Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DISRITMIA

Oleh

Kelompok 7 / 4B:

Pipit Pitrianingsih C1814201046

Widi Andriana Pratama C1814201030

Acep Mawi C1814201076


Pengertian

 Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan


frekuensi atau irama atau keduanya atau bisa di definisikan dengan
menganalisa gelombang EKG. Disritmia dinamakan berdasarkan
pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran yang terlibat.
Misalnya disritmia yang berasal dari nodus sinus (nodus SA) dan
frekuensinya lambat dinamakan sinus bradikardia. Ada empat
kemungkinan tempat asal disritmia, yaitu nodus sinus, atria, nodus
AV atau sambungan, dan frentrikel. (Kaplan, 2010).
Etiologi

a) Peradangan jantung, misalnya demam rematik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi).

b) Gangguan sirkulasi koroner (arterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.

c) Obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnya.

d) Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia)

e) Gangguan pada pengaturan susunan saraf otonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.

f) Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis).

g) Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).

h) Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung.

i) Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung).
Manifestasi Klinis

1. Pusing

2. Kelelahan

3. Nyeri dada

4. Dada berdebar-debar

5. Batuk

6. Nafas pendek

7. Anoreksia
Komplikasi

 Komplikasi distrimia berhubungan dengan keberadaannya dalam tubuh, dan


fungsinya yang tidak sesuai. Komplikasi berikut dapat ditimbul akibat adanya
distritmia:

1. Infeksi lokal (sepsis atau pembentukan hematoma dapat terjadi di tempat


pemotongan vena atau pada penempatan distritmia di bawah kulit.

2. Distritmia aktivitas ektovit ventrikel dapat terjadi akibat iritasi dinding ventrikel
oleh elektroda.
Pemeriksaaan Diagnostik

 EKG: Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan


tipe/sumber disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.

 Monitor Holter: Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (dirumah/kerja).
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat
antidisritmia.

 Foto Dada: Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan


dengan disfungsi ventrikel atau katup.
NEXT…
 Scan Pencitraan Miocard: Dapat menunjukkan area iskemik/ kerusakan miocard yang dapat
mempengaruhi konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.

 Elektrolit: Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan
disritmia

 Pemeriksaan Obat: Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau
dengan interaksi obat, contoh digitalis, guinidin dll.

 Laju sedimentasi: Peninggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut/aktif, contoh


endokarditis sebagai faktor pencetus untuk disritmia

 GDA / nadi oksimetri: Hipoksemia dapat menyebabkan /mengesaserbasi disritmia


Penatalaksanaan

1. Obat-obatan oral

2. Obat-obatan intravena

3. Penempatan pacu jantung

4. Radiofrequency catheter ablation therapy, suatu prosedur yang menghilangkan sel-sel


jantung normal.

5. Menempatan implantable cardioverter defibrillator, yang dapat mengembalikan jantung


yang kembali ke bentuk normal.

6. Kardioversi prosedur non invansif yang memberikan kejutan listrik sehingga jantung
kembali ke irama normal.

7. Terapi dari kondisi-kondisi medis yang mungkin dapat menyebabkan aritmia, misalnya
penyakit tiroid.

8. Perubahan-perubahan gaya hidup


Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

b. Anamnesa

1. Keluhan utama

2. Alasan masuk rumah sakit

3. Riwayat penyakit sekarng

4. Riwayat penyakit dahulu

5. Riwayat penyakit keluarga


C. Pemeriksaan fisik

1. Observasi tanda-tanda pengurangan curah jantung

2. Observasi kulit yang dapat tampak pucat dan dingin

3. Observasi tanda-tanda retensi cairan, seperrti distensi vena leher dari krekel serta wheezing di dada

4. Kaji denyut jantung untuk menghitung frekuensi dan irama

5. Jantung diauskultasi apakah adanya suara tambahan

6. Mengukur takanan darah dan nadi


DIAGNOSA

Diagnosa Keperawatan

1. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan frekuensi, irama,


konduksi elektrikal.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antar suplai oksigen.

3. Ansietas berhubungan dengan nyeri berat dan perubahan ststus kesehatan.


PERENCANAAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1. Resiko penurunan curah Setelah dilakukan tindakan Perawatan jantung (I.02075)


jantung (D.0011) keperawatan 3x24 jam curah jantung Tindakan
Pengertian: meningkat dengan kriteria hasil: Observasi:
Beresiko mengalami 1. Kekuatan nadi perifer (4) 1. Identifikasi taanda dan
pemompaan jantung yang 2. Palpitasi (4) gejala primer penurunan
tidak adekuat untuk 3. Bradikardia (4) curah jantung (meliputi
memenuhi kebutuhan 4. Gambaran EKG aritmia (5) dispne, kelelahan, udema,
metabolisme tubuh ortopnea, paroxysmal
nocturnal dyspnea,
peningkatan CVP)
2. Identifikasi tanda dan
gejala sekunder
penurunan curah jantung
(meliputi peningkatan
berat badan,
INTERVENSI…
hepatomegali, distensi vena jugukaris, palpitasi, ronchi basah, oliguria, batuk,
kulit pusat)
Monitor tekanan darah (termasuk tekaknan darah ortostastik, jika perlu)
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan seria hari pada waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen

Terapeutik
Posisika pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
Berikan diet jantung yanng sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol,
dan makanan tinggi lemak)
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
INTERVENSI

Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
2 Intoleransi aktivitas (D.0056) Setelah dilakukan Manajemen energi
Pengertian: tindakan keperawatan (I.05178)
Ketidakcukupan energi untuk 3x24 jam toleransi Tindakan
melakukan aktivitas sehari-hari aktivitas meningkat
dengan kriteria hasil: Observasi:
1. Frekuensi nadi (5) 1. Identifikasi
2. Saturasi oksigen (5) gangguan fungsi
3. Kemudahan dalam tubuh yang
melakukan aktivitas mengakibatkan
sehari-hari (5) kelelahan
4. Keluhan lelah (4) 2. Monitor kelelahan
fisik dan emosional
3. Monitor pola dan
jam tidur
4. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
INTERVENSI…
Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
lingkungan)
• Lakukan latihan rentan gerak pasif dan aktif
• Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan

Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
• Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejela kelelahan tidak berkurang
• Ajarkan srategi koping untuk mengurangi kelelahan

Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
3. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (I.09134)
Pengertian: tindakan keperawatan Tindakan
Kondisi emosi dan pengalaman 3x24 jam tingkat
subyektif individu terhadap ansietas menurun OBSERVASI:
objek yang tidak jelas dan dengan 1. Identifikas saat tingkat
spesiifk akibat antisipasi ansietas berubah (mis.
bahaya yang memnungkinkan kriteria hasil: Kondisi, waktu, stresor)
individu melakukan tindakan Verbalisasi 2. Identifikasi kemampuan
untuk menghadapi ancaman. mengambil keputusan
1. kebingungan (5) 3. Monitor tanda-tanda
2. Verbalisasi khawatir ansietas (verbal dan
akibat kondisi yang nonverbal)
dihadapi (5)
3. Perilaku gelisah (5)
4. Frekuensi
pernafasan (5)
5. Frekeunsi nadi (5)
INTERVENSI
Terapeutik

• Ciptakan suasana terapeutik untuk


• menumbuhkan kepercayaan
• Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika perlu
• Pahami situasi yang membuat ansietas
• Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan

Edukasi
• Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
• Informasikan secara faktual mengenai diagnosa, pengobatan, dan prognosis
• Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
• Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Evaluasi

Hasil yang diharapkan:

1. Dalam 1 jam pengobatan cardiac output adukuat


2. TTV normal
3. EKG normal tidak ada tanda-tanda distritmia
4. Pasien mengerti tentang penyebab distritmia dan
merubah gaya hidup
JURNAL

EFEKTIVITAS VAGAL NERVE STIMULATION (VNS) TERHADAP DISRITMIA


JANTUNG

 Salah satu tindakan keperawatan untuk mengatasinya adalah melakukan Vagal Nerve
Stimulation (VNS), yang meliputi penekanan pada salah satu sisi sinus karotis, penekanan
pada sinus periorbital, serta melakukan valsava maneuver dengan cara batuk. Ini diyakini
dapat meningkatkan pengeluaran asetilkolin pada jantung, dimana asetilkolin ini ditangkap
oleh SA node di atrium kiri dan berfungsi sebagai penghambat rangsangan listrik jantung

 Tindakan VNS dengan cara memberikan rangsangan pada nervus vagus akan sangat
membantu mengatasi permasalahan ini karena ujung-ujung saraf vagus bermuara pada SA
node dan AV node. Dengan memberikan rangsangan pada nervus vagus tersebut, maka
signal akan dikirim ke efferen untuk mengeluarkan ACh. Diharapkan ACh ini akan
menghambat impuls yang dari SA node dan AV node sehingga jantung dapat berkontraksi
sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai