Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN DAN

LAPORAN KASUS ANEMIA

Tugas
METODOLOGI KEPERAWATAN

Oleh:
KELOMPOK VI
1. DINALIZA UTAMI
2. BUDI SAPUTRA
3. MELSA HANDESTRI
4. WADIMAN
5. RUSMI

Dosen Pembimbing :
Ns. MIMI ROSISKA,M.Kep

Akademi Keperawatan Bina Insani Sakti


Kota Sungai Penuh
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta kasih sayang
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan- Nya, shalawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Alhamdulillah berkat kemudahan yang
diberikan Allah SWT, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANEMIA”

Adapun tujuan dari Penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Gizi & Diet.
Dalam Penyusunan makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini
disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang saya miliki. saya berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya, dan bagi para pembaca pada
umumnya. Aamiin. Saya sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam Penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.

Sungai penuh, 27
desember 2017

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan penulisan
D.Metode penulisan
E. Sistematika penulisan
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
B. Etiologi
C. Tanda dan gejala
D. Patofisiologi
E. manifestasi klinis
F. Komplikasi
G. Pemeriksaan penunjang
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
B. Pemeriksaan fisik
C. Aktivitas sehari – hari
D. Data penunjang
E. Analisa data
F. Diagnosa keperawatan
G. Intervensi, implementasi, evaluasi
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Anemia adalah salah satu penyakit yang sering diderita masyarakat, baik anak – anak,
remaja usia subur, ibu hamil ataupun orang tua. Penyebabnya sangat beragam, bisa karena
perdarahan, kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12. Anemia dapat diketahui dengan
pemeriksaan fisik maupun dengan pemeriksaan laboratorium. Secara fisik penderita tampak pucat,
lemah, dan secara laboratorik didapatkan penurunan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dari kadar
normal.

B. Ruang lingkup
Ruang lingkup laporan terbatas pada pemberian asuhan keperawatan pada Tn. H dengan
diagnosa medis anemia di ruang perawatan umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh
Tasikmalaya, yang meliputi tahap pengkajian, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat
kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan head to toe, aktivitas
sehari – hari, data penunjang, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan
evaluasi.

C. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan diagnosa medis
anemia.
2. Tujuan khusus
Melalui proses keperawatan diharapkan mampu:
a. Melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan penyakit anemia.
b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah.
c. Mampu melaksanakan rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata sesuai dengan masalah
yang telah diprioritaskan.
d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.
e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan pada pasien dengan
penyakit anemia.
f. Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan.
g. Mampu membahas kesenjangan antara teori yang diperoleh dengan studi kasus.
D. Metode penulisan
Metode yang digunakan adalah pendekatan studi kasus yaitu metode yang memberikan
gambaran terhadap suatu kejadian atau keadaan yang berlangsung melalui proses keperawatan.
Adapun tehnik – tehnik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara:
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data
subjektif pasien.
2. Studi dokumentasi
Data – data yang didapatkan dari rekam medis pasien di ruangan seperti catatan keperawatan
dan catatan dokter.
3. Studi kepustakaan
Penulis mendapatkan literatur dan tinjauan teori mengenai konsep dasar penyakit anemia dan
konsep dasar keperawatan.
4. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada pasien dan mengamati perubahan –
perubahan yang terjadi untuk memperoleh data serta mencatat hal – hal penting termasuk
pemeriksaan fisik.
5. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara melihat apakah terdapat luka, dan lain –
lain.
2. Palpasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara meraba apakah ada benjolan atau tidak.
3. Perkusi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara mengetuk dengan menggunakan refleks
hummer.
4. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan menggunakan stetoskop.
E. Sistematika penulisan
Penulis membagi penulisan laporan yang terdiri dari :
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Anemia (dalam bahasa Yunani: tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru – paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan
tubuh (kamus bahasa Indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan
beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).
Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE sebagai
bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, kapita selekta, jilid 2 edisi 3,
Jakarta 1999). Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah.

B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit yaitu besi, vitamin B12 dan asam folat. Anemia juga dapat diakibatkan dari beragam
kondisi seperti 1).kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), 2). Gangguan pembentukan eritrosit
oleh sum-sum tulang 3). Proses penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolilis).
Adapun kemungkinan penyebab lain:
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
4. Pembedahan
5. Persalinan
6. Pecah pembuluh darah
7. Penyakit Kronik (menahun)
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
10. Ulkus peptikum
11. Kanker atau polip disaluran pencernaan
12. Tumor ginjal atau kandung kemih
13. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
14. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
15. Kekurangan zat besi
16. Kekurangan vitamin B12
17. Kekurangan asam folat
18. Kekurangan vitamin C
19. Penyakit kronik
20. Meningkatnya penghancuran sel darah merah
21. Pembesaran limpa
22. Kerusakan mekanik pada sel darah merah
23. Reaksi autoimun terhadap sel darah merah
24. Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
25. Sferositosis herediter dan elliptositosis herediter
26. Kekurangan G6PD
27. Penyakit sel sabit
28. Penyakit hemoglobin C dan penyakit hemoglobin E

C. Tanda dan gejala


1. Lemah, letih, lesu dan lelah.
2. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang – kunang.
3. Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.

D. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum – sum tulang atau kehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum – sum tulang dapat terjadi akibat
kekurangan nutrisi, tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan.
Masalah dapat diakibatkan oleh efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan
sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah. Lisis sel darah merah
terjadi dalam sistem fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa.
Proses bilirubin yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah.
Setiap kenaikan destruksi sel darah merah segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg / dl atau kurang, kadar 1,5 mg / dl mengakibatkan
ikterik pada sklera. Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit).
Fungsi darah adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini
kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang, akibatnya dapat menghambat kerja organ – organ
penting, salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang,
maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah, lambat menangkap, jika sudah rusak
tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
E. MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang sering muncul (nanda nic noc,2016) :
1. Pusing
2. Mudah berkunang-kunang
3. Lesu
4. Aktivitas kurang
5. Rasa mengantuk
6. Susah konsentrasi
7. Cepat lelah
8. Prestasi kerja fisik/pikiran menurun
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh

antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam

perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang

abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan

berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih,

lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain

adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).

Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa

melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan

jantung(Sjaifoellah, 1998).

F. KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan

mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran

napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus

ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian,

dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu

perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).

G. PERIKSAAN PENUNJANG

1. Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun.

2. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan

tipe khusus anemia).

3. LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel

darah merah : atau penyakit malignasi.

4. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada

tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.

Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).

5. SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat

(hemolitik) atau menurun (aplastik). Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat

(DB); normal atau tinggi (hemolitik)

6. Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.

7. Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).

8. Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi

masukan/absorpsi

9. Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)

10. TBC serum : meningkat (DB)

11. Feritin serum : meningkat (DB)


12. Masa perdarahan : memanjang (aplastik)

13. LDH serum : menurun (DB)

14. Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)

15. Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan

perdarahan akut / kronis (DB).

16. Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik

bebas (AP).

17. Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah,

ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas

(AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik).

18. Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI

(Doenges, 1999).

G. Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang

hilang.

1. Transpalasi sel darah merah.

2. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.

3. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.

4. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen

5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.

6. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.

Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya) :

1. Anemia defisiensi besi. Mengatur makanan yang mengandung zat besi, usahakan makanan yang

diberikan seperti ikan, daging, telur dan sayur. Pemberian preparat fe, Perrosulfat 3x

200mg/hari/per oral sehabis makan, Peroglukonat 3x 200 mg/hari /oral sehabis makan.
2. Anemia pernisiosa : pemberian vitamin B12

3. Anemia asam folat : asam folat 5 mg/hari/oral

4. Anemia karena perdarahan : mengatasi perdarahan


FORMAT PENGKAJIAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

AKPER BINA INSANI SAKTI SUNGAI PENUH

I. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Pekerjaan : Tani
Alamat : Hiang,kec sitinjau laut, kab. kerinci
Tanggal masuk RS/ jam : 28 desember 2017/ 08.30
No. Register : 0182
Ruangan / Kamar : interne/kls III
Golongan Darah : A
Tanggal Pengkajian : 28 desember 2017/10.00 wib
Diagnose Medis : Anemia
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Hubungan dg Pasien : Istri pasien
Pekerjaan : Tani
Alamat : Hiang,kec sitinjau laut, kab. kerinci

II. KELUHAN UTAMA


Pasien dengan keluhan lemas, pusing, dan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu
pasien mengeluh mual, nyeri pada epigastrium ,dan pasien mengeluh menggigil,
badan terasa dingin sejak kemarin.
III. RIWAYAT KESEHATAN
A. Sekarang

Pasien mengatakan pusing,sakit kepala menggigil, badan terasa dingin,tidak


ada nafsu makan,mual,nyeri ulu hati, pasien mengatakan tidak mampu melakukan
aktivitas secara mandiri , pasien mengeluh lemas dan pusing saat beraktivitas, pasien
mengatakan cemas dan bingung dengan kondisi yang di alaminya saat ini. Skala
nyeri : 5 (nyeri sedang).

Keluhan utama saat di data


a. Provocative
Pasien mengatakan sakit kepala akan bertambah berat jika pasien bangun dari
tempat tidur , dan akan membaik jika pasien dalam keadaan istirahat.
b. Quality
Pasien mengatakan sakit kepala yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk.
c. Region (lokasi)
Pasien mengatakan sakit kepala yang dirasakannya dari area kepala depan
hingga menyeluruh ke kepala bagian belakang.
d. Severity (Mengganggu Aktivitas)
Pasien mengatakan keadaan ini sangat mengganggu aktivitas. Dengan skala
nyeri : 5
(nyeri sedang)
e. Time (Waktu)
Pasien mengatakan sakit kepala yang dirasakannya hilang timbul, dengan
frekuensi 5-6 kali/hari dan durasi selama 10 menit.

B. Yang Lalu
Penyakit yang pernah dialami:
pasien mengatakan pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelum masuk ke
Rumah Sakit.

Tindakan medis/ pengobatan yang dilakukan:


Pasien mengatakan pernah mendapat transfusi darah sebanyak 3 kantong darah.

Pernah dirawat / dioperasi:


Pasien mengatakan pernah dirawat

Lamanya dirawat:
Pasien mengatakan sebelumnya pernah dirawat selama 3 hari

Alergi:
Dan pasien tidak pernah punya riwayah alergi

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Orang Tua:
Pasien mengatakan orang tuanya tidak mempunyai penyakit yang sama dengan pasien

Saudara Kandung:
Pasien mengatakan saudara kandung tidak mempunyai penyakit yang sama dengan
pasien

Penyakit keturunan yang ada:


Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan

Anggota keluarga yang meninggal:


Pasien mengatakan anggota keluarganya masih lengkap
Penyebab meninggal :
Tidak ada

Genogram :

V. RIWAYAT / KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Bahasa yang digunakan
Dalam kehidupan sehari-hari dan komunikasi pasien menggunakan bahasa daerah
yaitu bahasa hiang.

B. Presepsi pasien tentang penyakitnya


Pasien mengatakan bahwa penyakitnya ini di karenakan terlalu kelelahan
dalam bekerja. Pasien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya pasien mengatan
cemas dan bingung dengan kondisi yang dialaminya, keluarga pasien mengatakan
pasien hanya menghabiskan sendok makanan dari satu porsi yang di sediakan dan
keluarga mengatakan selalu ingin tahu informasi tentang keadaan pasien.

C. Konsep diri
1. Body image : pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya
2. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh
3. Harga diri : pasien mengatakan tidak malu dengan penyakitnya
4. Peran diri : pasien mengatakan dalam kesehariannya pasien berperan
sebagai seorang ayah
5. Personal identity : pasien sebagai ayah yang bertanggung jawab terhadap
keluarga

D. Keadaan emosi
Pasien mampu mengontrol emosinya dengan keadaan tenang
E. Perhatian terhadap orang lain / lawan bicara
Pasien sangat kooferatif saat dilakukan pengkajian dan slalu menjawab
F. Hubungan dengan keluarga
Hubungan pasien dengan keluarga terjalin dengan baik dan pasien selalu dikunjungi
keluarga saat dirawat.
G. Hubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan di masyarakat selalu mengikuti aktivitas masyarakat, seperti
bergotong royong.
H. Kegemaran
Pasien mengatakan selain bertani dalam keseharian juga hobi menonton televise.
I. Daya adaptasi
Pasien mengatakan pasien bisa berdaptasi atau bisa menyesuaikan diri dengan
kondisinya sekatang.
J. Mekanisme pertahanan diri
klien mengatakan untuk mempertahankan diri dari penyakit pasien akan pergi ke
pelayanan kesehatan .
VI. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum :
Pasien tampak lemah dan pucat, pasien mengeluh mual , nyeri ulu hati, tidak ada
nafsu makan ,sakit kepala, pasien mengatakan badan terasa dingin dan tidak mampu
melakukan aktivitas secara mandiri , seperti makan dibantu oleh keluarganya.

B. Tanda –tanda vital


TD : 180/80 mmHg RR : 22 x/menit
Suhu : 38,7˚ C BB :56 kg
Nadi :100 i/kali TB :175 cm

C. Pemeriksaan kepala dan leher


1. Kepala dan rambut
a. Kepala
Ubun-ubun : lunak
Kulit kepala : kulit kepala kotor
b. Rambut
Penyebaran rambut : tidak merata
Bau : berbau
Warna rambut : sudah beruban
Tekstur rambut : kasar
c. Wajah
Warna kulit : kulit pasien tampak pucat
Kesimetrisan : simetris
Ekspresi wajah : pasien tampak meringis karena sakit kepala
d. Mata
Kelengkapan : lengkap
Posisi dan kesejajaran
mata : simetris kiri dan kanan
Palpebra : tidak ada
Konjungtiva : anemis
Pupil : isokor
e. Hidung
Tulang hidung dan posisi septum nasal : simetris
Lubang hidung dan mukosa hidung : tampak bersih dan lembab
Cuping hidung : pergerakan pada cuping hidung
f. Telinga
Daun telinga : simetris
Lubang telinga : bersih
Gendang telinga : pasien tidak tuli
Ketajaman pendengaran : pasien tidak menggunakan alat bantu pendengaran
g. Mulut dan faring
Bibir : pucat
Gigi dan gusi : gigi tidak lengkap dan gusi tidak terdapat pendarahan
Mukosa oral : kering
Orofaring :-
h. Leher
Posisi trakea : simetris
Thyroid :-
Suara : jelas
Kelenjar limfe :tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe

D. Pemeriksaan integumen
Kebersihan : kulit pasien kotor
Warna : pucat
Turgor :-
Kelainan pada kulit :tidak terdapat kelainan
Kuku : normal

E. Pemeriksaan thorax
1. Inspeksi thorax
» Bentuk thorax : simetris
» Frekuensi pernafasan : 22 x/menit
» Tanda kesulitan bernafas : tidak ada
2. Pemeriksaan paru
Palpasi getarn suara : normal
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : terdengar suara nafas vesikuler dan tidak ada suara
nafas tambahan
3. Pemeriksaan jantung
Inspeksi : terdengar denyutan jantung di intercosta 6
Palpasi : teraba denyutan jantung di intercosta 4,5,6 dan tidak
ada pembesaran pada jantung.
Perkusi : suara redup
Auskultasi : terdengar bunyi jantung 1 lup,bunyi jantung 2 dup
dan tidak ada bunyi jantung tambahan seperti mur-mur dan
gallop

F. Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi : abdomen datar,tidak terdapat pembengkakan
b. Auskultasi : bising usus 17 kali/ menit. Normal 5-35 kali/menit
c. Palpasi : terdapat nyeri tekan pada epigastrium, tidak ada
pembesaran
Hepar , tidak ada acites.
d. Perkusi : abdomen terdengar timpani.

G. Pemeriksaan Muskuloskletal

Ekstremitas simetris kiri dan kanan . akral teraba dingin . pada tanagan kiri
terpasang infuse NaCL 20 tetes/ menit, CTR 5 detik

Pengkajian ekstrenitas di dapatkan hasil kekuatan otot:

Kanan kiri

4444 4444

4444 4444

Keterangan:

0: Tidak ada

1: ada kontraksi, sedikit gerakan

2: ada kontraksi, ada gerakan tanpa melawan gravitasi (geser)

3: ada gerakan melawan gravitasi tanpa bebab atau tahanan

4: menentang gravitasi dengan sedikit penahanan

5: kekuatan otot penuh.


H. Pemeriksaan neurology
1.Tingkat kesadaran
GCS
E
M
V
2.Meningeal sign
Kaku kuduk
Kernig
Buzinsky I-IV
3.Status mental
a. Kondisi emosi
b. Orientasi orang, waktu, dan tempat
c. Proses piker
d. Motivasi
e. Bahasa
4. Nervus eranialis
a. Olfaktorius (N I)
b. Opticus (N II)
c. Okulomotorius (N III), Thochlearis (N IV), Abdusen (N VI)
d. Trigeminus (N V)
e. Fasialis (N VII)
f. Festibulocochlearis (N VIII)
g. Glosopharingeus (N IX)
h. Asesorius (N XI)
i. Hipoglossus (N XII)
5. fungsi motorik
a. Cara berjalan
b. Romberg test
c. test jari hidung
d. pronasi supinasi test
6. fungsi sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan
b. Test tajam tumpul
c. Test panas dingin
d. Streognosis test
e. Gaphestesia
f. Topognosis test
VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

No. Aktivitas Sebelum sakit Sesudah sakit


1. Nutrisi
a. Makan
1) Jenis Nasi D5
2) Frekuensi 2x / 3x sehari Belum makan
3) Porsi 1 porsi habis Tidak ada
4) Keluhan Tidak ada Ada
b. Minum
1) Jenis Air putih / kopi Air putih
2) Frekuensi 4x / hari 1 gelas
3) Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi 4x / hari 2x
2) Warna Kuning / putih Kuning
3) Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAB
1) Frekuensi 1x / hari Belum
2) Warna Kuning khas Tidak ada
3) Konsistensi Lembek Tidak ada
4) Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Personal higiene
a. Mandi 2x / hari 1x
b. Gosok gigi 2x / hari Belum
c. Keramas 3x / minggu Belum
4. Istirahat dan tidur
a. Malam
1) Frekuensi 8 jam 4 jam
2) Keluhan Tidak ada Ada
b. Siang
1) Frekuensi 2 jam Belum
2) Keluhan Tidak ada Tidak ada
5. Mobilisasi dan aktivitas
a. Jenis aktivitas Tani / mencangkul Istirahat
b. Keluhan Tidak ada Ada

VIII. Hasil pemeriksaan Diagnostik

No Jenis pemeriksaan hasil Nilai normal Keterangan


1. Hemoglobin 8,49 gr/dl 14-16 gr/dl Abnormal
2. Glucose 98 mg/dl 76-110 mg/dl Normal
3. Creatinin 1 mg/dl 0,50-1,10 mg/dl Normal
4. Urea 45 mg/dl 10-50 mg / dl Normal

Penatalaksanaan terapi (tanggal/bulan/tahun)

No Terapi Dosis Cara Efek terapi Efek samping


pemberian
1. Infus NaCL 20 Intravena Pemberian cairan Kelebihan cairan
0,9 tetes/menit edema.
2. Paracetamol 500 mg/24 oral M eringankan rasa sakit seperti Reaksi hipersensif,
500 mg jam sakit kepala kerusakan hati
3. Lasik 2 mg 2 mg/ 24 Intravena digunakan sebagai terapi untuk Gangguan
jam edema karena jantung, hati atau gastrointestinal,depresi
gangguan ginjal,edema perifer kalsium ,kalium, dan
karena obstruksi mekanik atau natrium,nefrokalsinosis
insufisiensi vena dan hipertensi pada bayi
premature,alkalosis
metabolic, dan diabetes.
Jarang syok
anafilatik,reaksi alergi,
depresi sum-sum
tulang,pancreatitis akut,
gangguan pendengaran.
4. Ranitidine 50 mg/ 24 Intravena digunakan untuk pengobatan Kadang-kadang terjadi
jam tukak nyeri kepala, malaise,
lambung,refluk,esofagitis,keadaan mialgia, dan pusing,
hipersekresi asam lambung. konstipasi dan sakit
perut.
5. Tranfusi 5 kolof Intravena Digunakan untuk mengganti/ Biasanya terjdi reaksi
darah merah menambah kekurangan sel darah imunologis dan reaksi
merah nyang kurang non imunologis, dan
juga bisa terjadi
penularan penyakit.
ANALISA DATA

No Symptom Etiologi Problem

1. Ds : asupan zat besi tidak adekuat Ketidakefektifan


a. Pasien mengeluh pusing, dan sakit perfusi jaringan
kepala. perifer
b. Pasien mengatakan badan terasa dingin.
c. Pasien mengatakan menggigil gangguan pematangan sel darah
d. Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati merah
e. Pasien mengatakan mual
Do :
a. Pasien tampak pucat
b. Skala nyeri 5 (nyeri sedang) penurunan komponen sel yang
c. Mukosa mulut tampak kering dan lidah dipergunakan untuk pengiriman
pucat oksigen / nutrient ke sel
d. Badan pasien teraba dingin
e. Konjungtiva anemis
f. Hb 8,49 gr%
g. Tanda –tanda vital perubahan fungsi jaringan
1). Tekanan darah 120/80 mmHg
2). Pernafasan 22 kali / menit
3). Nadi 84 x/ menit
4). Suhu 38,5˚C
h. CRT : 5 detik
2. Ds : Kadar O dalam darah menurun Intoleransi aktivitas
a. pasien mengatakan tidak mampu
melakukan aktivitas secara mandiri Gangguan metabolik
b. pasien mengeluh lemas
c. pasien mengeluh pusing saat beraktivitas
Do : Gangguan pembentukan energy
a. aktivitas pasien dibantu keluarganya.
b. Pasien hanya diam di tempat tidur
c. Kekuatan otot 4 Kelemahan otot
d. Pasien pucat
e. HB 8,49 mg/dl
Intoleransi aktivitas
3. Ds : Jumlah sel darah berkurang Ketidakseimbangan
a. Pasien m engatakan tidak ada nafsu Nutrisi kurang dari
makan kebutuhan tubuh
b. Pasien mengatakan mual Sulpai oksigen terganggu
c. Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati
d. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
mau makan dan hanya menghabiskan Gangguan metabolic asidosis
makanan empat sendok dari 1 porsi yang
disediakan .
e. BB sebelum sakit 62 kg Gangguan kerja enzim
Do : pencernaan
a. Pasien lemah
b. Terdapat nyeri tekan epigastrium
c. Lidah pasien pucat Kegagalan mengabsorsi nutrisi
d. BB 61 yang dibutuhkan oleh tubuh
e. Konjungtiva anemis
f. HB 8, 49 gr
Makanan lama di saluran cerna

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot d/d pasien mengatakan tidak mampu melakukan
aktivitas secara mandiri, pasien mengeluh lemas, pasien mengeluh pusing saat beraktivitas,
aktivitas pasien dibantu keluarganya, Pasien hanya diam di tempat tidur , Kekuatan otot 4,
Pasien pucat, HB 8,49 mg/dl.

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan komponen seluler yang dibutuhkan
untuk pengiriman oksigen/ nutrient ke sel d/d pasien mengatakan pusing dan sakit kepala,
badan pasien terasa dingin, dan menggigil, pasien tampak pucat, mukosa kering,dan pucat ,
konjungtiva anemis, tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 38,5˚C nadi 84 x/ menit, Hb 8,49
gr%

3. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Kegagalan mengabsorsi nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh d/d Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan, Pasien
mengatakan mual, Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati, Keluarga pasien mengatakan
pasien tidak mau makan dan hanya menghabiskan makanan empat sendok dari 1 porsi yang
disediakan , BB sebelum sakit 62 kg, Pasien lemah , Terdapat nyeri tekan epigastrium,
Lidah pasien pucat, BB 61, Konjungtiva anemis, HB 8, 49 gr.

No Hari/ DIAGNOSA NOC NIC


tanggal/
jam
1. Kamis/ 28 Intoleransi aktivitas Tujuan : Ac activity Therapy
desember b/d kelemahan otot Setelah dilakukan  - Kolaborasikan dengan tenaga
2017 /m d/d pasien tindakan rehbilitasi medik dalam
08.00 WIB mengatakan tidak keperawatan selama merencanakan program terapi
mampu melakukan 2 × 24 jam yang tepat
aktivitas secara diharapkan
mandiri, pasien perubahan perfusi  - Bantu klien untuk
mengeluh lemas, jaringan kembali mengidentifikasi aktivitas yang
pasien mengeluh normal mampu dilakukan
pusing saat  - Bantu untuk memilih aktivitas
beraktivitas, kriteria hasil : konsisten yang sesuai dengan
aktivitas pasien a. TTV dalam batas kemampuan fisik, psikologi dan
dibantu normal, TD : social
keluarganya, Pasien sistole : 110-140  - Bantu untuk mengidentifikasi
hanya diam di mmHg dan mendapatkan sumber yang
tempat tidur , diastole : 90-100 diperlukan untuk aktivitas yang
Kekuatan otot 4, mmHg diinginkan
Pasien pucat, HB b.pasien tidak  - Bantu untuk mendapatkan alat
8,49 mg/dl. mengeluh sakit bantuan aktivitas seperti kursi
kepala dan pusing roda, krek
c.pasien tidak
mengeluh mual  - Bantu untuk mengidentifikasi
d. badan hangat aktivitas yang disukai
e.pasien tidak pucat - Bantu klien untuk membuat
f. membrane mukosa jadwal latihan diwaktu luang
warna merah muda  - Bantu pasien/keluarga untuk
g.pasien tidak mengidentifikasi kekurangan
menggunakan canul dalam beraktivitas
nasal
h.tidak terdapat  - Sediakan penguatan positif bagi
pernafasan cuping yang aktif beraktivitas
hidung  - Bantu pasien untuk
i. conjungtiva mengembangkan motivasi diri
ananemis dan penguatan
k. CRT: < 2-3 detik -Monitor respon fisik, emosi,
social dan spiritual

2. Kamis / 28 Ketidakefektifan Tujuan : Peripheral Sensation


desember perfusi jaringan Setelah dilakukan Management
2017 /08.00 perifer b/d tindakan (Manajemen sensasi perifer)
WIB penurunan keperawatan selama - Monitor adanya daerah tertentu
komponen seluler 1 × 24 jam yang hanya peka terhadap
yang dibutuhkan diharapkan pasien panas/dingin/tajam/tumpul
untuk pengiriman mampu melakukan  Monitor adanya paretese
oksigen/ nutrient ke aktivitas secara
sel d/d pasien mandiri  - lnstruksikan keluarga untuk
mengatakan pusing mengobservasi kulit jika ada isi
dan sakit kepala, kriteria hasil : atau laserasi
badan pasien terasa a.pasien mampu  - Gunakan sarung tangan untuk
dingin, dan melakukan aktivitas proteksi
menggigil, pasien secara mandiri.  - Batasi gerakan pada kepala,
tampak pucat, b.pasien tidak leher dan punggung
mukosa kering,dan mengeluh pusing dan
pucat , konjungtiva tidak sesak saat - - Monitor kemampuan BAB
anemis, tekanan beraktivitas  - Kolaborasi pemberian
darah 120/80 c.kekuatan otot analgetik
mmHg, suhu dalam batas normal  - Monitor adanya tromboplebitis
38,5˚C nadi 84 x/ (skala 5)
 - Diskusikan menganai
menit, Hb 8,49 gr%
penyebab perubahan sensasi

3. Jum’at/ 29 Ketidakseimbangan Tujuan : Nutrition Management


desember Nutrisi kurang dari Setelah dilakukan - Kaji adanya alergi makanan
2017 /10.00 kebutuhan tubuh tindakan - Kolaborasi dengan ahli gizi
WIB b/d Kegagalan keperawatan selama untuk menentukan jumlah kalori
mengabsorsi nutrisi 2 × 24 jam dan nutrisi yang dibutuhkan
yang dibutuhkan diharapkan nutrisi pasien.
oleh tubuh d/d pasien kembali - Anjurkan pasien untuk
Pasien mengatakan adekuat meningkatkan intake Fe
tidak ada nafsu - Anjurkan pasien untuk
makan, Pasien kriteria hasil : meningkatkan protein dan
mengatakan mual, a.pasien vitamin C
Pasien mengatakan menunjukkan - Berikan substansi gula
nyeri pada ulu hati, peningkatan nafsu - Yakinkan diet yang dimakan
Keluarga pasien makan mengandung tinggi serat untuk
mengatakan pasien b. pasien tidak mencegah konstipasi
tidak mau makan mengeluh mual - Berikan makanan yang terpilih
dan hanya c. pasien ( sudah dikonsultasikan dengan
menghabiskan menghabiskan porsi ahli gizi)
makanan empat yang disediakan - Ajarkan pasien bagaimana
sendok dari 1 porsi minimal 2 porsi dari membuat catatan makanan harian.
yang disediakan , 3 porsi yang - Monitor jumlah nutrisi dan
BB sebelum sakit disediakan. kandungan kalori
62 kg, Pasien - Berikan
a. informasi tentang
lemah , Terdapat kebutuhan nutrisi
nyeri tekan - Kaji kemampuan pasien untuk
epigastrium, Lidah mendapatkan nutrisi yang
pasien pucat, BB dibutuhkan
61, Konjungtiva
anemis, HB 8, 49 Nutrition Monitoring
gr. - BB pasien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan
berat badan
- Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
- Monitor lingkungan selama
makan
- Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam makan
- Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
- Monitor turgor kulit
- Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
- Monitor mual dan muntah
- Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
- Monitor makanan kesukaan
- Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
- Monitor kalori dan intake
nuntrisi
- Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan
cavitas oral.
- Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
No No. diagnosa Hari/tanggal/jam Implementasi
1 I Kamis/ 28 desemberM mengkaji keadaan pasien
2017 / 08.00 WIB Hb 8,49 g/dl
Melaksanakan pemasangan program terapi infuse NaCl

2 II Kamis/ 28 desemberM Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas


2017 / 08.00 WIB  Pasien merasa lelah dan letih serta kesulitan setelah
turun dari dari tempat tidur.
 Mengobservasi tanda-tanda vital setelah aktivitas
TD : 110/80 mmHg
N : 92 x / menit
R : 24 x / menit
SH : 370C
 Membantu klien makan
 Memberi anjuran pada klien
3 III Jum’at/ 29 desember Memerlukan observasi tanda-tanda vital
2017 /10.00 WIB T = 100/70 mmHg
N = 100 x / memnit
R = 28 x / menit
 SH = 370C
 Membantu memberikan makanan dalam porsi kecil
dan hangat
 Mengkonsultasikan dengan ahli gizi
 Mengkaji riwayat makanan yang disukai pasien
lebih suka makanan yang ada kuahnya beserta lauknya
terserah, tidak suka makan sayuran hijau.
4 III sabtu/ 30 desember  Melakukan pengukuran tanda-tanda vital.
2017 / 10.00 WIB - Tekanan darah 120/70 mmHg,
- Nadi: 84x/menit,
- RR: 20x/meni
- suhu: 36,6oC.
- BB: 56 kg.
 Melakukan pengukuran berat badan klien.
 Menanyakan kepada klien tentang kondisinya hari
ini.

5 I Jum’at/ 29 desember Mengkaji keadaan pasien


2017 / 08.00 WIB Memonitor Hb pasien
Kolaborasi pemberian tranfusi darah

No No. diagnosa Hari/tanggal/jam evaluasi


1 I Jum’at/ 29 desember S : klien mengatakan, lemas dan pusing
2017 / 08.00 WIB O : pasien tampak pucat, akral masih dingin, Hb
masih 8,49 g/dl dan masih
TD 120/80mmHg.
A : masalah ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer belum teratasi.
P : lanjutkan intervensi
1. Berikan transfuse darah
2. Batasi pada gerakan kepala, leher dan punggung

II Jum’at/ 29 desember S : pasien mengatakan bisa duduk dan bisa


merapikan tempat
2017 / 08.00 WIB
tidurnya sendiri dan bajunya sendiri dan
mengarah pada
kondisi yang sudah membaik, bisa
beraktivitas tapi sedang.
O : - Pasien rapi
- Makan dan minum dihabiskan
- Pasien duduk dan merapikan rambutnya
- Tanda-tanda Vital
TD : 120 / 80 mmHg
Nadi : 92 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit
Suhu : 370C
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

3 III sabtu/ 30 desember S : pasien mengarahkan keadaan masih lemas


tapi agak membaik
2017 / 10.00 WIB
dari yang kemarin.
O : - K.U lemah di tempat tidur
- Terdapat sedikit makanan yang belum habis
di meja makan
- Berat badan menunjukkan sedikit perubahan
- Tanda-tanda Vital
TD : 100 / 70 mmHg
Nadi : 100 x / menit
Pernafasan : 28 x / menit
Suhu : 370C
A : - Masalah klien belum teratasi
- Makan belum dihabiskan
- K.U masih keliahtan lemah
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan makanan keadaan hangat
- Menimbang berat badan
4 III minggu/ 31 desember S:
2017 / 10.00 WIB - Klien mengatakan nafsu makannya sekarang
membaik dan makan telah habis banyak.
- Klien merasa badannya sekarang sudah agak kuat
dan mampu untuk berjalan jauh sampai ke masjid
dan tadi pagi dapat mengikuti senam pagi.
O:
- Tekanan darah 120/70 mmHg,
- Nadi: 84x/menit,
- RR: 20x/meni
- suhu: 36,6oC.
- BB: 56 kg.
- Klien kooperatif dan mau diajak berdiskusi bersama
tentang masalah nutrisi.
A: Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

5 I sabtu/ 30 desember S : klien mengatakan tidak lemas dan pusing lagi


2017 / 08.00 WIB O : pasien tampak membaik
Hb 12,0 g/dl
TD 120/80mmHg.
A : masalah ketidakefektifan perfusi jaringan
perifer teratasi.
P : intervensi dihentikan
1
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar
hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya
hingga dibawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods
cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256).

B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita, maka dari itu selayaknya
kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan penyakit. Dengan cara pola hidup yang sehat dapat
mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan pencegahan
terhadap penyakit anemia dari pada kita sudah terkena dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Doenges, Marilynn E, dkk, 2000, rencana asuhan keperawatan, edisi 3, EGC. Jakarta.
2. Wikjnjo Sastro Hanifa, 2002, ilmu kebidanan, yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo,
Jakarta.
3. Mansjoer, dkk, 2001, kapita selekta kedokteran jilid I, media aesculapius fakultas universitas
indonesia, Jakarta.
4. Tucker susan martin, dkk, 1999, standar perawatan pasien, proses keperawatan, diagnosis dan
evaluasi, edisi V, Vol IV, EGC Jakarta.
5. Nurafif,amin huda.2016.asuhan keperawatan praktis jilid 1. Mediaction publishing: jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai