Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV / AIDS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Nina Pamela sari, M.Kep

Oleh

Kelompok 2 / 3B

Andres Subagja

Ita Pania

Rangga Saputra

Mila Meilawati

Melinia Apritia Putri

Tsania Islah Yunisa

Dicky Firmansyah

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.
SPADA NY. S DENGAN HIV AIDS DI DESA
SARIWANGI KECAMATAN SINGAPARNA

Didalam keluarga Tn A terdapat salah satu anggota keluarganya yang terinfeksi HIV, yaitu anaknya yang
bernama Saudara B yang berumur 23 tahun, disebabkan karena pergaulan bebas. Setelah mengetahui
salah satu anggota keluarga ada yang terkena HIV keluargapun merasa cemas dan takut tertular.

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
a. Nama kepala keluarga : Tn A
b. Alamat : Tamansari
c. Pekerjaan : Wiraswasta
d. Pendidika : SMA
e. Daftar Anggota Keluarga
No Nama JK Hubungan dg Umur Pendidikan Ket
Keluarga
1 Tn A L Kepala Keluarga 49 SMA SEHAT

2 Saudra B L ANAK 32 SMA HIV

f. Tipe keluarga
a. Tipe Keluarga

Tipe keluarga ini adalah : nuclear family

b. Suku/ bangsa

Jawa / Indonesia
c. Agama

Islam. Keluarga Tn A percaya bahwa kesehatan dan


penyakit yang diderita selama ini merupakan

2
cobaan dari Allah SWT,dan akan berusaha agar
penyakitnya bisa disembuhkan.
d. Status sosial dan ekonomi keluarga

Dalam keluarga ini Tn. A dan saudara B pun


bekerja. barang yang dimiliki TV berwarna 21
inci,meja kursi,2 buah tempat tidur.
e. Aktifitas Rekreasi

Aktifitas rekreasi dalam rumah selama ini jarang


sekali dilakukan ,karena sibuk bekerja .

2. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga ini masuk pada tahap transisi karena Ny S


tinggal sendiri setelah ditinggal suaminya meninggal
dengan 1 orang anak yaitu anak pertama berusia 28 th
yang bekerja sebagai sales.

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

 Keluarga Tn A belum dapat memepertahankan


hubungan sehat dalam keluarga karena penyakit
HIV.

 Keluarga Tn A kurang mampu mempertahankan


keintiman komunikasi yang kondusif dengan
anak.

c. Riwayat Keluarga

 Dalam keluarga Tn A tidak terdapat riwayat


penyakit turunan.

 Saudara B terkena penyakit HIV ,namun perhatian


dan pengetahuan terhadap kesehatan kurang
karena hidup sendiri dan dilingkungan yang jauh

3
dari perkotaan.

 Saat dilakukan pengkajian pada Tn A dan istrinya


tidak terdapat penyakit HIV.

d. Riwayat keluarga saat ini

Saudara B dg HIV sejak 1 bulan belum mulai pengobatan


ARV

e. Riwayat keluarga sebelumnya

Tidak ada riwayat penyakit keturunan dari keluarga Tn. A

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. KARAKTERISKTIK RUMAH

Luas rumah kira-kira 3x10 meter persegi. Tipe rumah


permanen dengan dinding rumah dari tembok,jumlah
raungan tidur 2 buah,kamar tamu 1 buah, 1 kamar
keluarga yang digunakan sebagai tempat menonton tv, 1
ruang dapur, 1 kamar mandi . Di dalam ruang tidur dan
ruang keluarga terlihat terang karena ada pencahayaan
dari jendela disamping ruang keluarga,dapur dan gudang
terlihat bersih dan rapi ,lantai keramik terlihat bersih.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Keluarga Tn. A tinggal dilingkungan yang banyak


penghuninya, Keluarga Tn. A tinggal tepat di pinggir
jalan,samping kanan dan samping kiri rumah tetangga.
Lingkungan sekitar rumah masih saudara. Interaksi
antara warga jarang dilakukan karena kondisi saudara B
yang cenderung lemah . Hubungan dengan tetangga
berlangsung baik ,dalam kondisi yang lemah saudara B
jarang terlibat dalam kegiatan yang diselenggarakan di
lingkungannya.

4
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat:

Keluarga Tn A berhubungan baik dengan keluarga

 Sistem pendukung keluarga.

Saudara B secara umum dalam keadaan sehat meskipun sedikit


lemah.

c. Struktur Keluarga.

1) Pola Komunikasi Keluarga

 Pola komunikasi dalam keluarga Tn A berlangsung baik,


selain itu Tn A juga tidak memaksakan kehendaknya
kepada saudara B, dimana keluarga ini keputsan di bahas
bersama anak dan saudara setiap mengambil keputusan.

 Struktur kekuatan keluarga.

Keluarga responsif terhadap kegiatan yang dilakukan oleh


lingkungannya.

 Struktur Peran.

• Masing-masing anggota keluarga berperilaku sesuai


dengan peranannya

• Tn A sebagai kepal keluarga


belum dapat memenuhi
kebutuhan keluarga
 Nilai atau norma keluarga
Apabila anggota keluarga ada yang sakit ,akan dibawa
kepuskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat.
2) Fungsi Keluarga
a) Fungsi efektif
Dalam keluarga ini tercipta sikap saling menghargai.
b) Fungsi spesialisasi

5
Secara umum, interaksi atau hubungan
keluarga baik.

c) Fungsi perawatan kesehatan

 Pemenuhan kebutuhan nutrisi

Keluarga kurang mampu mencukupi


kebutuhan nutrisi dengan makanan yang
bergizi.

 Pemenuhan kebutuhan pakaian

Keluarga kurang mampu mencukupi kebutuhan


pakaian pada seluruh anggota keluarga meskipun
sederhana.

 Kemampuan keluarga mengenal masalah


kesehatan

Keluarga sampai saat ini masih kurang tahu


tentang penyebab dan faktor yang mempengaruhi
penyakit HIV

 Kemampuan keluarga dalam mengambil


keputusan

Keluarga tidak bisa mengambil keputusan yang


tepat untuk merawat saudara B

 Kemampuan keluarga dalam merawat anggota


keluarga yang sakit Keluarga kurang mampu
memberikan perawatan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga yg
menderita

 Kemampuan keluarga memelihara lingkungan


rumah yang sehat Keluarga tidak mengetahui
tentang pentingnya cara menjaga kebersihan

6
lingkungan rumahnya,terlihat depan rumah
terlihat kurang rapi.

 Kemampuan keluarga dalam menggunakan


fasilitas kesehatan di masyarakat Keluarga sudah
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada , tetapi
belum maksimal.

d) Fungsi reproduksi

Keluarga Tn A telah menjalankan fungsinya


dengan baik yaitu mempunyai satu orang anak.
Dan istinya telah mengikuti program KB dengan
baik.

e) Fungsi Ekonomi

Dalam keluarga Tn A dengan uang jatah dari Tn


A yang bekerja ,keluarga merasa kurang dalam
memenuhi kebutuhan
3) Stress dan koping
Keluarga Tn A saat menghadapi masalah terkadang tidak dapat
menyelesaikannya secara tuntas dengan keputusan yang diambil kepala
keluarga
4) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik di lakukan hanya pada anggota keluarga yang sakit atau
saudara B, hasil sebagai berikut:
 Infeksi :
Keadaan umum
Lemah postur tubuh : kurus
Kesadaran : composmentis
TB/BB : 167 cm/ 57 kg
Kepala : Normal
Leher / Dada : Normal
Abdomen : Normal

7
Ekstremitas : tidak ada luka
Gerak motorik : terkondisikan dengan baik, tidak ada
oedema
 Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan atau kelainan Leher
: tidak ada pembengkakan pada tyroid
dan vena jugularis normal
 Abdomen :
- Tidak ada pembesaran pada hepar

- Tidak teraba adanya massa

- Turgor kulit jelek

 Ekstremitas :
- Ekstremitas bawah tidak ada oedema

- Simetris antara kiri dan kanan

- Pergerakan normal

 Nadi ; 90 kali/ menit dengan frekuensi teratur


 Tensi : 110/90 mmhg
 Perkusi pada abdomen terdengar pekak
 Pemeriksaan penunjang
Lab pemeriksaan darah positif virus HIV AIDS.
5) Harapan keluarga

Keluarga mengharapkan adanya informasi dari


petugas kesehatan tentang masalah kesehatan yang
ada dalam keluarganya dan alternatif pemecahan
masalah yang terbaik yang harus dilakukan oleh
keluarga.
4. ANALISA DATA

8
NO ANALISA DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 Keluar Tn A Ketidaktahuan Cemas b.d kurang pengetahuan


mengatakan keluarga keluarga terkait HIV/AID
bahwa dia takut mengenai
dengan penyakit penyakit
yang diderita HIV/AIDS
anaknya, dengan
ditandai : Cemas
Pasien tampak
cemas dan gelisah
,pasien tampak
tidak mempunyai
motivasi

2 Keluarga Ketidaktahuan Defisit pengetahuan


mengatakan tidak keluarga terkait
tau apa yang harus penyakit
dilakukan dan HIV/AIDS
tidak tau cara Defisit
penanganan pengetahuan

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Cemas pada keluarga Tn A b.d kurangnya pengetahuan


keluarga terkait HIV AIDS.

b. Deficit pengetahuan b.d Ketidaktahuan keluarga tentang


penyakit

Anda mungkin juga menyukai