NIM : 222020010021
KELAS : 20A
KASUS :
Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh ibunya ke Unit Gawat Darurat
karena sesak nafas dan bibir kebiruan. Pemeriksaan tanda vital : tekanan darah 85/60 mmHg,
frekuensi nafas 58 kali/menit, denyut nadi 120 kali/menit, suhu tubuh 40C. Pemeriksaan
fisik sistem pernafasan diperoleh hasil : ada pernafasan cuping hidung, ada retraksi
interkostal, ronchi basah di kedua lapang baru dan bronkus, wajah pucat, bibir sianosis. Bayi
diberikan oksigen dengan masker 6 liter/menit. Hasil rontgen paru anterior posterior :
Bronkopneumonia. Terapi yang diberikan : fisioterapi dada dan terapi nebulisasi 2 kali sehari
dengan obat berotec 1 ml dan atrovent 1 ml, bisolvon per oral 3 x 2,5 ml (1/2 sendok obat),
sanmol drops 1 cc (dapat diulang setiap 4 jam), zinc 1 x 20 mg per oral, cefotaxim 2 x 125
mg intravena.
FORMAT PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN
NIM : 222020010021
PENGKAJIAN
A. BIODATA
Identitas pasien
Nama : An. Z
Agama : ISLAM
Diagnosa medis :
Penanggung jawab
Nama : Ny. H
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Wiraswasta
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum : tampak sesak
2. Tingkat kesadaran: Composmetris
3. Tanda-tanda vital
a. Suhu tubuh : 40* C
b. Tekanan darah : 85/60 mmHg
c. Respirasi (jumlah, irama, kekuatan) : 58 x / menit
d. Nadi (jumlah, irama, kekuatan) : 120 x / menit
D. DATA PENUNJANG
1. Hasil pemeriksaan diagnostik (rontgen/pemeriksaan lab darah/pemeriksaan urine dll)
Hasil pemeriksaan rontgen paru anterior posterior :
Bronkopneumonia
2. Terapi
Analisa data mengacu pada setiap masalah keperawatan (lihat SDKI dan sesuaikan dengan
kasus)
DO:
- frekuensi nafas
58x/menit, denyut
nadi 120 kali/menit,
- Ada pernafasan
cuping hidung, ada
reaksi intercosta,
terpasang oksigen
dengan masker 6
liter/menit
- TTV :
TD : 85/60
N : 120x/menit
S : 40℃
RR : 58x/menit
DS: Masalah keperawatan 2 : Proses penyakit
mengatakan suhu
tubuh pasien 40℃
DO:
- Frekuensi nafas
58x/menit, denyut
nadi 120x/menit
- Ada pernafasan
cuping hidung, ada
reaksi intercosta,
terpasang oksigen
dengan masker 6
liter/menit
- Hasil rontgen paru
anterior posterior
- TTV :
TD : 85/60 mmHg
N : 120x/menit
S : 40℃
RR : 58x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tulis diagnose keperawatan dengan format PES (problem, etiologi, sign – symptom)
Tulis diagnose keperawatan berdasarkan analisa data yang sudah Anda buat di atas
1. Bersih jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan nafas di tandai
dengan ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas dan bibir kebiruan. Frekuensi nafas
58x/menit , ada pernafasan cuping hidung, ada reaksi intercosta, terpasang oksigen
dengan masker 6 liter/menit
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit di tandai dengan suhu tubuh pasien 40
℃ , frekuensi nafas 58x/menit, denyut nadi 120x/menit. Ada pernafasan cuping hidung,
ada retraksi intercosta, terpasang oksigen dengan masker 6 liter/menit.
RENCANA KEPERAWATAN
(INTERVENSI)
- TTV
Untuk mengetahui jenis
TD : 90/60 C:
obat yang akan di berikan
mmHg
Kolaborasi pemberian obat kepada pasien
N : 24x/menit
dengan dokter
S : 36℃
RR :
120x/menit
IMPLEMENTASI
DS :
- Terpasang terapi
Ibu pasien mengatakan
oksigen
pasien tampak lebih
nyaman setelah terpasang
nasakanul
DO :
DS :
Keluarga pasien
- Memposisikan mengatakan pasien dapat
pasien semi melakukan posisi semi
fowler untuk mengurangi
fowler atau sesak nafas
fowler DO :
DO :
DS :
- Memonitor suhu
Ibu pasien mengatakan
2. Minggu , 05 juli tubuh pasien suhu tubuh pasien
2020
berkurang Violina
Pukul : 10.00 WIB
DO :
DS :
Keluarga pasien
mengatakan pasien mau
melonggarkan pakaiannya
- Melonggarkan /
DO :
melepaskan
Suhu tubuh pasien dapat
pakaian
berkurang
DS :
DO :
- Menganjurkan
Pasien tampak lebih
klien untuk tirah
nyaman
baring
DS :
baring/ROM
Ibu pasien mengatakan
pasien meminum obat
- Mengkolaborasi
sesuai dengan anjuran
pemberian obat
dokter
dengan dokter
DO :
Obyektif (O):
- Tidak terdapat bunyi
tambahan dan sesak
nafas berkurang
Analisis (A):
- Masalah teratasi
Perencanaan (P):
- Pertahankan intervensi
- Memonitor bunyi nafas
tambahan
- Memonitor ttv
Analisis (A):
- Masalah dapat teratasi
Perencanaan (P):
- Lanjutkan intervensi
- Memonitor ttv
- Memonitor suhu tubuh
pasien