ANEMIA GRAVIS
Disusun Oleh :
Novia Nurzuhriyanti
P.2005043
2021
Laporan Pendahuluan Anemia Gravis
A. Definisi
Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah sehingga terjadi gangguan perfusi
O2 ke jaringan tubuh. Disebut gravis yang artinya berat dan nilai Hb di bawah 7 g/dl
sehingga memerlukan tambahan umumnya melaluitransfusi.
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas
hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price,
2016 : 256).
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk
sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat
dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat,
dan sebagainya.
C. Patofiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi)
pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik atau dalam
system retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini
bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap
kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar hemoglobin
(Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen
ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang.
Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri
dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer
yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki
(Sjaifoellah, 2008).
D. Pathway
Kadar Hb turun
F. Komplikasi
1. Daya tahan tubuh kurang
2. Mudah terkena infeksi
3. Serangan jantung
4. Mudah lelah
5. Gagal Ginjal Akut
G. Pemeriksaan Penunjang
Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe,
pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, Pemeriksaan
diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan
darah kronis.
H. Penatalaksaan Medis
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.Obati penyebab
perdarahan abnormal bila ada.
I. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.
2. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
2. Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d factor biologis (anemia)
NOC:
Klien diminta menunjukkan status gizi, asupan makanan, cairan dan zat gizi.
Kriteria Evaluasi :
- Mempertahankan berat badan.
- Menjelaskan komponen keadekuatan diet bergizi
- Menyatakan keinginan untuk mengikuti diet.
- Toleransi terhadap diet yang dianjurkan.
- Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal.
- Melaporkan keadekuatan tingkat energi.
NIC:
- Pengelolaan gangguan makan
- Pengelolaan nutrisi
- Bantuan menaikkan berat badan.
Aktivitas Keperawatan :
1. Tentukan motivasi klien untuk mengubah kebiasaan makan.
2. Ajarkan metode untuk perencanaan makan.
3. Ajarkan klien / keluarga tentang makan yang bergizi dan tidak mahal.
4. Bantu makan sesuai dengan kebutuhan.
5. Ciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk makan.
6. Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan klien dari rumah
Ahem, N.R & Wilkinson, J.M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9 Edisi Revisi,
Jakarta: EGC
Doenges, Marilyn. E. (2008). Rencana asuhan keperawatan. Jakarta: EGC
Mansjoer, A dk. (2007). Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: media aesculapsius
Cecily L. Betz, dkk, 2012, Buku Saku Keperawatan Pediatri, EGC Jakarta.
Suriadi,dkk, 2011, Asuhan Keperawatan Anak, cetakan I , penerbit C.V. Agung Seto, Jakarta
FKUI, 2008, Ilmu Kesehatan Anak, Percetakan infomedika, Jakarta.
Richard,R.,dkk, 2012, Ilmu Kesehatan Anak Bagian II.
Sylvia A.Price, dkk, 2015, Patofisiologi Konsep Klinis proses-proses penyakit, Edisi 4, EGC ,
Jakarta.
Lynda Jual Carpenito, 2011, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.