Dosen Pembimbing
Disusun
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya tertama
nikamta kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Keperawatan Jiwa yang berjudul ”Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Defisit
Perawatan Diri” kemudian sholawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yaiutu Al-qur’an sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini salah satu tugas dari mata kuliah Keperwatan Jiwa II di program studi
S1 keperawatan. Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam
penuliasan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran secara
konstrukif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan keperawatan Pada Klien Dengan Defisit Perawatan Diri
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Diharapkan Mahasiswa mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan
dengan klien Defisit Perawatan Diri
2. Tujuan Khusus
a. Diharapkan Mahasiswa mengetahi dan memahami Definisi Defisit Perawatan
Diri
b. Diharapkan Mahasiswa mengetahui dan memahami Tanda dan Gejala Defisit
Perawatan Diri
c. Diharapkan Mahasiswa mengetahui dan memahami Dampak Defisit Perawatan
Diri
d. Diharapkan Mahasiswa mengetahui dan memahami Etiologi Defisit Perawatan
Diri
e. Diharapkan Mahasiswa mengetahui dan memahami Fatofisiologi Defisit
Perawatan Diri
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. Dampak
Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.Dampak yang sering
timbul pada masalah personal hygiene: Wartonah (2006)
1. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang
sering terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
D. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah dalam Dermawan dan Rusdi
(2013), penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
a. Kelelahan fisik.
b. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2009), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a). Faktor prediposisi
1. Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
2. Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
3. Kemampuan realitas turun: Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan
termasuk perawatan diri.
4. Sosial: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam
perawatan diri.
7
b) Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri.
E. Patofisiologi
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK)
secaramandiri.
F. Pohon Masalah
( Damaiyanti,2013)
8
A. Kesimpulan
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami
kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas perawatan diri
secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan dan BAB/BAK
(toileting) (Fitria,2009).
Tanda dan Gejala Defisit Perawatan Diri, Menurut Herman,(2011), tanda dan
gejala seseorang yang mengalami gangguan defisit perawatan diri adalah : Mandi /
hygiene, Berpakaian / berhias, Makan dan BAB / BAK.
Dampak Pada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.Dampak yang sering timbul
pada masalah personal hygiene: Wartonah (2006)
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering
terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.
Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah dalam Dermawan dan Rusdi
(2013), penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
a. Kelelahan fisik.
b. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2009), penyebab kurang perawatan diri adalah:
a). Faktor prediposisi
- Perkembangan: Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
- Biologis: Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan
perawatan diri.
- Kemampuan realitas turun: Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas
yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
- Sosial: Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
b) Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor presipitasi defisit perawatan diri adalah kurang
penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan
diri.
DAFTAR PUSTAKA