Tugas
METODOLOGI KEPERAWATAN
Oleh:
KELOMPOK VI
1. DINALIZA UTAMI
2. BUDI SAPUTRA
3. MELSA HANDESTRI
4. WADIMAN
5. RUSMI
Dosen Pembimbing :
Ns. MIMI ROSISKA,M.Kep
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta kasih sayang
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan- Nya, shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah berkat kemudahan yang
diberikan Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANEMIA”
Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Gizi & Diet.
Dalam Penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini
disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin. Saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam Penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.
Sungai penuh, 27
desember 2017
Kelompok VI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan penulisan
D.Metode penulisan
E. Sistematika penulisan
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
B. Etiologi
C. Tanda dan gejala
D. Patofisiologi
E. manifestasi klinis
F. Komplikasi
G. Pemeriksaan penunjang
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
B. Pemeriksaan fisik
C. Aktivitas sehari – hari
D. Data penunjang
E. Analisa data
F. Diagnosa keperawatan
G. Intervensi, implementasi, evaluasi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak – anak,
remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, bisa karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12. Anemia dapat diketahui dengan
pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak pucat,
lemah, dan secara laboratorik didapatkan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dari kadar
normal.
B. Ruang lingkup
Ruang lingkup laporan terbatas pada pemberian asuhan keperawatan pada Tn. H dengan
diagnosa medis anemia di ruang perawatan umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya, yang meliputi tahap pengkajian, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan head to toe, aktivitas
sehari – hari, data penunjang, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan
evaluasi.
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan diagnosa medis
anemia.
2. Tujuan khusus
Melalui proses keperawatan diharapkan mampu:
a. Melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan penyakit anemia.
b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah.
c. Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah
yang telah diprioritaskan.
d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.
e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan pada pasien dengan
penyakit anemia.
f. Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
g. Mampu membahas kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan studi kasus.
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus yaitu metode yang memberikan
gambaran terhadap suatu kejadian atau keadaan yang berlangsung melalui proses keperawatan.
Adapun tehnik – tehnik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara:
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data
subjektif pasien.
2. Studi dokumentasi
Data – data yang didapatkan dari rekam medis pasien di ruangan seperti catatan keperawatan
dan catatan dokter.
3. Studi kepustakaan
Penulis mendapatkan literatur dan tinjauan teori mengenai konsep dasar penyakit anemia dan
konsep dasar keperawatan.
4. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien dan mengamati perubahan –
perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta mencatat hal – hal penting termasuk
pemeriksaan fisik.
5. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, dan lain –
lain.
2. Palpasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara meraba apakah ada benjolan atau tidak.
3. Perkusi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan refleks
hummer.
4. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan stetoskop.
E. Sistematika penulisan
Penulis membagi penulisan laporan yang terdiri dari :
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Anemia (dalam bahasa Yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru – paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan
tubuh (kamus bahasa Indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan
beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE sebagai
bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, kapita selekta, jilid 2 edisi 3,
Jakarta 1999). Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah.
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit yaitu besi, vitamin B12 dan asam folat. Anemia juga dapat diakibatkan dari beragam
kondisi seperti 1).kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), 2). Gangguan pembentukan eritrosit
oleh sum-sum tulang 3). Proses penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolilis).
Adapun kemungkinan penyebab lain:
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
4. Pembedahan
5. Persalinan
6. Pecah pembuluh darah
7. Penyakit Kronik (menahun)
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
10. Ulkus peptikum
11. Kanker atau polip disaluran pencernaan
12. Tumor ginjal atau kandung kemih
13. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
15. Kekurangan zat besi
16. Kekurangan vitamin B12
17. Kekurangan asam folat
18. Kekurangan vitamin C
19. Penyakit kronik
20. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
21. Pembesaran limpa
22. Kerusakan mekanik pada sel darah merah
23. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
24. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
25. Sferositosis herediter dan elliptositosis herediter
26. Kekurangan G6PD
27. Penyakit sel sabit
28. Penyakit hemoglobin C dan penyakit hemoglobin E
D. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum – sum tulang atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum – sum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan.
Masalah dapat diakibatkan oleh efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan
sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah. Lisis sel darah merah
terjadi dalam sistem fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa.
Proses bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg / dl atau kurang, kadar 1,5 mg / dl mengakibatkan
ikterik pada sklera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit).
Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang, akibatnya dapat menghambat kerja organ – organ
penting, salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang,
maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, lambat menangkap, jika sudah rusak
tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang sering muncul (nanda nic noc,2016) :
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
8. Prestasi kerja fisik/pikiran menurun
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh
antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam
perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang
abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan
berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih,
lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain
adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung(Sjaifoellah, 1998).
F. KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan
mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran
napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus
ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian,
dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu
G. PERIKSAAN PENUNJANG
2. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan
3. LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel
4. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada
tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
5. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat
8. Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi
masukan/absorpsi
15. Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan
16. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik
bebas (AP).
17. Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah,
ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas
(Doenges, 1999).
G. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang
hilang.
1. Anemia defisiensi besi. Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang
diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. Pemberian preparat fe, Perrosulfat 3x
200mg/hari/per oral sehabis makan, Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12
I. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Pekerjaan : Tani
Alamat : Hiang,kec sitinjau laut, kab. kerinci
Tanggal masuk RS/ jam : 28 desember 2017/ 08.30
No. Register : 0182
Ruangan / Kamar : interne/kls III
Golongan Darah : A
Tanggal Pengkajian : 28 desember 2017/10.00 wib
Diagnose Medis : Anemia
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Hubungan dg Pasien : Istri pasien
Pekerjaan : Tani
Alamat : Hiang,kec sitinjau laut, kab. kerinci
B. Yang Lalu
Penyakit yang pernah dialami:
pasien mengatakan pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelum masuk ke
Rumah Sakit.
Lamanya dirawat:
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat selama 3 hari
Alergi:
Dan pasien tidak pernah punya riwayah alergi
Saudara Kandung:
Pasien mengatakan saudara kandung tidak mempunyai penyakit yang sama dengan
pasien
Genogram :
C. Konsep diri
1. Body image : pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya
2. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh
3. Harga diri : pasien mengatakan tidak malu dengan penyakitnya
4. Peran diri : pasien mengatakan dalam kesehariannya pasien berperan
sebagai seorang ayah
5. Personal identity : pasien sebagai ayah yang bertanggung jawab terhadap
keluarga
D. Keadaan emosi
Pasien mampu mengontrol emosinya dengan keadaan tenang
E. Perhatian terhadap orang lain / lawan bicara
Pasien sangat kooferatif saat dilakukan pengkajian dan slalu menjawab
F. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga terjalin dengan baik dan pasien selalu dikunjungi
keluarga saat dirawat.
G. Hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan di masyarakat selalu mengikuti aktivitas masyarakat, seperti
bergotong royong.
H. Kegemaran
Pasien mengatakan selain bertani dalam keseharian juga hobi menonton televise.
I. Daya adaptasi
Pasien mengatakan pasien bisa berdaptasi atau bisa menyesuaikan diri dengan
kondisinya sekatang.
J. Mekanisme pertahanan diri
klien mengatakan untuk mempertahankan diri dari penyakit pasien akan pergi ke
pelayanan kesehatan .
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum :
Pasien tampak lemah dan pucat, pasien mengeluh mual , nyeri ulu hati, tidak ada
nafsu makan ,sakit kepala, pasien mengatakan badan terasa dingin dan tidak mampu
melakukan aktivitas secara mandiri , seperti makan dibantu oleh keluarganya.
D. Pemeriksaan integumen
Kebersihan : kulit pasien kotor
Warna : pucat
Turgor :-
Kelainan pada kulit :tidak terdapat kelainan
Kuku : normal
E. Pemeriksaan thorax
1. Inspeksi thorax
» Bentuk thorax : simetris
» Frekuensi pernafasan : 22 x/menit
» Tanda kesulitan bernafas : tidak ada
2. Pemeriksaan paru
Palpasi getarn suara : normal
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : terdengar suara nafas vesikuler dan tidak ada suara
nafas tambahan
3. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : terdengar denyutan jantung di intercosta 6
Palpasi : teraba denyutan jantung di intercosta 4,5,6 dan tidak
ada pembesaran pada jantung.
Perkusi : suara redup
Auskultasi : terdengar bunyi jantung 1 lup,bunyi jantung 2 dup
dan tidak ada bunyi jantung tambahan seperti mur-mur dan
gallop
F. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi : abdomen datar,tidak terdapat pembengkakan
b. Auskultasi : bising usus 17 kali/ menit. Normal 5-35 kali/menit
c. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada
pembesaran
Hepar , tidak ada acites.
d. Perkusi : abdomen terdengar timpani.
G. Pemeriksaan Muskuloskletal
Ekstremitas simetris kiri dan kanan . akral teraba dingin . pada tanagan kiri
terpasang infuse NaCL 20 tetes/ menit, CTR 5 detik
Kanan kiri
4444 4444
4444 4444
Keterangan:
0: Tidak ada
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot d/d pasien mengatakan tidak mampu melakukan
aktivitas secara mandiri, pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh pusing saat beraktivitas,
aktivitas pasien dibantu keluarganya, Pasien hanya diam di tempat tidur , Kekuatan otot 4,
Pasien pucat, HB 8,49 mg/dl.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan komponen seluler yang dibutuhkan
untuk pengiriman oksigen/ nutrient ke sel d/d pasien mengatakan pusing dan sakit kepala,
badan pasien terasa dingin, dan menggigil, pasien tampak pucat, mukosa kering,dan pucat ,
konjungtiva anemis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38,5˚C nadi 84 x/ menit, Hb 8,49
gr%
3. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Kegagalan mengabsorsi nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh d/d Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, Pasien
mengatakan mual, Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, Keluarga pasien mengatakan
pasien tidak mau makan dan hanya menghabiskan makanan empat sendok dari 1 porsi yang
disediakan , BB sebelum sakit 62 kg, Pasien lemah , Terdapat nyeri tekan epigastrium,
Lidah pasien pucat, BB 61, Konjungtiva anemis, HB 8, 49 gr.
A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya
hingga dibawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods
cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu selayaknya
kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang sehat dapat
mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan pencegahan
terhadap penyakit anemia dari pada kita sudah terkena dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Doenges, Marilynn E, dkk, 2000, rencana asuhan keperawatan, edisi 3, EGC. Jakarta.
2. Wikjnjo Sastro Hanifa, 2002, ilmu kebidanan, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,
Jakarta.
3. Mansjoer, dkk, 2001, kapita selekta kedokteran jilid I, media aesculapius fakultas universitas
indonesia, Jakarta.
4. Tucker susan martin, dkk, 1999, standar perawatan pasien, proses keperawatan, diagnosis dan
evaluasi, edisi V, Vol IV, EGC Jakarta.
5. Nurafif,amin huda.2016.asuhan keperawatan praktis jilid 1. Mediaction publishing: jogjakarta