DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayahnya-Nya, sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Asuhan Keperawawatan
Anemia Aplastik dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih juga kami
ucapkan pada dosen pengajar yang selalu memberikan dukungan dan
bimbingannya.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan adalah suatu penilaian hasil untuk menentukan
keberhasilan proses keperawatan yang telah dilakukan mulai dari pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi, bahkan evaluasi dan dokumentasi. Acuan
evaluasi ini adalah hal-hal yang sudah diterapkan sebelumnya (Yeni & Ukur,
2019)
Evaluasi keperawatan disusun dengan menggunakan SOAP yang operasional
yaitu:
S (subjektif) adalah respon pasien yang berupa keluhan-keluhan atau
penyampaian perasaan oleh pasien atau ibu maupun keluarga setelah
dilakukannya suatu tindakan keperawatan.
O (objektif) adalah respon pasien atau ibu yang didapatkan melalui hasil
pengamatan tenaga kesehatan melalui sikap ibu setelah dilakukannya tindakan
keperawatan.
A (Assesment) adalah analisa yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
didapatkan setelah mengetahui respon subjektif dan objektif pasien atau ibu yang
dibandingkan dengan tujuan dan kriteria hasil yang ada pada intervensi
keperawatan.
P (Planning) adalah perencanaan yang dibuat untuk melakukan tindakan
selanjutnya setelah dilakukannya analisa atau assesment oleh tenaga
kesehatan. 17 Adapun evaluasi yang biasa digunakan pada pasien ibu hamil
dengan anemia yaitu :
a. Perilaku sesuai anjuran meningkat
b. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat.
c. Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan
topik meningkat
d. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
e. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
f. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
g. Mengalami pemeriksaan yang tidak tepat menurun
FORMAT PENGKAJIAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris
Jl. MAIPA NO.19 MAKASSAR
KAJIAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan fisik :
b) Kebersihan rambut : Rambut bersih
c) Kulit kepala : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada benjolan
d) Kebersihan kulit : Kulit bersih dan tidak ada lesi
e) Higiene rongga mulut : kemampuan bicara baik dan jelas, bibir tampak kering
f) Kebersihan genetalia :Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan fisik
g) Kebersihan anus : Pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan fisik
B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien selalu makan junk food sebanyak 3x sehari, nafsu makan baik, porsi yang dihabiskan 1 piring setiap kali
makan, pasien tidak memiliki makanan pantang, tidak ada gangguan mengunyah atau menelan makan, pasien
minum kurang lebih 2 liter/hari.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien makan bubur, nafsu makan pasien berkurang, porsi yang dihabiskan 1/4 porsi setiap makan, pasien
tidak memiliki makanan pantang, pasien tidak menggunakan alat bantu makan/ minum, pasien tidak
menggunakan alat bantu makan.
Observasi :
Pola makan pasien
3. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan rambut : rambut bersih, beruban dan tidak berketombe
b) Hidrasi kulit : Hidrasi kulit <5 detik
c) Palpebra/conjungtiva : konjungtiva anemis
d) Sclera : anikterik
e) Hidung : Frekuensi 24x/menit, bentuk hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada
iritasi, tidak terdapat secret, tidak terdapat gangguan penciuman, dan tidak menggunakan alat bantu.
f) Rongga mulut : bibir tampak kering. gusi : tidak ada peradangan
g) Gigi : Bersih, tidak berlubang,tidak lengkap. gigi palsu : tidak ada.
h) Kemampuan mengunyah keras : Pasien tampak mampu mengunyah keras
i) Lidah : Tampak bersih
j) Pharing : tidak tampak ada peradangan
k) Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
l) Kelenjar parotis : Tidak ada pembesaran
m) Abdomen :
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, perut tampak buncit, tidak ada lesi
Auskultasi : Peristaltik usus 6x/menit
Palpasi : Tidak teraba benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani, tidak ada nyeri tekuk pada organ-organ abdomen
n) Kulit :
Edema : Positif Negatif
Icterik : Positif Negatif
Tanda-tanda radang : Tidak ada peradangan
o) Lesi : tidak terdapat lesi
C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien BAB 1X sehari, warna feses kuning kecoklatan dengan konsistensi lubak, pasien mengatakan tidak ada
keluhan BAB, pasien BAK 4-5x/ hari dengan warna urine kuning keruh dan berbau khas. Paien tidak memiliki
keluhan saat BAK ataupun alat bantu yang digunakan saaat berkemih.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien belum BAB, pasien BAK 3-4 kali sehari dengan warna urine kuning keruh. Jumlah urine yang
dikeluarkan sebanyak kurang lebih 700 cc perhari, pasien tidak memiliki keluhan saaat BAK.
Observasi :
Pola eliminasi pasien
Pemeriksaan fisik :
a) Peristaltik usus : 6.x/menit
b) Palpasi kandung kemih : Penuh Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Positif Negatif
d) Mulut uretra : tampak bersih
e) Anus :
Peradangan : Tidak ada
Hemoroid : Tidak ada
Fistula : Tidak ada
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien bekerja sebagai karyawan pabrik kima, setelah pulang bekerja pasien beristirahat kemudian menonton
tv dan berkebun. Kegiatan yang dilakukan mulai dari pukul 06.00-21.00. Keluhan saat bekerja yaitu pasien
sering merasa sakit kepala dan pusing.
Keadaan sejak sakit :
Pasien tidak melakukan aktivitas apapun setelah sakit karena pasien merasa nyeri pada kepala dan pusing.
Pasien hanya berbaring diatas tempat tidur, pasien mengatakan selama sakit segala aktivitas dibantu oleh
istrinya, pasien tidak menggunakan bantuan oksigen, pasien tampak lemah dan pucat.
2. Observasi :
Wajah tampak pucat, HR sebelum aktivitas 100×/menit, HR sesudah aktivitas 110×/menit (ganti pakaian),
pasien tampak lemah
a) Aktivitas harian :
0 : mandiri
Makan :0
1 : bantuan dengan alat
Mandi :0 2 : bantuan orang
Pakaian :2 3 : bantuan alat dan
Kerapihan :2 orang
Buang air besar :0 4 : bantuan penuh
Buang air kecil :2
Mobilisasi di tempat tidur : 2
b) Postur tubuh : Tidak tampak kelainan pada tulang belakang
c) Gaya jalan : Keluarga mengatakan pasien mampu berjalan dengan baik
d) Anggota gerak yang cacat : Tidak ada
e) Fiksasi: : Tidak ada
f) Tracheostomi : Tidak ada
3. Pemeriksaan fisik
a) Tekanan darah
Berbaring :100/60 mmHg
Duduk : 100/60 mmHg
Berdiri : 110/70 mmHg
Kesimpulan : Hipotensi ortostatik : Positif Negatif
b) HR : 110 x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin : Positif pada daerah dahi dan leher
Basah : Tidak ada
d) JVP : cmH2O
Kesimpulan : turgr kulit baik
e) Perfusi pembuluh kapiler kuku : < 3 detik
f) Thorax dan pernapasan
Inspeksi:
Bentuk thorax : normal
Retraksi interkostal : tidak ada
Sianosis : tidak
Stridor : baik
Palpasi :
Vocal premitus: tidak ada
Krepitasi : tidak ada
Perkusi :
Sonor Redup Pekak
Lokasi :
Auskultasi : vesikuler
Suara napas : baik
Suara ucapan : baik
Suara tambahan : tidak ada
g) Jantung
Inspeksi :
Ictus cordis : tidak terlihat
Palpasi :
Ictus cordis : ictus teraba di RIC V
Perkusi :
Batas atas jantung : Intercostal 2 liena sternal sinitra
Batas bawah jantung : Intercosta 6 linea midklavicula sinistra
Batas kanan jantung : Intercosta 5 linea stenalis dekstra
Batas kiri jantung : Intercosta 6 liena anterior axilaris sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung II A : Reguler
Bunyi jantung II P : Reguler
Bunyi jantung I T : Reguler
Bunyi jantung I M : Reguler
Bunyi jantung III irama gallop : Terdengan pada interkosta 5 linea anterior axillaris sinistra
(katub mitral)
Murmur : Terdengan pada interkosta 5 linea anterior axillaris sinistra (katub mitral)
Bruit : Aorta : normal
A.Renalis : Tidak terdengar
A. Femoralis : Tidak terdengar
h) Lengan dan tungkai
Atrofi otot : Positif Negatif
Rentang gerak : bebas
Kaku sendi : Tidak tampak
Nyeri sendi : Tidak tampak
Fraktur : Tidak tampak
Parese : Tidak tampak
Paralisis : Tidak tampak
Uji kekuatan otot
Kanan Kiri
Tangan 5 5
Kaki 5 5
Keterangan :
Nilai 5: kekuatan penuh
Nilai 4: kekuatan kurang dibandingkan sisi yang lain
Nilai 3: mampu menahan tegak tapi tidak mampu melawan tekanan
Nilai 2: mampu menahan gaya gravitasi tapi dengan sentuhan akan jatuh
Nilai 1: tampak kontraksi otot, ada sedikit gerakan
Nilai 0: tidak ada kontraksi otot, tidak mampu bergerak
Refleks fisiologi : biceps (+), triceps (+), achilles (+), patella (+)
Refleks patologi :
Babinski, Kiri : Positif Negatif
Kanan : Positif Negatif
Clubing jari-jari: negatif
Varises tungkai : negatif
i) Columna vetebralis:
Inspeksi : Lordosis Kiposis Skoliosis
Palpasi : tidak teraba nyeri
Kaku kuduk : negatif
E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidur siang pukul 14.00-14.30 WITA. Pasien mengatakan kadang begadang, pasien tidur
mulai pukul 21.30-05.30 WITA. Sebelum tidur pasien biasanya menonton tv
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan tidak tidur siang, pasien hanya terbaring ditempat tidur dari pagi sampai malam. Pasien
tidur dari jam 21.00-05.00 WITA.
Observasi :
.pola tidur / istirahat pasien
Ekspresi wajah mengantuk : Positif Negatif
Banyak menguap : Positif Negatif
Palpebra inferior berwarna gelap : Positif Negatif
MCV 70 fL 80 – 100
MCH 21 Pg 26 – 34
30 g/dL 32 - 36
VII. TERAPI
Infus 1000 cc/hari
Obat Injeksi 2x sehari : 10 cc
Tanda Tangan Yang Mengkaji
( )
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
- BB MRS 60 kg
IMT 16,5 kg/m
5. Data Subjektif : Ketidakseimbangan Intoleransi
Antara Suplai Aktivitas
- Pasien mengatakan tidak
Dengan Kebutuhan SDKI D.0056
mampu beraktivitas
Oksigen
seperti biasanya, badan
terasa lelah dan lemas
hingga tidak sanggup
berdiri
- Data Objektif :
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera kimiawi
3 Perfusi PeriferTidak Efektif berhubungan dengan Penurunan
Konsentrasi Hemoglobin
4 Nausea berhubungan dengan Iritasi Lambung
5 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara
Suplai Dengan Kebutuhan Oksigen
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Tn.Y
Ruang/ kamar : 111 / Perawatan
Rencana tindakan
Diagnosa Hasil Yang
Tanggal Meliputi: Tindakan keperawatan, tindakan observatif, penyuluhan,
Keperawatan Diharapkan
kolaborasi dokter
11/01/ Hipertermia 1. Menggigil Observasi
2024 berhubungan menurun 1. Identifikasi penyebab hipertermia
dengan proses 2. Kulit merah 2. Monitor suhu tubuh
penyakit menurun 3. Berikan cairan oral
3. Pucat menurun 4. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika hyperhidrosis (keringat
4. Suhu tubuh berlebih)
membaik Terapeutik
5. Suhu kulit 5. Lakukan pendingin eksternal ( kompres hangat)
membaik Edukasi
6. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
11/01/ Nyeri akut 1. Skala nyeri Observasi
2024 berhubungan menurun menjadi 2 1. Identifikasi, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dengan agen 2. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri
pencedera kimiawi menurun 3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan rasa nyeri
3. Meringis menurun Terapeutik
Gelisah menurun 4. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
Edukasi
5. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (RND
dan berkumur dengan air hangat)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
Lambung 2. Keluhan mual 2. Monitoring mual (frekuensi, durasi, tingkat keparahan) dialami oleh
SDKI D.0076 menjadi pasien.
menurun
3. Monitoring asupan nutrisi.
3. Pucat menjadi
membaik Terapeutik
SLKI L.12111
4. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (bau, suara, dan
rangsangan tidak menyenangkan).
Edukasi
Kolaborasi
Edukasi
Kolaborasi