Oleh
Kelompok 7 / 4B:
a) Peradangan jantung, misalnya demam rematik, peradangan miokard (miokarditis karena infeksi).
b) Gangguan sirkulasi koroner (arterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia miokard, infark miokard.
c) Obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia lainnya.
e) Gangguan pada pengaturan susunan saraf otonom yang mempengaruhi kerja dan irama jantung.
i) Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung).
Manifestasi Klinis
1. Pusing
2. Kelelahan
3. Nyeri dada
4. Dada berdebar-debar
5. Batuk
6. Nafas pendek
7. Anoreksia
Komplikasi
2. Distritmia aktivitas ektovit ventrikel dapat terjadi akibat iritasi dinding ventrikel
oleh elektroda.
Pemeriksaaan Diagnostik
Monitor Holter: Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan
dimana disritmia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (dirumah/kerja).
Juga dapat digunakan untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat
antidisritmia.
Elektrolit: Peningkatan atau penurunan kalium, kalsium dan magnesium dapat menyebabkan
disritmia
Pemeriksaan Obat: Dapat menyatakan toksisitas obat jantung, adanya obat jalanan atau
dengan interaksi obat, contoh digitalis, guinidin dll.
1. Obat-obatan oral
2. Obat-obatan intravena
6. Kardioversi prosedur non invansif yang memberikan kejutan listrik sehingga jantung
kembali ke irama normal.
7. Terapi dari kondisi-kondisi medis yang mungkin dapat menyebabkan aritmia, misalnya
penyakit tiroid.
a. Pengkajian
b. Anamnesa
1. Keluhan utama
3. Observasi tanda-tanda retensi cairan, seperrti distensi vena leher dari krekel serta wheezing di dada
Diagnosa Keperawatan
Terapeutik
Posisika pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi
nyaman
Berikan diet jantung yanng sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol,
dan makanan tinggi lemak)
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
INTERVENSI
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
2 Intoleransi aktivitas (D.0056) Setelah dilakukan Manajemen energi
Pengertian: tindakan keperawatan (I.05178)
Ketidakcukupan energi untuk 3x24 jam toleransi Tindakan
melakukan aktivitas sehari-hari aktivitas meningkat
dengan kriteria hasil: Observasi:
1. Frekuensi nadi (5) 1. Identifikasi
2. Saturasi oksigen (5) gangguan fungsi
3. Kemudahan dalam tubuh yang
melakukan aktivitas mengakibatkan
sehari-hari (5) kelelahan
4. Keluhan lelah (4) 2. Monitor kelelahan
fisik dan emosional
3. Monitor pola dan
jam tidur
4. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
INTERVENSI…
Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
lingkungan)
• Lakukan latihan rentan gerak pasif dan aktif
• Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Edukasi
• Anjurkan tirah baring
• Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
• Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejela kelelahan tidak berkurang
• Ajarkan srategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan
3. Ansietas (D.0080) Setelah dilakukan Reduksi Ansietas (I.09134)
Pengertian: tindakan keperawatan Tindakan
Kondisi emosi dan pengalaman 3x24 jam tingkat
subyektif individu terhadap ansietas menurun OBSERVASI:
objek yang tidak jelas dan dengan 1. Identifikas saat tingkat
spesiifk akibat antisipasi ansietas berubah (mis.
bahaya yang memnungkinkan kriteria hasil: Kondisi, waktu, stresor)
individu melakukan tindakan Verbalisasi 2. Identifikasi kemampuan
untuk menghadapi ancaman. mengambil keputusan
1. kebingungan (5) 3. Monitor tanda-tanda
2. Verbalisasi khawatir ansietas (verbal dan
akibat kondisi yang nonverbal)
dihadapi (5)
3. Perilaku gelisah (5)
4. Frekuensi
pernafasan (5)
5. Frekeunsi nadi (5)
INTERVENSI
Terapeutik
Edukasi
• Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
• Informasikan secara faktual mengenai diagnosa, pengobatan, dan prognosis
• Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
• Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
Evaluasi
Salah satu tindakan keperawatan untuk mengatasinya adalah melakukan Vagal Nerve
Stimulation (VNS), yang meliputi penekanan pada salah satu sisi sinus karotis, penekanan
pada sinus periorbital, serta melakukan valsava maneuver dengan cara batuk. Ini diyakini
dapat meningkatkan pengeluaran asetilkolin pada jantung, dimana asetilkolin ini ditangkap
oleh SA node di atrium kiri dan berfungsi sebagai penghambat rangsangan listrik jantung
Tindakan VNS dengan cara memberikan rangsangan pada nervus vagus akan sangat
membantu mengatasi permasalahan ini karena ujung-ujung saraf vagus bermuara pada SA
node dan AV node. Dengan memberikan rangsangan pada nervus vagus tersebut, maka
signal akan dikirim ke efferen untuk mengeluarkan ACh. Diharapkan ACh ini akan
menghambat impuls yang dari SA node dan AV node sehingga jantung dapat berkontraksi
sesuai dengan kebutuhan tubuh.