Anda di halaman 1dari 7

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

ANEMIA

1. Pengertian
Anemia adalah Keadaan saat jumlah sel darah merah atau
jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah
merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen ari
paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh (Sibuea,
2009).

2. Etiologi
a. Anemia pasca perdarahan
1) Akut : luka, pecahnya varises
2) Kronik : ankilostomiasis, polip rectum, keganasan
b. Anemia defisiensi: terutama besi (> 90% anemia pada anak),
asam folat
c. Anemia aplastik
1) Kongenital : anemia fanconi (jarang)
2) Akuisita : primer/idiopatik
3) Sekuner : keganasan, obat, hepatitis
d. Anemia hemolitik
1) Faktor ekstra seluler (sepsis, IHA, racun)
2) Faktor intra seluler ( Stromatopati, Hb pati, Enzimopati)
(Mansjoer, 2002).
3. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum
tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya.
Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi,
pajanan toksik, invasi tumor, akibat penyebab yang tidak diketahui.
Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis.
Lisis sel darah merah terjadi dalam sel pagositik atau dalam sistem
retikulo endotelial, terutama dalam hati dan limfa. Sebagai hasil
sampingan dari proses tersebut, bilirubin yang terbentuk dalam
pagosit akan memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah

1
mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan
muncul dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi
kapasitas haptoglobin plasma untuk mengikat semuanya,
hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam
urin (Hardi, 2012).

4. Tanda dan gejala


a. Pusing
b. Mudah berkunang-kunang
c. Lesu
d. Aktivitas berkurang
e. Rasa mengantuk
f. Susah konsentrasi
g. Cepat lelah
h. Prestasi kerja fisik/pikiran menurun

5. Pemeriksaan penunjang
a. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, kadar Fe, kadar
folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu
protombin, waktu tromboplastin parsial
b. Aspirasi dan biopsy sumsung tulang
c. Pemeriksaan diagnostik untuk menentukan adanya penyakit
akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis
(Mansjoer, 2002).

6. Penatalaksaan medis
a. Transpalasi sel darah merah
b. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi
c. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah
merah
d. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang
membutuhkan oksigen
e. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada
f. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau
g. Pemberian vitamin B12

2
(Sudoyo, 2009).

7. Komplikasi
Komplikasi anemia pada umumnya dapat menyebabkan daya tahan
tubuh berkurang, akibatnya:
a. Mudah batuk pilek
b. Mudah flu
c. Mudah terkena infeksi saluran napas
d. Jantung juga menjadi gampang lelah

8. Asuhan Keperawatan Pengkajian


a. Aktivitas/istrahat
1) Keletihan, kelemahan, malaise umum
2) Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja
3) Toleransi terhadap latihan rendah
4) Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi
1) Riwayat kehilangan darah kronis
2) Riwayat endokarditis infektif kronis
3) Palpitasi
c. Integritas ego
Keyakinan agama atau budaya mempengaruhi pemilihan
pengobatan, misalnya: penolakan tranfusi darah
d. Eliminasi
1) Riwayat pielonenepritis, gagal ginjal
2) Flatulen, sindrom malabsobsi
3) Hematemesi, melana
4) Diare atau konstipasi
e. Makanan/cairan
1) Nafsu makan menurun
2) Mual/ muntah
3) Berat badan menurun
f. Nyeri/kenyamanan
Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala
g. Pernapasan

3
Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas
h. Seksualitas
1) Perubahan menstuasi misalnya menoragia, amenore
2) Menurunnya fungsi seksual
3) Impotent

4
9. NCP
No. Diagnosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Perfusi jaringan Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Monitor adanya daerah tertentu yang
perifer tidak efektif selama.............. diharapkan pasien dengan kriteria hanya peka terhadap panas , dingin,
berhubungan hasil: tajam, tumpul.
dengan penurunan  Tekanan systole dan diastole dalam rentang  Monitor adanya paretese
konsentrasi Hb yang diharapkan  Batasi gerakan pada kepala, leher dan
dan darah, suplai  Tidak ada ortostatik hipertensi punggung
oksigen berkurang  Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan  Monitor kemampuan BAB
intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)  Kolaborasi pemberian analgetik
 Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai
kemampuan
 Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan
orientasi
2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Kaji adanya alergi makanan
nutrisi kurang dari selama.............. diharapkan pasien dengan kriteria  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
kebutuhan tubuh hasil: menentukan jumlah kalori dan nutrisi
berhubungan  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien
dengan intake yang tujuan  Anjurkan pasien untuk meningkatkan
kurang, anoreksia  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan intake Fe
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi  Anjurka pasien untuk meningkatkan
 Tidak ada tanda-tanda malnutrisi protein dan vitamin C
 Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan  Berikan substansi gula
dari menelan  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
 Tidak terjadi penurunan berat badan yang kalori
berarti  Monitor adanya penurunan berat badan
 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
 Monitor mual dan muntah
 Monitor kadar albumin, total protein, Hb
dan kadar Ht

5
3. Intoleransi Setelah dilakukan asuhan keperawatan  Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
aktivitas selama.............. diharapkan pasien dengan spritual
berhubungan kriteria hasil:  Monitor ttv
dengan proses  Mampu melakukan aktivitas sehari-hari (ADLs)  Bantu pasien atau keluarga untuk
metabolisme yang secara mandiri mengidentifikasi kekurangan dalam
terganggu  Tanda-tanda vital normal beraktivitas
 Mampu berpindah: dengan atau tanpa bantuan  Bantu pasien untuk mendapatkan alat
alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
 Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa  Bantu pasien untuk mengidentifikasi
disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan aktivitas yang mampu dilakukan
RR  Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi
medik dalam merencanakan program terapi
yang tepat

6
Daftar Pustaka

Hardhi, K. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis


Medis dan NANDA NIC NOC. Jilid 2. Med Action Publishing:
Jakarta
Sibuea. H. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Rineka cipta: Jakarta
Mansjoer, A. 2002. Kapita Selekta Kedokteran. Jialid 1. Media
Aesculapius: Jakarta
Sudoyo, AW, Setiohadi B, Alwi I, editors. 2009. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid 2. FKUI : Jakarta.
https://ekaputrimaharani.wordpress.com/2014/08/27/makalah-
anemia/ 29/12/2014 Pukul 17:10

Anda mungkin juga menyukai