TINJAUAN KASUS
Kasus
Ny M usia 52 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan lemas, pucat dan mudah cape, kadang
panas yang sudah terjadi selama 6 bulan terakhir. Akhir-akhir ini sering disertai perdarahan lewat
hidung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pucat, gizi kesan kurang, suhu 38,5ºC, nadi 108
x/mnt, irama teratur, TD 120/70 mmhg, R 18 x/mnt, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,
papil lidah atropi dan tidak ditemukan pembengkakan gusi. Terdapat limpoadenopati leher. Ada
splenomegali dan hepatomegali. Pada pemeriksaan lab didapakan Hb 7,5 gr/dl, leukosit
24.500/mm³, trombosit 670/mm³ .
I. Pengkajian
A. Pengumpulan Data
1. Biodata pasien
Nama : Ny M
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : Anemia
2. Keluhan
Pasien mengeluh lemes, mudah cape, tampak pucat
3. Riwayat kesehatan sekarang
Klien datang ke poliklinik dengan keluhan lemas, pucat dan mudah cape, kadang -
kadang panas yang sudah terjadi selama enam bulan terakhir, ahir – ahir ini sering terjadi
perdarahan hidung
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Pasien tampak lemah
2. Tingkat kesadaran : CM
3. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : 120 / 70 mmHg
b. Nadi : 108 x / menit irama reguler
c. Pernafasan : 18 x / menit
d. Suhu : 38,5 0 C
4. Pemeriksaan head to toe
a. Mata
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
b. Mulut
Papil lidah atropi dan tidak ditemukan pembengkakan gusi
c. Leher
Terdapat limpoadenopati
d. Abdomen
Terdapat splenomegali dan hepatomagali
e. Kulit
Kulit tampak pucat.
C. Data penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 7,5 gr/dl
Leukosit : 24.500/mm³
Trombosit : 670/mm³
D. Analisa Data
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ganggan perfusi jaringan ferifer
1. Perubahan perfisi jaringan Perfusi Awasi tanda vital kaji Mengobservasi tanda – tanda
berhubungan dengan jaringan pengisian kapiler, warna vital dapat membantu dalam
penurunan komponen adequat kulit / membran mukosa, menentukan diagnosa
seluler yang diperlukan dasar kuku keperawatan dan dapat
oleh tubuh untuk memberikan tindakan
pengiriman oksigen / keperawatan dengan tepat.
nutrient ke selyang
ditandai dengan
Ds : Pasien mengatakan
lemas
Do : Pasien tampak pucat,
hasil lab : Hb 7,5 gr/dl
2. Perubahan nutrisi kurang Kebutuh Kaji riwayat nutrisi, Mengidentifikasi defisiensi,
dari kebutuhan tubuh an nutrisi termasuk makan yang mengawasi masukkan
berhubungan dengan terpenuhi disukai kalori atau kualitas
kegagalan untuk mencerna . kekurangan konsumsi
atau ketidak mampuan makanan.
mencerna makanan / Observasi dan catat Memudahkan intervensi.
absorpsi nutrisi yang masukan makanan pasien.
diperlukan untuk Berikan makan sedikit Menurunkan kelemahan,
pembentukan sel darah dengan frekuensi sering meningkatkan pemasukan
merah. atau makan diantara waktu nutrisi dan mencegah
Ds : Pasien mengeluh makan. distensi gaster
lemas Kolaborasi pada ahli gizi Membantu dalam rencana
Do : Status gizi tampak untuk rencana diet diet untuk memenuhi
kurang. kebutuhan individual
C. Intervensi
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang muncul, situasi dan kondisi didukung oleh sikap pasien yang kooperatif. Perencanaan
berdasarkan teori yang diperoleh dari beberapa literatur yang mendukung.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah
berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume
packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu
selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang
sehat dapat mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan
pencegahan terhadap penyakit anemia dari pada kita sudah terkena dampaknya.