GAGAL JANTUNG
Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Nina Aenun Nasikha 30901700057
2. Rindang Dewi Anjani 30901700073
3. Silvia Lista Deviani 30901700084
4. Sofa Sufiana 30901700088
5. Soni Sufan Yuli P 30901700090
6. Titin Pujiastuti 30901700093
7. Yunita Isnaini 30901700104
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perawatan paliatif merupakan setiap bentuk perawatan medis atau perawatan
yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala penyakit, daripada
berusaha untuk menghentikan, menunda, atau sebaliknya perkembangan dari
penyakit itu sendiri atau memberikan menyembuhkan..Tujuannya adalah untuk
mencegah dan mengurangi penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup orang
menghadapi yang serius, penyakit yang kompleks .
Pengetahuan dan sikap perawat mengenai perawatan paliatif sangat
diperlukan dalam mengkaji dan mengevaluasi keluhan pasien. Perawat dengan
anggota tim berbagai keilmuan dapat mengembangkan dan mengimplementasikan
rencana perawatan secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
(Maulida, dkk, 2017). Pasien dengan penyakit terminal biasanya menginginkan
perawatan kesehatan di tempat mereka tinggal yaitu di rumah bukan di rumah sakit
Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri dan gejala; dukungan
psikososial, emosional, dukungan spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan
perawatan yang tepat, baik dirumah, rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan
pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak awal perjalanan penyakit, bersamaan
dengan terapi lain dan menggunakan pendekatan tim kesehatan yang serius. Gagal
jantung merupakan salah satu masalah kesehatan dalam sistem kardiovaskular,
yang angka kejadiannya terus meningkat. Penderita gagal jantung di Indonesia
pada tahun 2012 menurut data Departemen Kesehatan mencapai 14.449 jiwa
penderita yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Resiko kematian yag
diakibatkan oleh CHF adalah skitar 5-10% per tahun pada kasus gagal jantung
ringan, dan meningkat menjadi 30-40% pada gagl jantung berat. Menurut penelitia,
sebagian besar lansia yang didiagnosis menderita CHF tidak dapat hidup lebih dari
5 tahun (Kowalak, 2011). Gagal jantung adalah keadaan di mana jantung tidak
mampu memompa darah untuk mencukupi kebutuhan jaringan melakukan
metabolisme dengan kata lain, diperlukan peningkatan tekanan yang abnormal
pada jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan (Harrison, 2013;
Saputra, 2013). Pada kondisi gagal jantung kongestif adanya peningkatan tekanan
vaskular pulmonal akibat gagal jantung kiri menyebabkan overload tekanan serta
gagal jantung kanan (Aaronson & Ward, 2010). Masalah keperawatan yang muncul
pada pasien dengan gagal jantung adalah aktual/ resiko tinggi penurunan curah
jantung, nyeri dada aktual/ resiko tinggi gangguan pertukaran gas, aktual/ resiko
tinggi ketidakefektifan pola nafas, aktual/ resiko tinggi penurunan tingkat kesadaran,
aktual/ resiko tinggi kelebihan volume cairan, dan intoleransi aktivitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep keperawatan paliatif pada penyakit gagal jantung
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi da penatalaksanaan
medis pada penyakit gagal jantung
b. Untuk mengetahui pengkajian, cara menegakkan diagnosa dan rencana
tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pasien gagal ginjal.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling
sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas,
morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia.
Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien
gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam
pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya
pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri.
Gagal jantung merupakan sindrom klinis yang kompleks, dimana didasari
oleh ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah keseluruhan jaringan
tubuh yang adekuat, mengakibatkan gangguan struktural dan fungsional dari
jantung. Pasien dengan gagal jantung memiliki tanda dan gejala, sesak nafas
yang spesifik pada saat istirahat atau saat melakukan aktifitas, rasa lemah, tidak
bertenaga, retensi air seperti kongestif paru, edema tungkai, terjadi abnormalitas
dari struktur dan fungsi jantung, (Fajrin, 2016).
Gagal jantung dapat juga dinyatakan sebagai kelainan fungsi pada
jantung yang mengakibatkan jantung gagal dalam memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan, atau kemampuan jantung hanya
ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri, (Kasron, 2012).
c. Hipertensi Sistemik / Pulmonal
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertropi serabut otot jantung.
d. Peradangan dan Penyakit Miokardium
Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung
merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
e. Penyakit jantung lain seperti stenosis katup semilunar, temponade perikardiu
m perikarditis konstruktif, stenosis katup AV.
f. Faktor sistemik seperti hipoksia dan anemia yang memerlukan peningkatan c
urah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia atau
anemia juga dapatmenurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis dan
abnormalitas elektrolit juga dapatmenurunkan kontraktilitas jantung
g. Penyakit Jantung Lain
Secara garis besar gagal jantung terjadi akibat penyaki jantung yang
sesungguhnya, dan secara langsung berpengaruh terhadap jantung.
Biasanya mekanisme mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung
(stenosis katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah
(tamponade, perikarditif konstriktif, pericardium, stenosis AV), dan
peningkatan mendadak afterload
Kelas II, III : terapi farmakologi, meliputi, diuretic, vasodilatasor, ace inhibitor,
digitalis, dopamineroik, oksigen
Ada berbagai kerangka kerja berbeda yang dapat digunakan untuk menilai pasien yang
menerima perawatan paliatif; perawat harus terbiasa dengan kerangka
penilaian yang digunakan di organisasi mereka. Salah satu yang paling umum
dijelaskan oleh mnemonik 'PEPSI COLA' :
Kebutuhan fisik:
P Penilaian gejala.
. Penilaian pengobatan (termasuk efek samping).
Identifikasi dan hentikan perawatan yang tidak penting.
Kebutuhan emosional:
Penilaian psikologis (misalnya depresi, kecemasan,
ketakutan).
Pahami harapan pasien akan perawatan / kematian.
E
Mekanisme koping.
Citra tubuh berubah.
Hubungan dengan orang lain.
Tidur terganggu.
Kebutuhan pribadi:
P
Latar belakang sosial budaya dan latar belakang spiritual.
.
Kebutuhan terkait etnis, bahasa, seksualitas, dll.
Kebutuhan sosial:
Hubungan dengan orang lain.
S
Hak kesejahteraan.
Penilaian pengasuh.
4. Diagnosis Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
ditandai dengan takikardia, gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahanmembrane
alveolus-kapiler ditandai dengan dispnea, PCO2 meningkat/menurun,
PO2menurun, takikardia, pH arteri meningkat/menurun, dan bunyi napas
tambahan.
5. Intervensi Keperawatan
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gagal jantung merupakan suatu keadaan patologis di mana kelainan
fungsi jantung menyebabkan kegagalan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya dapat memenuhi kebutuhan jaringan
dengan meningkatkan tekanan pengisian. Umumnya pasien yang mengalami
penyakit ini yang sudah berada pada fase akhir sulit untuk melakukan aktivitas
dan biasanya pasien sudah tidak kooperatif lagi untuk melakukan berbagai
macam hal dalam proses penyembuhan, sehingga diperlukan peranana perawat
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga pasien dalam proses
menjelang ajal dalam keadaan damai.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca makalah ini mengetahui hal apa saja yang
dapat dilakukan dalam melakukan penanganan pada pasien yang menderita
penyakit terminal, pasien menjelang ajal. seorang perawat harus senantiasa
memperbarui ilmu pengetahuannya sehingga ketika turun di lapangan seorang
perawat tersebut mampu mengaplikasikannya dalam dunia kerja
DAFTAR PUSTAKA
lmi, N. (2016). Analisi Perilaku Perawat dalam Melakukan Perawatan Paliatif Pada
pasien Gagal Ginjal Kronik Du RSI Faisal Makassar Dan RSUD Labuang Baji
Makassar. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 66-72.
Jaarsma, T. e. (2010). Palliative care in heart failure: a position statement from the
palliative care workshop of the Heart Failure Association of the European Society
of Cardiology. European Journal of Heart Failure , 433–443.
Kasron. 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Nuha Medika.
Meier, D. E dkk. (2017). A National Strategy For Palliative Care. Health Affairs; Chevy
Chase Vol. 36, Iss. 7, (Jul 2017): 1265-1273. DOI:10.1377/hlthaff.2017.0164
Syahputra, Fajrin Ziad, 2016, „Asuhan Keperawatan Gagal Jantung Pada Tn.J Di
Ruang Sekar Jagad RSUD Bendan Kota Pekalongan‟, Karya Tulis Ilmiah, Stikes
Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan