Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT ANEMIA

Oleh :

IKA PURNAMASARI

NPM : 1826010016

Dosen Pengampu : Ns. Vellyza Colin, S.Kep.,MAN.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

TRI MANDIRI SAKTI

BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas anugrah Tuhan Semesta Alam, berkat rahmat dan
nikmat dari Tuhanlah yang memberi kesempatan sehingga, penulis dapat
menyelesaikan makalah askep ini yang berjudul “Asuhan keperawatan pada
ibu hamil degan penyakit anemia.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sistem Reproduksi, yaitu ibu Ns.
Vellyza Colin, S.Kep.,MAN , selaku dosen pembimbing dalam penulisan
makalah ini yang bertujuan secara umum dalam proses terselesaikannya suatu
karya ilmiah yang baik dan benar, sedangkan yang berkaitan secara khusus
supaya mahasiswa dapat mengetahui pengrtian anemia pada ibu hamil ,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, Penatalaksanaan, komlikasi,
klasifiksi pemeriksaan diagnostik , woc dan asuhan keperawatan teoritis.

Dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan dari


dosen pembimbing ibu Ns. Vellyza Colin, S.Kep.,MAN. , yang telah
memberikan pengarahan tata cara pembuatan karya ilmiah yang benar, dan
penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu memberikan informasi dengan berbagai cara, baik itu berupa saran
maupun arahan,. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu

Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai informasi mengenai


asuhan keperawatan ibu hamil dengan penyakit anemia.

Bengkulu, 17 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................
D. Manfaat..................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

A. Pengertian Kehamilan ..........................................................................

B. Definisi Anemia Pada Ibu Hamil .........................................................

C. Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil .........................................................

D. patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil .................................................

E. klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil .....................................................

F. manifestasi klinis Anemia Pada Ibu Hamil .........................................

G. WOC Anemia Pada Ibu Hamil ............................................................

H. penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil ...........................................

I. pemeriksaan diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil ................................

J. komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil ....................................................

K. asuhan keperawatan Teoritis Anemia Pada Ibu Hamil ........................

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat


membutuhkan asupan makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun
rohani (selalu rileks dan tidak stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil
sangat rentan terhadap menurunnya kemampuan tubuh untuk bekerja
secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering mengeluh sering letih,
kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai macam keluhan
lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa wanita hamil
tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan.

Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin


dalam tubuh semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita
artikan dengan kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada
biasanya.

Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka


nasional 65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia
gangguan medis yang paling umum ditemui pada masa hamil,
mempengaruhi sekurang – kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini
memiliki insiden komplikasi puerperal yang lebih tinggi, sepertiinfeksi,
daripada wanita hamil dengan nilai hematologi normal.

Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa


oksigen. Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan
meningkatkan curah jantung. Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja
jantung dan menekan fungsi ventricular. Dengan demikian, anemia yang
menyertai komplikasi lain (misalnya, preeklampsia) dapat mengakibatkan
jantung kongestif.
Apabila seorang wanita mengalami anemia selama hamil,
kehilangan darah pada saat ia melahirkan, bahkan kalaupun minimal, tidak
ditoleransi dengan baik. Ia berisiko membutuhkan transfusi darah. Sekitar
80% kasus anemia pada masa hamil merupakan anemia tipe defisiensi besi
(Arias, 1993). Dua puluh persen (20%) sisanya mencakup kasus anemia
herediter dan berbagai variasi anemia didapat, termasuk anemia defisiensi
asam folat, anemia sel sabit dan talasemia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kehamilan ?
2. Apa definisi Anemia Pada Ibu Hamil ?
3. Apa saja etiologi Anemia Pada Ibu Hamil ?
4. Apa patofisiologi dari Anemia Pada Ibu Hamil ?
5. Bagaimana klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil ?
6. Bagaimana manifestasi klinis Anemia Pada Ibu Hamil ?
7. Bagaimana WOC Anemia Pada Ibu Hamil ?
8. Apa saja penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil ?
9. Bagaimana pemeriksaan diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil ?
10. Apa saja komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil ?
11. Bagaimana asuhan keperawatan Teoritis Anemia Pada Ibu Hamil ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi kehamilan
2. Untuk mengetahui definisi Anemia Pada Ibu Hamil
3. Untuk mengetahui etiologi Anemia Pada Ibu Hamil
4. Untuk mengetahui patofisiologi Anemia Pada Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis Anemia Pada Ibu Hamil
7. Untuk mengetahui WOC Anemia Pada Ibu Hamil
8. Untuk mengetahui penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil
9. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik Anemia Pada Ibu Hamil
10. Untuk mengetahui komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil
11. Untuk mengetahui asuhan keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah  merupakan suatu proses merantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.


Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari haid pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan
kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).

Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita


dalam siklus reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir
dengan permulaan persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-
perubahan, baik perut, fisik maupun fsikologi ibu (Varney, 2007).

B. Definisi Anemia Pada Ibu Hamil


Center for deases control and prevention (CDC) mendefenisikan
anemia sebagai kadar hemoglobin lebih rendah dari 11 g/dl pada trimester
pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 d/dL pada trimester
kedua(Leveno,2009).
Berdasarkan WHO, anemia pada ibu hamil adalah bila Hb kurang
dari 11 gr% (manuaba, 2007).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.
Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin
kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ). Hemoglobin
( Hb ) yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh, jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan
oksigen. Oksigen diperlukan tubuh untuk bahan bakar proses metabolisme.

C. Etiologi Anemia Pada Ibu Hamil


a. Perdarahan (jelas atau samar). Perdarahan yang jelas(dari perdarahan
pervagina, epistaksis dan sebagainya) menjadi penyebab/ keterangan
yang nyata untuk anemia. Perdarahan samar dapat karena perdarahan
gastrointestinal yang diperiksa melalui feses.
b. Defesiensi gizi(factor nutrisi). Akibat kurangnya jumlah besi total
dalam makanan atau kualitas besi yang tidak baik( makanan yang
mengandung serat, rendah vitamin C. dan rendah daging)
c. Kebutuhan zat besi yang meningkat untuk prematuritas janin.
d. Gangguan absorbs zat besi seperti gastrektomi, colitis kronis.
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel- sel darah.
f. Kelainan darah.

D. Patofisiologi
Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5
g/dL. Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga
kehamilan berkisar 11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu karena
peningkatan volume plasma. Ini disebit sebagai anemia fisiologis dan
merupakan keadaan yang normal selama kehamilan.
Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat
dalam makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi
menurunkan absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi
diperlukan untuk meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin
untuk penyimpanan dan produksi sel- sel darah merah. Janin harus
menyimpan cukup zat besi pada 4 sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.
Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak
memadai, hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan
dapat terjadi anemia karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan
transfer zat besi kejanin.
Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-
PD mengakibatkan anemia melalui hemolisis atau peningkatan
penghancuran sel- sel darah merah.
Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan
menyebabkan cadangan besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka
keadaan ini disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi berlanjut
terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang, sehingga
menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit, tetapi anemia secara klinik
belum terjadi, keadaan ini disebut iron deficient erythropoesis.
Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut
sebagai iron deficiency anemia. Pada saat ini juga terjadi kekurangan besi
pada epiter serta beberapa enzim yang dapat menimbulkan manifestasi
anemia.

E. Klasifikasi Anemia Pada Ibu Hamil


Anemia dan kehamilan dapat dibagi sebagai berikut:
1. Anemia defesiensi besi
Anemia dalam kehamilan karena kekurangan besi akibat
defesiensi besi ini disebabkan oleh kurangnya masukan unsur besi
dengan makanan karena gangguan rearbsorbsi, gangguan penggunaan,
atau karena banyaknya besi keluar dari tubuh karena perdarahan.
Apabila masuknya besi tidak bertambah pada saat kehamilan, maka
sangat mudah terjadi anemia defesiensi besi.
2. anemia megaloblastik
anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena
defesiensi asam folat(pteroylglutamic acid). Jarang sekali terjadi
karena defesiensi vitamin B12( cynocobalamin)
3. anemia hemolitik
disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat dibandingkan pembuatannya. Wanita dengan anemia
hemolitik sukat atau sulit saat hamil, karena ketika hamil anemia yang
diderita bisa semakin berat. Secara umum anemia hemolitik dapat
dibagi menjadi 2 golongan besar yakni;
- golongan yang disebabkan oleh factor intrakorpuskuler, seperti pada
anemia hemolitik herediter, thalasemia, anemia sel sabit dan lain-
lain.
- Golongan yang disebabkan oleh factor ekstrakorpuskuler, seperti
pada infeksi(malaria, sepsis), keracunan arsenikum,leukemia,
penyakit Hodgkin, penyakit hati dan lain- lain.

F. Manifestasi Klinis Anemia Pada Ibu Hamil


1. Mengeluh cepat lelah
2. Pusing
3. Mata berkunang- kunang
4. Malaise
5. Lidah luka
6. Nafsu makan turun(anoreksia)
7. Konsentrasi hilang
8. Nafas pendek(pada anemia parah)
9. Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
G. Woc Anemia Pada Ibu Hamil

Peningkatan kebutuhan. perdarahan Defisiensinutrisi Gangguan absorbs


Zat besi untuk zatbesi(sperti:gastrekto
prematuritas mi, colitis kronis
Volume darah
Peningkatan
kebutuhan volume
darah

Difisiensi zat besi


Penegenceran
darah
Cadangan zat besi
kosong (iron
depleted)

Gangguan pada bentuk


eritrosit (iron deficient
erythropoesis

Anemia ( iron deficiency


anemia)

gg. saluran cerna asimptomatik


Pengetahuan terbatas
MK : Defisit Nutrisi Aliran darah
kejaringan
Mal butrisi menurun
Penurunan
curah
jantung
MK : Kurang Anoreksia,
pengetahuan mual, muntah

Hipoksia,
pucat, lemah

Suplai O2
MK : gg. intoleransi kejaringan
aktivitas berkurang

Transfer zat
besi kejanin
MK : Perfusi
menurun
perifer tidak
efektif
Nutrisi janin
berkurang

MK : Risiko
cidera janin
H. Penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil
1. Medis
a. Terapi oral
- Pemberian tablet zat besi mengandung ferosulat, besi glukonat
- Asam folik 15- 30 mg perhari
- Vitamin B12 3x1 tablet perhari
- Sulfas ferosus 3x1 tablet perhari
b. Terapi parenteral
Secara intramuscular di injeksikandextran besi(imferon) atau
sorbitol besi
2. Keperawatan
- Memberikan penyuluhan klien dan keluarga mengenai supplement
besi dan peningkatan sumber- sumber besi dalam makanan sesuai
indikasi.
- Pada klien yang menderita thalasemia atau pembawa sifat tersebut,
beri dukungan khususnya jika wanita tersebut telah mengetahui
bahwa ia pembawa. Juka kaji apakah ada tanda- tanda infeksi
selama kehamilan.
- Pada klien yang menderita sel sabit, kaji simpanan besi dan folat,
dan hitung retikulosit; skrining lengkap untuk hemolisis; berikan
konseling diet dan supplement asam folat; dan observasi apakah ada
tanda- tanda infeksi.
- Pada klien yang menderita G-6-PD, berikan supplement besi dan
asam folat dan konseling nutrisi, dan jelaskan kebutuhan
menghindari obat- obatan oksidasi.

I. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui


- Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
- Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
- Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
- Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
- Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.

b. Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil dari urat di lengan
dinilai untuk darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin
lebih rendah daripada normal.
c. Mungkin ada lebih sedikit sel darah merah daripada normal. Di bawah
mikroskop sel mungkin tampak kecil dan pucat daripada biasanya
dalam kasus besi kekurangan anemia.
d. Ukuran kecil disebut microcytic anemia. Dalam vitamin B12 folat
kekurangan sel mungkin tampak pucat tetapi lebih besar daripada
ukuran mereka biasa. Ini disebut macrocytic anemia.
f.  Feritin toko-feritin adalah protein yang toko besi. Jika tingkat darah
feritin rendah menunjukkan rendah besi toko dalam tubuh dan
membantu mendeteksi besi kekurangan anemia.
g.  Tes darah termasuk berarti sel volume (MCV) dan lebar distribusi sel
darah merah (RDW).
h.   Retikulosit adalah ukuran dari sel muda. Ini menunjukkan jika
produksi RBC tingkat normal.
i.  Vitamin B12 dan folat tingkat dalam darah-ini membantu mendeteksi
jika anemia jika karena kekurangan vitamin ini.
j.  Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak
seperti yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah.
Kurangnya besi dalam sumsum tulang juga menunjuk ke arah besi
kekurangan anemia.

J. Komplikasi Anemia Pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil yang anemia dapat mengalami:


1.      Keguguran.
2.      Lahir sebelum waktunya
3.      Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
4.      Perdarahan sebelum dan pada waktu persalinan.
5.      Dapat menimbulkan kematian.

K. Asuhan keperawatan Teoritis

A. Pengkajian
Pengkajian yang biasa dilakukan pada ibu hamil dengan anemia,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Pengumpulan data
a. Identitas klien/biodata
1) Identitas klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, agama, alamat, no RM, Dx medis, tanggal masuk
RS dan tanggal pengkajian
2) Identitas penanggung jawab meliputi nama, usia, pendidikan,
pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien
b. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai,
pandangan berkunang-kunang.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan pada ibu hamil dengan anemia meliputi hal-
hal sebagai berikut:
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab
dari anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana
tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya
penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang
terjadi. (Ignatavicius, Donna D, 1995).
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab
anemia. Penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi dapat
memungkinkan terjadinya anemia
3) Riwayat kesehatan keluarga

Penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit darah


merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya anemia yang
cenderung diturunkan secara genetik (Ignatavicius, Donna D,
1995).
Pengkajian pasien dengan ibu hamil yang mengalami anemia antara
lain :

1) Aktifitas
- Keletihan, kelemahan, malaise umum
- Kehilangan produktivitas, kehilangan semangat untuk
bekerja.
2) Sirkulasi
- Riwayat kehilangan darah kronis
- Palpitasi
- CRT lebih dari 2 detik
3) Eliminasi
- Konstipasi
- Sering kensing
4) Makanan/ cairan: nafsu makan menurun, mual/ muntah
5) Nyeri/ kenyamanan: di daerah abdomen dan kepala
6) Pernapasan: napas pendek pada saat istirahat maupun aktivitas
7) Seksual
- Dapat terjadi perdarahn pervagina
- Perdarahan akut sebelumnya
- Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya
FORMAT ANALISA DATA
Nama : Ruang :
Usia :

No Data MasalahKeperawatan Etiologi Diagnosa


11 1. Ketidak
Biasanya keluhan Defisit Nutrisi Defisit nutrisi
mampuan
anemia pada ibu berhubungan
mencerna dengan tidak
hamil mengeluh
makanan mampuan
mencerna
- Mual makanan,
- Muntah

- Nyeri
abdomen

- Nafsu
makan
menurun

Do:

- Membran
mukosa
pucat
- Bising usus
Ttv
Td:
Rr:
Suhu :
Nadi :
1.
3 DS : `Perfusi perifer tidak penurunan Perfusi perifer
efektif alira arteri tidak efektif
2. Biasanya dan vena berhubungan
keluhan anemia dengan
2.
penurunan alira
3 pada ibu hamil arteri dan vena
mengeluh
3.
- Klien
mengeluh
lemas dan
berkunang-
kunang

- Nyeri
ekstemitas

DO :

- Warna kulit
pucat
- Tugor kulit
- Ekstremitas
dingin
- TD menurun
- Nadi lemah
tidak teraba
B. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampuan mencerna makanan
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan alira arteri
dan vena
C. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN YANG AKAN DI BERIKAN
DATA PENDUKUNG DIAGNOSIS KEPERAWATAN OUTCOMES/ LUARAN INTERVENSI

Kode Diagnosis Kode Hasil Kode Intervensi

Data Pendukung
dengan masalah :
apendiks(usus buntu)

D.0019 Defisit nutrisi L.0303 TUJUAN KHUSUS i.03119 Manajemen nutrisi


berhubungan 0
1. Keram Setelah dilakukan Observasi
ketidakmampuan
/nyeri adomen intervensi
2. Nafsu makan mencerna makanan 1. Identifikasi status
dibuktikan dengan keperawatan selama nutrisi
menurun
2x 24 jam maka 2. Identifikasi
3.Bising usus tidak mampu makan
hiperaktif Status nutrisi kebutuhan kalori dan
nafsu makan
4.Membran mukosa membaik nutrien
menurun 3. Monitor asupan
pucat
keram/nyeri makanan
abdomen, membran 4. Monitor berat
mukosa pucat dan 1. Nafsu makan badan
bising usu hiperaktif membaik 5. Monitor hasil
2. Nyeri abdomen pemeriksaan
menurun labolatorium
3. Bising usus
membaik
Traupetik
4. Membran mukosa
membaik 6. Berikan makanan
yang tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
i
Edukasi
7. Anjurkan posisi
Perfusi perifer tidak duduk, jika perlu
efektif I.14569
1. Meng D.0009 L.0201 TUJUAN KHUSUS
berhubunggan
euh lemah dengan penurunan 1
Se telah dilakukan
2. Warna aliran arteri dan vena intervensi Perawatan sirkulasi
kulit pucat keperawatan selama
2x 24 jam maka Observasi :
3. Nyeri
perfusi perifer
1.Pemeriksaan sirkulasi prifer
ekstemitas meningkat
4. Tugor 2. identifikkasi faktor resiko
1. Keluhan lemah
ganggua sirkulasi
kulit
menurun
5. Tekan 3. monitor nyeri pada ekstremitas
2. Warna kulit pucat
a drah sistolik
menurn
6. Tekan Edukasi
3. Nyeri ekstemitas
an dara rata- 4.Anjurkan menggunakan obat
menurun
rata penurun teanan darah
4. Tugor kulit
7. Indeks 5.Anjurkan inm obat pengontrrol
membaik
ankle brachial 5. Tekana darah tekanan darah scara teratur
sistolik membaik 6.Informasikan tanda dan gejala
6. Tekanan darah darurat yyang harus di laporan
rata-rata
membaik
7. Indeks ankle
brachial
membaik
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Gangguan kesehatan yang seringkali menganggu ibu hamil adalah
anemia. Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan
jumlah plasma dan eritrosit. Peningkatan plasma sebanyak tiga kali pada
jumlah eritrosit akan menyebabkan penurunan perbandingan
hemoglobin-hematokrit sehingga akan meningkatkan risiko anemia
fisiologis pada saat hamil. Meskipun pada saat hamil anemia fisiologis
termasuk dalam keadaan yang normal.

Ibu hamil dideteksi mengalami anemia apabila ditemukan kadar


Hb kurang dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Selain itu pada trimester kedua kadar Hb kurang dari 10,5 gr/dl.
Sedangkan pada ibu hamil yang mengalami anemia karena penyebabnya
adalah produksi hemoglobin dimana ditemukan adanya defisiensi nutrisi
atau produksi rantai hemoglobin.

Ibu hamil adalah golongan terbesar mengalami anemia. Ditemukan


56% mengalami anemia pada saat hamil. Penyebab anemia pada ibu
hamil diantaranya adalah produksi rantai hemoglobin karena adanya
penyakit tertentu atau mengalami gangguan produksi hemoglobin karena
kurangnya zat besi, asam folat ataupun vitamin B12.

Pada kondisi tertentu ibu hamil dapat mengalami anemia karena


terjadinya pendarahan, infeksi parasit, kegagalan sumsum tulang atau
penyakit tertentu lainnya. Dengan demikian penyebab anemia pada ibu
hamil berbeda-beda sehingga apabila ditarik kesimpulan dari faktor
penyebab anemia pada ibu hamil. Anemia dibedakan menjadi anemia
defisiensi besi, anemia hipoplastik, anemia megaloblastik dan anemia
hemolitik. Untuk mengetahui anemia yang dialami ibu hail diperlukan
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jumlah eritrosit, eletroforesa
Hb, jumlah retikulosit dan kadar besi serum.

Dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat


menyebabkan keguguran, pendarahan, mengalami depresi setelah
melahirkan, infeksi tang berhubungan dengan intrapartum dan
postpartum. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai dengan Hb
dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga
berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.

B.  Saran

Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru


tentang ilmu keperawatan lainnya yang menunjang bidang keperawatan
serta dapat memanfaatkan buku-buku yang ada di perpustakaan untuk
menambah ilmu dan wawasan akan dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Barbara, Stright. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi baru lahir.


Jakarta: EGC

Bothamley, judy dan Maureen boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan.


Jakarta: EGC

Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan


Sistem Hematologi. Jakarta. Salemba medika.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia,
Edisi 1, Cetakan II. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia,
Edisi 1,Cetakan II. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat
Nasional Indonesia

Kusuma, Hardi dan Amin Huda Nurarif. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosis Medis dan NANDA.

Levero, Kenneth J dkk. 2009. Obstetric Williams. Jakarta: EGC


Manuaba, Ida dkk.2007. Pengantar Kuliah obsetri. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida.1998.Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga berencana
untuk pendidikan bidan.Jakarta : EGC

M, Judith wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis


Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai