Disusun oleh :
KELOMPOK II
II.E
ABDUL RAHMAT ZULFIKAR
(153051)
(153057)
HARIYANTI
(153063)
MAYA SARI
(153069)
NURFANI
(153076)
(153082)
(153089)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, atas karunia-Nya
lah kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah Laporan Pendahuluan
dan askep anemia ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan
itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
menyadari
bahwa
makalah
ini
masih
jauh
dari
Agustus 2016
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.LATAR BELAKANG............................................................................1
B.TUJUAN............................................................................................ 2
BAB II...................................................................................................... 3
KONSEP DASAR...................................................................................... 3
A. PENGERTIAN ANEMIA.......................................................................3
B. ETIOLOGI ANEMIA............................................................................ 3
C. TANDA DAN GEJALA ANEMIA............................................................4
D. PATOFISIOLOGI............................................................................... 4
E. KLASIFIKASI ANEMIA.......................................................................5
F. PEMERIKSAAN KHUSUS DAN PENUNJANG........................................8
G. PENATALAKSANAAN ANEMIA...........................................................9
H. KOMPLIKASI ANEMIA.....................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA........................................................11
A. PENGKAJIAN.................................................................................. 11
B. MASALAH KEPERAWATAN..............................................................13
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI................................13
D. EVALUASI..................................................................................... 16
BAB III................................................................................................... 17
TINJAUAN KASUS.................................................................................. 17
BAB IV................................................................................................... 26
PENUTUP.............................................................................................. 26
A. Kesimpulan.................................................................................... 26
B. Saran............................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anemia adalah kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin kurang dari normal.Tingkat normal dari hemoglobin umumnya
berbeda pada laki-laki dan wanita-wanita.Untuk laki-laki, anemia secara
khas ditetapkan sebagai tingkat hemoglobin yang kurang dari 13.5
gram/100ml dan pada wanita-wanita sebagai hemoglobin yang kurang
dari 12.0 gram/100ml.
Hemoglobin adalah pigmen merah yang memberikan warna merah
yang dikenal pada sel-sel darah merah dan pada darah.Secara fungsi,
hemoglobin adalah senyawa kimia kunci yang bergabung dengan oksigen
dari paru-paru dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh
tubuh.Oksigen adalah penting untuk semua sel-sel dalam tubuh untuk
menghasilkan energi. Pada saat terjadi anemia transportasi oksigen akan
terganggu dan jaringan tubuh orang yang anemia akan mengalami
kekurangan oksigen guna menghasilkan energi.
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa
mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam
menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum
tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat
lain. Anemia pada dasarnya disebabkan oleh :
1. Pengurangan produksi sel darah merah atau hemoglobin, atau
2. Kehilangan atau penghancuran darah. Selain itu, bermacam-macam
penyakit-penyakit sumsum tulang yang luas juga dapat menyebabkan
anemia. Pada pasien dengan gagal ginjal mungkin kekurangan hormon
yang diperlukan untuk menstimulasi produksi sel darah merah oleh
sumsum tulang (bone marrow).
1
B. TUJUAN
1.Tujuan umum
Mampu mengetahui konsep dasar dan asuhan
anemia.
2.Tujuan khusus
- Mengetahui definisi anemia
- Mengetahui etiologi anemia
- Mengetahui patofisiologi anemia
- Mengetahui klasifikasi anemia
- Mengetahui penatalaksanaan medis anemia
- Mengetahui komplikasi anemia
- Mengetahui asuhan keperawatan anemia
keperawatan
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN ANEMIA
Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah
hemoglobin dalam 100 ml darah (Ngastiyah, 1997).
Anemia adalah keadaan zat gizi yang berlangsung lama yang
disebakan makanan yang dikonsumsi kurang mengandung zat gizi
atau suatu keadaan terganggunya sistem pencernaan sehingga
mengakibatkan terjadinya gangguan penyerapan makanan yang di
konsumsi (Supandiman.1997).
Anemia Adalah dimana kadar Hemoglobin menurun sehingga
tubuh akan mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas
pengangkutan oksigen berkurang.
Sedangkan menurut Arif mansoer et al, (2000) menyebutkan
bahwa Anemia
berulang/kronik
pada
anemia
pasca
perdarahan,
darah
merah
muda
dalam
sumsum
tulang
dan
cara
Kelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi, deferensiasi)
Hambatan humoral/seluler
Pansitopenia
Anemia aplastik
Gejala-gejala:
- Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
- Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan
saluran cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan
saraf pusat
b. Anemia pada penyakit ginjal
Gejala-gejala:
- Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
- Hematokrit turun 20-30%
Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah
merah maupun defisiensi eritopoitin
c. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan
anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan
ukuran dan warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis
rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai
keganasan
d. Anemia defisiensi besi
Penyebab:
- Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
- Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
- Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis,
varises oesophagus, hemoroid, dll.)
gangguan eritropoesis
Anemia hemolisis
F. PEMERIKSAAN KHUSUS DAN PENUNJANG
a. Kadar porfirin eritrosit bebas ---- meningkat
b. Konsentrasi besi serum ------- menurun
c. Saturasi transferin ------ menurun
d. Konsentrasi feritin serum ---- menurun
e. Hemoglobin menurun
f. Rasio hemoglobin porfirin eritrosit ---- lebih dari 2,8 ug/g adalah
diagnostic untuk defisiensi besi
g. Mean cospuscle volume ( MCV) dan mean cospuscle hemoglobin
concentration ( MCHC ) ---- menurun menyebabkan anemia
hipokrom mikrositik atau sel-sel darah merah yang kecil-kecil dan
pucat.
h. Selama pengobatan
G. PENATALAKSANAAN ANEMIA
Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab
dan
mengganti
darah
yang
hilang.
Penatalaksanaan
anemia
difisiensi
disebabkan
oleh
defekabsorbsi
atau
tidak
selama
hidup
pasien
yang
menderita
anemia
10
11
:keletihan,
produktivitas;
kelemahan,
malaise
umum.
Kehilangan
istirahat. Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada
sekitarnya.Kelemahan
otot,
dan
penurunan
kekuatan.Tubuh
tidak
(penurunan
aliran
darah
ke
kapiler
dan
vasokontriksi
12
4) Eleminasi
Gejala : Riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom
malabsorpsi (DB). Hematemesis, feses dengan darah segar, melena.
Diare atau konstipasi.Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani
rendah/masukan produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah,
kesulitan
menelan
(ulkus
pada
faring).Mual/muntah,
dyspepsia,
berkonsentrasi.
Insomnia,
penurunan
penglihatan,
dan
13
Tujuan
Perfusi jaringan
terpenuhi
setelah
dilakukan
tindakan
perawatan.
Kriteria Hasil :
Kulit tidak
pucat,tanda vital
dalam batas
normal, nilai Hb
dan eritrosit
dalam rentang
normal
Intervensi
1. Monitor tendatanda vital
Rasional
1. Data dasar
mengetahui
perkembangan pasien
2. Atur posisi dengan 2. Meningkatkan
kepala datar atau
pernafasan
tubuh lebih rendah
3. Hindari pergerakan 3. Mempertahankan
yang berlebihan
pasokan oksigen
4. Awasi kesadaran
4. Mengetahui status
dan tanda-tanda
kesadaran pasien
terhadap
penurunan
kesadaran
5. Manajemen terapi 5. Meningkatkan sel
tranfusi sesuai
darah
terapi
6. Pemberian O2
6. Meningkatkan perfusi
pernasal sesuai
program
7. Monitoring
7. Menjaga keefektifan
14
Intoleransi
aktivitas
berhubunga
n dengan
berkurangny
a suplay
oksigen ke
susunan
saraf pusat.
Ketidak
seimbangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
berhubunga
n dengan
mual;
muntah;
anoreksia.
Setelah
dilakukan
tindakan
keparawatan
selama 3x24
jam klien dapat
meningkatkan
toleransi
aktivitas dengan
kriteria :
- Bebas dari
kelelahan
setelah
beraktivitas
- Keseimbangan
kebutuhan
aktivitas dan
istirahat
- Adanya
peningkatan
toleransi
aktivitas
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x24
jam klien
terpenuhi
kebutuhan
nutrisinya
dengan kriteria
hasil :
- Intake nutrisi
adekuat.
- Mual, muntah,
anoreksi hilang
- Bebas dari
tanda-tanda
malnutrisi.
- Tidak terjadi
penurunan BB
keefektifan suplai
O2
1. Ukur vital sign
2. Kaji penyebab
intoleransi
aktivitas klien
3. Latih ROM bila
keadaan klien
memungkinka
4. Ajarkan klien
teknik
penghematan
energi untuk
beraktivitas
5. Tingkatkan
aktivitas klien
sesuai dengan
kemampuan
oksigen
1. Data dasar
mengetahui
perkembangan pasien
2. Merencanakan
intervensi secara
tepat
3. Imobilisasi yang lama
akan menyebabkan
dekubitus
4. Menghemat energi
5. Tidak kelelehan
1. Merencanakan
intervensi yang tepat
2. Observasi kebutuhan
nutrisi
3. Merencanakan
makanan yang tepat
4. Meningkatkan serlera
makan dan intake
makanan
5. Meningkatkan
kepercayaan tentang
kebutuhan nutrisi
Kelelahan/
Keletihan
berhubunga
n dengan
kondisi fisik
kurang
Konservasi
energi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 x 24
jam , kelelahan
dapat teratasi
dengan keriteria
hasil :
- klien
menunjukkan
peningkatan
aktivitas
bertahap
- klien tidak
tampak lelah.
- TTV dbn.
- Aktivitas klien
berjalan
normal.
16
1. Observasi kebutuhan
nutrisi
2. Data dasar
mengetahui keadaan
pasien
3. Membatasi aktifitas
klien
4. Membantu
mengembalikan
energi
5. Meningkatkan
kemandirian klien
D. EVALUASI
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1) Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
2) Pasien dapat mempertahankan/meningkatkan ambulasi/aktivitas.
3) Peningkatan perfusi jaringan.
4) Pasien mengerti dan memahami tentang penyakit, prosedur diagnostic
dan rencana pengobatan.
17
BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkaji
: Siti Isrohkiyah
Tanggal pengkajian
: 10 Januari 2014
Jam
: 13.30 WIB
1. Data biografi
a. Identitas pasien
Nama
:Tn. N
Umur
:71 tahun
Jenis kelamin
:laki-laki
Suku/bangsa
:jawa
Pekerjaan
:wiraswasta
Alamat
:Karanggayam, Kebumen
Status
:menikah
No RM
:2506316
b. Identitas penanggungjawab
Nama
:Ny. S
Umur
:35 tahun
Hubungan
:keluarga
Jenis kelamin
:perempuan
Alamat
:Karanggayam, Kebumen
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Pasien mengeluh pusing sejak seminggu yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD PKU Gombong tanggal 08 januari 2014
jam 08.00 wib dengan keluhan sakit kepala sejak 1 minggu yang
lalu, mual mutah dari kemarin sore, lemes dan sesak jika
berjalan. KU sedang kesadaran CM.Tensi 160/90 mmHg, nadi 88
x/mnt,RR 20 x/mnt suhu 36,5 oc.Pasien pindah ke ruang barokah
pada tanggal 10 januari 2014 jam 08.15 wib .Saat dikaji pada tanggal
4 januari 2014 jam 14.00 wib tensi 150/90 mmHg, nadi 80x/mnt, RR
20x/mnt dan suhu 36,0o C. Keluhan pusing, mual dan lemes.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memilik riwayat hipertensi
d. Riwayat penyakit keluarga
18
3. Primery survey
a.Breath
1) RR : 20x/mnt
2) Suara nafas : ronkhi ( -),wezing (-)
3) Jalan nafas tidak terdapat secret dan adekuat
4) Retraksi dada (-)
5) Tidak ada nafas cuping hidung
6) Bentuk dada simetris
b. Blood
1)Tekanan darah : 150/90 mmHg
2) Nadi : 80x/mnt
3) Akral hangat
4) Konjungtiva : ananemis
5) HB : 4,9 mg/dl
6) Suhu : 36, 0C
7) Irama jatung S1:S2 reguler, lub,dub.
c. Brain
1)Tingkat kesadaran : CM
2) GCS : E4 M6 V5
3) Pupil isokor
4) Reflek cahaya (+) / (+)
d. Bladder
1)Tidak terpasang DC
2) Warna urine : kuning teh
3) Miksi terkontrol
e. Bowel
1)Abdomen supel (+)
2) Bising usus 12x/mnt
3) Asites (-)
4) Perkusi timpani
5) Tidak teraba massa
6) Abdomen datar
f. Bone
1) Ekstremitas atas :
Kiri
: terpasang infus NaCl 20 tts /mnt,tidak ada edema, jari-jari
kaku
19
5
5
4. Pengkajian kesehatan fungsional ( Virginia Handerson )
a. Pernafasan
1) Sebelum sakit : klien bernafas spontan tanpa alat bantu
pernafasan , pola nafas vesikuler
2) Saat dikaji : tidak ada keluhan sesak nafas, pasien
mendapatkan terapi oksigen 2-3 LPM
b. Nutrisi
1) Sebelum sakit : kien biasa makan secara mandiri tanpa bantuan
orang lain dengan frekuensi 3X sehari dengan menu nasi, sayur,
dan lauk-pauk. klien biasa minum air putih.
2) Saat dikaji : Makan 3x sehari, dengan diet bubur halus, hanya
habis porsi karena mual. Pasien makan dari tempat yang
disediakan oleh rumah sakit. Minum 4 - 6 gelas sehari.
c. Eliminasi
1) Sebelum sakit : klien biasa BAB 1 kali dalam sehari, konsistensi
lembek, warna kuning, dan BAK : 7-8 kali sehari, urine kuning
jernih.
2) Saat dikaji: tidak mengalami diare, riwayat melenea sejak 2 hari
yang lalu mampu mengontrol saat berkemih, BAK 2 kali selama
di RS.
d. Aktivitas
1) Sebelum sakit : klien mampu melakukan aktifitas secara mandiri
2) Saat dikaji : saat ini klien hanya beristirahat di tempat tidur ,
tampak lemes dan aktifitas dibantu oleh keluarga.
e. Tidur dan istirahat
1) Sebelum sakit : klien biasa tidur 7-8 jam sehari dan tidur dengan
nyenyak.
2) Saat dikaji : pasien susah tidur karena kepala terasa pusing
f. Suhu
1) Sebelum sakit : klien jarang mengalami demam
2) Saat dikali: suhu pasien normal 36 C, akral hangat.
g. Berpakaian
20
21
c) Mata
: reaksi cahaya (+), pupil ishokor, anemis, sclera
anikterik
d) Hidung
: bersih
e) Mulut
: bersih
f) Telinga
: bersih
2) Leher
: tidak ada pembesaran tiroid maupun
peningkatan JVP
a)Thorak
: simetris
Paru-paru :
- Inspeksi
: Bentuk simetris
- Palpasi
: Vocal fremitus seimbang kanan-kiri
- Perkusi
: Sonor
- Auskultasi
: ronki (-), wheezing (-).
Jantung :
- Inspeksi
: Simetris
- Palpasi
: Tidak ada pembesaran
- Perkusi
: Pekak
- Auskultasi
: Irama reguler
3) Abdomen
- Inspeksi
: tidak terlihat adanya lesi
- Auskultasi
: peristaltik 12x/mnt
- Palpasi
: tidak pembesaran hepar maupun spleen,
terdapat nyeri tekan sekitar ulu hati
- Perkusi
: timpani
4) Ekstremitas
: tidak ada edema, kekuatan otot 4
4
4
4
- Genetalia
: bersih, tidak ada lesi
- Kulit
: turgor kulit elastic, akral hangat
- Kuku
: kuku tangan dan kaki pendek, CRT > 2 dtk
- Vital sign
: Nadi 88/mnt, TD 150/90 mmHg, S 36 C, HR
20 kali/mnt
22
6. Pemeriksaan Penunjang
a.
Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
Leukosit
7,47
103 /uL
4,8 10,8
Eritrosit
3,25
106 /uL
4,7 6,10
Hb
4,9
gr/dL
14,0 18,0
Hematokrit
20,2
42 52
MCV
62,2
fl
79,0-99,0
MCH
15,1
27.0-31.0
MCHC
24,3
33.0-37.0
trombosit
400
10 3/ul
150-450
GDS
121
Mg/dl
70,0-105,0
13 januari 201
10,7
gr/dl
14-18
10 januari 2014
7.Terapi:
a.Ranitidine 2 x 50mg
b. Lasix 1 amp pre tranfusi
c. Betahistin 3 x 1
d. Amlodipin 10 mg 1x1
23
8.Analisa Data
DATA FOKUS
Ds :
-Klien mengeluh sakit
kepala, pusing
- Klien mengeluh
sesak bila berjalan
PATHWAY
Penurunan jumlah
eritopoetin
ETIOLOGI
PROBLEM
Penurunan Hb
HB menurun
Do :
- Hb 4,9 mg/dl, eritrosit
3,25 10^6/ul, Ht
20,2 %, anemis dan
CRT > 2 detik
Pengangkutan
O2dan nutrisi
kejaringan
menurun
Gangguan perfusi
jaringan
Penurunan
jumlah eritopoetin
Anemia
HB menurun
Pengangkutan O2dan
nutrisi kejaringan
menurun
24
Gangguan perfusi
jaringan
DS:
Keletihan
Pasien mengeluh
lemes
DO:
kesadaran
compos
mentis, GCSE4M6V5,
pasien tampak lemas,
Hb 4,9 mg/dl, wajah
pucat
9. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar hb,
kedikastabilan hemolitik
b. Keletihan berhubungan dengan anemia
10. Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA
KRITERIA HASIL
INTERVENSI
Gangguan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
perfusi jaringan selama 3x24 jam, masalah keperawatan
gangguan perfusi jaringan diharapkan
teratasi dengan indicator :
Indikator
25
- TTV
dalam 4
batas normal
- Perfusi
4
jaringan perifer
- Nadi
perifer 4
teraba kuat
3
3
3
lengkap/packed produk
darah sesuai indikasi
(kolaborasi).
6. Berikan oksigen tambahan
sesuai indikasi
(kolaborasi).
Keterangan :
1 : ekstrim
2 : berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada
Keletihan
A
2
T
3
26
pasien melakukan
aktivitas semampunya
(tanpa memaksakan diri).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia Adalah dimana kadar Hemoglobin menurun sehingga
tubuh akan mengalami hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas
pengangkutan oksigen berkurang. Secara fisiologis, anemia terjadi
apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen ke jaringan sehingga tubuh akan mengalami hipoksia.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat
mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Anemia
dengan tepat sehingga dapat mencegah terjadinya kegawatdaruratan dan
komplikasi yang tidak diinginkan.
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Bare, Brenda G dan Smelttzer, Susanne G. 2002 . Keperawatan MedikalBedah. Jakarta: EGC
Engram,Barbara.
1998
.Rencana
Asuhan
Keperawatan
Medical
Bedah.jakarta.EGC Brun
Brunner, suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
EGC
Kahsasi, Daniel. 2009. Anemia Acute. http://emedicine.medscape.com/arti
cle/159803-media, emergency_medicine. Diakses pada tanggal 24
Agustus 2016
Nanda.2005.Panduan
Diagnosa
Keperawatan
Nanda
definisi
dan
29