Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN

ANEMIA
Dosen Pembimbing: Ningsih Hestu Wahyuni, S.Kep., Ns.

Disusun Oeh:

Ardiansyah (20024099003)
Ayu Rizki Wardani (20024099004)
Cice Sri Hayanti (20024099005)
Dheajeng Alvianonita (20024099006)
Dwi Nuraini (20024099007)
Fiqih Romansyah (20024099012)
Nur Haliza (20024099018)
DASAR SURAT

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّم ْو ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى‬
‫الصُّ ُد ْو ۙ ِر َوهُ ًدى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن‬
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-
Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan
petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS. Yunus 10: Ayat 57)
Pengertian

Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam


darahnya kurang dari 12 gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah
kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester I
dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II. Anemia dalam kehamilan
yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya relatif
mudah bahkan murah. Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan
yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia. Akan tetapi,
bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma sehingga terjadi pengenceran darah.
Diketahui penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut:
 
1. Kurang gizi / malnutrisi
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsopsi
4. Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu,haid dan
lain-lain
5. Penyakit-penyakit kronik seperti: TBC, paru,cacing usus, malaria
dan lain-lain
Etiologi
Menurut Irianto (2014) etiologi anemia pada kehamilan merupakan gangguan
pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, yang dapat menyebabkan terjadinya
pengenceran darah, kebutuhan zat besi meningkat, dan kurangnya zat besi
dalam makanan, serta pertambahan darah tidak sebanding dengan
pertambahan plasma.

Klasifikasi
1. Anemia defisiensi besi
2. Anemia Megaloblastik
3. Anemia Hipoplastik
4. Anemia Hemolitik
Manifestasi Klinis
Gejala anemia pada kehamilan berupa ibu mengeluh cepat lelah,sering pusing,mata
berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), kosentrasi
hilang , nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat
pada hamil muda, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem neuromuscular,
lesu, lemah, lelah, dysphagia dan pembesaran kelenjar limfe.

Penatalaksanaan
1. Pengobatan
Pengobatan dengan pemberian tablet tambah darah dan kontol setiap bulan ke
pelayanan kesehatan
2. Konseling
memberikan pemahaman kepada ibu hamil tentang pengertian anemia, penyebab
anemia, upaya pencegahan anemi, tanda dan gejala anemia dan dampak anemia
pada kehamilan
3. Informasi pola makan yg baik
Pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh dalam mengatasi
permintaan khusus karena hamil, serta memiliki pengaruh positif pada kesehatan
bayi yang akan lahir.
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, Pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, diagnose medis.
b. Keluhan Utama
Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata berkungan-
kunang.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan, dan
Riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat memungkinkan
terjadinya anemia.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan
Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang
berdekatan.
d. Pola Aktivitas sehari-hari
1) Pola makan
Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran
berdaun hijau, daging merah dan tidak mengkonsumsi tablet Fe
2) Pola Aktivitas dan Istirahat
Biasanya pola ibu hamil yang menderita anemia mudah kelelahan, keletihan,
malaise, sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak

e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi menurun, pernapasan
lambat.
1. Kepala
Rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam di wajah
a) Mata
Biasanya konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik
b) Mulut
Biasanya bibirnya pucat dan membrane mukosa kering
d) Abdomen
Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan
Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinnya
Auskultasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit
2. Ekstremitas
CRT > 2 detik, terdapat varises di kaki, tidak ada udema, dan akral biasanya
dingin

f. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga kurang dari 11
g/dl dan trimester dua < 10,5 g/dl
Hematokrit : < 37% (normal 37-41%)
Eritrosit : < 2,8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)
Trombosit : < 200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)
Diagnosa Keperawatan

1. Diagnose keperawatan yang mungkin muncul:


2. Risiko perdarahan dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan
perdarahan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
5. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
6. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
7. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
8. Ansietas berhubungan dengan perubahan status Kesehatan
Perencanaan Keperawatan

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Risiko perdarahan b.d kurang Setelah dilakukan asuhan Pencegahan perdarahan:
pengetahuan tentang keperawatan, pasien mampu 1. Monitor tanda dan gejala
kewaspadaan perdarahan mengatasi resiko kehilangan perdarahan
  darah dengan kriteria hasil: 2. Lindungi pasien dari
Definisi: 1. Tidak ada kehilangan darah trauma yang dapat
Rentan mengalami penurunan yang terlihat menyebabkan perdarahan
volume darah, yang dapat 2. Tidak ada distensi abdomen 3. Hindari mengangkat benda
mengganggu Kesehatan. 3. Tidak ada perdarahan berat
pervaginam 4. Instruksikan pasien untuk
4. Tidak ada penurunan meningkatkan makanan
tekanan darah sistolik yang kaya vitamin K
5. Tidak ada penurunan darah 5. Cegah konstipasi
diastolic (misalnya, memotivasi
6. Tidak ada kehilangan panas untuk meningkatkan asupan
tubuh cairan dan mengkonsumsi
7. Tidak ada penurunan pelunan feses) jika
Hemoglobin (Hb) diperlukan
8. Tidak ada penurunan 6. Instruksikan pasien dan
Hematokrit (Ht) keluarga untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan dan
mengambil Tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan
(misalnya melapor kepada
perawat)
7. Instruksikan pasien dan
keluarga untuk memonitor tanda
perdarahan dan mengambil
Tindakan yang tepat jika terjadi
perdarahan (misalnya, lapor
kepada perawat)
Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan asuhan Peningkatan Latihan
ketidakseimbangan antara keperawatan, pasien mampu 1. Gali hambatan individu
suplai dan kebutuhan oksigen menunujukkan toleransi terkait Latihan fisik (seperti,
  terhadap aktivitas dengan senam hamil, dll)
Definisi: kriteria hasil: 2. Dukung ungkapan perasaan
Ketidakcukupan energi psikologi 1. Frekuensi nadi saat mengenai Latihan atau
atau fisiologis untuk beraktivitas tidak terganggu kebutuhan untuk melakukan
mempertahankan atau (80-100 kali/menit) Latihan
menyelesaikan aktivitas 2. Tekanan darah sistolik 3. Dukung individu untuk
kehidupan sehari-hari yang harus dalam beraktivitas tidak memulai atau melanjutkan
atau yang ingin dilakukan. terganggu (110-140 mmHg) Latihan
  3. Tekanan darah diastolic 4. Lakukan Latihan Bersama
Batasan Karakteristik: dalam beraktivitas tidak individu, jika diperlukan
1. Ketidaknyamanan setelah terganggu (75-85 mmHg) 5. Libatkan keluarga/orang
beraktifitas 4. Frekuensi pernapasan yang memberikan
2. Keletihan Ketika beraktivitas tidak perawatan dalam
3. Respon tekanan darah terganggu (12-20 merencanakan dan
abnormal terhadap aktivitas kali/menit) meningkatkan program
Latihan
6. Instruksikan individu terkait
frekuensi, durasi, dan
intensitas program Latihan
yang diinginkan
7. Monitor respon individu
terhadap program Latihan
8. Sediakan umpan balik positif
atau usaha yang dilakukan
individu

Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan asupan Manajemen Nutrisi


keperawatan, pasien mampu 1. Tentukan jumlah kalori dan
dari kebutuhan tubuh b.d kurang menunjukkan keseimbangan jenis nutrisi yang
asupan makanan nutrisi tidak terganggu dibutuhkan untuk memenuhi
dengan kriteria hasil: persyaratan gizi
1. Nafsu Makan 2. Monitor kalori dan asupan
Definisi: Indikator makanan
Keinginan untuk makan tidak 3. Monitor kecenderungan
Asupan nutrisi tidak cukup untuk teranggu terjadinya penurunan dan
memenuhi kebutuhan metabolic Rangsangan untuk makan kenaikan berat badan
tidak terganggu 4. Berikan arahan bila
2. Status nutrisi: asupan diperlukan
Batasan karakteristik: makanan & cairan  
Indikator Monitor Nutrisi
a. Bising usus hiperaktif a. Asupan makanan secara 5. Timbang berat badan pasien
b. Cepat kenyang setelah makan oral tidak terganggu 6. Monitor kecenderungan
b. Asupan cairan secara turun dan naiknya berat
c. Kurang informasi oral tidak terganggu badan
d. Kurang minat pada makanan 7. Identifikasi pertumbuhan
berat badan terakhir
e. Membran mukosa pucat 8. Monitor tugor kulit dan
f. Nyeri abdomen mobilitas
9. Monitor adanya mual
g. Penurunan berat badan dengan muntah
asupan makanan adekuat
6. Monitor adanya (warna)
pucat, kemerahan dan jaringan
konjungtiva yang kering
7. Lakukan pemeriksaan
laboratorium (Hb, Ht)

Mual b.d rasa Setelah dilakukan asuhan Manajemen mual:


makan/minuman yang tidak 1. Dorong pasien untuk
enak keperawatan, pasien mampu memantau pengalaman diri
  mengontrol mual dan muntah, terhadap mual
Definisi: 2. Dorong pasien untuk belajar
Suatu fenomena subjektif tentang dibuktikan dengan kriteria hasil: strategi mengatasi mual
rasa tidak nyaman pada bagian 1. Mampu mengenali onset sendiri
belakang tenggorokan atau 3. Kurangi atau hilangkan
lambung, yang dapat atau tidak muntah factor-faktor yang bersifat
dapat mengakibatkan muntah. 2. Mampu mengenali pencetus personal yang memicu atau
  meningkatkan mual
Batasan karakteristik stimulus (muntah) (kecemasan, takut,
1. Keengganan terhadap 3. Mampu menghindari bau kelelahan, dan kurangnya
makanan pengetahuan)
2. Mual yang tidak menyenangkan 4. Lakukan penilaian lengkap
3. Rasa asam di dalam mulut 4. Melaporkan mual, muntah- terhadap mual, termasuk
4. Sensasi muntah frekuensi, durasi, tingkat
muntah, dan muntah yang keparahan, dan factor-faktor
terkontrol. pencetus
5. Dorong penggunaan Teknik
nonfarmakologi sebelum
mual
6. Monitor asupan makanan
terhadap kandungan gizi dan
kalori
7. Timbang berat badan secara
teratur
8. Monitor efek dari
manajemen mual secara
keseluruhan
9. Tingkatkan istirahat dan
tidur yang cukup untuk
pengurangan mual

Implementasi

Setelah rencana keperawatan disusun langkah selanjutnya adalah dalam


menetapkan tindakan keperawatan. Tindakan ini dapat dilakukan secara mandiri
atau kerjasama dengan tim kesehatan lainnya (Hidayat, 2004).
Evaluasi

Evaluasi adalah untuk penilaian yang dilakukan untuk mengetahui keberhasilan


tujuan. Jika kriteria yang ditetapkan belum tercapai maka tugas perawat
selanjutnya adalah melakukan pengkajian kembali (Hidayat, 2004).

Anda mungkin juga menyukai