Disusun Oleh :
P2003013
2021
BAB I
ANEMIA
A. Definisi
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah
merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh.
Anemia adalah suatu kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah
dari biasanya. Kondisi ini mencermin kan kurang nya jumlah normal eritrosit
dalam sirkulasi. Akibat nya, jumlah oksigen yang di kirim ke jaringan tubuh
juga berkurang (Sugeng Jitowiyono, 2018).
Anemia adalah suatu kondisi konsetrasi hemoglobin kurang dari normal
anemia merefleksikan jumlah eritrosit yang kurang dari normal di dalam
sirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang dihantarkan ke jaringan tubuh juga
berkurang. Anemia bukan merupakan kondisi penyakit khusus melainkan suatu
tanda adanya gangguan yang mendasari ( Brunner & Suddarth, 2015).
B. Etiologi
Menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018), Pada dasarnya hanya tiga penyebab
anemia yang ada: kehilangan darah, peningkatan kerusakan sel darah merah
(hemolisis), dan penurunan produksi sel darah merah. Masing – masing
penyebab ini mencakup sejumlah kelainan yang membutuhkan terapi spesifik
dan tepat. Etiologi genetik meliputi:
a. Hemoglobinopati
b. Thalasemia
c. Kelainan enzim pada jalur glikolitik
d. Cacat sitoskeleton sel darah merah
e. Anemia persalinan kongenital
f. Penyakit Rh null
C. Manifestasi Klinis
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan gejala yang
berhubungan dengan anemia. Faktor tersebut antara lain kecepatan anemia
kronisital anemia, kebutuhan metabolik pasien, gangguan fisik (misalnya
penyakit jantung atau paru), serta gambaran umum dari kondisi yang
menyebabkan anemia. Secara umum, semakin cepat anemia berkembang,
semakin parah gejalan nya. Orang yang biasanya sangat aktif atau memiliki
tuntutan signifikan terhadap kehidupan mereka cenderung memiliki gejala yang
lebih tinggi daripada orang yang lebih banyak duduk. Beberapa anemia oleh
sebagai kelainan lain yang tidak diakibatkan oleh anemia namun secara inheren
dikaitkan dengan penyakit tertentu (Sugeng Jitowiyono, 2018)
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018) untuk anemia
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah Hb lebih rendah dari normal (12- 14 g/dL);
G. Komplikasi
Komplikasi anemia menurut (Sugeng Jitowiyono, 2018) adalah:
1. Kelelahan berat, bila anemia cukup parah seseorang mungkin merasa sangat
lelah sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari – hari.
2. Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defisiensi folat
mungkin lebih cenderung mengalami komplikasi, seperti kelahiran prematur.
3. Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau
ireguler (aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa
lebih banyak darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah.
Hal ini menyebabkan jantung membesar atau gagal jantung.
4. Kematian¸beberapa anemia turunan, seperti anemia sel sabit, bisa
menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Kehilangan banyak darah
dengan cepat mengakibatkan anemia akut dan berat dan bisa berakibat fatal.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang membutuhkan
perawatan tidak terlepas dari pedekatan dengan proses keperawatan yaitu suatu
proses pemecahan masalah yang dinamis dalam usaha untuk memperbaiki dan
melihat pasien sampai ke taraf optimum melalui suatu pendekatan yang
sistematis untuk mengenal, membantu memenuhi kebutuhan sehari – hari
dengan melalui langkah – langkah yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
tindakan, dan evaluasi keperawatan yang berkesinambungan.
Menurut (Sugeng Jitowiyono,2018), berikut tinjauan teoritas tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan Anemia.
1. Pengkajian
1. Identitas klien dan keluarga
Nama, umur, TTL, nama ayah/ibu, pekerjaan ayah/ibu, agama,
pendidikan, alamat.
2. Keluhan utama
Biasanya klien datang kerumah sakit dengan keluhan pucat, kelelahan,
kelemahan, pusing.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan
1) Riwayat social
B. Diagnosa
yang dapat muncul pada anemia menurut (SDKI):
1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
konsentrasihemoglobin
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
4. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder
5. Ansietas berhubungan dengan kelemahan
C. Intervensi
No. Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1 Perfusi perifer tidak Perfusi jaringan: perifer (407:447) Perawatan sirkulasi: (4066:391)
efektif berhubungan
dengan penurunan 1. Pengisian kapiler jari 1. Lakukan penilaian yang komprehensif pada
konsentrasi hemoglobin 2. Suhu kulit ujung kaki sirkulasi perifer (CRT)
3. Kekuatan denyut nadi 2. Inspeksi kulit apakah terdapat luka tekan dan
DO: 4. Nilai rata – rata tekanan darah jaringan yang tidak utuh
5. Muka pucat 3. Mengintruksikan klien untuk merubah posisi setiap 2
1. Pengisian kapiler > 3 jam sekali
detik
2. Nadi perifer menurun Status sirkulasi (401:561) 4. Intruksikanklien mengenai faktor – faktor yang
atau tidak teraba mempengaruhi sirkulasi darah
3. Akral teraba dingin 1. Tekanan darah sistol dan diastol
4. Warna kulit pucat 2. Kelelahan 5. Pertahankan status hidrasi untuk menurunkan virkositas
5. Turgor kulit menurun 3. Pingsan darah