Disusun Oleh :
PRODI B.15-C
KELOMPOK 4
1. NI MADE INTAN PRADNYA TARADIVA
2. I KETUT TERSEN
3. NI KADEK AYU PATNI DEWI
4. DWI LARANTIKA
5. GUSTI AYU PUTU DIAN FERAYANTI
6. NI WAYAN SUCI UTAMI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, makalah ini kami susun dengan maksimal dan dapat terselesaikan dengan
baik dengan judul “Peaceful End Of Life Theory”.
Akhir kata kami mengharapkan semoga makalah “ Peaceful End Of Life Theory
“ memberikan manfaat terhadap pembaca .
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
II. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai biografi pencetus teori peaceful
end of life, yaitu Cornelia M. Ruland
2. Untuk mengetahui bagaimana teori peaceful end of life diciptakan
3. Untuk mengetahui pengertian dan konsep-konsep mayor yang
disampaikan dalam teori peaceful end of life
4. Untuk memahani model konsep teori peaceful end of life
5. Untuk memahami asumsi teori peaceful end of life mengenai keperawatan,
perawat, pasien, konsep sehat-sakit, dan lingkungan
6. Untuk mengetahui apa saja kelemahan teori peaceful end of life
7. Untuk mengetahui penerapan teori peaceful end of life pada asuhan
keperawatan
III. Manfaat
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada perawat tentang bagaimana
teori peaceful end of life ini bisa diterapkan dalam asuhan keperawatan
khususnya pada pasien terminal.
2. Untuk membantu pasien yang mengalami penyakit terminal untuk
dapat meningkatkan kualitas hidup dan menghadapi kematian dengan
perasaan damai melalui teori peaceful end of life
BAB II
ISI
4. Merasakan Damai
Damai adalah “perasaan yang tenang, harmonis, dan perasaan puas,
(bebas) dari kecemasan, kegelisahan, khawatir, dan ketakutan”
(Ruland & Moore, 1998, p 172). Tenang meliputi fisik, psikologis, dan
dimensi spiritual.
b. Rasa nyaman
Klien mengeluh bila bernafasnya terasa sesak dan berat, dengan
frekuensi nafas RR: 25 x/mnt, TD: 110/70 mmHg, N: 89 x/menit,
S: 360 C, 24 x/menit, irama teratur, kedalaman nafas normal.
Bunyi nafas vesikuler, tidak terdengar ronchi dibagian basal kedua
paru, wheezing tidak ada, klien bernafas dibantu oksigen binasal 3
liter/mnt. Klien mengeluh tidak nafsu makan karena perut terasa
mual, makan hanya dihabiskan ¼ porsi saja. Pada pengkajian
tingkat kelelahan klien hanya mampu melakukan aktivitas fisik
ringan ditempat tidur untuk memenuhi kebutuhannya
PENUTUP
I. Kesimpulan
Peaceful end of life theory merupakan salah satu teori yang
termasuk dalam middle range theory. Teori ini dikemukakan oleh Ruland,
yang menfokuskan pada bagaimana memberikan pelayanan yang
berkualitas pada pasien di masa akhirnya. Konsep utama teori ini meliputi
lima aspek yaitu membebaskan rasa nyeri pada pasien, mempertahankan
kenyamanan, menghormati dan menghargai martabat, kedamaian, dan
kedekatan hubungan pasien dengan orang lain.
Walaupun kelemahan dari Teori model ini adalah secara fakta tidak
dapat menjawab adanya perbedaan budaya dalam hal penanganan orang
yang akan meninggal, namun asuhan keperawatan dalam teori ini
bertujuan agar pasien bebas dari rasa nyeri, terbebas dari ketidaknyamanan
sehingga menimbulkan kepuasan hidup, menghargai pasien, memperoleh
kedamaian baik secara fisik, psikologis, dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA