Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KEPERAWATAN GADAR KRITIS

Isu End of Life di


KeperawatanKritis Dosen:
buNoerma

DisusunOleh :
1) ATNATIKA WIJAYA ST172006
2) DWI HARTINI ST172014
3) ESTANTI NURUL ARINI ST172023
4) NAIM SRI WAHYUNINGSIH ST172042
5) NUGROHO KENCANA PUTRA ST172051
6) PONSIANUS RATU ST172054
7) PRASTIWI BANY RATNASARI ST172055
8) PUSPITA ANIS P A M P ST172057
9) THERESA IRA AYU SARTIKA ST172075
10) WAYAN FERDI ST172084

PROGRAM STUDI S1 TRANSFER


KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUA
N

A. LatarBelakang
InstalasiGawatDarurat (IGD) di sebuahrumahsakitmempunyaiperan yang
sangatpentingyaitumenyelenggarakanpelayananasuhanmedisdanasuhankepera
watandaruratbagipasien (Ali, 2014). Kondisipasien yang datangke IGD
bervariasidengankondisi yang mengancamjiwamaupun yang menjelangajal.
Pasiendengankondisimengancamnyawaberfokuspadatindakanresusitasi,
sedangkanpadapasien yang menjelangajallebihberfokuspadaperawatan End of
Life.
End of Life Care diberikanpadapasien yang
menjelangmeninggalataufasekritisdenganmenerapkanTeori Peaceful End of
Life. (Ruland& Moore, 1998 dalamAligood&Tomey, 2014).
Teoriiniterdiridarikonseppersiapan yang baikdalammenghadapikematian.
Intervensidalamkonsepteoriinidilakukan yang bertujuanpasienmerasabebasdari
rasa nyeri, merasanyaman, merasadihargai,
dihormatidanberadadalamkedamaiandanketenangan juga merasadekatdengan
orang dirawatnya.
MenurutBeckstrand et al (2015)
menyatakanbahwaperawatmengalamikesulitandalammemberikanpelayanan En
d of Life yang baikpadapasien, khususnyapadapasien yang
tidakmempunyaiidentitas. Perawat yang bertugas di IGD
merasabahwapendampingan end of life
padapasienterlantarbukanmerupakanprioritas,
merekamasihmemprioritaskanpasiendengankondisi emergency.
BerdasarkanhasilpenelitianOse, Ratnawati& Lestari (2017)
menyatakanbahwaperawat yang bertugas di IGD
terkaitpengalamanmerawatpasienterlantarmenjelangajalyaituMerasakanhatiter
sentuhpadapasienterlantarmenjelangajal 2.
Tidakmembedakanperlakuanpadapasienterlantardenganpasien lain yang
menjelangajal 3. Menghargaiharkatdanmartabatpasien 4.
Memastikantidakadakecuranganpemberian nota dinas 5.
Memilihperawatansuportifsebagaitindakanterbaik 6.
Terpaksameninggalkanpasientanpapendampinganspritual 7.
Mengalamikonflikdalammenempatkanpasienterlantar yang menjelangajal 8.
Mengharapkansituasilingkungankerja yang mendukung.
Beberapakesulitanperawatdalampendampinganpasienterlantar yang
menjelangajalyaitubanyaknyapasien yang dalamkondisi emergency yang
dilakukantindakanterlebihdahulu. Perawatanpasiendalamtahap End of Life,
yang membutuhkanpenanganan yang bertujuanuntukmemberikan rasa
nyaman, ketenangan, kedekatansuportsosial (Beckstrand et.al, 2012, Decker,
et.al, 2015).Perawatanpasien yang menjelangfase End of
Life melibatkanberbagaidisplin yang meliputipekerjasosial, ahli agama,
perawat, dokter (dokterahliataudokterumum yang berfokuspadaperawatan
yang holistic meliputifisik, emosional, sosial, dan spiritual.
(Hockenberry&Wilson, 2005).
Perawatharustetapbersikapprofesionalmenghormatiharkatdanmartabatpasi
endalammemberikanperawatan. Konflikbatin, emosi,
perasaanhatitersentuhmunculdenganmelihatkondisipasienterlantarmenjelangaj
al.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
End Of LifeEnd of life merupakansalahsatutindakan yang
membantumeningkatkankenyamananseseorang yang mendekatiakhirhidup
(Ichikyo,2016). End of life care adalahperawatan yang diberikankepada orang-
orangyangberada di bulanatautahunterakhirkehidupanmereka (NHS
Choice,2015). End of life
akanmembantupasienmeninggaldenganbermartabat.Pasien yang
beradadalamfasetersebutbiasanyamenginginkanperawatanyangmaksimaldanda
patmeningkatkankenyamananpasientersebut.
End oflife merupakan bagian penting dari keperawatanpaliatif yang
diperuntukkanbagipasien yang mendekatiakhirkehidupan.End of life
carebertujuanuntukmembantu orang hidupdengansebaik-
baiknyadanmeninggaldenganbermartabat (Curie, 2014). End of life
careadalahsalahsatukegiatanmembantumemberikandukunganpsikososialdanspi
ritual (Putranto, 2015). Jadidapatdisimpulkanbahwa End of life
caremerupakasalahsatutindakankeperawatanyangdifokuskanpada orang
yangtelahberada di akhirhidupnya,
tindakaninibertujuanuntukmembuatoranghidupdengansebaik-
baiknyaselamasisahidupnyadanmeninggaldenganbermartabat.

B. Prinsip-Prinsip End Of LifeMenurut NSW Health (2005) Prinsip End Of


Life antara lain :
1. MenghargaikehidupandanperawatandalamkematianTujuanutamadariperaw
atanadalahmenpertahankankehidupan,namunketikahiduptidakdapatdiperta
hankan,
tugasperawatanadalahuntukmemberikankenyamanandanmartabatkepadapa
sienyangsekarat, danuntukmendukung orang lain dalammelakukannya.
2. HakuntukmengetahuidanmemilihSemua orang yang
menerimaperawatankesehatanmemilikihakuntukdiberitahutentangkondisi
merekadanpilihanpengobatanmereka.Merekamemilikihakuntukmenerimaat
aumenolakpengobatandalammemperpanjanghidup.Pemberiperawatanmem
ilikikewajibanetikadanhukumuntukmengakuidanmenghormatipilihan-
pilihansesuaidenganpedoman.
3. MenahandanmenghentikanpengobatandalammempertahankanhidupPerawa
tan end of life yang tepatharusbertujuanuntukmemberikanpengobatan yang
terbaikuntukindividu.
Iniberartibahwatujuanutamaperawatanuntukmengakomodasikenyamanand
anmartabat,
makamenahanataumenarikintervensiuntukmempertahankanhidupmungkin
diperbolehkandalamkepentinganterbaikdaripasien yang sekarat.
4. SebuahpendekatankolaboratifdalamperawatanKeluargadantenagakesehata
nmemilikikewajibanuntukbekerjasamauntukmembuatkeputusanbagipasien
yang kurangbisadalampengambilankeputusan,
denganmempertimbangkankeinginanpasien.
5. TransparansidanakuntabilitasDalamrangkamenjagakepercayaandaripeneri
maperawatan,danuntukmemastikanbahwakeputusan yang tepatdibuat,
maka proses pengambilankeputusandanhasilnyaharusdijelaskankepada
para pasiendanakuratdidokumentasikan
6. Perawatan non diskriminatifKeputusanpengobatanpadaakhirhidupharus
non-diskriminatifdanharusbergantunghanyapadafaktor-faktor yang
relevandengankondisimedis, nilai-nilaidankeinginanpasien.
7. HakdankewajibantenagakesehatanTenagakesehatantidakberkewajibanuntu
kmemberikanperawatan yang tidakrasional, khususnya, pengobatan yang
tidakbermanfaatbagipasien.Pasienmemilikihakuntukmenerimaperawatan
yang sesuai,
dantenagakesehatanmemilikitanggungjawabuntukmemberikanpengobatan
yang sesuaidengannorma-normaprofesionaldanstandarhukum
8. Perbaikanterus-
menerusTenagakesehatanmemilikikewajibanuntukberusahadalammemperb
aikiintervensi yang diberikanpadastandarperawatan end
oflifebaikkepadapasienmaupunkepadakeluarga.

C. Kriteria The Peaceful End of Life


TeoriPeacefull EOL iniberfokuspadabeberapakriteriautamadalamperawatan
end of life pasienyaitu :
1. TerbebasdariNyeriBebasdaripenderitaanataugejaladisstresadalahhal yang
utamadiinginkanpasiendalampengalaman EOL (The Peaceful End Of
Life). Nyerimerupakanketidaknyamanansensoriataupengalamanemosiyang
dihubungkandenganaktualataupotensialkerusakanjaringan(Lenz, Suffe,
Gift, Pugh, & Milligan, 1995; Pain terms, 1979).
2. PengalamanMenyenangkanNyamanatauperasaanmenyenangkandidefinisik
ansecarainclusiveolehKolcaba (1991)
sebagaikebebasandariketidaknyamanan, keadaantenteramdandamai.
DAFTAR PUSTAKA

Mardiyono. 2018. Perawatan End of Life InstalasiGawatDarurat.


UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta

http://blog.umy.ac.id/ararindjani/2018/09/04/perawatan-end-of-life-di-instalasi-
gawat-darurat/diaksespadatanggal 22 mei 2019

Anda mungkin juga menyukai