terlihat obat penurun darah tinggi di meja
makan Tn.S
- Saat sebelum di lakukan pengkajian terlihat
Tn.S sedang merokok dan terdapat kopi di
meja ruang tamu
- Tn.S telhihat sayup dan sering menguap
saat di lakukan wawancara
Data Subyektif : Kategori : Fisiologis
- Ny.K mengatakan jika makan perutnya Subskategori : Nutrisi
tersa kembung Dan Cairan
- Ny.K mengatakan uluh hati dan perut Diagnosa :resiko Defisit
bagian kiri bawah tersa nyeri jika di tekan Nnautrisi (D.0019)

- Ny.K mengatakan bingung kenapa sering


mual mulal ketika setelah makan,
Data Obyektif :
- Ny.K terlihat lemas saat di lakukan
wawancara
- Ny.k terlihat menahan nyeri saat di lakukan
pemeriksaan fisik

2. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas

a. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1) Pemeliharaan kesehatan tidak efektif


2) Resiko Defisit Nutrisi

b. Skoring Prioritas
1) Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan.

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat masalah Tn.S mengatakan bahwa dirinya


 Potensial 1 1 3/3 x 1 menderita tekanan darah tinggi sudah
 Resiko 2 =3 lama . Tn.S mengeluh lemas saat

 Aktual 3 tekanan darah lebih dari


170/90 mmHg.
Tn.S mengatakan sudah mengetahui
penyebab terjadinya hipertensi tetapi
maih suka merokok dan minum kopi.

Kemungkinan masalah
2. dapat dirubah
 Mudah 2 2 2/2 x 2
 Sebagian 1 =2

 Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk Tn.S mengatakan tekanan darahnya
dicegah 1 2/3 x 1 mudah sekali naik jika kecapaian atau
 Tinggi 3 = 2/3 kaget gara-gara sesuatu.
 Cukup 2

 Rendah 1

4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 Tn.S mengatakan, kepalanya kadang


 Masalah berat harus 2 1 =1 terasa cengeng dan pusing berputar –
segera ditangani putar
 Ada masalah tapi 1
tidak perlu ditangani
 Masalah tidak dirasa 0

Jumlah 4 2/3
2) Resiko Defisit Nutrisi

No Kriteria Skala Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat masalah Ny.K mengatakan mengalami mual


 Potensial 1 1 2/3x1 muntah ketika setelah makan sudah
 Resiko 2 =2/3 di rasakan kurang lebih 1 tahun,

 Aktual 3
Ny.K mengatakan sudah
tidakmengetahui kenapa setelah
makan terasa mual dan begah

Kemungkinan masalah
2. dapat dirubah
 Mudah 2 2 2/2 x 2 =
 Sebagian 1 2

 Tidak dapat 0
3. Potensial masalah untuk Ny.K mengatakan nafsu makannya
dicegah 1 2/3 x 1 = turun jadi potensial masalah untuk
 Tinggi 3 2/3 di cegah cukup
 Cukup 2

 Rendah 1

4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 = Ny.K mengatakan jika sesudah


 Masalah berat harus 2 1 1 makan perutnya terasa mual muntah
segera ditangani dan terasa begah ,
 Ada masalah tapi 1
tidak perlu ditangani
 Masalah tidak dirasa 0

Jumlah 4 1/3
1) Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan(Skore 4 2/3)
2) Resiko Defisit nutrisi (Skore 4 1/3)
3. Perencanaan
NO Diagnosis dan Tujuan Luaran dan Kriteria Hasil Intervensi
(TUM&TUK) Ekspektasi
1. Kategori : perilaku Luaran : perilaku 1. Kemampuan melakukan Edukasi perilaku upaya kesehatan I.12435
Subskategori : penyuluhan kesehatan tindakan pencegahan OBSERVASI:
dan pembelajaran (L.12107) masalah kesehatan - Identifikasi keseiapan dan memfasilitasi
Diagnosa : pemeliharaan Ekspetasi : meningkat (5) perubahan perilaku yang mendukukung kesehatan
kesehatan tidak efektif membaik 2. Kemampuan peningkatan TERAPEUTIK :
(D.0117) kesehatan meningkat (5) - Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
TUM: kesepakatan
Setelah dilakukan intervensi - Berikan kesempatan untuk bertanya
keperawatan, diharapkan - Gunakan pendekatan promosi kesehatan dengan
Keluarga mampu memperhatikanpengaruh dan hambatan dari
memelihara kesehatan lingkungan social dan budaya.
anggota keluarga. - Berikan pujian dan dukungan terhadap usaha
positif dan pencapaiannya
TUK 1: EDUKASI:
Setelah dilakukan intervensi - Jelaskan penanganan masalah kesehatan
keperawatan keluarga - Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan
mampu mengenal masalah - Ajarkan mengidentifikasitujuan yang akan di
kesehatan lakukan
- Ajarkan program kesehatan dalam kehidupan
TUK 2: Setelah dilakukan sehari hari
tindakan intervensi - Ajarkan cara pemeliharaan kesehatan
keperawatan keluarga dapat
mengambil keputusan

TUK 3:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, keluarga dapat
menunjukan perilaku yang
adaptif saat merawat
anggota keluarga
TUK 4:
Keluarga mampu memodifi
kasi lingkungan
TUK 5 :
Keluarga mampu memanfa
atkan fasilitas kesehatan
2. Kategori : Fisiologis Luaran : Status 1. pengetahuan tentang Dukungan kepatuhan program pengobatan I.12361
Subskategori : Nutrisi Dan nutrisi pilihan makanan yang OBSERVASI :
Cairan (L.03030) sehat meningkat (5) - Identifikasi kepatuhan menjalani program
Diagnosa : Resiko Defisit Ekspetasi : 2. pengetahuan minuman kesehatan
Nutrisi (D.0032) membaik yang sehat meningkat TERAPEUTIK
(5) - Membuat komitmen mejalani program
TUM: 3. pengetahuan tentang pengobatan dengan baik
Setelah dilakukan intervensi standar asupan nutrisi - Dokumentasikan aktivitas selama menjalani
keperawatan, diharapkan yang tepat meningkat proses pengobatan
Keluarga mampu (5) - Diskusikan hal hal yang dapat mendukung atau
memelihara kesehatan 4. penyiapan dan menghambat berjalannya program pengobatan
anggota keluarga. penyimpanan makanan - Libatkan keluarga untk mendukung program
yang aman meningkat pengobatan yang di jalani
TUK 1: (5) EDUKASI
Setelah dilakukan intervensi 5. sikap terhadap - Informasikan program pengobatan yang harus di
keperawatan keluarga makanan/minuman jalani
mampu mengenal masalah sesuai dengan tujuan - Informasikan manfaat yang akan di peroleh jika
kesehatan kesehatan meningkat (5) teratur menjalani program pengobatan
- Anjurkan keluarga untuk mendampingi dan
TUK 2: Setelah dilakukan merawat pasien selama menjalani program
tindakan intervensi pengobatan
keperawatan keluarga dapat - Anjurkan pasien dan keluarga melakukan
mengambil keputusan konsultasi ke pelayanan kesehatan terdekat , jika
perlu
TUK 3:
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan, keluarga dapat
menunjukan perilaku yang
adaptif saat merawat
anggota keluarga
TUK 4:
Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan
TUK 5 :
Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
kesehatan

4. PELAKSANAAN DAN EVALUASI


No Hari/tgl/ja Implementasi Evaluasi Paraf
Dx m (Per-TUK) (SOAP/IER)
1. Selasa 24 TUK 1: S:
november Setelah dilakukan tindakan selama 30 menit - Tn. S mengatakan sudah lama terkena hipertensi
2020 keluarga mampu mengenal masalah kesehatan - Tn. S mengatakan masih suka merokok dan
1. Membina hubungan saling percaya minum kopi
2. Wawancara terkait kesehatan terhadap - Tn. S mengatakan jika ada angota keluarga yang
anggota keluarga sakit langsung di berikan penolongan pertama jika
3. Wawancara terkait silsilah keluarga tidak ada perubahan di bawa ke dokter atau bidan
4. Mengukur tanda tanda vital terdekat
- Tn.S mengatakan kakinya sering lemas untuk
berjalan
- Tn.S mengatakan sering buang air kecil dalam 1
hari
O:
- Keluarga mau membina hubungan saling percaya
dengan mahasiswa
- Tn. S terlihat sebelum di lakukan wawancara
sedang merokok da nada kopi di mejanya
- Tn.S terlihat sering bolak balik ke kamar mandi
dan berjalan nya sudah pelan.
- Td : 170/90 mmhg
Rr : 20x/ m
N : 88x/ m
S : 36,7
A: Muncul masalah Keluarga Tn.S adalah hipertensi
P: Lanjutkan intervensi

RTL
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan S :
keperawatan keluarga selama 30 menit dapat - Tn.S mengatakan sebelumnya belum pernah
menunjukan pemahaman perilaku sehat. medapatkan penyuluhan tentang hipertensi
1. Hasil yang menggambarkan tindakan - Tn.S megatakan jika tekanan darahnya kambuh
keluarga untuk meningkatkan atau terasa pusing dan berkunang kunang Tn.S
memperbaiki kesehatan mengkonsumsi obat yang di beli di apotik .
2. Mengidentifikasi nilai dan norma yang - Tn.S mengatakan sebelumnya belum pernah
ada di dalam keluarga untuk mencoba rebusan daun sledri untuk menurunkan
mengambil keputusan. tekanan darah
3. Mengidentifikasi keputusan yang telah - Ny.K mengatakan akan mencoba rebusan daun
diambil. sledri untuk di minum Tn.S setiap pagi dan sore hari
4. Mengidentifikasi keuntungan dan - Tn.S mengatakan ingin mengurani rokoknya dan
kerugian dari keputusan yang diambil. mengganti kopi dengan rebusan daun sledri
TUK 3: O:
1. Mendemonstrasikan pada keluarga cara - Tn.S menunjukan obat yang di minum untuk
pencegahan hipertensi dengan membuat menurunkan darah tinggi yang di beli di apotik
rebusan daun sledri - Ny.K terlihat mencoba membuat rebusan daun sledri
2. Memberikan kesempatan keluarga yang telah di demonstrasikan
memptaktekkan membuat rebusan daun A :
sledri - Masalah teratasi
3. Memberikan reinforcement positif atas P: lanjutkan intervensi
usaha keluarga

TUK 1 S:
Keluarga dapat mengetahui cara merawat
- Ny.K mengatakan berat badannya turun awal 70 kg
anggota kelauraga yang sakit.
menjadi 55 kg
1. Mengidentifikasi konsekuensi tidak - Ny.K mengatakan perutnya sudah agak enakan setelah
melakukan tindakan bersama keluarga mengkonsumsi makanan sedikit sedikit tapi sering
2. Mengidentifikasi tindakan yang dapat - Ny.K mengatakan jika dia merasa sakit pergi ke PKD
dilakukan keluarga untuk meminta obat , jika PKD tutup membeli obat di
3. Mengajarkan cara perawatan yang bisa apotik
dilakukan keluarga - Ny.K mengatakan nafsu makannya meningkat
4. Memotivasi pengembangan sikap dan O:
emosi yang mendukung upaya kesehatan - Ny.K terlihat sudah segar dan tidak menahan sakit
lagi
TUK 2 - Ny.K terlihat porsi makannya meningkat
1. memberikan motifasi ke Ny.K unuk banyak A:
minum air putih
Masalah teratasi
2. memodifikasi pola amakn Ny.K dengan cara
P:
makan sedikit sedikit tapi sering
Lanjutkan interfensi
3. menganjurkan untuk tidak mengkonsumsi
makan pedas asam
4. menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung banyak manfaat
5. menganjurkan untuk menggunakan obat
obatan herbal
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai