Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANEMIA

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Medical Bedah 1 yang
dibina oleh Ns Andi Surya,M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Amelia 19143142010
2. Delta Putri 19143142010
3. Haenur Rafik 19143142010
4. Eva Nurul P 19143142010
5. Rafika Putri 1914314201058
6. Riski Rahmawati 19143142010
7. Vina 1914314201058
8. Deki 19143142010

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARANI MALANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya penulis bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “ANEMIA” ini dibuat untuk melesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Medical Bedah 1 dan untuk menambah wawasan pengetahuan bagi peserta didik.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dalam pembahasannya
maupun isi dalamnya. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan evaluasi dari dosen dan teman-
teman baik saran maupun kritik.

Hormat Kami,

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Pengertian Anemia........................................................................................................


2.2 Klasifikasi Anemia........................................................................................................
2.3 Etiologi Anemia.............................................................................................................
2.4 Gejala atau tanda-tanda dari Anemia.............................................................................
2.5 Penyebab dari anemia....................................................................................................
2.6 Contoh Kasus dan Asuhan Keperawatan Anemia.........................................................

BAB III RANGKUMAN JURNAL..................................................................................

BAB IV PENUTUP............................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit Anemia atau kurang darah adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah
(Hemoglobin) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Hemoglobinyang terkandung di
dalam Sel darah merah berperan dalam mengangkut oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Seorang pasien dikatakan anemia apabila konsentrasi
Hemoglobin (Hb) pada laki-laki kurang dari 13,5 G/DL dan Hematokrit kurang dari 41%, Pada
perempuan konsentrasi Hemoglobin kurang dari 11,5 G/DL atau Hematocrit kurang dari 36%.
Anemia ( bahasa Yunani) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (proteinpembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.Sel darah
merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-
paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa pucat, dan
pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin(Hb), Hematokrit(Hm), dan eritrosit
kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi kemampuan darah
menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang optimal.
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam
sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh . keadaan ini sering menyebabkan energi dalam tubuh menjadi menurun
sehingga terjadi 5L atau lemah, lesu, lemas, lunglai, dan letih. Dalam hal ini orang yang terkena
anemia adalah orang yang menderita kekurangan zat besi. Seseorang yang menderita anemia
akan sering mengalami keadaan pusing yang sedang hingga berat dikarenakan Meningkatnya
penghancuran sel darah merah, Pembesaran limpa, Kerusakan mekanik pada sel darah merah,
Reaksi autoimun terhadap sel darah merah : Hemoglobinuria nokturnal paroksismal, Sferositosis
herediter, Elliptositosis herediter. Seseorang yang sering mengalami anemia di sebabkan karena
pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi.
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang.
Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.

4
1.2 Rumusan masalah
1) Apa itu anemia?
2) Apa klasifikasi Anemia?
3) Apa etiologi atau penyebab dari Anemia?
4) Apa gejala atau tanda-tanda dari Anemia?
5) Apa penyebab dari anemia?
6) Bagaimana contoh kasus dan asuhan keperawatan Anemia

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui pengertian dari Anemia


2) Untuk mengetahui klasifikasi Anemia
3) Untuk mengetahui penyebab dari Anemia
4) Untuk mengetahui gejala atau tanda-tanda dari Anemia
5) Untuk mengetahui penyebab dari Anemia
6) Untuk mengetahui contoh kasus dan asuhan keperawatan Anemia

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Anemia
Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein
pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru,
dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah
sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat
mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh (kamus bahasa indonesia).
Berikut pengertian anemia menurut para ahli diantaranya :
1. Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah,
eleman tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada
banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya. (Marilyn E, Doenges, Jakarta,
1999).
2. Anemia definisi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral FE
sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit (Arif Mansjoer, Kapita
Selekta, Jilid 2 edisi 3, Jakarta 1999).

Anemia secara umum adalah turunnya kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah
(Anonim). Anemia dapat diketahuui dengan adanya pemerisaan darah lengkap
laboratorium.
1. Nilai Hb normal
a) Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
b) Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl
2. Nilai Hb anemia
a) Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
b) Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl

6
2.2 Klasifikasi Anemia
1. Anemia Defisiensi Besi (62,3%)
Anemia jenis ini di sebabkan kurang zat besi dalam malabsorpsi, kehilangan darah yang
banyak (persalinan yang lalu, haid, dll)
2. Anemia Megaloblastik (29,0%)
Anemia ini berbentuk makrositik, penyebabnya adalah kekurangan asam folik dan
kekurangan vitamin B12 tetapi jarang terjadi.
3. Anemia Anemia Hipoblastik (8,0%)
Anemia jenis ini di sebabkan karena sumsung tulang belakang kurang mampu membuat
sel-sel darah baru. Untuk itu di perlukan pemeriksaan :
a) Darah tepi lengkap
b) Pemeriksaan fungsi sterna
c) Pemeriksaan retikulosit, dll
4. Anemia hemolitik (0,7%)
Anemia jenis ini di sebabkan oleh proses hemolysis. Hemolysis adalah penghamcuran
atau pemecahan sel darah merah sebelum waktunya.

2.3 Etiologi atau Penyebab Anemia


1. Kurang gizi/malnutrisi
2. Kurang zat besi dalam zat makanan
3. Malabsorpsi kondisi tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan
4. Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu,haid
5. Penyakit kronik seperti TBC,cacing usus,malaria dll.

2.4 Gejala atau tanda-tanda Anemia


1. Perubahan warna kulit. Meskipun memiliki warna kulit yang cenderung gelap,
gejala anemia masih mudah untuk dikenali dengan melihat perubahan warna kulit
wajah atau bibir kulit yang terlihat pucat seperti orang yang sedang sakit meski
tubuh dalam keadaan sehat.
2. Seseorang yang cenderung memiliki anemia, cenderung lebih sering mengalami rasa
lelah dan memiliki perasaan yang sensitif (mudah tersinggung).

7
3. Terkadang beberapa diantaranya ada yang mengalami sakit kepala hingga
kehilangan nafsu makan.
4. Terkadang suka sembelit yang terjadi dalam waktu yang cukup lama atau terus
menerus hingga kehilangan banyak cairan tubuh, hal ini juga yang menjadi gejala
dari sembelit.
5. Sulit berkonsentrasi merupakan salah satu gejala anemia yang cukup mengganggu.
Kesulitan dalam berkonsentrasi dapat memengaruhi kinerja dan pekerjaan.
6. Penurunan nafsu makan, namun terkadang tiba-tiba memiliki nafsu makan yang
berlebihan hingga menimbulkan suatu gangguan dalam sistem metabolisme tubuh.
7. Anemia juga dapat mempengaruhi psikologis seperti suasana hati dan emosi yang
mudah mengalami stres atau depresi, karna anemia dapat memberi pengaruh yang
cukup kuat terhadap emosi dan mood.
8. Mengalami sesak nafas. Hal ini disebabkan oleh jumlah sel darah merah yang
berkurang. Sel darah merah merupakan bagian yang sangat penting bagi sistem
pernafasan. Sesak nafas umumnya dialami pada mereka yang menderita anemia
sedang hingga berat.
9. Beberapa diantaranya ada yang mengalami kedinginan pada salah satu anggota
tubuh yang sering dirasakan yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancer
akibat anemia. Bagian tubuh yang sering mengalami kedinginan yaitu telapak
tangan dan kaki.

2.5 Pencegahan Anemia


1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer meliputi segala kegiatan yang dapat menghentikan kejadian suatu
penyakit atau ganggguan sebelum hal itu terjadi. Pencegahan primer meliputi:
a. Edukasi (penyuluhan)
Petugas kesehatan dapat berperan sebagai educator seperti memberikan nutrition
education berupa dorongan pada ibu hamil agar mengonsumsi bahan makanan yang
tinggi Fe dan konsumsi tablet besi atau tablet tambah darah minimal selama 90 hari.

8
b. Suplemen Fe (tablet besi)
Anemia defisisensi besi dicegah dengan memelihara keseimbangan Fe. Jumlah Fe
yang dibutuhkan untuk memelihara keseimbangan ini bervariasi antara satu wanita
dengan yang lainnya tergantung pada riwayat reproduksi.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder lebih ditujukan pada kegiatan skrining kesehatan dan deteksi
untuk menemukan status patogenik setiap individu didalam populasi. Pencegahan
sekunder ini bertujuan untuk menghentikan perkembangan penyakit. Pada pencegahan
sekunder, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah:
a. Pemberian terapi dan Tablet Fe
Jika ibu hamil mengalami anemia, maka dapat ditangani dengan memberikan terapi
oral dan parental berupa fe dan memberikan rujuksn kepada ibu hamil ke rumah
sakit untuk diberikan transfuse (jika anemia berat)
b. Skrining
Skrining adalah pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui apakah seseorang
beresiko lebih tinggi mengalami suatu masalah kesehatan. Seperti skrining tekanan
darah.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier mencakup pembatasan terhadap segala ketidakmampuan dengan
menyediakan rehabilitas saat penyakit, cedera atau ketidakmampuan sudah terjadi dan
menimbulkan kerusakan. Contoh pencegahan tersier pada anemia ibu hamil:
a. Memeriksa ulang secara teratur kadar hemoglobin
b. Mengeliminasi faktor resiko seperti intake nutrisi (kebutuhan nutrisi) yang tidak
adekuat seperti ada ibu hamil.

2.6 KASUS dan ASUHAN KEPERAWATAN

9
BAB III
RANGKUMAN JURNAL ANEMIA
DEFISIENSI BESI

3.1 Pendahuluan
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang
dari normal. Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi
oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan.
Khumaidi (1989) mengemukakan bahwa faktor- faktor yang melatarbelakangi
tingginya prevalensi anemia gizi besi di negara berkembang adalah keadaan sosial
ekonomi rendah meliputi pendidikan orang tua dan penghasilan yang rendah serta
kesehatan pribadi di lingkungan yang buruk.
Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang telah dilakukan selama
ini ditujukan pada ibu hamil, sedangkan remaja putri secara dini belum terlalu
diperhatikan. Agar anemia bisa dicegah atau diatasi maka harus banyak
mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi.

3.2 Definisi Anemia


Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah kurang dari
normal. Sebagian besar anemia disebabkan oleh kekurangan satu atau lebih zat gizi
esensial (zat besi, asam folat, B12) yang digunakan dalam pembentukan sel-sel darah
merah. Anemia bisa juga disebabkan oleh kondisi lain seperti penyakit malaria, infeksi
cacing tambang
3.3 Klasifikasi Anemia
Secara morfologis, anemia dapat diklasifikasikan menurut ukuran sel dan
hemoglobin yang dikandungnya.
1. Makrositik
Pada anemia makrositik ukuran sel darah merah bertambah besar dan jumlah
hemoglobin tiap sel juga bertambah.

Ada dua jenis anemia makrositik yaitu :

10
a) Anemia Megaloblastik adalah kekurangan vitamin B12, asam folat dan
gangguan sintesis DNA.
b) Anemia Non Megaloblastik adalah eritropolesis yang dipercepat dan peningkatan
luas permukaan membran.

2. Mikrositik
Mengecilnya ukuran sel darah merah yang disebabkan oleh defisiensi besi, gangguan
sintesis globin, porfirin dan heme serta gangguan metabolisme besi lainnya.

3. Normositik
Pada anemia normositik ukuran sel darah merah tidak berubah, ini disebabkan
kehilangan darah yang parah, meningkatnya volume plasma secara berlebihan,
penyakit-penyakit hemolitik, gangguan endokrin, ginjal, dan hati

3.4 Anemia Defisiensi Besi


Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya
pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah.

Etiomologi Anemia Defisiensi Besi


Penyebab Anemia Defisiensi Besi adalah :
1. Asupan zat besi
2. Penyerapan zat besi
3. Kebutuhan meningkat
4. Kehilangan zat besi

3.5 Pencegahan dan Pengobatan Anemia Defisiensi Besi


Upaya yang dilakukan dalam pencegahandan penanggulangan anemia adalah
1. Suplementasi tabet Fe
2. Fortifikasi makanan dengan besi
3. Mengubah kebiasaan pola makanan dengan menambahkan konsumsi pangan
4. Penurunan kehilangan besi dengan pemberantasan cacing.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

BARASI M.E.,2007. At a Glance: Ilmu Gizi. Jakarta: Erlangga

Indreswari M.,Hardiansyah &Damanik M.R.,2008.Hubungan antarintensitas Pemeriksaa

Kehamilan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat

Keluhan Kehamilan. Jurnal Gizi dan Pangan.

Hadi H.,2001. Meningkatkan Kepatuhan Minum Tablet Besi Ibu Hamil: Pentingnya Peranan

Suami.Berita Kedokteran Masyarakat XVII (2):51-62

13

Anda mungkin juga menyukai