Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

PENDIDIKAN KESEHATAN “ANEMIA”

DOSEN PEMBIMBING
Ns.Nugroho Lazuardi M.Kep

DISUSUN OLEH
1. Tri Mutiara Yuliana Sari (G2A019064)
2. Hesthi Mutiara Purwaningtyas (G2A019065)
3. Ardhita Violina Gatra Putri (G2A019069)
4. Eka Azizah Dwiyana (G2A019073)
5. Irma Nurhaslina Rahmah (G2A019084)
6. Laitsa Nailil Amania (G2A019098)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019 / 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia, rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan
menyumbangkan pikiran untuk Nusa, Bangsa dan Negara khususnya melalui bidang pendidikan.

Salah satu wujud dari pengabdian tersebut adalah berhasil penyusun menyusun makalah
yang berjudul PENDIDIKAN KESEHATAN “ANEMIA”. Ucapan terimakasih yang tak
terhingga penyusun sampaikan kepada bpk.Ns. Nugroho Lazuardi M.Kep selaku dosen
pembimbing kami.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang membaca. Jika terdapat
kesalahan tulisan mohon dimaklumi dan kami meminta maaf sebanyak-banyaknya.

Semarang,10 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar Belakang..................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Definisi Anemia................................................................................................................6
C. Macam-macam Anemia..........................................................................................................8
D. Etiologi anemia.......................................................................................................................9
E. Fisiologi/patologi..................................................................................................................11
F. Tanda dan Gejala Anemia.................................................................................................11
E. Penatalaksanaan/Penanganan.............................................................................................14
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Kesimpulan........................................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................................17
BAB IV..........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Anemiaatau kurang darah adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah
merah (Hemoglobin) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Hemoglobinyang
terkandung di dalam Sel darah merah berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia apabila
konsentrasi Hemoglobin (Hb) pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan Hematokrit
kurang dari 41%, Pada perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL atau
Hematocrit kurang dari 36%.

Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (proteinpembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal.Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa pucat,
dan pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb), Hematokrit(Hm), dan
eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi
kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh
yang optimal.

Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah
sesuai yang diperlukan tubuh .keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh
menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam
hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi.
Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang
hingga berat dikarenakan Meningkatnya penghancuran sel darah merah, Pembesaran
limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah, Reaksi autoimun terhadap sel darah
merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis herediter, Elliptositosis
herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan karena pasokan oksigen
yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi dari ANEMIA
2. Pengklasisfikasian ANEMIA
3. Macam-macam ANEMIA
4. Etiologi ANEMIA
5. Patofisiologi ANEMIA
6. Tanda dan gejala ANEMIA
7. Penatalaksanaan/Penanganan

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu memahami secara umum tentang Anemia
2. Tujuan khusus
Memahami hal hal yang berkaitan dengan Anemia yaitu :

a) Definisi

b) Klasisfikasi

c) Macam-macam

d) Etiologi

e) Patofisiologi

f) Tanda dan gejala

g) Penatalaksanaan/Penanganan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Anemia
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia
menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel
darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh (kamus bahasa indonesia). Berikut pengertian anemia menurut para ahli
diantaranya :

Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta, 1999).

Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE
sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, Kapita Selekta,
Jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999).

Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah (Anonim). Anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap
laboratorium.

1. Nilai Hb normal

a) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl

b) Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl

2. Nilai Hb anemia

a) Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl

b) Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl


(WHO.2008)

B. Klasifikasi Anemia

1. Anemia defisiensi besi (62,3%)

Anemia jenis ini berbentuk normositik dan hipokromik di sebabkan oleh


kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi, kehilangan darah
yang banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)

2. Anemia megaloblastik (29,0%)

Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam


folik dan kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.

3. Anemia anemia hipoblastik (8,0%)

Anemia jenis ini di sebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk


sel-sel darah merah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :

a) Darah tepi lengkap

b) Pemeriksaan fungsi sterna

c) Pemeriksaan retikulosit, dll

4. Anemia hemolitik (0,7%)

Anemia jenis ini di sebabkan penghancuran/pemecahan sel darah merah


yang lebih cepat dari pembuatannya.
C. Macam-macam Anemia
1. Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat
sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:

a) Tidak anemia dengan Hb lebih dari 11gr%

b) Anemia ringan dengan Hb 9-10gr%

c) Anemia sedang dengan Hb 7-8gr%

d) Anemia berat dengan Hb kurang dari 7gr%

2. Berdasarkan klasifikasi WHO kadar hemoglobin pada wanita hamil dapat


dibagi 3 kategori yaitu (Manuaba, 2002):

1) Anemia Ringan : Kadar Hb 9 – 11 gr%

2) Anemia Sedang : Kadar Hb 7 – 8 gr%

3) Anemia Berat : Kadar Hb < 7 gr%

D. Etiologi anemia
1. Berdasarkan ukuran sel darah merah ( Varney H,2006.;h.624)

a) Anemia mikrositik (penurunan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan zat besi

2) Talasemia (tidak efektifnya eritropoiesis dan meningkatnya hemolisis yang


mengakibatkan tidak ade kuatnya kandungan hemoglobin)

3) Ganguan hemoglobin E (jenis hemoglobin genetik yang banyak di temukan di Asia


Tenggara)

4) Keracuanan timah

5) Penyakit kronis (infeksi, tumor)

b) Anemia normositik (ukuran sel darah merah normal)


1) Sel darah merah yang hilang atau rusak meningkat

Kehilangan sel darah merah akut.

2) Gangguan hemolisis darah

(a) Penyakit sel sabit hemoglobin (sickle cell disease)

(b) Ganggauan C hemoglobin

(c) Sterocitosis banyak di temukan di eropa utara

(d) Kekurangan G6PD (glucose-6-phosphate dehi-drogenase)

(e) Anemia hemolitik (efek samping obat)

(f) Anemia hemolisis autoimun

3) Penurunan produksi sel darah merah

(a) Anemia aplastik (gagal sumsum tulang belakang yamg mengancam jiwa)

(b) Penyakit kronis (penyakit hati, gagal ginjal, infeksi, tumor)

4) Ekpansi berlebihan volume plasma pada kehamilan dan hidrasi berlebihan

c) Anemia makrositik (peningkatan ukuran sel darah merah)

1) Kekurangan vitamin B12

2) Kekurangan asam folat

3) Hipotiroid

4) Kecanduan alkohol

5) Penyakit hati dan ginjal kronis

2. Penyebab anemia pada kehamilan (Cunningham G,2005;h.1464)


a) Anemia defisiensi besi

b) Anemia akibat kehilangan darah akut

c) Anemia pada peradangan atau keganasan

d) Anemia megaloblastik

e) Anemia hemolitik

f) Anemia aplastik

g) Anemia Hipoplastik

E. Fisiologi/patologi
1. Fisiologi dan patologi (Wiknjosastro,2006,Hal.448-450)

Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah (hypervolemia) merupakan hasil


dari peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah) yang beredar dalam tubuh.
Tetapi peningkatan ini tidak seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih besar
sehingga menberikan efek yaitu konsentrasi HB berkurang dari 12 mg/10 ml.

Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan
volume plasma 30%-40% peningkatan sel darah merah 18-30 % dan hemoglobin 19 %
secara fisiologi hemodilusi untuk mengurangi beban kerja jantung. Hemodilusi terjadi sejak
kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 32-36 minggu. bila
hemoglobin itu sebelum sekitar 11 gr% maka terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan
anemia fisiologi dan Hb akan menjadi 9,5 sampai 10 gr%

F. Tanda dan Gejala Anemia


Penyebab Anemia yang paling sering adalah karena perdarahan yang berlebihan,
rusaknya sel darah merah secara berlebihan atau yang sering disebut dengan Hemolisis atau
pembentukan sel darah merah / hematopoiesis yang tidak efektif, kekurangan zat besi,
pendarahan usus, kekurangan vitamin B12, kekarangan asam folat, gangguan fungsi sumsum
tulang, Penyakit kronis tertentu, contohnya kanker dan HIV/AIDS. Dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah.
Adapun Penyebab umum dari anemia, seperti:

1. Perdarahan Hebat

Akut (mendadak)

· Kecelakaan

· Pembedahan
· Persalinan

· Pecah pembuluh darah

Kronik (menahun)

· Perdarahan hidung

· Wasir (hemoroid)

· Ulkus peptikum

· Kanker atau polip di saluran pencernaan

· Tumor ginjal atau kandung kemih

· Perdarahan menstruasi yang sangat banyak

2. Berkurangnya pembentukan sel darah merah

· Kekurangan zat besi

· Kekurangan vitamin B12

· Kekurangan asam folat

· Kekurangan vitamin C

· Penyakit kronik

3. Meningkatnya penghancuran sel darah merah

· Pembesaran limpa
· Kerusakan mekanik pada sel darah merah

· Reaksi autoimun terhadap sel darah merah

· Hemoglobinuria nokturnal paroksismal

· Sferositosis herediter

· Elliptositosis herediter

· Kekurangan G6PD

· Penyakit sel sabit

Selain itu terdapat gejala anemia ( kurang darah )yang paling sering di tunjukkan antara lain
sebagai berikut :

1. Kulit Wajah terlihat Pucat

Penderita anemia biasanya jelas terlihat pada wajah dan kulit yang terlihat pucat.

2. Kelopak Mata Pucat

Selain wajah kelopak mata pasien yang mengalami kurang darah juga terlihat pucat. ini
merupakan salah satu gejala umum anemia. pemeriksaan biasanya dilakukan dengan cara
meregangkan kelopak mata. dan melihat warna kelopak mata bagian bawah.

3. Ujung Jari Pucat

pemeriksaan bisa kita lakukan dengan cara menekan ujung jari, normal nya setelah di
tekan daerah tersebut akan berubah jadi merah. Tetapi, pada orang yang mengalami anemia,
ujung jari akan menjadi putih atau pucat.

4. Terlalu Sering dan mudah lelah

Terlalu mudah lelah, padahal aktivitas yang dilakukan tidaklah berat, jika anda merasa
mudah lelah sepanjang waktu dan berlangsung lama kemungkinan anda mengalami penyakit
anemia. hal ini terjadi karena pasokan energi tubuh yang tidak maksimal akibat kekurangan
sel-sel darah merah yang berfungsi sebagai alat transportasi alami didalam tubuh.

5. Denyut Jantung menjadi tidak teratur


Denyut jantung yang tidak teratur, terlalu kuat dan memiliki kecepatan irama denyut
jantung yang tidak normal. hal ini terjadi sebagai akibat tubuh kekurangan oksigen. sehingga
jantung berdebar secara tidak teratur. pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan oleh petugas
kesehatan.

6. Sering merasa Mual

Biasanya penderita anemia sering mengalami Mual pada pagi hari. hampir sama seperti
tanda-tanda kehamilan. mual pada pagi hari biasa disebut dengan Morning sickness.

7. Sakit kepala

Salah satu dampak kekurangan sel darah merah yaitu otak menjadi kekurangan Oksigen.
sehingga menyebabkan nyeri pada kepala. karena inilah penderita Anemia sering mengeluh
sakit kepala.

8. Kekebalan tubuh menurun

Kekebalan tubuh / sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun dan biasanya
penderita anemia sangat mudah terkena penyakit lain sebagai akibat melemahnya imun
tubuh.

9. Sesak napas

Penderita Anemia sering kali merasa sesak nafas dan merasa terengah-engah ketika
melakukan aktivitas, hal ini terjadi karena kurangnya oksigen didalam dalam tubuh, akibat
kurangnya sel darah merah.

Selain dari faktor penyebab anemia, penyakit kurang darah juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor resiko lain seperti :

1 Faktor dari keturunan


2 kurangnya asupan zat gizi
3 penyakit dan gangguan usus serta operasi yang berkaitan dengan usus kecil.
4 Pendarahan Menstruasi yang berlebihan.
5 Kehamilan.
6 penyakit kronis seperti penyakit kanker , dan gagal ginjal
E. Penatalaksanaan/Penanganan
1. Penanganan

a) Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda
melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter
akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda
lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan
penunjang lainnya untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.

b) Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah


kekurangan zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan
tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila
anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian
suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).

c) Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu setelah penanganan.


Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat
besi hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam
selama perawatan.

d) Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah


menyembuhkan penyakitnya.

e) Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat,
nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.

2. Penatalaksanaan

a) Mengatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan


antelmintik yang sesuai.

b) Pemberian preparat Fe: fero sulfat 3 x 325 mg secara oral dalam keadaan perut
kosong, dapat dimulai dengan dosis yang rendah dan dinaikkan bertahap. Pada pasien
yang tidak kuat, dapat diberikan bersama makanan.

Fero glukonat 3 x 200 mg secsra oral sehabis makan. Bila terdapat intoleransi terhadap
pemberian preparat Fe oral atau gangguan pencernaan sehingga tidak dapat diberikan oral,
dapat diberikan secara perenteral dengan dosis 250 mg Fe (3 mg/kg BB) untuk tiap g%
penurunan kadar Hb dibawah normal.

Iron dekstran mengandung Fe 50 mg/ml, diberikan secara intramuskuler mula-mula 50


mg, kemudian 100-250 mg tiap 1-2 hari sampai dosis total sesuai perhitungan. Dapat pula
diberikan intravena, mula-mula 0,5 ml sebagai dosis percobaan. Bila dalam 3-5 menit tidak
menimbulkan reaksi, boleh diberikan 250-500 mg.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah
(Anonim).anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap laboratorium.
Pemeriksaan darah lengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan pada darah manusia dengan
menghitung seluruh komponen pembentuk darah. Banyak cara penangan yang dilakukan
untuk mengatasi penyakit ini salah satunya adalah pemberian fe, dan lain-lain.

B. Saran
Karena kesehatan adalah nikmat yang paling berharga yang diberikan oleh Tuhan
Maha Esa, maka dari itu keseharan perlu di pelihara, dan diertahankan. Sebelum mengobati
lebih baik mencegah.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer. dkk, 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes Cv Lapius FKUI.

Buku penyakit anemia /24 Nopember,2011

Cunningham Gary. F. Obstetri williams .Jakarta : EGC, 2005

Fraser M. Diane, Cooper A. Margaret. Buku ajar bidan. Jakarta : EGC, 2009

Geplaas deur Andi Dolphinom9:36 vm.E-pos hierdieBlogDit!Deel op TwitterDeel op

FacebookDeel op Pinterest

Marlyn E. Doenges, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC.

Varney Helen. Buku saku bidan. Jakarta : EGC, 2001.

www.kamusbesarbahasaindonesia.com
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

“PENYAKIT ANEMIA”

DISUSUN OLEH :

1. TRI MUTIARA YULIANA SARI (G2A019064)


2. HESTI MUTIARA PURWANINGTYAS (G2A019065)
3. ARDHITA VIOLINA GATRA PUTRI (G2A019069)
4. EKA AZIZAH DWIYANA (G2A019073)
5. IRMA NURHASLINA RAHMAH (G2A019084)
6. LAITSA NAILIL AMANIA (G2A019098)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SEMARANG

TAHUN 2020/2021
 SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Nutrisi pada penderita anemia

Sub.Pokok Bahasa : Anemia

Sasaran : Masyarakat,Keluarga

Waktu : 30 menit

Penyuluh : kelompok 6

Tempat :-

I. TUJUAN INTRUKSI UMUM


Setelah diberikan penyuluhan,sasaran mampu memahami tentang nutrisi pada penderita
anemia(kurang darah).
II. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat:
a) Menyebutkan pengertian anemia(kurang darah)
b) Menyebutkan 4-7 tanda-tanda anemia
c) Menyebutkan penyebab anemia
d) Menyebutkan penatalaksanaan anemia
e) Menyebutkan nutrisi bagi penderita anemia
III. MATERI PENYULUHAN
Pengertian anemia
Tanda-tanda anemia
Penyebab anemia
Penatalaksanaan anemia
Nutrisi bagi penderita anemia
IV. METODE PELAKSANAAN
1. Menjelaskan materi tentang anemia(kurang darah)
2. Diskusi
V. MEDIA PENYULUHAN
1. Leaflet
2. Slide power point
VI. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

No Kegiatan Respon Peserta Waktu


1. Pembukaan:

A. Mengucapkan salam. 1) Mejawab salam.


B. Memperkenalkan diri. 2) Mendengarkan dan
C. Menjelaskan topik penyuluhan. memperhatikan.
D. Menjelaskan tujuan. 3) Mendengarkan dan
5 menit
memperhatikan
4) Mendengarkan dan
memperhatikan.

2. Kegiatan inti (penyampaian materi):

A. Menggali pengetahuan klien


Mendengarkan penjelasan
tentang penyakit anemia(kurang
materi, memperhatikan
darah).
materi yang dijelaskan, 20 menit
B. Menjelaskan materi tentang
memberikan respon yang
penyakit anemia(kurang darah)
baik
C. Memberikan kesempatan kepada
klien untuk bertanya

3. Penutup:

A. Menyimpulkan hasil penjelasan Mendengarkan dan


materi. memperhatikan 5 menit
B. Memberikan leaflet.
Menjawab salam
C. Memberikan salam .

VII. EVALUASI
 Prosedur: Post Test
 Jenis Test: Pertanyaan lisan
 Butir soal:
1. Sebutkan pengertian anemia (kurang darah)
2. Sebutkan 4-7 tanda-tanda anemia(kurang darah)
3. Sebutkan penyebab terjadinya anemia(kurang darah0
4. Sebutkan penatalaksanaan anemia
5. Sebutkan nutrisi atau makanan bagi penderita anemia(kurang darah)
 Kunci jawaban terlampir dalam materi
VIII. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Anemia
Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) yang rendah dalam
darah. (WHO,2015). National Institute of Health(NIH) Amerika 2011 menyatakan
bahwa anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang
cukup(Fikawati, Syafiq, & Veretamala, 2017).
Nilai normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan
jenis kelamin dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar
antara 12–15 g/dL, sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara
13–17 g/dL.
Tabel Nilai normal hemoglobin:

Pria dewasa 13,5 – 17,5 g/dl


Wanita dewasa 11,5 – 15,5 g/dl
Infant 15,0 – 21,0 g/dl
3 bulan 9,5 – 12,5 g/dl
1 tahun – pubertas 11 – 13,5 g/dl

2. Jenis Anemia
a. Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi merupakan suatu penyebab utama anemia di dunia
dan terutama sering dijumpai pada perempuan usia subur, disebabkan oleh
kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi
selama kehamilan.
b. Anemia Defisiensi Vitamin C
Anemia yang disebabkan karena kekurangan vitamin C yang berat dalam
jangka waktu lama. Penyebab kekurangan vitamin C adalah kurangnya
asupan vitamin C dalam makanan sehari-hari. Vitamin C banyak
ditemukan pada cabai hijau, jeruk, lemon, strawberry, tomat, brokoli,
lobak hijau, dan sayuran hijau lainnya, serta semangka. Salah satu fungsi
vitamin C adalah membantu penyerapan zat besi, sehingga jika terjadi
kekurangan vitamin C, maka jumlah zat besi yang diserap akan berkurang.

c. Anemia Makrositik
Anemia ini disebabkan karena kekurangan vitamin B12 atau asam folat
yang diperlukan dalam proses pembentukan dan pematangan sel darah
merah, granulosit, dan platelet. Kekurangan vitamin B12 dapat terjadi
karena berbagai hal, salah satunya adalah karena kegagalan usus untuk
menyerap vitamin B12 dengan optimal.
d. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi apabila sel darah merah dihancurkan lebih
cepat dari normal. Penyebabnya kemungkinan karena keturunan atau
karena salah satu dari beberapa penyakit.
e. Anemia Aplastik
Anemia aplastik merupakan suatu gangguan yang mengancam jiwa
pada sel induk di sumsum tulang, yang sel-sel darahnya diproduksi
dalam jumlah yang tidak mencukupi.
3. Nutrisi pada pasien anemia
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.
Status gizi (nutrition status) dapat didefinisikan sebagai ekspresi dari keadaan
keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat –zat gizi
tersebut (Supariasa, 2012). Kekurangan zat gizi makro seperti : energi dan protein,
serta kekurangan zat gizi mikro seperti : zat besi (Fe), yodium dan vitamin A maka
akan menyebabkan anemia gizi,dimana zat gizi tersebut terutama zat besi (Fe)
merupakan salah satu dari unsur gizi sebagai komponen pembentukan hemoglobin
(Hb) atau sel darah merah
a. Makanan yang dianjurkan untuk penderita anemia adalah yang mengandung:
i. Asam folat
Ati,pisang,jamur,apel
ii. Protein
Telur,susu,tahu.tempe,kacang-kacangan
Contoh takaran
Bayam
Di dalam 1 mangkuk bayam yang terdapat sekitar 6,5 mg zat besi.
Bayam dapat menjadi sumber zat besi yang sangat baik untuk
Anda yang mengalami anemia. Tidak hanya kaya akan zat besi,
bayam juga mengandung kalsium, serat, protein, vitamin A dan
vitamin E. Namun disarankan agar bayam diolah terlebih dulu,
seperti direbus atau ditumis karena cara ini akan lebih
memudahkan tubuh dalam menyerap nutrisinya.
Brokoli
brokoli juga termasuk dalam sayuran penambah darah yang
membantu tubuh Anda menyerap zat besi. Tidak hanya itu, untuk
satu porsi brokoli menyediakan zat besi serta sangat tinggi vitamin
C, K dan folat. Sayuran ini juga dapat membantu mengurangi
risiko kanker.
Jeruk
Penderita anemia juga memerlukan vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi. Jeruk kaya vitamin C sehingga disarankan
untuk dikonsumsi penderita anemia. Anda dapat mengonsumsi
buah ini baik dengan memakannya langsung atau mengolahnya
menjadi jus. Disarankan mengonsumsi jeruk bersama dengan
makanan yang mengandung zat besi.
Kacang-kacangan dan biji-bijian.
kacang-kacangan dan biji-bijian berfungsi sebagai dua sumber
tanaman kaya zat besi. Bagi Anda penderita anemia yang ingin
meningkatkan asupan zat besi dari total harian, maka diharuskan
menambah varietas kacang-kacangan dan biji-bijian dalam menu
diet Anda.
4. Tanda-tanda anemia

- Mata berkunang-kunang
- Gampang mengantuk
- Pucat
- Lemah,letih.lesu
- Lidah,bibir,kuku pucat
- Wajah/muka pucat

5. Penyebab Anemia
a) Kekurangan nutrisi(terutama yang mengandung zat besi,protein,dan asam
folat)
b) Kehlangan darah atau pendarahan
c) Penyakit kronis/menahun,misalnya TBC
6. Penatalaksanaan Anemia
a) Istirahat dan batasi aktivitas
b) Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe,protein
dan asam folat
c) Tranfusi
Tranfusi darah dilakukan pada saat HB kurang dari normal
Tabel Nilai normal hemoglobin:

Pria dewasa 13,5 – 17,5 g/dl


Wanita dewasa 11,5 – 15,5 g/dl
Infant 15,0 – 21,0 g/dl
3 bulan 9,5 – 12,5 g/dl
1 tahun – pubertas 11 – 13,5 g/dl

7. Nutrisi Untuk Penderita Anemia


a) Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal
b) Makanan yang dianjurkan untuk penderita anemia adalah yang mengandung:
 Zat besi (Fe)
Ati,daging sapi,kuning telur,buah-buahan yang dikeringkan
(misal:kismis),sayur-sayuran yang berwarna
hijau(kangkung,bayam,kacang panjang)
Contoh Takaran

· Bayam
Di dalam 1 mangkuk bayam yang terdapat sekitar 6,5 mg zat besi. Bayam
dapat menjadi sumber zat besi yang sangat baik untuk Anda yang
mengalami anemia. Tidak hanya kaya akan zat besi, bayam juga
mengandung kalsium, serat, protein, vitamin A dan vitamin E. Namun
disarankan agar bayam diolah terlebih dulu, seperti direbus atau ditumis
karena cara ini akan lebih memudahkan tubuh dalam menyerap nutrisinya.

· Brokoli
brokoli juga termasuk dalam sayuran penambah darah yang membantu
tubuh Anda menyerap zat besi. Tidak hanya itu, untuk satu porsi brokoli
menyediakan zat besi serta sangat tinggi vitamin C, K dan folat. Sayuran
ini juga dapat membantu mengurangi risiko kanker.
· Jeruk
Penderita anemia juga memerlukan vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi. Jeruk kaya vitamin C sehingga disarankan untuk
dikonsumsi penderita anemia. Anda dapat mengonsumsi buah ini baik
dengan memakannya langsung atau mengolahnya menjadi jus. Disarankan
mengonsumsi jeruk bersama dengan makanan yang mengandung zat besi.
· Kacang-kacangan dan biji-bijian.

kacang-kacangan dan biji-bijian berfungsi sebagai dua sumber tanaman


kaya zat besi. Bagi Anda penderita anemia yang ingin meningkatkan
asupan zat besi dari total harian, maka diharuskan menambah varietas
kacang-kacangan dan biji-bijian dalam menu diet Anda.

 Asam folat
Ati,pisang,jamur,apel
 Protein
Telur,susu,tahu,tempe,kacang-kacangan
DAFTAR PUSTAKA

Marilyn E,Doenges,Jakarta,1999

Marlyn E.Doenges,2001,Rencana Asuhan Keperawatan,Jakarta,EGC

http://repository.unimus.ac.id

https://www.scribd.com/doc/52234524/SAP-Anemia

Betz Cecily, 2002. Buku saku keperawatan, Jakarta; EGC Mansjoer, Arif, 2001.

http://irasafira298.blogspot.com/2017/12/makalah-anemia.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/52234524/SAP-Anemia

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/do
wnloadSuppFile/5955/331&ved=2ahUKEwiG7JOT94juAhV04nMBHfRbD0EQFjABeg
QIAhAF&usg=AOvVaw2TBQaDE3ThHCFfpPKyjDqd
https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-hemoglobin-dan-kadar-normalnya-dalam-
tubuh
https://www.alodokter.com/buah-dan-sayuran-penambah-darah-untuk-penderita-anemia
https://www.ichrc.org/105-tatalaksana-anemia

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No.2 Edisi September –Desember 2016, ISSN 1411 -5549
LAMPIRAN
A. LEAFLEET
B. POWER POINT

Anda mungkin juga menyukai