KERJA, ASKEP
A. PENGKAJIAN
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA
D. PERENCANAAN
E. PELAKSANAAN
F. EVALUASI
BAB II TERMINASI
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PRE-INTERAKSI
A. Konsep teori STEMI
Infark miokard akut dengan elevasi ST (ST elevation myocardial infarction =STEMI)
merupakan bagian dari spektrum sindrom koroner akut (SKA) yang terdiri dari angina
pektoris tak stabil, IMA tanpa elevasi ST dan IMA dengan elevasi ST. Infark miokard akut
dengan elevasi segmen ST (STEMI) umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun
secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak aterosklerotik yang sudah ada
sebelumnya. Stenosis arteri koroner berat yang berkembang secara lambat biasanya tidak
memacu STEMI karena berkembangnya banyak aliran kolateral sepanjang waktu. STEMI
terjadi jika trombus arteri koroner terjadi secara cepat pada lokasi injuri vaskular, di mana
injuri ini dicetuskan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi dan akumulasi lipid.
Pada sebagian besar kasus, infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur,
ruptur atau ulserasi dan jika kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga
terjadi trombus mural pada lokasi ruptur yang mengakibatkanoklusi arteri koroner. Penelitian
histologis menunjukkan plak koroner cenderung mengalami ruptur jika mempunyai fibrous
cap yang tipis dan inti kaya lipid (lipid rich core). Pada STEMI gambaran patologis klasik
terdiri dari fibrin rich red trombus, yang dipercaya menjadi dasar sehingga STEMI
memberikan respons terhadap terapi trombolitik.
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian SKA
Sindrom koroner akut merupakan masalah kardiovaskular utama dengan angka perawatan
rumah sakit dan angka kematian tinggi. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), dan pemeriksaan penanda jantung, SKA dibagi
menjadi:
1. STEMI (ST segment Elevation Myocardial Infarction)
2. NSTEMI (Non-ST segment Elevation Myocardial Infarction)
Infark miokard dengan elevasi segmen ST (STEMI) akut merupakan indikator kejadian
oklusi total pembuluh darah arteri koroner oleh trombus. Beberapa penyebab lain yang
mendasari patofisiologi SKA adalah adanya plak tidak stabil dan ruptur plak.
2. Pengertian STEMI
STEMI adalah singkatan dari ST-elevation myocardial infarction. STEMI adalah salah
satu jenis serangan jantung yang sangat serius dimana salah satu arteri utama jantung (arteri
yang memasok oksigen dan darah yang kaya nutrisi ke otot jantung) mengalami
penyumbatan. Elevasi segmen ST adalah kelainan yang terdeteksi pada EKG 12-lead.
Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis yang sangat mengancam jiwa dan biasanya
terkait dengan proses penyakit yang disebut dengan aterosklerosis. Jantung membutuhkan
pasokan oksigen dan nutrisinya sendiri, seperti halnya otot di dalam tubuh. Jantung memiliki
tiga arteri koroner dengan cabang - cabangnya yang berperan mengantarkan darah kaya
oksigen ke otot jantung. Jika salah satu dari arteri atau cabang ini tersumbat secara tiba-tiba,
sebagian dari jantung kekurangan oksigen, maka terjadilah suatu kondisi yang disebut
iskemia jantung.
Keluhan klasik berupa nyeri atau ketidak nyamanan di dada kiri. Bisa menjalar ke lengan
kiri, punggung, rahang. Nyeri berlangsung 20 menit.
Sesak napas
Pusing
Mual atau muntah
Diaphoresis (keluar keringat berlebih) namun tidak berkaitan dengan suhu lingkungan
Palpitasi atau detak jantung berdebar - debar
Perokok
ENDAPAN LIPOPROTEIN
NEKROSIS
Rehabilitas Jantung
INTOLERANSI
AKTIFITAS
A. Analisa Data
Tabel Analisa Data
1 DS : Rehabilitas jantung
- Pasien mengeluh Lelah
DO : Metabolisme anaerob Intoleransi Aktifitas
- Kesadaran umum (D.0056)
sedang, kesadaran Kelemahan
complement sedang
TD: 102/70 mmHg Timbunan asam laktat
N: 83 x/m meningkat
Suhu : 36ºC
RR: 20 x/mnt Intoleransi Aktifitas
BB : 65 kg
TB : 155 cm
Seluler hipoksia
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Intoleransi Aktivitas b.d Rehabilitas jantung
2. Resiko penurunan curah jantung b.d Terapi Oksigen
C. Intervensi Keperawatan