Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL

Effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) on Blood Pressure among


Patients with Hypertension

Disusun oleh:

AISAH OKTAVIANI

2011040073

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020/2021
Ringkasan Jurnal
1. Judul : Effect of Progressive Muscle Relaxation (PMR) on Blood Pressure
among Patients with Hypertension
2. Penulis :
a) Ida Rosdiana
b) Yanti Cahyati
3. Lembaga penulis:
a) Dosen Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
4. Lembaga penerbit jurnal:
Int J Adv Life Sci Res. Jilid 2(1) 28-35 doi: 10.31632/ijalsr.2019v02i01.005
ISSN Online: 2581-4877 beranda jurnal http://ijalsr.org
A. Pembahasan

Problem
Pada akhir abad ke-20, penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipertensi
diperkirakan menjadi penyebab utama kematian di negara maju dan berkembang,
sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan melalui terapi baik
farmakologis maupun nonfarmakologis. Terapi nonfarmakologis termasuk modifikasi
gaya hidup, manajemen stres, dan kecemasan merupakan langkah awal yang harus
dilakukan. Salah satu upaya untuk mengelola stres dan kecemasan yang dapat
dilakukan adalah dengan relaksasi otot progresif.

Intervensi
- Kriteria inklusi penelitian didasarkan pada pasien hipertensi dengan tekanan darah
140/90 mmHg pada kelompok usia minimal 35 tahun dengan perhatian tertulis,
memiliki tingkat aktivitas ringan, bersedia melakukan latihan PMR selama 7 hari
dan menggunakan yang sama. obat antihipertensi. Kriteria eksklusi penelitian
meliputi pasien yang absen dari aktivitas relaksasi terprogram, tidak toleran
terhadap aktivitas PMR, dan pasien mengalami gangguan kesehatan selama
intervensi. Penilaian data demografi pasien, seperti usia, dan jenis kelamin
diperoleh dari rekam medis pasien. Tekanan darah pasien diukur sebelum
intervensi dan setelah intervensi pada hari ketujuh.
- Pasien dianjurkan untuk melakukan latihan PMR sekali sehari selama 7 hari.
Latihan melibatkan siklus ketegangan dan relaksasi. Latihan dimulai dengan kaki,
dilanjutkan ke otot-otot punggung, bahu, leher, kepala, dahi, dan diakhiri dengan
pemusatan pada seluruh tubuh. Pada saat yang sama mendorong individu tertentu
untuk membayangkan dirinya mengucapkan kata "santai" di bawah napasnya,
setiap kali dia menghembuskan napas.

Comparison

Tidak ada comprasi dalam jurnal tersebut

Outcome:

- Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok
kontrol sebelum intervensi adalah 157,35 mmHg dan tekanan darah diastolik
adalah 95,77 mmHg. Rerata nilai tekanan darah sistolik dan diastolik pada
kelompok intervensi sebelum intervensi adalah 163,85 mmHg dan tekanan darah
diastolik adalah 105,69 mmHg
- Kelompok intervensi sebelum terapi PMR menunjukkan rata-rata tekanan darah
sistolik 6,5 mmHg lebih tinggi dari kelompok kontrol dan ratarata tekanan darah
diastolik 9,92 mmHg lebih tinggi dari kelompok kontrol. Hasil analisis lebih
lanjut menunjukkan bahwa sebelum intervensi tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara rata-rata tekanan darah sistolik responden kelompok intervensi
dengan tekanan darah sistolik responden kelompok kontrol (p-value = 0,141).
Hasil analisis lebih lanjut tekanan darah diastolik menunjukkan perbedaan yang
signifikan antara rata-rata tekanan darah diastolik responden kelompok intervensi
dengan tekanan darah diastolik responden kelompok kontrol (p-value = 0,001)
- Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok
kontrol setelah intervensi (konsumsi obat hipertensi) adalah 146,15 mmHg dan
tekanan darah diastolik adalah 90,27 mmHg. Rerata nilai tekanan darah sistolik
pada kelompok intervensi setelah intervensi (konsumsi obat hipertensi + PMR)
adalah 139,31 mmHg dan tekanan darah diastolik adalah 89,15 mmHg.
- Kelompok intervensi setelah terapi PMR menunjukkan rata-rata tekanan darah
sistolik lebih rendah dari 6,84 mmHg dibandingkan kelompok kontrol dan rata-
rata tekanan darah diastolik lebih rendah 1,12 mmHg dibandingkan kelompok
kontrol. Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa setelah intervensi tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata tekanan darah sistolik responden
kelompok intervensi dengan tekanan darah sistolik responden kelompok kontrol
(pnilai = 0,069). Demikian juga dengan tekanan darah diastolik setelah intervensi,
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata tekanan darah diastolik
responden kelompok intervensi dengan tekanan darah diastolik responden
kelompok kontrol (pnilai = 0,536).

Anda mungkin juga menyukai