Anda di halaman 1dari 19

KESULITAN INTUBASI

Pembimbing :
dr.Zulfikar Tahir, Sp.An
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn. DT
 Jenis Kelamin : Laki-Laki
 Usia : 27 tahun
 Berat Badan : 50 kg
 Agama : Islam
 Alamat : Balinappang
 No. RM : 45 50 96
 Diagnosis : Sinusitis Maxillaris
Anamnesis
 Keluhan utama : Sakit kepala
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien dengan keluhan sakit kepala yang dialami kurang lebih
2 bulan yang lalu. Di sertai dengan keluhan hidung
tersumbat, sering berair dan bersin. Kadang disertai batuk.
Tidak ada riwayat batuk lama. Riwayat alergi (-). Riwayat
asma (-)
 Riwayat penyakit dahulu : tidak ada
 Riwayat penyekit keluarga : tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 GCS : E4V5M6 = 15
 Vital Sign :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Suhu : 36,8C
- Pernafasan : 18 x/menit
 STATUS GENERALIS :
 Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor
kulit cukup, capilary refill kurang dari 2 detik dan teraba hangat
 Kepala : tidak ada kelainan
 Mata : tidak ada kelainan
 Thorax : tidak ada kelainan
 Abdomen :tidak ada kelainan
 Extremitas : tidak ada kelainan
 Mallampati Skor : 1
Pemeriksaan Nilai normal

Hematologi

Hemoglobin 13.0 11,5-16 g/dL

Leukosit 19,1 4.0-10.0 103/mm3

Hematokrit 42.4 37-47%

Eritrosit 4.87 3.80-5.80x106/

Trombosit 367000 150000-500000/L

CT/BT 8’40’’/2’35’’

Kimia Klinik

SGOT - < 31 U/L

SGPT - < 32 U/L

Ureum 28 10-50 mg/dL

Creatinin 0.7 0,60-0,90 mg/dL

GDS - ≤ 200 mg/dL

Seroimmunologi
 KESAN ANESTESI
Laki-laki 27 tahun menderita Sinusitis Maxillaris ASA PS II

 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan yaitu :
 Intravena fluid drip (IVFD) RL
 Informed Consent Operasi
 Konsul ke Bagian Anestesi
 Informed Conset Pembiusan

 KESIMPULAN
ACC ASA II

LAPORAN
Diagnosis Prabedah
ANASTESI
Sinusitis Maxillaris
 Diagnosis Pasca Bedah
Sinusitis Maxillaris
 Penatalaksanaan Preoperasi
Infus RL 800 cc/8 jam
 Penatalaksanaan Anestesi
a. Jenis Pembedahan : FESS
b. Jenis Anestesi : General Endotracheal Anasthesia
c. Premedikasi : Midazolam 3 mg
Fentanyl 100 mg
d. Induksi : Propofol 80 mg
e. Relaksasi : Atracurium 25 mg
f. Medikasi tambahan : -
g. Maintanance : O2, N2O,sevoflurane
h. Respirasi : Spontan
i. Posisi : Supine
DISKUSI
 Pemberian maintenance cairan sesuai dengan berat badan pasien
yaitu 2 cc/kgBB/jam. Sebelum dilakukan operasi pasien
dipuasakan selama 8 jam
 Sebelum pemasangan ETT, dilakukan anamnesis singkat dan
penilaian adanya kesulitan intubasi kepada pasien. Dan dari hasil
anamnesis di dapatkan gigi seri bawah pasien goyang.
 Pasien disungkupkan dengan sungkup muka yang telah terpasang
pada mesin anestesi yang menghantarkan gas (sevoflurane)
dengan ukuran 2vol%
TINJAUAN PUSTAKA
Intubasi endotrakeal adalah prosedur memasukkan pipa
(tube) endotrakea (ET=Endotrakeal Tube) ke dalam trakea
melalui mulut dan nasal. Alat bantu yang digunakan adalah
laringoskop
INDIKASI
 Sulit mempertahankan saluran nafas dan kelancaran pernafasan
 Mencegah aspirasi
 Membantu mengisap secret
 Ventilasi mekanis jangka lama
 Mengatasi obstruksi laring
 Anestesi umum pada operasi dengan napas terkontrol
 Operasi pasien posisi miring atau tengkurap, operasi yang
lama/atau sulit untuk mempertahankan saluran nafas
PERSIAPAN
KESULITAN INTUBASI
Menurut Difficult Airway Society (DAS) 2015, suatu
intubasi dikatakan sulit jika seorang dokter anestesi
berpengalaman butuh lebih dari sepuluh menit atau lebih dari
tiga kali untuk sebuah intubasi endotrakeal yang sukses
LEMON
 LOOK EXTERNALLY
 EVALUATION
 MALLAMPATI
 OBSTRUCTION
 NECK MORBIDITY
 Tanda klasik:
 Pergerakan fleksi-ekstensi kepala dan leher yang buruk
 Gigi yang menonjol
 Jarak atlanto-occipital yang kurang
 Lidah yang besar

Anda mungkin juga menyukai