Ada dua asumsi Roland and Moore (1998) identifikasi teori sebagai berikut:
1) Pengalaman kejadian dan perasaan pada masa akhir hidup merupakan bersif
at pribadi dan individual.
2) Asuhan Keperawatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menci
ptakan pengalaman untuk menghadapi kematian dengan damai (peaceful en
d of life).
Ada dua tambahan asumsi yang tersirat, yaitu:
a. Keluarga, sebuah istilah yang mencangkup orang lain yang berate bagi pasien m
erupakan bagian penting dalam perawatan klien dengan keadaan menjelang kem
atian.
b. Tujuan pelayanan End of Life adalah bukan mengoptimalkan pelayanan dengan c
ara teknologi terbaik melainkan untuk memaksimalkan pelayanan demi mencapai
kualitas hidup dan kematian yang penuh kedamaian.
4. Pengembangan Teori End of Life
Gambar 3. circle diagram: peaceful journey end of life process
1) Diagnosis : Pasien menerima kenyataan bahwa prognosis penyakit yang di derita merupakan penyakit yang
terminal atau EOL.
2) Comfort : Pasien memiliki hak untuk berada dalam keadaan nyaman setiap saat meliputi fisik, lingkungan dan
atau intervensi psikospiritual.
3) Advance care directive/ embaracing your choice : Setelah di diagnosis pasien harus memiliki instruksi lanjutan,
hal ini memungkinkan pasien menunjuk seseorang untuk berbicara mewakili mereka dalam hal keinginan
kesehatan mereka, sekalipun pasien tersebut tidak dapat berbicara. Keputusan pasien tersebut yang oleh
hukum harus dihormati bagi kalangan dokter.
4) Palliative/ hospice care : perawatan total care yang aktif kepada pasien yang penyakitnya tidak responsif
terhadap pengobatan kuratif.yang terpenting dalam penanganan adalah pengendalian rasa sakit dan
symtomatis serta mengatasi masalah psikologis, sosial dan spiritual. pencapaian tujuan dalam perawatan
adalah kualitas hidup terbaik bagi pasien dan keluarga.
5) Spirituality : secara terbuka di definisikan sebagai pencarian individu akan makna utama kehidupan sesuai
dengan keyakinan atau pengalaman sendiri. Penyedia layanan kesehatan lebih baik dapat memberikan bantuan
kepada pasien maupun keluarga yang mengalami masalah dalam spitualitas.
6) Caring quilt/ caring cart : bergagai alat perawatan bisa membantu pasien terminal memberikan suasana
nyaman dan menghibur pasien serta menjadi kenangan bagi yang terkasih pasien. Seperti music, film dan
kamera.
7) No one dies alone : kehadiran pendampin yang terkasih sangat penting untuk memberikan keyakinan kepada
pasien bahwa tidak akan meninggal disaat sendirian.
5. Gambaran Sikap Perawat terhadap End of Life care
Salah satu sikap perawat yang penting untuk diperhatikan adalah pada saat
melakukan perawatan menjelang ajal. Sikap positif yang ideal untuk merawat
pasien menjelang ajal didefinisikan sebagai fleksinilitas dalam hubungan inte
rpersonal keinginan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang isu-isu kriti
s dan pikiran psikologis dalam kaitannya dengan pasien dan keluarga (Ali da
n Ayoub 2010)
Pada aplikasi di dalam negeri, teori ini bertujuan kepada pasien, keluarga, dan lingkunga
nnya bagaimana mengerti, memahami, dan menerima kenyataan adanya sakit yang sec
ara ilmu medis tidak ada harapan kembali sembuh secara optimal. Bentuk aplikasi yang
disarankan akan lebih mudah apabila dapat mengikuti petunjuk dari pemerintah dalam h
al ini melalui keputusan menteri kesehatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor.812
/MENKES/SK/VII/2007 tentang Kebijakan perawatan paliatif. Umumnya, perawat memilik
i hambatan dalam mendiskusikan perasaan dan keinginan pasien dan keluarga dikarena
kan kurangnya privasi.
Kelebihan Teori Peacful End of Life
a. Kelebihan dari Teori ini adalah dapat digunakan pada perawatan pasien sehari-hari. Baru dan Ori
ginal serta berbasis dari standart perawatan dan dapat diarahkan secara langsung ke praktek kli
nik.
b. Fokus pada Teori ini tidak hanya pada pasien saja tapi juga keluarga dan orang-orang penting lai
n disekitar pasien. Kita memberikan panduan untuk kelaurga dan orang terdekat lain, menjawab
pertanyaan dan memberikan support.
c. Teori Peaceful EOL merupakan Framework yang mengilustrasikan arah atau Jalan untuk menje
mbatani keberlangsungan proses Teori-Practice-Research.
d. Semua indikator hasil Teori Peaceful EOL ini dapat diukur.
Kekurangan Teori Peacful End of Life
a. Kelemahan dari Teori model ini adalah secara fakta tidak dapat menjawab adanya perbedaan bu
daya dalam hal penanganan orang akan meninggal. Sebagai contoh sebuah budaya hanya meng
ijinkan orang-orang tertentu untuk dapat masuk menemani pasien, sedangkan budaya lain meng
haruskan seluruh keluarga untuk masuk. Budya lain mungkin memerlukan adanya ritual-ritual tert
entu untuk mengantarkan pasien.
b. Membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mendukung teori ini sebagaimana pula kegunaan te
ori ini yang mempengaruhi penelitian keperawatan, pendidikan dan praktek. Dukungan empiris un
tuk semua hubungan membutuhkan validasi lebih lanjut.
BAB 5 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ali, W. G. M. dan N. S. Ayoub. 2010. Nurses ’ attitudes toward caring for dying patient in mansoura university hospitals. Journal of Medicine and Biomedical Sci
ence. (10):16–23.
Ali, U. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Mutu Pelayanan Keperawatan Di Ruang IGD RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar. Diakses 20 Ok
tober 2019 http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/10/elibrary%20stikes%20nani%20hasanuddin--umaralihab-462-1-42142282-1.pdf
Alligood, & Tomey. 2006. Middle range theories: Peaceful end of life theory. Nursing Theorists and Their Work, (pp.775-781). Missouri: Mosby.
Alligood, & Tomey. 2014. Nursing Theorists and Their Work Eighth Edition. USA: Mosby Elseiver
Bahrudin, Moch. 2017. Neurologi Klinis. Malang:Universitas Muhammadiyah Malang
Decker, K., Lee, S., & Morphet, J. (2015). The experiences of emergency nurses in providing end-of-life care to patients in the emergency department. Australa
sian Emergency Nursing Journal (2015) 18, 68—74 .
Farikhah, Z. (2019). Studi Komparasi Sikap Perawat Terhaap End Of Life Care di Ruang IGD dan ICU RSD Kalisat dan RSD Balung Kabupaten Jember. Jembe
r: Universitas Jember.
Faull, C., Carter, Y.H., dan Daniels, L. 2007. Handbook of Palliative Care Second Edition. Victoria: Blackwell Science
Guido, G.W. 2009. Nursing Care at The End of Life. Upper Saddle River: Pearson
Hall, S., H. Petkova, A. D. Tsouros, Higginso;, M. Costantini, dan I. J. 2011. PALLIATIVECARE FOR OLDER PEOPLE : BETTER PRACTICES. Denmark: WHO
Regional Offi ce for Europe.
Lee, D. H. 2002. Approach to End of life care. The Ochsner Journal. 4(2):98–103. Lotfi, Aisyah Binti Mohd. 2017. Profil Kematian Pasien Kurang 8 Jam D
i Instalasi Gawat Darurat Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2016 http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MGQwMD
VmNTMwOTc5YmQ2ZDNiOGQwNTAxNTNkOTA2N2I3NTI2YjlmOQ==.pdf. diakses pada tanggal 20 Oktober 2019.
Marr, H. dan Giebing, H. 2001. Penjamin Kualitas Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC
Norlander, L. 2008. To Comfort Always A Nurse’s Guide to End-of-Life Care. Edisi 1. Indiana: Sigma Theta Tau International.
Pandhita S, G. 2010. Kematian Batang Otak. Tinjauan Pustaka.329 – 331
Ruland, Cornelia M, Moore, Shirley. 1998. Theory Construction Based on Standards of Care: A Proposed Theory of the Peaceful End of Life. Nursing Outlook, 1
998, 46 (4), p.169-75.