Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam menerapkan ilmu dan teknologi
keperawatan lanjut usia
Disusun Oleh
Kelompok 2
1. ASTUTI
2. HERDISARI NUGRAHENI
3. NANI SUMARNI
4. RYAN ARRIDA S
5. TITI HIDAYATI
6. JUMRATUL ALIYAH
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Ilahi Robbi atas segala nikmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul “Lansia dengan Kanker ”
,makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu komponen tugas pada mata kuliah Home Heath Nursing
di Jurusan Keperawatan Prodi Profesi Ners Poltekkes kemenkes jakarta 3.
Makalah ini mencoba memaparkan tentang model pelayanan home heath nursing pada lansia
dengan kanker . Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi perbaikan
dan penambahan wawasan kami di masa yang akan dating.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi pembaca pada
umumnya, terima kasih.
Kelompok 2
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
LatarBelakang
Rumusan masalah
Tujuan
Manfaat
BAB II Tinjauan Teoritis
A. Pengertian
B. Etiologi
C. Klasifikasi
D. Kanker pada usia lanjut
E. Penanganan kanker pada lansia
F. Pencegahan kanker pada lansia
G. Perawatan dirumah pasien kanker lansia
H. Pernyataan perawat onkologi tentang kanker dan lansia
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker,pada usia lanjut sesorang lebih
rentanterkena penyakit kanker dan juga penyakit lainnya, hal ini disebabkan karena pada usia
lanjut metabolisme tubuh cenderung menurun yang berakibat turunnya kekebalan tubuh yang
berperan aktif melawan bibit penyakit yangtanpa sengaja atau diam-diam masuk kedalam
tubuh. Selain fisik faktor psikologis lansia juga ikut mempengaruhi rentannya lansia terjangkit
kanker, pada lansia emosi cenderung meledak-ledak tidak terkontrol akibattidak stabilnya
hormon karena menopouse.
Pada usia lanjut resiko penyakit kanker akan meningkat karena kanker tumbuh dan
berkembang memerlukan waktu lama dan seseorang akan sadar bahwa penyakit kanker ada
pada tubuhnya ketika sudahmenimbulkan gejala. Dan itu terjadi di usia lanjut karena sebagian
kanker tidak menimbulkan gejala sama sekali di stadium awal, baru muncul gejala di stadium
lanjut bahkan akhir. Kanker pada usia lanjut sangat beragam,gejala yang timbul pun sangat
bervariasi.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, masalah yang ingin dikaji adalah :
Pengertian, gejala, faktor penyebab, faktor resiko, cara pemeriksaan dan
pengobatan,penyebaran, jenis kanker yang sering terjadi pada lansia serta pencegahan dan
perawatannya.
C. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Home Health Nursing
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan informasi bagi yang membacanya
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh abnormal
dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor ganas yang dapat menghancurkan mdan
merusak sel atau jaringan sehat. Salah satu penyakit yang belum bisa diesembuhkan adalah
kanker, Kanker adalah proses yang bermula ketika sel abnormal diubah mutasi genetic dari DNA
seluler. Sel abnormal ini membentuk klo dan mulai berproliferasi secara abnormal, sel-sel dapat
terbawa karena lain dalam tubuh untuk metastase (penyebaran kanker) pada bagian tubuh yang
lain (Brunner and Suddart, 2011).
Kanker adalah penyakit yang banyak menimbulkan kesakitan dan kematian pada
manusia. Diperkirakan kematian akibat kanker di dunia mencapai 4,3 juta per tahun dan 2,3 juta
diantaranya ditemukan di negara berkembang (Anonim, 2010)
Geriatri adalah pelayanan kesehatan untuk lanjut usia (lansia) yang mengobati kondisi
dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009). Menurut UU RI No. 13 tahun
1998, lansia adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke atas.Saat ini ilmu geriatri
menjadi sangat penting untuk dipahami oleh tenaga kesehatan karena jumlah penduduk usia
lanjut di Indonesia yang semakin meningkat (Setiati, 2013).
Peda usia lanjut lebih rentan terkena kanker, hal ini disebabkan karena :
a. Metabolisme tubuh cenderung menurun yang berakibatturunnya kekebalan tubuh yang
berperan aktif melawan bibit penyakit yang masuk kedalam tubuh.
b. Faktor psikologis lansia, pada lansia emosi cenderung meledak-ledak tak terkontrol
akibat tidak stabilnya hormon karena menoupose.
B. Etiologi
Etiologi yang menyebabkan terjadinya kanker pada usia lanjut adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal yakni genetik, yang dimaksud genetik tidak berarti kanker diturunkan oleh orang tua.
Selama ini hanya 5 persen kasus kanke r payudara terjadi karena genetik. Sedangkan 95 persen bukan
karena genetik.
b. Faktor eksternal meliputi biologik, kimia, dan fisik. Faktor biologis salah satu yang ditunjuk adalah kuman
atau virus tertentu. Biasanya karena ada paparan eksternal, maka sel itu berubah jadi sel kanker.
c. Faktor kimia antara lain paparan zat pengawet atau zat warna yang terlalu banyak. Untuk faktor fisik,
misalnya paparan sinar ultraviolet yang jahat. Sinar UV jahat adalah yang merupakan tipe beta,
terasa panas di kulit karena panjang gelombangnya mendekati panjang gelombang infra merah.
d. Paparan estrogen berlebihan juga meningkatkan risiko. Jikalau paparan terus menerus lebih dari 6 tahun,
bisa meningkatkan risiko. Maka KB yang hormonal, disarankan setelah beberapa tahun berganti IUD
atau lainnya.
e. Diet atau pola makan yang baik.
C. Klasifikasi
Pada umumnya, kanker dirujuk berdasarkan jenis organ atau sel tempat terjadinya. Sebagai
contoh, kanker yang bermula pada usus besar dirujuk sebagai kanker usus besar, sedangkan
kanker yang terjadi pada sel basal dari kulit dirujuk sebagai karsinoma sel basal. Klasifikasi
kanker kemudian dilakukan pada kategori yang lebih umum, misalnya:
a. Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau
jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau
kelenjar. Contoh meliputi kanker kulit, karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker
esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung,
kanker testiskular dan kanker tiroid.
b. Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang seperti osteosarkoma, tulang rawan
seperti kondrosarkoma, jaringan otot seperti rabdomiosarcoma, jaringan adiposa,
pembuluh darah dan jaringan penghantar atau pendukung lainnya.
c. Leukemia,Limfoma dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah.
d. Melanoma timbul dari melanosit.
e. Mesotelioma pada pleura atau pericardium
Sebelum memilih jenis pengobatan kanker apa yang cocok untiuk lansia,sangat dianjurkan untuk
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu,Jika kondisi lansia tidak mampu untuk melakukan
operasi,mungkin ada piliha lain yang relative lebih aman untuk mengobati kanker.Hal ini
dikarenakan ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah mereka melakukan operasi
Kemoterapi akan membutuhkan waktu yang cukup lama sampai kondisi tubuh penderita kanker
membaik. Bagi para penderita kanker yang masih berusia muda saja efek kemoterapi dapat
terasa begitu mengganggu apalagi bagi lansia.
Pengobatan kanker untuk lansia yang mungkin dapat dilakukan adalah radiasi.Radiasi
biasanya dilakukan diluar tubuh atau dengan meletakkan benda kecil yang berisi radioaktif
didalam tubuh anda, dekat dengan lokasi tumor.
Efek samping yang ditimbulkam dari terapi radiasi tergantung pada jenis,dosis dan lokasi
kanker.
F. Pencegahan
Ada beberapa langkah untuk mencegah kanker tersebut terjadi seperti:
Menjaga pola makan dan gaya hidup sehat
Melakukan diet non kolesterol
Mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan
Melakukan olah raga yang rutin dilakukan
Mengurangi konsumsi obat-obatan yang banyak mengandung bahan kimia.
Di negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat, merawat pasien kanker stadium
lanjut yang sudah sampai pada tahap tidak bisa diobati, lebih umum dilakukan dirumah
dibandingkan di rumah sakit.
Di Indonesia, perawatan serupa,yang dikenal sebagai perawatan paliatif – perawatan
yang menekankan pada peningkatan kualitas hidup pasien sebelum kematian saat ini sedang
mulai diterapkan. Kebutuhan pasien kanker stadium lanjut adalah pengendalian nyeri kanker.
Perawatan paliatif berfokus pada perawatan yang membantu pasien mengatasi gejala-gejala dari
penyakit kanker seperti nyeri, sesak napas, kelelahan, sembelit, mual, kehilangan nafsu makan,
kesulitan tidur dan depresi.
Namun, Jaminan Kesehatan Nasional dan rumah sakit kurang mengakomodasi
perawatan paliatif.Padahal jenis perawatan paliatif dapat menghemat biaya sekaligus
mengurangi penderitaan pasien sebelum kematian pasien tiba. Sejumlah riset menunjukan
perawatan paliatif terbukti dapat memperpanjang usia pasien kanker.
Spesialis perawatan paliatif terdiri dari berbagai profesi : dokter,perawat yang
berpengalaman,psikologi dan pekerja social. Dalam pelayanan paliatif diupayakan pasien sedini
mungkin terlepas dari penderitaan dan rasa nyeri. Pelayanan paliatif juga mengurangi terapi
tindakan medis agresif yang sebenarnya tidak diperlukan.Ini dapat mengurangi stress pasien.
Spesialis perawatan paliatif bekerja tidak hanya ketika pasien berada di rumah
sakit,tetapi juga ketika pasien sudah pulang ke rumah. Tempat perawatan tidak lagi berpusat di
rumah sakit, melainkan berbasis masyarkat dan keluarga. Dalam konsep ini, keluarga
merupakam bagian tak terpisahkan dalam merawat pasien karena dukungan keluarga sangat
berarti bagi peningkatan kualitas hidup lansia.
Perawatan paliatif juga membantu pasien untuk semangat menjalani kehidupan mereka
sehari-hari. Ada sejumlah alasan mengapa perawatan paliatif di rumah lebih diutamakan
daripada tetap dirawat dirumah sakit :
Sejumlah riset menunjukan perawatan paliatif di rumah dapat meningkatkan kualitas
hidup dan memberikan kenyamanan yang lebih baik daripada perawatan paliatif di rumah
sakit. Saat di rumah sakit kenyamanan pasien bersama keluarga berkurang karena
ketatnya peraturan rumah sakit, situasi tersebut dapat menyebabkan kondisi psikologis
lansia kanker paliatif menjadi tidak nyaman, kesepian dan depresi.Kondisi
ketidaknyamanan dan depresi tidak hanya dirasakan pasien tapi juga keluarga
menyatakan ketidaknyamanan yang tinggi dalam proses kematian.
Efisiensi biaya. Di Indonesia, biaya perawatan setiap pasien kanker di rumah sakit dapat
melebihi Rp 100 juta per bulan. Dana sebesar itu dapat lebih efektif dan efisien jika
program perawatan paliatif di rumah dapat diberikan. Penghematan ini terjadi karena
pasien yang menerima perawatan paliatif dirumah lebih sedikit memerlukan perawatan
intensif.
Menurunkan risiko penularan infeksi daripasien lain dirumah sakit ( Infeksi Nosokomial )
Lansia dengan kanker merupakan kelompok yang rentan mengalami neutropenia atau
menurunnya sel darah putih dalam darah. Hal ini terjadi akibat dari proses penyakit
kanker, penggunaan kemoterapi dan kortikosteroid. Kondisi tersebut membuat kekebalan
tubuh lansia kanker menjadi menurun.Penurunan kekebalan tubuh dapat menyebabkan
penularan infeksi oleh bakteri.Infeksi pada pasien kanker merupakan factor penyebab
yang mempercepat kematian pasein kanker di rumah sakit.
BAB IV
KESIMPULAN
Kanker merupakan sebuah keadaan dimana struktur dan fungsi sebuah sel mengalami perubahan
bahkan sampai merusak sel-sel lainnya yang masih sehat. Sel yang berubah ini mengalami mutasi karena
suatu sebab sehingga ia tidak bisa lagi menjalankan fungsi normalnya. Biasanya perubahan sel ini
mengalami beberapa tahapan, mulai dari yang ringan sampai berbah sama sekali dari keadaan awal
(kanker). Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit jantung. Faktor resiko yang
paling utama adalah usia. Dua pertiga kasus kanker terjadi diatas usia 65 tahun. Mulai usia 40 tahun
resiko untuk timbul kanker meningkat.
Perawatan paliatif merupakan terapi yang saat ini digunakan pada lansia dengan kanker.
Perawatan ini menekankan pada peningkatan kualitas hidup lansia.Perawatan ini dapat dilakukan dirumah
dengan melibatkan keluarga sebagai pendukung.Perawatan paliatif dirumah dapat mengurangi resiko
infeksi nosocomial,meningkatkan kenyamanan lansia dan keluarga dan efektif serta efisiensi biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton A, Hall J, Edisi 9, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Holick M, 2004, Vitamin D: Importance in the Prevention of Cancer: Am J Clin Nutr
Notrou P, 2007, Tingkat Kalsium Tinggi dapat Naikkan Risiko Kanker Prostat. Dalam:
Antara News
Mickey,Stanley.,&Patricia Gauntleet Beare Edisi 2 (2006).Buku Ajar Keperawatan Gerontik.
Jakarta : EGC,2007
Robyn Rice Second Edition (2010).Handbook of Home Health Nursing Procedurs.Mosby,2000
Stockslager,Jaime, L & Schaeffer, Liz. Asuhan Keperawatan Geriatri.Jakarta : EGC;2008.