Definisi
Anemia (dalam bahasa Yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel
darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru – paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut
oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya.
(Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE
sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, kapita
selekta, jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999). Anemia secara umum adalah turunnya
kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah.
B. Etiologi
Penyebab anemia yang sering diderita adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit yaitu besi, vitamin B12 dan asam folat. Anemia
juga dapat diakibatkan dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan
genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
4. Pembedahan
5. Persalinan
6. Pecah pembuluh darah
7. Penyakit Kronik (menahun)
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
10. Ulkus peptikum
11. Kanker atau polip disaluran pencernaan
12. Tumor ginjal atau kandung kemih
13. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
15. Kekurangan zat besi
16. Kekurangan vitamin B12
17. Kekurangan asam folat
18. Kekurangan vitamin C
19. Penyakit kronik
20. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
21. Pembesaran limpa
22. Kerusakan mekanik pada sel darah merah
23. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
24. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
25. Sferositosis herediter dan elliptositosis herediter
26. Kekurangan G6PD
27. Penyakit sel sabit
28. Penyakit hemoglobin C dan penyakit hemoglobin E
C. Tanda dan Gejala Anemia
1. Lemah, letih, lesu dan lelah.
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang – kunang.
3. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pucat.
D. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum – sum tulang atau
kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum – sum
tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, tumor, atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui
perdarahan.
Masalah dapat diakibatkan oleh efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan
ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah
merah. Lisis sel darah merah terjadi dalam sistem fagositik atau dalam sistem
retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Proses bilirubin yang sedang
terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan laboratorium ditemui :
Data Subjektif :
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Pucat, keletihan, kelemahan, nyeri kepala, demam, dispnea, vertigo, sensitif
terhadap dingin, berat badan menurun.
2. Kulit
Kulit kering, kuku rapuh.
3. Mata
Penglihatan kabur, perdarahan retina.
4. Telinga
Vertigo, tinitus.
5. Mulut
Mukosa licin dan mengkilat, stomatitis.
6. Paru – paru
Dispneu.
7. Kardiovaskuler
Takikardi, hipotensi, kardiomegali, gagal jantung.
8. Gastrointestinal
Anoreksia.
9. Muskuloskletal
Nyeri pinggang, nyeri sendi.
I. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leukopenia atau penurunan
granulosit (respon inflamasi tertekan).
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /
absorpsi nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen
seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen /nutrisi ke sel.
J. Intervensi dan rasional
1. Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin leukopenia atau penurunan
granulosit (respon inflamasi tertekan).
a. Tujuan
b. Kriteria Hasil
c. Intervensi
d. Rasional
b. Kriteria Hasil
c. Intervensi
1) Awasi tanda vital kaji pengisian kapiler, warna kulit /membran mukosa, dasar
kuku.
d. Rasional
b. Kriteria Hasil
c. Intervensi
4) Berikan makan sedikit dengan frekuensi sering atau makan diantara waktu
makan.
d. Rasional
2) Memudahkan intervensi.
K. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan
pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan melibatkan pasien, keluarga
dan tenaga kesehatan lainnya (Lynda Juall Capenito, 1999:28).
Nama : Tn. H
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
No. Registrasi : 0182
Diagnosa medis : Anemia
Tanggal masuk Rumah Sakit: 12 Februari 2014, Rabu
Tanggal Pengkajian : 13 Februari 2014, Kamis
Alamat : Kp. Cipanengah RT 01 / RW 06, Kecamatan Gunung Tandala Kawalu
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Kp. Cipanengah RT 01 / RW 06, Kecamatan Gunung Tandala Kawalu.
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sakit kepala (pusing).
B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
Pasien tampak bersih
2. Tingkat Kesadaran
Apatis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 120 / 60 mmHg
b. Nadi : 85 x / menit
c. Pernafasan : 28 x / menit
d. Suhu : 36,2 0 C
b. Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, tampak
bersih.
c. Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada perdarahan, tidak
ada serumen.
d. Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman normal, tidak ada sekret,
tidak ada kotoran, tidak ada luka, ada bulu hidung, tidak ada perdarahan.
e. Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor, warna bibir sedikit
merah.
f. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih, tidak ada jaringan
parut, tidak ada lesi.
h. Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan, tidak ada pigmentasi.
i. Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar, tidak ada
penumpukan cairan.
j. Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
m. Ekstermitas bawah
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.
Kekuatan otot : 4 4
C. Aktiftas Sehari-hari
No. Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit
1.
Nutrisi
a. Makan
1) Jenis Nasi D5
b. Minum
2.
Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi 4x / hari 2x
b. BAB
3.
Personal higiene
2x / hari 1x
a. Mandi
2x / hari Belum
b. Gosok gigi
3x / minggu Belum
c. Keramas
a. Malam
b. Siang
5.
Mobilisasi dan aktivitas
Tani /
a. Jenis aktivitas Istirahat
mencangkul
D. Data penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Gula darah sewaktu: 144,0
Faal ginjal(kreatinin): 1,38 *
Faal hati: SGOT 52,5 *
SGPT: 74,6 *
2. Terapi
Infus D5
Obat injeksi :
– Levofioksan 1×1
– Pantoprazol 1×1
– Kalneks 3×1
E. Analisa Data
No. Masalah
Data Etiologi
Kekurangan jumlah
sel darah merah
Ds : Pasien didalam tubuh
mengatakan pusing Pengangkutan sel
pada bagian depan darah merah ke
atas kepala. seluruh tubuh tidak
Do : Pasien tampak optimalSedangkan
meringis kesakitan, sel darah merah Gangguan rasa
1. diperlukan untuk
mengeluh, tampak nyaman nyeri
tidak nyaman pada mengangkut oksigen
sakit pada ke dalam otak
kepalanya, skala Sehingga suplai
nyeri : 3 (nyeri oksigen ke dalam
sedang). otak pun berkurang
Sakit kepala
(pusing)
Gangguan rasa
nyaman nyeri
Ds : Pasien
Mual
2. mengatakan belum Gangguan
Mual dapat
makan, lemas, pemenuhan
merangsang output
mengeluh mual. kebutuhan
dari dalam tubuh
Do : Pasien tampak
mual dan muntah – Muntah – muntah nutrisi
muntah, lemas,
muka pucat. Tubuh kekurangan
nutrisi
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
13 Februa
2014, Kami
– pukul 08.3
Mengobservasi WIB.
tanda – tanda –
vital dapat Mengobserv
Gangguan rasa
membantu tanda – tand
nyaman
dalam vital denga
nyeriberhubungan
menentukan hasil :
dengan
diagnosa
berkurangnya
keperawatan
pengangkutan sel tekanan dar
dan dapat
darah merah ke : 120 / 80
Setelah memberikan
seluruh tubuh. mmHg
dilakukan tindakan
Ds : Pasien
tindakan keperawatan
mengatakan – Observasi nadi : 85x
keperawatan dengan tepat.
pusing pada tanda – menit
selama 30 menit – Relaksasi
bagian depan tanda vital
1. diharapkan tanda dapat
atas kepala. – Relaksasi pernafasan
– tanda vital mengurangi
normal kembali, rasa nyeri pada 28x / meni
Do : Pasien – Distraksi kepala, tidak
nyeri pada
tampak meringis memperparah suhu : 36,2 0
kepala dapat
kesakitan, nyeri. –
berkurang dan
mengeluh, Memposisik
hilang.
tampak tidak
– Distraksi pasien deng
nyaman pada tepat dan
dapat
sakit pada nyaman,
memberikan
kepalanya, skala memberika
ketenangan
nyeri : 3 (nyeri lingkungan
pada pasien,
sedang). yang tenan
sehingga
pasien tidak membatas
fokus pada pengunjung
nyeri. menganjurk
pasien
beristiraha
dengan
tenang.
–
Menganjurk
pasien untu
menarik naf
secara
perlahan,
memotivas
pasien untu
sembuh
kembali.
– Membantu
rencana diet
Gangguan untuk
pemenuhan memenuhi
–
kebutuhan nutrisi kebutuhan
Berkolabora
berhubungan nutrisi pasien.
dengan ah
dengan mual dan Pasien mampu – Air hangat
gizi dalam
muntah. menghabiskan 1 dapat
– Beri nutrisi memberika
Ds : Pasien porsi makan, merangsang
– Beri minum makanan ya
mengatakan kebutuhan nutrisi kenyamanan
air hangat sesuai deng
belum makan, terpenuhi, perut agar
(cairan) kebutuhan
2. lemas, lemah, mempertahankan tidak merasa
pasien.
mengeluh mual. keseimbangan mual dan
– Beri makan – Memberik
berat badan yang muntah –
sedikit tapi minum air
Do : Pasien sesuai, tidak muntah.
sering hangat
tampak mual dan mual dan tidak
muntah – muntah, muntah – –
– Memberik
lemas, lemah, muntah. Meningkatkan
makan sedi
muka pucat, energi dan
tapi sering
konjungtiva mengurangi
anemis. pengeluaran
energiyang
berlebihan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan asuhan keperawatan pada Tn. H dengan diagnosamedis
anemia di ruang perawatan umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya, pada tanggal 13 Februari 2014 melalui pendekatan kesengajaan
secara teori dan kenyataan di lapangan, pembahasan dibahas melalui langkah -
langkah keperawatan sebagai berikut:
A. Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada pasien dengan diagnosa medis
anemia yang dapat meliputi identitas pasien,identitas penanggung jawab.
B. Diagnosa Keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa
masalah di antaranya:
C. Intervensi
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang muncul, situasi dan kondisi didukung oleh sikap
keluarga dan pasien yang kooperator. Perencanaan berdasarkan teori yang
diperoleh dari beberapa literatur yang mendukung.
E. Implementasi
Pada tahap ini penulis melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Banyak faktor yang
mendukung terlaksananya implementasi keperawatan diantaranya peran
keluarga yang mendukung, tersedianya alat – alatserta adanya bimbingan dari
perawat ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang
menentukan diagnosa medis.
F. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang
ditetapkan dan melibatkan kerjasama pasien, keluarga dan tim kesehatan yang
lain dengan menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh institusi
pendidikan SMK Bhakti Kencana Ciawi dan Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya.
E. Evaluasi
Penulis dapat mengevaluasi keadaan pasien dan tindakan keperawatan
selanjutnya setelah dilakukan implementasi. Evaluasi terdiri dari subjektif,
berdasarkan apa yang dikatakan oleh pasien, objektif, berdasarkan pengamatan
terhadap keadaan pasien.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (Smeltzer, 2002 : 935).
Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah,
kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml
darah (Price, 2006 : 256).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu
selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Cara
mengatasi anemia yaitu dengan cara pola hidup yang sehat dapat mencegah
penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan
pencegahan terhadap penyakit anemia dari pada kita sudah terkena dampaknya.