HIPERTENSI
DISUSUN OLEH:
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
Oleh :
ii
3
BAB I
KONSEP DASAR
4
Sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon
rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan
tambahan aktivitas vasokontriksi. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon
vasokonstriktor pembuluh darah.
Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran keginjal,
menyebabkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan
angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
intra vaskuler. Semua faktor ini cendrung mencetuskan keadaan
hipertensi (Padila, 2016).
4. Tanda dan gejala
Sakitkepala
Peningkatan tekanan darah >140/90mmHg
Rasa berat ditengkuk
Sukar tidur
Lemah dan Lelah
Nokturia
Sesak nafas / sulit bernafas saat beraktivitas (Brunner, 2014)
5. Komplikasi penyakit
Penyakitjantung
Komplikasi berupa infark miokard, angina pectoris, dan gagal
jantung.
5
Ginjal
Terjadinya gagal ginjal dikarenakan kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada
kapiler-kapiler ginjal, glomerulus. Rusaknya glomerulus, darah akan mengalir ke unit-
unit fungsional ginjal dan nefron akan terganggu sehingga menjadi hipoksik dan
kematian. Rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar melalui urin sehingga
tekanan osmotik koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema.
Otak
Komplikasi berupa stroke dan serangan iskemik. Stroke dapat terjadi pada hipertensi
kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalamihipertrofi dan menebal
sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang diperdarahi berkurang.
6
Mata
Urinalisis
Elektrokardiogram
7. Penatalaksanaamedik
a) Farmakologi
7
dengan segera contoh nya : diazoxide, nitroprusside,
nitroglycerin, danlabelatol.
b) Non Farmakologi
Diet
Penurunan beratbadan
- Penurunan asupanetanol
- Menghentikanmerokok
- LatihanFisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olahraga yang
mempunyai empat prinsip yaitu: macam olahraga isotonis dan
dinamis seperti lari, jogging, bersepeda, berenang dan lain-
lain. Intensitas olah raga yang baik antara 60-80 % dari
kapasitas aerobik atau 72-87 % dari denyut nadi maksimal
yang disebut zona latihan. Lamanya latihan berkisar antara 20
– 25 menit berada dalam zona latihan Frekuensi latihan
sebaiknya 3x perminggu dan paling baik 5x perminggu.
(Dermawan, 2016).
8
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
9
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi dan Rasional
Keperawatan
(SLKI) (SIKI)
4. Kolaborasi dengan
pasien, orang terdekat,
tim kesehatan untuk
memilih tindakan
penurun nyeri
10
nonfarmakologi sesuai
kebutuhan
Rasional : alternatif
dalam mengatasi nyeri
yang dirasakan
5. Kolaborasi dalam
Pemberian Analgesik
Rasional : mengurangi
rasanyeri
2 Penurunan SLKI SIKI
curah jantung
Curah Jantung Perawatan Jantung
4. Hindari pemakaian
benda-benda yang
berlebihan suhunya
(terlalu panas atau dingin)
11
4. Evaluasi
12
bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, implementasi
mungkin juga harus berubah/disesuaikan.
4) Rencana atau diagnosa selesai jika tujuan sudah tercapai dan yang
diperlukan adalah memelihara dan mempertahankan kondisi yang
baru.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans
Info Media
Jakarta : EGC
14
15