• Disusun oleh:
•EKA NUR AYU ANTININGTIAS (19037140015)
•TRI SUKMA ENDAYANI (19037140059)
DEFINISI
Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup
aorta.Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta membuka secara
maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari jantung menuju aorta. Dalam
keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3 kuncup yang akan menutup dan membuka
sehingga darah bisa melewatinya.
Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2 kuncup sehingga lubangnya
lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah. Akibatnya ventrikel kiri harus memompa
lebih kuat agar darah bisa melewati katup aorta.
ETIOLOGI
1. Electrocardiogram (EKG)
2. Chest x-ray
3. Echocardiography
4.Cardiac catheterization
PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan medikamentosa untuk Stenosis Aorta asimtomatik, tetapi
begitu timbul gejala seperti sinkop, angina atau gagal jantung segera harus
dilakukan operasi katup,tergantung pada kemampuan dokter bedah jantung. Dapat
dilakukan reparasi(repair) ataureplace (mengganti katup dengan katup artificial).
Penderita asimtomatik perlu dirujuk untuk pemeriksaan Doppler-Ekokardiografi.
Trans-valvular velocity lebih dari 4m/detik dianjurkan untuk menjalani operasi.
Selama katup aorta masih dalam tingkatan perkembangan, sulit memberikan
nasihat operasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Komisurotomi sederhana
biasanya kurang menolong.
KOMPLIKASI
1. Gagal Jantung
2. Hipertensi sistemik
3. Nyeri dada (angina pectoria)
4. Sesak nafas
•
PENGKAJIAN
1. Nyeri dada yang Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam tidak 1. Variasi penampilan dan perilaku
berhubungan dengan ada keluhan dan terdapat penurunan klien karena nyeri terjadi
ketidakseimbangan suplai respons nyeri dada sebagai temuan dari pengkajian
darah ke miokardium Kriteria Hasil : Secara subjektif klien 2. Nyeri berat dapat menyebabkan
mengatakan penurunan rasa nyeri dada, syok kardiogenik yang
secara objektif di dapatkan tanda vital berdampak pada kematian
dalam batasa normal, wajah rileks, tidak
mendadak
terjadi penurunan perfusi perifer, urine
>600ml/ hari. 3. lakukan observasi pada nyeri
• Catat karakteristik nyeri, lokasi, 4. Manajemen sentuhan pada saaat
lamanya dan penyebaran nyeri berupa sentuhan
• Anjurkan pada klien untuk dukungan psikologis dapat
melaporkan nyerinya dengan membantu menurunkan nyeri.
segera
• lakukan manajemen nyeri
keperwatan
• Lakukan manajemen sentuhan
DIAGNOSA NOC NIC
3. Intoleransi Aktivitas Tujuan : Aktivitas sehari-hari terpenuhi dan 1. Respon klien terhadap aktivitas
berhubungan dengan menongkatnya kemampuan beraktivitas dapat mengondisiakan penurunan
ketidakseimbangan supplai Kriteria Hasil : Klien menunjukkan oksigen miokard
oksigen dan kebutuhan oksigen kemampuan beraktivitas tanpa gejala-gejala 2. Menurunkan kerja miokard/
jaringan. yang berat, terutama mobilisasi di tempat komsumsi oksigen
tidur. 3. Mengurangi beban jantung
• Catat freuensi jantung, irama dan
4. Meningkatkan kontraksi otot
perubahan TD selama dan sesudah
aktivitas sehingga membantu aliran balik
• Tingkatkan istirahat , batasi aktivitas, dan vena
berikan aktivitas senggang yang tidak 5. Mengetahui fungsi jantung bila
berat dikaitkan dengan aktivitas
• Pertahakan tirah baring anak
• Pertankan rentang anak gerak pasif
selama sakit
• Evaluasi tanda vital selama aktivitas
THANKS!
Do you have any
questions?