Disusun :
Dosen Pembimbing :
i
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum wr.wb
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hiudayah – Nya kepada penulis sehingga tugas
membuat makalah dari mata kuliah Keperawatan Medikal – Bedah I yang
bertemakan penyakit anemia ini dapat selesai dengan baik.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada dosen pembimbing mata
kuliah ini dalam hal ini Ibu Larra Fredrika , S.Kep, Ns,. M.Kes yang telah
memberikan tugas ini untuk diselesaikan agar dapat melatih penulis untuk tetap
berkarya dan dapat bermamfaat bagi orang lain.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan
yang perlu untuk diperbaiki, maka dari itu penulis bersedi menerima saran dan
kritik dari pembaca yang membangun demi perbaikan pembuatan tugas
kedepannya.
Wallahumuafik bitaqwallah wassalamu alaikum wr.wb
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia atau kurang darah adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah atau
hemoglobin(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah di bawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang berperan dalam mengangkat oksigen dari paru-paru
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.(Agustin,2014)
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu dan jaringan
tubuh penderita anemia mengalami kekuragan oksigen guna menghasilkan energi. Maka
tidak mengherankan jika gejala anemia ditunjukan dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah,
dan terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat di beberapa bagian tubuh seperti
lidah dan kelopak mata.(Nurarif,2015)
Penyebab umum dari anemia antara lain: kekurangan zat besi, pendarahan usus,
pendarahan, genetic, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat dan gangguan sumsum
tulang.(nurarif,2015)
4
1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian Anemia
2. Mengetahui dan memahami etiologi Anemia
3. Mengetahui dan memahami klasifikasi Anemia
4. Mengetahui dan mamahami Manifestasi Klinis Anemia
5. Mengetahui dan mamahami Penatalaksanaan Anemia
6. Mengetahui dan memahami Patofisiologi Anemia
7. Mengetahui dan memahami Pemeriksaan Diagnostik Anemia
8. Mengetahui dan memahami Komplikasi Anemia
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
plasma dara. Hampir 90% bagian plasma darah terdri atas air dan sisanya berupa
zat terlarut. Zat-zat terlarut tersebut meliputi garam-garam mineral,protein
plasma,zat-zat makanan,sampah nitrogen, zat-zat yang diproduksi sel, dan gas-gas
pernapasan. (Agustin,2014)
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah merupakan semua sel dalam segala bentuk sel secara normal
ditemukan dalam darah. Sel-sel darah dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu sel
darah merah(erirteosit), sel darah purih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
Sel darah merah dan sel darah purih disebut juga korpuskel. (Agustin,2014)
Sel-sel dar tersususn atas sel darah merah sekitar 99%, sel darah putih 0,2%
dan keeping darah sekitar 0,6-1,0. Ketiga komponen sel darah tersebut akan
dijelaskan dalam urain berikut.
- Sel Darah Merah
Sel darah merah(eritrosit) mempunyai fungsi utama untuk mengangkut
oksigen. Eritrosit berwarna merah, warna merah tersebut berasal dari
hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein rangka yang terdiri atas hem
dan globin. Hen Adalah senyawa asam amino yang mengandung zat
besi(fe). Senya inilah menyebabakan warnah darah menjadi merah. Oleh
karena itu, warna tubuh kita menjadi pucat jika darah kekurangan eritrpsit,
hemoglobin, ata zat besi. Keadaan Ini disebut Anemia. Pengangkutan
oksigen oleh darah akan mengalami gangguan jika seseorang menderita
anemia. Darah yang kurang mengandung oksigen berwarna merah tua
keunguan disebut Sianosis. Sianosis ditandaidengan warna kebiruan pada
bagian bibir. (Agustin,2014)
Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru
dengan membentuk Oksihemoglobin serta mengangkut karbon dioksida
dari jaringan ke paru-paru. selainitu, hemoglobin berperan dalam menjaga
keseimbangan asam dan basa.( Agustin,2014)
Hemoglobin yang mengikat oksigen akan berwarna merah muda,
sedangkan jika mengikat karbondioksida hemoglobin akan berwarna
merah tua keunguan. (Agustin,2014)
7
- Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih(leukosit) merupakan sel darah yang memiliki
bentuk bervariasi dan inti sel yang tidaj brwarna(bening). Leukosit dapat
bergerak bebas dan dapat menebus dinding pembuluh kapiler. Proses
keluarnya leukosit dari pembulu kapiler disebut diapedesis. Selain mampu
bergerak bebas, leukosit bersifat memangsa(Fagositosis). Leukosit yang
dapat melawan penyakit disebut antibodi. Jadi. leukosit berfungsi untuk
membantu mempertahankan tubuh dari infeksi. (Agustin,2014)
Leukosit yang terdapat dalam tubuh manusia berjumlah sekitar
6.000-9.000 butir untuk setiap 1 mm3 darah manusia. Apabila jumlah
leukosit kurang dari 6.000/mm3 maka seseorang dapat menderita
leukopenia. Adapun jika leukosit lebih dari 9.000.mm3 maka seseorang
dapat mengalami Leukimia(kanker drah). Pertumbuhan jumlah leukosit
dapat terjadi akibat kegiatan jasmani yang berlebihan(Leukosit fisiologi)
dan infeksi pada tubuh( Leukositosis patologis) .( Agustin,2014)
- Keping-Keping Darah(Trombosit)
Keping-keping darah(trombosit) berbentuk bulat kecil berdiameter 2-4 m,
dan tidak mempunyai inti. Tiap 1 mm3 darah mengadun 200.000-300.000
trombosit. Trombosit dibentuk dalam megakariotos pada sumsum tulang.
Mega Kariotis adalah trombosit besar yang terletak dalam sum-sum
tulang. Trombosit mampu bertahan hidup selama 8-12 hari. Selain itu,
trombosit mati dan akan diambil makrofag dari peredaran darah.
Trombosit berperan peninf dalam proses pembekuan darah.(Agustin,2014)
2. Fisiologi Darah
Cairan yang berwarna merah tersebut dinamakan darah. apakah darah itu ?
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia. Selain sebagai alat
transportasi dalam tubuh, darah memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan manusia Tanpa darah yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan
sesehatan, bahka dapat mengalami kematian. (Agustin,2014)
8
Menurut Erina Agustin,2014 darah mempunyai berbagai fungsi bagi tubuh kita.
Apa sajakah fungsi-fungsi darah tersebut? Berikut ini beberapa fungsi darah dalam tubuh
kita, antara lain :
1. Mengangkut Oksigen
Oksigen sangat penting bagi tubuh. Oksigen diperlukan oleh sel-sel seluruh tubuh
untuk menghasilkan energy. Energi tersebut digunakan intuk melakukan kegiatan
sehari-hari seperti berlari, berjalan, berpikir, berdiri, belajar atau tidur. (Ernia
Agustin)
2. Mengangkut Sari-sari Makanan
Makanan yang kita makan setiap hari akan dicerna oleh usus. Hasil pencernaan
makanan tersebut berupa sari-sari makanan. Hasil pencernaan ini akan diangkut
keseluruh tubuh oleh darah. Sri-sari makanan dan oksigen yang diangkut oleh
darah dapat menghasilkan energy bagi tubuh kita. (Ernia Agustin)
3. Mengangut Zat-zat Sisa Metabolisme
Pencernaan makanan dalam usus menghasilkan zat-zat sisa metabolism yang
berupa karbon doksida dan air. Zat ini harus dibuang keluar tubuh. Darahlah yang
mengangkut zat-zat tersebut untuk dibuang keluar tubu. (Ernia Agustin)
4. Melindungi Tubuh dari Serangan Penyakit
Darah mempunyai bagian yang berfungsi untuk menghancurkan benda-benda
asing yang masuk ke tubuh. Apabila bagian tubuh kita terinfeksimaka darah kita
kan melawan bakteri yang masuk ke tubuh. Sebagian contoh, ketika klit kita
terluka maka cairan darah keluar untuk membunuh bakteri dan menutup lika
tersebuut. (Ernia Agustin)
5. Mengatur Suhu Tubuh
Manusia mempunyai suu tubuh yang tetap(homoioterm). Suhu tubuh normal
manusia berada [ada kkosaran 36-37C. Jika suhu tubuh kita di atas normal maka
tubuh kita akan mengalami demam.
Bagaimana proses darah dalam membantu mengatur suhu tubuh? Darah mengalir
dalam pembulu darah. Pembulu darah dapat melebur dan menyempit karena
kondisi suhu tubuh. Misalnya, jika suhu tubuh tinggi, pembuluh darah akan
melebar. Hal ini berfungsi untuk membawa lebih banyak darah lebih dekat
9
kelapisan luar kulit untuk melepaskan sejumlah panas. Hal ini menyebabkan
wajah akan memerah ketika bekerja di luar ruangan saat cuaca panas.
10
- Ganguguan membram eritrosit(membranopati)
- Gangguan ensim eritrosit (enzimipati)akibat defisiensi G6PD
- Gangguan hemoglobin)hemoglobinopati)
11
2.5 MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi klinis yang sering muncul
- Pusing
- Mudah berkunang-kunang
- Lesu
- Aktivitas kurang
- Rasa ngantuk
- Susah konsentrasi
- Cepat lelah
- Presentasi kerja fisik-pikiran menurun
2. Gejala khas masing-masing anemia :
- Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan, anemia defisiensi
besi.
- Ikterus, urn berwarna kuning tua/coklat, perut mrongo;/makin buncit pada anemia
hemolitik.
- Mudah infeksi pada anemia aplastik dan anemia karena keganasan.
3. Pemeriksaan fisik
- Defisiensi besi : spoon nail,glositis
- Defisiensi B12: Paresis, ulkus di tungkai
- Hemolitik `l icterus, splenomegeli
- Aplastik : anemia biasanya berat, perdarahan infeksi.
(Nurarifin,2015)
12
2. Anemia pada penyakit ginjal
Pada pasien dialisis harus ditangani dengan pemberian besi dan asam folat. Kalau
tersedia, dapat diberiakan eritropoerin rekombinan.
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
anemia nya. Dengan menangani kelainan yang mendasarinya, maka anemia akan terobati
dengan sendirinya.
4. Anemia pada defisiensi besi dan asam folat
Dengan pemebrian makanan yang ade kuat. Pada defisiensi besi diberikan sulfas ferosus
3x10 mg/hari. Transfuse darah diberikan bila kadar Hb kurang dari 5 gr.
5. Anemia megaloblastik
- Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila defisiensi
disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor interisik dapat
dibeikan vitamin B12 dengan injeksi IM.
- Untuk mencegah kekambuhan anemia, terapi vitamin B12 harus diteruskan
selama hudup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsobrsi yang
tidak dapat dikoreksi.
- Pada anemia defisiensi asam folat diberikan asam folat 3x5 mg/hari.
- Anemia defisiensi asam folat pada gangguan absorbs, penangananya dengan diet
dan penambahan asam folat 1 mg/hari secara IM.
6. Anemia pasca perdrahan
Dengan bemembeikan ransfusi darah dan plasma. Dalam keadaan darurat diberikan
cairan intravena engan cairan infus apa saja yang tersedia.
7. Anemia hemolitik
Dengan pemberian Transfusi darah menggantikan darah yang hemolisis.
(Nurarifin,2015)
13
2.7 PATOFISIOLOGI ANEMIA
Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau kehilangan
sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya berkurangnya
eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau
penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau
hemolisis (destruksi).(Agustin,2014)
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system
retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin
yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis)
segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl,
kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan
hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila
konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk
hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus
ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).( Agustin,2014)
Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh
penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi
biasanya dapat diperoleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat
proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti
yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
(Agustin,2014)
14
- Pemeriksaan darah seri anemia: hitung leukosit, trombosit, laju endapan darah
(LED) dan hitung retikulosit.
- Pemeriksaan sumsum tulang : pemeriksaan ini memberikan informasi mengenai
keadaan system hematopoiesis.
- Pemeriksaan atas indikasi khusus: pemeriksaan ini untuk mengomfirmasi dugaan
diagnosis awal yang memiliki komponen berkut ini :
Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC, saturan transferrin, dan ferritin
serum.
Anemia megaloblastik: asam folat darah/ertrosit, vitamin B12
Anemia hemolitik: hitung retikulosit,tes cooms dan elektroforesisi Hb.
Anemia pada leukeumia akut biasanya dilakukan pemerikaan sitokimia.
2. Pemeriksaan laboratorium noonhematologi : faal ginjal, faal endokrin, asam urat,
faal hati, biakan kuman.
3. Radiologi : torak dan USG
4. Pemriksaan sitogenetik
(Murwani,2011)
15
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
16
3.2 Diagnosa Keperawatan Anemia NANDA -1 2015
17
3.3 Intervensi Keperawatan Nic Noc
18
- Dipneu - menunjukan Oxygeb therapy :
-Peningkatan jalan nafas yang - Bersihkan mulut, hidung
diameter anterior paten(klien tidak dan secret trakea
posterior merasa tercekik, -Pertahankan jalan nafas
- pernafasan cuping irama nafas, yang paten
hidung. frekuensi -Atur peralatan oksigen
-Pernapasan pernafasan dalam -Monitir aliran oksigen
ekspirasi memenjang rentang normal, -Pertahankan posisi pasien
-Pernapasan bibir tidak ada suara -Observasi adanya tanda
- Takipneu nafas abnormal) tanda hipoventilasi
- Penggunaan otot - tanda tanda vital -Monitir adanya kecemasan
aksesorius utuk dalam rentang pasien terhadap oksigen.
bernapas. normal(tekanan
darah. nadi, Vital Sign Monitoring
Faktor yang pernapasan dan -Monitor TD. nadi, suhu,
berhubungan: suhu). RR
- Ansietas -Catat adanya fluktasi
- Posisi tubuh teknan darah
- Deformitas -Monitor VS saat pasien
tulang berbaring, duduk, atau
- Deformitas berdiri
dinding dada -Auskultasi TD pada kedua
- keletihan lengan dan bandingkan
- Hiperventilasi -Monitor TD, nadi,RR,
- sindrom sebelum,selama,dan setelah
hipoventilasi aktivitas
- gangguan -Monitor kualitas dari nadi
musculoskeletal -Monitor frekuensi dan
- kerussakan iramapernapsan
neurologis -Monitor suara paru
- disfungsi -Monitor pola pernapasan
19
neuromuscular abnormal.
- obesitas -Monitor suhu,warna, dan
- nyeri kelembaban kulit.
- keletihan otot -Monitor siaanosis perifer
pernapasan -Monitor adanya cushing
cedera medulla triad(tekanan nadi yang
spinalis. melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik)
-Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign.
20
sensai, suhu) intracranial(tidak -diskusikan mengenai
-Indek ankle- lebih dari 15 mmHg) penyebab peubahan sensai.
brakhial<0,90
-Perubahan tekanan
darah diekstremita
-Waktu pengisian
kappiler >3 detik
-Klaudikasi
-Warna tidak
kembali ketungkai
saat tungkai
diturunkan
-Kelembatan
Penyembuhan luka
perifer
-Penurunan nadi
-Edema
-Nyeri ekstremitas
-Bruit femoral
Faktor yang
berhubungan :
-Kurang
pengetahuan tentang
faktor pemberat(mis,
merokok, gaya hidup
monoton, trauma,
obesitas, asupan
garam)
-Kurang
pengetahuan tentang
21
proses penyakit(mis,
diabetes,
hyperlipidemia)
-Diabetes mellitus
-Hipertensi
-Gaya
hidupbmonoton
-Merokok
3. Ketidakseimbangan
NOC : NIC :
nutrisi kurang dari
-Nutrritional Status : Nutrition Management :
kebutuhan tubuh b.d
- Nutrritional Status : -Kaji adanya alergi
intake yang kurang,
food and Fluid makanan
anoreksia.
Intake -Kolaborasi dengan ahli izi
- Nutrritional Status : untuk menetukan jumlah
Definisi :
Nutrient intake kalori nutrisi yang
Asupan nutrisi tidak
-Weight control dibutuhkan pasien.
cukup untuk
-Anurkan pasien untuk
memenuhi
Kriteria Hasil : meningkatkan intake Fe.
kebutuhan metabolik
-Adanya -Anjurkan pasien untuk
peningkatan berat meningkatkan protein dan
Karakteristik :
badan sesuai dengan vitamin C
-Kram abdomen
tujuan. -Berikan subtrasi gula.
-Nyeri abdomen
-Berat badan ideal -Yakinkan diet yang
-Menghindari
sesuai dengan tinggi dimakan mengandung
makanan
badan tinggi serat untuk mencegah
-Berat badan 20%
atau lebih dibawah - konstipasi.
berat badan ideal Mampumengidentifi -Berikan makanan yang
-Kerapuhan kapiler kasi kebutuhan terpilih(sdah
-Diare nutrisi dikonsultasikan dengan ahli
22
-Kehilangan rambut -Tidak ada tanda gizi)
berlebihan
malnutrisi -Ajarkan pasien bagaimana
-Bising usus -Menunjukan membuat catatan makan
hiperaktif
peningkatan fungsi haria-Monitor jumlah
-Kurang makanan
pengecapan dari nutrisi dan kandungan
-Kurang informasi menelan kalori
-Kurang minat pada -Tidak terjadi -Berikan informasi tentang
makanan
penurunana berat kebutuhan nutrisi
-Kurang informasi badan yang berarti. -Kaji informasi pasien
-Kurang minat pada untuk mendapatkan nutrisi
makanan
yang dibutuhkan.
-kesalahan konsepsi
-kesalah informasi
-membran mukosa
pucat
-ketidakmampuan
memakan makanan
-tonus otot turun
Cepat kenyang
setelah makan
-sariawan rongga
mulut
-steatore
-kelemahan otot
pengunyah
-kelemahan otot
untuk menelan.
23
4. 1. Nyeri akut b.d NOC : NIC :
24
perilaku(ex, gelisah, -Kurangi faktor presepsi
merengek, menangis nyeri
) -Pili dan lakukan
-Masker wajah( ex, penanaganan nyeri
mata kurang -Kaji tipe dan sumber nyeri
bercahaya, tampak untuk menetukan intervensi
kacau, gerakan bola
mata berpancar atau
tetap pada satu focus
meringis).
-Sikap melindungi .
-Indikasi nyeri yang
dapat diamati
-Perubhan posisi
untuk menghindari
nyeri
-Sikap tubuh
melindungi
-Dilatasi pupil
-Melaporkan nyeri
secara verbal
-Gngguan tidur
Definisi :
25
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Nurarifin,A H,Hardi Kusuma. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2015-2016. Jakarta :
EGC
28