Disusun Oleh :
Ida Suryani
NIM. 72020040113
B. Etiologi
Penyakit jantung coroner dapat disebabkan oleh beberapa hal :
1. Penyempitan (stenosis) dan penciutan (spasme) arteri koronaria,
tetapi penyempitan bertahap akan memungkinkan
berkembangnya kolateral yang cukup sebagai pengganti.
2. Aterosklerosis, menyebabkan sekitar 98% kasus PJK.
3. Penyempitan arteri koronaria pada sifilis, aortitis takayasu,
berbagai jenis arteritis yang mengenai arteri coronaria, dll.
D. Patofisiologi
1. Perubahan awal
terjadinya penimbunan plak-plak aterosklerosis
2. Perubahan intermediate
Plak semakin besar dan terjadi obstruksi dari lumen arteri koroner
epikardium. Hal ini menyebabkan peningkatan sirkulasi darah
sebanyak 2-3 kali lipat akibat olahraga tidak dapat dipenuhi.
Keadaan ini disebut Iskemia dan manifestasinya dapat berupa
Angina atau nyeri pada dada akibat kerja jantung yang meningkat
3. Perubahan akhir
Terjadi ruptur pada ‘cap’ atau bagian superficial dari plak sehingga
akan terjadi suatu situasi yang tidak stabil dan bebagai macam
manifestasi klinik seperti Angina at rest atau Infark Miokard.
Dengan terpaparnya isi plak dengan darah, akan memicu
serangkaian proses platetel agregasi yang pada akhirnya akan
menambah obstruksi dari lumen pembuluh darah tersebut
4. Iskemia miokard
Peristiwa ini akan menimbulkan serangkaian perubahan pada
fungsi diastolik, lalu kemudian pada fungsi sistolik. Menyusul
dengan perubahan impuls listrik (gelombang ST-T) dan akhirnya
timbullah keadaan Infark Miokard.
a. Angina stabil : Bila obstruksi pada arteri koroner ≥ 75%
b. Unstable angina : Bila terjadi ruptur dari plak ateromatosa
c. Angina Prinzmetal : Bila terjadi vasospasme dari arteri koroner
utama
E. Pathway
DM,Hipertensi,Hiperkolesteromia,Obesitas
Migrasi ke sub
Terbentuk sel
G. Penatalaksanaan Medik
- Istirahat total
- Diet makanan lunak/saing serta rendah garam
- Pasang infus untuk persiapan pemberian obat intravena
- Diberikan diuretik untuk meningkatkan aliran darah ginjal
- Diberikan nitrat untuk mengurangi aliran balik vena dan
melemaskan arteri
- Oksigen 2-4 l/menit
- Anti koagulan.
H. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Pengkajian
- Identitas : nama,umur,jenis kelamin,alamat,pendidikan,nomor
registrasi,status perkawinan,agama,pekerjaan dan identitas
penanggung jawab
- Keluhan utama
- Dapatkan Riwayat Kesehatan pasien dan keluarga
- Kaji Pola makan , Istirahat , dan BAB BAK pasien
2. Diagnosa Keperawatan
- Ketidakefektifanpola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
- Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Perencanaan
1. Ketidakefektifan NOC : - Monitor TD, nadi, suhu
pola nafas Setelah dilakukan dan RR
berhubungan tindakan keperawatan - Monitor Frekuensi dan
dengan selama .. x 24 jam irama pernafasan
hiperventilasi diharapkan : - Monitor aliran oksigen
- Tidak ada retraksi - Monitor adanya
dinding dada kecemasan pasien
- Tidak menggunakan terhadap oksigenasi
otot bantu - Auskultasi suara
pernafasan nafas, catat adanya
- Bunyi paru vesikuler suara tambahan
- Menunjukan jalan - Posisikan pasien
nafas yang paten semifowler untuk
RR 16-20 kali / memaksimalkan
menit ventilasi dan
pertahankan posisi
pasien
2. Nyeri akut NOC : - Monitor dan kaji
berhubungan -Pain Level karakteristik dan
dengan agen -Pain control lokalisasi nyeri
cidera biologis -Comfort level - Monitor tanda tanda
Setelah dilakukan vital
tindakan keperawatan - Ciptakan suasana
selama .. x 24 jam lingkungan yang
diharapkan : tenang dan nyaman
- Mampu mengontrol - Ajarkan dan anjurkan
nyeri pasien untuk
- Melaporkan bahwa melakukan teknik
nyeri berkurang relaksasi
dengan - Kolaborasi dengan
menggunakan dokter dalam
manajemen nyeri pemberian analgesik
- Mampu mengenali
nyeri
(skala,intensitas,fre
kuensi dan tanda
nyeri)
- Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
DAFTAR PUSTAKA