Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. LataBelakang ....................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ................................................................................. 2

C.Tujuan Makalah .................................................................................... 3

D.Manfaat Makalah................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

A. Konsep Teori Penyakit ........................................................................ 4

a. Pengertian cardiomyopathy.............................................................. 4

b. Etiologi cardiomyopathy.................................................................. 4

c. Klasifikasi penyakit cardiomyopathy............................................... 5

d. Patofisiologi penyakit cardiomyopathy .......................................... 7

e. Manifestasi Klinis penyakitcardiomyopathy .................................. 8

f. WOC................................................................................................ 10

B.Konsep Asuhan Keperawatan................................................................ 11

a. Pengkajian......................................................................................... 11

b. Diagnosa Keperawatan..................................................................... 15

c. Intervensi........................................................................................... 17

BAB II KASUS
A.Pengkajian ............................................................................................... 18

B.Diagnosa Keperawatan............................................................................. 28

C.Intervensi.................................................................................................. 29

D.Implementasi ........................................................................................... 34

E.Evaluasi.................................................................................................... 35

BAB IV PENUTUP......................................................................................... 37

A.Kesimpulan ........................................................................................... 37

B.Saran ....................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ paling penting dalam tubuh, jantung berfungsi
untuk memompa darah ke seluruh tubuh, oleh karena itu kita harus senantiasa
memperhatikan kesehatan jantung kita, selain itu penyakit jantung merupakan
penyakt maut yang mematikan dieluruh dunia. Salah satunya yaitu
kardiomiopati, yang akhir-akhir ini semakin meningkat frekuensinya.
Dibeberapa negara, kardiomiopati merupakan penyebab kematian sampai
sebesar 30%.
Kardiomiopati merupakan suatu kelompok penyakit yang langsung
mengenai otot jantung (miokard) yang menyebabkan otot jantung menjadi
lemah. Penyakit ini tergolong khusus karena kelainan-kelainan yang
ditimbulkan bukan terjadi akibat penyakit perikardium,hipertensi, koroner,
kelainan kongenital atau kelainan katub. Walaupun sampai saat ini penyebab
kardiomiopati masih belum dapat dijelaskan secara pasti, tetapi kardiomiopati
diduga kuat mempengaruhi oleh faktor genetik. Kardiomiopati dapat
diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu :
1. Kardiomiopati dilatasi, adalah kardiomiopati yang paling umum, terdapat
pada 100 orang dan manakala otot jantung melemah dan tak mampu
memompa darah secara efektif. Otot jantung yang melemah kendur dan
rongga jantung membengkak. Kebanyakan disebabkan oleh penyakit
arteri koroner, tetapi sekitar 30% disebabkan faktor genetis
2. Kardiomiopati hipertrofik, terjadi manakala di dinding jantung menebal,
sehingga dapat mencegah darah lewat jantung. Kelainan ini cukup jarang
dijumpai pada sekitar 0.2% penduduk Amerika Serikat (USA) atau
terdapat pada 2 dalam 1000 orang dan dapat mengenai laki-laki maupun
perembpuan semua umur.
3. Kardiomiopati restriktif, merupakan kardiomiopati jarang (terjadi 1 dalam
1000 orang) terjadi manakala dinding jantung menjadi kaku dan tidak
sukup lentur untuk terisi darah. Akibat jantung tidak terisi darah, maka
kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh menjadi tidak
efektif.

B.Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari penyakit kardiomiopati?
2. Apa saja etologi dari penyakit kardiomiopati?
3. Bagaimana klasifikasi dari penyakit kardiomiopati?
4. Bagaimana patofisiologi dari penyakit kardiomiopati?
5. Bagaimana manefestasi klinis dari penyekit kardiomiopati?
6. Bagaimana woc dari penyakit kardiomiopati?
7. Bagaimana asuhan keperawatan untuk pasien kardiomiopati?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari penyakit kardiomiopati
2. Untuk mengetahui etologi dari penyakit kardiomiopati
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari penyakit kardiomiopati
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit kardiomiopati
5. Untuk mengetahui manefestasi klinis dari penyekit kardiomiopati
6. Untuk mengetahui woc dari penyakit kardiomiopati
7. Untuk mengetahui asuhan keperawatan untuk pasien kardiomiopati

D.Manfaat
1. Manfaat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan penulis
dalam hal asuhan keperawatan kardiomiopati.
2. Pembaca dapat memahami definisi, etiologi,patofisiologi,menefestasi
klinis,woc,penatalaksana,terapi pengobatan,pemeriksaan diagnostic dan
penunjang,pencegahan.
3. Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap
pasiendengan kardiomiopati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teoritis Penyakit Cardiomyopathy( kardiomiopat


a. Definisi penyakit kardiomiopati
Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk
gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi
berkontraksi secara memadai. Ada banyak penyebab kardiomiopati,
penyakit jantung koroner adalah salah satunya. Konsumsi alkohol
berlebihan, infeksi virus, dan hipertensi adalah beberapa penyebab lainnya.
Sesak nafas merupakan gejala yang sering ditemui berkaitan dengan
kardiomiopati.
Kardiomiopati adalah kelainan fungsi otot jantung dengan penyebab
yang tidak diketahui dan bukan diakibatkan oleh penyakit arteri koroner,
kelainan jantung bawaan (congenital), hipertensi atau penyakit katup. 1-7
Kardiomiopati yang secara harfiah berarti penyakit miokardium, atau otot
jantung, ditandai dengan hilangnya kemampuan jantung untuk memompa
darah dan berdenyut secara normal. Kondisi semacam ini cenderung mulai
dengan gejala ringan, selanjutnya memburuk dengan cepat. Pada keadaan
ini terjadi kerusakan atau gangguan miokardium, sehingga jantung tidak
mampu berkontraksi secara normal. Sebagai kompensasi, otot jantung
menebal atau hipertrofi dan rongga jantung membesar. Bersama dengan
proses pembesaran ini, jaringan ikat berproliferasi dan menginfiltrasi otot
jantung. Miosit jantung (kardiomiosit) mengalami kerusakan dan
kematian, akibatnya dapat terjadi gagal jantung, aritmia dan kematian
mendadak. Oleh karena itu kardiomiopati dianggap sebagai penyebab
utama morbiditas dan mortilitas kardiovaskular.
Kardiomiopati adalah penyakit otot yang tidak diketahui sebabnya
(Jota, Shanta, 1996).Kardiomiopati adalah penyakit yang mengenai
miokardium secara primer dan bukan sebagai akiba hipertensi, kelainan
congenital, katup koroner, arterial dan perikardial. (Affandi Dedi, 1996 dan
Winne Joshua, 2000).
b. Etiologi
Sebagian besar penyebab kardiomiopati tidak diketahui ada
beberapa sebab yang diketahui antara lain: infeksi berbagai
mikroorganisme toksik seperti etanol: metabolic misalnya pada buruknya
gizi dan dapat pula diturunkan. (Muttaqin, 2009).
Goodwin dalam Mansjoer, et.al 2000, membagi etiologi
berdasarkan klasifikasi kardiomiopati yaitu sebagai berikut:
1. Kardiomiopati dilatasi/kongsetif: etiologinya sebagian besar tidak
diketahui, namun mungkin berhubungan dengan virus, penggunaan
alcohol yang berlebihan,penyakit metabolic,kelainan gen dan
sebagainya.
2. Kardiomiopati hypertrofi : Penyebabnya tidak diketahui namun
sebagian diturunkan secara autosom dominan.
3. Kardiomiopati restriktif : etiologinya penyakit-penyakit yang
menginfiltrasi miokardium, seperti amiloidosis hemokromatisis,
sarkoidosis, dan sebagainya.

c. Klasifikasi
Lapisan dinding jantung pada letak pertengahan miokardium
menjadi lemah dan dan tidak elastis, karena jantung kehilangan fungsi
memompa dengan kuat dan menjadi meluas. Pada fungsi jantung
bagaimanapun juga kontraksi menurun, akibatnya terjadi  pengeluaran
cardiac output. Sangat idiopatik dan tidak ada hubungan eratnya pada
penyakit  jantung. Ada 3 tipe pada kardiomiopatik:
1. Kardiomiopati dilatasi (umum ): otot jantung yang tipis dan meluas
memiliki tanda-tanda miniml gagal jantung semakin hipertensi dan
dilatasi maka akan terjadi masalah pada reaksi pemompaan ke
ventrikel .
2. Kardiomiopati hipertropi: peningkatan masa oto ventrikel jantung
mamberkontraksi, tapi tidak mampu relaksasi dan kaku in I membuat
hanya beberapa aliran darah yang mengalir .
3. Kardiomiopati Restriptif : otot jantung menjadi kaku dan terbatasnya
darah dari ventrikel biasanya dari angiolosis, radiasi, tau fibrosis
miokardium setelah beda jantunng terbuka.

d. Patofisiologi

Miopati merupakan penyakit otot. Kardiomiopati merupakan


sekelompok penyakit yang mempengaruhi struktur dan fungsi
miokardium. Kardiomiopati digolongkan  berdasar patologi, fisiologi dan
tanda klinisnya. Penyakit ini dikelompokkan menjadi: kardiomiopati dilasi
atau kardiomiopati kongestif, kardiomiopati hipertrofik, kardiomiopati
restriktif. Tanpa memperhatikan kategori dan penyebabnya, penyakit ini
dapat mengakibatkan gagal jantung berat dan bahkan kematian.
Kardiomiopati dilasi atau kongistif adalah bentuk kardiomiopati yang
paling sering terjadi. Ditandai dengan adanya dilasi atau pembesaran
rongga ventrikel bersama dengan penipisan dinding otot, pembesaran
atrium kiri, dan stasis darah dalam ventrikel. Pada pemeriksaan
mikroskopis otot memperlihatkan berkurangnya jumlah elemen kontraktil
serat otot.
Komsumsi alkohol yang berlebihan sering berakibat  berakibat
kardiomiopati jenis ini. Kardiomiopati hipertrofi jarang terjadi. Pada
kardiomiopati hipertrofi, massa otot  jantung bertambah berat, terutama
sepanjang septum. Terjadi peningkatan ukuran septum yang dapat
menghambat aliran darah dari atrium ke ventrikel; selanjutnya, kategori ini
dibagi menjadi obstruktif dan nonobstruktif. Kardiomiopati restritif adalah
jenis terakhir dan kategori paling sering terjadi. Bentuk ini ditandai dengan
gangguan regangan ventrikel dan tentu saja volumenya. Kardiomiopati
restriktif dapat dihubungkan dengan amiloidosis (dimana amiloid, suatu
protein, tertimbun dalam sel) dan penyakit infiltrasi lain.

Tanpa memperhatikan perbedaannya masing-masing, fisiologi


kardiomiopati merupakan urutan kejadian yang progresif yang diakhiri
dengan terjadinya gangguan  pemompaan ventrikel kiri. Karena volume
sekuncup makin lama makin berkurang, maka terjadi stimulasi saraf
simpatis, mengakibatkan peningkatan tahanan vaskuler sistemik. Seperti
patofisiologi pada gagal jantung dengan berbagai penyebab, ventrikel kiri
akan membesar untuk mengakomodasi kebutuhan yang kemudian juga
akan mengalami kegagalan. Kegagalan ventrikel kanan biasanya juga
menyertai proses ini (Smeltzer, 2001).

e. Manifestasi Klinis

1.Asimtomatik Beberapa pasien dengan HCM ( hipertropik


Cardiomiopat) merupakan asimtomatik. Ada  beberapa tanda yng tidak
ditunjukkan hingga mereka berusia pertengahan 20 tahun
2. Dispnea Tanda yang paling simtom adalah pernpasan pendek untuk
menambah tekanan pada paru- paru. Jantung tidak dapat beristirahat
dengan cukup pada tekanan yang tinggi dan membawa darah ke paru.
3. Angina Klien yang mengalami nyeri dada berhubungan dengan
bertambahnya masukan oksigen oleh kerja yang berlebih dari otot
jantung dan menebalan,penyempitan pembuluh darah koroner pada
dinding jantung
4. Sinkop Penurunan kesadarn yang disebabkan oleh aritmia jantung
berhubungan dengan ketidakmampuan otot jantung untuk
mengkonduksi impuls listrik
5. Kematian mendadak Pada dewasa muda mempunyai resiko mati
mendadak selama latihan fisik akibat dari fibrasi ventrikular, yang mana
merupakan aritmia jantung
6. Suara jantung abnormal
a. Murmur, merupakan suara hasil turbulansi dari aliran darah abnormal
b. S3, merupakan bunyi ketiga yang biasanya didengar pada gagal
jantung. S3 adalah suara lembut oleh getaran dari dinding ventikel
ketika pengisian ventrikel terlalu deras. S3 didengar setelah bunyi
S2 dan paling baik ditemukan pada apeks dari ventrikel kiri , yang
mana pada interkostal ke empat sepanjang garis midklavikula
c. S4 yang merupakan bunyi jantung yang terdengar sebelum S1 yang
merupakan hasil dari jantung yang terlalu kaku. Ini adalah getaran
dari katup-katup dan dinding ventrikel ketika kontraksi dari atrium
dan pengisian ventrikel
f. Woc

Kardiomiopati Kongestif Kardiomaiopati Hipertrofi Kardiomiopati


Restriktif

a.Gangguan ejeksi ventrikel kiri


b.Statis darah dalam ventrikel dan di
atrium
c.Peningkatan preload dan afterload

Gagal Jantung Kongestif

Curah Jantung Menurun volume atrium kiri Peningkatan


meningkat beban awal

DX: Penurunan Curah


Cairan refluks ke Paru

Penurunan suplai
oksigen ke jaringan Edema paru

Dyspnea, batuk
k e r i n g ,

Perifer Syok Serebral


kardiogenik DX: gangg.

Akral dingin, Pertukaran gas


Kematian Penurunn
kelemahan kesadaran
mendadak
DX:
DX:ketidakefek tifan
ketidakefektifan
perfusi jaringan perfusi  jaringan
perifer
serebral
Hipoksia jaringan
miokardium

Perubahan Nyeri dada DX: Nyeri

metabolisme akut

miokardium

Anda mungkin juga menyukai