Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN REFLUKS

GASTROESOFAGUS (GERS) PADA AN.D


DI RUANG FIRDAUS RUMAH SAKIT ISLAM BANJARNEGARA

Di Susun Oleh

Kelompok 6
Nama Mahasiswa NIM

1. Tri Oka Regitaz C 2011040066


2. Feni Filianti 2011040098
3. Trio Bagus Sadewo 2011040072
4. Aisah Oktaviani 2011040073
5. Yesi Septiani 2011040071

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
FORMAT PENGKAJIAN ANAK UNTUK PASIEN KELOLAAN

I. Identitas Pasien & Keluarga


Nama Pasien : An.D Nama Ayah/Ibu : Ny.Y
Usia : 11 Tahun Usia Ayah/Ibu : 34 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam
Anak ke dari bersaudara Suku bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk :11 Desember Pendidikan : SMA
Tgl Pengkajian :12 Desember Pekerjaan : IRT
Diagnosa medis : GERD

II. Keluahan Utama


Ibu pasien mengatakan anaknya nyeri perut

III. Keadaan sakit saat ini


Pasien datang ke IGD RSI Banjarnegara pada tanggal 11 Desember 2020 pukul
06.00 pasien datang dengan kelungan nyeri perut sudah 3 hari, ulu hati perih, mual,
belum kentut, perut terasa kembung, nelum BAB 3 hari, makan dan minum berkurang.
N : 90x/menit S : 36,4 ˚c, RR : 20x/menit, BB : 28kg
P :Nyeri perut
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Perut bagian atas
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri sering dirasakan dan hilang timbul

IV. Riwayat Kehamilan dan persalinan


1. Prenatal : Ibu pasien mengatakan selama kehamilannya ridak menderita penyakit apapun
serta ibu pasien tidak mengonsumsi obat apapun selama hamil dan tidak mengonsumsi jamu
tradisional.
2. Intranatal : Ibu pasien mengatakan pada saat melahirkan usia 9 bulan
3. Postnatal : Ibu pasien mengatakan anaknya diberi ASI hingga 20 bulan
V. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1. Penyakit masa kanak-kanak : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai
riwayat penyakit
2. Pernah dirawat di RS : Ibu pasien mengatkan pasien belum pernah
dirawat di Rumah sakit
3. Obat-obatan yang digunakan : Ibu pasien mengatkan anaknya tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan
4. Tindakan (Operasi) : Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah di operasi
5. Alergi :Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki alergi
6. Kecelakaan : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah kecelakaan
7. Imunisasi dasar : Lengkap

VI. Riwayat Penyakit keluarga (disertai Genogram), tuliskan sampai dengan 2 generasi
dalam
Keluaraga (orang tua bapak) (orang tua ibu)
Ket: laki-laki meninggal
Laki-laki

Perempuan perempuan meninggal

Pasien tinggal satu rumah

VII. Riwayat Sosial


1. Yang mengasuh : Anak diasuh ibu kandung
2. Hubungan dengan anggota keluarga : Mempunyai hubungan yang baik, terlihat sangat
dekat dengan anggota keluarga
3. Hubungan teman sebaya : Mempunyai hubungan yang baik dengan temannya
4. Pembawaan secara umum : Pasien terlihat gelisah
5. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah sangat nyaman

VIII. Kebutuhan Dasar


1. Nutrisi
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit anaknya makan 3x sehari
Ibu pasien mengatakan setelah masuk RS anaknya tidak napsu makan
2. Eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS BAB 1x sehari dan BAK 4x sehari
Ibu pasien mengatakan setelah masuk RS anaknya belum BAB BAK ± 4kali
3. Istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RD anaknya tidur malam ± 8 jam
Ibu pasien mengatakan setelah masuk RS anaknya tidur pada malam hari ± 3 jam
4. Aktifitas
Ibu pasien mengatakan sebelum masuk RS anaknya menghabiskan waktu dengan orang
tua dan teman-temannya
Ibu pasien mengatakan setelah mazsuk RS anak terbaring di tempat tidur
IX. Pemeriksaan Tingkat Pertumbuhan & Perkembangan
1. Pertumbuhan Fisik
Normal, tidak ada gangguan dalam pertumbuhan fisik pasien, TB :135 cm, BB : 28kg
2. Perkembangan Motorik Kasar: Pasien sudah bisa berjalan, dan mempertahankan posisi
tegak
3. Perkembangan Motorik Halus :
4. Perkembangan Bahasa: Pasien sudah mampu berbicara lancar, pasien dapat berbicara
menggunakan bahasa jawa dan bahasa indonesia
5. Perkembangan Sosial: Hubungan dengan teman sebaya baik, pasien sering bermain
dengan teman sebayanya ketika dirumah
6. Perkembangan kognitif : Pasien dapat berbicara dengan jelas dan dapat melakukan yang di
instruksikan

X. Tinjauan Sistem
1. Keadaan umum dan tanda-tanda vital :
Keadaan umum : Baik
a. TB dan BB : 135 cm dan 28 kg
b. Lingkar kepala : -
c. Lingkar lengan : -
d. Suhu : 36,4‘C
e. Nadi : 90x/mnt
f. Pernafasan : 20x/mnt
g. Tekanan darah : -
2. Pengkajian Kardiovaskuler :
a. Nadi, denyut apeks-frekuensi,irama dan kulitas: -
Nadi perifer (ada/tidak ada) : jika ada, frekuensi, irama, kualitas dan perbedaan antar
Ekstremitas : -
b. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi :
Lingkar dada (toraks) : Lingkar dada pasien normal
Adanaya deformitas : Bentuk dada kanan kiri simetris
Bunyi jantung : lupdup, tidak ada sura tambahan
c. Tampilan Umum
Tingkat aktifitas : Pasien terlihat tiduran di tempat tidur
Perilaku : apatis, gelisah, ketakutan : Pasien terlihat gelisah
Jari tubuh (dubbling) pada tangan dan kaki :
d. Kulit
Warna : Kulit tubuh pasien berwarna sawo matang
Elastisitas : Kulit tubuh pasien masih elastis
Suhu Tubuh : Teraba hangat
e. Edema
Perioribital : Tidak terdapat edema pada perioribital pasien
Ekstremitas : Tidak terdapat edema pada ekstremitas atas ataupun bawah pasien.
3. Pengkajian Respitarori
a. Bernafas
Frekuensi pernafasaan, kedalaman dan kesimetrisan : Frekuensi pernafasaan
20x/menit, kedalaman napas normal, bentuk dada pasien saat inspirasi dan ekspirasi
simetris
Pola nafas : apnea, takipnea : Normal
Retraksi : tidak retraksi didinding dada normal
Pernafasaan cuping hidung : Tidak ada pernafasan melalui cuping hidung
Posisi yang nyaman : Tiduran
b. Hasil Auskultasi Toraks
Bunyi nafas : Vesikuler
Fase ekspirasi dan inspirasi memanjang : Fase ekspirasi dan inspirasi pasien
Normal, tidak ada pemanjangan.
c. Hasil Pemeriksaan Toraks
Lingkar dada : -
Lingkar kepala : -
4. Pengkajian Neurologi
a. Tingkat kesadaran (hasil GCS) : Sadar penuh (composmentis E4 V5 M6 = 15)
b. Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala : Normal (bulat) tidak ada benjolan
Fontanel : Normal
Lingkar kepala ( dibawah 2 tahun )
c. Reaksi pupil
Ukuran : Ukuran pupil pasien normal 2mm
Reaksi terhadap cahaya : terhadap reaksi pupil terhadap cahaya
d. Aktifitas kejang : Pasien tidak mengalami kejang
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : Saat dilakukan rangsang nyeri tangan
pasien menjauh
e. Fungsi sensori
Reaksi terhadap nyeri : Saat dilakukan rangsang nyeri tangan
pasien menjauh
f. Refleks
Refleks tendon dan superficial : Pasien dapat menggerakan secara fleksi
dan ekstensi
Refleks patologis : Normal
g. Kemampuan intelektual (tergantung tingkat perekmbangan)
Perkembangan menulis & menggambar : Pasien sudah bisa menulis dan
menggambar.
Kemmampuan membaca : Pasien sudah bisa membaca lancar
5. Pengkajian Gastrointestinal
a. Hidrasi
Turgor kulit : Normal, 1 detik
Membrane mukosa : Membran mukosa tidak kzering
Asupan & haluaran : Asupan cairan kurang, haluran kurang.
b. Abdomen
Nyeri : Ada nyeri perut bagian atas
Kekakuan :
Bising usus :
Muntah (jumlah, frekuensi, dan karakteristik) : pasien tidak muntah
Feses (frekuensi dan karakteristik) : pasien belum bisa bab 3 hari
Kram :
6. Pengkajian Renal / Ginjal
a. Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang atau suprapubik : Tidak ada nyeri tekan pinggang
Disuria : Tidak ada nyeri saat berkemih
Pola berkemih (lancer/menetes) : Pola berkemih pasien lancar
Adanya acites : Tidak ada pembengkakan pada perut pasien
Adanaya edema pada (skortum, periobital, tungkai bawah ) : Tiak ada edema pada
tungkai bawah.
b. Karakteristik urine dan urinasi
Urine tampak bening atau keruh : Aga keruh
Warna : Kuning
Bau ( amoniak dan aseton) : Amoniak
Berat jenis : -
Menangis saat berkemih : Saat berkemih pasien tidak menangis
c. Genetalia
Iritasi : Tidak ada iritasi pada genetalia pasien
Sekret : Tidak ada sekret pada genetalia pasien
7. Pengkajian Muskuloskelet
a. Fungsi motoric kasar
Ukuran otot ( adanya atropi/ hipertropi otot) : Ukuran otot normal tidak ada
atropi/hipertropi otot.
Tonus otot (spastis, rentang gerak terbatas) : Tonus otot normal, tidak ada rentang
gerak terbatas
Kekuatan : normal
Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal
b. Fungsi Motorik Halus
Manipulasi mainan :
Menggambar : Pasien sudah bisa menggambar.
c. Kontrol postur
Mempertahankan posisi tegak : Pasien dapat mempertahankan posisi
tegak
Bergoyang-goyang : Pasien dapat bergoyang-goyang
a. Persendian
Rentang gerak : Normal, tidak ada hambatan
Kontraktur : Tidak ada kontraktur
Adanya edema dan nyeri : Tidak ada edema dan nyeri di persendian
b.Tulang belakang
Lengkung tulang belakang (scoliosis, kiposis) : Tulang belakang pasien normal tidak
ada skoliosis atau kifosis
8. Pengkajian Hematologi
a. Kulit
Warna : Sawo matang
Adanya ptechea, memar : Tidak ada ptechea dan memar pada kulit
pasien
Perdarahan dari mukosa atau dari luka suntikan/ fungsi vena : Tidak ada pendarahan
dari mukosa atau luka suntik
b. Abdomen
Pembesaran hati : Tidak ada pembesaran hati
Pembesaran limpa : Tidak ada pembesaran limpa
9. Pengkajian Endokrin
a. Status hidrasi
Poluria : Tidak terdapat poliuria
Polifagia : Tidak terdapat polifagia
Polidipsi : Tidak terdapat polidipsi
Kulit kering : Keadan kulit normal
b. Tampilan Umum
Alam perasaan : Pasien terlihat gelisah dan tidak
nyaman
Iritabilitas : Tidak ada iritabilitas
Sakit kepala : Pasien mengatkan tidak sakit kepala
Gemetaran : Pasien tidak gemetaran
10. Obat – obatan saat ini
No Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Efek samping
1 Torasic 320 mg Terapi Pasien dengan Saluran cerna
simpomatis gangguan ginjal (diare,
jangka pendek Pasien memiliki dispepsia, nyeri
nyeri akut resiko gagal gastrointestinal,
derajat sedang- ginjal nausea)
berat Wanita pasca Susunan saraf
persalinan pusat (pusing,
Pasien sakit lepala)
Gastrointestinal
(konstipasi,
muntah,flatus)
Respiratori
(asma, dispnea)
2 Ranitidin 2.25 Mengatasi Hipersensitive Mual dan
mg radang atau terhadap muntah, sakit
tukak lambung ranitidin kepala,
insomnia,
vertigo, ruam,
konstipasi, dan
diare
3 Bactesyn 3.750 Untuk Tidak digunakan Nyeri dan
mg mengobati pada pasien peradangan
infeksi saluran yang sensitif tempat infeksi
napas, infeksi terhadap Flebitis (radang
saluran kemih, ampisilin dan pembuluh
infeksi inta sulbactam serta darah),
abdomen, antibiotik mual,muntah
infeksi tulang golongan beta dan sakit
dan sendi, laktam kepala
infeksi kulit dan
struktur kulit,
infeksi telinga
4 Likurmin 2. 1 Memelihara Hipersensitif Belum ada efek
sendok kesehatan dan terhadap salah samping yang
teh meningkatkan satu komponen di laporkan
nafsu makan obat
5 Sucralfat 3.1 Untuk mengatasi Hipersesitive Konstipasi,
sendok tukak lambung, sakit kepala,
teh ulkus mulut kering,
duodenum, atau pusing, diare,
gastritis kronis insomnia, perut
kembung, mual
dan muntah

ANALISA DATA

N DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI


O
1 DS: Pasien mengatakan nyeri perut Nyeri akut Agen cedera
bagian atas, nyeri seperti ditusuk- fisiologis
tusuk, skala nyeri 3, nyeri sering
dirasakan dan hilang timbul.
DO: Pasien tampak
menahan nyeri
S : 36,4C
RR : 20x/menit
BB : 28 kg
N : 90x/menit

2 DS: Ibu pasien mengatakan anaknya Defisit nutrisi Intake cairan


tidak mau makan
DO: - Tampak makanan masih penuh 1
profesi
-Anak tampak lemas
S : 36,4C
N : 90x/menit
RR : 20x/menit
BB sebelum sakit : 28,5 kg
BBsaat sakit : 28 kg

3 DS : Ibu pasien mengatakan anaknya Konstipasi Ketidakcukupan


belum BAB sudah 3 hari asupan serat
DO : Perut pasien teraba keras karena
belum BAB

PRIORITAS MASALAH :

1. Nyeri skut b.d agen cedera fisiologis (inflamasi)


2. Defisit nutrisi b.d intake cairan
3. Konstipasi b.dketidakcukupan asupan serat

Rencana keperawatan
Nama klien : An.D Usia : 11 thn

Jenis kelamin : P Dx.medis : GERD

Tgl masuk RS : 11 Desember 2020 Tgl pengkajian : 12 Desember 2020

No Diagnosa Perencananan
(sesuai prioritas) Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri akut b.d Setelahdilakukan 1. identifikasi 1.untuk
agen cedera tindakankeprawatan selama lokasi, mengetahui
fisiologis 3x24 jam diharapkan masalah karakteristik, lokasi,
(inflamasi) nyeri akut dapat berkurang durasi, karakteristik,
dengan kriteria hasil : frekuensi, durasi,
indikator awal tujuan kualitas, frekuensi,

1. 2 5 intensitas nyeri kualitas dan

kemampuan 2. identifikasi intensitas nyeri

mengenali respon nyeri pasien.

omset nyeri non verbal 2.untuk

2. 3. berikan mengetahui

kemampuan 2 5 teknk non respon nyeri non

menggunak farmakologi verbal

an tek non (kompres 3. untuk

farmakologi hangat/dingin) mengurangi


4. kolaborasi nyeri perut
pemberian pasien
Keterangan: torasik 4. untuk
1. menurun analgetik mengurangi
2. cukup menurun nyeri pasien
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
2. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. identifikasi 1. agar napsu
intake cairan keprawatan selama 3x24jam makanan yang makan anak
diharapkan masalah defisit disukai meningkat
nutrisi dapat teratasi dengan 2.monitor 2. untuk
kriteria hasil : asupan mengetahui
Indikator Awal Tujua makanan apakah anak
n 3. berikan sudah nafsu
1.keingina 1 5 suplemen makan/belum
n makan makanan 3. meningkatkan
2. asupan 1 5 (lukurmin) nafsu makan
makanan 4. kolaborasi
dengan ahli
gizi

Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat
3. Konstipasi b.d Setelah dilakukan tindakan 1. periksa tanda 1. untuk
ketidak cukupan keprawatan selama 3x24 jam dan gejala mengetahui apa
asupan serat diharapkan masalah konsipasi konstipasi saja tanda dan
dapat teratasi dengan kriteria 2. anjrkan gejala konstipasi
hasil : peningkatan 2. untuk
asupan cairan meningkatkan
3. Kolaborasi produksi cairan
dengan tim sehingga pasien
Indikator Awal Tujuan medis untuk dapat BAB.
1.keingina 1 5 pemberian obat 3.Untuk
n makan pencahar mengatasi
2. asupan 1 5
makanan 4. anjurkan konstippasi
makan
makanan tinggi
Keterangan :
1. menurun serat
2. cukup menurun
3. sedang
4. cukup meningkat
5. meningkat

Catatan Perkembangan Medis

Nama klien : An.D Usia : 11 thn

Jenis kelamin : P Dx.medis : GERD

Tgl masuk RS : 11 Desember 2020 Tgl pengkajian : 12 Desember 2020


Tgl/ja Dx.keperawat Implementasi Evaluasi (SOAP) Para
m an keperawatan f
12-12- Nyeri akut b.d - mengidentifikasi S: pasien mengatakan nyeriperut masih Aisa
2020 Agen cedera lokasi, karakteristik, terasa, nyeri skla 3 seperti ditusuk-tusuk, h
10.00 fisiologis durai, frekuensi, kualitas nyeri sering dirasakan dan hilang timbul
WIB (inflamasi) dan intensitas nyeri O : Pasien tampak memegang bagian perut
- mengidentifikasi atas
respon nyeri non verbal S :36c
- memberikan teknik non RR: 220x/menit
farmakologi (kompres N : 100x/menit
hanagt/dingin) A : masalah nyeri akut belum teratasi
- mengkolaborasi indikator awal Saat ini target
pemberian analgetik -kemampuan 2 2 5
mengenali
omset nyeri
- kemampuan 2 2 5
menggunaka
n teknik non
farmakolohgi

P: lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan
intensitas nyeri
- Identifikasi respon nyeri non
verbal
- Berikan teknik Non farmakologi
(kompres hangat/dingin)
- Kolaborasi pemberian analgetik

13-12- Nyeri akut b.d - mengidentifikasi S : Pasien mengatakan nyeri perut Aisa
2020 Agen cedera lokasi, karakteristik, berkurang, nyeri skala 2, nyeri hilang h
10.00 fisiologis durai, frekuensi, kualitas timbul.
WIB (inflamasi) dan intensitas nyeri O : S : 36,3 C
- mengidentifikasi N : 90x/mnt
respon nyeri non verbal RR : 20x/mnt
- memberikan teknik non Pasien tampak tidak memegangi perut
farmakologi (kompres A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
hanagt/dingin) indikator awal Saat target
- mengkolaborasi ini
pemberian analgetik - Kemampuan 2 4 5
mengenali onset
nyeri
- Kemampuan
menggunakan 2 4 5
teknik non
farmakologi

P: Lanjutkan intervensi
- Identifikasi lokasi, karateristik,
durasi frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik

14-12- Nyeri akut b.d - Mengidentifikasi S : Pasien mengatakan nyeri perut Aisa
2020 Agen cedera lokasi, berkurang h
10.00 fisiologis karakteristik, O : S : 36
WIB (inflamasi) durasi, frekuensi, N: 80x/mnt
kualitas, RR: 21x/mnt
intensitas nyeri A : Masalah nyeri akut teratasi
- Mengkolaborasi
pemberian Indikator awal Saat target
analgetik ini
- Kemampuan 2 5 5
mengenali onset
nyeri
- Kemampuan
menggunakan 2 5 5
teknik non
farmakologi

P : Hentikan intervensi

Tgl/ja Dx.Keperawata Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) Paraf


m n
12-12- Defisit nutrisi - Mengindentifikasi S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak Aisa
2020 b.d Intake makanan yang mau makan h
11.00 cairan disukai O : - makanan tampak masih utuh
WIB - Memonitor asupan - Anak terbaring di tempat tidur
makanan A : Masalah defisit nutrisi belum teratasi
- Memberikan Indikator Awal Saat target
suplemen makanan ini
- Keinginan 1 1 5
(lukurmin)
makan
- Kolaborasi dengan
- Asupan 1 1 5
ahli gizi
makanan

P : lanjutkan intervensi
- Monitor asupan makanan
- Berikan suplemen
- Kolaborasi dengan ahli gizi
13-12- Defisit nutrisi - Memonitor asupan S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah Aisa
2020 b.d Intake makanan mau makan h
11.00 cairan - Memberikan O : - tampak menghabiskan ½ porsi
WIB suplemen makanan makanan
(lukurmin) - BB=28 kg
- Kolaborasi dengan - Pasien tidak tampak lemas
ahli gizi
A : Masalah defisit nutrisi teratasi sebagian
Indikator Awal Saat target
ini
- Keinginan 1 3 5
makan
- Asupan 1 4 5
makanan
P : lanjutkan intervensi
- Monitor asupan makanan
- Berikan suplemen
Kolaborasi dengan ahli gizi
14-12- Defisit nutrisi - Memonitor asupan S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah Aisa
2020 b.d Intake makanan mau makan h
11.00 cairan - Memberikan O : - tampak menghabiskan 1 porsi
WIB suplemen makanan makanan
(lukurmin) - Pasien tidak tampak lemas
- Kolaborasi dengan
ahli gizi A : Masalah defisit nutrisi teratasi
Indikator Awal Saat target
ini
- Keinginan 1 5 5
makan
- Asupan 1 5 5
makanan

P : hentikan intervensi
Tgl/ja Dx.Keperawata Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) Paraf
m n
12-12- Konstipasi b.d - Memeriksa tanda S : pasien mengatakan belum bisa BAB Aisah
2020 ketidakcukupan dan gejala O : - tampak tiduran ditempat tidur
11.30 asupan serat konstipasi - Perut kembung
WIB - Menganjurkan A : masalah konstipasi belum teratasi
peningkatan asupan indikator Awal Saat tar
cairan ini get
- Mengkolaborasi - Keingina 1 3 5
dengan tim medis n makan
untuk pemberian - Asupan 1 3 5
obat pencahar makanan
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan peningkatan asupan
cairan
- Kolaborasi denga tim medis
untuk pemberian obat pencahar

13-12- Konstipasi b.d - Menganjurkan S : pasien mengatakan belum bisa BAB Aisah
2020 ketidakcukupan peningkatan asupan O : - tampak tiduran ditempat tidur
11.30 asupan serat cairan - Perut tidak kembung
WIB - Mengkolaborasi A : masalah konstipasi teratasi sebagian
dengan tim medis indikator Aw Saa Ter
untuk pemberian al t get
obat pencahar ini
- Keinginan 1 3 5
makan
- Asupan 1 3 5
makanan
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan peningkatan asupan
cairan
- Kolaborasi denga tim medis
untuk pemberian obat pencahar

14-12- Konstipasi b.d - Menganjurkan S : pasien mengatakan suda BAB 1kali Aisah
2020 ketidakcukupan peningkatan asupan pagi hari, keras
11.30 asupan serat cairan O : - perut pasien teraba lembek
WIB - Mengkolaborasi A : masalah konstipasi teratasi
dengan tim medis indikator Aw Saa Ter
untuk pemberian al t get
obat pencahar ini
- Keinginan 1 5 5
makan
- Asupan 1 5
makanan
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai