Anda di halaman 1dari 16

REUMATIK HEART DISEASE(RHD)

Oleh:
RUMINAH, Am.Kep
ZETA AKRIANTI, Am.Kep
PENGERTIAN

 RHD (rheumatic heart desease)Penyakit radang berulang akut


yang terutama terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun yang
biasanya terjadi 1-5 minggu setelah infeksi streptococus (biasanya
terjadi radang tenggorokan). (Robbins dan Kumar, Buku Ajar
Patologi edisi 4)

 Penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada katup jantung


akibat serangan karditis rematik akut yang berulang kali (Kapita
Selekta jilid I edisi III).

 Kelainan jantung yang terjadi akibat demam reumatik atau


kelainan karditis reumatik (Taranta A dan Markowits, 1981).
ETIOLOGI

Penyebab terjadinya penyakit jantung reumatik diperkirakan adalah reaksi


autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi
streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorok selalu mendahului
terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama maupun
demam reumatik serangan ulang.
Faktor-faktor redisposisi terjadinya penyakit jantung
rematik / Rheumatic Heart Desease terdapat pada diri
individu itu sendiri dan juga faktor lingkungan.

Faktor individu yang mempengaruhi : Faktor lingkungan


 Faktor genetik  Keadaan sosial ekonomi yang buruk
 Umur  Cuaca
 Keadaan gizi dan lain lain  Iklim dan geografi
 Golongan etnik dan ras
 Jenis kelamin
 Reaksi autoimun
TANDA & GEJALA
 Demam tinggi
  Batuk
  Rasa sakit waktu menelan
 Muntah
 Diare
 Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat
 Lesu
 Anoreksia
  Berat badan menurun
 Kelihatan pucat
  Epistaksis
 Athralgia
  Rasa sakit disekitar sendi
  Sakit perut
PATOFISIOLOGIS
INFEKSI SALURAN NAFAS
AKUT

MEMBENTUK ANTIBODI SERUM TERHADAP


KOMPLEKS STEPTOCOCUS
ANTIBODI BEREAKSI
DENGAN KOMPLEKS
PROTEIN TUBUH

MEMBENTUK REAKSI
ANTIBODY KOMPLEKS

LESI JARINGAN
PENYAMBUNG

GEJALA : KARDITIS
POLIARTHRITIS
CHOREA
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.  Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Pharynx heperemis
       -Kelenjar getah bening membesar
-Pembengkakan sendi
        -Tonjolan di bawah kulit daerah kapsul sendi
        -Ada gerakan yang tidak terkoordinasi
b. Palpasi
- Nyeri tekan persendian
-Tonjolan keras tidak terasa nyeri dan mudah digerakkan
c. Auskultasi
-Murmur sistolik injection dan friction rub
2. Pemeriksaan Penunjang
 Ekg : perpanjangan interval P-R
 Radiologi : Thorax Foto : cardiomegali
Foto sendi : tidak spesifik
 Laboratorium: Hemoglobin : kurang dari normal
 LED: meningkat
 C-Rp : positif
 ASTO : positif
 Swab tenggorokan : streptococus positif
PENATALAKSANAAN MEDIS

Pengobatan :  Eradiksi kuman :


      Penecilin 600.000-1,2 juta 1 kali
 Eritromisin 20 mg/kg/BB 2 kali selama 10 hari
 Anti imflamasi :
 Salicilat dan steroid dosis sesuai indikasi

Perawatan   Istirahat mutlak selama periode serangan


 Jika ada penyakit jantung, posisi semi fowler
  Oksigenasi
  Diet lunak rendah garam
 Kontrol swab tenggorokan secara teratur
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 Aktivitas/istrahat
Gejala      :  Kelelahan, kelemahan.
Tanda       :  Takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktivitas.

 Sirkulasi
Gejala      :  Riwayat penyakit jantung kongenital, IM, bedah jantung. Palpitasi, jatuh pingsan.
Tanda       :  Takikardia, disritmia, perpindahan TIM kiri dan inferior, Friction rub, murmur,  edema, petekie, hemoragi
splinter.

 Eliminasi
. Gejala      :  Riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi/jumlah urine.
Tanda       :  Urine pekat gelap

 Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala      :  Nyeri pada dada anterior yang diperberat oleh inspirasi, batuk, gerakan menelan, berbaring; nyeri
dada/punggung/ sendi.
Tanda       :  Perilaku distraksi, mis: gelisah.
 PERNAPASAN
GEJALA      :  DISPNEA, BATUK MENETAP ATAU NOKTURNAL (SPUTUM MUNGKIN/TIDAK PRODUKTIF).
TANDA       :  TAKIPNEA, BUNYI NAFAS ADVENTISIUS (KREKELS DAN MENGI), SPUTUM BANYAK DAN BERBERCAK DARAH (EDEMA
PULMONAL)

 Keamanan

Gejala      :  Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun.


Tanda       :  Demam
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya gangguan pada penutupan katup mitral


( stenosiskatup )
 Nyeri akut/kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,
destruksi sendi.
 Ketidakseimbangan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan asam
lambung akibat kompensasi sistem saraf simpat
 Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
 Peningkatan suhu tubuh b/d proses inflamasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN/ KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
Diagnosa I Tujuan: 1.     Kaji frekuensi 1.    Memonitor adanya perubahan sirkulasi
Penurunan curah Setelahdiberikan asuhan nadi, RR, TD secara jantung sedini mungkin dan terjadinya
jantung keperawatan,penurunan teratur setiap 4 jam. takikardia-disritmia sebagai kompensasi
berhubungandengan  curah jantung dapat  2.     Kaji meningkatkan curah jantung
adanya gangguan diminimalkan. perubahan warna kulit 2.    Pucat menunjukkan adanya penurunan
pada penutupan Kriteria hasil: terhadap sianosis dan perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah
katup mitral 1.    Menunjukkan pucat. jantung. Sianosis terjadi sebagai akibat adanya
( stenosiskatup ) tanda-tanda vital dalam 3.     Batasi aktifitas obstruksi aliran darah pada ventrikel.
batas yang dapat secara 3.    Istirahat memadai diperlukan untuk
diterima (disritmia 4.     Berikan kondisi memperbaiki efisiensi kontraksi jantung dan
terkontrol atau hilang). psikologis lingkungan menurunkan komsumsi O2 dan kerja
2.    bebas yang tenang.adekuat. berlebihan. 4.    Stres emosi
1
gejala gagal jantung (mis menghasilkan vasokontriksi yang
: parameter 5.      Kolaborasi untuk meningkatkan TD dan meningkatkan kerja
hemodinamik dalam pemberian oksigen jantung. 5.    Meningkatkan sediaan
batas normal, haluaran oksigen untuk fungsi miokard dan mencegah
urine adekuat). 6.     Kolaborasi untuk hipoksia. 6.    Diberikan untuk
pemberian digitalis meningkatkan kontraktilitas miokard dan
3.    Melaporkan menurunkan beban kerja jantung.
penurunan episode
dispnea,angina. Ikut
serta dalam akyivitas
yang mengurangi beban
kerja jantung.
DIAGNOSA
NO TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Diagnosa 2 Tujuan : nyeri dapat 1.Kaji keluhan nyeri, 1.R/ membantu dalam
Nyeri berkurang/hilang catat lokasi dan menentukan kebutuhan dan
akut/kronis Kriteria hasil: intensitas ( skala 0- manajemen nyeri dan keefektifan
berhubungan 1) Menunjukkan nyeri 10).Catat faktor yang program. 2.Pada
dengan distensi berkurang/hilang memcepat dan tanda penyakit yang berat torah baring
jaringan oleh 2) Terlihat rileks, dapat sakit non verbal. sangat diperlukan untuk
akumulasi tidur/istirahat 2. Biarkan pasien membatasi nyeri/cidera berlanjut.
2 cairan/proses 3)Berpartisipasi dalam mengambil posisi yang 3. Menigkatkan relaksasi,
inflamasi, aktifitas sesuai nyaman mengurangi ketegangan
destruksi sendi. kemampuan. 3.Beri obat sebelum otot/spasme.
aktifitas/latihan yang 4. Gejala kardinal menunjukkan
direncanakan. keadaan fisik dari organ-organ
4.Observasi gejala vital tubuh, juga dapat
kardinal. memberikan gambaran kondisi
pasien.
DIAGNOSA
NO TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
Diagnosa 3 Tujuan :Setelah 1.Kaji status
Ketidakseimbangan dilakukan tindakan nutrisi( perubahan BB< 1.Menyediakan data dasar
nutrisi ; kurang dari keperawatan masalah pengukuran untuk memantau perubahan
kebutuhan tubuh ketidakseimbangan antropometrik dan nilai dan mengevaluasi intervensi
berhubungan dengan nutrisi kurang dari HB serta protein
peningkatan asam kebutuhan dapat 2.kaji pola 2.    Membantu dalam
lambung akibat teratasi. diet nutrisis klien (riwayat mempertimbangkan
kompensasi sistem Kriteria hasil : diet,makanan kesukaan) penyusunan menu sehingga
saraf simpatis 1.Klien mengatakan 3.kaji faktor klien berselera makan
3 mual dan anoreksia yang berperan untuk 3.    Menyediakan
berkuarang / hilang, menghambat asupan informasi mengenai faktor
nutrisi (anoreksia/mual) yang harus ditanggulangi
2.masukan makanan 4.anjurkan sehingga asupan nutrisi
adekuat dan makan dgn porsi sedikit tp adekuat.
kelemahan hilang. sering dan tidak makan 4.    Membantu mengurangi
3. makanan yg produksi asam lambnung/HCl
BB dalam rentang merangsang akibat faktor-faktor
normal. pembentukan hcl (terlalu perangsang dari luar tubuh
panas,dingin,pedas)
EVALUASI

 Tanda-tanda vital dalam batas normal.


 Terjadi penurunan episode dispnea, angina.
 Mulai dapat beraktivitas secara mandiri.
 Nyeri hilang/ terkontrol, klien tampak tenang
 Berat Badan dalam batas normal
 Klien dapat beraktivitas secara mandiri

Anda mungkin juga menyukai