DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3:
1. Alfandy Lampelulu
2. Meydi Minggu
3. Cherril Kalangi
4. Karelia Sarayar
5. Tharisa Pangau
6. Debora Pondaag
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas segala karunia-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini dapat
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang............................................................................................3
B. Rumusan masalah.......................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
TINJAUAN MATERI............................................................................................5
A. Definisi..........................................................................................................5
B. Etiologi.........................................................................................................6
C. Patofisiologi..................................................................................................6
D. Manifestasi Klinis........................................................................................7
E. Asuhan Keperawatan.................................................................................8
BAB III..................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan
yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport.
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian
besar, yaitu plasma darah dan bagian copuskuli.
Spesimen darah sering digunakan untuk pemeriksaan rutin dan lengkap
yang mencakup sel-sel darah dan bagian-bagian lain daari darah, yang meliputi
pemeriksaan hemaglonim, jumlah eritrosit, hematokrit, leukosit, trombosit dan
lainnya.Pada pemeriksaan hematologi rutin selalu menggunakan sampel darah
segar.
Darah segar merupakan kontrol yang ideal untuk pemeriksaan darah
lengkap karena secara fisik dan biologi identik dengan material yang digunakan
(Van Dun, 2007). Darah sebagai sistem transportasi tidak hanya
mendistribusikan oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan membawa
karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru, serta membawa sisa-sisa
metabolisme ke organ ereksi.
Kelainan pada sistem elemen darah dapat menimbulkan gangguan pada
fungsi-fungsi yang terkait diatas.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Anemia?
2. Apa penyebab terjadinya Anemia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Anemia
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Anemia
BAB II
TINJAUAN MATERI
A. Definisi
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hamoglobin dalam sel darah merah berada dibawah normal. Hal ini
mengakibatkan pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.
Hemoglobin terdapat dalam sel –sel darah merah dan merupakan pigmen
pemberi warna merah sekaligus pembawah oksigen dari paru-paru ke seluruh
sel-sel tubuh. Oksigen ini akan digunakan untuk membakar gula dan lemak
menjadi energi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kurang darah dapat
menyebabkan gejala lemah dan lesu yang tidak biasa. Paru-paru dan jantung
juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan oksigen dari darah yang
menyebabkan nafas terasa pendek. Walaupun gejalanya tidak terlihat atau
samar-samar dala jangka waktu lama. Kondisi ini tetap dapat membahayakan
jiwa jika dibiarkan dan tidak diobati.
Anemia biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat dipastikan setelah
pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar sel darah merah, hematokrit dan
hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosis.
Sel-sel darah baru dibuat setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat
gizi yang diperlukan untuk pembuatan sel-sel ini adalah besi, protein,
vitamin, terutama asam folat, dan B12. Dari semua ini, besi dan protein yang
paling penting dalam pembentukan hemoglobin. Setiap orang harus memiliki
sekitar 15 gram hemoglobin/100 ml darah, dan jumlah darah sekitar lima juta
sel darah merah/ mm darah.
B. Etiologi
Menurut Muttaqim Arif (2008), berkurangnya sel darah merah
dapat disebabkan oleh kurangnya kofaktor untuk eritropoesis, seperti asam
folat, vitamin B12, dan besi. Produksi sel darah merah juga dapat turun
apabila sumsum tulang tertekan (oleh tumor atau obat) atau rangsangan
yang tidak memadai karena kekurangan eritropoesis, seperti yang terjadi
pada penyakit ginjal kronis. Peningkatan penghancuran sel darah merah
dapat terjadi akibat aktivitas sistem retikuloendotelial yang berlebihan
(mis.hipersplenisme) atau akibat sumsum tulang yang menghasilkan sel
darah merah abnormal.
Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit namun semua
kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurngi banyaknya oksigen
yang tersedia untuk jaringan.
Menurut Brunner & Suddart (2001), beberapa penyebab anemia
secara umum antara lain:
D. Manifestasi Klinis
(Menurut Handayani,2008) Gejala anemia sangat bervariasi, tetapi pada
umumnya dapat dibagi menjadi 3 golongan besar, yaitu :
Gejala umum anemia dapat juga disebut sebagai sindrom atau anemic
syndrome. Gejala umum atau sindrom anemia adalah gejala yang timbul
pada semua jenis anemia pada kadar hemglobin yang sudah menurun
sedemikian rupa dibawah e titik tertentu. Gejala ini timbul karena anoksia
organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap penurunan
hemoglobin. Gejala-gejala tersebut diklasifikasikan menurut organ – organ
yang terkena :
a. Sistem kardiovaskuler : lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak
napas saat berktivitas, angina pektoris, dan gagal jantung.
b. Sistem syaraf : sakit kepala, telinga mendenging, mata berkunang-
kunang, kelemahan otot, iritabilitas, lesu, serta perasaan dingin pada
ekstremitas.
c. Sistem urigenital : gangguan hid dan libido menurun.
d. Epitel : warna pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit menurun,
serta rambut tipis dan halus.
2. Gejala Khas masing-maing anemia
Gejala khas yang menjadi ciri dari masing-masing jenis anemia adalah,
sebagai berikut :
a. Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis
angularis.
b. Anemia defisiensi asam folat : lidah merah (buffy tongue).
c. Anemia aplastik : perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda
infeksi.
d. Anemia hemolitik : ikterus dan hepatosplenomegali.
3. Gejala akibat penyakit dasar
E. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
1. Biodata yang meliputi indentitas pasien ketika masuk rumah sakit.
2. Keluhan utama : kelemahan, kelelahan, malaise
3. Pemeriksaan Fisik
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : depresi.
d. Eleminasi
Gejala : riwayat TB, abses paru, napas pendek pada istirahat dan
aktivitas.
4. Pemeriksaan penunjang
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut: Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah
hemoglobin dalam 100 ml darah. Etiologi anemia karena cacat sel darah merah
(SDM), karena kekurangan zat gizi, karena perdarahan, karena auotoimun.
Patofisiologi anemia/timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan
sumsum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya.
Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik,
invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah
merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat
akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah
merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
B. Saran
Sebagai perawat kita harus mampu mengenali tanda-tanda anemia dan
memberikan asuhan pada pasien dengan anemia secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/41524351/
ASUHAN_KEPERAWATAN_PADA_PASIEN_GANGGUAN_SISTEM_
HEMATOLOGI