Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Adapun laporan ini berjudul “Anemia Pada Ibu Hamil”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan
memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan karena factor keterbatasan pengetahuan dari penulis, maka penulis
dengan senang hati menerima kritikan serta saran – saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.
Dan harapan penulis semoga hasil dari penyusunan laporan ini dapat dimanfaatkan
bagi generasi mendatang.
Akhir kata, melalui kesempatan ini penulis laporan mengucapkan banyak terimakasih.

Banjarmasin, 22 Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

2.1 Anatomi Fisiologi Anemia Pada Ibu Hamil ..................................................................... 3

2.2 Definisi Anemia Pada Ibu Hamil ..................................................................................... 4

2.3 Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil ..................................................................................... 4

2.4 Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil .............................................................................. 5

2.5 Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil ..................................................................... 6

2.6 Pemeriksaan Diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil ........................................................... 7

2.7 Penataklaksanaan Medis Anemia Pada Ibu Hamil ........................................................... 7

2.8 Diagnosa Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil ............................................................ 8

2.9 Intervensi Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil ............................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan makan
yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak stress).Di
masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh
untuk bekerja secara maksimal.Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih,
kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan lainnya.Semua
keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil tersebut sedang menderita
anemia pada masa kehamilan.

Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa
mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan kurangnya sel-sel
darah merah di dalam darah daripada biasanya.

Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nasional 65% yang
setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia gangguan medis yang paling umum
ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang – kurangnya 20% wanita hamil.
Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, seperti infeksi,
daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.

Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen. Jantung


berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan meningkatkan curah jantung. Upaya ini
meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan
demikian, anemia yang menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat
mengakibatkan jantung kongestif.

Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil, kehilangan darah pada saat ia
melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak ditoleransi dengan baik. Ia berisiko
membutuhkan transfusi darah. Sekitar 80% kasus anemia pada masa hamil merupakan
anemia tipe defisiensi besi. Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia
herediter dan berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi asam folat,
anemia sel sabit dan talasemia.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan Anatomi Fisiologi Anemia Pada Ibu Hamil ?
2. Apa DefinisiAnemia Pada Ibu Hamil?
3. Apa EtiologiAnemia Pada Ibu Hamil?
4. Bagaimana Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil?
5. Bagaimana Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil?
6. Bagaimana Pemeriksaan Diagnostic Anemia Pada Ibu Hamil?
7. Bagaimana Penatalaksanaan Medis Anemia Pada Ibu Hamil?
8. Apa Diagnose Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil?
9. Bagaimana Intervensi Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Anatomi Fisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
2. Untuk mengetahui Definisi Anemia Pada Ibu Hamil
3. Untuk mengetahui Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil
4. Untuk mengetahui Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil
6. Untuk mengetahui Pemeriksaan Diagnostic Anemia Pada Ibu Hamil
7. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Medis Anemia Pada Ibu Hamil
8. Untuk mengetahui Diagnose Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil
9. Untuk mengetahui Intervensi Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil

1.4 Manfaat Penulisan


Diharapkan kepada pembaca untuk mengerti dan memahami tentang Anemia Pada Ibu
Hamil.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Anemia Pada Ibu Hamil


 Sel Darah Merah (Eritrosit)
Merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron. Bokonkaf memungkin
gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan jarak yang pendek anatara
membran dan inti sel. Warna nya kuning kemerahan-merahan, karena didalamnya
mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin.
Dalam keadaan normal, erotrosit padaorang dewasa terutama terjadi di dalam sumsum
tulang.

Fungsi sel darah merah adalah sebagai berikut:

1. Mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh


2. Menentukan golongan darah
3. Menjaga sistem kekebalan tubuh
4. Membantu pelebaran pembuluh darah
5. Pengatur suhu tubuh
6. Mengangkut karbon dioksida

 Sel Darah Putih (Leukosit)


Bentuknya dapat berubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki palsu.
Mempunyai bermacam-macam inti sel, sehingga dapat dibedakan menurut ini selnya
serta warnanya bening (tidak berwarna).

3
Fungsi sel darah putih adalah sebagai berikut:
1. Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit/bakteri yang
masuk ke dalam tubuh jaringan RES (sistem retikulo endotel)
2. Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus
melalui limpa terus ke pembuluh darah.
(Buku Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi Oleh
Wiwik Handayani & dr. Andi Sulistyo Haribowo)

2.2 Definisi Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia adalah kurangnya sel-sel darah merah dalam darah. Ibu hamil dikatakan anemia
jika hemoglobin darahnya kurang dari 11 gram per 100 ml. Bahaya anemia pada ibu
hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya, tetapi juga pada janin yang
dikandungnya. Cadangan zat besi dalam tubuh janin dapat mengalami cacat bawaan jika
ibunya menderita anemia.
(Buku Solusi Sehat Seputar Kehamilan Oleh Dr. Hermawan Wibisono, sp.OG & Ayu
Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM)

Anemia adalah kekurangan sel darah merah, atau jumlah sel darah ibu hamil lebih rendah
dari biasanya. Jumlah sel darah merah ibu hamil tidak seimbang dibandingkan dengan
plasma darah.
(Buku Kupas Tuntas Seputar Kehamilan Oleh Deri Rizki Anggraini. S.Gz, Yazid
Subakti)

2.3 Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia kehamilan disebabkan oleh kurangnya zat besi. Keadaan ini bisa terjadi karena
terlalu banyak zat besi yang dikeluarkan tubuh, terutama ibu hamil yang tinggal di iklim

4
tropis dan banyak mengeluarkan keringat. Anemia juga disebabkan oleh kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung zat besi atau adanya gangguan penyerapan zat
besi dalam tubuh.
(Buku Solusi Sehat Seputar Kehamilan Oleh Dr. Hermawan Wibisono, sp.OG & Ayu
Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM)

Sebab anemia pada kehamilan:


 Defisiensi besi, adalah anemia karena turunnya cadangan besi sehingga proses
eritropoisis terganggu dan dapat menurunkan ukuran Hgs darah dengan berbagai
akibatnya. Anemia defisiensi besi tergolong anemia karena gizi
 Anemia infeksi, disebabkan infeksi cacing tambang, infeksi malaria, dan infeksi HIV.
 Kekurangan asam folat, disebabkan megaloblastik anemia, gangguan proses
pembentukan eritrosit, asam folate makanan kurang karena terlalu lama direbus, dan
memanaskan makanan berulang.
 Gangguan hemoglobin, disebabkan siklus sel anemia dan talasemia anemia.
(Buku Kapita Selekta Penataklaksanaan Rutin ObstetriGinekologi dan KB Oleh Prof. Dr.
Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG)

2.4 Patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil


Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL. Namun, kadar
hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar 11,6 g/dL. Sebagai
akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume plasma. Ini disebut sebagai
anemia fisiologis dan merupakan keadaan yang normal selama kehamilan.
Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam makanan sehari-
hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh, dan kopi, menurunkan absorpsi besi. Selama
kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk meningkatkan sel-sel darah merah ibu
dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan produksi sel-sel darah merah. Janin harus
menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terakhir setelah kelahiran.
Selama trimester ketiga, jika asupan besi wanita tersebut tidak memadai, hemoglobinnya
tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi anemia karena nutrisi. Ini
akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi ke janin.
Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6 PD mengakibatkan
anemia melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel-sel darah merah.

5
(Buku Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir Oleh Barbara R. Stright)

2.5 Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil


Gejala yang terjadi biasanya samar-samar, yaitu:
 Tidak enak badan
 Pusing
 Berdebar-debar, dll
(Buku Perawatan Maternitas Oleh Helen Farrer)

Tanda-tanda fisik ibu hamil mengalami anemia, yaitu:


 Pusing
 Wajah pucat
 Merasa letih dan lemah
 Kurang nafsu makan
 Daya tahan tubuh menurun
 Kebugaran tubuh menurun
 Gangguan penyembuhan luka
(Buku Solusi Sehat Seputar Kehamilan Oleh Dr. Hermawan Wibisono, sp.OG & Ayu
Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM)

Ciri anemia biasanya ditandai dengan gejala berikut:


 Pucat. Ibu hamil dapat melihat kelopak mata bagian bawah yang berwarna merah muda
dan tidak segar
 Pangkal kuku berwarna putih (dalam kondisi sehat bagian ini berwarna kemerahan)
 Ibu hamil merasa pusing atau mata berkunang-kunang, sedangkan tidur tidak
mengurangi rasa sakit ini
 Tenaga ibu hamil berkurang drastis sehingga menjadi pemalas untuk mengerjakan
aktivitas
 Cepat lelah karena cadangan oksigen ibu hamil sangat buruk.
(Buku Kupas Tuntas Seputar Kehamilan Oleh Deri Rizki Anggraini. S.Gz, Yazid
Subakti)

6
2.6 Pemeriksaan Diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan
sebelum hamil sehingga dapat dietahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu
tersebut. Pemeriksaan meliputi pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja
sehingga diketahui adanya infeksi parasit.
(Buku Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan
Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG)

Pemeriksaan:
 Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan lab dasar
 Periksa faal:
- Lever
- Ginjal
- Hemopoitisis
(Buku Kapita Selekta Penataklaksanaan Rutin ObstetriGinekologi dan KB Oleh Prof.
Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG)

2.7 Penataklaksanaan Medis Anemia Pada Ibu Hamil


 Zat besi
 Kesehatan lingkungan diperbaiki
 Transfusi darah
 Tingkatkan gizi
(Buku Pengantar Kuliah Obstetri Oleh Manuaba)

Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat sampai
ke posyandu. Contoh preparat Fe diantaranya Barralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal, dan
Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas.
(Buku Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan
Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Sp.OG)

7
2.8 Diagnosa Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor
biologis
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan konsentrasi Hb dan
darah, suplai oksigen berkurang.
(Buku Nanda Nic Noc Oleh Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma)

2.9 Intervensi Keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil


1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
Intervensi:
 Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologis dan social
 Bantu untuk mendapatkan alat bantu aktivitas seperti kursi roda, krek
 Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan waktu luang
 Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor


biologis.
Intervensi:
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
 Berikan substansi gula
 Yakinkan diet yang dimakan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
 Berikan makanan yang terpilih
 Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian

8
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Berikan informas tentang kebutuhan nutrisi
 Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dbutuhkan.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh sekunder yang tidak adekuat.
Intervensi:
 Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
 Pertahankan teknik isolasi
 Batasi pengunjung bila perlu
 Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan saat berkunjung dan setelah
meninggalkan pasien
 Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
 Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
 Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
 Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat
 Berikan terapi antibiotik bila perlu.

4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan konsentrasi Hb dan


darah, suplai oksigen berkurang.
Intervensi:
 Monitor daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
 Instruksi keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi atau laserasi
 Gunakan sarung tangan untuk proteksi
 Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung
 Monitor kemampuan BAB
 Kolaborasi pemberian analgetik
 Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi.
(Buku Nanda Nic Noc Oleh Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma)

9
DAFTAR PUSTAKA

Deri Rizki A. S. Gz, Yazid Subakti. 2013. Kupas Tuntas Seputar Kehamilan. Agro Media.
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: EGC.
Handayani, W & dr.Andi Sulistyo Haribowo. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Manuaba,I. B. G. 2001. Kapita Selekta Penataklaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan
KB. Jakarta: EGC.
Manuaba,I. B. G. 1998. Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Manuaba,I. B. G, dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.
Nurarif, A. H & Hardhi Kusuma. 2015. Nanda Nic Noc. Jakarta: MediAction.
R. Stright, Barbara.2005. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
Wibisono, H & Ayu B. F. Kurnia Dewi. 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan. Jakarta:
PT. Agro Media Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai