Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY.SLF. DENGAN


LUKA BAKAR (COMBUSTIO) GR II A-B 45 % DAN CEDERA INHALASI
POST BULECTOMY RUANG MARSELLA RSUD CIMACAN

Disusun oleh :
Kelompok II
Dede Puri . P
Neng Ulfi
Fitri Nurul Suci
Harigar Sugiarta
M Rheynaldi Lutfhi
Restu Resdian
Syafur Yusuf
Ogi Saputra

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI 2020
Laporan Kasus :
Ruang Bedah

Asuhan Keperawatan Pada Ny.SLF UsiA 40 Tahun Dengan Combustion Gr. II A-B 45% Dengan
Cedera Inhalasi Post Bulectomy Di Ruang Marsella RSUD Cimacan

Tanggal masuk RS : 14/01/2021 Ruang Rawat : Marsella


Tanggal pengkajian : 17/01/2021 No. Register : 13.80.88
Perawat yang mengkaji : Diagnosis Medis : cumbustoi Gr II

I. DATA DASAR
A. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA
Nama pasien : Ny.SLF
Tanggal lahir/umur : 18/04/1986
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Cimacan
Sumber biaya : BPJS

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny E
Umur : 59 Tahun
Hubungan dengan klien : Ibu kandung
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Cimacan

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama:
Luka Bakar kena ledakan kompor pada wajah, badan, punggung dan kedua tangan
2. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST) :
Pasien dalam keadaan sadar baik (CM) GCS E4V5M6, keluhan nyeri dan panas pada luka
Bakar, suara serik, sulit menelan (-), pasien mengeluh haus. _
Total luka bakar :
K/L : gr II A-B : 6%
Th ant : gr II A-B :16%
Post : gr II A-B : 10%
Ext sup S : gr II A-B : 8%
D : gr II A-B : 5%
Total : 45 %
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :
Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


tidak ada

Genogram (bila diperlukan)

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran


a. Selama kehamilan ( Pre Natal Care )

b. Saat kelahiran (Natal)

c. Setelah kelahiran ( Post Natal)


6. Riwayat imunisasi
NO JENIS IMUNISASI USIA REAKSI SETELAH
PEMBERIAN PEMBERIAN
1 BCG
2 DPT ( I, II, III )
3 POLIO ( I,II,III,IV )
4 Campak
5 Hepatitis ( I,II,III )
6
7

7. Riwayat Perkembangan
Pengukuran perkembangan sesuai usia saat dikaji
a). Refleks primitif (pada bayi < 12 bulan) :
▪ Moro : ..................................................................................
▪ Startle :..................................................................................
▪ Glabellar : .................................................................................
▪ Sucking : .................................................................................
▪ Rooting : ................................... .............................................
▪ Extrusion : ..................................................................................
▪ Grasp ; .................................................................................
▪ Miring : usia...............bulan
▪ Tengkurap : usia ... bulan
▪ Merangkak : usia ... bulan
▪ Tumbuh gigi pertama : usia ... bulan
▪ Berdiri : usia ... bulan
▪ Bicara : usia ... bulan
▪ Berjalan : usia ... bulan

b). Usia 0-6 Tahun


Dengan Menggunakan DDST ( Bila memungkinkan )
▪ Motorik halus :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
▪ Motorik kasar :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
▪ Bahasa :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
▪ Personal Sosial :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
c). Usia 6 Tahun Keatas
▪ Perkembangan Kognitif :
Baik
▪ Perkembangan psikosexual :
Baik
▪ Perkembangan Psikososial :
baik

D. POLA KEBIASAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI (SEBELUM


DAN SAAT SAKIT)

NO KEBUTUHAN SEHARI-HARI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


1 Pola Nutrisi
 Pola makan :3 x/hari :3 x/hari
(pagi/siang/sore) (pagi/siang/sore)
Nasi Bubur
 Makanan pokok

 Makanan yang disukai Mie


dan tidak disukai Normal Sedikit
 Porsi
3 3
 Lauk pauk
3 1
 Sayuran dan buah
Baik Berkurang
 Nafsu makan

Masalah : Nafsu makan


berkurang
2 Pola Istirahat dan Tidur
Siang 1 jam 1 jam
Malam 8 jam 7 jam
Masalah :

3 Pola Eliminasi
a. BAK
Berapa kali 6x/hari 4x/hari
Warna Kuning bening Kuning bening
Jumlah ±2500 cc ±1500 cc
Masalah :
b. BAB
Berapa kali 1 x/hari 1 x/hari
Warna Kuning Kuning
Konsistensi Lembek Lembek
Bau Khas Khas
Jumlah - -
Masalah : Tidak ada Tidak ada

4 Pola Hyegiene Tubuh


a. Mandi 2 x/hari x/hari
Dengan cara langsung Dengan
b. Gosok Gigi 2 x/hari - x/hari
c. Keramas 3 x/mg - x/mg
Dengan Dengan
Menggunakan sampo menggunakan
d. Potong kuku 2 x/mg - x/mg
e. Keadaan - -
Masalah : Tidak ada Tidak ada

5 Pola Aktifitas
Bermain Ya/Tidak Ya/Tidak
Jenis Permainan...... Jenis Permainan .......
Sekolah Ya/Tidak Ya/Tidak
Waktu...................... Waktu .......................
Kegiatan Kegiatan Tambahan
Tambahan............... ..................................

E. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
tidak ada

F. REAKSI HOSPITALISASI
1. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
hawatir berpisah dengan anggota keluarga lain dan merasa tidak aman
adanya perubuhan peran

2. Pemahaman Anak tentang sakit dan rawat Inap :


adanya peran lingkungan asing , kebiasaaan sehari-hari berubah
II. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum : Baik :- Lemah :√ Sakit Berat :


Kesadaran : E 4 M 5 V 6

Penampilan klien :5
B. Penilaian Resiko Jatuh pada anak dengan skala Humpty Dumpty :
PARAMETER KRITERIA SKOR HASIL
PEMERIKSAAN
USIA Dibawah 3 Tahun 4
3-<7 Tahun 3
7-<13 Tahun 2
>13 Tahun 1 1
JENIS KELAMIN Laki-Laki 2
Perempuan 1 1
DIAGNOSIS Diagnosis terkait neurologis 4
Peruubahan dalam oksigenasi 3
(masalah sal nafad, dehidrasi,
anemia, anoreksia,sinkop/ sakit
kepala dll)
Gangguan Tingkah Laku dan 2
kejiwaan
Diagnosis Lain 1
GANGGUAN KOGNITIF Tidak sadar terhadap 3
keterbatasan
Lupa keterbatasan 2
Mengetahui Kemampuan diri 1
FAKTOR LINGKUNGAN Riwayat jatuh dari tempat tidur 4
saat bayi/ anak
Bayi (<1 bulan) atau balita (<3
tahun yang menggunakan
tempat tidur biasa
Pasien menggunakan alat
bantu
Bayi (<1 bulan atau balita (< 3
tahun ) yang menggunakan
tempat tidur biasa
Pasien menggunakan alat 3
bantu
Bayi (<1 bulan atau balita (< 3
tahun ) yang menggunakan
tempat tidur box
Funiture atau pencahayaan
uang kurang baik
Pasien berada di tempat tidur 2
Area rawat jalan 1
RESPON TUBUH Dalam 24 jam
TERHADAP
SEDASI,ANASTESI,
BEDAH
Dalam 48 Jam 2
>48 Jam 1
PENGGUNAAN OBAT Bermacam macam obat yang 3
digunakan obat sedative
(kecuali pasien ICU, yang
menggunakan sedasi dan
paralisis)hipnotik, barbiturate,
fenotiazin, antidepresan,
laksans/ diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan 2
diatas
Pengobatan lain 1

Interpretasi :
O Resiko Rendah O Resiko Tinggi

Tingkat Resiko :
Skor 7-11 : Resiko endah Untuk Jatuh
Skor > 12 : Resiko Tinggi untuk Jatuh
C. Tanda-tanda Vital : Suhu Tubuh 36.7 0 C
Respirasi 16 x/mnt
Nadi 92 x/mnt
Tekanan Darah 100/70 MmHg

D. Pengukuran pertumbuhan/
Antropometri Tinggi badan157 cm
BB sebelum sakit 50 kg
BB saat ini 50 kg
Lingkar kepala.....................cm
Lingkar perut........................cm
Lingkar dada........................cm
LLA......................................cm

E. Kulit

F. Rambut

Hitam, tidak mudah dicabut.


G. Mata
sclera putih, konjungtiva anemis, pupil isokor

H. Telinga
kebersihan cukup

I. Hidung
Bulu hidung terbakar

J. Mulut

K. Leher

L. Dada

Bentuk : simetris, terdapat luka bakar gr II A-B 16%, punggung terdapat luka bakar
gr II A – B 10%, bula (-), luka sudah agak mengering, warna putih pucat merah muda.
Gerakan : simetris, nyeri dada (-), retraksi (-).
Suara nafas dan lokasi : vesikuler +/+, massa (-), rh -/-, wh -/-
Jenis nafas : hidung
Batuk : --
Sputum : taa
Cyanosis : taa
Frekwensi nafas : 16 x/mnt.

M. Ketiak
N. Abdomen

O. Ekstremitas

P. Genitalia

Q. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai normal
15/01/2021 Darah lengkap Hb: 17,5 g/dl 11,4-15,1
Elektrolit Leuko: 16,2 x 1000/UL 4,3-11,3
AGD PLT: 486x 10 e9/L 150–
GDA PCV: 0,52% 350x10.e9/L
BUN: 13 mg/dl 0,38 – 0,42%
SC: 0,76 mg/dl 10-20 mg/dl
SGOT: 60 U/L < 1,2 mg/dl
K serum: 3,71 meq/L < 38 U/L
Na serum: 130 meq/L 3,8-5,5 meq/L
GDA: 143 mg/dl 136-144 meq/L
PH: 7,373 < 200 mg/dl
PCO2: 31,9 7,35-7,45
PO2: 91,4 35-45
HCO3: 18,1 80-104
BE: - 7,1, O2 saturasi 96,92. 21-25
13,3+1,2
15/01/2021 Foto thoraks Cor: bentuk dan besar normal. Normal
Pulmo: tidak ada kelainan,
kedua sinus phrenicocostalis
tajam.
Kesimpulan: cor dan pulmo
dalam batas normal.
15/01/2021 Darah lengkap Hb: 18,8 g/dl 11,4-15,1 g/dl
Leuko: 12,8 x 1000/UL 4,3-
Trombo: 295x109/L 11,3x1000/UL
PCV: 0,55 % 150-
350x10.e9/L.
0,38-0,42%
15/01/2021 GDA GDA: 111 gr/dl < 200 gr/dl
Elektrolit K: 4,4 meq/L 3,8-5,5 meq/L
Albumin Na: 138 meq/L 136-144 meq/L
Cl: 109 meq/L 97-113 mmol/L
Albumin: 2,11 gr/dl 3,8-4,4 gr/dl
16/01/2021 Darah lengkap Hb: 16,5 g/dl 11,4-15,1
Elektrolit Leuko: 7,5 x 1000/UL 4,3-11,3
RFT Ery: 4,94 g/dl
LFT HCT: 48,9 % 38 – 42 %
Albumin PLT: 242 x 10 e9/L 150–
GDA MCV: 99,0 fl 350x10.e9/L
MCH: 33,4 Pg 80-93 fl
MCHC: 33,7 g/dl 27-31 Pg
Diff: 32-36 g/dl
eos/baso/stab/seg/lym/mono 1-2/0-1/3-5/54-
2/-/3/75/20/- 62/25-33/3-7
BUN: 15 mg/dl 10-20 mg/dl
SC: 0,6 mg/dl < 1,2 mg/dl
K: 5,0 meq/L 3,8-5,0 meq/L
Na: 132 meq/L 136-144 meq/L
GDA: 116 gr/dl < 200 gr/dl
SGOT: 59 U/L < 38 U/L
SGPT: 39 U/L < 41 U/L
Albumin: 3,2 gr/dl 3,8-4,4 gr/dl

16/01/2021 Darah lengkap Hb: 12,0 g/dl 11,4-15,1


Elektrolit Leuko: 11,3 x 1000/UL 4,3-11,3
RFT LED: 70 mm/jam < 20
LFT Ery: 3,59 gr/dl
Albumin HCT: 35,8 % 38 – 42 %
GDA PLT: 146 x 10 e9/L 150–
MCV: 99,7 fl 350x10.e9/L
MCH: 33,4 Pg 80-93 fl
MCHC: 33,5 g/dl 27-31 Pg
Diff: 32-36 g/dl
eos/baso/stab/seg/lym/mono 1-2/0-1/3-5/54-
-/-/-/92/8/- 62/25-33/3-7
BUN: 10 mg/dl 10-20 mg/dl
SC: 0,7 mg/dl < 1,2 mg/dl
SGOT: 47 U/L < 38 U/L
SGPT: 38 U/L < 41 U/L
K serum: 3,8 meq/L 3,8-5,5 meq/L
Na serum: 134 meq/L 136-144 meq/L
Cl serum: 104 mmol/L 97-113 mmol/L
Albumin: 3,3 gr/dl 3,8-4,4 gr/dl

2. Radiologi

3. ...........................................................
R. Pengobatan/Therapi
Tanggal :
No Nama Obat Waktu Cara Jenis Fungsi Obat
Pemberian Pemberian Obat
Indikasi Kontra
Indikasi
1 Tarivid 2x400 mg

2 Mef acid 3x500 mg

3 Sucralfat 3xCI

4 SSD 1% RAWAT LUKA


TUTUP
5 Gentamycin zalf 1% Untuk wajah
III. ANALISIS DATA

DATA ETIOLOGI PATOFISIOLOGI MASALAH


S: Pasien mengeluh nyeri Cedera luka Luka bakar Nyeri.
dan panas pada area bakar.
luka bakar. Terpajan sampai lapisan dermis
O: Pasien mengalami luka
bakar gr II A-B 45%, Rangsang saraf nosiseptor
luka masih basah, terputus
pasien meringis
kesakitan saat luka Rangsang nyeri ke pusat saraf
dirawat, skala nyeri 7- otak
8, N: 92 x/mnt.
Dimanifestasikan sebagai nyeri
S: Pasien mengeluh luka Kehilangan Luka bakar luas Resiko infeksi.
bakar terasa nyeri dan integritas kulit
panas. yang Terpajan sampai lapisan dermis
O: Area luka bakar masih disebabkan
basah, pasien oleh luka bakar. Folikel rambut dan lapisan
mengalami luka bakar epidermis terkena
gr II A-B 45%, warna
merah muda pucat, Epitel pelindung tidak ada
HB: 12 gr/dl, LED: 70
mm/jam, albumin: 33,3 Port de entry kuman infeksi
gr/dl.
S: Pasien mengatakan Cedera luka Luka bakar luas Perubahan
malu dengan luka bakar luas pada harga diri.
bakar yang mengenai daerah wajah. Terpajan sampai lapisan dermis
wajah dan bertanya
apakah dapat sembuh Ketidakmampuan pasien
maksimal dan wajah beradaptasi dengan kondisi baru
dapat kembali seperti
semula. Perubahan harga diri
O: Pasien mengalami luka
bakar gr II A-B 45%, Murung, cemas, depresi.
luka bakar pada wajah
dan leher 6%, bulu
mata, alis, bulu hidung
hangus.

IV. PRIORITAS MASALAH/DIAGNOSIS KEPERAWATAN


a. Nyeri b/d cedera luka bakar.
Data penunjang:
S: Pasien mengeluh nyeri dan panas pada area luka bakar.
O: Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka masih basah, pasien meringis
kesakitan saat luka dirawat, skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt.
b. Resiko infeksi b/d Kehilangan integritas kulit yang disebabkan oleh luka bakar.
Data penunjang:
S: Pasien mengeluh luka bakar terasa nyeri dan panas.
O: Area luka bakar masih basah, pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, warna
merah muda pucat, HB: 12 gr/dl, LED: 70 mm/jam, albumin: 33,3 gr/dl.
Perubahan harga diri b/d Cedera luka bakar luas pada daerah wajah.
c. Data penunjang:
S: Pasien mengatakan malu dengan luka bakar yang mengenai wajah dan bertanya
apakah dapat sembuh maksimal dan wajah dapat kembali seperti semula.
Pasien mengalami luka bakar gr II A-B 45%, luka bakar pada wajah dan leher 6%, bulu
mata, alis, bulu hidung hangus.

V. ASUHAN KEPERAWATAN
Hari/Tgl Dx.Kep/No Diagnosa Rencana Intervensi
Dex kep Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
15/01/2021 Nyeri b/d Setelah diberikan Kaji skala nyeri. Memantau tingkat
cedera luka asuhan nyeri pasien
bakar. keperawatan sehingga dapat
Data selama 3 hari, Observasi vital diberikan
penunjang: pasien dapat sign. intervensi lebih
S: Pasien mendemonstrasikan lanjut.
mengeluh hilang dari Memantau
nyeri dan ketidaknyamanan. keberhasilan serta
panas pada Kriteria evaluasi: Pertahankan adanya
area luka menyangkal nyeri, pintu kamar penyimpangan
bakar. melaporkan tertutup, atau kemajuan
O: Pasien perasaan nyaman, tingkatkan suhu dari perawatan
mengalami ekspresi wajah dan ruangan dan yang diberikan.
luka bakar postur tubuh rileks, berikan selimut Panas dan air
gr II A-B pasien dapat ekstra untuk hilang melalui
45%, luka istirahat tidur memberikan jaringan luka
masih dengan nyaman. kehangatan. bakar,
basah, Beriakn ayunan menyebabkan
pasien di atas temapt hipoetrmia.
meringis tidur bila Tindakan
kesakitan diperlukan. eksternal ini
saat luka membantu
dirawat, menghemat
skala nyeri kehilangan panas.
7-8, N: 92 Bnatu dengan Menuurnkan neyri
x/mnt. pengubahan dengan
posisi setiap 2 mempertahankan
jam bila berat badan jauh
diperlukan. dari linen temapat
Dapatkan tidur terhadap
bantuan luka dan
tambahan sesuai menuurnkan
kebutuhan, pemajanan ujung
khususnya bila saraf pada aliran
pasien tak dapat udara.
membantu Menghilangkan
membalikkan tekanan pada
badan sendiri. tonjolan tulang
Berikan anlgesik dependen.
(mef acid 3x 500 Dukungan
mg) yang adekuat pada luka
diresepkan prn bakar selama
dan sedikitnya 30 gerakan
menit sebelum membantu
prosedur meinimalkan
perawatan luka. ketidaknyamanan.
Evaluasi
keefektifannya.
Analgesik
diperlukan utnuk
memblok jaras
nyeri dengan
nyeri berat.

Resiko infeksi Setelah diberikan Pantau: Mengidentifikasi


b/d asuhan keperatan - Penampil indikasi-indikasi
Kehilangan selama 3 hari, kemajuan atau
an luka bakar
integritas kulit pasien bebas dari penyimapngan
yang infeksi. (area luka dari hasil yang
disebabkan Kriteria evaluasi: tak diharapkan.
bakar, sisi
oleh luka ada demam,
bakar. pembentukan donor dan
Data jaringan granulasi
status balutan
penunjang: baik.
S: Pasien di atas sisi
mengeluh
tandur bial
luka bakar
terasa nyeri tandur kulit Pembersihan dan
dan panas. pelepasan
dilakukan)
O: Area luka jaringan nekrotik
bakar masih setiap 8 jam. meningkatkan
basah, pembentukan
- Suhu
pasien granulasi.
mengalami setiap 4 jam.
luka bakar
- Jumlah
gr II A-B
45%, warna makanan yang
merah
dikonsumsi
muda pucat,
HB: 12 setiap kali
gr/dl, LED: Antimikroba
makan.
70 mm/jam, topikal membantu
albumin: Bersihakn area mencegah infeksi.
33,3 gr/dl. luka bakar setiap Mengikuti prinsip
4 hari dan aseptik
lepaskan jarinagn melindungi pasien
nekrotik dari infeksi. Kulit
(debridemen) yang gundul
sesuai pesanan. menjadi media
Berikan mandi yang baik untuk
kolam sesuai kultur
pesanan, pertumbuhan
implementasikan baketri.
perawatan yang
ditentukan untuk
sisi donor, yang Temuan-temuan
dapat ditutup ini mennadakan
dengan balutan infeksi. Kultur
vaseline atau op membantu
site. mengidentifikasi
Lepaskan krim patogen
lama dari luka penyebab
sebelum sehingga terapi
pemberian krim antibiotika yang
baru. Gunakan tepat dapat
sarung tangan diresepkan.
steril dan beriakn Karena balutan
krim antibiotika siis tandur hanya
topikal yang diganti setiap 5-10
diresepkan pada hari, sisi ini
area luka bakar memberiakn
dengan ujung media kultur untuk
jari. Berikan krim pertumbuhan
secara bakteri.
menyeluruh di Kulit adalah
atas luka. lapisan pertama
Beritahu dokter tubuh untuk
bila demam pertahanan
drainase purulen terhadap infeksi.
atau bau busuk Teknik steril dan
dari area luka tindakan
bakar, sisi donor perawatan
atau balutan sisi perlindungan
tandur. Dapatkan lainmelindungi
kultur luka dan pasien terhadap
berikan infeksi.
antibiotika IV Kurangnya
sesuai ketentuan. berbagai
rangsang
ekstrenal dan
Tempatkan kebebasan
pasien pada bergerak
ruangan khusus mencetuskan
dan lakukan pasien pada
kewaspadaan kebosanan.
untuk luka bakar
luas yang
mengenai area
luas tubuh.
Gunakan linen
tempat tidur
steril, handuk Melindungi
dan skort untuk terhadap tetanus.
pasien. Gunakan
skort steril,
sarung tangan
dan penutup Ahli diet adalah
kepala dengan spesialis nutrisi
masker bila yang dapat
memberikan mengevaluasi
perawatan pada paling baik status
pasien. nutrisi pasien dan
Tempatkan radio merencanakan
atau televisis diet untuk
pada ruangan emmenuhi
pasien untuk kebuuthan nutrisi
menghilangkan penderita. Nutrisi
kebosanan. adekuat
Bial riwayat memabntu
imunisasi tak penyembuhan
adekuat, berikan luka dan
globulin imun memenuhi
tetanus manusia kebutuhan energi.
(hyper-tet) sesuai
pesanan.
Muali rujukan
pada ahli diet,
beriakn protein
tinggi, diet tinggi
kalori. Berikan
suplemen nutrisi
seperti ensure
atau sustacal
dengan atau
antara makan
bila masukan
makanan kurang
dari 50%.
Anjurkan NPT
atau makanan
enteral bial
pasien tak dapat
makan per oral.

Perubahan Setelah diberikan Sediakan waktu Mengekspresikan


harga diri b/d asuhan untuk pasien dan perasaan
Cedera luka keperawatan orang terdekat membantu
bakar luas selama 3 hari, untuk memudahkan
pada daerah pasien mengekspresikan koping.
wajah. menunjukkan perasaannya. Pengetahuan
Data perubahan harga Beriakn informasi akurat tentang
penunjang: diri yang adaptif. pada pasien hasil yang
S: Pasien Kriteria hasil: tentang regimen diharapkan
mengatakan Pasien tidak pengobatan dan membantu
malu murung lagi, mau perawatan yang memudahkan
dengan luka bercakap-cakap dilakukan. transisi melalui
bakar yang dengan petugas proses berduka.
mengenai dan pasien lain, Hindari
wajah dan kooperatif dalam pemberian
bertanya pengobatan dan informasi bertubi- Interaksi terapi
apakah perawatan yang tubi pada pasien dapat membantu
dapat diberikan, pasien selama fase awal perubahan
sembuh dapat menerima proses berduka. individu untuk
maksimal adaptasi situasi Jawab menerima.
dan wajah baru terhadap pertanyaan Informasi yang
dapat perubahan pada dengan jelas. berlebihan dapat
kembali wajahnya. Masukkan menambah
seperti informasi dan ansietas yang
semula. instruksi menyebabkan
O: Pasien tambahan jika frustasi dan
mengalami pasien depresi.
luka bakar menunjukkan
gr II A-B kesiapan
45%, luka mempelajari
bakar pada tindakan
wajah dan perawatan diri.
leher 6%, Pendekatan ini
bulu mata, Bila pasien menunjukkan
alis, bulu menyangkal, penerimaan
hidung terima tanpa pasien dan
hangus. menguatkan membuka pintu
penyangkalan. untuk pasien
Hindari berdebat merasakan
dnegan pasien nyaman dalam
dan membebani ekspresi perasaan
pasien dnegan jujur.
realita.
Beriakn Dukungan kontinu
penghargaan penting untuk
untuk meningkatkan
emngekspresikan kemajuan ke arah
perasaan. penerimaan.
Arahkan pasien
pada kelompok
pendukung
sesuai indikasi Membantu pasien
bila ada. menyatukan
kembali harga diri
Pertahankan yang baru.
keluarga
mendapat
informasi tentang
kemajuan pasien.
Libatkan Mencegah
keluarga dalam pengencangan
perawatan jarinagn parut
pasien. progresif dan
kontraktur.
Anjurkan latihan Terapis fisik
rentang gerak adalah spaesialis
sendi aktif setiap rehabilitatif yang
2 jam. Posisikan dapat
bagian yang luka mengevaluasi
bakar pada potensial
kesejajaran pemulihan pasien
tubuh fungsional. dan
Denagn cedera merencanakan
luka bakar luas program latihan
pada untuk
ekstremitas, rujuk memaksimalkan
pada terapis fisik pemulihan pasien.
untuk evaluasi Latihan aktif
terhadap membantu
kebutuhan mempertahankan
dengan splint, fleksibilitas sendi
alat atau traksi dan tonus otot
yang dibutuhkan. dan meningkatkan
sirkulasi.

Anjurkan pasien Melakukan AKS


untuk melakukan memberikan
AKS. Bnatu latihan aktif,
sesuai memudahkan
kebutuhan. pemeliharaan
fleksibilitas sendi
dan tonus otot,
juga
meningkatkan
sirkulasi sehingga
terjadi
penyembuhan
luka.

VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/tanggal No Dx Kep Implementasi Evaluasi

14/01/2021 08.00 Inj Novalgin 1 amp.


08.30 Mengkaji skala nyeri. Alergi (-)
Skala nyeri 7-8,
pasien meringis
dan menolak
dilakukan
nekrotomy pada
10.30 Memberi selimut ekstra. luka di area
13.00 membantu posisi duduk. punggung
dengan alasan
15/01/2021 08.00 Memberi obat oral Mef Acid sangat nyeri.
500 mg. Pasien merasa
09.00 Memberi bahan bacaan pada hangat.
pasien. Pasien merasa
10.30 Memberi posisi semi fowler. nyaman.
13.00 Memberiakn hiburan radio
pada pasien.
13.30 Memberi obat oral Mef Acid Obat sudah
500 mg. diminum.

16/01/2021 08.00 Memberi obat oral Mef Acdi Pasien terlihat


500 mg. senang.
09.00 Membantu pasien ke kamar
mandi. Pasien merasa
11.00 Mengukur vital sign. nyaman.

13.30 Memberi obat oral Mef Acid Pasien ikut


500 mg. bernyanyi
14.00 Mengkaji skala nyeri. mengikuti lagu.
Obat sudah
diminum.

Obat sudah
diminum, mual
(-).
Pusing (-),
pasien berjalan
tanpa ragu-ragu.
S: 36,30C, N: 80
x/mnt; TD:
110/70 mmHg.
Obat sudah
diminum.

Skala nyeri 5-6,


pasien tenang,
meringis (-),
gelisah (-).

14/01/2021 08.30 Memandikan pasien, merawat


luka, melakukan nekrotomy, Luka pada ext
mencuci rambut pasien. atas masih
09.30 Merawat luka pasien dengan basah.
SSD dan bethadine dan
Gentamycin zalf untuk luka pada
wajah, menuutp luka denga gas Serum pada luka
steril. wajah mengerak
dan sulit
11.00 memantau vital sign. dibersihkan.
Luka pada
13.00 Membantu pasien makan. bagian tubuh
13.30. Memberi penjelasan pada yang lain, bersih
pasien dan penunggu tentang: (+), bula(-).
- pentingnya pasien menghabiskna TD: 100/60
makan yang diberikan. mmHg, N: 92
- Pentingnya minum banyak 2-3 liter x/mnt; S: 370C.
perhari. Pasien makan ½
- Pentingnya pasien makan protein porsi, minum 400
tinggi (puith telur, daging, tahu, cc.
tempe, ikan, hati) dan buah- Pasien dan
buahan yang mengandung vit keluarga
A,C dan E. mengatakan
mengerti dengan
15/01/2021 08.00 Membantu pasien makan pagi. penjelasan yang
08.30 Memberi obat oral: Tarivid 400 idberikan dan
mg dan Zegavit 1 tab. berjanji akan
09.00 Membersihkan tt dan mentaati
menggnati linen penderita. petunjuk yang
09.30 Merawat luka pada wajah diberikan.
denagn zalf gentamycin.
Memberi kompres PZ pada luka
wajah.
10.00 Memberi ekstra susu.

13.00 memantau makan siang


pasien.
13.30 Memberi kompres PZ.

Pasien makan 1
16/01/2021 08.00 Membantu pasien makan pagi porsi habis,
08.30 Memberi obat oral: Traivid 400 minum 400 cc.
mg, Zegavit 1 tab, Mef Acid 500 Obat oral sudah
mg. diminum.
09.00 Merawat luka wajah dengan
Genatamycin zalf 1%.
Memberi kompres PZ pada wajah. Linen bersih, tt
10.30 Memberi ekstra susu. rapi.

11.00 Memantau vital sign. Luka terdapat


serum yang
12.00 Memberi posisi duduk. mengerak, sulit
13.00 Membantu makan siang. dibersihkan.
Kompres PZ
13.30 Memebri obat oral: Mef Acid. sudah dipasang.
Susu 200 cc
diminum habis.
Pasien makan 1
porsi habis,
minum 400 cc.
Pasien
mengatakan
nyaman.

Pasien makan ½
porsi habis,
minum 400 cc.
Obat oral sudah
diminum.

Serum yang
mnegerak pada
bagian pipi
sudah
terkelupas, luka
kering dan
bersih.

Susu 200 cc
sudah diminum.
TD: 100/70
mmHg, N: 100
x/mnt; S: 37,40C.
Pasien merasa
nyaman.
Pasien makan 1
porsi habis,
minum 400 cc.
Obat oral sudah
diminum.
14/01/2021 08.00 Menemani pasien makan pagi.
10.00 Memberikan hiburan radio Pasien tampak
pada pasien. senang karena
11.00 Menemani pasien bercakap- ditemani makan.
cakap tenatng perasaanya setelah Pasien ikut
kejadian luka bakar. bernyanyi
dengan gembira.
Pasien
mengatakan
12.00 menganjurakn apsien untuk senang bila
aktif latihan ROM. ditemani oleh
Melatih pasien latihan ROM secraa perawat
sederhana. bercakap-cakap
dan
15/01/2021 09.00 Melatih pasien ROM. mengemukakan
keinginannya
10.00 melibatkan keluarga dalam untuk dapat
memberiakn kompres PZ pada sembuh seperti
luka wajah pasien. sedia kala tanpa
Menerangkan pada keluarga cacat pada
perlunya memberikan kesempatan wajah.
pada pasien utnuk melakukan AKS Pasien
seperti makan, minum, ke kamar mengatakan
mandi secara mandiri. mau berlatih
secara kontinu.
16/01/2021 08.00 menemani pasien makan. Pasien mau
mengikuti contoh
09.00 Mengajarkan keluarga melatih gerakan yang
pasien ROM. diajarkan oleh
perawat.
11.30 Menjelaskan pada keluarga
pentingnya dukungan keluarga Pasien aktif
terutama suami dalam berlatih sesuai
meningkatkan harga diri pasien petunjuk yang
sehingga pasien dapat lebih diberikan.
nyaman dan tenang. Keluarga mau
mengikuti
petunjuk yang
diberikan.

Pasien makan
sambil
mengobrol
tentang anak-
anaknya.
Keluarga
mengatakan
paham dnegan
petunjuk yang
diberikan
perawat.
Suami pasien
mengatakan
akan berusaha
sesering
mungkin
meluangkan
waktu untuk
menunggui
pasien di RS.
VII. CATATAN PERKEMBANGAN

No DxKep Tanggal / Diagnosa Keperawatan Evaluasi


jam
17/01/2021 Nyeri b/d cedera luka bakar. S: Pasien mengatakan rasa nyeri dan
12.00 WIB Data penunjang: perih pada luka bakar terutama
S: Pasien mengeluh nyeri dan pada daerah wajah sudah jauh
panas pada area luka bakar. berkurang, nyeri masih dirasakan
O: Pasien mengalami luka bakar pada daerah lengan kanan atas.
gr II A-B 45%, luka masih Pasien mengatakan malam hari
basah, pasien meringis dapat istirahat dnegan nyenyak.
kesakitan saat luka dirawat, O: Skala nyeri 5-6, pasien tidak
skala nyeri 7-8, N: 92 x/mnt. meringis kesakitan lagi saat
diobati, luka pada wajah sudah
mengering, luka pada ext atas
maish basah N: 100 x/mnt.
A: Masalah belum teratasi.
P: lanjutkan planning seluruhnya.
17/01/2021 Resiko infeksi b/d Kehilangan S: Pasien mengatakan rasa nyeri dan
12.00 WIB integritas kulit yang disebabkan apans pada luka sudah agak
oleh luka bakar. berkurang.
Data penunjang: O: Area luka bakar pada wajah sudah
S: Pasien mengeluh luka bakar kering, luka bakar masih basah pada
terasa nyeri dan panas. area ext atas kanan, pasien rencaa
O: Area luka bakar masih basah, dialkukan pemeriksaan ulang: DL,
pasien mengalami luka bakar gr RFT, LFT, FH, SE, albumni pada
II A-B 45%, warna merah muda tanggal 14-3-2002.
pucat, HB: 12 gr/dl, LED: 70 A: Masalah tidak terjadi.
mm/jam, albumin: 33,3 gr/dl. P: Lanjutkan planning sampai luka
bakar kering.
17/01/2021 Perubahan harga diri b/d Cedera S: Pasien mengatakan sudah pasrah
12.00 WIB luka bakar luas pada daerah dnegan keadaan luka pada wajah
wajah. dan tubuhnya, pasien berjanji
Data penunjang: akan mentaati semua petunjuk
S: Pasien mengatakan malu yang diberikan demi kesembuhan
dengan luka bakar yang lukanya.
mengenai wajah dan bertanya O: Luka bakar pada area wajah
apakah dapat sembuh maksimal sudah kering, luka bersih, pasien
dan wajah dapat kembali seperti mau diajak bercakap-cakap,
semula. pasien tidak menujukkan gejala
O: Pasien mengalami luka bakar murung, menarik diri, pasien
gr II A-B 45%, luka bakar pada kooperatif terhadap semua
wajah dan leher 6%, bulu mata, perawatn yang dilakukan, pasien
alis, bulu hidung hangus. mau melakuakn AKS (mandi,
makan, minum, ke kamar mandi)
secara mandiri.
A: Masalah tidak terjadi.
P: Pertahankan keberhasilan yang
dicapai.

Anda mungkin juga menyukai