Anda di halaman 1dari 16

STENOSIS AORTA

• Disusun oleh:
•EKA NUR AYU ANTININGTIAS (19037140015)
•TRI SUKMA ENDAYANI (19037140059)
DEFINISI
Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup
aorta.Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta membuka secara
maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari jantung menuju aorta. Dalam
keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3 kuncup yang akan menutup dan membuka
sehingga darah bisa melewatinya.
Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2 kuncup sehingga lubangnya
lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah. Akibatnya ventrikel kiri harus memompa
lebih kuat agar darah bisa melewati katup aorta.
ETIOLOGI

Stenosis katup aorta adalah suatu penyempitan katup aorta sehingga


menghalangi darah masuk ke aorta. Penyebab atau etiologi dari stenosis ini
bisa bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah RHD (Rheumatic
Heeart Disease) atau yang biasa kita kenal dengan demam rematik.
Berikut etiologi stenosis katup aorta lebih lengkap :
1. Kelainan congenital
2. Penumpukan kalsium pada daun katup
3. Demam rheumatic
PATOFISIOLOGI
Katup aorta yang normal memiliki tiga daun katup. Pada stenosis, bentuk daun katup
kadang kala tidak beraturan, terjadi penyatuan sebagian (fusi parsial), lebih cenderung
mengalami kalsifikasi dan kaku, dan selanjutnya tampak hanya memiliki satu
katup(unikuspid) atau dua katup (bikuspid).
Selama fase diastolik, ventrikel kiri berkontraksi dan mendorong darah melalui katup
aorta. Terlihat katup aorta yang membuka tidak penuh dan adanya aliran turbulen.
Turbulen siinilah yang menimbulkan suara bising jantung
kemudian Tekanan pada ventrikel kiri meningkat secara progresif, yang bila berlanjut
akan menimbulkan penebalan dinding ventrikel. Penebalan ini akan semakin
memperberat kerja ventrikel. Contohnya, pada stenosis katup aorta yang murni bisa
terjadi regurgitasi katup aorta dan menyebabkan kompensasi hipertrofi ventrikular yang
sesuai tingkat obstruksinya.
Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri menyebabkan terjadinya peningkatan
tekanan kapiler arteri pulmonalis, penurunan fraksi pancaran serta curah jantung, dan
pada akhirnya berkembang menjadi gagal jantung kongestif
MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeri dada
Nyeri dada adalah gejala pertama pada sepertiga dari pasien-pasien dan akhirnya
pada setengah dari pasien-pasien dengan aortic stenosis.
2. Pingsan (syncope)
Pingsan (syncope) yang berhubungan dengan aortic stenosis biasanya
dihubungkan dengan pengerahan tenaga atau kegembiraan. Kondisi-kondisi ini
menyebabkan relaksasi (pengenduran) dari pembuluh-pembuluh darah tubuh
(vasodilation), menurunkan tekanan darah.
3.Sesak napas
Sesak nafas dari gagal jantung adalah tanda yang paling tidak menyenangkan. Ia
mencerminkan kegagalan otot jantung untuk mengkompensasi beban tekanan
yang ekstrim dari aortic stenosis
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Electrocardiogram (EKG)
2. Chest x-ray
3. Echocardiography
4.Cardiac catheterization
PENATALAKSANAAN
Tidak ada pengobatan medikamentosa untuk Stenosis Aorta asimtomatik, tetapi
begitu timbul gejala seperti sinkop, angina atau gagal jantung segera harus
dilakukan operasi katup,tergantung pada kemampuan dokter bedah jantung. Dapat
dilakukan reparasi(repair) ataureplace (mengganti katup dengan katup artificial).
Penderita asimtomatik perlu dirujuk untuk pemeriksaan Doppler-Ekokardiografi.
Trans-valvular velocity lebih dari 4m/detik dianjurkan untuk menjalani operasi.
Selama katup aorta masih dalam tingkatan perkembangan, sulit memberikan
nasihat operasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Komisurotomi sederhana
biasanya kurang menolong.
KOMPLIKASI

1. Gagal Jantung
2. Hipertensi sistemik
3. Nyeri dada (angina pectoria)
4. Sesak nafas

PENGKAJIAN

3.Pola nutrisi dan


1.Identitas klien 2.Keluhan utama
metabolik

5.Pola aktivitas 6.Pemeriksaan


4.Pola eliminasi fisik
istirahat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri dada berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai darah ke miokardium akibat


sekunder dari alira darah yang menurun pada arteri kroner
2. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan Akan dikembangkan
3. intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
PATHWAY STENOSIS AORTA
INTERVENSI

DIAGNOSA NOC NIC

1. Nyeri dada yang Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam tidak 1. Variasi penampilan dan perilaku
berhubungan dengan ada keluhan dan terdapat penurunan klien karena nyeri terjadi
ketidakseimbangan suplai respons nyeri dada sebagai temuan dari pengkajian
darah ke miokardium Kriteria Hasil : Secara subjektif klien 2. Nyeri berat dapat menyebabkan
mengatakan penurunan rasa nyeri dada, syok kardiogenik yang
secara objektif di dapatkan tanda vital berdampak pada kematian
dalam batasa normal, wajah rileks, tidak
mendadak
terjadi penurunan perfusi perifer, urine
>600ml/ hari. 3. lakukan observasi pada nyeri
• Catat karakteristik nyeri, lokasi, 4. Manajemen sentuhan pada saaat
lamanya dan penyebaran nyeri berupa sentuhan
• Anjurkan pada klien untuk dukungan psikologis dapat
melaporkan nyerinya dengan membantu menurunkan nyeri.
segera  
• lakukan manajemen nyeri
keperwatan
• Lakukan manajemen sentuhan
DIAGNOSA NOC NIC

2. Penurunan curah jantung yang 1. hipotensi dapat terjadi karena


berhubungan dengan Akan Tujuan : Dalam waktu 2 x 24 jam tidak terjadi disfungsi ventrikel, hipertensi juga
dikembangkan penurunan curah jantung fenomena umum, nyeri membuat
Kriteria Hasil : Stabilitas hemodinamik baik cemas, dan terjadi pengeluaran
( tekanan darah dalambatas normal, curah jantung katekolamin
kembali meningkat , intake dan output sesuai, 2. Penurunan crah janung
tidak menunjukkan tanda- tanda disritmia).
mengakibatkan menurunnya
• Auskultasi TD. Bandingkan kedua lengan ukur kekuatan nadi
dalam keadaan berbaring, duduk,atau berdiri 3. Menunjukan gangguan aliran darah
jika memungkinkan dalam jantung, kelainan katup,
•  Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi kerusakan septum, atau vibrasi otot
•  Catat murmur papilar
•  Pantau frekuensi jantung dan irama 4. Perubahan frekuensi dan irama
•  Kolaborasi : pertahankan cara masuk heparin jantung menunjukkan komplikasi
(IV) sesuai imdikasi disritmia
5. Jalur yang paten penting untuk
pemberian obat darurat
DIAGNOSA NOC NIC

3. Intoleransi Aktivitas Tujuan : Aktivitas sehari-hari terpenuhi dan 1. Respon klien terhadap aktivitas
berhubungan dengan menongkatnya kemampuan beraktivitas dapat mengondisiakan penurunan
ketidakseimbangan supplai Kriteria Hasil : Klien menunjukkan oksigen miokard
oksigen dan kebutuhan oksigen kemampuan beraktivitas tanpa gejala-gejala 2. Menurunkan kerja miokard/
jaringan. yang berat, terutama mobilisasi di tempat komsumsi oksigen
tidur. 3. Mengurangi beban jantung
• Catat freuensi jantung, irama dan
4. Meningkatkan kontraksi otot
perubahan TD selama dan sesudah
aktivitas sehingga membantu aliran balik
• Tingkatkan istirahat , batasi aktivitas, dan vena
berikan aktivitas senggang yang tidak 5. Mengetahui fungsi jantung bila
berat dikaitkan dengan aktivitas
• Pertahakan tirah baring anak  
• Pertankan rentang anak gerak pasif
selama sakit  
• Evaluasi tanda vital selama aktivitas
 
THANKS!
Do you have any
questions?

Anda mungkin juga menyukai