Di susun oleh :
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan
Dewasa Sistem Kardiovaskuler dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Anemia” Atas bimbingan Ibu dosen, dan saran dari teman-teman maka disusunlah
makalah proses keperawatan ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan
dapat berguna bagi kita semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami
diperkuliahan.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan efisien dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak
maka, kami mengucapkan terimakasih pada pihak terkait. Dalam menyusun makalah ini
kami berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunannya,materi yang kurang lengkap,referensi yang kurang banyak dan lain
sebagainya. Oleh karena itu kami mohon maaf dan sangat mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini bisa jadi lebih baik lagi.
Demikianlah kata pengantar makalah ini dan kami berharap semoga makalah ini
dapat digunakan sebagai mana mestinya, aamiin.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I ...........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Tinjauan Teori .......................................................................................................1
1.2 Definisi Anemia ......................................................................................................2
1.3 Etiologi atau Penyebab Anemia.............................................................................2
1.4 Manifestasi Klinis Anemia.....................................................................................3
1.5 Patofisiologi Anemia...............................................................................................3
1.6 Komplikasi Anemia.................................................................................................4
1.7 Klasifikasi Anemia..................................................................................................4
1.8 Penatalaksanaan Anemia.......................................................................................6
1.9 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................................7
BAB II............................................................................................................................9
ASUHAN KEPERAWATAN .......................................................................................9
2.1 Skenario Kasus .......................................................................................................9
2.2 14 Subkategori.........................................................................................................9
2.3 Analisa data.............................................................................................................9
2.4 intervensi SLKI/SIKI..............................................................................................11
Bab 111...........................................................................................................................16
3.1.A.Kesimpulan..........................................................................................................16
DAFTAR FUSTAKA....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Teori
Penyakit Anemia atau kurang darah adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah
merah (Hemogblogin) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Hemoglobin
yang terkandung di dalam sel darah merah berperan dalam mengangkut oksigen dari
paru paru dam mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan
Anemia apabila konsentrasi Hemoglobin (HB) pada laki laki kurang dari 13,5 G/DL dan
Hematokrit kurng dari 41%, pada Perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5
G/DL atau Hemotokrit kurang dari 36%.
Anemia (Bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (Protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah
normal.Seldarah mengandung hemoglobinyang memungkinkan mereka memungkinkan
mengangkut oksigen dari paru paru dan menghantarkannya ke seluruh tubuh.
Anemia adalah Kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membrane mucosa
pucat, dan pada test laboratorium di dapatkan hitung Hemoglobin (HB), Hematokrin
(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu
mempengaruhi kemampuan darah menghantarkn oksigen yang dibutuhkan untuk
metabolism tubuh yang optimal.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen
dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh. Keadaan ini sering menyebabkan energi
dalan tubuh menjadi menurun sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lunglai, dan letih.
Dalam hal ini orang yang terkena anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat
besi. Seseorang yang menderita anemia akan sering mengalami keadaan pusing yang
sedang hingga berat dikarenakan meningkatnya penghancuran sel darah merah,
pembesaran limpa, kerusakan mekanik pada sel darah merah, reaksi autoimun terhadap
sel darah merah: Hemoglobinuria nocturnal paroksimal, Sferositosis herediter,
Ellipsitosis herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan karena
pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi.
1
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa
melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
1.2 Definisi Anemia
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru paru, dan menghantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat
mengangkut oksigen dalan jumlah sesuain yang di perlukan tubuh (kamus Bahasa
Indonesia).
Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
1. Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan
sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan
ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya
2. Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE
sebagai bahan yang di perlukan untuk pematangan eritrosit
Anemia secara umum adalah turunya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam
darah (Anonim). Anemia dapat diketahui dengan adanya pemeriksaan darah lengkap
laboratorium.
1. Nilai HB Normal
a. Pria : 13.8 – 17.2 gram/dl
b. Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
2. Nilai HB Normal
a. Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
b. Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl
1.3 Etiologi atau Penyebab Anemia
1. Kurang gizi / malnutrisi
2. Kurang zat besi dalam zat makanan
3. Malabsorbsi kondisi tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan
4. Penyakit kronik seperti TBC, Cacing usus, Malaria, dll.
2
1.4 Manifestasi Klinis Anemia
Tanda- tanda anemia itu disebabkan karena jumlah sel darah merah rendah akibatnya
berkurangnya pengiriminan oksigen ke setiap jaringan pada tubuh. Anemia bisa
memeperburuk kondisi medis lainya yang
mendasari (Poerwati, 2011).
Tanda – tanda anemia sebagai berikut :
a. Lesu, lemah, letih, lalai dan lelah
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang- kunang
c. Terlihat pucat kelopak mata, bibir, lidah, ringan, kulit, telapak tangan
d. Nafsu makan menurun
e. Sesak nafas
f. Adanya keluhan seputar infeksi, seperti demam, nyeri badan
g. Riwayat terjadinya perdarahan (Amirudin Ali et al., 2012).
3
pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia
danhemoglobinemia
a. Gagal jantung
b. Mengalami kejang
a. Kelelahan berat, bila anemia mencukupi parah seseorang mungkin merasa sangat
lelah sehingga tidak bisa menyelesaikan tugas sehari- hari.
b. Komplikasi kehamilan, wanita hamil dengan anemia defiensi folat mungkin lebih
cenderung mengalami komplikasi, seperti kelahiran premature.
c. Masalah jantung, anemia dapat menyebabkan detak jantung cepat atau ireguler
(aritmia). Bila seseorang menderita anemia, jantung harus memompa lebih banyak
darah untuk mengimbangi kekurangan oksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan
jantung membesar atau gagal jantung
d. Kematian beberapa anemia turunan, seperti anemia sel sabit, bisa menyebabkan
komplikasi yang mengancam jiwa Kehilangan banyak darah dengan cepat
mengakibatkan anemia akut dan berat juga bisa berakibat fatal.
4
1) Makrositik, ketika ukuran sel darah merah bertambah besar sebagaimana jumlah
hemoglobin di setiap sel yang juga bertambah. Anemia makrositik dibagi menjadi
dua yakni megaloblastik yang dikarenakan kekurangan vitamin B12, asam folat, dan
gangguan sintesis DNA, dan anemia non megaloblastik yang disebabkan oleh
eritropoesis yang dipercepat dan peningkatan luas permukaanmembran.
2) Mikrositik, yakni kondisi dimana mengecilnya ukuran sel darah merah yang
disebabkan oleh defisiensi zat besi, gangguan sintesis globin, profirin dan heme
serta gangguan metabolisme besi lainnya.
3) Normositik, dimana ukuran sel darah merah tidak berubah, namun terjadi
kehilangan darah yang parah, peningkatan volume plasma darah berlebih, penyakit
hemolitik dan gangguan endokrin, hati dan ginjal.
5
120 hari. Kondisi ini bisa diturunkan secara genetic, maupun dialami dikemudian
hari.
5) Anemia defisiensi asam folat
Disebabkan oleh kurangnya asupan asam folat. Selama masa kehamilan,
kebutuhan asam folat lebih besar dari biasanya.
6) Anemia aplastic
Adalah anemia yang terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang dalam
membentuk sel darah merah. Anemia jenis ini jarang terjadi, penyebab anemia
aplastik ini seperti infeksi, pemakaian obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan
paparan terhadap bahan kimia yang beracun.Anemia yang berhubungan dengan
penyakit pada sumsum tulang belakang.Beberapa jenis penyakit seperti leukemia
dan myelofibrosis, yang dapat menyebabkan anemia yang dapat mempengaruhi
produksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang.
6
2)Terapi vitamin B12 diberikan pada pasien selama hidup untuk mencegah
kekambuhan anemia
f. Anemia defisiensi asam folat penangananya dengan diet dan penambahan asam folat
1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorsi(Safira, 2019).
b. Pemeriksaan yang dilakukan dengan mengukur kadar sel darah di dalam sampel
darah. Yang dilihat dari jumlah hematokrit (sel darah merah dalam tubuh ).
d. Pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan ukuran dan bentuk sel darah merah.
e. Pemeriksaan kadar zat besi, ferritin, vitamin B12, tes diagnostic tambahan.
a. Antibiotik pada pasien ini dengan jumlah sel neutrofil yang rendah
(neutropenia)maka akan sering mengalami infeksi. Untuk itu diperlukan antibiotik
dibutuhkan untuk melawan untuk melawan infeksi tersebut.
b. Transfusi darah
c. Imunoterapi
Anemia dapat disebabkan oleh gangguan autoimun, maka diberikan obat untuk
7
Transplantasi ini dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang telah rusak.
Transplantasi juga metode pengobatan yang dapat bersifat menyembuhkan.
8
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.2 14 Subkategori
DO :
- Akral traba
dingin
- Warna kulit
9
pucat
- Konjung tiva
ahemis
- Tutgor kulit
menurun
- Pemriksaan ttv:
- Nadi :70x/
menit
- Rr:18x/ menit
- T:36,1 c
2 DS : Kondisifisiologis Keletihan
Pasien mengatakan (misPenyakitkronis,Penyakiterm (
lemas dan tidak bisa inal,AnemiaMalnutrsikehamilan
melakukan apa apa )
DO :
- Tidak mampu
mempertahanka
n aktivitas
- Vertilasi lelah
menurun
- Lesu menurun
- Pola istirahat
membaik
- Verbalisasi
kepulihan
energi
meningkat
3 DS : -
- pasien lemah
tidak bisa
melakukan apa
apa ,merasa
10
tidak nyaman
setelah
beraktivitas
DO :
- pasien tampak
pucat dan
lemah
- pemriksaan ttv
- N : 70x/menit
- RR : 18X/
menit
- T : 36,1 C
11
- Edma frifer T :
membaik - Hindari
- Tekanan pemasangan
darah infus atau
membaik pentambilan
- Turgor kulit darah di area
membaik keterbatasan
perfusi
- Hindari
E:
- Anjurkan
berolaraga rutin
2 Setelah dilakukan manajemen energi
intervensi (1.05178)
keprawatan selama O:
2x24 jam maka - Identivikasi
diharpkan tingkatan ganguan fungsi
keletihan menurun tubuh yang
dengan kreteria hasil mengakibatkan
: kelelahan
- Kemampuan - Monitor pola dan
melakukan jam tidur
aktivitasan - Monitor lokasi
rutin dan ketidak
meningkat seimbangan
- Pertilasi lelah selama
menurun melakukan
- Lesu aktivitas
menurun T:
- Pola istirahat - Sediakan
membaik lingkungn
- Verbalisasi nyaman dan
12
kepulihan rendah stimulus
energi (mis.cayaha,suara
meningkat , kunjungan)
E:
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan strategi
koping untuk
mengurangi
stimulus
(mis.cahaya,suara
,kunjungan)
K:
- Klaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan makanan
3 Setelah melakukan O :
intervensi - Identivikasi
keprawatan selama ganguan fungsi
2x24 jam tubuh yang
diharapkan toleransi menakibatan
aktivita meningkat keleahan
dengan kriteria - Monitor
hasil : kelelahan fisik
- Keluhan dan emosional
lelah - Monitor fola dan
menurun jam tidur
13
- Tekanan - Monitor lokasi
darah dan ketidak
membaik nyamanan dan
- Kemudahan selama
melakukan melakukan
aktivitas aktivitas
sehari hari T :
meningkat Sediakan lingkungan
- Prasaan nyaman dan rendah
lemah stimulus(mis.suara
menurun chaya,kunjungan)
E:
- Anjurkan tira
baring
- Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
- Anjurkan
mengunjungi
prawat jika tanda
dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
- Anjurkan straegi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
K:
- Klaborasi dengan
ahli gizi tentang
cara
14
meningkatkan
asupan makanan.
15
Bab 111
3.1.A.Kesimpulan
Anemia adalah Kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membrane mucosa
pucat, dan pada test laboratorium di dapatkan hitung Hemoglobin (HB), Hematokrin
(Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu
mempengaruhi kemampuan darah menghantarkn oksigen yang dibutuhkan untuk
metabolism tubuh yang optimal.
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
paru paru, dan menghantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat
mengangkut oksigen dalan jumlah sesuain yang di perlukan tubuh (kamus Bahasa
Indonesia).
16
DAFTAR FUSTAKA
Anemia Tanda dan Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Cara Mencegah. (n.d.)
Retrieved. April 10, 2021DeLoughery, T. G. (2014). Microcytic Anemia. New England
Journal of Medicine, 371(14), 1324-1331
Neli Agustin, B., & Maani, H. (2019). Gambaran Hematologi Pasien Myelodysplastic
Syndrome di RSUP Dr. M. Djamil Padang. In Jurnal Kesehatan Andalas (Vol. 8, Issue
3).
Safira, N. (2019). PENTINGNYA EVALUASI KEPERAWATAN BAGI PASIEN.
Amirudin Ali, M., Sugiyanto, Z., & Fakultas Kesehatan Univeritas Dian Nuswantoro, A.
(2012). HUBUNGAN INVEKSI HELMINTHIASIS DENGAN KADAR HEMOGLOBIN
(HB) PADA SISWA SD GEDONGBINA REMAJA KOTA SEMARANG 2011. In JURNAL
VISIKES (Vol. 11, Issue 2).
Handayani dan Haribowo. (2008). Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika
17