Anda di halaman 1dari 18

GENERAL ENDOTRAcHEAL ANESTHESIA

PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DISERTAI


PLASENTA PREVIA
Oleh :
Muhamad Ilhamsyah Dandung 11120202145
Dokter Pendidik Klinik :
dr. Muh. Nur Abadi, Sp.An., M.Kes
pendahuluan

Tindakan intubasi trakhea merupakan salah satu teknik anestesi umum inhalasi, yaitu memberikan kombinasi

obat anestesi inhalasi yang berupa gas atau cairan yang mudah menguap melalui alat/ mesin anestesi langsung ke

udara inspirasi.

Seksio cesarea berasal dari perkataan Latin “Caedere” yang artinya memotong. Seksio Cesarea adalah suatu cara

melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina.

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi

sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina tanpa

adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya pada bulan kedelapan.
Identitas pasien

Identitas Pasien

Nama : Ny. GF

No.RM : 273202

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 26 tahun

Pekerjaan : Wiraswasta

Tgl MRS : 31 Agustus 2022


anamnesis
Keluhan Utama

Nyeri pada lengan tangan kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang wanita berusia 26 tahun (G1P0A0, usia kehamilan 34-35 Minggu) masuk dengan keluhan

nyeri pada perut muncul secara tiba-tiba, disertai keluarnya darah yang banyak dari jalan lahir sejak

tadi pagi (31/08/22). Batuk tidak ada. Flu tidak ada. Mual tidak ada, muntah tidak ada, Demam tidak

ada, batuk tidak ada, flu tidak ada, sesak tidak ada.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda-tanda vital

a. Tekanan darah : 98/61 mmHg

b. Frekuensi nadi : 92 x/menit

c. Pernapasan : 20 x/menit

d. Suhu aksilla : 36 C

e. SpO2 : 99%
Pemeriksaan fisik
Status Generalis

 Kepala
- Rambut : Hitam, sukar dicabut
- Ukuran : Normocephal
- Ubun-ubun besar : Menutup
- Muka : simetris, sianosis tidak ada, ikterik tidak ada
 Mata :
- Eksoptalmus/enoptalmus : Tidak ada
- Gerakan : Baik segala arah
- Kelopak mata : edema tidak ada
- Sklera : ikterik tidak ada
- Konjungtiva : anemis tidak ada
- Kornea : jernih
- Pupil : isokor, Ø 3mm/3mm, refleks cahaya (+/+),
Pemeriksaan fisik
 Telinga : Normotia, othorea tidak ada

 Hidung : Epistaksis tidak ada, rhinorea tidak ada

 Bibir : Bibir kering tidak ada, sianosis tidak ada


 Mulut
- Lidah : kotor tidak ada, tremor tidak ada
- Mukosa mulut : stomatitis tidak ada
- Tenggorok : faring tidak hiperemis
- Tonsil : T1-T1 tidak hiperemis

- Gigi : Mallampati 1, gigi goyang (-), gigi lobang (-), gigi palsu (-)

 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada


Pemeriksaan fisik
 Thoraks

 Inspeksi : simetris kiri dan kanan

 Palpasi : fremitus kanan = kiri, kesan normal

 Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru

 Auskultasi : suara pernapasan vesikuler,rhonki (-/-),wheezing(-/-)

• Abdomen

- Inspeksi : permukaan kesan cembung

- Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal

- Palpasi : nyeri tekan tidak ada

- Perkusi : timpani

 Ekstremitas : Akral dingin, edema tidak ada, capillary refil time < 2 detik,
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium (17/08/2022)
Darah Rutin
  Hasil Nilai Rujukan Satuan
HGB 8.5 10.8-15.6 g/dL
WBC 29.0 4.5-13.5 103/uL
RBC 2.94 4.1-5.1 106/uL
HCT 25.6 33-45 %
PLT 242 181-521 103/uL
MCV 87.1 69-93 fL
MCH 28.9 22-34 pg
MCHC 33.2 32-36 g/dL
diagnosis

- G1P0A0
- Plasenta previa
Persiapan pre operasi

A (Allergi) : Tidak terdapat allergi


M (Medication) : Tidak ada riwayat minum obat
P (Post illness) : DM (-), HT (-), Asma (-), riwayat operasi (-)
L (Last meal) : Pasien tidak melakukan puasa
E (Environment) : Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarga dan orang sekitar
RENCANA TINDAKAN

Tindakan : Sectio Caesarea


Anestesi : General Endotracheal Anesthesia
PS – ASA :2
Posisi : Supinasi
Pernapasan : Spontan
 
LAPORAN ANESTESI DURANTE OPERASI
Tindakan operasi : Sectio Caesarea
Jenis anestesi : GETA
Lama anestesi : 19.05-19.55 WITA
Lama operasi : 19.10-19.40 WITA
Premedikasi : Dexametason 2 amp i.v (10mg), Fentanyl ½ amp (50 mcg), Atropin sulfat 0.25 mg,
Sedasi : Midazolam ½ amp (0.5 mg)
Induksi : Propofol 90 mg i.v, dilarutkan dengan aquades 8 ml (pengenceran 10) i.v, rocuronium, induksi inhalasi
Isoflurane.
Pemantauan : TTV: Nadi: normal (70-120x/menit), suhu: normal, pernapasan: 24x/menit, vol urin (-)
Maintenance : O2 melalui ET 4 lpm, RL 500 ml
Durasi Operatif
Lama Anestesi : 19.05-20.00 WITA
Lama Operasi : 19.10-19.40 WITA

Teknik Anestesi : GETA


Posisi supine → Identifikasi jalan nafas→ pemberian anestesi dan pelumpuh otot → Oksigenasi 3-
5 menit → blade laringoskop dimasukkan dari sudut kanan mulut pasien → ET dimasukkan melalui
sudut kanan mulut sampai balon pipa tepat melewati pita suara lalu laringoskop ditarik → cuff
dikembangkan dengan udara dari spuit → Pastiakn dada mengembang simetris → Auskultasi paru
kanan dan kiri → Fiksasi ET dengan plester melingkar ditempatkan di bawah dan di atas bibir yang
diperpanjang sampai ke pipi.
POST OPERASI

Operasi berakhir pukul : 19.40 WITA


Setelah operasi selesai pasien di observasi di Recovery Room. Tekanan darah, nadi dan pernapasan dipantau hingga
kembali normal.

Pasien boleh pindah ke ruangan bila Alderette score > 8


Pergerakan :2
Pernapasan :2
Warna kulit :2
Tekanan darah : 2
Kesadaran :2
Dalam hal ini, pasien memiliki score 10 sehingga bisa di pindahkan ke ruang rawat.
PERAWATAN POST KESIOPERASI

Setelah operasi selesai, pasien dibawa ke ruang pemulihan setelah dipastikan


pasien pulih dari anestesi dan keadaan umum, kesadaran serta vital sign
stabil, pasien dipindahkan ke perawatan.
KESIMPULAN
• GETA atau General Endotracheal Anesthesia merupakan suatu teknik anestesi umum
dengan melibatkan perlindungan pada jalan napas. Perlindungan jalan napas
tersebut dilakukan dengan memasukkan pipa endotrakea (Endotracheal tube/ ET) ke
dalam trakea melalui hidung atau mulut.
• ET dapat digunakan sebagai penghantar gas anestesi ke dalam trakea dan
memudahkan kontrol ventilasi dan oksigenasi. Selain itu sebagai proteksi terhadap
pasien dengan keadaan yang gawat yang terdapat gangguan pada oksigenasi dan
ventilasi.
• Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah
rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir yang ditandai
dengan perdarahan uterus. Penelitian dilaporkan bahwa frekuensi plasenta previa
tertinggi terjadi pada ibu yang berusia lanjut, multipara, riwayat seksiosesarea dan
aborsi sebelumnya serta gaya hidup yang juga dapat mempengaruhi peningkatan
resiko terjadi plesenta previa. Plasenta previa dapat meningkatkan mortalitas dan
morbiditas pada ibu dan janin.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai